SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
DASAR-DASAR FOTOGRAFI
Apakah fotografi itu?
• Fotografi berasal dari 2 buah kata dalam
bahasa Yunani, yaitu:
– Photos, yang berarti: cahaya, dan
– Graphos, yang berarti: menulis atau melukis.
Dengan kata lain fotografi adalah melukis/menulis
dengan cahaya
• Jadi, tanpa adanya cahaya kita tidak akan
mempunyai foto.
Fotografi waktu itu.
Bagaimanakah proses terjadinya
sebuah foto ?
• Foto terjadi karena cahaya yang jatuh pada
permukaan media perekam (film atau sensor
digital), sehingga terjadi citra di atas media
perekam tersebut.
• Dengan media perekam, citra yang terjadi
disebabkan oleh reaksi kimia, pada media film
(proses analog). Sedangkan pada media sensor
digital terjadi, pulsa-pulsa elektronik (proses
digital).
• Elemen terkecil pada film disebut; butir film atau
grain, sedangkan pada sensor digital, disebut
sebagai: picture element atau pixel.
Terjadinya sebuah citra
Terjadinya sebuah citra
Faktor-faktor apa saja, yang menentukan
terjadinya sebuah citra di atas media perekam
1. Jumlah cahaya yang jatuh di atas media perekam.
Biasanya disebut kuat cahaya atau iluminasi.
2. Kepekaan media perekamnya yang dinyatakan, yang
dinyatakan dalam satuan: ISO (International Standard
Organiztion), ASA (American Standard Association),
atau DIN (Deutsche Industrie Normal).
3. Kalau jumlah cahaya yang jatuh ke atas media
perekam berpadanan dengan kepekaan media
perekamnya, kita akan mendapatkan gambar yang
baik dari segi exposure/pencahayaan. Dalam artian
bahwa di atas media perekam akan kita peroleh
gambar yang jelas terang gelap dan warnanya
Kurang, lebih dan pas
Bagian-bagian dari sebuah
kamera.
• Pada dasarnya sebuah kamera terdiri atas 3
bagian inti, yaitu:
– Badan kamera (camera body), yang merupakan
sebuah kotak hitam, di mana bagian-bagian lain
dipasangkan).
– Lensa kamera (camera lens), sebuah sarana optik
untuk membuat citra di atas media perekam jelas
untuk dilihat.
– Tempat/wadah media perekam (camera back/film
holder), untuk menempatkan film atau sensor digital.
Jenis-Jenis kamera
• Menurut ukuran filmnya:
– Kamera 135 (miniature camera):
• Kamera pocket sederhana (point and shot camera)
• Kamera pocket dengan lensa zoom/vario dan pengatur jarak (auto
focus/AF)
• Kamera dengan bingkai dan pengukur jarak (range finder camera)
• Kamera Reflex Lensa Tunggal (RLT), atau lazimnya disebut SLR
camera (Single Lens Reflex)
– Kamera format medium 120 (medium format camera):
• Kamera yang paling sederhana di awal kelahirannya disebut; Kodak
Box Brownie, yang sifatnya mirip dengan kamera pocket 135 yang
sederhana.
• Range finder camera 120.
• SLR 120 dan Twin Lens Reflex (TLR) 120.
– Kamera format besar (large format camera)
• Biasanya digunakan di studio atau para professional.
Jenis-Jenis kamera
Jenis-Jenis kamera
Jenis-Jenis kamera
Jenis-jenis lensa
• Lensa mata ikan (fish eye
lens), 8mm - 15 mm
• Lensa super lebar (super
wide angle lens). 12mm –
25 mm
• Lensa sudut lebar (wide
angle lens). 28 mm – 40
mm
• Lensa normal (normal
lens) 45mm – 60 mm
Lensa tele pendek (short
telephoto lens) 70mm –
135 mm
• Lensa tela medium
(medium tele photo lens)
150mm – 300 mm
• Lensa tele untuk
pemotretan olah raga
dan fauna (Sport &
Wildlife lens) 350 –
1200 mm.
• Lensa vario/zoom (WA
– N – ST),(N – MT), (ST
– LT).
• Lensa Makro/Close up.
• Lensa portrait.
• Lensa dgn koreksi
perspektif (Pc lens).
Bagian-bagian lensa
• Dudukan lensa.
• Gelang/ selektor
diafragma.
• Indikator bukaan
diafragma.
• Indikator film infra
merah.
• Selektor zoom (vario).
• Selektor jarak.
• Indikator rentang
