SlideShare a Scribd company logo
1 of 105
BAB I
METODE ILMIAH

A. HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lahir dari olah karya budi manusia
yakni setelah manusia memanfaatkan kemampuan indera dan akalpikirannya.
Olah karya budi merupakan aktivitas berpikir, bersikap dan pengembangan
keterampilan. Aktivitas berpikir bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan
yang benar. Lewat keterampilan menggunakan alat ukur, baik peralatan ukur
yang canggih maupun tidak; manusia dapat memanfaatkan alat inderanya
untuk mengoptimalkan kesadaran berpikir dalam mengamati, mengalami,
menyelidiki

gejala benda dan

gejala

kejadian. Seterusnya dengan

menggunakan kemampuan olah pikir yang dimilikinya yakni dengan
melakukan penggabungan antara hasil pengamatan indera dan penalarannya
akan didapat pengetahuan yang mantap.
Dalam sejarah perkembangan ilmu, IPA berkembang semenjak
manusia mengenal alam sekitar lewat berbagai kemampuan indera di atas,
dan memperoleh bentuk yang meyakinkan setelah para ahli mengembangkan
peralatan untuk melakukan pengamatan secara cermat. Mulai abad 16, para
ahli telah dapat menghasilkan peralatan yang dapat digunakan untuk
mengamati berbagai gejala alam dan sampai saat ini terus diperbaiki sehingga
semakin hari semakin baik dan cermat.

a. Gejala Alam Biotik

Ruang lingkup kajian IPA dibedakan menjadi gejala alam biotik dan
abiotik. Gejala alam biotik merupakan gejala alam yang berkaitan dengan
sifat biologis, misalnya bernafas, tumbuh dan berkembang, transport aktif,
berkembang biak dan sebagainya. Gejala alam biotik ini mencakup gejala
kejadian dan gejala kebendaan pada makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan
maupun pada manusia. Gejala alam abiotik meliputi gejala perubahan yang
berkaitan dengan sifat fisika dan kimia suatu benda maupun peristiwanya.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

1
Gejala alam biotik ini berkaitan dengan kajian tentang munculnya
kehidupan di alam semesta, pertanyaan yang dapat diajukan adalah apakah
tanda hidup dan kehidupan, dari mana datangnya hidup, mengapa ada
kehidupan dan bagaimana kehidupan ini dapat muncul? Dan sebagainya.
Hipotesis tentang munculnya kehidupan di muka bumi merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari rasa ingin tahu manusia tentang sejarah kehidupan
makhluk hidup di muka bumi. Menurut sejarah munculnya manusia di muka
bumi, diduga bahwa kehidupan telah berlangsung semenjak (3- 4) milyar
tahun yang lalu. Rentang waktu ini sangat lama bahkan tak terbayangkan
dalam kehidupan kita yang pendek ini.
Pertanyaan yang berkaitan dengan gejala alam biotik antara lain
apakah tandanya ada hidup dan kehidupan. Dugaan-dugaan dapat
dimunculkan mulai semenjak manusia berhipotesis tentang asal usul
kehidupan di muka bumi sampai saat ini.
Misalnya tanaman bunga matahari seperti gambar di bawah ini, dalam
suasana tumbuh dan berkembang sebagai bekal untuk menandai salah satu
ciri makluk hidup.

Gambar di atas

memperlihatkan bunga matahari yang sedang

berbunga dengan indah. Berbagai ciri makhluk hidup seperti yang diuraikan
di atas dapat dipenuhi, sehingga matahari disebut sebagai makhluk hidup
Adanya tanda-tanda hidup ini juga dapat dilakukan dengan melihat ciri benda
hidup dan membandingkannya dengan benda tak hidup lainnya. Misalnya :
bernafas, detak nadinya masih bekerja, suhu tubuhnya panas, ada tanda gerak
dan sebagainya.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

2
Ciri – ciri makhluk hidup kelompok tumbuhan, hewan dan manusia
NO

Gejala yang
Tumbuhan
tampak
pada
makhluk

hewan

manusia

Menggunaka
n alat
pernapasan
hewan

Menggunaka
n pernapasan
dengan paru

hidup
1

Cara bernafas

2

3

Menerima dan
tanggapan
terhadap
rangsangan luar
Gerakan

4

Makanan

Bentuk gas
dan cair

5

Sumber makanan

6

Tumbuh
kembang

Dari
lingkungan
sekitar dan
menyusun
sendiri
makananny
a
Berlangsun
g selama
hidup
berdasarkan
daerah
tumbuh
Bapat
menyebar
bercabang
dengan
jumlah tak
terbatas

Tubuh
memiliki
bentuk
tertentu
dengan
jumlah
yang
tertentu
pula

Bentuk

Berlangsun
g
secara
khusus
Pasif dan
lambat

Aktif, cepat,
intingtif.

Lambat,pasi Cepat
f
Cenderung
menetap
Berupa
padatan,
cairan dan
gas
Dari
makhluk lain
diolah dalam
diri makhluk
lain tersebut

Berlangsung
dalam masa
pertumbuhan

Aktif,
relektif
rasional,
cepat.
Cepat,
lambat
sesuai
kebutuhanny
a
Padat dan
cair yang
diproses
sebelumnya
Dari seluruh
populasi
yang layak
dimakan dan
diproses
hingga
sesuai selera
Berlangsung
dalam masa
pertumbuhan

Tubuh
memiliki
bentuk
tertentu
dengan
jumlah yang
tertentu pula.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

3
Melalui
Perkembangbiaka Berlangsun Balam tubuh
proses
n
g dalam alat maupun di
pembuahan
kembang
luar tubuh
dan
biak
berkemban
g dalam
tubuh
wanita

b.

Gejala Alam Abiotik

Pada Gambar di atas, meskipun pesawat antariksa ini dapat
mengudara dengan gagahnya, pesawat antariksa bukanlah makhluk hidup,
namun sebagai makhluk tak hidup atau digolongkan sebagai gejala alam
abiotik. Kemampuan berpindahnya pesawat antariksa dari darat menuju ke
bulan, akibat rekayasa teknologi oleh manusia. Gerakan berpindah
bukanlah satu satunya ciri makhluk hidup, masih ada ciri-ciri yang lain.
Tergolong pada gejala abiotik yang dibahas antara lain sifat materi yang
didasarkan pada perubahan lewat peristiwa fisika dan kimia. Peristiwa
fisika ditandai dengan perubahan materi yang berkaitan dengan suhu,
wujud, indeks bias, titik lebur, daya hantar, warna, rasa, bau, hambatan,
gerak, dan energi. Sebaliknya peristiwa kimia berkaitan dengan perubahan
kimia, misalnya terbakar, berkarat, bereaksi membentuk garam, asam, basa
dan sebagainya. Bila dikaji secara mendalam perubahan sifat fisika di atas
mencakup perubahan sifat yang bergantung pada jumlah atau kuantitas
atau seringkali disebut sifat ekstensif. Misalnya massa, volume, kandungan
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

4
energi dan sebagainya, sedangkan sifat yang berkaitan dengan warna, rasa,
bau, wujud, tidak bersifat kuantitatif disebut sifat intensif.
Dalam kajian gejala abiotik, penting untuk dipahami peranan ilmu
kimia dan fisika. Tergolong pada peristiwa fisika antara lain memuai,
perubahan wujud zat, gejala kalor/panas, kelistrikan dan kemagnetan,
perubahan posisi, energi, impuls, momentum dan sebagainya. Gejala kimia
merupakan gejala yang terjadi akibat reaksi kimia. Dalam hal ini dapat
terjadi perubahan yang sifatnya lain dengan sifat awalnya. Misalnya kayu
dibakar menjadi arang asam dicampur dengan basa menjadi garam dan
sebagainya.

c. Sifat Fisika

Sifat fisika yang membedakan dengan peristiwa kimia yang
menonjol antara lain memiliki sifat ekstensif dan intensif, sedangkan sifat
kimia lebih cenderung bersifat intensif. Adanya perubahan energi yang
dapat dikuantitatifkan memperlihatkan peristiwa fisika, sebab tergolong
pada sifat ekstensif. Beberapa peristiwa yang disajikan pada gambar
berikut ini memperlihatkan peristiwa fisika.

Gambar diatas ini terjadi perubahan energi mekanik yang
dikeluarkan oleh pengendara sepeda menjadi energi kinetik dan potensial,
sehingga sepeda dapat bergerak melaju di jalan raya. Mengingat bahan
bakar yang berasal dari bumi yang berupa minyak bumi akan habis, maka
diperlukan upaya untuk menemukan sumber energi baru untuk menjaga
kelancaran dan kelangsungan kehidupan di muka bumi. Langkah awal
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

5
yang perlu dilakukan adalah menghemat pemakaian bahan bakar dan
pemakaian energi secara terencana.

B.

PENGERTIAN METODE ILMIAH

Metode Ilmiah adalah suatu prosedur atau tatacara yang sistematis
yang digunakan para ilmuwan untuk memecahkan masalah kerja ilmiah
melalaui langka-langkah yang teratur berdasarkan daya pikir manusia.
Metode dan kerja ilmiah telah dilakukan sejak : Galileo Galilei
(1564-1642), Aristoteles (422-384 SM), Alexander Flemming (1928) yang
menemukan Penisilin.
Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan
masalah Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari
jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah
tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan
data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih
berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka
dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang
dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan
menuntun proses selanjutnya.
C. Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana,
maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam
pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol
dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

6
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran
akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan
memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan
data

yang

dibutuhkannya,

menganalisis

data

tersebut,

kemudian

menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana
mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila
masalahnya sendiri belum dirumuskan?

2. Menguji hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang
masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam
metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat
penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada
proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan
penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena
itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan
berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.
3.

Mengumpulkan data.
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari
tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data
dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode
ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah
dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode
ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya
sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.

4.

Analisis data
Pada tingkat SMA, analisa data dilakukan dengan menafsirkan hasil
pengamatan, kemudian mengubahnya dalam bentuk grafik. Dari grafik yang
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

7
dibuat diharapkan anda dapat menggunakannya sebagai dasar-dasar untuk
menarik suatu kesimpulan
5.

Merumuskan kesimpulan.
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode
ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus
bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan
atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi
jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan
masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu
ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya
penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah
yangdiajukannya.

6.

Mempublikasikan hasil
Mempublikasikan hasil adalah menginformasikan kepada orang lain
hasil dari eksperimen yang telah dilakukan, agar orang lain mengetahui atau
dapat mengujicobakan kembali dan bermanfaat untuk orang lain.
Setelah di buat laporannya sebagai berikut :
1. Judul
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.4 Hipotesis penelitian
5. BAB II. Tujuan pustaka
6. BAB III. Bahan dan metode kerja
7. BAB IV. Hasil dan analisis/pembahasan
8. BAB V. Kesimpulan dan saran

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

8
BAB II
KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran
anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam,
baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut
memang

tidak

salah.

Kata

keanekaragaman

memang

untuk

menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat
terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun
jumlah.
Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi
keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk
hidup (organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman

hayati

disebut

juga

“Biodiversitas”.

Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi
karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur,
penampilan dan sifat-sifat lainnya.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

9
Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat
dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami
konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke
halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai
bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhantumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang
berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang
berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya.
Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang
berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan
yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar,
sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka,
mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada
hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh
besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut
serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua
seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak
burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang
hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan
yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang
tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti
ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing,
kelinci dan lain-lain.
B. TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan
keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

10
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat
gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga
mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat
berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga,
keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya,
rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam
kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat
keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna
bulu dan bentuk pial (jengger).

Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa,
warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk
pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat
yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis
memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian
kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat
diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya
sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing
induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu
individu dalam satu spesies.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

11
Apa

yang

menyebabkan

terjadinya

keanekaragaman

gen?

Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu
penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat
gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan
perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman
individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi
secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi
atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada
rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak
(fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya
(genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui
perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut:
No.

Mangga

Bentuk Buah

Rasa

arima

1.

golek

lonjong panjang

manis

tidak wangi

2.

kuini

bulat telur, besar

manis

wangi

3.

gedong

bulat, kecil

lebih manis

tidak wangi

Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan
sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit
(hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta
bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri!
Ciri atau sifat apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan
pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah,
kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

12
membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika
hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda
telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada
tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya.
Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah,
kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacangkacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara
mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya.
Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan
hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji,
jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.

Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan
Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda
dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

13
Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c)
kucing dan (d) citah.
Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku
Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang
mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh,
tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.
Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini :
No. Ciri-ciri

Kucing

Harimau

1. Ukuran
tubuh
2. Warna
bulu
3.

Kecil Hitam, putih, Besar
kuning Hutan, rumah putih,
Hutan

Singa

Citah

Hitam, Besar
Sedang
kuning Hitam, putih,
kuning
Hitam/
Hutan
putih
Pohon

Tempat
hidup

Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran
tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat
pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan
lontar, seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini.
No Ciri-ciri Kelapa

Aren

Pinang

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

Lontar
14
1. Tinggi >30m
Batang

25m

25

15-30m

2. Daun

-Panjang tangkai
-Panjang
Tangkai
daun 75-150cm
tangkai daun daun
-Helaian daun 5m, 150cm
pendek
ujungruncing dan
keras

-Panjang tangkai
daun 100cm
-Helaian daun
bulat, tepi daun
bercangap menjari

3. Bunga

Tongkol

Bulir

Tongkol

Tongkol

Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae
Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan
atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam
familia/suku

Felidae.

Variasi

pada

suku

Felidae

ini

menunjukkan

keanekaragaman pada tingkat jenis.
Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan
lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan
menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup
berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.
Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

15
satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang
dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya,
batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain
faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat
keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam
atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara
komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di
dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup
maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya.
Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu
ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat
ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang
menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.

Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra
(c) gurun pasir
Perbedaan

letak

geografis

menyebabkan

perbedaan

iklim.

Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan,
intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada
pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

16
rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma
Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan
conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis
memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka
ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu
daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah
keanekaragaman tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat
pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya
pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat
gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem.
Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat
sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas
unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan
terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem
tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau
kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara
perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem ,
antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan
secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut
secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi
keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan
gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan
memusnahkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan
bencana tsunami.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

17
C.KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga
Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi? Dua negara
lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire,
Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping
memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe
Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain
itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan
tumbuhan endemik (penyebaran terbatas).
Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian
mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini!
Indonesia

terletak

di

daerah

tropik

sehingga

memiliki

keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik
(iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di
Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia,
seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput,
ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut,
ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki
keaneragaman hayati tersendiri.
Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi
tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di
India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang
tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok
flora Malesiana.
Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000
species

tumbuhan

tinggi,

didominasi

oleh

pohon

dari

familia

Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap.
Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi
hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah
18
( Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus),
dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica).
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan
basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana
(tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti
durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus
sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia
dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh
Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian,
mangga, dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan
endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan
pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.

Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah jenis
tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda.
Mulai

dari

Sulawesi

sampai

Irian

Jaya

(Papua)

terdapat

hutan

non?Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya
beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan
tumbuhan endemik di Irian.
Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewanhewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan
Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan di bagian
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

19
Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Banyak species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng,
harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir
tidak ada.
2. Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.
3. Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis
binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang
(Nyeticebus coucang).
4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat
berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar
nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang
putih (Mycrohyerax latifrons).

Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang terdapat di
Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu
Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri ciri hewannya adalah:
1. Mamalia berukuran kecil
2. Banyak hewan berkantung
3. Tidak terdapat species kera
4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam

Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya:
kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga
memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

20
Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo,
terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis).
Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace
yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya
antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa,
dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati
Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup terdiri atas:
1. Faktor biotik, yaitu terdiri atas makhluk hidup.
2. Faktor abiotik, yaitu meliputi:
a. Faktor fisik, meliputi tanah, cahaya, suhu, air, dan kelembapan.
b. Faktor kimia, meliputi kandungan mineral, sanitasi, dan tingkat
keasinan.
Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang tidak bertanggung jawab
dapat merugikan manusia itu sendiri, karena keaneka ragaman hayati sangat
penting dalam segala bidang kehidupan, misalnya dalam bidang biologi dan
ekonomi. Keanekaragaman hayati dalam bidang biologi mempunyai peranan
penting di alam ini dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Sedangkan dalam bidang ekonomi keanekaragaman hayati sangat
bermanfaat, misalnya sebagai sumber bahan makanan.
Penurunan keanekaragaman hayati disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
1. Faktor alami, misalnya: banjir, gunung meletus, dan tanah longsor.
2. Faktor manusia, misalnya: penebangan liar dan pembuangan limbah di
aliran sungai.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

21
C. Usaha-usaha untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati
Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk
melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Upaya pelestariannya
juga meliputi ekosistem di suatu wilayah. Perlindungan tersebut di antaranya:
1. Cagar Alam
Cagaralam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa
adanya. Perkembangannya terjadi secara proses alami.

Cagaralam bertujuan:
Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alam.
Mempertahankan keanekaragaman gen.
Menjamin pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan.
Memelihara proses ekologi.
2. Suaka Margasatwa
Merupakan pelestarian satwa langka. Perburuan dibuatkan peraturan tertentu.
Satwa

langka

dilindungi

oleh

undang-undang

konservasi,

sehingga

kepemilikannya harus memiliki izin khusus.
3. Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli.
Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional juga
berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan keanekaragaman flora dan fauna,
dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati.
4. Taman Laut
Taman laut adalah wilayah yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang
tinggi dan indah.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

22
Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin
kelangsungan hidup manusia di masa kini dan masa mendatang. Konservasi alam
meliputi tiga hal, yaitu:
1. Perlindungan, melindungi proses ekologis dan sistem penyangga
kehidupan. Misalnya, perlindungan siklus udara dan air.
2. Pelestarian, melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
3. Pemanfaatan, memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan
lingkungannya.
Konservasi dibagi dua macam, yaitu:
In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli.
Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru,
hutan atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional.
Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli.
Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka
margasatwa Way Kambas, Lampung.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

23
TUGAS
Nah, untuk mengetahui kemampuan Anda mempelajari materi tersebut,
silahkan kerjakan tugas praktikum berikut ini:
I. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen
Tujuan

: Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah mangga.

Alat dan bahan : Berbagai macam buah mangga yang terdapat di sekitarmu.
Cara kerja

:

1. Amatilah ciri-ciri masing-masing buah mangga. Ciri-ciri yang harus
diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna daging
buah dan ukuran biji.
2. Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !

TABEL HASIL PENGAMATAN
No. Ciri-ciri

Mangga
Harum manis

Simanalagi

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

Indramayu

24
Cocokkan

jawaban

Anda

dengan

meng-klik

kunci

jawaban!

Pertanyaan
1.Apa

penyebab

:
timbulnya

keanekaragaman

pada

mangga?

2. Jelaskan pengertian dari gen!

3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?

II. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies)

Alat dan Bahan:
1.

Penggaris

2.

Timbangan

3.

Lima (5) jenis biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah,
kacang kapri, dan kacang panjang.

4.

Buku catatan praktikum

Langkah Kerja:
1.

Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di
bawah.

2.

Amati secara seksama bentuk biji kacang satu persatu.

3.

Amati warna setiap biji kacang.

4.

Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang, satu persatu.

5.

Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan alat
timbangan
Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel.

6.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

25
No.

Jenis Biji

Bentuk

Warna

Panjang

Berat

1. Kacang Hijau

.......

.......

.......

.......

2. Kacang Tanah

.......

.......

.......

.......

3. Kacang Kedelai

.......

.......

.......

.......

4. Kacang Panjang

.......

.......

.......

.......

5. Kacang Kapri

.......

.......

.......

.......

Pertanyaan:
1. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada biji-biji
kacang tersebut?
2. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis?
3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis?

III. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Alat dan Bahan:
1. 3 macam gambar ekosistem
2. Buku catatan praktikum

Langkah Kerja:
1. Pelajari gambar-gambar ekosistem dengan seksama
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di buku catatan praktikum Anda?

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

26
Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Pertanyaan:
1. Apa nama ekosistem pada gambar 1, gambar 2, dan gambar 3?
2. Tuliskan macam flora atau tumbuhan yang terdapat pada ekosistem gambar
1, 2, 3?
3. Tuliskan macam fauna atau hewan yang terdapat pada ekosistem gambar 1,
2, 3?
4. Dari ketiga macam ekosistem, manakah yang memiliki jumlah dan
keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak?
5. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem?

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

27
Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi
tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.
1. Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang
disebut ……..
A. evolusi
B. adaptasi
C. variasi
D. keberagaman
E. adaptasi dan variasi

2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk
semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………
A.

lingkungan

B.

induknya

C.

jenisnya

D.

lingkungan dan gen

E.

gen dan plasma nutfah

3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen
berikut ini, kecuali …………..
A. sumber energi primer
B. jenis produsennya
C. produktifitasnya
D. jenis konsumennya
E. komponen biotiknya

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

28
4. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies
apabila …….
A. habitat dan warna rambutnya sama
B. warna dan bentuk rambutnya sama
C. jenis makanan dan cara makannya sama
D. cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
E. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil

5. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing
tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing
tersebut ……
A. satu genus
B. satu familia
C. satu species
D. satu ordo
E.

satu kingdom

6. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat, dan savanna
di Papua, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat …….
A. genetik
B. species
C. ekosistem
D. populasi
E. individu

7. Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

29
hasil segregasi gen secara bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada
burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat ……
A.

gen

B.

genus

C.

ekosistem

D.

species

E.

individu

8. Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber keanekaragaman makhluk hidup tersebut adalah …………..
A. sperma
B. ovum
C. gen
D. kromosom
E. zigot

9. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman
hayati adalah …………
A. variasi genetik
B. keaneragaman jenis
C. keanekaragaman genetik
D. keanekaragaman daur energi
E. keanekaragaman ekosistem

10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ………

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

30
A. individu
B. varietas
C. species
D. populasi
E. ekosistem

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

31
BAB III
BUMI DAN BENDA LANGIT

A. BUMI
Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung banyak
air, memiliki suhu yang relatif sedang dan cocok untuk kehidupan organisme, dan
mengandung senyawa kimia yang mendukung kehidupan. Kondisi ini membuat
bumi menjadi unik beda dengan planet yang lain.
Bumi bulat seperti bola namun tidak sempurna sedikit menggembung di
bagian equator dan merata bagian kutubnya yang disebut oblate ellipsoid
(oblate = merata). Para ilmuwan membagi bumi menjadi 3 lapisan, secara urut
dari dalam adalah lapisan inti (core), lapisan mantel (mantle), dan lapisan kerak
(crust).
a. Inti Bumi ( Core)
Lapisan inti terletak di pusat b umi dengan ketebalan sekitar 3.500 km.
Lapisan terluar inti bumi adalah cair dan dalamnya padat. Kandungan inti bumi
adalah besi dan nikel. Inti bumi sangat panas sekitar 3000 oC – 5000 oC.
b. Mantel Bumi
Lapisan mantel bumi adalah lapisan yang menyelubungi lapisan inti bumi
dengan ketebalan 2900 km. Lapisan ini tersusun oleh batuan yang terdiri dari
mafic (magnesium dan besi). Suhu pada lapisan ini adalah 2800 oC yang dekat
inti dan 1800 oC yang dekat dengan kerak.
c. Kerak Bumi (Crust).
Merupakan lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km.
Pada lapisan ini manusia dan organisme yang lain hidup. Kerak bumi tersusun
atas batuan beku , batuam metamorf, dan sedimen. Kerak bumi dibedakan atas
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

32
kerak benua (daratan ) dan kerak samodra yang ditutupi perairan. Kerak benua
dengan ketebalan 35 km dan kerak samodra dengan ketebalan sekitar 7 km.
1. Perubahan Bentuk Permukaan Bumi
Bumi memiliki permukaan yang tidak rata, ada lembah, gunung, dataran
tinggi, dataran rendah, danau, sungai, air terjun, laut, selat, maupun samodera.
Juga ditemukan pulau-pulau dan benua. Banyak teori yang menjelaskan
terbentuknya permukaan bumi ini. Wegener (1915) mengemukakan teori
terbentuknya permukaan bumi yang dikenal dengan teori pergeseran benua
(continental drift theory). Dalam teorinya ini Wegener menyatakan bahwa pada
mulanya benua yang ada adalah satu. Dengan adanya pergeseran lempeng
permukaan bumi maka terbentuklah benua-benua lain karena pemisahan. Teori
Wegener didukung oleh para ahli seismologi (1960), ahli geofisika yang
menyatakan bahwa benua-benua mengalami pemisahan yang dikenal dengan teori
tektonik lempeng (plate tectonic theory). Aktivitas tektonisme merupakan salah
satu tenaga geologi yang menyebabkan adanya perubahan permukaan bumi.
Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
b.

tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya
bangunan baru seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah.
tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen

1.1.Tenaga Endogen
a.Tektonisme
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam
skala besar yang meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan
lempeng. Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang saling
menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang
menekan bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat
menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan, pergerakan lempeng
menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng
dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

33
b.Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang
menyusup ke bagian lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan
magma ini karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi sehingga
menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung
yang kita kenal dengan gunung api.
Magma menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbedabeda sehingga letusan untuk mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan
yang berbeda. Hal ini juga berpengaruh pada lamanya aktivitas gunung
berapi. Magma dapat digunakan menjadi sumber energi panas bumi dan
menjadi pembangkit tenaga listrik (PLTPB/ Pembangkit Listrik tenaga Panas
Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan Sulawesi Utara.
c.Gempa
Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala
pengiring dari aktivitas tektonis maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat
runtuhan bagian bumi secara lokal. Saat gempa bumi terasa bergoyang ke
arah samping maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan sehingga sulit
menghindari gempa. Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut
hiposentrum, sedangkan titik garis pada permukaan yang lurus di atas
hiposentrum disebut episentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan
secara horisontal.
Berdasarkan

penyebabnya

gempa

dibedakan

menjadi

:

a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi.
Pertemuan lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini
memiliki kekuatan yang paling besar.
b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang letusan, saat letusan,
dan beberapa waktu setelah letusan utama.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

34
c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur,
pertambangan yang lapuk.
Berdasarkan jarak fokus dan kedalaman hiposentrum, gempa dibedakan menjadi :
a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km
b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km
c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km
Berdasarkan letak episentrumnya , gempa dapat dibedakan menjadi
gempa daratan dan gempa lautan.Gempa daratan memiliki titik episentrum di
daratan sedangkan gempa lautan memiliki titik episentrum di dasar lautan.Getaran
gempa laut terkadang menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar yang
dikenal dengan tsunami. Tsunami bisa terjadi karena kekuatan tektonik maupun
vulkanik yang menyebabkan gempa lautan yang menimbulkan gelombang pasang
yang sangat besar. Getaran gempa dapat diukur dengan alat yang disebut dengan
seismograf, yang mencatat getaran horisontal dan getaran vertikal. Ada beberapa
skala gempa seperti Skala Mercalli, Skala Omari, dan skala Richter. Pada skala 02,5 Richter gempa tidak terasa tetapi tercatat oleh seismograf. Getaran gempa
lebih dari 3,0 skala Richter sudah mulai menimbulkan terjadinya kerusakan.
1.2.Tenaga Eksogen
Permukaan bumi yang terbangun karena tenaga endogen seperti
tektonisme dan vulkanisme serta perombakan oleh peristiwa gempa maka tenaga
eksogen akan melanjutkan dengan proses perusakan. Tenaga eksogen meliputi
pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.
a.Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi
butiran yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut
dalam air. Berdasarkan penyebabnya pelapukan dibedakan menjadi 3 :

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

35
a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik seperti perubahan suhu,
pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh
sinar matahari
b. pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia seperti oksidasi, dehidrasi,
dan penguapan
c. pelapukan

organi,

terjadi

karena

aktivitas

makhluk

hidup

seperti

mikroorganisme, cendawan, dan lumut.
d. Pengangkutan
Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir,
angin, es yang bergerak dan karena grafitasi bumi.
e. Pengikisanerosi
Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda
padat akn pula melakukan pengikisan pada batuan yang dilaluinya.
f. d.Pengendapan/Sedimentasi
Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu
tempat seperti muara sungai, lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan
emenjadi endapan.
2.Tanah
Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan
tanaman untuk mendapatkan nutrisi, air , dan media tempat tumbuh. Selain itu
tanah menjadi tempat hidup bagi manusia dan hewan, serta untuk
melaksanakan kegiatan pertanian dan perkebunan. Tanah terjadi karena melalui
proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari sisa-sisa
organisme. Karakteristik tanah tiap daerah berbeda tergantung faktor-faktor
yang

mempengaruhi

pembentukannya.

Karakteristik

tanah

sangat

mempengaruhi kualitas tanah.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

36
2.1.Proses pembentukan tanah
a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang
telah terpecah dan terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari pelapukan
batuan induk yang di bawahnya dan dari bahan-bahan lain yang terbawa dari
tempat lain seperti pecahan glasial dan debu vulkanik.
b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan
hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain
hasil pembusukan sisa organisme (humus).
Faktor-faktor pembentukan tanah
a)

Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman tekstur, permeabilitas
air, kandungan nutrisi tanah, dan warna tanah.

b) b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Iklim panas dan
lembab akan menyebabkan pelapukan berjalan lebih cepat dan jumlah humus
yang lebih banyak.
c)

Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah. Permukaan
yang miring/ curam akan meningkatkan pergerakan partikel tanah sehingga
lapisan tanah menjadi lebih tipis. Hal sebaliknya terjadi pada tanah yang
landai.

d) Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur dan kandungan tanah.
Adanya rantai makanan dan daur materi menyebabkan kandungan nutrisi
dalam tanah menjadi terjaga.
e)

Waktu, tanah yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih
sama dengan batuan induknya , tetap yang sudah lama akan memiliki
karakteristik yang berbeda sesuai material yang ditambahkan dan karena
aktivitas makhluk hidup.

