SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGELOLA LIMBAH ABU
  HASIL PEMBAKARAN BATUBARA PADA PEMBANGKIT LISTRIK
PT MEDCO E&P INDONESIA-RIMAU ASSET SEBAGAI BAHAN BAKU
            SEMEN DI BANYUASIN TAHUN 2011




           SISKA PUTRI PUSPITASARI
                   VIRLITA

          FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
               UNIVERSITAS SRIWIJAYA
                       2011
Latar Belakang

• Makin maraknya industri yang
  menggunakan batubara sebagai bahan
  bakar terbarukan.
• Limbah abu (Limbah B3) yang dihasilkan
  dibiarkan menumpuk begitu saja tanpa
  ada tindakan
• Pentingnya pelaksanaan pemanfaatan
  limbah abu menjadi produk yang bisa
  dimanfaatkan dengan memperhatikan
  aspek lingkungan.
Benefit :

 1. Penggantian berat semen
    sampai 30% berat semen
 2. Penambahan daya tahan dan
    ketahanan terhadap bahan
    kimia
 3. Berkurangnya pemakaian air
 4. Penggantian dengan fly ash
    dapat mengurangi emisi gas
    karbon secara dramatis
Latar Belakang

• Fly ash dan bottom ash
  dikategorikan sebagai limbah
  B3 karena terdapat
  kandungan oksida logam
  berat yang akan mengalami
  pelindihan secara alami dan
  mencemari lingkungan
  (PP No.85 tahun 1999)
Seberapa besar masalah?
• Pada penggunaan batubara
  rata-rata 2.550 ton/hari akan
  menghasilkan limbah
  pembakaran batubara
  mencapai 133 ton/hari atau
  5%.
• Dimana fly ash yang
  dihasilkan sebanyak 63%
  dari limbah tersebut.
• Sedangkan bottom ash
  sebanyak 37%.
Seberapa penting?
• Dahulu batubara dibakar
  secara sederhana, dengan
  corong gas dan menyebar ke
  atmosfer. Hal ini yang
  menimbulkan masalah
  lingkungan dan
  kesehatan, karena fly ash
  hasil dari tempat
  pembakaran batubara
  dibuang sebagai timbunan.
Seberapa penting?
             Fly ash + Bottom ash



     Masalah lingkungan : Pencemaran udara dan
       tanah ; Penurunan kualitas lingkungan




                Pengelolaan tepat
• The major breakthrough in using fly ash in
 concrete was the construction of Hungry
 Horse Dam in 1948, utilizing 120,000 metric
 tons of fly ash. This decision by the U.S.
 Bureau of Reclamation paved the way for
 using fly ash in concrete constructions.
• One of the most important fields of
 application for fly ash is PCC
 pavement, where a large quantity of
 concrete is used and economy is an
 important factor in concrete pavement
 construction. FHWA has been encouraging
 the use of fly ash in concrete. When the price
 of fly ash concrete is equal to, or less
 than, the price of mixes with only portland
 cement, fly ash concretes are given
 preference if technically appropriate under
 FHWA guidelines (Adams 1988).
Tujuan Program

• Meminimalisasikan dampak limbah abu
• Memanfaatkan limbah dalam pembuatan
  material konstruksi yaitu semen PCC yang
  memiliki manfaat ramah lingkungan.
• Menjaga keseimbangan lingkungan dan
  mengurangi angka kejadian penyakit infeksi
  saluran pernafasan yang disebabkan oleh
  debu abu.
Tujuan Program

• Meningkatkan taraf perekonomian
  masyarakat dengan melakukan
  permberdayaan secara terpadu.
• Mempertahankan ISO 14001 yang telah
  didapat dengan pemanfaatan limbah abu
  sebagai usaha menjaga kesehatan
  lingkungan.
GARIS BESAR PERENCANAAN PROGRAM


   Limbah abu hasil        Semen PCC, batu
     pembakaran                   bata
      batubara            (Material konstruksi)


• Ada kesamaan kandungan zat antara limbah
  abu dengan semen PCC, yaitu SiO3 dimana
  berperan dalam meningkatkan daya kuat
  tekan pada semen yang terbukti ramah
  lingkungan.
• Tipe pembakaran batubara
  adalah pembakaran dry
 bottom.
GARIS BESAR METODE PELAKSANAAN DAN
PEMBIAYAAN

 1. Pelatihan pengolahan limbah abu batubara
    untuk beberapa warga sekitar yang
    memenuhi persyaratan pihak perusahaan.