ketajaman.
• Indikator jarak.
• Selektor A/F-Manual
focus.
• Kontak elektronik.
• Ulir/dudukan filter/tudung
lensa.
• Nama lensa.
• Index kuat lensa.
• Index diameter lensa.
• Index panjang fokus.
• Selektor makro.
Pilihan lensa dan perspektif
FILM (media perekam)
Pembahasan dalam lingkup Sistim Analog (non digital)
1. Menurut jenis film.
• Film negatif warna.
• Fim diapositif warna.
• Film negatif hitam-putih (Black & White/Monochrome).
• Film khusus:
• Film negatif monokrom dengan proses warna.
• Film infra merah.
• Film tungsten.
• Film orthochromatis.
2. Kepekaan film
Dinyatakan dengan sandi ISO, ASA atau DIN.
DX-coding.
Dapat dikompensasikan dengan waktu proses (push & pull), maksimal +/- 2 stop.
• ISO 25 –ISO 125 – butiran halus. – lambat (intensitas cahaya tinggi).
• ISO 125 – ISO 400 – butiran medium. – cepat. (intensitas cahaya sedang).
• ISO 400< - butiran agak kasar. – sangat cepat (intensitas cahaya rendah).
ISO maksimum yang digunakan adalah ISO 12.800. (dengan film ISO 3200).
FILM (media perekam) - lanjutan
Pembahasan dalam lingkup Sistim Analog (non digital)
3. Format film
• Miniature – 16 mm, untuk kamera Minox.
• Film 110 & Film 126 /cakram, untuk kamera instant.(X)
• Film APS (Advance Photo System).
• Format standar 35 mm (135):
• ½ frame (bingkai) – 18 x 24 mm. (72 bingkai)
• Full frame (bingkai penuh) - 24 X 36 mm (36 bingkai)
• Bujur sangkar (Kamera Robot) - 24 X 24 mm (50 bingkai)
• Panorama (Hasselblad Expand) - 24 x 70 mm (12 bingkai)
• Format medium 60 mm (120/220)
• Bujur sangkar - 60 X 60 mm (12/24 bingkai)
• Persegi panjang - 45 x 60 mm (16/32 bingkai)
- 60 X 70 mm (10/20 bingkai)
- 60 X 80 mm (9/18bingkai)
- 60 x 90 mm (8/16 bingkai)
• Panorama - 60 x 170 mm (4/8 bingkai)
• Format besar >4 inch x 5 inch
• Film lembaran (sheet film).
Apakah yang dimaksudkan dengan
foto yang baik?
• Secara teknis ada dua faktor yang perlu diperhatikan:
– Jumlah cahaya yang masuk harus berpadanan dengan
kepekaan media perekamnya, sehingga jelas gelap terang dan
warnanya yang terekam/tertangkap (well exposed).
– Ketajaman citranya, sehingga jelas batas-batas antara benda-
benda yang terekam/tertangkap (sharpness).
• Secara estetis, kita harus memperhatikan peletakan dan
keserasian benda-benda yang terekam, serta penyajian
akhirnya (composition & presentation).
• Hendaknya sebuah foto yang baik mempunyai pesan
atau tema yang akan disampaikan kepada para pemirsa
(picture content.theme).
• Agar supaya foto enak dilihat, penyajian akhirnya
haruslah rapi.
Beberapa contoh
Beberapa contoh
Beberapa contoh
Beberapa contoh
Faktor-faktor teknis sebuah foto
(Dasar Pencahayaan)
• Setelah kita mengisi film/media perekam dan mengatur kepekaan
media perekamnya (menyetel ISO/ASA/DIN), kita
mengatur/mengendalikan jumlah cahaya yang masuk dan jatuh ke
atas film/sensor, agar berpadanan dengan kepekaannya, melalui
kombinasi:
– Kecepatan rana (shutter speed), dan
– Bukaan diafragma (aperature).
• Ada 4 variasi yang dapat dilakukan untuk mengendalikan jumlah
cahaya yang masuk, yaitu:
– Pilihan Program (dengan sandi P), yaitu, otomatik penuh.
– Pilihan Prioritas kecepatan rana (dengan sandi S), yaitu otomatik
dengan mematok kecepatan rana yang diinginkan.
– Pilihan Prioritas bukaan diafragma (dengan sandi A), yaitu otomatik
dengan mematok bukaan diafragma yang diinginkan.
– Pilihan Manual (dengan sandi M), yaitu kitalah yang menentukan
kecepatan rana dan bukaan diafragmanya.
Beda sandinya, sama fungsinya
• Pada sistim Nikon
– P = Program
– A = Aperture priority
– S = Shutter Priority
– M = Manual
• Pada sistim Canon
– P = Program
