Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) terdiri dari 5 subsistem yaitu nilai-nilai professional, hubungan antar professional, metode pemberian askep, pendekatan manajemen, dan penghargaan. Tujuan MPKP adalah menjaga konsistensi pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan."
1. Konsep Dasar Praktik Keperawatan
Profesional
Semester 03
Kegiatan Belajar I
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
2. Pengertian dan
hakikat praktik
keperawatan
professional
adalah bentuk pelayanan profesional, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif yang ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit, mencakup seluruh
siklus kehidupan manusia.
3. Seseorang yang telah lulus pendidikan perawat di dalam maupun di luar negeri
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengertian perawat
berdasarkan
Permenkes RI No.
HK.02.02/Menkes/14
8/I/2010
4. Menurut Praktik keperawatan profesional adalah penegakan
diagnosa dan penanganan respons manusia terhadap
masalah kesehatan aktual atau potensial, yang dilaksanakan
oleh tenaga perawat professional.
Miller
5. American
Nursing
Association
(ANA)
Praktik keperawatan profesional adalah perlakuan terhadap
konvensasi pelayanan profesional yang memerlukan pengetahuan
khusus tentang ilmu keperawatan dan ilmu lain, yang dapat
menunjang kegiatan pengkajian, menegakan diagnosa, melakukan
intervensi, dan evaluasi tindakan.
6. Praktik keperawatan profesional berarti membantu individu atau
kelompok dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang
optimal sepanjang proses kehidupan dengan mengkaji status kesehatan,
menentukan diagnosa, merencanakan dan mengimplementasikan
strategi perawatan untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi respons
terhadap perawatan dan pengobatan.
National
Council of State
Boards of
Nursing
(NCBSN)
8. Hakekat tentang keperawatan profesional dapat ditunjukan dari
kemampuan perawat berinspirasi, menjalin rasa percaya dan konfidensi (percaya
diri) dengan pasien, mempunyai pengetahuan yang memadai, mempunyai
kecakapan dan kemampuan dalam bekerja, terbuka, selalu mempunyai ide
cemerlang, mengikuti kemajuan dan perkembangan IPTEK, memiliki rasa humor,
dapat berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan baik,
periang dan dalam bekerja tidak semata-mata berorientasi pada uang, serta
mempunyai otonomi dan otoritas penuh terhadap praktiknya yang bersifat
mandiri.
10. Keperawatan merupakan bantuan, yang diberikan karena
adanya kelemahan fisik, mental, keterbatasan pengetahuan,
serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari.
Falsafah
keperawatan
Ibrahim C
11. Falsafah praktik keperawatan meliputi, pelayanan keperawatan harus diberikan oleh
tenaga professional dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan,
ditujukan kepada pasien baik sehat maupun sakit sesuai kebutuhannya, diberikan secara
berkesinambungan, dan berdasarkan kewenangan yang diberikan.
13. Menurut Kozier, Erb (1990), praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan, yaitu :
Fokus utama
keperawatan saat ini
adalah kesehatan
masyarakat dengan
target seluruh rakyat
Indonesia
14. Perawat membantu masyarakat mengembangkan sumber-sumber,
yang menunjang dalam meningkatkan kesejahteraan serta
kesehatannya. Tujuan kesehatan yang ingin dicapai adalah mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
Contoh kegiatan : pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan.
Peningkatan kesehatan
(Health Promotion)
15. a. Perawat melakukan aktivitas untuk membantu masyarakat mempertahankan
status kesehatannya.
b. Contoh kegiatan ; mengajarkan dan menganjurkan pasien lanjut usia untuk
melakukan pergerakan anggota tubuhnya, agar tampak lebih bugar.
Pemeliharaan kesehatan
(Health Maintenance)
16. Perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan setelah mengalami sakit,
Contoh kegiatan : melatih dan menganjurkan pasien agar menggerakan-
gerakan anggota tubuh yang mengalami kelumpuhan akibat suatu penyakit.