2.2.Komponen Penyusun Tanah
Tanah tersusun atas beberapa komponen yaitu bahan anorganik
(mineral), bahan organik, air , dan udara. Mineral berasal dari bahan induk, bahan
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

37
organik dari berbagai organisme yang hidup maupun mati, air mengandung
senyawa terlarut seperti nutrien yang dibutuhkan tanaman .Udara yang
mengandung gas-gas tertentu menempati rongga-rongga tanah. Tanah yang baik
mengandung bahan anorganik, organik, air, dan udara pada proporsi yang
seimbang.
2.3.Profil, tekstur, dan struktur Tanah
a. Profil Tanah
Profil tanah adalah potongan vertikal tanah yang menunjukkan horisonhorison tanah. Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang masing-masing
berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, dan kandungan bahan organiknya.
Horison terbentuk karena interaksi antara iklim, makhluk hidup, dan
perubahan bentuk permukaan daratan.
b. Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan
bahan mineral yang menyusun tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh tiga jenis
partikel penyusun tanah yaitu pasir dengan ukuran paling besar,
debu/endapan lumpur dengan ukuran sedang, serta lempung/liat memiliki
ukuran paling kecil. Tekstur tanah menentukan kualitas tanah teutama dalam
hal kemampuan menahan air. Partikel yang besar,berongga besar memiliki
kemampuan kecil menahan air. Partikel yang kecil , berongga kecil dan
memiliki kemampuan untuk menahan air lebih besar. Lempung manahan air
lebih banyak dibandingkan yang lain, lempung juga memiliki kemampuan
tinggi dalam mengikat ion-ion bermuatan positif seperti Na+, Ca 2+, Mg 2+,
dan K + yang diperlukan tanaman.
Dengan demikian lempung dianggap memiliki kesuburan yang tinggi.
Akan tetapi tanah dengan partikel besar memiliki rongga yang besar juga
memiliki keuntungan karena mudah digemburkan serta aerasinya baik dan
mudah dipenetrasi oleh akar tanaman. Maka tekstur tanah yang paling baik
untuk pertanian memiliki komposisi :
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

38
- lempung 20 %
- pasir 40 %
- debu/endapan 40 %
c. Struktur Tanah
Struktur tanah terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang
menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah. Struktur tanah menentukan
ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang akan mempengaruhi
pergerakan air, udara, akar tanaman, dan organisme tanah. Beberapa jenis
struktur tanah adalah sebagai berikut :
Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi
pertanian
Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar
Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air
Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat
akar

Balok

10-75

sangat

produktif,

aerasi

dan

saluran

air

baik

Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman
baik tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai
2.4.Jenis-jenis Tanah
Berdasarkan USDA (United States Departement of Agriculture), tanah
dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu :
No Jenis Tanah Ciri-ciri Terdapat di
1) Entisols terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan
metamorf seprti tanah aluvial, regosol, dan litosolPapua , Kalimantan
Tengah, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur
2) Histosols terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung
banyak senyawa organik. Disebut juga tanah gambut. Seperti jenis tanah

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

39
organosols Riau, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra
Selatan.
3) Inceptiosols tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols,
aluvial, brown forest, solosak, humic gley Papua, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah, Maluku.
4) Verticols tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 %
lempung, di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan
kation Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Sulawesi Selatan.
5) Oxisols tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan
memiliki kadar aluminium dan besi tinggi Sumatra Selatan, Papua,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Lampung.
6) Andisols tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik,
ditemukan di sekitar gunung berapi Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Maluku.
7) Mollisols tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan
kapur, kaya bahan organik, senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa
Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa
Timur.
8) Ultisols tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan.
Disebut juga tanah podsolik terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan
Timur, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau.
2.5.Kerusakan Tanah dan Upaya Penanggulangannya
Kerusakan tanah meliputi erosi (pengikisan dan pemindahan tanah oleh air dan
angin) serta kehilangan unsur hara (nutrien) dan bahan organik. Kerusakan
tanah dapat juga disebabkan karena aktivitas manusia seperti :
Deforestasi/ penebangan hutan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu
atau untuk penyediaan lahan pemukiman, perkotaan, pertambangan, dan
pertanian. Kehilangan vegetasi karena deforestasi menyebabkan adanya
pengikisan tanah karena tidak ada akar yang menahan, kekurangan unsusr hara
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

40
karena tidak banyak bahan organik yang dibusukkan, serta tingkat kelembaban
yang berkurang sehingga tanah cenderung menjadi kering.
Pengolahan Tanah Pertanian
a. Pengolahan lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan tanah sebab :
- pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah
struktur tanah, tanah menjadi kering dan mudah terkena erosi oleh angin
- bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak
optimal digunakan oleh tanaman.
- alat berat yang digunakan dapat merusak struktur tanah dan aerasi
maupun penyerapan air
- penggunaan pestisida dapat membunuh biota yang penting bagi
kesuburan tanah
b. Beberapa cara untuk mengatasi kerusakan tanah :
- penghijauan / reboisasi, meningkatkan jumlah vegetasi dapat mengurangi
erosi dan menambah jumlah nutrien tanah
- memperbaharui metode pertanian, seperti pergiliran tanaman, tersering,
dan pemupukan organik/ menambah bahan organi ke tanah.

2. AIR
Zat yang sangat penting di dalam kehidupan karena air adalah penyusun utama
pada makhluk hidup. Air diperlukan menjadi pelarut umum dan membantu
dalam proses metabolisme. Bumi memiliki volume air 1,4 milyar km3.
Sebanyak 97 % – nya adalah air laut, 1,7 % adalah es, dan 0,7 % adalah air
tawar, sisanya berupa uap air. Volume air tidak berubah hanya mengalami
daur/ siklus.
3. BATUAN
Batuan adalah kumpulan berbagai mineral dalam bentuk padat. Mineral berupa
senyawa anorganik. Batuan dan mineral menyusun lapisan kerak bumi. Batuan
terdapat di seluruh lapisan permukaan bumi baik di darat maupun laut. Batuan
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

41
dibedakan menjadi tiga jenis utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metamorf. Ketiga jenis batuan ini dapat mengalami perubahan geologis
sehingga bisa berubah ke jenis lain.
4.1.Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang ke luar permukaan bumi , mengalami
pendinginan dan mengeras. Mineral utama penyusun batuan beku adalah
silikat, kuarsa(silikon dioksida). Mineral silikat mengandung elemen lain
seperti besi, aluminium, kalsium, natrium, dan magnesium. Contoh batuan
beku adalah granit, diorit, gabro, dan peridotit
4.2.Batuan Sedimen
Terbentuk dari kumpulan partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya
karena adanya proses pelapukan dan erosi. Batuan asal bisa berupa batuan
beku, batuan, metamorf, atau batuan sedimen sendiri yang sudah lebih dulu
terbentuk. Kandungan mineral utama berasal dari batuan beku dan ditambah
dari bahan organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit, dan
batu bara.
4.3.Batuan Metamorf
Terbentuk dari batuan sebelumnya yang mengalami perubahan tekstur maupun
struktur akibat panas maupun tekanan yang begitu tinggi. Biasanya
mengandung mineral yang telah mengalami perubahan dari batuan induknya.
Contoh batuan metamorf adalah marmer dan batu tulis
Berbagai batuan telah dimanfaatkan manusia seperti senjata manusia purba,
bahan kontruksi bangunan, perhiasan, bahan bakar, dan memiliki nilai ekonomi
yang tinggi.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

42
5. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
5.1.Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya
dari arah barat ke timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama
23 jam 56 menit 4 detik (disebut satu hari).
Bumi berputar dari porosnya dari barat ke timur yang disebut berotasi. Akibat
rotasi bumi benda-benda langit seolah mengalami pergerakan semu harian
dari timur ke barat, terjadi peristiwa siang dan malam, maupun terjadinya
perbedaan waktu. Periode rotasi buni adalah 23 jam 56 menit atau dibulatkan
menjadi 24 jam kurang 4 menit tiap kali putaran. Arah putaran negatif ke arah
timur. Saat berotasi atmosfernya pun ikut berotasi.
Akibat Rotasi Bumi
Akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi
beberapa peristiwa di bumi yaitu :
1). Terjadinya siang dan malam
Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya
akan mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari
akan mengalami malam, dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang
waktu siang dan malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam
akan menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.

2). Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi
Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan
terbenam lebih dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke
timur. Daerah yang berada pada sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat
matahari terbit lebih dahulu selama 1 jam, maka jika di Nusa Tenggara Barat
matahari telah terbit, maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit satun
jam setelahnya. Atau jika di Nusa Tenggara Barat pukul 06.00 WITA, maka
di Jakarta baru pukul 05.00 WIB.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

43
3). Gerak semu harian bintang
Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah
mataharilah yang bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi.
Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi
bumilah bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak
yang tidak sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut
gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya setiap hari atau setiap
saat.
5.2.Revolusi Bumi
Seperti halnya planet-planet yang lain bumi juga berevolusi mengelilingi
matahari dalam tata suryanya. Bidang revolusi bumi disebut ekliptika. Satu
kali periode revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik yang
disebut satu tahun pada penanggalan Masehi. Revolusi bumi mengakibatkan
pergeseran matahari dari utara ke selatan khatulistiwa, perubahan lama siang
dan malam, peredaran semu matahari, serta pergantian musim. Pergantian
musim disebabkan karena tidak sejajarnya sumbu rotasi bumi dan sumbu
revolusi bumi. Sudut yang terbentuk oleh ke dua sumbu tadi menyebabkan
perubahan musim bumi di sebelah utara dan selatan. Jika belahan bumi utara
musim dingin di belahan selatan musim panas.
Daerah iklim sedang mengalami pergantian 4 musim yaitu musim panas
(summer), gugur (autum/fall), dingin (winter), dan semi (spring). Pada musim
panas siang lebih panjang dari pada malam dan sebaliknya.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

44
Gambar revolusi bumi

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi
merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya
gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.

Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi
berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan
arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari
garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut
dengan sumbu rotasi.

Pengaruh Revolusi Bumi
1. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap
bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang
setiap tahunnya.
Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September
a.

Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi
matahari.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

45
b.

Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada
belahan bumi selatan.

c.

Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan
bumi selatan.

d.

Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan
ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.

e.

Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.

f.

Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat
ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.

Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
1) Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara
lebih menjauhi matahari.
2) Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada
belahan bumi utara.
3) Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan
bumi utara.
4) Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan
ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam

2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21
Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan
bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian
matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak.
Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

3. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim
itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

46
Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan
bumi.

Musim-musim dibelah bumi utara
Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan
Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

5. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi
membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi
sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak
bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah
tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius,
Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.

Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat
bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi
berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang
yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi,
bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.

6. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung
kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

47
1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut
ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini
disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih
sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya
adalah 1984,2000, dan lain-lain
B. BENDA LANGIT
1. MATAHARI
Matahari merupakan salah satu bintang di jagat raya yang menjadi pusat tata
surya kita. Bumi dan planet lain mengelilingi matahari pada orbit/garis edar
masing-masing. Matahari berupa bola gas raksasa yang tersusun oleh gas
Hidrogen (92%0 dan Helium (7,8%). Matahari adalah penyedia energi bagi
kehidupan bumi. Pada inti matahari dengan suhu mencapai 15.000.000 oC
gas hidrogen diubah menjadi Helium . Pengubahan ini memancarkan cahaya
dan panas yang dipakai untuk fotosintesis oleh tanaman dan energi berpindah
ke organisme lain melalui rantai makanan.
Matahari berukuran sangat besar dengan diameter 109 kali diameter bumi,
dan volume 1,3 juta kali volume bumi. Jarak bumi ke matahari kira-kira 150
juta km. Matahari adalah salah satu bintang yang terdekat dengan bumi.
Jutaan bintang di jagat raya dan tampak kecil karena jaraknya yang sangat
jauh.
2. BULAN
Bulan adalah satelit bumi/ pengikut bumi. Satelit terbentuk secara alami
bersama terbentuknya planet. Bulan memiliki masa yang lebih kecil dan
berlokasi dalam lingkungan gravitasi planet tertentu, maka satelit tersebut
beredar mengelilingi planet tersebut. Jika benda yang mengikut ini dibuat
oleh manusia disebut satelit buatan.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

48
Gerakan Bulan
Bulan bergerak mengelilingi buni (berevolusi) dan juga berotasi pada
porosnya dengan kecepatan tertentu. Hal ini terbukti dengan permukaan bulan
yang tidak selalu sama jika dilihat dari bumi.Waktu yang dibutuhkan bulan
untuk berotasi dan berevolusi adalah sama yaitu 29 hari atau 1 bulan.
Revolusi bulan mengakibatkan adanya fase bulan, yaitu bentuk bulan yang
selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi yang memantulkan cahaya
matahari berubah secara teratur. Kadang tampak seperti sabit, kadang lebih
tebal, kadang bulat penuh. Kedudukan bulan yang searah dengan matahari
disebut konjungsi, yaitu bulan yang menghadap bumi dalam keadaan gelap,
sehingga kita tidak dapat melihat cahaya bulan. Perubahan fase bulan dipakai
untuk penghitungan kalender Hijriyah. Satu bulan pada penanggalan revolusi
bulan lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44 menit, 3 detik.
Lamanya satu tahun adalah 354 hari.
Gerhana Bulan
Gerhana terjadi karena lintasan bulan. Bulan mengelilingi buni dengan
lintasannya yang berbentuk elips, dan bumi menjadi titik pusat lintasan
tersebut. Lintasan terjauh bulan disebut apogea dan lintasan terdekat disebut
perigea. Bulan tidak memancarkan sinarnya sendiri tetapi memantulkan
cahaya matahari. Bayangan bumi dan bulan membentuk kerucut. Kerucut
bayangan bumi lebih panjang dari pada bayangan bulan. Kerucut bayangan
gelap disebut umbra yang tidak terlalu gelap disebut penumbra. Penumbra di
belakang bumi atau bulan berbentuk kerucut dengan puncaknya di bumi atu
di bulan, makin jauh makin besar sampai bayangan tidak terlihat.
Gerhana bulan dapat terjadi saat bulan purnama, yaitu saat matahari bumi dan
bulan berada dalam satu garis lurus. Ketika umbra bumi mengenai bulan, atau
bulan memasuki daerah umbra bumi akan terjadi gerhana bulan total, jika
bulan masuk sebagian ke bagiam umbra bumi maka terjadi gerhana bulan

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

49
sebagian,

jika seluruh bulan berada di bagian penumbra maka disebut

gerhana penumbra.
3. PLANET DAN PLANET KERDIL (DRAWF PLANET)
Planet adalah anggota tata surya yang berukuran relatif besar, tidak
memancarkan cahayanya sendiri melainkan merefleksikan cahaya matahari,
dan berputar mengelilingi

matahari. Tahun

2006

IAU(international

Astronomical Union) merumuskan benda langit sebagai benda langit yang
memiliki orbit mengelilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi yang
cukup sehingga dapat membentuk struktur bulat, dan memiliki garis/jalur
orbit yang bersih”.
Ada delapan planet dalam sistem tata surya kita yaitu Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Empat planet yang
terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars
dikelompokkan sebagai planet dalam. Planet dalam berupa bola padat yang
tersusun

atas

batuan.

Yupiter,

Saturnus,

Uranus,

dan

Neptunus

dikelompokkan sebagai planet luar. Anggota planet luar memiliki struktur
berupa bola gas dan memiliki cincin. Antara planet luar dan planet dalam
terdapat serbuk asteroid yang merupakan jalur lintasan asteroid.
Pluto, Ceres, dan Eris dikelompokkan ke dalam planet kerdil (dwarf planet)
yang memiliki lintasan yang tidak bersih.
4. KOMET, ASTEROID, DAN METEOR
Komet, Asteroid, dan Meteor merupakan serpihan-serpihan benda langit yang
melayang di angkasa. Ketiganya berbeda terutama dalam hal komponen
penyusunnya dan orbitnya.
Komet
Merupakan serpihan benda langit berupa bola es dan debu. Komet hanya terlihat
saat melintas dekat matahari dan dikenali dengan ekornya yang memanjang
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

50
sampai ratusan kilometer. Ekor komet terbentuk karena energi yang dipancarkan
matahari meniup bagian partikel gas dan debu di permukaan komet yang selalu
menjauhi matahari. Orbit komet berbentuk oval dan memiliki periode tertentu
sehingga dapat diramalkan kapan akan mun culnya. Contoh komet adalah Halley
dan Komet Halle Bobb.
Asteroid
Berupa serpihan benda langit berupa batuan padat dengan ukuran bervariasi.
Letaknya berada di sabuk asteroid yaitu antara planet Yupiter dan Mars.
Meteor
Merupakan serpihan benda langit yang berupa batuan yang sering memasuki
atmosfer bumi yang dikenal sebagai bintang jatuh. Gesekan meteror dengan
atmosfer bumi menimbulkan panas dan cahaya. Gesekan ini pula yang
menjadikan meteor akan hancur menjadi debu. Jika ukuran meteor cukup besar
masih ada yang mampu melewati atmosfer dan jatuh menghantam tanah, yang
disebut meteorit dan dapat membentuk kawah.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

51
BAB IV
BENCANA ALAM
1. Gempa bumi
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Parameter Gempabumi
Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)
Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)
Karakteristik Gempabumi
Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
Lokasi kejadian tertentu
Akibatnya dapat menimbulkan bencana
Berpotensi terulang lagi
Belum dapat diprediksi
Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

52
Mengapa Gempabumi Terjadi ?
Lempeng Tektonik

Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa
lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang
mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng
tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah
perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki
kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan
pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari
teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan
Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).

Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir,
merupakan batuan yang relatif dingin dan
bagian paling atas berada pada kondisi
padat dan kaku. Di bawah lapisan ini
terdapat batuan yang jauh lebih panas
yang

disebut

mantel.

Lapisan

ini

sedemikian panasnya sehingga senantiasa
dalam keadaan tidak kaku, sehingga
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

53
dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai
aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan
terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan
pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila
kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan
saling geser (transform).

