Logo Universitas Indonesia memiliki makna mendalam. Kuncup pohon melambangkan ilmu pengetahuan baru, cabang-cabang pohon melambangkan berbagai bidang ilmu, dan air yang mengalir dari pancuran melambangkan penyebaran ilmu ke mana-mana. Logo ini menggambarkan peran UI sebagai sumber ilmu pengetahuan yang terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat.
1. Kebudayaan sebagai tanda
(Prof. Dr.Okke K. S. Zaimar)
Buatlah penerapan analisis semiotik berdasarkan logo di bawah ini:
Dalam menganalisa logo tersebut, digunakan teori semiotik Barthes yang
melihat tanda sebagai relasi antara E (ekspresi) dan C (contenu). Barthes
mengembangkan penanda (signifier) dan petanda (signified) menjadi ekspresi (E)
untuk penanda (signifier) dan isi (C/contenu) untuk petanda (signified). Namun,
Barthes mengatakan bahwa antara E dan C harus ada relasi (R) sehingga membentuk
tanda (Sn). Ia mengemukakan konsep tersebut dengan E-R-C. Konsep relasi ini
membuat teori tentang tanda lebih mungkin berkembang karena R ditentukan oleh
pemakai tanda (Hoed, 2011:13).
Setiap tanda selalu memperoleh pemaknaan awal yang dikenal secara umum
(denotasi) dan oleh Barthes disebut sistem primer, sedangkan segi pengembangannya
disebut sistem sekunder. Sistem sekunder yang ke arah ekspresinya disebut
metabahasa, artinya E dapat berkembang membentuk tanda baru, sehingga ada lebih
dari satu E untuk C yang sama. Dengan kata lain, suatu tanda mempunyai bentuk
yang banyak dengan makna yang sama. Sedangkan sistem sekunder yang ke arah C
disebut konotasi, artinya C dapat berkembang membentuk tanda baru, sehingga ada
lebih dari satu C untuk E yang sama (Hoed, 2011:13). Dengan kata lain suatu tanda
mempunyai banyak makna dengan bentuk yang sama.
Konotasi adalah makna baru yang diberikan pemakai tanda sesuai dengan
keinginan, latar belakang pengetahuannya, atau konvensi baru yang ada dalam
masyarakat (Hoed, 2011:13). Barthes melihat manusia dalam memaknai suatu hal
tidak sampai pada tataran makna denotasi, melainkan manusia menggunakan
2. kognisinya melalui beberapa pemaknaan dan penafsiran sehingga menimbulkan
makna konotasi.
Logo UI yang diciptakan oleh Sumartono pada tahun 1952, memiliki makna
E (ekspresi) sebagai berikut:
Dalam logo makara UI tersebut terdapat lambang pohon dan pancuran. Hal
tersebut merupakan pengembangan dari ekspresi (E) yang bersifat denotasi. Di
bagian paling atas melambangkan kuncup pohon dan pada bawahnya merupakan
cabang-cabang dari pohon tersebut. Di bagian tengah bawah melambangkan
pancuran dan di bawah pancuran merupakan lambang air yang keluar dari pancuran.
Dalam penciptaan lambang maupun logo, seseorang pasti memiliki maksud
dalam menempatkan tanda-tanda yang ada pada logo. Jika dilihat dari pengembangan
pada isinya (C), kuncup pohon, cabang-cabang pohon, pancuran berserta air
memiliki makna konotasi sebagai berikut; cabang-cabang pohon melambangkan
pohon ilmu pengetahuan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuannya. Kuncup
pohon tersebut suatu saat akan mekar dan menjadi cabang ilmu pengetahuan baru.
Pancuran yang mengeluarkan air melambangkan ilmu yang dihasilkan dari
pengetahuan-pengetahuan yang memancar ke segala penjuru. Universitas Indonesia
yang berperan sebagai institusi yang bergerak dibidang pengetahuan merupakan
sumber ilmu pengetahuan yang akan menghasilkan sarjana-sarjana (ilmu) yang akan
mengaplikasikan ilmunya dimanapun mereka berada.
3. Daftar Pustaka:
Hoed, Benny H. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas
bambu
http://www.ui.ac.id/id/profile/page/identitas/logo-filosofi (diakses pada tanggal 2
Juni 2013)
4. TEORI KEBUDAYAAN
UJIAN AKHIR SEMESTER
Dosen: Prof. Dr. Okke K.S. Zaimar
OKTARI ANELIYA
1206335685
PROGRAM STUDI LINGUISTIK
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA
2013