SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
CINEMATOGRAPHY
CINEMATOGRAPHY
CINEMATOGRAPHY
• Perlakuan terhadap kamera dan materialnya
• Merekam adegan
• Mengontrol dan mengatur bagaimana adegan
itu diambil, seperti jarak, ketinggian, sudut, lama
pengambilan dan sebagainya.
• Menentukan efek visual
Unsur Cinematography
•Kamera dan materialnya
• Penggunaan lensa, warna, kecepatan gerak gambar dan
sebagainya.
•Framing
• Frame, jarak, ketinggian, pergerakan kamera dan sebagainya
•Durasi gambar
• Lamanya sebuah obyek diambil gambarnya
CINEMATOGRAPHY
JENIS KAMERA DAN MATERIALNYA
• Kamera Film > format seluloid
• 8 mm, 16 mm, 35 mm, dan 70 mm
• Kamera Digital > format video
• DV, HDV dan sebagainya
TONALITAS
Tonalitas = kualitas gambar dan warna
•Contras dan brightness
• Kualitas Contras dapat dikontrol melalui stok filmnya, tata cahaya, serta
prosedur kimiawi.
• Kualitas Brightness dapat dikontrol melalui pengaturan exposure pada
difragma kamera.
•Color
• Penggunaan warna-warna tertentu untuk motif tertentu serta
membentuk nuansa film. Seperti; teknik hitam putih, adegan malam hari
berwarna biru, adegan perang berwarna merah, adegan dalam ruangan
umumnya berwarna kuning.
KECEPATAN GERAK GAMBAR
Setiap kamera lazimnya memiliki pengaturan kecepatan antara 8 – 64 fps (frame per second)
•Normal = 24 fps
•fast motion = kurang dari 24 fps
• Menggambarkan perubahan waktu yang cepat, seperti dari siang ke malam hari dan
sebaliknya.
• Biasanya digunakan untuk menunujukkan aktifitas rutin pada sebuah ruang publik,
seperti suasana jalan raya yang ramai, para pejalan kaki dan sebagainya.
•slow motion = lebih dari 24 fps
• Memberikan efek dramatik pada sebuah moment, dan memberikan penekanan pada
sebuah adegan, seperti ketegangan, kesan kekuatan yang lebih dan sebagainya.
•Reverse Motion = berjalan mundur
PENGGUNAAN LENSA
• Hampir sama dengan mata manusia, lensa juga mampu
memberikan efek kedalaman, ukuran, serta dimensi suatu
obyek atau ruang. Namun tidak seperti mata kita, lensa kamera
dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya.
• Setiap lensa akan memberikan efek perspektif yang berbeda
karena memiliki focal length (panjang titik api) yan berbeda.
• Jenis lensa dipengaruhi oleh ketebalan lensa dengan ukuran
yang bervariasi.
• Short Focal Length atau Wide Angle
• Normal Focal Length
• Long Focal Length atau Telephoto
• Zoom
• Deep Focus dan Rack Focus
PENGGUNAAN LENSA
• Short Focal Length atau Wide Angle
• Lensa ini akan membuat obyek lebih jauh dari sebenarnya
• Ruang yang sempit akan terlihat lebih luas dari ukuran
sebenarnya.
• Membuat obyek akan tampak lebih tinggi dari sebenarnya.
• Sering digunakan untuk pengambilan jarak jauh, untuk
memperlihatkan panorama atau lansekap secara luas
PENGGUNAAN LENSA
• Normal Focal Length
• Lensa ini menghilangkan efek distorsi perspektif atau dengan
kata lain memberikan pandangan seperti layaknya mata manusia
tanpa menggunakan lensa
• Efek yang dihasilkan natural
• Ukuran jarak dan bentuk sebuah obyek akan sama persisi
dengan ukuran, jarak, dan bentuk aslinya.
• Lensa normal juga tidak memebrikan efek kedalaman gambar
yang ekstrim antara latar depan, tengah, dan latar belakang.
PENGGUNAAN LENSA
• Long Focal Length atau Telephoto
• Lensa ini memiliki efek kebalikan dari lensa short focal length
• Mampu mendekatkan jarak sehingga obyek pada latar depan
dan obyek pada latar belakang tampak berdekatan.
• Memberikan efek “dekat tetapi jauh”
• Efek kedalaman gambar sangat minimal, sehingga obyek yang
mendekat seolah bergerak lebih lama ke arah kamera.