– Av = Aperture priority
– Tv = Shutter Priority
– M = Manual
Fungsi program
• Telah kita ketahui bahwa:
– media perekam kita (film) akan menampakkan hasil yang baik, kalau jumlah
cahaya yang jatuh di atasnya, sesuai dengan kepekaan media perekam (film)
nya.
– Untuk mengatur jumlah cahaya yang jatuh pada media perekam (film), kita
mengendalikannya melalui pilihan kombinasi kecepatan rana (S/Tv) dan bukaan
diafragma (A/Av).
• Sesungguhnya, kamera2 generasi terakhir, dapat digolongkan sebagai;
kamera pintar, karena dapat mengatur secara otomatis kombinasi
kecepatan rana dan bukaan diafragma yang dibutuhkan melalui fungsi
program. Salah satu patokan yang “dibaca” oleh kamera secara otomatis
adalah jenis lensa yang terpasang, karena lensa2 panjang dan berat perlu
ditopang oleh kecepatan rana yang tinggi, agar foto yang direkam tidak
goyang.
• Ada juga kamera yang menyediakan pilihan “short cuts”, misalnya untuk
membuat portrait, close up dari sekuntum bunga, pemandangan alam pada
waktu sunset. Kita tinggal menekan tombol yang diberi sandi sesuai dengan
keinginan kita dan kamera secara otomatis akan mengatur kombinasi
kecepatan rana dan bukaan diafragmanya.
Fungsi speed priority
• Telah kita bahas, bahwa kecepatan rana yang
tinggi mengurangi resiko goyang, sehingga
gambar menjadi kabur.
• Sebaliknya, kecepatan rendah dapat
memberikan efek-efek gerak yang menarik,
seperti panning dan aliran air. Demikian juga
dengan rear curtain flash synchro.
• Umumnya, kita masih dapat menggengam
kamera dengan baik, tanpa goyangan yang
berarti, bila kecepatan paling rendah adalah
1/panjang titik api lensa (1/focal length).
Fungsi aperature priority
• Ada anggapan dan uji coba yang membuktikan bahwa, performa
maksimum sebuah lensa didapatkan pada bukaan ke 3 atau ke 4
dari bukaan maksimum (ditunjukkan dengan angka paling kecil).
• Akibat dari anggapan tersebut, sering seorang fotografer mematok
bukaan diafragmanya pada posisi tersebut dengan harapan
memperoleh hasil terbaik dari lensanya.
• Anggapan lain menyatakan bahwa bukaan paling kecil (ditunjukkan
dengan angka paling besar), adalah posisi diafragma yang
memberikan hasil maksimal. Ada kelompok fotografer di Amerika
yang menamakan kelompoknya f=64.
• Sebetulnya, sifat optik yang paling dalam konteks bukaan diafragma
adalah: “rentang tajam” (depth of field/DOF). Dengan memahami
sifat optik ini, kita dapat memainkan dimensi foto kita dengan
membuat latar belakang dari obyek kita buram (out of focus), atau
sebaliknya.
Fungsi pilihan manual
• Pada pilihan ini, fotografer berada dalam posisi
pengendalian penuh atas jumlah cahaya yang
masuk di media perekamnya (film).
• Biasanya pilihan manual ini dilakukan pada
kondisi cahaya yang sulit, misalnya perbedaan
antara bagian gelap dan terang terlalu jauh.
• Juga banyak digunakan dalam pemotretan
dengan banyak sumber cahaya, sehingga harus
diadakan kompromi pencahayaan (exposure).
Pemotretan sejenis ini dilakuakn para fotografer
professional pada pemotretan di studio.
Mengukur cahaya,
supaya jumlah yang masuk ke media perekam pas
• Melalui fungsi P, S dan A, kita memanfaatkan sistim
pengukuran cahaya otomatik yang terserta (built in) di
dalam kamera.
• Pada pilihan M (manual), kita dapat menggunakan; alat
pengukur cahaya yang terserta di dalam kamera. Atau
alat pengukur cahaya genggam (hand held light meter).
• Mengukur cahaya secara manual dengan pengukur
cahaya genggam, dilakukan dengan 2 cara:
– Mengukur cahaya yang dipantulkan oleh obyek (reflected light
metering), atau
– Mengukur cahaya yang jatuh pada obyek (incident light
metering).