Jika dua lempeng bertemu pada suatu
sesar,

keduanya

dapat

bergerak

saling menjauhi, saling mendekati
atau saling bergeser. Umumnya,
gerakan ini berlangsung lambat dan
tidak dapat dirasakan oleh manusia
namun

terukur

sebesar

0-15cm

pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci,
sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu
saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan
tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa
bumi.
Jalur Gempabumi Dunia
Indonesia

merupakan

daerah

rawan gempabumi karena dilalui
oleh jalur pertemuan 3 lempeng
tektonik, yaitu: Lempeng IndoAustralia, lempeng Eurasia, dan
lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam
lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat.
Belajar dari pengalaman kejadian gempabumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

54
dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta
kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya
mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko
akibat bencana gempabumi dan tsunami.
Akibat Gempabumi
Getaran atau guncangan tanah (ground shaking)
Likuifaksi ( liquifaction)
Longsoran Tanah
Tsunami
Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran,
dll)
Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempabumi
Kekuatan gempabumi
Kedalaman gempabumi
Jarak hiposentrum gempabumi
Lama getaran gempabumi
Kondisi tanah setempat
Kondisi bangunan

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

55
Dampak Gempabumi Terhadap Alam

Gempabumi Terhadap Struktur Bangunan

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

56
Dampak Liquifaksi Terhadap Bangunan

Tsunami
(berasal dari bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang,
secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air
yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut,
atau atau hantaman meteor di laut.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung
dalam gelombang tsunami

adalah

tetap

terhadap

fungsi

ketinggian

dan

kelajuannya. Di laut dalam,gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan
500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian
gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.
Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di
tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

57
hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga
mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga
puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi
karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang
terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang
dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa
manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian,
tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan

orang

pertama

yang

mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20,
pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih
terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.
geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai
"gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan
gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang ketinggiannya
beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan,
bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami.
Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah
menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre
(PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada
wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian
Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.
Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang
bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh
lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang
yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan "pasangsurut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

58
gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas
pada

pelabuhan.

Karenanya

para geologis dan oseanografis sangat

tidak

merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.
Penyebab terjadinya tsunami

Skema terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan
sejumlah

besar

air,

seperti

letusan gunung

api,

gempa

bumi, longsormaupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun
secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di
atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika
sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya
tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana
gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam.
Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

59
km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah
laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun
saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena
terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk
daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter
bahkan bisa beberapa kilometer.
Gempa yang menyebabkan tsunami
Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia.
Pemerintah

Indonesia,

dengan

bantuan

negara-negara

donor,

telah

mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami
Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan
BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi
mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan.
Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai
dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision
Support System - DSS).
Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak,
baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional,
lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian
Negara Riset dan Teknologi (RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan
bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN
TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu
paling lama 5 menit setelah gempa terjadi.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

60
Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya
dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan
permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

61
BAB V
BENCANA ALAM DAN ANTISIPASINYA

A. Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.
Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi
pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa)
dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat
menyebutnya sebagai bencana.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam
bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis
adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan
oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir,
badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami
hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu
utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai
dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan
sebagainya).
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar
angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

62
mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang
dahsyat bagi penduduk bumi.
Gejala alam yang dapat menimbulkan bencana alam pada dasarnya mempunyai
karakteristik umum, yaitu gejala awal, gejala utama, dan gejala akhir. Dengan
demikian, jika kita dapat mengetahui secara akurat gejala awal suatu bencana
alam, kemungkinan besar kita dapat mengurangi akibat yang ditimbulkannya.
B. Antisipasi Bencana Alam
1. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena gejala vulkanisme. yaitu peristiwa
yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Sebelum gunung berapi meletus, biasanya terdapat tanda-tanda sebagai
berikut :
suhu sekitar kawah naik
sumber air banyak yang mengering
sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik)
binatang yang ada di atas gunung tersebut banyak yang berpindah menuruni
lereng karena terasa panas
sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunun

Bila ada tanda-tanda gunung berapi akan meletus, ada beberapa antisipasi
(usaha)untuk mengurangi bahaya dari bencana tersebut, antara lain:
membuat terowongan-terowongan air pada kepundan (kawah) yang
berdanau. Contohnya: terowongan di Gunung Kelud.
menyebarkan informasi dan memberi peringatan dini dari hasil
pemantauan pos-pos pengamatan gunung berapi.
mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung
berapi yang akan meletus.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

63
2. Gempa bumi
Gempa bumi adalah gejala pelepasan energi berupa gelombang yang
menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak bumi (patah,
runtuh, atau hancur).
Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering melanda wilayah
Indonesia, kira-kira 400 kali dalam setahun. Hal ini terjadi karena Indonesia
dilalui oleh dua lempeng (sabuk) gempa bumi, yaitu lempeng Mediterania
(Alpen-Himalaya) dan lempeng Pasifik.
Sampai sekarang manusia belum dapat meramalkan kapan suatu gempa
akan terjadi. Besar kecilnya malapetaka yang terjadi sangat tergantung pada
kekuatan (magnitudo) gempa itu sendiri serta kondisi daerah yang terkena
gempa itu. Alat pengukur gempa bumi disebut seismograf, yang dinyatakan
dalam skala Richter.
Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan
bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa
terjadi. Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai
berikut:
Sebelum terjadi gempa
Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat
di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak
tergantung.
Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar
terhindar dari bahaya kebakaran.
Saat terjadi gempa
Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan
segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di
bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

64
mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung
yang mungkin akan jatuh menimpa.
Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas
dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki
bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak
mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.
Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan
mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai
keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan
runtuhan.
Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di
bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah
berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan
gunakan elevator atau lift yang ada.
Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan
tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan
berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah
berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang
membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
Setelah terjadi gempa
Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca
atau bahan-bahan yang merusak kaki.
Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan
segera.
Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika
tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekalikali menyalakan api dan merokok.
Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

65
Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya
disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan.
Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
3. Tsunami
Tsunami adalah ombak besar yang terjadi setelah peristiwa gempa bumi,
gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.
Bencana tsunami dapat diprediksi oleh berbagai institusi seismologi di
berbagai penjuru dunia dan proses terjadinya tsunami dapat dimonitor melalui
satelit. Dengan diterapkannya sistem peringatan dini (early warning system),
diharapkan masyarakat dapat melakukan evakuasi dengan cepat bila terjadi
bencana tsunami.
Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:
a. Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari
sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan,
berlarilah menuju bukit yang terdekat.
b. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah
ditentukan.
c. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah
bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building),
gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas
(sedikitnya sampai ke lantai 3).
d. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu
bebas dan tidak membawa apa-apa.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

66
4. Badai
Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet, terutama yang
mempengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk. Badai dapat
ditandai dengan angin yang kencang (badai angin), petir dan kilat (badai
guruh), curahan lebat misalnya es (badai es) atau angin yang membawa suatu
zat melalui atmosfer (seperti badai pasir, badai salju, dll).
Badai dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, menenggelamkan kapal
serta menumbangkan pohon, tiang listrik, menara dan lain sebagainya.
Beberapa macam badai yang perlu diketahui, diantaranya:
a. Tornado
Tornado merupakan badai angin yang sangat kencang dengan kelajuan
300-500 km/jam sehingga dapat menghancurkan benda-benda yang
dilaluinya, baik di darat maupun di laut. Tornado dicirikan sebagai awan
corong

gelap membentuk

gerakan

spiral, bergantung

pada

awan cumulonimbus.

Gambar 4.11 Tornado di darat. (Sumber: id.wikipedia.org)
b. Badai tropis (Siklon tropis)
Siklon tropis adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin kencang
mampu merusakkan daerah sekitar 250 mil dari pusatnya. Siklon tropis
menyebabkan kerusakan terutama oleh angin kencang, gelombang badai
dan hujan lebat. Gelombang badai adalah naiknya permukaan laut
sepanjang pantai secara cepat karena angin menggerakkannya ke pantai.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

67
Gambar 4.12 Siklon Tropis Catarina. (Sumber: id.wikipedia.org)
Sebutan siklon tropis bergantung pada lokasi kejadian. Di Atlantik dan
Pasifik disebut hurricane, di Pasifik Barat disebut typhoon, di Australia
disebut Willy. Setiap tahun muncul 80-100 siklon tropis, nama siklon
tropis umumnya menggunakan nama-nama gadis, seperti: Anna, Carol,
Debbie, Inez, Fiona, Wenda dan sebagainya.
c. Thunderstorm (Badai guruh)
Thunderstorm adalah hujan badai disertai kilat dan halilintar. Kejadian
ini adalah khas di daerah tropis pada musim pancaroba, terutama pada
masa peralihan musim kemarau memasuki musim penghujan.
Thunderstorm (Badai guruh) merupakan suatu fenomena fisis atmosfer
yang sering terjadi di Indonesia. Fenomena ini dapat menimbulkan korban
jiwa

akibat

sengatan

listrik

pada

waktu

terjadi

petir.

Gejala

terjadinya thundersorm adalah angin yang kencang disertai hujan yang
deras kadang-kadang disertai hujan es, kilat dan halilintar.
Bencana alam badai dapat dipelajari dan diamati sehingga jika gejala
awal dapat diamati dengan baik maka gejala utama dapat diantisipasi
dengan demikian pertanyaan kapan, dimana, berapa besar dan berapa lama
dapat dijawab. Hal ini mampu mengurangi jumlah korban akibat bencana
tersebut.
5. Banjir
Hujan lebat yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan sungai tidak
mampu lagi menampung air dalam jumlah yang banyak. Air sungai kemudian
akan meluap dan membentuk genangan air yang disebut banjir.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

68
Air sungai dapat meluap karena wilayah yang menjadi resapan air sudah
berkurang. Meluapnya air sungai dapat terjadi akibat adanya penyumbatan
aliran pada sungai tersebut.
Penyumbatan aliran sungai terjadi akibat perbuatan manusia. Pembuangan
sampah ke sungai akan menyebabkan aliran sungai tidak lancar. Banyaknya
bahan-bahan endapan yang ada di sungai juga dapat menghambat aliran
sungai.
Bencana banjir disebabkan oleh buruknya sistem cuaca. Faktor
meteorologis utama yang menyebabkan bencana banjir adalah hujan lebat,
distribusi hujan dan durasi hujan. Faktor lain yang penting adalah sifat fisis
permukaan tanah. Siklon tropis dapat mempengaruhi sistem cuaca di
Indonesia, terutama peningkatan jumlah awan, curah hujan, angin, dan
gelombang laut.
Penyebab bencana banjir yang terjadi karena ulah manusia adalah
penggundulan hutan. Hutan yang gundul menyebabkan tanah tidak dapat
menyerap dan menahan air bila terjadi hujan secara terus menerus, akibatnya
air mengalir menggerus tanah yang dapat menyebabkan terjadinya bencana
tanah longsor.
Banyak daerah di Indonesia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang
buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap
air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang
disebut banjir bandang.
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan,
diantaranya adalah :
a. membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air
sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
b. mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya
tampung air.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

69
c. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistemsistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap
sungai.
d. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah
lokasi penyerapan air.
e. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan
sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus
air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus
tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
f. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang
sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga
tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.
6. Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering
(aridity). Kekeringanadalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air
yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai
keadaan jumlah curah hujan sedikit.
Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di
bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian
musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh
banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para
petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.
Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat
kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya
sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga
mengalami kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen.
Selain itu, pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

70
menjadi langka keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan merupakan
suatu kondisi yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya:
a. Kekeringan meteorologis (meteorological drought)
b. Kekeringan pertanian (agricultural drought)
c. Kekeringan hidrologis (hydrological drought)
d. Kekeringan sosial – ekonomi (socio – economic drought)
Beberapa cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya:
a. membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim
kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim
hujan,
b. membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,
c. reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar
tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai
penyimpanan cadangan air pada musim kemarau, melakukan diversifikasi
dalam bercocok tanam bagi para petani, misalnya mengganti tanaman padi
dengan tanaman palawija pada saat musim kemarau tiba karena palawija
dapat cepat dipanen serta tidak membutuhkan banyak air untuk
pertumbuhannya.

Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

71
BAB VI
PERANAN MIKROORGANISME DALAM KEHIDUPAN

1. VIRUS
Pada penghujung abad ke-19 D.J Ivanowski, pakar botani dari
Rusia,dengan hati-hati melakukan penelitian memisahkan cairan dari tanaman
tembakau yang terserang penyakit. Dalam jumlah tertentu cairan tersebut
disuntikan ke dalam tanaman temabakau yang sehat. Beberapa waktu kemudian,
tumbuhan tembakau itu memperlihatkan gejala yang sama dengan tembakau yang
sakit. Ini penemuan pertama bahwa penyakit bisa ditularkan dari satu tumbuhan
kepada tumbuhan lainnya melalui filtrat cairan tumbuhan yang babas dari
organisma hidup. Bahkan cairan itu ternyata mengandung sesuatu yang bisa
menyebabkan penyakit, disebut contagium vivum fluidum yang berarti cairan
hidup yang menular. Sekarang kita kenal dengan virus (latin, berarti lendir
beracun).
Berikutnya kita bahas kajian tentang fenomena virus dalam virologi.
Kebanyakan virus mempunyai ukuran antara 20 mμ sampai 300 mμ (baca
mμ = mili mikron, 1 mμ = 1 X 106 mm). jadi ukurannya jauh lebih kecil
dibandingkan bakteri yang berukuran 10 mμ (baca : μ = mikron, 1 μ = 1 X
103mm). Karena ukuran virus sangat kecil atau ukuran ultra mikroskopik, maka
virus hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop electron. Cabang
ilmu yang mempelajari tentang virus disebut virologi. Seperti diketahui bahwa
makhluk hidup itu memiliki subtansi dasar kehidupan yaitu protoplasma. Virus
tidak memiliki protoplasma sehingga timbul pandangan bahwa virus bukan
organisme hidup.
Adapun alasan - alasannya :
a. Virus tidak memiliki protoplasma.
b. Virus dapat dikristalkan, sedang makhluk hidup tidak mungkin mampu mampu
mengkristal.
c. Ukuran virus sangat kecil yaitu sekitar beberapa, hal ini tidak mungkin ukuran
organisme hidup dengan ukuran tersebut.
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah

72
Virus menurut biologi merupakan makhluk hidup karena :
a. Memiliki DNA/RNA, senyawa ini dimiliki oleh makhluk hidup.
b. Virus mampu melaksanakan aktivitas hidup yaitu reproduksi.

Sampai sekarang orang sulit untuk menyatakan apakah virus itu
sebenarnya makhluk hidup ataukah makhluk tak hidup. Yang terang ialah, bahwa
virus dapat berbiak, tetapi hanya di dalam sel hidup. Banyak virus dapat dipiara
manusia di dalam substrat (dasar makanan) yang berupa sel atau jaringan hidup,
seperti telur dan jaringan tertentu dari hewan ataupun tumbuhan.