PENGGUNAAN LENSA
• Zoom
• Lensa yang memungkinkan untuk mengubah focal length
sehingga mampu menghasilkan efek perspektif yang
berbeda hanya dalam sebuah shot.
• Sering digunakan untuk menggantikan pergerakan kamera
maju atau mundur
• Kamera tetap pada posisinya namun mampu memperbesar
atau memperkecil sebuah obyek.
PENGGUNAAN LENSA
• Deep Focus dan Rack Focus
• Teknik Deep Focus mampu menampilkan gambar yang
ketajamannya sama dari latar depan hingga latar belakang.
Memberikan kebebasan pada penontonnya untuk memilih detil
gambar mana yang mereka inginkan. Semua aksi di semua latar
sama pentingnya.
• Teknik Rack Focus hanya menampilkan latar depan atau latar
belakang saja yang fokus. Umumnya digunakan untuk mengubah
penekanan aksi dalam sebuah shot pada sebuah adegan.
PENGGUNAAN LENSA
FRAMING
• Tuntutan naratif serta estetik membuat sineas membatasi
mise-en-scene sesuai dengan kebutuhannya. Pembatasan
gambar oleh kamera inilah yang sering dikenal dengan
istilah pembikaian atau framing.
• Framing menentukan persepsi penonton terhadap sebuah
gambar atau shot.
FRAMING
• Aspek framing terhadap gambar dibagi menjadi empat unsur
utama yakni;
1. Bentuk dan dimensi frame
2. Ruang offscreen dan onscreen
3. Sudut, kemiringan, tinggi, dan jarak terhadap obyek
4. Pergerakan frame
Perpaduan unsur-unsur tersebut juga menghasilkan beberapa
teknik, seperti point of view (POV) shot dan handheld camera.
FRAMING
BENTUK DAN DIMENSI FRAME
• Aspect Ratio
Perbandingan ukuran lebar serta tinggi frame dinamakan aspect ratio.
Dalam perkembangannya, aspect ratio sangat bervariasi
ukurannya. Namun secara umum dibagi menjadi dua, yaitu;
1. Fullscreen
2. Widescreen
• Mask
• Iris
• Multiple Frame (Split Screen)
1. Fullscreen
Sejak tahun 1930, standar format fullscreen dengan aspect ratio 1.33:1 (Academy Ratio) telah
digunakan. Ditetapkan oleh lembaga film berpengaruh di Amerika yaitu Academy of Motion
Picture Art and Science.
1. Widescreen
•Munculnya format widescreen semakin memungkinkan sineas untuk memanfaatkan
komposisi lebar frame dengan leluasa. Format widescreen memiliki beragam variasi aspect
ratio.
•Format widescreen yang paling umum digunakan film-film produksi Amerika adalah 1.85:1
•Sedangkan film Eropa lebih banyak menggunakan format widescreen 1.66:1
•Kemudian muncul standar widescreen yang lebih lebar yakni, anamorphic widescreen
dengan aspect ratio, 2.35:1
BENTUK DAN DIMENSI FRAME
MASK
• Teknik yang memungkinkan variasi bentuk dan ukuran
frame dinamakan masking.
• Biasanya digunakan untuk memfokuskan sebuah obyek
atau peristiwa dalam sebuah frame.
• Dengan menggunakan masking, frame dapat berbentuk
oval, lingkaran, segitiga, atau bahkan tak beraturan.
I R I S
I R I S
• Iris adalah frame berbentuk lingkaran yang bergerak
membesar atau mengecil untuk menutup atau
membuka adegan.
• Chaplin sering menggunakan teknik ini untuk
mengakhiri adegan.
• Teknik ini juga digunakan untuk shot pembuka dalam
film-film James Bond.
I R I S
I R I S
Offscreen dan Onscreen
• Film memiliki ruang onscreen dan offscreen. Ruang
onscreen dan offscreen memberikan persepsi tentang
ruang serta posisi obyek atau karakter pada penonton.
• Ruang yang tampak dalam frame disebut ruang onscreen
sementara ruang yang tidak tampak dalam frame (di luar
frame) disebut ruang offscreen.
• Ruang offscreen dan onscreen mempengaruhi komposisi
frame secara keseluruhan.
JARAK, SUDUT, KEMIRINGAN, DAN KETINGGIAN KAMERA
TERHADAP OBYEK
• JARAK
• Extreme Long Shot (ELS)
• Long Shot (LS)
• Medium Long Shot (MLS)
