SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
KIMIA
UNTUK SMA/MA KELAS X
TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK DAN
ORGANIK SEDERHANA SERTA
PERSAMAAN REAKSINYA
Standar Kompetensi : 2. Memahami
hukum-hukum dasar kimia dan
penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri)
Kompetensi Dasar : 2.1
Mendeskripsikan tata nama senyawa
anorganik dan organik sederhana serta
persamaan reaksinya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menjelaskan pengertian senyawa biner
 Siswa dapat menjelaskan pengertian senyawa biner ionik
 Siswa dapat menuliskan nama senyawa biner ionik berdasarkan aturan tatanama IUPAC.
 Siswa dapat menjelaskan pengertian senyawa biner kovalen
 Siswa dapat menuliskan nama senyawa biner kovalen berdasarkan aturan tatanama
IUPAC.
 Siswa dapat menjelaskan pengertian senyawa poliatomik
 Siswa dapat menuliskan nama senyawa asam berdasarkan aturan tatanama IUPAC
 Siswa dapat menuliskan nama senyawa basa berdasarkan aturan tatanama IUPAC
 Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkana rantai terbuka berdasarkan aturan
tatanama IUPAC
 Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkena rantai terbuka berdasarkan aturan
tatanama IUPAC
 Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkuna rantai terbuka berdasarkan aturan
tatanama IUPAC
 Siswa dapat menjelaskan cara penulisan persamaan reaksi kimia
 Siswa dapat menjelaskan cara menyetarakan persamaan reaksi kimia
TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK SEDERHANA
a
Rumus Kimia : H2O
b
Rumus Kimia :
CH3COOH
c
Rumus Kimia : NaCl
TABEL 1
No. Senyawa biner Nama IUPAC
1. NaCl Natrium klorida
2. NaBr Natrium bromida
3. MgO Magnesium oksida
4. CaCl2 Kalsium klorida
5. Na2S Natrium sulfida
TABEL 2
TABEL 3
TABEL 4
TABEL 5
Senyawa
biner kovalen
Jenis unsur penyusun
Non logam Non logam
CO2 Karbon Oksigen
NO2 Nitrogen Oksigen
N2O3 Nitrogen Oksigen
P2O5 Fosfor Oksigen
TABEL 6
Rumus Senyawa
Biner Kovalen
Nama IUPAC
N2O dinitrogen oksida
P2O3 difospor trioksida
PCl3 fosfor triklorida
N2O3 dinitrogen trioksida
TABEL 7
No.
Senyawa
Poliatomik
Nama IUPAC
1. Ca(OH)2 Kalsium hidroksida
2. H2SO4 Asam Sulfat
3. (NH4)2SO4 Ammonium Sulfat
4. Na2CO3 Natrium Karbonat
TABEL 8
Senyawa Basa Nama
Senyawa Basa
Basa yang
Dibentuk
Nama Basa yang
Dibentuk
Li2O Litium oksida LiOH Litium hidroksida
K2O Kalium oksida KOH Kalium hidroksida
MgO Magnesium
oksida
Mg(OH)2 Magnesium
hidroksida
KESIMPULAN
 Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas dua jenis
unsur.
 Senyawa biner ionik adalah adalah senyawa yang tersusun
atas kation dari logam dan anion dari nonlogam.
 Senyawa biner kovalen merupakan senyawa biner yang
terdiri dari dua jenis unsur nonlogam
 Senyawa poliatomik adalah Senyawa poliatomik adalah suatu
unsur nonlogam yang dapat bergabung dengan unsur
nonlogam lainnya membentuk suatu ion poliatomik atau
senyawa yang tersusun atas lebih dari dua jenis unsur
TERDAPAT TIGA ATURAN UNTUK PENAMAAN SENYAWA
BINER IONIK BERDASARKAN ATURAN IUPAC, YAITU :
1. Untuk kation dari logam yang memiliki muatan hanya
satu jenis, penamaannya dengan cara menyebutkan
nama kation logam didepan dan kemudian diikuti
dengan nama anion nonlogam.
2. Untuk kation dari logam yang memiliki muatan lebih
dari satu jenis, penamaannya ada dua cara yaitu :
 Dengan cara menuliskan nama kation logam disertai
dengan menuliskan muatannya dengan
menggunakan angka romawi yang diberi kurung
tanpa spasi. Kemudian diikuti dengan nama anion
nonlogam.
 Jika muatan pada kation dari logam lebih kecil,
maka diakhiri dengan –o, dan jika muatan pada
kation lebih besar maka diakhiri dengan –i.
PENAMAAN SENYAWA BINER KOVALEN
BERDASARKAN ATURAN IUPAC, YAITU
 Pertama, kita menempatkan nama dari unsur pertama dalam
rumus senyawa, dan sesudahnya unsur kedua diberi nama
dengan menambahkan “-ida” ke nama dasar unsur tersebut.
 Dan jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih
dari sejenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan
dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa yunani.
Dengan ketentuan:
 Awalan “mono-“ dapat dihilangkan untuk unsur pertama.
Misalnya : CO dinamai Karbon oksida, bukan Monokarbon
monoksida.
 Untuk oksida, akhiran “a” pada awalan kadang dihilangkan.
Sebagai cobtoh : N2O4 dapat disebut Dinitrogen tetroksida,
dan bukannya Dinitrogen tetraoksida.