 2. Pelaksanaan pre-test

 3. Pelatihan didalam ruangan (pemberian
    materi) dan diluar ruangan (praktek
    langsung pengelolaan limbah.
4.Pemecahan kasus, test tentang langkah -
   langkah dan K3 pelaksanaan pengelolaan
   limbah, dan post-test untuk mengetahui
   peningkatan   pengetahuan   masyarakat
   sebelum diadakan pelatihan

5.Bimbingan dari instruktur dan pihak
  perusahaan dalam pelaksanaan pengelolaan
  limbah selama satu bulan.

6. Evaluasi kegiatan
GARIS BESAR PEMBIAYAAN
1.   PERSIAPAN
     Koordinasi peserta            Rp 150.000,-


2.   PERALATAN/BAHAN
     Media audiovisual             Rp 250.000,-
     Penyuluhan/pelatihan
     Dokumentasi                   Rp 100.000,-
     Kit peserta pelatihan         Rp 250.000,-
     Penggandaan pre-test,         Rp 80.000,-
     post-test, dan lembar tilik


3.   OPERASIONAL KEGIATAN
     Gaji pemateri + instruktur    Rp 2.000.000,-
     Konsumsi pemateri dan         Rp 2.000.000,-
     peserta pelatihan selama 2
     minggu


4.   PELAPORAN
     Koordinasi penyusunan         Rp   70.000,-
GAMBARAN EVALUASI

• Untuk peningkatan pengetahuan :
  1. Pretest
                Peningkatan min. 80%
  2. Postest


• Pemantauan kehadiran                 Min. 80%



• Pemantauan implementasi                Lembar tilik
Keberhasilan progam :
     Pelestarian
     lingkungan



 Polusi udara menurun
                        Min.70%

     Peningkatan
     pendapatan
     masyarakat
                        Min. 50%

More Related Content

What's hot

Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukNindya Harum Solicha
 
Evaluasi Proses Pemantauan Jentik Daerah Kepadatan Jentik Rendah
Evaluasi Proses Pemantauan Jentik Daerah Kepadatan Jentik RendahEvaluasi Proses Pemantauan Jentik Daerah Kepadatan Jentik Rendah
Evaluasi Proses Pemantauan Jentik Daerah Kepadatan Jentik RendahLidia Fibriana
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisataaprinias
 
Karakteristik air limbah domestik
Karakteristik air limbah domestikKarakteristik air limbah domestik
Karakteristik air limbah domestikhelmut simamora
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganShoetiaone
 
Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenAl-waris Suarez
 
Sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (
Sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (Sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (
Sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (ZuhriyatusSholichah
 
Pengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanPengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanAqyu DenganMyu
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
 
Kesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaKesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaMuhammad Arafat
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanPengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanjajarM
 
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998  Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998  Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.Fidyah Mawadda Nur
 
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)infosanitasi
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Anjas Asmara, S.Si
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 

What's hot (20)

Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
 
Evaluasi Proses Pemantauan Jentik Daerah Kepadatan Jentik Rendah
Evaluasi Proses Pemantauan Jentik Daerah Kepadatan Jentik RendahEvaluasi Proses Pemantauan Jentik Daerah Kepadatan Jentik Rendah
Evaluasi Proses Pemantauan Jentik Daerah Kepadatan Jentik Rendah
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
 
Karakteristik air limbah domestik
Karakteristik air limbah domestikKarakteristik air limbah domestik
Karakteristik air limbah domestik
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by Warizen
 
Sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (
Sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (Sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (
Sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (
 
Pengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanPengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahan
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
 
Kesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaKesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan Bencana
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanPengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
 
Mandala of health paul
Mandala of health   paulMandala of health   paul
Mandala of health paul
 
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998  Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998  Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
 
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 

Viewers also liked

distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogordistribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogorgede5
 
HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...
HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...
HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...Anggi Sagitha
 
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)gilank_upn
 
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkProses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkrino firsa
 
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...Warnet Raha
 
Presentasi sidang..
Presentasi sidang..Presentasi sidang..
Presentasi sidang..piok_kuek
 

Viewers also liked (7)

distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogordistribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
 
HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...
HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...
HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...
 
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
 
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkProses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
 
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Presentasi sidang..
Presentasi sidang..Presentasi sidang..
Presentasi sidang..
 