• Medium Shot (MS)
• Medium Close-up (MCU)
• Close-up (CU)
• Extreme Close-up (ECU)
SUDUT (ANGLE)
SUDUT
•Sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam frame
•Secara umum sudut kamera dibagi menjadi tiga, yaitu:
• High-angle
• Overhead shot
• Straight-angle
• Low-angle
PERGERAKAN KAMERA
• Umumnya mengikuti pergerakan obyek
• Menggambarkan situasi dan suasana sebuah lokasi
• Secara umum variasi pergerakaran kamera terdiri dari, yaitu;
• Pan
• Tilt
• Tracking
• Crane shot
KAMERA SUBYEKTIF (POV SHOT)
• POV (point of view) shot merupakan arah pandang kamera
persis seperti apa yang dilihat karakter atau obyek dalam
filmnya.
• Fungsi POV adalah agar penonton mampu melihat dan
merasakan sensasi seperti karakter dalam cerita.
• Teknik POV sering digunakan dalam film-film aksi, perang,
horor, dan thriller dengan variasi bentuk dan fungsi yang
sangat beragam
HANDHELD CAMERA
• Handheld camera juga disebut gaya kamera dokumenter
• Kamera dibawa atau dijinjing langsung oleh operator kamera
tanpa menggunakan alat bantu seperti tripod atau dolly.
• Gaya handheld camera neniliki beberapa karakter yang khas
yakni; kamera bergerak dinamis dan bergoyang, serta gambar
yang “pucat” untuk memberi kesan nyata (realistik).
• Lazimnya mengabaikan komposisi visual dan lebih menekankan
pada obyek yang diambil
KOMPOSISI
• Komposisi shot terkait dengan posisi obyek dalam frame, karena obyek
mempengaruhi komposisi, baik itu obyek utama maupun obyek sekitarnya.
• Sineas harus memperhitungkan komposisi frame secara menyeluruh,
terlebih jika objeknya bergerak serta posisi kamera berpindah.
• Pengaturan posisi obyek dalam komposisi shot menyeluruh bisa pula
digunakan sineas untuk mendapatkan motif-motif tertentu.
• Secara umum komposisi shor terkait dengan posisi obyek dalam frame
dapat dikelompokkan dua jenis, yakni
• Komposisi simetrik, dan
• Komposisi dinamik
Komposisi Simetrik
•Sifatnya statis
•Obyek terletak persis ditengah-tengah frame dan proporsi ruang disisi kanan dan kiri obyek
relatif seimbang
Komposisi Dinamik
•Sifatnya fleksibel dan posisi obyek dapat berubah sejalan dengan waktu.
•Tidak memiliki komposisi yang seimbang (simetris).
•Ukuran, posisi, arah gerak obyek sangat mempengaruhi komposisi dinamik.
•Satu cara yang paling mudah untuk mendapatkan komposisi dinamik adalah dengan
menggunakan sebuah aturan yang dinamakan rule of thirds.
KOMPOSISI
DURASI GAMBAR
Durasi Shot dan Durasi Cerita
•Durasi sebuah gambar (shot) memiliki arti penting karena
menunjukkan durasi cerita yang berjalan pada sebuah shot dalam
konteks naratifnya.
•Durasi cerita film umumnya sama dengan durasi shot-nya.
•Dengan teknik slow-motion, sebuah peristiwa dapat berlangsung
lebih lama dari durasi peristiwa sebenarnya.
•Dengan menggunakan teknik fast-motion, sebuah peristiwa dapat
lebih cepat dari durasi peristiwa sesungguhnya.
Long Take
•Setiap shot memiliki durasi yang beragam sesuai dengan tuntutan naratif, gaya sineas, dan
lainnya.
•Satu shot dapat berdurasi satu detik, bisa beberapa menit, bahkan satu jam.
•Dengan perkembangan teknik editing menyebabkan durasi shot semakin bertambah
pendek.
•Hingga awal dekade 1920-an, rata-rata satu shot film-film cerita produksi Hollywood adalah
5 detik dan hingga akhir dekade 1920-an pada era suara, bertambanh menjadi 10 detik.
•Dalam perkembangannya beberapa sineas mulai bereksperimen dengan durasi shot yang
lebih panjang dari durasi rata-rata. Teknik ini disebut Long Take
•Teknik Long Take umumnya juga dikombinasikan dengan teknik pergerakan kamera.
DURASI GAMBAR

