Analisis Kelayakan Proyek Dr. Fahmy Radhi, MBA. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada
Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah rail kereta api? Merubah area perkotaan menjadi perumahan atau tetap sebagai lahan pertanian? Membangun generator listrik dari tenaga uap, air, batu bara atau tenaga matahari?
Tahapan Analisis Identifikasi kebutuhan masyarakat Evaluasi dengan arah pembangunan Screening  awal ide proyek Analisis Kelayakan: Analisis pasar, teknikal, dan finansial Rekomendasi hasil analisis (layak/tdk.layak) Penyusunan proposal
Analisis Evaluasi Proyek Metode untuk menilai manfaat dan biaya dari berbagai alternatif kebijakan publik. Manfaat dan biaya diukur berdasar nilai ekonomis dari sudut pandang masyarakat luas  (social benefit) . Analisis biaya-manfaat harus sejalan dengan prioritas pembangunan nasional/daerah. Social benefit  berbeda dengan  private benefit .
Prioritas Pembangunan Mendorong pemerataan pendapatan. Contoh proyek: mengembangkan UKM Pengurangan pengangguran. Jenis proyek: proyek-proyek padat karya Stabilisasi nilai tukar valas. Jenis proyek: proyek berorientasi ekspor.
Pengukuran Biaya-Manfaat Menggunakan harga pasar. Jika produk/jasa yang dihasilkan ditransaksikan di pasar dan harga ditetapkan oleh transaksi pasar.  Tanpa menggunakan harga pasar. Shadow price  digunakan jika tidak tersedia harga pasar atau terjadi distorsi terhadap harga pasar. Misal, pajak, tarif dan subsidi.
Analisis Pasar Analisis Teknikal Analisis Keuangan Aspek Analisis
Analisis Pasar Deskripsi pasar: area pemasaran, metode transportasi produk, saluran distribusi. Kondisi permintaan: siapa konsumen utama produk, jumlah dan nilai konsumsi.  Proyeksi permintaan masa depan. Kondisi persaingan: strategi harga, jumlah pesaing, program promosi dan iklan.
Analisis Teknikal Menilai apakah secara teknis proyek memang benar-benar dapat diimplementasikan. Menilai berbagai alternatif pilihan teknologi, infrastruktur,  ecology , metode produksi, ketersediaan SDM dll.
Alat Analisis Keuangan Average Rate of Return (ARR) Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR)  Profitability Index (PI) Payback Period (PP)
Average Rate of Return Mengukur rata-rata tingkat keuntungan investasi.  Misal, investasi proyek poliklinik baru - Aktiva tetap : Rp 800 juta, umur 8 thn. - Modal kerja  : Rp 200 juta - Penghasilan Rp 1.500 juta/thn. - Biaya operasional tunai Rp 1.000 juta - Tarif pajak 35%
lanjutan Pendapatan Rp 1.500jt Biaya -biaya: - Operasional tunai  Rp 1.000jt - Penyusutan (Rp 800jt/8) Rp 1.100jt Laba sblm pajak Rp  400jt Pajak (35%) Rp  140jt Laba stlh pajak Rp  260jt
lanjutan Rata-rata dana investasi susut Rp 100jt/thn. Rata-rata dana investasi dalam aktiva tetap = (Rp 800jt + 700 + 600 + 500 + 400 + 300    + 200+ 100 + 0)/9 = Rp 400jt. Total investasi rata-rata  = Rp 400jt+Rp200jt.   = Rp 600jt. Average Rate of Return  =  Rp 260  x100%   Rp 600   = 43,33%
Payback Period (PP) Mengukur seberapa cepat dana investasi bisa kembali. PP =  Investasi  . Aliran Kas/thn. Kelemahan: - Diabaikannya nilai waktu dari uang. - Diabaikannya aliran kas setelah periode    payback.
Contoh Metode Payback Investasi A, nilai Rp 20jt, usia ekonomis  6 thn, aliran kas Rp 8 jt/thn,  PP = Rp 20 juta/Rp 8juta per-tahun = 2,5 tahun  Kelemahan: - Aliran kas sebesar Rp 8jt/thn dinilai sama  pada tahun ke-1, 2…dan 6. - Aliran kas setelah 2,5 thn tdk diperhitungkan.
Net Present Value Menghitung selisih nilai sekarang antara kas keluar (investasi) dengan kas masuk (pendapatan) per tahun. NPV = -Investasi+ Kas thn1 + Kas thn.2 +... Kas thn. n     (1+  i ) 1   (1+  i ) 2   (1+  i ) n dimana  i  adalah suku bunga bank. Proyek dinilai layak jika NPV=positif.
