Dokumen tersebut membahas analisis masalah anggaran negara Indonesia pada tahun 2014. Beberapa asumsi makroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, dan harga minyak gagal mencapai target. Hal ini memengaruhi penerimaan negara dan menyebabkan defisit anggaran. Dokumen juga mengkritik analisis seorang juniman yang terlalu pesimistis dan menyarankan beberapa langkah perbaikan seperti memperket
1. Analisis beban anggaran
a. Asumsi makro APBN-P 2014 mengalami permasalahan serius. Permasalahan keuangan ini
dipengaruhi oleh aspek pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, harga minyak,
lifting gas. Berikut gambaran dan analisis :
- Pertumbuha ekonomi ditargetkan 5,5% namun xg tercapai hanya 5,12%. Berdasarkn
data dari www.sindonews.com ada 3 faktor menyebabkn pelambatan pertumbhn
ekonomi: 1) besarnya belanja negara stlh pemilu. 2) kurangnya investasi 3) tidak
seimbangnya ekspor & impor.
- Nilai tukar rupiah (koran harian kontan)sebesar 11.760 per dolar sedangkn targetnya
11.600 per dolar. Data dari BI nilai kurs jual Rp = 12,102, kurs Beli = 11.982 dan menurut
gubernur BI turuny nilai jual rupiah diakibatkan oleh inflasi sebesar 4,53% menyebabkn
depresiasi nilai tukar rupiah dan kenaikan harga BBM.
- Target harga minyak 105 U$$/barel namun realisasinya hanya 104,38 dan lifting minyak
berkisar pada 870.000 barel per hari namun pada realisasinya hanya 729.000 barel
perhari
- Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa indonesia saat ini mengalami
permasalahan serius mengenai keuangan maka di butuhkan perbaikan asumsi makro
APBN-P 2014 oleh pemerintah
b. Tingginya rasio target asumsi makro menyebabkn target tidak bisa di capai
- Berdasarkan data dari koran kontan Pendapatan negara terealisasi Rp 820.90 T
kemudian telah mengalami perubahan pada bulan agustus 2014 rp 942,3 T
(www.bisnis.com) pendapatan negara di tahun 2014 ini mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan tahun lalu sayangya peningkatan pendapatan diikuti oleh
peningkatan belanja negara.
- Berdasarkan koran kontan surplus defisit anggaran tahun ini tidak sebaik tahun lalu,
tahun 2014 mengalami defisit anggaran rp 107 T. Hal ini diakibatkan oleh keseimbangan
primer -12,10% menyebabkn pertambahan utang karena pembayaran bunga utang dan
cicilan ditutupi utang.
c. Kurangnya kontribusi pajak padahal pajak seharusnya menjadi penyumbang dana tersesar
yaitu 76,20%. Berdasarkan data dari korn kontan
4. Analisi juniman:
Menurut saya mengenai analis juniman yang berjudul “menunggu langkah konkrit” saya pikir
terlalu pesimis dan terlalu terfokus pada isu- isu yang bermasalah. Hal ini dimulai dari juniman yang
menitik beratkan analisisnya pada “asumsi makro APBN-P 2014 yang tercapai hanya inflasi saja”.
Padahal pendapatan beacukai mencapai targetnya (malah melebihi target) selain itu pembiayaan
negara juga hanya membutuhkan 50 T untuk mencapai targetnya. Jadi saya kurang sependapat
dengan analisis juniman yang menitik beratkan pada permasalahn pokok hendaknya memperhatikan
hal positif.
Dalam analisis juniman memberikan solusi kepada pemerintah baru segera menaikan harga
BBM dan meyakinkan investor untuk menanamkn modalnya. Saya pikir beliau kurang
memperhatikan 2 dampak besar bila kebijakan menaikan harga BBM, bukan hanya dampak positif
tapi juga dampak negatifnya mengesampingkan nilai - nilai keberpihakan pada rakyat kecil. Harus
2. diperhatikan jg BBM permasalahan yang sensitif pemerintah tidak mudah untuk mengganti harga.
Lalu kritikan saya untuk solusi juniman yang kedua mengenai meyakinkan investor untuk
menanamkan modalnya. Perlu diingat sebagian besar investasi di indonesia adlah milik asing
percuma apabila pendapatan negara meningkat akibat investasi asing akhirnya danaya akan
mengalir keluar negeri belum lagi maslah tingginya rasio ekspor dan impor.
Saran saya untuk memperbaiki permasalahan APBN antara lain:
a. Memperketat penerimaan pajak migas. Seperti dilansir oleh koran republika, mafia
migas telah menggerogoti keuangan negara sebesar 1000 T. Misalkan uang sebesar itu
mampu menutupi kurangnya kontribusi dana pajak terhadap APBN-P 2014.
b. Membuat kebijakan kenaikan BBM secara bertahap dengan peningkatan harga yang
lambat, saya pikir untuk peningkatan harga BBM yang wajar antara 1000 – 1500 rupiah.
Klo harga BBM langsung meninggi dapat mengakibatkan culture shick pada masyarakat.
c. Menurunkan Alpha pertamina sebesar 5% ide ini berasal dari departemen keuangan
bahwa dengan menurunkan alpha pertamina akan meningkatkan daya tahan APBN
terhadap tekanan subsidi hingga harga indonesia mencapai USS 104,25 perbarel dapat
memberi waktu bagi pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang lebih konkrit