1. Sejarah Penemuan Virus
Virus tanaman lebih dahulu ditemukan daripada virus - virus yang
lain. Sarjana yang pertama kali mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai
penyakit bercak - bercak kuning (mosaik) pada daun tembakau ialah Adolf Mayer
pada tahun 1885. Dmitri Ivanowski (1892) dan M. Beijerink (1899) adalah sarjana
- sarjana dengan penelitiannya menguatkan apa yang telah dilaporkan Adolf
Mayer tentang adanya virus tanaman pada daun tembakau yang menyebabkan
belang - belang pada daun tembakau yang dikenal dengan penyakit mosaik daun.
Pada tahun 1897, Loffler dan Frosch menemukan virus hewan yang menyebabkan
penyakit mulut dan kuku pada ternak. Reed (1990) menemukan virus yang
menyebabkan penyakit kuning pada manusia. Virus ini dapat menular dari orang
ke orang dengan perantara nyamuk Aedes.
Akhir - akhir ini di kota - kota maupun di desa - desa di tanah air kita
timbul penyakit yang terkenal sebagai demam berdarah. Penyakit ini minta
banyak korban. Demam berdarah disebabkan oleh virus dan menular dari
seseorang yang sakit orang lain dengan perantara nyamuk Aedes. Penyakit lain
yang disebabkan virus ialah : influenza, campak, cacar, rabies, herpes, polio,
hepatitis, gondong (parotis), kanker, AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) dan beberapa lainnya lagi. Towrt (1916) dan d’ Herelle (1917)
menemukan virus bakteri yang menyebabkan lisis (penguraian). Virus yang
Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah
73
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam
Gejala Alam

More Related Content

What's hot

Modul IPA Fase D Bab 1. Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suk...
Modul IPA Fase D Bab 1. Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suk...Modul IPA Fase D Bab 1. Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suk...
Modul IPA Fase D Bab 1. Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suk...ZainulHasan13
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem PernapasanRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem PernapasanHarsidi Side
 
Ppt biotik dan abiotik agung
Ppt biotik dan abiotik agungPpt biotik dan abiotik agung
Ppt biotik dan abiotik agungAgung Muhammad
 
RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)MAFIA '11
 
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfFaqihUddin4
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7Sulistiyo Wibowo
 
PROGRAM SEMESTER PEMBELAJARAN IPA KELAS 7 SMP
PROGRAM SEMESTER PEMBELAJARAN IPA KELAS 7 SMPPROGRAM SEMESTER PEMBELAJARAN IPA KELAS 7 SMP
PROGRAM SEMESTER PEMBELAJARAN IPA KELAS 7 SMPsajidintuban
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1Reni Patimah
 
Pertemuan 1. perubahan fisika dan kimia
Pertemuan  1. perubahan fisika dan kimiaPertemuan  1. perubahan fisika dan kimia
Pertemuan 1. perubahan fisika dan kimiaAgus Swastana
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hariBab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hariLin Hidayati
 
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialMateri IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialBagus Adhi Pratama
 

What's hot (20)

Modul IPA Fase D Bab 1. Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suk...
Modul IPA Fase D Bab 1. Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suk...Modul IPA Fase D Bab 1. Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suk...
Modul IPA Fase D Bab 1. Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suk...
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem PernapasanRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Pernapasan
 
Ppt biotik dan abiotik agung
Ppt biotik dan abiotik agungPpt biotik dan abiotik agung
Ppt biotik dan abiotik agung
 
suhu dan perubahannya
suhu dan perubahannyasuhu dan perubahannya
suhu dan perubahannya
 
RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)
 
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
 
PROGRAM SEMESTER PEMBELAJARAN IPA KELAS 7 SMP
PROGRAM SEMESTER PEMBELAJARAN IPA KELAS 7 SMPPROGRAM SEMESTER PEMBELAJARAN IPA KELAS 7 SMP
PROGRAM SEMESTER PEMBELAJARAN IPA KELAS 7 SMP
 
Penilaian dalam pembelajaran STEM
Penilaian dalam pembelajaran STEMPenilaian dalam pembelajaran STEM
Penilaian dalam pembelajaran STEM
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
 
Pertemuan 1. perubahan fisika dan kimia
Pertemuan  1. perubahan fisika dan kimiaPertemuan  1. perubahan fisika dan kimia
Pertemuan 1. perubahan fisika dan kimia
 
KIR (Karya Ilmiah Remaja)
KIR (Karya Ilmiah Remaja)KIR (Karya Ilmiah Remaja)
KIR (Karya Ilmiah Remaja)
 
Asessment, Pembuatan Soal
Asessment, Pembuatan SoalAsessment, Pembuatan Soal
Asessment, Pembuatan Soal
 
SK-KD IPA SDLB – A(Tuna Netra)
SK-KD IPA SDLB – A(Tuna Netra)SK-KD IPA SDLB – A(Tuna Netra)
SK-KD IPA SDLB – A(Tuna Netra)
 
Kps dan kgs
Kps dan kgsKps dan kgs
Kps dan kgs
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hariBab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialMateri IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
 
Contoh Soal Sistem Pencernaan Manusia
Contoh Soal Sistem Pencernaan ManusiaContoh Soal Sistem Pencernaan Manusia
Contoh Soal Sistem Pencernaan Manusia
 
1. materi dan perubahan
1. materi dan perubahan1. materi dan perubahan
1. materi dan perubahan
 

Viewers also liked

Kumpulan soal ipa smk kelas x xii
Kumpulan soal ipa smk kelas x xiiKumpulan soal ipa smk kelas x xii
Kumpulan soal ipa smk kelas x xiiEko Margo
 
Perangkat ipa xsmk
Perangkat ipa xsmkPerangkat ipa xsmk
Perangkat ipa xsmkMarya Dewi
 
Remidi IPA SMK Semester II
Remidi IPA SMK Semester IIRemidi IPA SMK Semester II
Remidi IPA SMK Semester IIEko Budi Santoso
 
Pergeseran Lempeng Bumi
Pergeseran Lempeng BumiPergeseran Lempeng Bumi
Pergeseran Lempeng Bumiarifrakhma
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiDhiah Febri
 
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwotoSMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwotosekolah maya
 

Viewers also liked (9)

Kumpulan soal ipa smk kelas x xii
Kumpulan soal ipa smk kelas x xiiKumpulan soal ipa smk kelas x xii
Kumpulan soal ipa smk kelas x xii
 
Cuaca& Iklim
Cuaca& IklimCuaca& Iklim
Cuaca& Iklim
 
Perangkat ipa xsmk
Perangkat ipa xsmkPerangkat ipa xsmk
Perangkat ipa xsmk
 
Remidi IPA SMK Semester II
Remidi IPA SMK Semester IIRemidi IPA SMK Semester II
Remidi IPA SMK Semester II
 
Pergeseran Lempeng Bumi
Pergeseran Lempeng BumiPergeseran Lempeng Bumi
Pergeseran Lempeng Bumi
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumi
 
Powerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata SuryaPowerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata Surya
 
Ujian akhir semester IPA SMK kelas x
Ujian akhir semester IPA SMK kelas xUjian akhir semester IPA SMK kelas x
Ujian akhir semester IPA SMK kelas x
 
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwotoSMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
 

Similar to Gejala Alam

Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaNurainun Adamy
 
Pengertian, hakikat, peran, kinerja Fisika
Pengertian, hakikat, peran, kinerja FisikaPengertian, hakikat, peran, kinerja Fisika
Pengertian, hakikat, peran, kinerja Fisikamaranathatesa
 
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasarBab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasareend_endriani
 
Bhn ajar bab i. ruanglingkupbiologi
Bhn ajar bab i. ruanglingkupbiologiBhn ajar bab i. ruanglingkupbiologi
Bhn ajar bab i. ruanglingkupbiologiLupita Pemba
 
IPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 RevIPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 RevPPGhybrid3
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARtriewuland
 
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptBAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptWiraDharma11
 
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docxFINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docxArdiansyahArdiansyah78
 
FISIKA X HAKEKAT FISIKA.ppsx
FISIKA X HAKEKAT FISIKA.ppsxFISIKA X HAKEKAT FISIKA.ppsx
FISIKA X HAKEKAT FISIKA.ppsxTheMASTERBimbel
 
Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)Fauzia1112
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitianFela Aziiza
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfNurulHikmah807204
 

Similar to Gejala Alam (20)

Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
 
Pengertian, hakikat, peran, kinerja Fisika
Pengertian, hakikat, peran, kinerja FisikaPengertian, hakikat, peran, kinerja Fisika
Pengertian, hakikat, peran, kinerja Fisika
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasarBab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
 
Pengertian ilmu alamiah
Pengertian ilmu alamiahPengertian ilmu alamiah
Pengertian ilmu alamiah
 
Pengertian ilmu alamiah
Pengertian ilmu alamiahPengertian ilmu alamiah
Pengertian ilmu alamiah
 
Pengertian ilmu alamiah
Pengertian ilmu alamiahPengertian ilmu alamiah
Pengertian ilmu alamiah
 
Bhn ajar bab i. ruanglingkupbiologi
Bhn ajar bab i. ruanglingkupbiologiBhn ajar bab i. ruanglingkupbiologi
Bhn ajar bab i. ruanglingkupbiologi
 
IPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 RevIPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 Rev
 
Hakekat ipa
Hakekat ipaHakekat ipa
Hakekat ipa
 
Hakekat sains
Hakekat sainsHakekat sains
Hakekat sains
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptBAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
 
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docxFINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
 
FISIKA X HAKEKAT FISIKA.ppsx
FISIKA X HAKEKAT FISIKA.ppsxFISIKA X HAKEKAT FISIKA.ppsx
FISIKA X HAKEKAT FISIKA.ppsx
 
Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitian
 
Lahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiahLahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiah
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
 

More from Casini Mu'thi

Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahCasini Mu'thi
 
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkjRekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkjCasini Mu'thi
 
Soal biologi 3 far semester 2
Soal biologi 3 far semester 2Soal biologi 3 far semester 2
Soal biologi 3 far semester 2Casini Mu'thi
 
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Casini Mu'thi
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Casini Mu'thi
 
Praktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksiPraktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksiCasini Mu'thi
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananCasini Mu'thi
 

More from Casini Mu'thi (12)

Bahaya seks bebas
Bahaya seks bebasBahaya seks bebas
Bahaya seks bebas
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkjRekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
 
Data kolestrol
Data kolestrolData kolestrol
Data kolestrol
 
Soal biologi 3 far semester 2
Soal biologi 3 far semester 2Soal biologi 3 far semester 2
Soal biologi 3 far semester 2
 
Biologi 1 far
Biologi 1 farBiologi 1 far
Biologi 1 far
 
Tumbuhan
TumbuhanTumbuhan
Tumbuhan
 
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
 
Soal ipa kelas 8
Soal ipa kelas 8Soal ipa kelas 8
Soal ipa kelas 8
 
Praktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksiPraktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksi
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Gejala Alam

