SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Oleh:
Kelompok 3
 Siti Hajar (02)
 Endah Noviartha Sari (03)
 Muhammad Hasbi Ashiddiqi (09)
 Siti Nur Cholifah (12)
 Rifa Rindayani Syafitri (14)
 Mohammad Suhartommy (19)
 Ika Nurun Niharoh (20)
 Selvi Setya AS (36)
 Ririn Rindawati (37)
 Hilda Nafisah (40)
 Ni Putu Yuni Wulandari (43)
 Rohmawati Nur Aini (44)
1. Definisi Perdarahan
Antepartum
2.Faktor Penyebab Perdarahan
Antepartum
#Plasenta Previa
#Solusio Plasenta
 Perdarahan antepartum yaitu perdarahan
pervaginam semasa kehamilan dimana umur
kehamilan telah melebihi 28 minggu atau
berat janin lebih dari 1000 gram (Manuaba,
2010).
 Menurut Wiknjosastro (2007), perdarahan
antepartum adalah perdarahan pervaginam
yang timbul pada masa kehamilan kedua
pada kira-kira 3% dari semua kehamilan.
 Jadi dapat disimpulkan perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang terjadi
pada akhir usia kehamilan.
1. Perdarahan yang ada hubungannya dengan
kehamilan
 Plasenta previa
 Solusioplasenta
 Perdarahan pada plasenta letak rendah
 Pecahnya sinus marginalis
 Pecahnya vasa previa
2. Perdarahan yang tidak ada hubungannya
dengan kehamilan
 Pecahnya varises vagina
 Perdarahan polypus servikalis
 Perdarahan perlukaan serviks
 Perdarahan karena keganasan serviks
Plasenta previa adalah plasenta dengan implantasi
disekitar bawah rahim, sehingga dapat menutupi
sebagian atau seluruh osteum uteri internum.
Secara teoritis plasenta previa dibagi dalam bentuk
klinis :
 Plasenta previa totalis
 Menutupi seluruh osteum uteri internum pada
pembukaan 4 cm.
 Plasenta previa sentralis bila pusat plasenta bersamaan
dengan sentral kanalis servikalis.
 Plasenta previa partialis
 Menutupi sebagian osteum uteri internum
 Plasenta pervia marginalis
 Apabila tepi plasenta berada sekitar pinggir osteum
uteri internum
Plasenta previa adalah implantasi plasenta di
segmen bawah rahim sehingga menutupi
kanalis servikalis dan mengganggu proses
persalinan dengan terjadinya perdarahan.
Implantasi Plasenta di segmen bawah rahim
dapat disebabkan:
 Endometrium di fundus uteri belum siap
menerima implantasi.
 Endometrium yang tipis sehingga
diperlukan perluasan plasenta untuk
mampu memberikan nutrisi janin.
 Vili korealis pada korion leave yang
persisten.
Faktor-faktor yang dapat
meningkatkan kejadian plasenta
previa:
Umur penderita
Endometrium yang cacat
Mekanisme perdarahan karena pembentukan
segmen bawah rahim menjelang kehamilan
aterm sehingga plasenta lepas dari
implantasi dan menimbulkan perdarahan.
Bentuk perdarahan dapat sedikit atau banyak
dan menimbulkan penyulit pada janin
maupun ibu. Penyulit pada ibu dapat
menimbulkan anemia sampai syok.
Sedangkan untuk janin dapat menimbulkan
asfiksia sampai kematian janin dalam rahim.
1. Anamnesa
Terjadi perdarahan pada kehamilan
sekitar 28 minggu
Sifat perdarahan:
Tanpa rasa sakit terjadi secara tiba-tiba
Tanpa sebab yang jelas
Dapat berulang
2. Pada inspeksi dijumpai:
Perdarahan pervaginam encer sampai bergumpal
Pada perdarahan yang banyak ibu tampak anemis
3. Pemeriksaan fisik ibu
Dijumpai keadaan bervariasi dari keadaan normal
sampai syok
Kesadaran penderita bervariasi dari kesadaran
baik sampai koma
Pada pemeriksaan dapat dijumpai:
Tekanan darah, nadi, dan pernapasan dalam
batas normal
Tekanan darah turun, nadi, dan pernapasan
meningkat
Daerah ujung menjadi dingin
Tampak anemis
 Solusio Plasenta adalah terlepasnya plasenta
sebelum waktunya dengan implantasi normal
pada kehamilan trimester ketiga.
 Terlepasnya plasenta sebelum waktunya
menyebabkan timbunan darah antara
plasenta dan dinding rahim yang dapat
menimbulkan gangguan-penyulit terhadap
ibu maupun janin.
 Pada solutio plasentae darah dari tempat
pelepasan, mencari jalan keluar antara
selaput janin dan dinding rahim dan akhirnya