 Senyawa Asam
 Asam dapat digambarkan sebagai zat yang
menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam
air. Rumus untuk asam tersusun atas satu atau lebih
atom hidrogen dan sebuah gugus anion. Anion yang
namanya diakhiri dengan “-ida” mempunyai bentuk
asam dengan nama yang diawali dengan kata “asam”
dan diikuti dengan nama anion tersebut.
 Senyawa Basa
 Senyawa basa adalah zat yang dalam air dapat
menghasilkan ion H+. Umumnya senyawa basa terdiri
dari kation logam dan anion OH-. Nama basa sama
dengan nama kationnya yang diikuti kata “hidroksida”.
TATA NAMA SENYAWA ORGANIK SEDERHANA
SENYAWA ORGANIK
Senyawa organik sederhana hanya terdiri dari atom C
dan H, yang kompleks bisa mengandung C, H, O, N
dengan rantai yang bercabang atau melingkar. Pada
senyawa hidrokarbon sederhana, dikelompokkan
menjadi alkana, alkena dan alkuna. Nama senyawa
golongan alkana semuanya diberi akhiran –ana.
Golongan alkena diberi akhiran –ena. Golongan alkuna
diberi akhiran –una. Alkena mempunyai rumus umum
CnH2n+2, senyawa alkena CnH2n dan senyawa alkuna
CnH2n-2, dengan n adalah jumlah atom.
SENYAWA HIDROKARBON GOLONGAN ALKANA, ALKENA,
DAN ALKUNA
Alkana Alkena Alkuna
Rumus Nama Rumus Nama Rumus Nama
CH4 Metana
C2H6 Etana C2H4 Etena C2H2 Etuna
C3H8 Propana C3H6 Propena C3H4 Propuna
C4H10 Butana C4H8 Butena C4H6 Butuna
C5H12 Pentana C5H10 Pentena C5H8 Pentuna
C6H14 Heksana C6H12 Heksena C6H10 Heksuna
C7H16 Heptana C7H14 Heptena C7H12 Heptuna
C8H18 Oktana C8H16 Oktena C8H14 Oktuna
C9H20 Nonana C9H18 Nonena C9H16 Nonuna
C10H22 Dekana C10H20 Dekena C10H18 Dekuna
ATURAN IUPAC
1. Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:
 Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang .
 Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk.
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapatdua atau lebih rantai
terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi
nama alkana,tergantung pada panjang rantai
3. Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus umum CnH2n + 1 dan dinyatakan
dengan lambang R.
4. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu dinomori.
Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian hingga posisi cabang
mendapat nomor terkecil.
5. Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, hal ini dinyatakan dengan
awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama cabang.
6. Cabang – cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari nama cabang itu.
Misalnya:
 Etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
 Isopropil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
LANGKAH-LANGKAH PENAMAAN
• Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang
mempunyai cabang terbanyak.
• Memberi penomoran dimulai dari salah satu ujung,
sehingga cabang mendapat nomor terkecil.
• Menuliskan nama dimulai dengan nama cabang yang
disusun menurut abjad, kemudian diakhiri dengan nama
rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan
angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan
tanda koma (,), sedangkan antara angka dengan huruf
dipisahkan tanda jeda (–).
ALKANA
ALKENA
ALKUNA
PERSAMAAN REAKSI KIMIA
persamaan reaksi kimia adalah suatu persamaan yang
menggambarkan hubungan perubahan zat sebelum
mengalami perubahan dan zat sesudah mengalami
perubahan, baik hubungan kualitatif maupun kuantitatif.
Penulisan persamaan reaksi kimia
 Penulisan persamaan reaksi kimia dapat dilakukan dalam
tiga langkah, sebagai berikut :
 Menuliskan persamaan kata-kata yang terdiri dari nama
dan keadaan zat (zat-zat) pereaksi serta nama keadaan
zat (zat-zat) hasil reaksi.
 Menuliskan persamaan rumus yang terdiri dari rumus
kimia zat pereaksi dan zat hasil reaksi, lengkap dengan
keterangan tentang wujud/keadaannya
 Menyetarakan, yaitu memberi koefisien yang sesuai
sehingga jumlah atom setiap unsure sama pada kedua
ruas.
Menyetarakan persamaan reaksi kimia
 Banyak reaksi yang dapat disetarakan dengan jalan
menebak, akan tetapi sebagai permulaan, ikutilah
langkah berikut ini :
 Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang
rumusnya paling kompleks, sama dengan 1,
sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara
dengan huruf
 Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung
dengan zat yang diberi koefisien 1 itu.
 Setarakan unsure lainnya. Biasanya akan membantu
jika atom O disetarakan paling akhir.