Kasus: NPV Proyek Poliklinik Investasi awal Rp 1.000 juta Aliran kas per-tahun Rp 360 juta Terminal cash flow  Rp 200 juta Usia proyek 8 tahun, suku bunga 25% Apakah proyek layak?
lanjutan NPV = -1.000jt +  360jt  +  360jt  +  360jt  …  (360+200jt)     (1,25) 1  (1,25) 2  (1,25) 3   (1,25) 8 NPV = -1.000jt + 1.232,04 jt   = + 232,04 juta  Nilai sekarang penerimaaan kas lebih besar dari nilai investasi (proyek diterima).
Internal Rate of Return (IRR) Menghitung nilai  tingkat bunga  yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan penerimaan kas bersih di masa datang.  Investasi =  Kas thn1 +  Kas thn.2 +…  Kas thn. n     (1+ IRR) 1   (1+ IRR) 2   (1+IRR i ) n Proyek dinilai layak jika: IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Kasus: IRR Proyek Poliklinik Investasi awal Rp 1.000 juta Aliran kas per-tahun Rp 360 juta Terminal cash flow  Rp 200 juta Usia proyek 8 tahun, suku bunga bank 25% Apakah proyek layak?
lanjutan 1.000jt  =  360jt  +   360jt  +   360jt  … (360+200jt)   (1+IRR) 1   (1+IRR) 2  (1+IRR) 3   (1+IRR) 8 Dengan metode  trial and error , dilanjutkan dengan interpolasi diperoleh IRR=33% IRR=33% (lebih tinggi dari tingkat bunga 25%) Rekomendasi: Proyek diterima.
Profitability Index (PI) Perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas masa datang dengan nilai sekarang investasi. PI =  PV Kas Masuk thn. 1 sampai thn.  n   Investasi Proyek diterima jika PI > 1 (hal ini berarti bahwa NPV kas masuk > NPV Investasi)
Kasus: PI Proyek Poliklinik Investasi awal Rp 1.000 juta Aliran kas per-tahun Rp 360 juta Terminal cash flow  Rp 200 juta Usia proyek 8 tahun, suku bunga 25% Apakah proyek layak?
lanjutan NPV Kas Masuk =     360jt  +   360jt  +   360jt  … (360+200jt)     (1,25%) 1   (1,25%) 2  (1,25%) 3   (1,25%) 8 NPV Kas Masuk = 1.232,04 juta. PI = NPV Kas Masuk/Investasi   = 1.232,04 jt/1.000jt.   = 1,232 Rekomendasi: Proyek diterima.
Pendanaan Proyek Proporsi Hutang dan Modal Sendiri Penekanan pada kontrol proyek atau  sharing  resiko proyek dgn pemberi pinjaman? Berapa tingkat bunga bank? Apakah tersedia kredit lunak? Perlakuan Pajak
Apakah Faktor Kunci Penilaian Investor? Reputasi dan kinerja perusahaan Karakteristik dan persaingan industri  Kualifikasi individu dalam proyek Potensi pertumbuhan pasar Tingkat keuntungan dan resiko proyek Dukungan faktor eksternal (pemerintah daerah, masyarakat, tokoh-tokoh penting).
Studi Kasus: Pengelolaan Sampah Kota Tujuan proyek: peningkatan pendapatan daerah melalui retribusi sampah. Saat ini pendapatan dari retribusi sampah Rp 125 juta/thn (masih jauh di bawah potensi). Data Deskriptif: Jumlah keluarga = 120.902  Juml. pedagang pasar =  28.000 Tarif sampah rumah tangga =  7.500 Tarif sampah pasar  =  15.000
lanjutan Siapkan analisis kelayakan pengelolaan sampah kota yang terdiri dari: Analisis teknis: alat-alat yg diperlukan, lokasi dan desain tempat pembuangan akhir (TPA), kelayakan lingkungan TPA, tenaga kerja, dll. Analisis keuangan: sumber modal awal, investasi awal yang diperlukan, biaya beli/sewa alat, biaya perawatan, aliran kas masuk, anggaran gaji, biaya operasional, dll. Pelaksana kegiatan (dikontrakkan swasta atau dikelola Pemda).
Studi Kasus: Pengelolaan Retribusi Parkir Tujuan proyek: peningkatan pendapatan daerah melalui retribusi parkir. Area retribusi: area parkir terminal, parkir taman kota, parkir jalan raya, tempat hiburan.  Detail analisis:  panjang jalan, daya tampung mobil/motor per-kilometer, % hunian parkir, jumlah tempat hiburan, luas dan daya tampung parkir tempat hiburan, luas parkir taman kota, rasio petugas parkir: kendaraan, frekuensi parkir, gaji dan tunjangan petugas parkir, biaya operasi per-hari.

16-Cost and Benefit Analysis

  • 1.
    Analisis Kelayakan ProyekDr. Fahmy Radhi, MBA. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada
  • 2.