keluar dari servix, terjadilah perdarahan
keluar atau perdarahan nampak.
 Kadang-kadang darah tidak keluar tetapi
berkumpul di belakang plasenta membentuk
haeatom retroplasentair. Perdarahan
semacam ini disebut perdarahaan kedalam
atau perdarahan tersembunyi.
1. Perdarahan tersembunyi
 Pelepasan biasanya komplit
 Sering disertai toxaemia
 Hanya merupakan 20% dari solutio
plasentae
2. Perdarahan keluar
 Biasanya incomplete
 Jarang disertai toxaemia
 Merupakan 80% dari solutio plasentae
1. Trauma langsung terhadap uterus hamil :
 Tejatuh terutama tertelungkup
 Tendangan anak yang sedang digendong
 Atau trauma langsung lainnya
2. Faktor predisposisi terjadinya solusio
plasenta adalah :
 Hamil pada usia tua
 Mempunyai tekanan darah tinggi
 Bersamaan dengan pre-eklampsia atau
eklampsia
 Tekanan vena kava inferior yang tinggi
Gambaran klinik solusio plasenta tergantung
dari seberapa bagian plasenta yang terlepas
1. Solusio plasenta ringan
 Terlepasnya plasenta kurang dari ¼
luasnya
 Tidak memberikan gejala klinik dan
ditemukan setelah persalinan
 Keadaan umum ibu dan janin tidak
mengalami gangguan
 Persalinan berjalan dengan lancar
pervaginam
2. Solusio plasenta sedang
 Terlepasnya plasenta lebih dari ¼ ,tetapi
belum mencapai 2/4 bagian
 Dapat menimbulkan gejala klinik:
 Perdarahan dengan rasa sakit
 Perut terasa tegang
 Gerak janin berkurang
 Palpasi bagian janin sulit diraba
 Auskultasi jantung janin dapat terjadi
asfiksia ringan dan sedang
 Pada pemeriksaan dalam ketuban menonjol
 Dapat terjadi gangguan pembekuan darah
3. Solusio plasenta berat
a. Lepasnya plasenta lebih dari 2/3 bagian
b. Terjadi perdarahan di sertai rasa nyeri
c. Penyulit pada ibu:
 Terjadi syok dengan tekanan darah menurun,
nadi dan pernafasan meningkat
 Dapat terjadi gangguan pembekuan darah
 Pada pemeriksaan di jumpai turunnya tekanan
darah sampai syok , dan penderita tampak
anemis
 Pemeriksaan abdomen tegang , bagian janin
sulit diraba,dinding perut terasa sakit , dan
janin telah meninggal dalam rahim
 Pemeriksaan dalam ketuban tegang dan
menonjol
A. Anamnesa
 Terdapat perdarahan disertai rasa nyeri
 Terjadi spontan atau karena trauma
 Perut terasa nyeri
 Diikuti penurunan sampai terhentinya
gerakan janin dalam rahim
B. Pemeriksaan fisik umum
 Tekanan darah menurun, nadi dan
pernafasan meningkat
 Penderita tampak anemis
2. Pemeriksaan khusus
a. Palpasi abdomen
 Perut tegang terus menerus
 Terasa nyeri saat dipalpasi
 Bagian janin sukar ditentukan
b. Auskultasi
 Denyut jantung janin bervariasi dari
asfiksia ringan sampai berat
Diagnosa keperawatan 1 : kertidakseimbangan cairan
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kehilangan
cairan vaskuler berlebih
 Kriteria hasil :
 Menunjukkan tanda-tanda vital yang normal
 Turgor kulit dalam batas normal
 Keseimbangan asupan dan keluaran
 Intervensi :
 Pemeriksaan tanda-tanda vital
 Kaji keadaan kulit, warna, kelembapan, turgor, dan
membran mukosa
 Monitor intake dan output cairan
 Kaji tanda-tanda dehidrasi
 Anjurkan pasien untuk minum 200ml/hari
 Kaji pengeluaran urin
Diagnosa keperawatan 2 : ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
 Kriteria hasil :
 Meningkatkan masukan oral
 Menjelaskan faktor penyebab
 Intervensi :
 Anjurkan makan sedikit tapi sering
 Berikan makanan yang tinggi kalori dan protein
 Anjurkan istirahat sebelum makan
 Berikan dorongan individu untuk makan dengan
orang lain
Diagnosa keperawatan ke 3 : retensi urin
berhubungan dengan tindakan anestesi atau
trauma mekanik.
 Kriteria hasil :
 Eliminasi urin tidak mengalami perubahan
 Mengosongkan kandung kemih saat berkemih
 Intervensi :
 Perhatikan dan catat warna dan konsistensi
urin
 Catat output dan input
 Berikan cairan peroral 6-18/hari
 Perhatikan tanda dan gejala
Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartum

More Related Content

What's hot

04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksiaWarnet Raha
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
Power point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis GravidarumPower point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis Gravidarumsyaripinsiti
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fharry christama
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Muhammad Amin
 
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 

What's hot (20)

Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
preeklamsia & eklamsia
preeklamsia & eklamsiapreeklamsia & eklamsia
preeklamsia & eklamsia
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksia
 
Gangguan haid
Gangguan  haidGangguan  haid
Gangguan haid
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
Power point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis GravidarumPower point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis Gravidarum
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)
 
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
 
4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian
 
Antenatal care-ppt
Antenatal care-pptAntenatal care-ppt
Antenatal care-ppt
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 

Viewers also liked

Makalah lengkap perdarahan antepartum
Makalah lengkap perdarahan antepartumMakalah lengkap perdarahan antepartum
Makalah lengkap perdarahan antepartumWarnet Raha
 
10. gangguan dalam kala iii persalinan
10. gangguan dalam kala iii persalinan10. gangguan dalam kala iii persalinan
10. gangguan dalam kala iii persalinanfikri asyura
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screeningpie-pien
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahipie-pien
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANDokter Tekno
 
Penyelidikan Wabah
Penyelidikan WabahPenyelidikan Wabah
Penyelidikan Wabahpie-pien
 
Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrpuput candra
 
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Rofi'ah Muwafaqoh
 
Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartumPerdarahan postpartum
Perdarahan postpartumIdha Chan
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptelly_nd
 
Antepartum haemorrhage
Antepartum haemorrhageAntepartum haemorrhage
Antepartum haemorrhageHui Pheng Neoh
 

Viewers also liked (19)

5 perdarahan antepartum
5 perdarahan antepartum5 perdarahan antepartum
5 perdarahan antepartum
 
Makalah lengkap perdarahan antepartum
Makalah lengkap perdarahan antepartumMakalah lengkap perdarahan antepartum
Makalah lengkap perdarahan antepartum
 
Perdarahan ante partum AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan ante partum AKBID PARAMATA RAHA Perdarahan ante partum AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan ante partum AKBID PARAMATA RAHA
 
Perdarahan ante partum PARAMATA RAHA
Perdarahan ante partum PARAMATA RAHA Perdarahan ante partum PARAMATA RAHA
Perdarahan ante partum PARAMATA RAHA
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
10. gangguan dalam kala iii persalinan
10. gangguan dalam kala iii persalinan10. gangguan dalam kala iii persalinan
10. gangguan dalam kala iii persalinan
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahi
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
 
Penyelidikan Wabah
Penyelidikan WabahPenyelidikan Wabah
Penyelidikan Wabah
 
Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblr
 
Hap & kala iv
Hap & kala ivHap & kala iv
Hap & kala iv
 
Kegawatdaruratan maternitas
Kegawatdaruratan maternitasKegawatdaruratan maternitas
Kegawatdaruratan maternitas
 
KEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBARKEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBAR
 
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
 
Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartumPerdarahan postpartum
Perdarahan postpartum
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
Antepartum haemorrhage
Antepartum haemorrhageAntepartum haemorrhage
Antepartum haemorrhage
 
solusio plasenta
solusio plasentasolusio plasenta
solusio plasenta
 

Similar to Perdarahan antepartum

PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxRiandiAkbar1
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudadewiseftiani
 
Askep pos sc atas indikasi kpsw
Askep pos sc atas indikasi kpswAskep pos sc atas indikasi kpsw
Askep pos sc atas indikasi kpswnurulrachma0
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutUFDK
 
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.pptRizkyAndrianiBakara2
 
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuaKelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuatita_nurlita
 
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptxDETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptxnana590449
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxgiotamaarrizkyputra
 
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSAANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSAwellinasebayang
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanAsih Astuti
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...pjj_kemenkes
 
Fisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgfFisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgfVimz SpecialOps
 

Similar to Perdarahan antepartum (20)

PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
Askep pos sc atas indikasi kpsw
Askep pos sc atas indikasi kpswAskep pos sc atas indikasi kpsw
Askep pos sc atas indikasi kpsw
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Rangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata rahaRangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata raha
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
 
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
 
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuaKelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptxDETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
 
KET.pptx
KET.pptxKET.pptx
KET.pptx
 
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSAANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
 
Pendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tuaPendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tua
 
Kehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan mudaKehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan muda
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
 
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...
 
Fisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgfFisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgf
 

Perdarahan antepartum

  • 2.  Siti Hajar (02)  Endah Noviartha Sari (03)  Muhammad Hasbi Ashiddiqi (09)  Siti Nur Cholifah (12)  Rifa Rindayani Syafitri (14)  Mohammad Suhartommy (19)  Ika Nurun Niharoh (20)  Selvi Setya AS (36)  Ririn Rindawati (37)  Hilda Nafisah (40)  Ni Putu Yuni Wulandari (43)  Rohmawati Nur Aini (44)
  • 3. 1. Definisi Perdarahan Antepartum 2.Faktor Penyebab Perdarahan Antepartum #Plasenta Previa #Solusio Plasenta
  • 4.
  • 5.  Perdarahan antepartum yaitu perdarahan pervaginam semasa kehamilan dimana umur kehamilan telah melebihi 28 minggu atau berat janin lebih dari 1000 gram (Manuaba, 2010).  Menurut Wiknjosastro (2007), perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam yang timbul pada masa kehamilan kedua pada kira-kira 3% dari semua kehamilan.  Jadi dapat disimpulkan perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada akhir usia kehamilan.
  • 6. 1. Perdarahan yang ada hubungannya dengan kehamilan  Plasenta previa  Solusioplasenta  Perdarahan pada plasenta letak rendah  Pecahnya sinus marginalis  Pecahnya vasa previa
  • 7. 2. Perdarahan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan  Pecahnya varises vagina  Perdarahan polypus servikalis  Perdarahan perlukaan serviks  Perdarahan karena keganasan serviks
  • 8. Plasenta previa adalah plasenta dengan implantasi disekitar bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum. Secara teoritis plasenta previa dibagi dalam bentuk klinis :  Plasenta previa totalis  Menutupi seluruh osteum uteri internum pada pembukaan 4 cm.  Plasenta previa sentralis bila pusat plasenta bersamaan dengan sentral kanalis servikalis.  Plasenta previa partialis  Menutupi sebagian osteum uteri internum  Plasenta pervia marginalis  Apabila tepi plasenta berada sekitar pinggir osteum uteri internum
  • 9.
  • 10.
  • 11. Plasenta previa adalah implantasi plasenta di segmen bawah rahim sehingga menutupi kanalis servikalis dan mengganggu proses persalinan dengan terjadinya perdarahan.
  • 12. Implantasi Plasenta di segmen bawah rahim dapat disebabkan:  Endometrium di fundus uteri belum siap menerima implantasi.  Endometrium yang tipis sehingga diperlukan perluasan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi janin.  Vili korealis pada korion leave yang persisten.
  • 13. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kejadian plasenta previa: Umur penderita Endometrium yang cacat
  • 14. Mekanisme perdarahan karena pembentukan segmen bawah rahim menjelang kehamilan aterm sehingga plasenta lepas dari implantasi dan menimbulkan perdarahan. Bentuk perdarahan dapat sedikit atau banyak dan menimbulkan penyulit pada janin maupun ibu. Penyulit pada ibu dapat menimbulkan anemia sampai syok. Sedangkan untuk janin dapat menimbulkan asfiksia sampai kematian janin dalam rahim.
  • 15. 1. Anamnesa Terjadi perdarahan pada kehamilan sekitar 28 minggu Sifat perdarahan: Tanpa rasa sakit terjadi secara tiba-tiba Tanpa sebab yang jelas Dapat berulang
  • 16. 2. Pada inspeksi dijumpai: Perdarahan pervaginam encer sampai bergumpal Pada perdarahan yang banyak ibu tampak anemis 3. Pemeriksaan fisik ibu Dijumpai keadaan bervariasi dari keadaan normal sampai syok Kesadaran penderita bervariasi dari kesadaran baik sampai koma Pada pemeriksaan dapat dijumpai: Tekanan darah, nadi, dan pernapasan dalam batas normal Tekanan darah turun, nadi, dan pernapasan meningkat Daerah ujung menjadi dingin Tampak anemis
  • 17.
  • 18.  Solusio Plasenta adalah terlepasnya plasenta sebelum waktunya dengan implantasi normal pada kehamilan trimester ketiga.  Terlepasnya plasenta sebelum waktunya menyebabkan timbunan darah antara plasenta dan dinding rahim yang dapat menimbulkan gangguan-penyulit terhadap ibu maupun janin.