More Related Content

Similar to ndndsndskandskdnsakldnskdsakdnsakdnsakdnaskdnsakdsakndsk

anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfYandiDominica
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3kopishare
 
Mengenal Fotografi.pptx
Mengenal Fotografi.pptxMengenal Fotografi.pptx
Mengenal Fotografi.pptxYudaIrfan
 
dasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografidasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografiLutfy Doang
 
Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafifahmilul amri
 
JENIS-JENIS KAMERA.pptx
JENIS-JENIS KAMERA.pptxJENIS-JENIS KAMERA.pptx
JENIS-JENIS KAMERA.pptxaldiganteng6
 
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALPERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALAi Roudatul
 
Fotografi 1.ppt
Fotografi 1.pptFotografi 1.ppt
Fotografi 1.pptwidyaduta
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksiwalangkreatif maluku
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxShantiWijayanti1
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxrachmatsugandi3
 
KB 1 Fotografi_2.pptx
KB 1 Fotografi_2.pptxKB 1 Fotografi_2.pptx
KB 1 Fotografi_2.pptxekasanjaya15
 
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdf
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdfMateri_Fotografi_Jurnalistik.pdf
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdfOxiYondiOfficial
 
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAUNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAPere Sumbada
 
Fotografi
FotografiFotografi
FotografiIchan32
 
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureFotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureNovry Simanjuntak
 
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1Surya Tri Atmaja Ramadhani
 
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfDASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfEdtvPtkEdtv
 

Similar to ndndsndskandskdnsakldnskdsakdnsakdnsakdnaskdnsakdsakndsk (20)

anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
 
Mengenal Fotografi.pptx
Mengenal Fotografi.pptxMengenal Fotografi.pptx
Mengenal Fotografi.pptx
 
dasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografidasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografi
 
Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafi
 
JENIS-JENIS KAMERA.pptx
JENIS-JENIS KAMERA.pptxJENIS-JENIS KAMERA.pptx
JENIS-JENIS KAMERA.pptx
 
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALPERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
 
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 finalPresentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
 
Fotografi 1.ppt
Fotografi 1.pptFotografi 1.ppt
Fotografi 1.ppt
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
 
Anatomi kamera SLR
Anatomi kamera SLRAnatomi kamera SLR
Anatomi kamera SLR
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
 
KB 1 Fotografi_2.pptx
KB 1 Fotografi_2.pptxKB 1 Fotografi_2.pptx
KB 1 Fotografi_2.pptx
 
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdf
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdfMateri_Fotografi_Jurnalistik.pdf
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdf
 
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAUNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & EksposureFotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
Fotografi Dasar | The Rule of Third, Point of Interest & Eksposure
 
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1 pertemuan 3_1
 
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfDASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
 