    Kebijakan Publik Perlukahmembangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah rail kereta api? Merubah area perkotaan menjadi perumahan atau tetap sebagai lahan pertanian? Membangun generator listrik dari tenaga uap, air, batu bara atau tenaga matahari?
  • 3.
    Tahapan Analisis Identifikasikebutuhan masyarakat Evaluasi dengan arah pembangunan Screening awal ide proyek Analisis Kelayakan: Analisis pasar, teknikal, dan finansial Rekomendasi hasil analisis (layak/tdk.layak) Penyusunan proposal
  • 4.
    Analisis Evaluasi ProyekMetode untuk menilai manfaat dan biaya dari berbagai alternatif kebijakan publik. Manfaat dan biaya diukur berdasar nilai ekonomis dari sudut pandang masyarakat luas (social benefit) . Analisis biaya-manfaat harus sejalan dengan prioritas pembangunan nasional/daerah. Social benefit berbeda dengan private benefit .
  • 5.
    Prioritas Pembangunan Mendorongpemerataan pendapatan. Contoh proyek: mengembangkan UKM Pengurangan pengangguran. Jenis proyek: proyek-proyek padat karya Stabilisasi nilai tukar valas. Jenis proyek: proyek berorientasi ekspor.
  • 6.
    Pengukuran Biaya-Manfaat Menggunakanharga pasar. Jika produk/jasa yang dihasilkan ditransaksikan di pasar dan harga ditetapkan oleh transaksi pasar. Tanpa menggunakan harga pasar. Shadow price digunakan jika tidak tersedia harga pasar atau terjadi distorsi terhadap harga pasar. Misal, pajak, tarif dan subsidi.
  • 7.
    Analisis Pasar AnalisisTeknikal Analisis Keuangan Aspek Analisis
  • 8.
    Analisis Pasar Deskripsipasar: area pemasaran, metode transportasi produk, saluran distribusi. Kondisi permintaan: siapa konsumen utama produk, jumlah dan nilai konsumsi. Proyeksi permintaan masa depan. Kondisi persaingan: strategi harga, jumlah pesaing, program promosi dan iklan.
  • 9.
    Analisis Teknikal Menilaiapakah secara teknis proyek memang benar-benar dapat diimplementasikan. Menilai berbagai alternatif pilihan teknologi, infrastruktur, ecology , metode produksi, ketersediaan SDM dll.
  • 10.
    Alat Analisis KeuanganAverage Rate of Return (ARR) Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Profitability Index (PI) Payback Period (PP)
  • 11.
    Average Rate ofReturn Mengukur rata-rata tingkat keuntungan investasi. Misal, investasi proyek poliklinik baru - Aktiva tetap : Rp 800 juta, umur 8 thn. - Modal kerja : Rp 200 juta - Penghasilan Rp 1.500 juta/thn. - Biaya operasional tunai Rp 1.000 juta - Tarif pajak 35%
  • 12.
    lanjutan Pendapatan Rp1.500jt Biaya -biaya: - Operasional tunai Rp 1.000jt - Penyusutan (Rp 800jt/8) Rp 1.100jt Laba sblm pajak Rp 400jt Pajak (35%) Rp 140jt Laba stlh pajak Rp 260jt
  • 13.
    lanjutan Rata-rata danainvestasi susut Rp 100jt/thn. Rata-rata dana investasi dalam aktiva tetap = (Rp 800jt + 700 + 600 + 500 + 400 + 300 + 200+ 100 + 0)/9 = Rp 400jt. Total investasi rata-rata = Rp 400jt+Rp200jt. = Rp 600jt. Average Rate of Return = Rp 260 x100% Rp 600 = 43,33%
  • 14.
    Payback Period (PP)Mengukur seberapa cepat dana investasi bisa kembali. PP = Investasi . Aliran Kas/thn. Kelemahan: - Diabaikannya nilai waktu dari uang. - Diabaikannya aliran kas setelah periode payback.
  • 15.
    Contoh Metode PaybackInvestasi A, nilai Rp 20jt, usia ekonomis 6 thn, aliran kas Rp 8 jt/thn, PP = Rp 20 juta/Rp 8juta per-tahun = 2,5 tahun Kelemahan: - Aliran kas sebesar Rp 8jt/thn dinilai sama pada tahun ke-1, 2…dan 6. - Aliran kas setelah 2,5 thn tdk diperhitungkan.
  • 16.
    Net Present ValueMenghitung selisih nilai sekarang antara kas keluar (investasi) dengan kas masuk (pendapatan) per tahun. NPV = -Investasi+ Kas thn1 + Kas thn.2 +... Kas thn. n (1+ i ) 1 (1+ i ) 2 (1+ i ) n dimana i adalah suku bunga bank. Proyek dinilai layak jika NPV=positif.
  • 17.