  • 1. BAB I METODE ILMIAH A. HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lahir dari olah karya budi manusia yakni setelah manusia memanfaatkan kemampuan indera dan akalpikirannya. Olah karya budi merupakan aktivitas berpikir, bersikap dan pengembangan keterampilan. Aktivitas berpikir bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Lewat keterampilan menggunakan alat ukur, baik peralatan ukur yang canggih maupun tidak; manusia dapat memanfaatkan alat inderanya untuk mengoptimalkan kesadaran berpikir dalam mengamati, mengalami, menyelidiki gejala benda dan gejala kejadian. Seterusnya dengan menggunakan kemampuan olah pikir yang dimilikinya yakni dengan melakukan penggabungan antara hasil pengamatan indera dan penalarannya akan didapat pengetahuan yang mantap. Dalam sejarah perkembangan ilmu, IPA berkembang semenjak manusia mengenal alam sekitar lewat berbagai kemampuan indera di atas, dan memperoleh bentuk yang meyakinkan setelah para ahli mengembangkan peralatan untuk melakukan pengamatan secara cermat. Mulai abad 16, para ahli telah dapat menghasilkan peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati berbagai gejala alam dan sampai saat ini terus diperbaiki sehingga semakin hari semakin baik dan cermat. a. Gejala Alam Biotik Ruang lingkup kajian IPA dibedakan menjadi gejala alam biotik dan abiotik. Gejala alam biotik merupakan gejala alam yang berkaitan dengan sifat biologis, misalnya bernafas, tumbuh dan berkembang, transport aktif, berkembang biak dan sebagainya. Gejala alam biotik ini mencakup gejala kejadian dan gejala kebendaan pada makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun pada manusia. Gejala alam abiotik meliputi gejala perubahan yang berkaitan dengan sifat fisika dan kimia suatu benda maupun peristiwanya. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 1
  • 2. Gejala alam biotik ini berkaitan dengan kajian tentang munculnya kehidupan di alam semesta, pertanyaan yang dapat diajukan adalah apakah tanda hidup dan kehidupan, dari mana datangnya hidup, mengapa ada kehidupan dan bagaimana kehidupan ini dapat muncul? Dan sebagainya. Hipotesis tentang munculnya kehidupan di muka bumi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rasa ingin tahu manusia tentang sejarah kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Menurut sejarah munculnya manusia di muka bumi, diduga bahwa kehidupan telah berlangsung semenjak (3- 4) milyar tahun yang lalu. Rentang waktu ini sangat lama bahkan tak terbayangkan dalam kehidupan kita yang pendek ini. Pertanyaan yang berkaitan dengan gejala alam biotik antara lain apakah tandanya ada hidup dan kehidupan. Dugaan-dugaan dapat dimunculkan mulai semenjak manusia berhipotesis tentang asal usul kehidupan di muka bumi sampai saat ini. Misalnya tanaman bunga matahari seperti gambar di bawah ini, dalam suasana tumbuh dan berkembang sebagai bekal untuk menandai salah satu ciri makluk hidup. Gambar di atas memperlihatkan bunga matahari yang sedang berbunga dengan indah. Berbagai ciri makhluk hidup seperti yang diuraikan di atas dapat dipenuhi, sehingga matahari disebut sebagai makhluk hidup Adanya tanda-tanda hidup ini juga dapat dilakukan dengan melihat ciri benda hidup dan membandingkannya dengan benda tak hidup lainnya. Misalnya : bernafas, detak nadinya masih bekerja, suhu tubuhnya panas, ada tanda gerak dan sebagainya. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 2
  • 3. Ciri – ciri makhluk hidup kelompok tumbuhan, hewan dan manusia NO Gejala yang Tumbuhan tampak pada makhluk hewan manusia Menggunaka n alat pernapasan hewan Menggunaka n pernapasan dengan paru hidup 1 Cara bernafas 2 3 Menerima dan tanggapan terhadap rangsangan luar Gerakan 4 Makanan Bentuk gas dan cair 5 Sumber makanan 6 Tumbuh kembang Dari lingkungan sekitar dan menyusun sendiri makananny a Berlangsun g selama hidup berdasarkan daerah tumbuh Bapat menyebar bercabang dengan jumlah tak terbatas Tubuh memiliki bentuk tertentu dengan jumlah yang tertentu pula Bentuk Berlangsun g secara khusus Pasif dan lambat Aktif, cepat, intingtif. Lambat,pasi Cepat f Cenderung menetap Berupa padatan, cairan dan gas Dari makhluk lain diolah dalam diri makhluk lain tersebut Berlangsung dalam masa pertumbuhan Aktif, relektif rasional, cepat. Cepat, lambat sesuai kebutuhanny a Padat dan cair yang diproses sebelumnya Dari seluruh populasi yang layak dimakan dan diproses hingga sesuai selera Berlangsung dalam masa pertumbuhan Tubuh memiliki bentuk tertentu dengan jumlah yang tertentu pula. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 3
  • 4. Melalui Perkembangbiaka Berlangsun Balam tubuh proses n g dalam alat maupun di pembuahan kembang luar tubuh dan biak berkemban g dalam tubuh wanita b. Gejala Alam Abiotik Pada Gambar di atas, meskipun pesawat antariksa ini dapat mengudara dengan gagahnya, pesawat antariksa bukanlah makhluk hidup, namun sebagai makhluk tak hidup atau digolongkan sebagai gejala alam abiotik. Kemampuan berpindahnya pesawat antariksa dari darat menuju ke bulan, akibat rekayasa teknologi oleh manusia. Gerakan berpindah bukanlah satu satunya ciri makhluk hidup, masih ada ciri-ciri yang lain. Tergolong pada gejala abiotik yang dibahas antara lain sifat materi yang didasarkan pada perubahan lewat peristiwa fisika dan kimia. Peristiwa fisika ditandai dengan perubahan materi yang berkaitan dengan suhu, wujud, indeks bias, titik lebur, daya hantar, warna, rasa, bau, hambatan, gerak, dan energi. Sebaliknya peristiwa kimia berkaitan dengan perubahan kimia, misalnya terbakar, berkarat, bereaksi membentuk garam, asam, basa dan sebagainya. Bila dikaji secara mendalam perubahan sifat fisika di atas mencakup perubahan sifat yang bergantung pada jumlah atau kuantitas atau seringkali disebut sifat ekstensif. Misalnya massa, volume, kandungan Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 4
  • 5. energi dan sebagainya, sedangkan sifat yang berkaitan dengan warna, rasa, bau, wujud, tidak bersifat kuantitatif disebut sifat intensif. Dalam kajian gejala abiotik, penting untuk dipahami peranan ilmu kimia dan fisika. Tergolong pada peristiwa fisika antara lain memuai, perubahan wujud zat, gejala kalor/panas, kelistrikan dan kemagnetan, perubahan posisi, energi, impuls, momentum dan sebagainya. Gejala kimia merupakan gejala yang terjadi akibat reaksi kimia. Dalam hal ini dapat terjadi perubahan yang sifatnya lain dengan sifat awalnya. Misalnya kayu dibakar menjadi arang asam dicampur dengan basa menjadi garam dan sebagainya. c. Sifat Fisika Sifat fisika yang membedakan dengan peristiwa kimia yang menonjol antara lain memiliki sifat ekstensif dan intensif, sedangkan sifat kimia lebih cenderung bersifat intensif. Adanya perubahan energi yang dapat dikuantitatifkan memperlihatkan peristiwa fisika, sebab tergolong pada sifat ekstensif. Beberapa peristiwa yang disajikan pada gambar berikut ini memperlihatkan peristiwa fisika. Gambar diatas ini terjadi perubahan energi mekanik yang dikeluarkan oleh pengendara sepeda menjadi energi kinetik dan potensial, sehingga sepeda dapat bergerak melaju di jalan raya. Mengingat bahan bakar yang berasal dari bumi yang berupa minyak bumi akan habis, maka diperlukan upaya untuk menemukan sumber energi baru untuk menjaga kelancaran dan kelangsungan kehidupan di muka bumi. Langkah awal Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 5
  • 6. yang perlu dilakukan adalah menghemat pemakaian bahan bakar dan pemakaian energi secara terencana. B. PENGERTIAN METODE ILMIAH Metode Ilmiah adalah suatu prosedur atau tatacara yang sistematis yang digunakan para ilmuwan untuk memecahkan masalah kerja ilmiah melalaui langka-langkah yang teratur berdasarkan daya pikir manusia. Metode dan kerja ilmiah telah dilakukan sejak : Galileo Galilei (1564-1642), Aristoteles (422-384 SM), Alexander Flemming (1928) yang menemukan Penisilin. Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya. C. Langkah-Langkah Metode Ilmiah Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 6
  • 7. Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan? 2. Menguji hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. 3. Mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan. 4. Analisis data Pada tingkat SMA, analisa data dilakukan dengan menafsirkan hasil pengamatan, kemudian mengubahnya dalam bentuk grafik. Dari grafik yang Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 7
  • 8. dibuat diharapkan anda dapat menggunakannya sebagai dasar-dasar untuk menarik suatu kesimpulan 5. Merumuskan kesimpulan. Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yangdiajukannya. 6. Mempublikasikan hasil Mempublikasikan hasil adalah menginformasikan kepada orang lain hasil dari eksperimen yang telah dilakukan, agar orang lain mengetahui atau dapat mengujicobakan kembali dan bermanfaat untuk orang lain. Setelah di buat laporannya sebagai berikut : 1. Judul 2. Kata pengantar 3. Daftar isi 4. BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan penelitian 1.4 Hipotesis penelitian 5. BAB II. Tujuan pustaka 6. BAB III. Bahan dan metode kerja 7. BAB IV. Hasil dan analisis/pembahasan 8. BAB V. Kesimpulan dan saran Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 8
  • 9. BAB II KEANEKARAGAMAN HAYATI A. KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 9
  • 10. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhantumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap. Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain. B. TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini: 1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 10
  • 11. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya. Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger). Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya. Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 11
  • 12. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga. Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut: No. Mangga Bentuk Buah Rasa arima 1. golek lonjong panjang manis tidak wangi 2. kuini bulat telur, besar manis wangi 3. gedong bulat, kecil lebih manis tidak wangi Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri! Ciri atau sifat apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas? 2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 12
  • 13. membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis. Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain. Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacangkacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda. Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 13
  • 14. Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c) kucing dan (d) citah. Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya. Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini : No. Ciri-ciri Kucing Harimau 1. Ukuran tubuh 2. Warna bulu 3. Kecil Hitam, putih, Besar kuning Hutan, rumah putih, Hutan Singa Citah Hitam, Besar Sedang kuning Hitam, putih, kuning Hitam/ Hutan putih Pohon Tempat hidup Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini. No Ciri-ciri Kelapa Aren Pinang Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah Lontar 14
  • 15. 1. Tinggi >30m Batang 25m 25 15-30m 2. Daun -Panjang tangkai -Panjang Tangkai daun 75-150cm tangkai daun daun -Helaian daun 5m, 150cm pendek ujungruncing dan keras -Panjang tangkai daun 100cm -Helaian daun bulat, tepi daun bercangap menjari 3. Bunga Tongkol Bulir Tongkol Tongkol Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis. Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae. 3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 15
  • 16. satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem. Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 16
  • 17. rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub. Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem. Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan. Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 17
  • 18. C.KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi? Dua negara lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas). Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini! Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri. Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana. Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 18
  • 19. ( Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica). Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma. Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah jenis tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non?Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian. Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewanhewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan di bagian Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 19
  • 20. Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Banyak species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada. 2. Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan. 3. Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang). 4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons). Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang terdapat di Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri ciri hewannya adalah: 1. Mamalia berukuran kecil 2. Banyak hewan berkantung 3. Tidak terdapat species kera 4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 20
  • 21. Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis). Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa). B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup terdiri atas: 1. Faktor biotik, yaitu terdiri atas makhluk hidup. 2. Faktor abiotik, yaitu meliputi: a. Faktor fisik, meliputi tanah, cahaya, suhu, air, dan kelembapan. b. Faktor kimia, meliputi kandungan mineral, sanitasi, dan tingkat keasinan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang tidak bertanggung jawab dapat merugikan manusia itu sendiri, karena keaneka ragaman hayati sangat penting dalam segala bidang kehidupan, misalnya dalam bidang biologi dan ekonomi. Keanekaragaman hayati dalam bidang biologi mempunyai peranan penting di alam ini dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sedangkan dalam bidang ekonomi keanekaragaman hayati sangat bermanfaat, misalnya sebagai sumber bahan makanan. Penurunan keanekaragaman hayati disebabkan oleh faktor-faktor berikut. 1. Faktor alami, misalnya: banjir, gunung meletus, dan tanah longsor. 2. Faktor manusia, misalnya: penebangan liar dan pembuangan limbah di aliran sungai. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 21
  • 22. C. Usaha-usaha untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Upaya pelestariannya juga meliputi ekosistem di suatu wilayah. Perlindungan tersebut di antaranya: 1. Cagar Alam Cagaralam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya. Perkembangannya terjadi secara proses alami. Cagaralam bertujuan: Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alam. Mempertahankan keanekaragaman gen. Menjamin pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan. Memelihara proses ekologi. 2. Suaka Margasatwa Merupakan pelestarian satwa langka. Perburuan dibuatkan peraturan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki izin khusus. 3. Taman Nasional Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional juga berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan keanekaragaman flora dan fauna, dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati. 4. Taman Laut Taman laut adalah wilayah yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 22
  • 23. Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa kini dan masa mendatang. Konservasi alam meliputi tiga hal, yaitu: 1. Perlindungan, melindungi proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan. Misalnya, perlindungan siklus udara dan air. 2. Pelestarian, melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. 3. Pemanfaatan, memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya. Konservasi dibagi dua macam, yaitu: In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional. Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli. Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka margasatwa Way Kambas, Lampung. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 23
  • 24. TUGAS Nah, untuk mengetahui kemampuan Anda mempelajari materi tersebut, silahkan kerjakan tugas praktikum berikut ini: I. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen Tujuan : Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah mangga. Alat dan bahan : Berbagai macam buah mangga yang terdapat di sekitarmu. Cara kerja : 1. Amatilah ciri-ciri masing-masing buah mangga. Ciri-ciri yang harus diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna daging buah dan ukuran biji. 2. Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut ! TABEL HASIL PENGAMATAN No. Ciri-ciri Mangga Harum manis Simanalagi Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah Indramayu 24
  • 25. Cocokkan jawaban Anda dengan meng-klik kunci jawaban! Pertanyaan 1.Apa penyebab : timbulnya keanekaragaman pada mangga? 2. Jelaskan pengertian dari gen! 3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut? II. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies) Alat dan Bahan: 1. Penggaris 2. Timbangan 3. Lima (5) jenis biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang kapri, dan kacang panjang. 4. Buku catatan praktikum Langkah Kerja: 1. Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di bawah. 2. Amati secara seksama bentuk biji kacang satu persatu. 3. Amati warna setiap biji kacang. 4. Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang, satu persatu. 5. Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan alat timbangan Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel. 6. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 25
  • 26. No. Jenis Biji Bentuk Warna Panjang Berat 1. Kacang Hijau ....... ....... ....... ....... 2. Kacang Tanah ....... ....... ....... ....... 3. Kacang Kedelai ....... ....... ....... ....... 4. Kacang Panjang ....... ....... ....... ....... 5. Kacang Kapri ....... ....... ....... ....... Pertanyaan: 1. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada biji-biji kacang tersebut? 2. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis? 3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis? III. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem Alat dan Bahan: 1. 3 macam gambar ekosistem 2. Buku catatan praktikum Langkah Kerja: 1. Pelajari gambar-gambar ekosistem dengan seksama 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di buku catatan praktikum Anda? Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 26
  • 27. Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Pertanyaan: 1. Apa nama ekosistem pada gambar 1, gambar 2, dan gambar 3? 2. Tuliskan macam flora atau tumbuhan yang terdapat pada ekosistem gambar 1, 2, 3? 3. Tuliskan macam fauna atau hewan yang terdapat pada ekosistem gambar 1, 2, 3? 4. Dari ketiga macam ekosistem, manakah yang memiliki jumlah dan keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak? 5. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem? Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 27
  • 28. Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut. 1. Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang disebut …….. A. evolusi B. adaptasi C. variasi D. keberagaman E. adaptasi dan variasi 2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan………… A. lingkungan B. induknya C. jenisnya D. lingkungan dan gen E. gen dan plasma nutfah 3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen berikut ini, kecuali ………….. A. sumber energi primer B. jenis produsennya C. produktifitasnya D. jenis konsumennya E. komponen biotiknya Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 28
  • 29. 4. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies apabila ……. A. habitat dan warna rambutnya sama B. warna dan bentuk rambutnya sama C. jenis makanan dan cara makannya sama D. cara reproduksi dan jumlah anaknya sama E. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil 5. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut …… A. satu genus B. satu familia C. satu species D. satu ordo E. satu kingdom 6. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat, dan savanna di Papua, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat ……. A. genetik B. species C. ekosistem D. populasi E. individu 7. Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 29
  • 30. hasil segregasi gen secara bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat …… A. gen B. genus C. ekosistem D. species E. individu 8. Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber keanekaragaman makhluk hidup tersebut adalah ………….. A. sperma B. ovum C. gen D. kromosom E. zigot 9. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman hayati adalah ………… A. variasi genetik B. keaneragaman jenis C. keanekaragaman genetik D. keanekaragaman daur energi E. keanekaragaman ekosistem 10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ……… Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 30
  • 31. A. individu B. varietas C. species D. populasi E. ekosistem Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 31