Recently uploaded

"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 

ndndsndskandskdnsakldnskdsakdnsakdnsakdnaskdnsakdsakndsk

  • 2. Apakah fotografi itu? • Fotografi berasal dari 2 buah kata dalam bahasa Yunani, yaitu: – Photos, yang berarti: cahaya, dan – Graphos, yang berarti: menulis atau melukis. Dengan kata lain fotografi adalah melukis/menulis dengan cahaya • Jadi, tanpa adanya cahaya kita tidak akan mempunyai foto.
  • 4. Bagaimanakah proses terjadinya sebuah foto ? • Foto terjadi karena cahaya yang jatuh pada permukaan media perekam (film atau sensor digital), sehingga terjadi citra di atas media perekam tersebut. • Dengan media perekam, citra yang terjadi disebabkan oleh reaksi kimia, pada media film (proses analog). Sedangkan pada media sensor digital terjadi, pulsa-pulsa elektronik (proses digital). • Elemen terkecil pada film disebut; butir film atau grain, sedangkan pada sensor digital, disebut sebagai: picture element atau pixel.
  • 7. Faktor-faktor apa saja, yang menentukan terjadinya sebuah citra di atas media perekam 1. Jumlah cahaya yang jatuh di atas media perekam. Biasanya disebut kuat cahaya atau iluminasi. 2. Kepekaan media perekamnya yang dinyatakan, yang dinyatakan dalam satuan: ISO (International Standard Organiztion), ASA (American Standard Association), atau DIN (Deutsche Industrie Normal). 3. Kalau jumlah cahaya yang jatuh ke atas media perekam berpadanan dengan kepekaan media perekamnya, kita akan mendapatkan gambar yang baik dari segi exposure/pencahayaan. Dalam artian bahwa di atas media perekam akan kita peroleh gambar yang jelas terang gelap dan warnanya
  • 9. Bagian-bagian dari sebuah kamera. • Pada dasarnya sebuah kamera terdiri atas 3 bagian inti, yaitu: – Badan kamera (camera body), yang merupakan sebuah kotak hitam, di mana bagian-bagian lain dipasangkan). – Lensa kamera (camera lens), sebuah sarana optik untuk membuat citra di atas media perekam jelas untuk dilihat. – Tempat/wadah media perekam (camera back/film holder), untuk menempatkan film atau sensor digital.
  • 10. Jenis-Jenis kamera • Menurut ukuran filmnya: – Kamera 135 (miniature camera): • Kamera pocket sederhana (point and shot camera) • Kamera pocket dengan lensa zoom/vario dan pengatur jarak (auto focus/AF) • Kamera dengan bingkai dan pengukur jarak (range finder camera) • Kamera Reflex Lensa Tunggal (RLT), atau lazimnya disebut SLR camera (Single Lens Reflex) – Kamera format medium 120 (medium format camera): • Kamera yang paling sederhana di awal kelahirannya disebut; Kodak Box Brownie, yang sifatnya mirip dengan kamera pocket 135 yang sederhana. • Range finder camera 120. • SLR 120 dan Twin Lens Reflex (TLR) 120. – Kamera format besar (large format camera) • Biasanya digunakan di studio atau para professional.
  • 14. Jenis-jenis lensa • Lensa mata ikan (fish eye lens), 8mm - 15 mm • Lensa super lebar (super wide angle lens). 12mm – 25 mm • Lensa sudut lebar (wide angle lens). 28 mm – 40 mm • Lensa normal (normal lens) 45mm – 60 mm Lensa tele pendek (short telephoto lens) 70mm – 135 mm • Lensa tela medium (medium tele photo lens) 150mm – 300 mm • Lensa tele untuk pemotretan olah raga dan fauna (Sport & Wildlife lens) 350 – 1200 mm. • Lensa vario/zoom (WA – N – ST),(N – MT), (ST – LT). • Lensa Makro/Close up. • Lensa portrait. • Lensa dgn koreksi perspektif (Pc lens).
  • 15. Bagian-bagian lensa • Dudukan lensa. • Gelang/ selektor diafragma. • Indikator bukaan diafragma. • Indikator film infra merah. • Selektor zoom (vario). • Selektor jarak. • Indikator rentang ketajaman. • Indikator jarak. • Selektor A/F-Manual focus. • Kontak elektronik. • Ulir/dudukan filter/tudung lensa. • Nama lensa. • Index kuat lensa. • Index diameter lensa. • Index panjang fokus. • Selektor makro.