Similar to Ppt

Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Rista Uyul
 
Studi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di hti
Studi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di htiStudi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di hti
Studi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di htiAna Khoiriyah
 
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motorReview jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motorirfan umb 25
 
Ringkasan lca semen holsim
Ringkasan lca semen holsimRingkasan lca semen holsim
Ringkasan lca semen holsimWildan Wafiyudin
 
2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruks2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruksKHRISTIAN MAUKO
 
pengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptpengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptFakhrulRozi26
 
System 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgradingSystem 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgradingMohamad Bahrodin
 
Bab 6_Sadar Konservasi_Eco Campus.hsjsjppt
Bab 6_Sadar Konservasi_Eco Campus.hsjsjpptBab 6_Sadar Konservasi_Eco Campus.hsjsjppt
Bab 6_Sadar Konservasi_Eco Campus.hsjsjpptveinlatex
 
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu BaraProposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Baraadimasvoc12
 
Jurnal reduksi logam timbal
Jurnal reduksi logam timbalJurnal reduksi logam timbal
Jurnal reduksi logam timbalirfan umb 25
 
Seminar of Final Report Monica Allen Gunawan 11203031 Teknik Kimia
Seminar of Final Report Monica Allen Gunawan 11203031 Teknik KimiaSeminar of Final Report Monica Allen Gunawan 11203031 Teknik Kimia
Seminar of Final Report Monica Allen Gunawan 11203031 Teknik KimiaMonica Allen Gunawan
 
Paper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihPaper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihN'fall Sevenfoldism
 
Baja organik
Baja organikBaja organik
Baja organikAkma Ija
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfsanitasilingkungan2
 

Similar to Ppt (20)

Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
 
Studi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di hti
Studi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di htiStudi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di hti
Studi kelayakan pembangunan pabrik briket arang di hti
 
Petrokimia-PDF.pdf
 Petrokimia-PDF.pdf Petrokimia-PDF.pdf
Petrokimia-PDF.pdf
 
Pemanfaatan Bio-slury Limbah Biogas
Pemanfaatan Bio-slury Limbah BiogasPemanfaatan Bio-slury Limbah Biogas
Pemanfaatan Bio-slury Limbah Biogas
 
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motorReview jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
 
Ringkasan lca semen holsim
Ringkasan lca semen holsimRingkasan lca semen holsim
Ringkasan lca semen holsim
 
2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruks2.Biogas pembuatan-konstruks
2.Biogas pembuatan-konstruks
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
pengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptpengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.ppt
 
System 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgradingSystem 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgrading
 
Bab 6_Sadar Konservasi_Eco Campus.hsjsjppt
Bab 6_Sadar Konservasi_Eco Campus.hsjsjpptBab 6_Sadar Konservasi_Eco Campus.hsjsjppt
Bab 6_Sadar Konservasi_Eco Campus.hsjsjppt
 
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu BaraProposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
 
PKM-GT bauksit
PKM-GT bauksitPKM-GT bauksit
PKM-GT bauksit
 
Jurnal reduksi logam timbal
Jurnal reduksi logam timbalJurnal reduksi logam timbal
Jurnal reduksi logam timbal
 
Seminar of Final Report Monica Allen Gunawan 11203031 Teknik Kimia
Seminar of Final Report Monica Allen Gunawan 11203031 Teknik KimiaSeminar of Final Report Monica Allen Gunawan 11203031 Teknik Kimia
Seminar of Final Report Monica Allen Gunawan 11203031 Teknik Kimia
 
Paper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihPaper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersih
 
Baja organik
Baja organikBaja organik
Baja organik
 
Lp km ir
Lp km irLp km ir
Lp km ir
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
 