More Related Content

Similar to PPT Media pembelajaran.pptx

Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikdanieletegarabadi
 
Tugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docxTugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docxTIRASBALYO
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik pptsodikin ali
 
Tata nama senyawa agustina sariwahyuni
Tata nama senyawa agustina sariwahyuniTata nama senyawa agustina sariwahyuni
Tata nama senyawa agustina sariwahyuniAgustina Wahyuni
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganikNi'matin Choiroh
 
Modul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawaModul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawaEKO SUPRIYADI
 
Modul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawaModul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawaEko Supriyadi
 
Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1mief04
 
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumiDwi Miftakhul
 
hidrokarbon-160824130420.pdf
hidrokarbon-160824130420.pdfhidrokarbon-160824130420.pdf
hidrokarbon-160824130420.pdfZidnaHaidar
 
Hidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMA
Hidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMAHidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMA
Hidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMABagas Pramana
 
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiKimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiHana Verdian
 
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docxMAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docxTIRASBALYO
 
rumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamarumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamaRudi Wicaksana
 

Similar to PPT Media pembelajaran.pptx (20)

Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Tugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docxTugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docx
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik ppt
 
Tata nama senyawa agustina sariwahyuni
Tata nama senyawa agustina sariwahyuniTata nama senyawa agustina sariwahyuni
Tata nama senyawa agustina sariwahyuni
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
 
Modul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawaModul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawa
 
Modul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawaModul tatanamasenyawa
Modul tatanamasenyawa
 
Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1
 
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
 
hidrokarbon-160824130420.pdf
hidrokarbon-160824130420.pdfhidrokarbon-160824130420.pdf
hidrokarbon-160824130420.pdf
 
Hidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMA
Hidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMAHidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMA
Hidrokarbon-Kimia Kelas 11/XI SMA
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiKimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Rumus dan persamaan kimia
Rumus dan persamaan kimia Rumus dan persamaan kimia
Rumus dan persamaan kimia
 
Bab 1 Hidrokarbon.pdf
Bab 1 Hidrokarbon.pdfBab 1 Hidrokarbon.pdf
Bab 1 Hidrokarbon.pdf
 
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docxMAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
rumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamarumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanama
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