  • 16. Pilihan lensa dan perspektif
  • 17. FILM (media perekam) Pembahasan dalam lingkup Sistim Analog (non digital) 1. Menurut jenis film. • Film negatif warna. • Fim diapositif warna. • Film negatif hitam-putih (Black & White/Monochrome). • Film khusus: • Film negatif monokrom dengan proses warna. • Film infra merah. • Film tungsten. • Film orthochromatis. 2. Kepekaan film Dinyatakan dengan sandi ISO, ASA atau DIN. DX-coding. Dapat dikompensasikan dengan waktu proses (push & pull), maksimal +/- 2 stop. • ISO 25 –ISO 125 – butiran halus. – lambat (intensitas cahaya tinggi). • ISO 125 – ISO 400 – butiran medium. – cepat. (intensitas cahaya sedang). • ISO 400< - butiran agak kasar. – sangat cepat (intensitas cahaya rendah). ISO maksimum yang digunakan adalah ISO 12.800. (dengan film ISO 3200).
  • 18. FILM (media perekam) - lanjutan Pembahasan dalam lingkup Sistim Analog (non digital) 3. Format film • Miniature – 16 mm, untuk kamera Minox. • Film 110 & Film 126 /cakram, untuk kamera instant.(X) • Film APS (Advance Photo System). • Format standar 35 mm (135): • ½ frame (bingkai) – 18 x 24 mm. (72 bingkai) • Full frame (bingkai penuh) - 24 X 36 mm (36 bingkai) • Bujur sangkar (Kamera Robot) - 24 X 24 mm (50 bingkai) • Panorama (Hasselblad Expand) - 24 x 70 mm (12 bingkai) • Format medium 60 mm (120/220) • Bujur sangkar - 60 X 60 mm (12/24 bingkai) • Persegi panjang - 45 x 60 mm (16/32 bingkai) - 60 X 70 mm (10/20 bingkai) - 60 X 80 mm (9/18bingkai) - 60 x 90 mm (8/16 bingkai) • Panorama - 60 x 170 mm (4/8 bingkai) • Format besar >4 inch x 5 inch • Film lembaran (sheet film).
  • 19. Apakah yang dimaksudkan dengan foto yang baik? • Secara teknis ada dua faktor yang perlu diperhatikan: – Jumlah cahaya yang masuk harus berpadanan dengan kepekaan media perekamnya, sehingga jelas gelap terang dan warnanya yang terekam/tertangkap (well exposed). – Ketajaman citranya, sehingga jelas batas-batas antara benda- benda yang terekam/tertangkap (sharpness). • Secara estetis, kita harus memperhatikan peletakan dan keserasian benda-benda yang terekam, serta penyajian akhirnya (composition & presentation). • Hendaknya sebuah foto yang baik mempunyai pesan atau tema yang akan disampaikan kepada para pemirsa (picture content.theme). • Agar supaya foto enak dilihat, penyajian akhirnya haruslah rapi.
  • 24. Faktor-faktor teknis sebuah foto (Dasar Pencahayaan) • Setelah kita mengisi film/media perekam dan mengatur kepekaan media perekamnya (menyetel ISO/ASA/DIN), kita mengatur/mengendalikan jumlah cahaya yang masuk dan jatuh ke atas film/sensor, agar berpadanan dengan kepekaannya, melalui kombinasi: – Kecepatan rana (shutter speed), dan – Bukaan diafragma (aperature). • Ada 4 variasi yang dapat dilakukan untuk mengendalikan jumlah cahaya yang masuk, yaitu: – Pilihan Program (dengan sandi P), yaitu, otomatik penuh. – Pilihan Prioritas kecepatan rana (dengan sandi S), yaitu otomatik dengan mematok kecepatan rana yang diinginkan. – Pilihan Prioritas bukaan diafragma (dengan sandi A), yaitu otomatik dengan mematok bukaan diafragma yang diinginkan. – Pilihan Manual (dengan sandi M), yaitu kitalah yang menentukan kecepatan rana dan bukaan diafragmanya.
  • 25. Beda sandinya, sama fungsinya • Pada sistim Nikon – P = Program – A = Aperture priority – S = Shutter Priority – M = Manual • Pada sistim Canon – P = Program – Av = Aperture priority – Tv = Shutter Priority – M = Manual