Ppt

  • 1. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGELOLA LIMBAH ABU HASIL PEMBAKARAN BATUBARA PADA PEMBANGKIT LISTRIK PT MEDCO E&P INDONESIA-RIMAU ASSET SEBAGAI BAHAN BAKU SEMEN DI BANYUASIN TAHUN 2011 SISKA PUTRI PUSPITASARI VIRLITA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011
  • 2. Latar Belakang • Makin maraknya industri yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar terbarukan. • Limbah abu (Limbah B3) yang dihasilkan dibiarkan menumpuk begitu saja tanpa ada tindakan • Pentingnya pelaksanaan pemanfaatan limbah abu menjadi produk yang bisa dimanfaatkan dengan memperhatikan aspek lingkungan.
  • 3. Benefit : 1. Penggantian berat semen sampai 30% berat semen 2. Penambahan daya tahan dan ketahanan terhadap bahan kimia 3. Berkurangnya pemakaian air 4. Penggantian dengan fly ash dapat mengurangi emisi gas karbon secara dramatis
  • 4. Latar Belakang • Fly ash dan bottom ash dikategorikan sebagai limbah B3 karena terdapat kandungan oksida logam berat yang akan mengalami pelindihan secara alami dan mencemari lingkungan (PP No.85 tahun 1999)
  • 5. Seberapa besar masalah? • Pada penggunaan batubara rata-rata 2.550 ton/hari akan menghasilkan limbah pembakaran batubara mencapai 133 ton/hari atau 5%. • Dimana fly ash yang dihasilkan sebanyak 63% dari limbah tersebut. • Sedangkan bottom ash sebanyak 37%.
  • 6. Seberapa penting? • Dahulu batubara dibakar secara sederhana, dengan corong gas dan menyebar ke atmosfer. Hal ini yang menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan, karena fly ash hasil dari tempat pembakaran batubara dibuang sebagai timbunan.
  • 7. Seberapa penting? Fly ash + Bottom ash Masalah lingkungan : Pencemaran udara dan tanah ; Penurunan kualitas lingkungan Pengelolaan tepat
  • 8. • The major breakthrough in using fly ash in concrete was the construction of Hungry Horse Dam in 1948, utilizing 120,000 metric tons of fly ash. This decision by the U.S. Bureau of Reclamation paved the way for using fly ash in concrete constructions.
  • 9. • One of the most important fields of application for fly ash is PCC pavement, where a large quantity of concrete is used and economy is an important factor in concrete pavement construction. FHWA has been encouraging the use of fly ash in concrete. When the price of fly ash concrete is equal to, or less than, the price of mixes with only portland cement, fly ash concretes are given preference if technically appropriate under FHWA guidelines (Adams 1988).
  • 10. Tujuan Program • Meminimalisasikan dampak limbah abu • Memanfaatkan limbah dalam pembuatan material konstruksi yaitu semen PCC yang memiliki manfaat ramah lingkungan. • Menjaga keseimbangan lingkungan dan mengurangi angka kejadian penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh debu abu.
  • 11. Tujuan Program • Meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dengan melakukan permberdayaan secara terpadu. • Mempertahankan ISO 14001 yang telah didapat dengan pemanfaatan limbah abu sebagai usaha menjaga kesehatan lingkungan.
  • 12. GARIS BESAR PERENCANAAN PROGRAM Limbah abu hasil Semen PCC, batu pembakaran bata batubara (Material konstruksi) • Ada kesamaan kandungan zat antara limbah abu dengan semen PCC, yaitu SiO3 dimana berperan dalam meningkatkan daya kuat tekan pada semen yang terbukti ramah lingkungan.
  • 13. • Tipe pembakaran batubara adalah pembakaran dry bottom.
  • 14. GARIS BESAR METODE PELAKSANAAN DAN PEMBIAYAAN 1. Pelatihan pengolahan limbah abu batubara untuk beberapa warga sekitar yang memenuhi persyaratan pihak perusahaan. 2. Pelaksanaan pre-test 3. Pelatihan didalam ruangan (pemberian materi) dan diluar ruangan (praktek langsung pengelolaan limbah.
  • 15. 4.Pemecahan kasus, test tentang langkah - langkah dan K3 pelaksanaan pengelolaan limbah, dan post-test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat sebelum diadakan pelatihan 5.Bimbingan dari instruktur dan pihak perusahaan dalam pelaksanaan pengelolaan limbah selama satu bulan. 6. Evaluasi kegiatan
  • 17. 1. PERSIAPAN Koordinasi peserta Rp 150.000,- 2. PERALATAN/BAHAN Media audiovisual Rp 250.000,- Penyuluhan/pelatihan Dokumentasi Rp 100.000,- Kit peserta pelatihan Rp 250.000,- Penggandaan pre-test, Rp 80.000,- post-test, dan lembar tilik 3. OPERASIONAL KEGIATAN Gaji pemateri + instruktur Rp 2.000.000,- Konsumsi pemateri dan Rp 2.000.000,- peserta pelatihan selama 2 minggu 4. PELAPORAN Koordinasi penyusunan Rp 70.000,-
  • 18. GAMBARAN EVALUASI • Untuk peningkatan pengetahuan : 1. Pretest Peningkatan min. 80% 2. Postest • Pemantauan kehadiran Min. 80% • Pemantauan implementasi Lembar tilik
  • 19. Keberhasilan progam : Pelestarian lingkungan Polusi udara menurun Min.70% Peningkatan pendapatan masyarakat Min. 50%