PPT Media pembelajaran.pptx

  • 1. KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK DAN ORGANIK SEDERHANA SERTA PERSAMAAN REAKSINYA
  • 2. Standar Kompetensi : 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya.
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN  Siswa dapat menjelaskan pengertian senyawa biner  Siswa dapat menjelaskan pengertian senyawa biner ionik  Siswa dapat menuliskan nama senyawa biner ionik berdasarkan aturan tatanama IUPAC.  Siswa dapat menjelaskan pengertian senyawa biner kovalen  Siswa dapat menuliskan nama senyawa biner kovalen berdasarkan aturan tatanama IUPAC.  Siswa dapat menjelaskan pengertian senyawa poliatomik  Siswa dapat menuliskan nama senyawa asam berdasarkan aturan tatanama IUPAC  Siswa dapat menuliskan nama senyawa basa berdasarkan aturan tatanama IUPAC  Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkana rantai terbuka berdasarkan aturan tatanama IUPAC  Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkena rantai terbuka berdasarkan aturan tatanama IUPAC  Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkuna rantai terbuka berdasarkan aturan tatanama IUPAC  Siswa dapat menjelaskan cara penulisan persamaan reaksi kimia  Siswa dapat menjelaskan cara menyetarakan persamaan reaksi kimia
  • 4. TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK SEDERHANA
  • 5. a Rumus Kimia : H2O b Rumus Kimia : CH3COOH c Rumus Kimia : NaCl
  • 6. TABEL 1 No. Senyawa biner Nama IUPAC 1. NaCl Natrium klorida 2. NaBr Natrium bromida 3. MgO Magnesium oksida 4. CaCl2 Kalsium klorida 5. Na2S Natrium sulfida
  • 10. TABEL 5 Senyawa biner kovalen Jenis unsur penyusun Non logam Non logam CO2 Karbon Oksigen NO2 Nitrogen Oksigen N2O3 Nitrogen Oksigen P2O5 Fosfor Oksigen
  • 11. TABEL 6 Rumus Senyawa Biner Kovalen Nama IUPAC N2O dinitrogen oksida P2O3 difospor trioksida PCl3 fosfor triklorida N2O3 dinitrogen trioksida
  • 12. TABEL 7 No. Senyawa Poliatomik Nama IUPAC 1. Ca(OH)2 Kalsium hidroksida 2. H2SO4 Asam Sulfat 3. (NH4)2SO4 Ammonium Sulfat 4. Na2CO3 Natrium Karbonat
  • 13. TABEL 8 Senyawa Basa Nama Senyawa Basa Basa yang Dibentuk Nama Basa yang Dibentuk Li2O Litium oksida LiOH Litium hidroksida K2O Kalium oksida KOH Kalium hidroksida MgO Magnesium oksida Mg(OH)2 Magnesium hidroksida
  • 14. KESIMPULAN  Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas dua jenis unsur.  Senyawa biner ionik adalah adalah senyawa yang tersusun atas kation dari logam dan anion dari nonlogam.  Senyawa biner kovalen merupakan senyawa biner yang terdiri dari dua jenis unsur nonlogam  Senyawa poliatomik adalah Senyawa poliatomik adalah suatu unsur nonlogam yang dapat bergabung dengan unsur nonlogam lainnya membentuk suatu ion poliatomik atau senyawa yang tersusun atas lebih dari dua jenis unsur
  • 15. TERDAPAT TIGA ATURAN UNTUK PENAMAAN SENYAWA BINER IONIK BERDASARKAN ATURAN IUPAC, YAITU : 1. Untuk kation dari logam yang memiliki muatan hanya satu jenis, penamaannya dengan cara menyebutkan nama kation logam didepan dan kemudian diikuti dengan nama anion nonlogam. 2. Untuk kation dari logam yang memiliki muatan lebih dari satu jenis, penamaannya ada dua cara yaitu :  Dengan cara menuliskan nama kation logam disertai dengan menuliskan muatannya dengan menggunakan angka romawi yang diberi kurung tanpa spasi. Kemudian diikuti dengan nama anion nonlogam.  Jika muatan pada kation dari logam lebih kecil, maka diakhiri dengan –o, dan jika muatan pada kation lebih besar maka diakhiri dengan –i.
  • 16. PENAMAAN SENYAWA BINER KOVALEN BERDASARKAN ATURAN IUPAC, YAITU  Pertama, kita menempatkan nama dari unsur pertama dalam rumus senyawa, dan sesudahnya unsur kedua diberi nama dengan menambahkan “-ida” ke nama dasar unsur tersebut.  Dan jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa yunani. Dengan ketentuan:  Awalan “mono-“ dapat dihilangkan untuk unsur pertama. Misalnya : CO dinamai Karbon oksida, bukan Monokarbon monoksida.  Untuk oksida, akhiran “a” pada awalan kadang dihilangkan. Sebagai cobtoh : N2O4 dapat disebut Dinitrogen tetroksida, dan bukannya Dinitrogen tetraoksida.