  • 26. Fungsi program • Telah kita ketahui bahwa: – media perekam kita (film) akan menampakkan hasil yang baik, kalau jumlah cahaya yang jatuh di atasnya, sesuai dengan kepekaan media perekam (film) nya. – Untuk mengatur jumlah cahaya yang jatuh pada media perekam (film), kita mengendalikannya melalui pilihan kombinasi kecepatan rana (S/Tv) dan bukaan diafragma (A/Av). • Sesungguhnya, kamera2 generasi terakhir, dapat digolongkan sebagai; kamera pintar, karena dapat mengatur secara otomatis kombinasi kecepatan rana dan bukaan diafragma yang dibutuhkan melalui fungsi program. Salah satu patokan yang “dibaca” oleh kamera secara otomatis adalah jenis lensa yang terpasang, karena lensa2 panjang dan berat perlu ditopang oleh kecepatan rana yang tinggi, agar foto yang direkam tidak goyang. • Ada juga kamera yang menyediakan pilihan “short cuts”, misalnya untuk membuat portrait, close up dari sekuntum bunga, pemandangan alam pada waktu sunset. Kita tinggal menekan tombol yang diberi sandi sesuai dengan keinginan kita dan kamera secara otomatis akan mengatur kombinasi kecepatan rana dan bukaan diafragmanya.
  • 27. Fungsi speed priority • Telah kita bahas, bahwa kecepatan rana yang tinggi mengurangi resiko goyang, sehingga gambar menjadi kabur. • Sebaliknya, kecepatan rendah dapat memberikan efek-efek gerak yang menarik, seperti panning dan aliran air. Demikian juga dengan rear curtain flash synchro. • Umumnya, kita masih dapat menggengam kamera dengan baik, tanpa goyangan yang berarti, bila kecepatan paling rendah adalah 1/panjang titik api lensa (1/focal length).
  • 28. Fungsi aperature priority • Ada anggapan dan uji coba yang membuktikan bahwa, performa maksimum sebuah lensa didapatkan pada bukaan ke 3 atau ke 4 dari bukaan maksimum (ditunjukkan dengan angka paling kecil). • Akibat dari anggapan tersebut, sering seorang fotografer mematok bukaan diafragmanya pada posisi tersebut dengan harapan memperoleh hasil terbaik dari lensanya. • Anggapan lain menyatakan bahwa bukaan paling kecil (ditunjukkan dengan angka paling besar), adalah posisi diafragma yang memberikan hasil maksimal. Ada kelompok fotografer di Amerika yang menamakan kelompoknya f=64. • Sebetulnya, sifat optik yang paling dalam konteks bukaan diafragma adalah: “rentang tajam” (depth of field/DOF). Dengan memahami sifat optik ini, kita dapat memainkan dimensi foto kita dengan membuat latar belakang dari obyek kita buram (out of focus), atau sebaliknya.
  • 29. Fungsi pilihan manual • Pada pilihan ini, fotografer berada dalam posisi pengendalian penuh atas jumlah cahaya yang masuk di media perekamnya (film). • Biasanya pilihan manual ini dilakukan pada kondisi cahaya yang sulit, misalnya perbedaan antara bagian gelap dan terang terlalu jauh. • Juga banyak digunakan dalam pemotretan dengan banyak sumber cahaya, sehingga harus diadakan kompromi pencahayaan (exposure). Pemotretan sejenis ini dilakuakn para fotografer professional pada pemotretan di studio.
  • 30. Mengukur cahaya, supaya jumlah yang masuk ke media perekam pas • Melalui fungsi P, S dan A, kita memanfaatkan sistim pengukuran cahaya otomatik yang terserta (built in) di dalam kamera. • Pada pilihan M (manual), kita dapat menggunakan; alat pengukur cahaya yang terserta di dalam kamera. Atau alat pengukur cahaya genggam (hand held light meter). • Mengukur cahaya secara manual dengan pengukur cahaya genggam, dilakukan dengan 2 cara: – Mengukur cahaya yang dipantulkan oleh obyek (reflected light metering), atau – Mengukur cahaya yang jatuh pada obyek (incident light metering).