Pemulihan kesehatan
(Health Restoration)
18. Fokus praktik keperawatan
professional meliputi empat area,
yaitu peningkatan kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemulihan
kesehatan, dan perawatan orang
menjelang ajal.
19. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien, ada beberapa model/metoda
yang digunakan, dalam modul ini akan diuraikan model/metoda asuhan
keperawatan, meliputi metoda kasus, metode fungsional, metoda
keperawatan tim, metoda keperawatan primer, dan sistem managemen
kasus
Model dalam
pemberian
asuhan
keperawatan
20. Metode kasus (metode client centered) disebut sebagai perawatan total,
seorang perawat bertanggung jawab memberikan perawatan pada sejumlah
pasien dalam waktu 8 atau 12 jam setiap shift, dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan, mulai dari tahap pengkajian data, menentukan
diagnosa keperawatan, menyusun rencana tindakan keperawatan, melakukan
tindakan keperawatan sesuai rencana dan melakukan evaluasi tindakan
keperawatan yang sudah dilaksanakan
Metode kasus
21. Sistem tugas disini mengacu pada ilmu managemen yang lebih berfokus
pada tugas/pekerjaan yang harus diselesaikan. Untuk penerapan model ini
dibutuhkan pembagian tugas perawat, Standar Operasional Prosedur (SOP),
kebijakan, dan alur komunikasi yang jelas. Model ini cukup ekonomis dan
efisien, tetapi mempunyai kelemahan yaitu akan muncul pelayanan
keperawatan pasien yang terpisah-pisah tidak utuh,
Metode Fungsional
22. Metoda ini dirancang untuk mengatasi terkotak-kotaknya atau terpisah-pisahnya
pelayanan keperawatan pada pasien dari metode orientasi pada tugas dan
memenuhi peningkatan tuntutan kebutuhan perawat profesional yang muncul
karena kemajuan teknologi kesehatan dan perawat.
Metoda Keperawatan Tim
23. Metode ini merupakan sitem dimana seorang perawat
bertanggung jawab selama 24 jam sehari, 7 hari dalam
satu minggu. Metode ini memberikan perawatan secara
konfrehensif, individual dan konsisten
Metoda Keperawatan Primer
24. Sistem ini merupakan sistem pelayanan
keperawatan terbaru dimana para manajer
kasus, bertanggung jawab terhadap seluruh
kasus yang dihadapi pasien selama dirawat.
Sistem
Managemen Kasus
26. Pengertian MPKP adalah suatu sistem (struktur,
proses, dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan
perawat profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan yang dapat
mendukung asuhan keperawatan.
Pengertian MPKP
27. Nilai-nilai professional
Hubungan antar professional
Metode pemberian askep
Pendekatan manajemen
Penghargaan
MPKP terdiri dari
5 subsistem yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
28. Tujuan MPKP adalah menjaga konsistensi asuhan keperawatan,
mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan
asuhan keperawatan oleh tim keperawata, menciptakan kemandirian
dalam memberikan asuhan keperawatan, memberikan pedoman dalam
menentukan kebijaksanaan dan keputusan, menjelaskan dengan tegas
ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota tim
keperawatan.
Tujuan MPKP
29. Komponen utama MPKP adalah ketenagaan keperawatan,
metode pemberian asuhan keperawatan, dan dokumentasi
keperawatan.
Komponen utama
MTKP
30. Jumlah tenaga perawat tergantung pada jumlah
pasien dan derajat ketergantungan pasien.
Ketenagaan
31. Keperawatan total 6 jam, Keperawatan parsial 4 jam, dan
Keperawatan mandiri 2 jam.
Tindakan keperawatan di ruang MPKP untuk
pasien dibagi dalam 3 kategori :
32. 4 pilar nilai profesional yaitu :
Management approach
Compensatory reward
Professional relationship
Patient care delivery
Penatalaksanaan