    Kasus: NPV ProyekPoliklinik Investasi awal Rp 1.000 juta Aliran kas per-tahun Rp 360 juta Terminal cash flow Rp 200 juta Usia proyek 8 tahun, suku bunga 25% Apakah proyek layak?
  • 18.
    lanjutan NPV =-1.000jt + 360jt + 360jt + 360jt … (360+200jt) (1,25) 1 (1,25) 2 (1,25) 3 (1,25) 8 NPV = -1.000jt + 1.232,04 jt = + 232,04 juta Nilai sekarang penerimaaan kas lebih besar dari nilai investasi (proyek diterima).
  • 19.
    Internal Rate ofReturn (IRR) Menghitung nilai tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan penerimaan kas bersih di masa datang. Investasi = Kas thn1 + Kas thn.2 +… Kas thn. n (1+ IRR) 1 (1+ IRR) 2 (1+IRR i ) n Proyek dinilai layak jika: IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan.
  • 20.
    Kasus: IRR ProyekPoliklinik Investasi awal Rp 1.000 juta Aliran kas per-tahun Rp 360 juta Terminal cash flow Rp 200 juta Usia proyek 8 tahun, suku bunga bank 25% Apakah proyek layak?
  • 21.
    lanjutan 1.000jt = 360jt + 360jt + 360jt … (360+200jt) (1+IRR) 1 (1+IRR) 2 (1+IRR) 3 (1+IRR) 8 Dengan metode trial and error , dilanjutkan dengan interpolasi diperoleh IRR=33% IRR=33% (lebih tinggi dari tingkat bunga 25%) Rekomendasi: Proyek diterima.
  • 22.
    Profitability Index (PI)Perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas masa datang dengan nilai sekarang investasi. PI = PV Kas Masuk thn. 1 sampai thn. n Investasi Proyek diterima jika PI > 1 (hal ini berarti bahwa NPV kas masuk > NPV Investasi)
  • 23.
    Kasus: PI ProyekPoliklinik Investasi awal Rp 1.000 juta Aliran kas per-tahun Rp 360 juta Terminal cash flow Rp 200 juta Usia proyek 8 tahun, suku bunga 25% Apakah proyek layak?
  • 24.
    lanjutan NPV KasMasuk = 360jt + 360jt + 360jt … (360+200jt) (1,25%) 1 (1,25%) 2 (1,25%) 3 (1,25%) 8 NPV Kas Masuk = 1.232,04 juta. PI = NPV Kas Masuk/Investasi = 1.232,04 jt/1.000jt. = 1,232 Rekomendasi: Proyek diterima.
  • 25.
    Pendanaan Proyek ProporsiHutang dan Modal Sendiri Penekanan pada kontrol proyek atau sharing resiko proyek dgn pemberi pinjaman? Berapa tingkat bunga bank? Apakah tersedia kredit lunak? Perlakuan Pajak
  • 26.
    Apakah Faktor KunciPenilaian Investor? Reputasi dan kinerja perusahaan Karakteristik dan persaingan industri Kualifikasi individu dalam proyek Potensi pertumbuhan pasar Tingkat keuntungan dan resiko proyek Dukungan faktor eksternal (pemerintah daerah, masyarakat, tokoh-tokoh penting).
  • 27.
    Studi Kasus: PengelolaanSampah Kota Tujuan proyek: peningkatan pendapatan daerah melalui retribusi sampah. Saat ini pendapatan dari retribusi sampah Rp 125 juta/thn (masih jauh di bawah potensi). Data Deskriptif: Jumlah keluarga = 120.902 Juml. pedagang pasar = 28.000 Tarif sampah rumah tangga = 7.500 Tarif sampah pasar = 15.000
  • 28.
    lanjutan Siapkan analisiskelayakan pengelolaan sampah kota yang terdiri dari: Analisis teknis: alat-alat yg diperlukan, lokasi dan desain tempat pembuangan akhir (TPA), kelayakan lingkungan TPA, tenaga kerja, dll. Analisis keuangan: sumber modal awal, investasi awal yang diperlukan, biaya beli/sewa alat, biaya perawatan, aliran kas masuk, anggaran gaji, biaya operasional, dll. Pelaksana kegiatan (dikontrakkan swasta atau dikelola Pemda).
  • 29.
    Studi Kasus: PengelolaanRetribusi Parkir Tujuan proyek: peningkatan pendapatan daerah melalui retribusi parkir. Area retribusi: area parkir terminal, parkir taman kota, parkir jalan raya, tempat hiburan. Detail analisis: panjang jalan, daya tampung mobil/motor per-kilometer, % hunian parkir, jumlah tempat hiburan, luas dan daya tampung parkir tempat hiburan, luas parkir taman kota, rasio petugas parkir: kendaraan, frekuensi parkir, gaji dan tunjangan petugas parkir, biaya operasi per-hari.