  • 32. BAB III BUMI DAN BENDA LANGIT A. BUMI Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung banyak air, memiliki suhu yang relatif sedang dan cocok untuk kehidupan organisme, dan mengandung senyawa kimia yang mendukung kehidupan. Kondisi ini membuat bumi menjadi unik beda dengan planet yang lain. Bumi bulat seperti bola namun tidak sempurna sedikit menggembung di bagian equator dan merata bagian kutubnya yang disebut oblate ellipsoid (oblate = merata). Para ilmuwan membagi bumi menjadi 3 lapisan, secara urut dari dalam adalah lapisan inti (core), lapisan mantel (mantle), dan lapisan kerak (crust). a. Inti Bumi ( Core) Lapisan inti terletak di pusat b umi dengan ketebalan sekitar 3.500 km. Lapisan terluar inti bumi adalah cair dan dalamnya padat. Kandungan inti bumi adalah besi dan nikel. Inti bumi sangat panas sekitar 3000 oC – 5000 oC. b. Mantel Bumi Lapisan mantel bumi adalah lapisan yang menyelubungi lapisan inti bumi dengan ketebalan 2900 km. Lapisan ini tersusun oleh batuan yang terdiri dari mafic (magnesium dan besi). Suhu pada lapisan ini adalah 2800 oC yang dekat inti dan 1800 oC yang dekat dengan kerak. c. Kerak Bumi (Crust). Merupakan lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km. Pada lapisan ini manusia dan organisme yang lain hidup. Kerak bumi tersusun atas batuan beku , batuam metamorf, dan sedimen. Kerak bumi dibedakan atas Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 32
  • 33. kerak benua (daratan ) dan kerak samodra yang ditutupi perairan. Kerak benua dengan ketebalan 35 km dan kerak samodra dengan ketebalan sekitar 7 km. 1. Perubahan Bentuk Permukaan Bumi Bumi memiliki permukaan yang tidak rata, ada lembah, gunung, dataran tinggi, dataran rendah, danau, sungai, air terjun, laut, selat, maupun samodera. Juga ditemukan pulau-pulau dan benua. Banyak teori yang menjelaskan terbentuknya permukaan bumi ini. Wegener (1915) mengemukakan teori terbentuknya permukaan bumi yang dikenal dengan teori pergeseran benua (continental drift theory). Dalam teorinya ini Wegener menyatakan bahwa pada mulanya benua yang ada adalah satu. Dengan adanya pergeseran lempeng permukaan bumi maka terbentuklah benua-benua lain karena pemisahan. Teori Wegener didukung oleh para ahli seismologi (1960), ahli geofisika yang menyatakan bahwa benua-benua mengalami pemisahan yang dikenal dengan teori tektonik lempeng (plate tectonic theory). Aktivitas tektonisme merupakan salah satu tenaga geologi yang menyebabkan adanya perubahan permukaan bumi. Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : a. b. tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya bangunan baru seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah. tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen 1.1.Tenaga Endogen a.Tektonisme Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar yang meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang saling menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang menekan bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan, pergerakan lempeng menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 33
  • 34. b.Vulkanisme Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke bagian lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung yang kita kenal dengan gunung api. Magma menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbedabeda sehingga letusan untuk mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan yang berbeda. Hal ini juga berpengaruh pada lamanya aktivitas gunung berapi. Magma dapat digunakan menjadi sumber energi panas bumi dan menjadi pembangkit tenaga listrik (PLTPB/ Pembangkit Listrik tenaga Panas Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan Sulawesi Utara. c.Gempa Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas tektonis maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat runtuhan bagian bumi secara lokal. Saat gempa bumi terasa bergoyang ke arah samping maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan sehingga sulit menghindari gempa. Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut hiposentrum, sedangkan titik garis pada permukaan yang lurus di atas hiposentrum disebut episentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan secara horisontal. Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi : a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini memiliki kekuatan yang paling besar. b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang letusan, saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 34
  • 35. c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur, pertambangan yang lapuk. Berdasarkan jarak fokus dan kedalaman hiposentrum, gempa dibedakan menjadi : a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km Berdasarkan letak episentrumnya , gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan dan gempa lautan.Gempa daratan memiliki titik episentrum di daratan sedangkan gempa lautan memiliki titik episentrum di dasar lautan.Getaran gempa laut terkadang menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar yang dikenal dengan tsunami. Tsunami bisa terjadi karena kekuatan tektonik maupun vulkanik yang menyebabkan gempa lautan yang menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar. Getaran gempa dapat diukur dengan alat yang disebut dengan seismograf, yang mencatat getaran horisontal dan getaran vertikal. Ada beberapa skala gempa seperti Skala Mercalli, Skala Omari, dan skala Richter. Pada skala 02,5 Richter gempa tidak terasa tetapi tercatat oleh seismograf. Getaran gempa lebih dari 3,0 skala Richter sudah mulai menimbulkan terjadinya kerusakan. 1.2.Tenaga Eksogen Permukaan bumi yang terbangun karena tenaga endogen seperti tektonisme dan vulkanisme serta perombakan oleh peristiwa gempa maka tenaga eksogen akan melanjutkan dengan proses perusakan. Tenaga eksogen meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan. a.Pelapukan Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut dalam air. Berdasarkan penyebabnya pelapukan dibedakan menjadi 3 : Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 35
  • 36. a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik seperti perubahan suhu, pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh sinar matahari b. pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia seperti oksidasi, dehidrasi, dan penguapan c. pelapukan organi, terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti mikroorganisme, cendawan, dan lumut. d. Pengangkutan Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir, angin, es yang bergerak dan karena grafitasi bumi. e. Pengikisanerosi Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda padat akn pula melakukan pengikisan pada batuan yang dilaluinya. f. d.Pengendapan/Sedimentasi Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu tempat seperti muara sungai, lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan emenjadi endapan. 2.Tanah Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan tanaman untuk mendapatkan nutrisi, air , dan media tempat tumbuh. Selain itu tanah menjadi tempat hidup bagi manusia dan hewan, serta untuk melaksanakan kegiatan pertanian dan perkebunan. Tanah terjadi karena melalui proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari sisa-sisa organisme. Karakteristik tanah tiap daerah berbeda tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya. Karakteristik tanah sangat mempengaruhi kualitas tanah. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 36
  • 37. 2.1.Proses pembentukan tanah a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang telah terpecah dan terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari pelapukan batuan induk yang di bawahnya dan dari bahan-bahan lain yang terbawa dari tempat lain seperti pecahan glasial dan debu vulkanik. b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain hasil pembusukan sisa organisme (humus). Faktor-faktor pembentukan tanah a) Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman tekstur, permeabilitas air, kandungan nutrisi tanah, dan warna tanah. b) b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Iklim panas dan lembab akan menyebabkan pelapukan berjalan lebih cepat dan jumlah humus yang lebih banyak. c) Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah. Permukaan yang miring/ curam akan meningkatkan pergerakan partikel tanah sehingga lapisan tanah menjadi lebih tipis. Hal sebaliknya terjadi pada tanah yang landai. d) Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur dan kandungan tanah. Adanya rantai makanan dan daur materi menyebabkan kandungan nutrisi dalam tanah menjadi terjaga. e) Waktu, tanah yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih sama dengan batuan induknya , tetap yang sudah lama akan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai material yang ditambahkan dan karena aktivitas makhluk hidup. 2.2.Komponen Penyusun Tanah Tanah tersusun atas beberapa komponen yaitu bahan anorganik (mineral), bahan organik, air , dan udara. Mineral berasal dari bahan induk, bahan Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 37
  • 38. organik dari berbagai organisme yang hidup maupun mati, air mengandung senyawa terlarut seperti nutrien yang dibutuhkan tanaman .Udara yang mengandung gas-gas tertentu menempati rongga-rongga tanah. Tanah yang baik mengandung bahan anorganik, organik, air, dan udara pada proporsi yang seimbang. 2.3.Profil, tekstur, dan struktur Tanah a. Profil Tanah Profil tanah adalah potongan vertikal tanah yang menunjukkan horisonhorison tanah. Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang masing-masing berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, dan kandungan bahan organiknya. Horison terbentuk karena interaksi antara iklim, makhluk hidup, dan perubahan bentuk permukaan daratan. b. Tekstur Tanah Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral yang menyusun tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh tiga jenis partikel penyusun tanah yaitu pasir dengan ukuran paling besar, debu/endapan lumpur dengan ukuran sedang, serta lempung/liat memiliki ukuran paling kecil. Tekstur tanah menentukan kualitas tanah teutama dalam hal kemampuan menahan air. Partikel yang besar,berongga besar memiliki kemampuan kecil menahan air. Partikel yang kecil , berongga kecil dan memiliki kemampuan untuk menahan air lebih besar. Lempung manahan air lebih banyak dibandingkan yang lain, lempung juga memiliki kemampuan tinggi dalam mengikat ion-ion bermuatan positif seperti Na+, Ca 2+, Mg 2+, dan K + yang diperlukan tanaman. Dengan demikian lempung dianggap memiliki kesuburan yang tinggi. Akan tetapi tanah dengan partikel besar memiliki rongga yang besar juga memiliki keuntungan karena mudah digemburkan serta aerasinya baik dan mudah dipenetrasi oleh akar tanaman. Maka tekstur tanah yang paling baik untuk pertanian memiliki komposisi : Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 38
  • 39. - lempung 20 % - pasir 40 % - debu/endapan 40 % c. Struktur Tanah Struktur tanah terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah. Struktur tanah menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang akan mempengaruhi pergerakan air, udara, akar tanaman, dan organisme tanah. Beberapa jenis struktur tanah adalah sebagai berikut : Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi pertanian Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat akar Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman baik tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai 2.4.Jenis-jenis Tanah Berdasarkan USDA (United States Departement of Agriculture), tanah dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu : No Jenis Tanah Ciri-ciri Terdapat di 1) Entisols terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan metamorf seprti tanah aluvial, regosol, dan litosolPapua , Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur 2) Histosols terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung banyak senyawa organik. Disebut juga tanah gambut. Seperti jenis tanah Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 39
  • 40. organosols Riau, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan. 3) Inceptiosols tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols, aluvial, brown forest, solosak, humic gley Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku. 4) Verticols tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 % lempung, di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan. 5) Oxisols tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan memiliki kadar aluminium dan besi tinggi Sumatra Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Lampung. 6) Andisols tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik, ditemukan di sekitar gunung berapi Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku. 7) Mollisols tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan kapur, kaya bahan organik, senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa Timur. 8) Ultisols tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan. Disebut juga tanah podsolik terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan Timur, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau. 2.5.Kerusakan Tanah dan Upaya Penanggulangannya Kerusakan tanah meliputi erosi (pengikisan dan pemindahan tanah oleh air dan angin) serta kehilangan unsur hara (nutrien) dan bahan organik. Kerusakan tanah dapat juga disebabkan karena aktivitas manusia seperti : Deforestasi/ penebangan hutan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu atau untuk penyediaan lahan pemukiman, perkotaan, pertambangan, dan pertanian. Kehilangan vegetasi karena deforestasi menyebabkan adanya pengikisan tanah karena tidak ada akar yang menahan, kekurangan unsusr hara Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 40
  • 41. karena tidak banyak bahan organik yang dibusukkan, serta tingkat kelembaban yang berkurang sehingga tanah cenderung menjadi kering. Pengolahan Tanah Pertanian a. Pengolahan lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan tanah sebab : - pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah struktur tanah, tanah menjadi kering dan mudah terkena erosi oleh angin - bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak optimal digunakan oleh tanaman. - alat berat yang digunakan dapat merusak struktur tanah dan aerasi maupun penyerapan air - penggunaan pestisida dapat membunuh biota yang penting bagi kesuburan tanah b. Beberapa cara untuk mengatasi kerusakan tanah : - penghijauan / reboisasi, meningkatkan jumlah vegetasi dapat mengurangi erosi dan menambah jumlah nutrien tanah - memperbaharui metode pertanian, seperti pergiliran tanaman, tersering, dan pemupukan organik/ menambah bahan organi ke tanah. 2. AIR Zat yang sangat penting di dalam kehidupan karena air adalah penyusun utama pada makhluk hidup. Air diperlukan menjadi pelarut umum dan membantu dalam proses metabolisme. Bumi memiliki volume air 1,4 milyar km3. Sebanyak 97 % – nya adalah air laut, 1,7 % adalah es, dan 0,7 % adalah air tawar, sisanya berupa uap air. Volume air tidak berubah hanya mengalami daur/ siklus. 3. BATUAN Batuan adalah kumpulan berbagai mineral dalam bentuk padat. Mineral berupa senyawa anorganik. Batuan dan mineral menyusun lapisan kerak bumi. Batuan terdapat di seluruh lapisan permukaan bumi baik di darat maupun laut. Batuan Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 41
  • 42. dibedakan menjadi tiga jenis utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga jenis batuan ini dapat mengalami perubahan geologis sehingga bisa berubah ke jenis lain. 4.1.Batuan Beku Batuan beku terbentuk dari magma yang ke luar permukaan bumi , mengalami pendinginan dan mengeras. Mineral utama penyusun batuan beku adalah silikat, kuarsa(silikon dioksida). Mineral silikat mengandung elemen lain seperti besi, aluminium, kalsium, natrium, dan magnesium. Contoh batuan beku adalah granit, diorit, gabro, dan peridotit 4.2.Batuan Sedimen Terbentuk dari kumpulan partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya karena adanya proses pelapukan dan erosi. Batuan asal bisa berupa batuan beku, batuan, metamorf, atau batuan sedimen sendiri yang sudah lebih dulu terbentuk. Kandungan mineral utama berasal dari batuan beku dan ditambah dari bahan organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit, dan batu bara. 4.3.Batuan Metamorf Terbentuk dari batuan sebelumnya yang mengalami perubahan tekstur maupun struktur akibat panas maupun tekanan yang begitu tinggi. Biasanya mengandung mineral yang telah mengalami perubahan dari batuan induknya. Contoh batuan metamorf adalah marmer dan batu tulis Berbagai batuan telah dimanfaatkan manusia seperti senjata manusia purba, bahan kontruksi bangunan, perhiasan, bahan bakar, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 42
  • 43. 5. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI 5.1.Rotasi Bumi Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat ke timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik (disebut satu hari). Bumi berputar dari porosnya dari barat ke timur yang disebut berotasi. Akibat rotasi bumi benda-benda langit seolah mengalami pergerakan semu harian dari timur ke barat, terjadi peristiwa siang dan malam, maupun terjadinya perbedaan waktu. Periode rotasi buni adalah 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam kurang 4 menit tiap kali putaran. Arah putaran negatif ke arah timur. Saat berotasi atmosfernya pun ikut berotasi. Akibat Rotasi Bumi Akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi beberapa peristiwa di bumi yaitu : 1). Terjadinya siang dan malam Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam, dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa. 2). Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan terbenam lebih dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur. Daerah yang berada pada sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat matahari terbit lebih dahulu selama 1 jam, maka jika di Nusa Tenggara Barat matahari telah terbit, maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit satun jam setelahnya. Atau jika di Nusa Tenggara Barat pukul 06.00 WITA, maka di Jakarta baru pukul 05.00 WIB. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 43
  • 44. 3). Gerak semu harian bintang Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya setiap hari atau setiap saat. 5.2.Revolusi Bumi Seperti halnya planet-planet yang lain bumi juga berevolusi mengelilingi matahari dalam tata suryanya. Bidang revolusi bumi disebut ekliptika. Satu kali periode revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik yang disebut satu tahun pada penanggalan Masehi. Revolusi bumi mengakibatkan pergeseran matahari dari utara ke selatan khatulistiwa, perubahan lama siang dan malam, peredaran semu matahari, serta pergantian musim. Pergantian musim disebabkan karena tidak sejajarnya sumbu rotasi bumi dan sumbu revolusi bumi. Sudut yang terbentuk oleh ke dua sumbu tadi menyebabkan perubahan musim bumi di sebelah utara dan selatan. Jika belahan bumi utara musim dingin di belahan selatan musim panas. Daerah iklim sedang mengalami pergantian 4 musim yaitu musim panas (summer), gugur (autum/fall), dingin (winter), dan semi (spring). Pada musim panas siang lebih panjang dari pada malam dan sebaliknya. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 44
  • 45. Gambar revolusi bumi Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi. Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi. Pengaruh Revolusi Bumi 1. Perbedaan Lama Siang dan Malam Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya. Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September a. Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 45
  • 46. b. Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan. c. Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan. d. Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam. e. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara. f. Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara. Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret 1) Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari. 2) Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara. 3) Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara. 4) Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam 2. Gerak Semu Tahunan Matahari Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring. 3. Perubahan Musim Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 46
  • 47. Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi. Musim-musim dibelah bumi utara Musim semi : 21 Maret – 21 Juni Musim panas : 21 Juni – 23 September Musim gugur : 23 September – 22 Desember Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret Musim-musim dibelah bumi selatan Musim semi : 23 September – 22 Desember Musim panas : 22 Desember – 21 Maret Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni Musim Dingin : 21 Juni – 23 September 5. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain. Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. 6. Kalender Masehi Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 47
  • 48. 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain B. BENDA LANGIT 1. MATAHARI Matahari merupakan salah satu bintang di jagat raya yang menjadi pusat tata surya kita. Bumi dan planet lain mengelilingi matahari pada orbit/garis edar masing-masing. Matahari berupa bola gas raksasa yang tersusun oleh gas Hidrogen (92%0 dan Helium (7,8%). Matahari adalah penyedia energi bagi kehidupan bumi. Pada inti matahari dengan suhu mencapai 15.000.000 oC gas hidrogen diubah menjadi Helium . Pengubahan ini memancarkan cahaya dan panas yang dipakai untuk fotosintesis oleh tanaman dan energi berpindah ke organisme lain melalui rantai makanan. Matahari berukuran sangat besar dengan diameter 109 kali diameter bumi, dan volume 1,3 juta kali volume bumi. Jarak bumi ke matahari kira-kira 150 juta km. Matahari adalah salah satu bintang yang terdekat dengan bumi. Jutaan bintang di jagat raya dan tampak kecil karena jaraknya yang sangat jauh. 2. BULAN Bulan adalah satelit bumi/ pengikut bumi. Satelit terbentuk secara alami bersama terbentuknya planet. Bulan memiliki masa yang lebih kecil dan berlokasi dalam lingkungan gravitasi planet tertentu, maka satelit tersebut beredar mengelilingi planet tersebut. Jika benda yang mengikut ini dibuat oleh manusia disebut satelit buatan. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 48