  • 17.  Senyawa Asam  Asam dapat digambarkan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Rumus untuk asam tersusun atas satu atau lebih atom hidrogen dan sebuah gugus anion. Anion yang namanya diakhiri dengan “-ida” mempunyai bentuk asam dengan nama yang diawali dengan kata “asam” dan diikuti dengan nama anion tersebut.  Senyawa Basa  Senyawa basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion H+. Umumnya senyawa basa terdiri dari kation logam dan anion OH-. Nama basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata “hidroksida”.
  • 18. TATA NAMA SENYAWA ORGANIK SEDERHANA
  • 19. SENYAWA ORGANIK Senyawa organik sederhana hanya terdiri dari atom C dan H, yang kompleks bisa mengandung C, H, O, N dengan rantai yang bercabang atau melingkar. Pada senyawa hidrokarbon sederhana, dikelompokkan menjadi alkana, alkena dan alkuna. Nama senyawa golongan alkana semuanya diberi akhiran –ana. Golongan alkena diberi akhiran –ena. Golongan alkuna diberi akhiran –una. Alkena mempunyai rumus umum CnH2n+2, senyawa alkena CnH2n dan senyawa alkuna CnH2n-2, dengan n adalah jumlah atom.
  • 20. SENYAWA HIDROKARBON GOLONGAN ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA Alkana Alkena Alkuna Rumus Nama Rumus Nama Rumus Nama CH4 Metana C2H6 Etana C2H4 Etena C2H2 Etuna C3H8 Propana C3H6 Propena C3H4 Propuna C4H10 Butana C4H8 Butena C4H6 Butuna C5H12 Pentana C5H10 Pentena C5H8 Pentuna C6H14 Heksana C6H12 Heksena C6H10 Heksuna C7H16 Heptana C7H14 Heptena C7H12 Heptuna C8H18 Oktana C8H16 Oktena C8H14 Oktuna C9H20 Nonana C9H18 Nonena C9H16 Nonuna C10H22 Dekana C10H20 Dekena C10H18 Dekuna
  • 21. ATURAN IUPAC 1. Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:  Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang .  Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk. 2. Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapatdua atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana,tergantung pada panjang rantai 3. Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus umum CnH2n + 1 dan dinyatakan dengan lambang R. 4. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu dinomori. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian hingga posisi cabang mendapat nomor terkecil. 5. Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, hal ini dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama cabang. 6. Cabang – cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari nama cabang itu. Misalnya:  Etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.  Isopropil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
  • 22. LANGKAH-LANGKAH PENAMAAN • Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak. • Memberi penomoran dimulai dari salah satu ujung, sehingga cabang mendapat nomor terkecil. • Menuliskan nama dimulai dengan nama cabang yang disusun menurut abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,), sedangkan antara angka dengan huruf dipisahkan tanda jeda (–).
  • 27.
  • 28. persamaan reaksi kimia adalah suatu persamaan yang menggambarkan hubungan perubahan zat sebelum mengalami perubahan dan zat sesudah mengalami perubahan, baik hubungan kualitatif maupun kuantitatif. Penulisan persamaan reaksi kimia  Penulisan persamaan reaksi kimia dapat dilakukan dalam tiga langkah, sebagai berikut :  Menuliskan persamaan kata-kata yang terdiri dari nama dan keadaan zat (zat-zat) pereaksi serta nama keadaan zat (zat-zat) hasil reaksi.  Menuliskan persamaan rumus yang terdiri dari rumus kimia zat pereaksi dan zat hasil reaksi, lengkap dengan keterangan tentang wujud/keadaannya  Menyetarakan, yaitu memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap unsure sama pada kedua ruas.
  • 29. Menyetarakan persamaan reaksi kimia  Banyak reaksi yang dapat disetarakan dengan jalan menebak, akan tetapi sebagai permulaan, ikutilah langkah berikut ini :  Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumusnya paling kompleks, sama dengan 1, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf  Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien 1 itu.  Setarakan unsure lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.