More Related Content

What's hot

Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 
Fotografi
FotografiFotografi
FotografiIchan32
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1riridefrog
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaSMK Nahdlatul Ulama Balikpapan
 
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFIELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFIPuteRa Eyone
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioErwin Rasyid
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi Adila Dila
 
Modul persiapan dokumen video
Modul persiapan dokumen videoModul persiapan dokumen video
Modul persiapan dokumen videoKhairil Anwar
 

What's hot (20)

Teknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar FotografiTeknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar Fotografi
 
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
Kamera
KameraKamera
Kamera
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1
 
Kamera
KameraKamera
Kamera
 
Dasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar FotografiDasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar Fotografi
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
 
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFIELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi
 
Present kelompok 2
Present kelompok 2Present kelompok 2
Present kelompok 2
 
Modul persiapan dokumen video
Modul persiapan dokumen videoModul persiapan dokumen video
Modul persiapan dokumen video
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramen
 
Menganalisis teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak (perek...
Menganalisis teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak (perek...Menganalisis teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak (perek...
Menganalisis teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak (perek...
 
Kameraman
KameramanKameraman
Kameraman
 
Dasar pemotretan 1
Dasar pemotretan 1Dasar pemotretan 1
Dasar pemotretan 1
 
Buku kelas 5
Buku kelas 5Buku kelas 5
Buku kelas 5
 
Buku kelas 3
Buku kelas 3Buku kelas 3
Buku kelas 3
 
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 finalPresentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
 

Similar to Presentation camera

Similar to Presentation camera (20)

Teknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografiTeknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografi
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramen
 
PENGENALAN KAMERA VIDEO_FAHMI.ppt
PENGENALAN KAMERA VIDEO_FAHMI.pptPENGENALAN KAMERA VIDEO_FAHMI.ppt
PENGENALAN KAMERA VIDEO_FAHMI.ppt
 
KAMERA (FIsika kelas 10)
KAMERA (FIsika kelas 10)KAMERA (FIsika kelas 10)
KAMERA (FIsika kelas 10)
 
Videografi.ppt
Videografi.pptVideografi.ppt
Videografi.ppt
 
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docxJenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
 
Materi Dasar Videografi.pptx
Materi Dasar Videografi.pptxMateri Dasar Videografi.pptx
Materi Dasar Videografi.pptx
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
 
Produksi.pptx
Produksi.pptxProduksi.pptx
Produksi.pptx
 
Tp tajuk4
Tp tajuk4Tp tajuk4
Tp tajuk4
 
2
22
2
 
Camera digital
Camera digitalCamera digital
Camera digital
 
Teknik pengambilan
Teknik pengambilanTeknik pengambilan
Teknik pengambilan
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
PERGERAKAN KAMERA VIDEO
PERGERAKAN KAMERA VIDEOPERGERAKAN KAMERA VIDEO
PERGERAKAN KAMERA VIDEO
 
Fotografi 2.3 (1).ppt
Fotografi 2.3 (1).pptFotografi 2.3 (1).ppt
Fotografi 2.3 (1).ppt
 
Fotografi
Fotografi Fotografi
Fotografi
 
Fotografi 2.3.ppt
Fotografi 2.3.pptFotografi 2.3.ppt
Fotografi 2.3.ppt
 
Dasar-Dasar Fotografi dan jenis lensa
Dasar-Dasar Fotografi  dan  jenis  lensaDasar-Dasar Fotografi  dan  jenis  lensa
Dasar-Dasar Fotografi dan jenis lensa
 
ndndsndskandskdnsakldnskdsakdnsakdnsakdnaskdnsakdsakndsk
ndndsndskandskdnsakldnskdsakdnsakdnsakdnaskdnsakdsakndskndndsndskandskdnsakldnskdsakdnsakdnsakdnaskdnsakdsakndsk
ndndsndskandskdnsakldnskdsakdnsakdnsakdnaskdnsakdsakndsk
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Presentation camera

