Ion kompleks terbentuk dari kation logam transisi yang terikat dengan beberapa anion atau molekul netral. Ion kompleks dapat berperan sebagai kation maupun anion pada senyawa kompleks. Penamaan senyawa dan ion kompleks mengikuti sistem IUPAC dengan mempertimbangkan jumlah dan jenis ligan serta muatan ion kompleks.
1. Kimia
Unsur
3
ION
KOMPLEKS
Ion Kompleks adalah ion yang terbentuk dari suatu
kation tunggal (ion logam transisi) yang terikat
langsung pada beberapa anion / molekul netral.
Sebagai ion logam transisi (Menyediakan orbital-orbital
kosong / Atom Pusat)
Sebagai ligan (Menyediakan pasangan elektron untuk
mengisi orbital-orbital kosong / Molekul Netral)
Sebagai ion kompleks yaitu tetrasiano
kuprat(II)
2. Kimia
Unsur
3
TATANAMA
SENYAWA
KOMPLEKS.
Senyawa kompleks adalah senyawa yang mengandung ion kompleks. Ion
kompleks tersebut dapat bertindak sebagai kation maupun anion. Tata
nama senyawa atau ion kompleks menurut IUPAC (International Union of
Pure Applied Chemistry) sebagai berikut :
1. Nama katian disebutkan terlebih dahulu diikuti nama anion
Diamina perak (I) klorida, diamina perak (I)
adalah kation dan Klorida adaah anion
2. Jumlah ligan yang sama diberi awalan sebagai berikut:
1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
Khusus untuk ligan tertentu seperti etilendiamina diberi
awalan sebagai berikut.
2 = bis
3 = tris
4 = tetrakis
3. Kimia
Unsur
3
TATANAMA
SENYAWA
KOMPLEKS. Nama ligan anion diakhiri dengan huruf “O”, Tetrahidrokso kuprat (II)
Apabia dalam ion kompleks terdapat lebih dari satu ligan,
penamaan ligan diurutkan abjad
Nama ion kompleks bermuatan positif diawali dengan nama
ligan diikuti dengan nama atom pusatnya. Bilangan dioksidasi
atom pusat ditulis dengan bilangan romawi dalam tanda
kurung.
Ligan molekul netral diberi nama sesuai nama molekulnya
kecuali H2O, NH3, NO, dan CO
Dalam ion kompleks, ligan disebtukan terlebih dahulu diikuti
nama logam atom pusat
Nama ion kompleks bermuatan negatif diawali dengan nama
ligan diikuti dengan nama atom pusat (namna latin) yand
diberi akirn “at”. Bilangan oksida aom pusat ditulis dengan
bilangan romawi dalam tanda kurung
Bilangan koordinasi merupakan jumlah ligan yang diikat oleh
atom pusat
Muatan ion kompleks merupakan jumlah dari muatan ion
pusat dan muatan ligan-ligan yang diikatnya.
4. Kimia
Unsur
3
SIFAT KIMIA
Selain sifat-sifat fisik, unsur-unsur transisi juga memiliki sifat
kimia yaitu kereaktifan dan kelarutan. Unsur-unsur transisi
bereaksi lambat dengan air, oksigen, dan halogen. Unsur-
unsur transisi periode empat kurang reaktif dibanding alkali
dan alkali tanah. Kereaktifan yang lemah mengakibatkan
unsur transisi tahan terhadap korosi. Korosi terjadi apabila
suatu unsur bereaksi cepat dengan oksigen dan air.
Sementara itu, sebagian besar unsur transisi bersifat larutan
dalam asam mineral encer.
Nama kation disebutkan terlebih dahulu diikuti nama anion
Pembuatan
Kegunaan
Dampak