  • 49. Gerakan Bulan Bulan bergerak mengelilingi buni (berevolusi) dan juga berotasi pada porosnya dengan kecepatan tertentu. Hal ini terbukti dengan permukaan bulan yang tidak selalu sama jika dilihat dari bumi.Waktu yang dibutuhkan bulan untuk berotasi dan berevolusi adalah sama yaitu 29 hari atau 1 bulan. Revolusi bulan mengakibatkan adanya fase bulan, yaitu bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi yang memantulkan cahaya matahari berubah secara teratur. Kadang tampak seperti sabit, kadang lebih tebal, kadang bulat penuh. Kedudukan bulan yang searah dengan matahari disebut konjungsi, yaitu bulan yang menghadap bumi dalam keadaan gelap, sehingga kita tidak dapat melihat cahaya bulan. Perubahan fase bulan dipakai untuk penghitungan kalender Hijriyah. Satu bulan pada penanggalan revolusi bulan lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44 menit, 3 detik. Lamanya satu tahun adalah 354 hari. Gerhana Bulan Gerhana terjadi karena lintasan bulan. Bulan mengelilingi buni dengan lintasannya yang berbentuk elips, dan bumi menjadi titik pusat lintasan tersebut. Lintasan terjauh bulan disebut apogea dan lintasan terdekat disebut perigea. Bulan tidak memancarkan sinarnya sendiri tetapi memantulkan cahaya matahari. Bayangan bumi dan bulan membentuk kerucut. Kerucut bayangan bumi lebih panjang dari pada bayangan bulan. Kerucut bayangan gelap disebut umbra yang tidak terlalu gelap disebut penumbra. Penumbra di belakang bumi atau bulan berbentuk kerucut dengan puncaknya di bumi atu di bulan, makin jauh makin besar sampai bayangan tidak terlihat. Gerhana bulan dapat terjadi saat bulan purnama, yaitu saat matahari bumi dan bulan berada dalam satu garis lurus. Ketika umbra bumi mengenai bulan, atau bulan memasuki daerah umbra bumi akan terjadi gerhana bulan total, jika bulan masuk sebagian ke bagiam umbra bumi maka terjadi gerhana bulan Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 49
  • 50. sebagian, jika seluruh bulan berada di bagian penumbra maka disebut gerhana penumbra. 3. PLANET DAN PLANET KERDIL (DRAWF PLANET) Planet adalah anggota tata surya yang berukuran relatif besar, tidak memancarkan cahayanya sendiri melainkan merefleksikan cahaya matahari, dan berputar mengelilingi matahari. Tahun 2006 IAU(international Astronomical Union) merumuskan benda langit sebagai benda langit yang memiliki orbit mengelilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga dapat membentuk struktur bulat, dan memiliki garis/jalur orbit yang bersih”. Ada delapan planet dalam sistem tata surya kita yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Empat planet yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars dikelompokkan sebagai planet dalam. Planet dalam berupa bola padat yang tersusun atas batuan. Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dikelompokkan sebagai planet luar. Anggota planet luar memiliki struktur berupa bola gas dan memiliki cincin. Antara planet luar dan planet dalam terdapat serbuk asteroid yang merupakan jalur lintasan asteroid. Pluto, Ceres, dan Eris dikelompokkan ke dalam planet kerdil (dwarf planet) yang memiliki lintasan yang tidak bersih. 4. KOMET, ASTEROID, DAN METEOR Komet, Asteroid, dan Meteor merupakan serpihan-serpihan benda langit yang melayang di angkasa. Ketiganya berbeda terutama dalam hal komponen penyusunnya dan orbitnya. Komet Merupakan serpihan benda langit berupa bola es dan debu. Komet hanya terlihat saat melintas dekat matahari dan dikenali dengan ekornya yang memanjang Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 50
  • 51. sampai ratusan kilometer. Ekor komet terbentuk karena energi yang dipancarkan matahari meniup bagian partikel gas dan debu di permukaan komet yang selalu menjauhi matahari. Orbit komet berbentuk oval dan memiliki periode tertentu sehingga dapat diramalkan kapan akan mun culnya. Contoh komet adalah Halley dan Komet Halle Bobb. Asteroid Berupa serpihan benda langit berupa batuan padat dengan ukuran bervariasi. Letaknya berada di sabuk asteroid yaitu antara planet Yupiter dan Mars. Meteor Merupakan serpihan benda langit yang berupa batuan yang sering memasuki atmosfer bumi yang dikenal sebagai bintang jatuh. Gesekan meteror dengan atmosfer bumi menimbulkan panas dan cahaya. Gesekan ini pula yang menjadikan meteor akan hancur menjadi debu. Jika ukuran meteor cukup besar masih ada yang mampu melewati atmosfer dan jatuh menghantam tanah, yang disebut meteorit dan dapat membentuk kawah. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 51
  • 52. BAB IV BENCANA ALAM 1. Gempa bumi ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. Parameter Gempabumi Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT) Lokasi pusat gempabumi (Episenter) Kedalaman pusat gempabumi (Depth) Kekuatan Gempabumi (Magnitudo) Karakteristik Gempabumi Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat Lokasi kejadian tertentu Akibatnya dapat menimbulkan bencana Berpotensi terulang lagi Belum dapat diprediksi Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 52
  • 53. Mengapa Gempabumi Terjadi ? Lempeng Tektonik Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading). Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 53
  • 54. dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform). Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi. Jalur Gempabumi Dunia Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng IndoAustralia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat. Belajar dari pengalaman kejadian gempabumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 54
  • 55. dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana gempabumi dan tsunami. Akibat Gempabumi Getaran atau guncangan tanah (ground shaking) Likuifaksi ( liquifaction) Longsoran Tanah Tsunami Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll) Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempabumi Kekuatan gempabumi Kedalaman gempabumi Jarak hiposentrum gempabumi Lama getaran gempabumi Kondisi tanah setempat Kondisi bangunan Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 55
  • 56. Dampak Gempabumi Terhadap Alam Gempabumi Terhadap Struktur Bangunan Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 56
  • 57. Dampak Liquifaksi Terhadap Bangunan Tsunami (berasal dari bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam,gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 57
  • 58. hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami. Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih. Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami. geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik". Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008. Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia. Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan "pasangsurut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 58
  • 59. gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini. Penyebab terjadinya tsunami Skema terjadinya tsunami Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsormaupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 59
  • 60. km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gempa yang menyebabkan tsunami Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km) Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia. Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System - DSS). Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelah gempa terjadi. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 60
  • 61. Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 61
  • 62. BAB V BENCANA ALAM DAN ANTISIPASINYA A. Bencana Alam Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana. Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Bencana alam geologis Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. 2. Bencana alam klimatologis Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia). Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya). 3. Bencana alam ekstra-terestrial Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 62
  • 63. mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi. Gejala alam yang dapat menimbulkan bencana alam pada dasarnya mempunyai karakteristik umum, yaitu gejala awal, gejala utama, dan gejala akhir. Dengan demikian, jika kita dapat mengetahui secara akurat gejala awal suatu bencana alam, kemungkinan besar kita dapat mengurangi akibat yang ditimbulkannya. B. Antisipasi Bencana Alam 1. Letusan gunung berapi Letusan gunung berapi terjadi karena gejala vulkanisme. yaitu peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Sebelum gunung berapi meletus, biasanya terdapat tanda-tanda sebagai berikut : suhu sekitar kawah naik sumber air banyak yang mengering sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik) binatang yang ada di atas gunung tersebut banyak yang berpindah menuruni lereng karena terasa panas sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunun Bila ada tanda-tanda gunung berapi akan meletus, ada beberapa antisipasi (usaha)untuk mengurangi bahaya dari bencana tersebut, antara lain: membuat terowongan-terowongan air pada kepundan (kawah) yang berdanau. Contohnya: terowongan di Gunung Kelud. menyebarkan informasi dan memberi peringatan dini dari hasil pemantauan pos-pos pengamatan gunung berapi. mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung berapi yang akan meletus. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 63
  • 64. 2. Gempa bumi Gempa bumi adalah gejala pelepasan energi berupa gelombang yang menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak bumi (patah, runtuh, atau hancur). Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering melanda wilayah Indonesia, kira-kira 400 kali dalam setahun. Hal ini terjadi karena Indonesia dilalui oleh dua lempeng (sabuk) gempa bumi, yaitu lempeng Mediterania (Alpen-Himalaya) dan lempeng Pasifik. Sampai sekarang manusia belum dapat meramalkan kapan suatu gempa akan terjadi. Besar kecilnya malapetaka yang terjadi sangat tergantung pada kekuatan (magnitudo) gempa itu sendiri serta kondisi daerah yang terkena gempa itu. Alat pengukur gempa bumi disebut seismograf, yang dinyatakan dalam skala Richter. Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut: Sebelum terjadi gempa Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu. Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung. Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran. Saat terjadi gempa Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 64
  • 65. mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa. Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi. Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan. Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada. Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman. Setelah terjadi gempa Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang merusak kaki. Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera. Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekalikali menyalakan api dan merokok. Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 65
  • 66. Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan. Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah. 3. Tsunami Tsunami adalah ombak besar yang terjadi setelah peristiwa gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut. Bencana tsunami dapat diprediksi oleh berbagai institusi seismologi di berbagai penjuru dunia dan proses terjadinya tsunami dapat dimonitor melalui satelit. Dengan diterapkannya sistem peringatan dini (early warning system), diharapkan masyarakat dapat melakukan evakuasi dengan cepat bila terjadi bencana tsunami. Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami: a. Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat. b. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan. c. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3). d. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak membawa apa-apa. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 66
  • 67. 4. Badai Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet, terutama yang mempengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk. Badai dapat ditandai dengan angin yang kencang (badai angin), petir dan kilat (badai guruh), curahan lebat misalnya es (badai es) atau angin yang membawa suatu zat melalui atmosfer (seperti badai pasir, badai salju, dll). Badai dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, menenggelamkan kapal serta menumbangkan pohon, tiang listrik, menara dan lain sebagainya. Beberapa macam badai yang perlu diketahui, diantaranya: a. Tornado Tornado merupakan badai angin yang sangat kencang dengan kelajuan 300-500 km/jam sehingga dapat menghancurkan benda-benda yang dilaluinya, baik di darat maupun di laut. Tornado dicirikan sebagai awan corong gelap membentuk gerakan spiral, bergantung pada awan cumulonimbus. Gambar 4.11 Tornado di darat. (Sumber: id.wikipedia.org) b. Badai tropis (Siklon tropis) Siklon tropis adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin kencang mampu merusakkan daerah sekitar 250 mil dari pusatnya. Siklon tropis menyebabkan kerusakan terutama oleh angin kencang, gelombang badai dan hujan lebat. Gelombang badai adalah naiknya permukaan laut sepanjang pantai secara cepat karena angin menggerakkannya ke pantai. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 67
  • 68. Gambar 4.12 Siklon Tropis Catarina. (Sumber: id.wikipedia.org) Sebutan siklon tropis bergantung pada lokasi kejadian. Di Atlantik dan Pasifik disebut hurricane, di Pasifik Barat disebut typhoon, di Australia disebut Willy. Setiap tahun muncul 80-100 siklon tropis, nama siklon tropis umumnya menggunakan nama-nama gadis, seperti: Anna, Carol, Debbie, Inez, Fiona, Wenda dan sebagainya. c. Thunderstorm (Badai guruh) Thunderstorm adalah hujan badai disertai kilat dan halilintar. Kejadian ini adalah khas di daerah tropis pada musim pancaroba, terutama pada masa peralihan musim kemarau memasuki musim penghujan. Thunderstorm (Badai guruh) merupakan suatu fenomena fisis atmosfer yang sering terjadi di Indonesia. Fenomena ini dapat menimbulkan korban jiwa akibat sengatan listrik pada waktu terjadi petir. Gejala terjadinya thundersorm adalah angin yang kencang disertai hujan yang deras kadang-kadang disertai hujan es, kilat dan halilintar. Bencana alam badai dapat dipelajari dan diamati sehingga jika gejala awal dapat diamati dengan baik maka gejala utama dapat diantisipasi dengan demikian pertanyaan kapan, dimana, berapa besar dan berapa lama dapat dijawab. Hal ini mampu mengurangi jumlah korban akibat bencana tersebut. 5. Banjir Hujan lebat yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan sungai tidak mampu lagi menampung air dalam jumlah yang banyak. Air sungai kemudian akan meluap dan membentuk genangan air yang disebut banjir. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 68
  • 69. Air sungai dapat meluap karena wilayah yang menjadi resapan air sudah berkurang. Meluapnya air sungai dapat terjadi akibat adanya penyumbatan aliran pada sungai tersebut. Penyumbatan aliran sungai terjadi akibat perbuatan manusia. Pembuangan sampah ke sungai akan menyebabkan aliran sungai tidak lancar. Banyaknya bahan-bahan endapan yang ada di sungai juga dapat menghambat aliran sungai. Bencana banjir disebabkan oleh buruknya sistem cuaca. Faktor meteorologis utama yang menyebabkan bencana banjir adalah hujan lebat, distribusi hujan dan durasi hujan. Faktor lain yang penting adalah sifat fisis permukaan tanah. Siklon tropis dapat mempengaruhi sistem cuaca di Indonesia, terutama peningkatan jumlah awan, curah hujan, angin, dan gelombang laut. Penyebab bencana banjir yang terjadi karena ulah manusia adalah penggundulan hutan. Hutan yang gundul menyebabkan tanah tidak dapat menyerap dan menahan air bila terjadi hujan secara terus menerus, akibatnya air mengalir menggerus tanah yang dapat menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor. Banyak daerah di Indonesia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang disebut banjir bandang. Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah : a. membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir. b. mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 69
  • 70. c. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistemsistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai. d. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air. e. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor. f. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan. 6. Kekeringan Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity). Kekeringanadalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit. Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil pertanian. Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu, pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 70
  • 71. menjadi langka keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup. Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya: a. Kekeringan meteorologis (meteorological drought) b. Kekeringan pertanian (agricultural drought) c. Kekeringan hidrologis (hydrological drought) d. Kekeringan sosial – ekonomi (socio – economic drought) Beberapa cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya: a. membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan, b. membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering, c. reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai penyimpanan cadangan air pada musim kemarau, melakukan diversifikasi dalam bercocok tanam bagi para petani, misalnya mengganti tanaman padi dengan tanaman palawija pada saat musim kemarau tiba karena palawija dapat cepat dipanen serta tidak membutuhkan banyak air untuk pertumbuhannya. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 71
  • 72. BAB VI PERANAN MIKROORGANISME DALAM KEHIDUPAN 1. VIRUS Pada penghujung abad ke-19 D.J Ivanowski, pakar botani dari Rusia,dengan hati-hati melakukan penelitian memisahkan cairan dari tanaman tembakau yang terserang penyakit. Dalam jumlah tertentu cairan tersebut disuntikan ke dalam tanaman temabakau yang sehat. Beberapa waktu kemudian, tumbuhan tembakau itu memperlihatkan gejala yang sama dengan tembakau yang sakit. Ini penemuan pertama bahwa penyakit bisa ditularkan dari satu tumbuhan kepada tumbuhan lainnya melalui filtrat cairan tumbuhan yang babas dari organisma hidup. Bahkan cairan itu ternyata mengandung sesuatu yang bisa menyebabkan penyakit, disebut contagium vivum fluidum yang berarti cairan hidup yang menular. Sekarang kita kenal dengan virus (latin, berarti lendir beracun). Berikutnya kita bahas kajian tentang fenomena virus dalam virologi. Kebanyakan virus mempunyai ukuran antara 20 mμ sampai 300 mμ (baca mμ = mili mikron, 1 mμ = 1 X 106 mm). jadi ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bakteri yang berukuran 10 mμ (baca : μ = mikron, 1 μ = 1 X 103mm). Karena ukuran virus sangat kecil atau ukuran ultra mikroskopik, maka virus hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop electron. Cabang ilmu yang mempelajari tentang virus disebut virologi. Seperti diketahui bahwa makhluk hidup itu memiliki subtansi dasar kehidupan yaitu protoplasma. Virus tidak memiliki protoplasma sehingga timbul pandangan bahwa virus bukan organisme hidup. Adapun alasan - alasannya : a. Virus tidak memiliki protoplasma. b. Virus dapat dikristalkan, sedang makhluk hidup tidak mungkin mampu mampu mengkristal. c. Ukuran virus sangat kecil yaitu sekitar beberapa, hal ini tidak mungkin ukuran organisme hidup dengan ukuran tersebut. Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 72
  • 73. Virus menurut biologi merupakan makhluk hidup karena : a. Memiliki DNA/RNA, senyawa ini dimiliki oleh makhluk hidup. b. Virus mampu melaksanakan aktivitas hidup yaitu reproduksi. Sampai sekarang orang sulit untuk menyatakan apakah virus itu sebenarnya makhluk hidup ataukah makhluk tak hidup. Yang terang ialah, bahwa virus dapat berbiak, tetapi hanya di dalam sel hidup. Banyak virus dapat dipiara manusia di dalam substrat (dasar makanan) yang berupa sel atau jaringan hidup, seperti telur dan jaringan tertentu dari hewan ataupun tumbuhan. 1. Sejarah Penemuan Virus Virus tanaman lebih dahulu ditemukan daripada virus - virus yang lain. Sarjana yang pertama kali mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai penyakit bercak - bercak kuning (mosaik) pada daun tembakau ialah Adolf Mayer pada tahun 1885. Dmitri Ivanowski (1892) dan M. Beijerink (1899) adalah sarjana - sarjana dengan penelitiannya menguatkan apa yang telah dilaporkan Adolf Mayer tentang adanya virus tanaman pada daun tembakau yang menyebabkan belang - belang pada daun tembakau yang dikenal dengan penyakit mosaik daun. Pada tahun 1897, Loffler dan Frosch menemukan virus hewan yang menyebabkan penyakit mulut dan kuku pada ternak. Reed (1990) menemukan virus yang menyebabkan penyakit kuning pada manusia. Virus ini dapat menular dari orang ke orang dengan perantara nyamuk Aedes. Akhir - akhir ini di kota - kota maupun di desa - desa di tanah air kita timbul penyakit yang terkenal sebagai demam berdarah. Penyakit ini minta banyak korban. Demam berdarah disebabkan oleh virus dan menular dari seseorang yang sakit orang lain dengan perantara nyamuk Aedes. Penyakit lain yang disebabkan virus ialah : influenza, campak, cacar, rabies, herpes, polio, hepatitis, gondong (parotis), kanker, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dan beberapa lainnya lagi. Towrt (1916) dan d’ Herelle (1917) menemukan virus bakteri yang menyebabkan lisis (penguraian). Virus yang Modul 1 IPA SMK Riyadhul jannah 73