  • 3. CINEMATOGRAPHY • Perlakuan terhadap kamera dan materialnya • Merekam adegan • Mengontrol dan mengatur bagaimana adegan itu diambil, seperti jarak, ketinggian, sudut, lama pengambilan dan sebagainya. • Menentukan efek visual
  • 4. Unsur Cinematography •Kamera dan materialnya • Penggunaan lensa, warna, kecepatan gerak gambar dan sebagainya. •Framing • Frame, jarak, ketinggian, pergerakan kamera dan sebagainya •Durasi gambar • Lamanya sebuah obyek diambil gambarnya CINEMATOGRAPHY
  • 5. JENIS KAMERA DAN MATERIALNYA • Kamera Film > format seluloid • 8 mm, 16 mm, 35 mm, dan 70 mm • Kamera Digital > format video • DV, HDV dan sebagainya
  • 6. TONALITAS Tonalitas = kualitas gambar dan warna •Contras dan brightness • Kualitas Contras dapat dikontrol melalui stok filmnya, tata cahaya, serta prosedur kimiawi. • Kualitas Brightness dapat dikontrol melalui pengaturan exposure pada difragma kamera. •Color • Penggunaan warna-warna tertentu untuk motif tertentu serta membentuk nuansa film. Seperti; teknik hitam putih, adegan malam hari berwarna biru, adegan perang berwarna merah, adegan dalam ruangan umumnya berwarna kuning.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. KECEPATAN GERAK GAMBAR Setiap kamera lazimnya memiliki pengaturan kecepatan antara 8 – 64 fps (frame per second) •Normal = 24 fps •fast motion = kurang dari 24 fps • Menggambarkan perubahan waktu yang cepat, seperti dari siang ke malam hari dan sebaliknya. • Biasanya digunakan untuk menunujukkan aktifitas rutin pada sebuah ruang publik, seperti suasana jalan raya yang ramai, para pejalan kaki dan sebagainya. •slow motion = lebih dari 24 fps • Memberikan efek dramatik pada sebuah moment, dan memberikan penekanan pada sebuah adegan, seperti ketegangan, kesan kekuatan yang lebih dan sebagainya. •Reverse Motion = berjalan mundur
  • 14. PENGGUNAAN LENSA • Hampir sama dengan mata manusia, lensa juga mampu memberikan efek kedalaman, ukuran, serta dimensi suatu obyek atau ruang. Namun tidak seperti mata kita, lensa kamera dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya. • Setiap lensa akan memberikan efek perspektif yang berbeda karena memiliki focal length (panjang titik api) yan berbeda. • Jenis lensa dipengaruhi oleh ketebalan lensa dengan ukuran yang bervariasi.
  • 15. • Short Focal Length atau Wide Angle • Normal Focal Length • Long Focal Length atau Telephoto • Zoom • Deep Focus dan Rack Focus PENGGUNAAN LENSA
  • 16. • Short Focal Length atau Wide Angle • Lensa ini akan membuat obyek lebih jauh dari sebenarnya • Ruang yang sempit akan terlihat lebih luas dari ukuran sebenarnya. • Membuat obyek akan tampak lebih tinggi dari sebenarnya. • Sering digunakan untuk pengambilan jarak jauh, untuk memperlihatkan panorama atau lansekap secara luas PENGGUNAAN LENSA
  • 17. • Normal Focal Length • Lensa ini menghilangkan efek distorsi perspektif atau dengan kata lain memberikan pandangan seperti layaknya mata manusia tanpa menggunakan lensa • Efek yang dihasilkan natural • Ukuran jarak dan bentuk sebuah obyek akan sama persisi dengan ukuran, jarak, dan bentuk aslinya. • Lensa normal juga tidak memebrikan efek kedalaman gambar yang ekstrim antara latar depan, tengah, dan latar belakang. PENGGUNAAN LENSA
  • 18. • Long Focal Length atau Telephoto • Lensa ini memiliki efek kebalikan dari lensa short focal length • Mampu mendekatkan jarak sehingga obyek pada latar depan dan obyek pada latar belakang tampak berdekatan. • Memberikan efek “dekat tetapi jauh” • Efek kedalaman gambar sangat minimal, sehingga obyek yang mendekat seolah bergerak lebih lama ke arah kamera. PENGGUNAAN LENSA