  • 19.  Pada solutio plasentae darah dari tempat pelepasan, mencari jalan keluar antara selaput janin dan dinding rahim dan akhirnya keluar dari servix, terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan nampak.  Kadang-kadang darah tidak keluar tetapi berkumpul di belakang plasenta membentuk haeatom retroplasentair. Perdarahan semacam ini disebut perdarahaan kedalam atau perdarahan tersembunyi.
  • 20. 1. Perdarahan tersembunyi  Pelepasan biasanya komplit  Sering disertai toxaemia  Hanya merupakan 20% dari solutio plasentae 2. Perdarahan keluar  Biasanya incomplete  Jarang disertai toxaemia  Merupakan 80% dari solutio plasentae
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25. 1. Trauma langsung terhadap uterus hamil :  Tejatuh terutama tertelungkup  Tendangan anak yang sedang digendong  Atau trauma langsung lainnya 2. Faktor predisposisi terjadinya solusio plasenta adalah :  Hamil pada usia tua  Mempunyai tekanan darah tinggi  Bersamaan dengan pre-eklampsia atau eklampsia  Tekanan vena kava inferior yang tinggi
  • 26. Gambaran klinik solusio plasenta tergantung dari seberapa bagian plasenta yang terlepas 1. Solusio plasenta ringan  Terlepasnya plasenta kurang dari ¼ luasnya  Tidak memberikan gejala klinik dan ditemukan setelah persalinan  Keadaan umum ibu dan janin tidak mengalami gangguan  Persalinan berjalan dengan lancar pervaginam
  • 27. 2. Solusio plasenta sedang  Terlepasnya plasenta lebih dari ¼ ,tetapi belum mencapai 2/4 bagian  Dapat menimbulkan gejala klinik:  Perdarahan dengan rasa sakit  Perut terasa tegang  Gerak janin berkurang  Palpasi bagian janin sulit diraba  Auskultasi jantung janin dapat terjadi asfiksia ringan dan sedang  Pada pemeriksaan dalam ketuban menonjol  Dapat terjadi gangguan pembekuan darah
  • 28. 3. Solusio plasenta berat a. Lepasnya plasenta lebih dari 2/3 bagian b. Terjadi perdarahan di sertai rasa nyeri c. Penyulit pada ibu:  Terjadi syok dengan tekanan darah menurun, nadi dan pernafasan meningkat  Dapat terjadi gangguan pembekuan darah  Pada pemeriksaan di jumpai turunnya tekanan darah sampai syok , dan penderita tampak anemis  Pemeriksaan abdomen tegang , bagian janin sulit diraba,dinding perut terasa sakit , dan janin telah meninggal dalam rahim  Pemeriksaan dalam ketuban tegang dan menonjol
  • 29. A. Anamnesa  Terdapat perdarahan disertai rasa nyeri  Terjadi spontan atau karena trauma  Perut terasa nyeri  Diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin dalam rahim B. Pemeriksaan fisik umum  Tekanan darah menurun, nadi dan pernafasan meningkat  Penderita tampak anemis
  • 30. 2. Pemeriksaan khusus a. Palpasi abdomen  Perut tegang terus menerus  Terasa nyeri saat dipalpasi  Bagian janin sukar ditentukan b. Auskultasi  Denyut jantung janin bervariasi dari asfiksia ringan sampai berat
  • 31.
  • 32. Diagnosa keperawatan 1 : kertidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kehilangan cairan vaskuler berlebih  Kriteria hasil :  Menunjukkan tanda-tanda vital yang normal  Turgor kulit dalam batas normal  Keseimbangan asupan dan keluaran  Intervensi :  Pemeriksaan tanda-tanda vital  Kaji keadaan kulit, warna, kelembapan, turgor, dan membran mukosa  Monitor intake dan output cairan  Kaji tanda-tanda dehidrasi  Anjurkan pasien untuk minum 200ml/hari  Kaji pengeluaran urin
  • 33. Diagnosa keperawatan 2 : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.  Kriteria hasil :  Meningkatkan masukan oral  Menjelaskan faktor penyebab  Intervensi :  Anjurkan makan sedikit tapi sering  Berikan makanan yang tinggi kalori dan protein  Anjurkan istirahat sebelum makan  Berikan dorongan individu untuk makan dengan orang lain
  • 34. Diagnosa keperawatan ke 3 : retensi urin berhubungan dengan tindakan anestesi atau trauma mekanik.  Kriteria hasil :  Eliminasi urin tidak mengalami perubahan  Mengosongkan kandung kemih saat berkemih  Intervensi :  Perhatikan dan catat warna dan konsistensi urin  Catat output dan input  Berikan cairan peroral 6-18/hari  Perhatikan tanda dan gejala