  • 19. • Zoom • Lensa yang memungkinkan untuk mengubah focal length sehingga mampu menghasilkan efek perspektif yang berbeda hanya dalam sebuah shot. • Sering digunakan untuk menggantikan pergerakan kamera maju atau mundur • Kamera tetap pada posisinya namun mampu memperbesar atau memperkecil sebuah obyek. PENGGUNAAN LENSA
  • 20. • Deep Focus dan Rack Focus • Teknik Deep Focus mampu menampilkan gambar yang ketajamannya sama dari latar depan hingga latar belakang. Memberikan kebebasan pada penontonnya untuk memilih detil gambar mana yang mereka inginkan. Semua aksi di semua latar sama pentingnya. • Teknik Rack Focus hanya menampilkan latar depan atau latar belakang saja yang fokus. Umumnya digunakan untuk mengubah penekanan aksi dalam sebuah shot pada sebuah adegan. PENGGUNAAN LENSA
  • 22. • Tuntutan naratif serta estetik membuat sineas membatasi mise-en-scene sesuai dengan kebutuhannya. Pembatasan gambar oleh kamera inilah yang sering dikenal dengan istilah pembikaian atau framing. • Framing menentukan persepsi penonton terhadap sebuah gambar atau shot. FRAMING
  • 23. • Aspek framing terhadap gambar dibagi menjadi empat unsur utama yakni; 1. Bentuk dan dimensi frame 2. Ruang offscreen dan onscreen 3. Sudut, kemiringan, tinggi, dan jarak terhadap obyek 4. Pergerakan frame Perpaduan unsur-unsur tersebut juga menghasilkan beberapa teknik, seperti point of view (POV) shot dan handheld camera. FRAMING
  • 24. BENTUK DAN DIMENSI FRAME • Aspect Ratio Perbandingan ukuran lebar serta tinggi frame dinamakan aspect ratio. Dalam perkembangannya, aspect ratio sangat bervariasi ukurannya. Namun secara umum dibagi menjadi dua, yaitu; 1. Fullscreen 2. Widescreen • Mask • Iris • Multiple Frame (Split Screen)
  • 25. 1. Fullscreen Sejak tahun 1930, standar format fullscreen dengan aspect ratio 1.33:1 (Academy Ratio) telah digunakan. Ditetapkan oleh lembaga film berpengaruh di Amerika yaitu Academy of Motion Picture Art and Science. 1. Widescreen •Munculnya format widescreen semakin memungkinkan sineas untuk memanfaatkan komposisi lebar frame dengan leluasa. Format widescreen memiliki beragam variasi aspect ratio. •Format widescreen yang paling umum digunakan film-film produksi Amerika adalah 1.85:1 •Sedangkan film Eropa lebih banyak menggunakan format widescreen 1.66:1 •Kemudian muncul standar widescreen yang lebih lebar yakni, anamorphic widescreen dengan aspect ratio, 2.35:1 BENTUK DAN DIMENSI FRAME
  • 26.
  • 27. MASK • Teknik yang memungkinkan variasi bentuk dan ukuran frame dinamakan masking. • Biasanya digunakan untuk memfokuskan sebuah obyek atau peristiwa dalam sebuah frame. • Dengan menggunakan masking, frame dapat berbentuk oval, lingkaran, segitiga, atau bahkan tak beraturan.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33. I R I S
  • 34. I R I S • Iris adalah frame berbentuk lingkaran yang bergerak membesar atau mengecil untuk menutup atau membuka adegan. • Chaplin sering menggunakan teknik ini untuk mengakhiri adegan. • Teknik ini juga digunakan untuk shot pembuka dalam film-film James Bond.
  • 35. I R I S
  • 36. I R I S
  • 37. Offscreen dan Onscreen • Film memiliki ruang onscreen dan offscreen. Ruang onscreen dan offscreen memberikan persepsi tentang ruang serta posisi obyek atau karakter pada penonton. • Ruang yang tampak dalam frame disebut ruang onscreen sementara ruang yang tidak tampak dalam frame (di luar frame) disebut ruang offscreen. • Ruang offscreen dan onscreen mempengaruhi komposisi frame secara keseluruhan.
  • 38. JARAK, SUDUT, KEMIRINGAN, DAN KETINGGIAN KAMERA TERHADAP OBYEK • JARAK • Extreme Long Shot (ELS) • Long Shot (LS) • Medium Long Shot (MLS) • Medium Shot (MS) • Medium Close-up (MCU) • Close-up (CU) • Extreme Close-up (ECU)
  • 39. SUDUT (ANGLE) SUDUT •Sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam frame •Secara umum sudut kamera dibagi menjadi tiga, yaitu: • High-angle • Overhead shot • Straight-angle • Low-angle
  • 40. PERGERAKAN KAMERA • Umumnya mengikuti pergerakan obyek • Menggambarkan situasi dan suasana sebuah lokasi • Secara umum variasi pergerakaran kamera terdiri dari, yaitu; • Pan • Tilt • Tracking • Crane shot
  • 41. KAMERA SUBYEKTIF (POV SHOT) • POV (point of view) shot merupakan arah pandang kamera persis seperti apa yang dilihat karakter atau obyek dalam filmnya. • Fungsi POV adalah agar penonton mampu melihat dan merasakan sensasi seperti karakter dalam cerita. • Teknik POV sering digunakan dalam film-film aksi, perang, horor, dan thriller dengan variasi bentuk dan fungsi yang sangat beragam
  • 42. HANDHELD CAMERA • Handheld camera juga disebut gaya kamera dokumenter • Kamera dibawa atau dijinjing langsung oleh operator kamera tanpa menggunakan alat bantu seperti tripod atau dolly. • Gaya handheld camera neniliki beberapa karakter yang khas yakni; kamera bergerak dinamis dan bergoyang, serta gambar yang “pucat” untuk memberi kesan nyata (realistik). • Lazimnya mengabaikan komposisi visual dan lebih menekankan pada obyek yang diambil
  • 43.
  • 44. KOMPOSISI • Komposisi shot terkait dengan posisi obyek dalam frame, karena obyek mempengaruhi komposisi, baik itu obyek utama maupun obyek sekitarnya. • Sineas harus memperhitungkan komposisi frame secara menyeluruh, terlebih jika objeknya bergerak serta posisi kamera berpindah. • Pengaturan posisi obyek dalam komposisi shot menyeluruh bisa pula digunakan sineas untuk mendapatkan motif-motif tertentu. • Secara umum komposisi shor terkait dengan posisi obyek dalam frame dapat dikelompokkan dua jenis, yakni • Komposisi simetrik, dan • Komposisi dinamik
  • 45. Komposisi Simetrik •Sifatnya statis •Obyek terletak persis ditengah-tengah frame dan proporsi ruang disisi kanan dan kiri obyek relatif seimbang Komposisi Dinamik •Sifatnya fleksibel dan posisi obyek dapat berubah sejalan dengan waktu. •Tidak memiliki komposisi yang seimbang (simetris). •Ukuran, posisi, arah gerak obyek sangat mempengaruhi komposisi dinamik. •Satu cara yang paling mudah untuk mendapatkan komposisi dinamik adalah dengan menggunakan sebuah aturan yang dinamakan rule of thirds. KOMPOSISI
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51. DURASI GAMBAR Durasi Shot dan Durasi Cerita •Durasi sebuah gambar (shot) memiliki arti penting karena menunjukkan durasi cerita yang berjalan pada sebuah shot dalam konteks naratifnya. •Durasi cerita film umumnya sama dengan durasi shot-nya. •Dengan teknik slow-motion, sebuah peristiwa dapat berlangsung lebih lama dari durasi peristiwa sebenarnya. •Dengan menggunakan teknik fast-motion, sebuah peristiwa dapat lebih cepat dari durasi peristiwa sesungguhnya.
  • 52. Long Take •Setiap shot memiliki durasi yang beragam sesuai dengan tuntutan naratif, gaya sineas, dan lainnya. •Satu shot dapat berdurasi satu detik, bisa beberapa menit, bahkan satu jam. •Dengan perkembangan teknik editing menyebabkan durasi shot semakin bertambah pendek. •Hingga awal dekade 1920-an, rata-rata satu shot film-film cerita produksi Hollywood adalah 5 detik dan hingga akhir dekade 1920-an pada era suara, bertambanh menjadi 10 detik. •Dalam perkembangannya beberapa sineas mulai bereksperimen dengan durasi shot yang lebih panjang dari durasi rata-rata. Teknik ini disebut Long Take •Teknik Long Take umumnya juga dikombinasikan dengan teknik pergerakan kamera. DURASI GAMBAR