SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MAKALAH KMB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
STRUMA ENDEMIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11:
EVI JAYANTI
SEPRIANI
VERA DHITA

STIKES EKA HARAP
PALANGKA RAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini
berjudul “asuhan keperawatan pada pasien struma endemic”.
Kelompok tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah,yang telah memberikan bimbingan dalam pelaksanaan belajar/mengajar.
Kelompok menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini.Akhir kata kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun dan kelompok juga minta maaf sebesar-besarnya.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Palangkaraya,

Penyusun

April 2011
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………….......1
1.2.Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………………………………….1
1.3.Metode Penulisan………………………………………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian…………………………………………………………………………………………………………………………..2
2.2. Anatomi………………………………………………………………………………………………………………………………2
2.3. Etiologi………………………………………………………………………………………………………………………………..3
2.4. Patofisiologi………………………………………………………………………………………………………………………..3
2.5. Manifstasi Klinis………………………………………………………………………………………………………………….4
2.6. Penatalaksanaan…………………………………………………………………………………………………………………4
2.7. Asuhan Keperawatan………………………………………………………………………………………………………….5
2.8. Diagnosa keperawatan ……………………………………………………………………………………………………….5
2.9. Pengkajian………………………………………………………………………………………………………………………….5
2.10.Perencanaan……………………………………………………………………………………………………………………..5
2.11.Evaluasi……………………………………………………………………………………………………………………………..6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………14
3.2. Saran……………………………………………………………………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Struma koloid , difus, nontoksik dan nodular koloid merupakan gangguan yang sangat
sering dijumpai dan menyerang 16 % perempuan dan 4 % laki-laki yang berusia antara 20
sampai 60 tahun seperti yang telah dibuktikan oleh suatu penyelidikan di Tecumseh, suatu
komunitas di Michigan. Biasanya tidak ada gejala-gejala lain kecuali gangguan kosmetik,
tetapi kadang-kadang timbul komplikasi-komplikasi. Struma mungkin membesar secara difus
dan atau bernodula.
Struma endemic merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Sebab utamanya adalah
efisiensi yodium, disamping factor-faktor lain misalnya bertambahnya kebutuhan yodium
pada masa pertumbuhan, kehamilan dan laktasi atau pengaruh-pengaruh zat-zat goitrogenik.
Goitrogenik sporadic dapat disebabkan factor genetic atau karena obat (iatrogenic) antara
lain metal atau propiltiourasil ( PTU ), tolbutamid, sulfaguanidin, PAS dan lain-lain.

1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah agar kita dapat memahami tentang penyakit
struma endemic dan agar kita dapat mengerti tentang askep penyakit struma endemic.

1.3. Metode Penulisan
Metode yang digunakan di dalam penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan
buku-buku dan browsing di internet.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
Struma adalah gemetaran, bicara jadi gagap, mencret, berat badan menurun, mata
membesar, penyakit ini dinamakan pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh
penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah
banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar - debar, keringat, hipertiroid
(graves’ disease).
Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik teraba
nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hypertiroidisme.
Struma Diffusa toxica adalah salah satu jenis struma yang disebabkan oleh sekresi
hormon-hormon thyroid yang terlalu banyak. Histologik keadaan ini adalah sebagai suatu
hipertrofi dan hyperplasi dari parenkhym kelenjar.
lama Struma endemik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan oleh asupan
mineral yodium yang kurang dalam waktu yang lama.

2.2. Anatomi
Kelenjar thyroid terletak di depan trakhea dan di bawah laryng yang terdiri atas dua
lobus yang terletak disebelah dan kiri trakhea dan diikat bersama oleh secarik jaringan
disebut istmus yang melintasi pada cincin tulang trakhea dua dan tiga.
Struktur thyroid terdiri atas sejumlah besar folikel dilapisi oleh cuboid epitelium
membentuk ruang yang disebut koloid yaitu lumen substansi protein.
2
Regulasi sekresi hormon tyroid dipengaruhi oleh sistim kerja balik antara kelenjar
hipofisis atau pituitari lobus anterior dan kelenjar thyroid. Lobus anterior hipofisis
mensekresi TSH yang berfungsi meningkatkan iodine, meningkatkan sintesis dan sekresi
hormon thyroid, meningkatkan ukuran kelenjar thyroid.
Apabila terjadi penurunan hormon thyroid, hipofisis anterior merangsang peningkatan
sekresi TSH dan mempengaruhi kelenjar thyroid untuk meningkatkan sekresi hormon
thyroid.
1. Thyroxine (T4) berfungsi untuk mempertahankan metabolisme tubuh.
2. Tridothyronin (T3), berfungsi untuk mempercepat metabolisme tubuh.
Fungsi utama kelenjar thyroid adalah memproduksi hormon tiroxin yang berguna untuk
mengontrol metabolisme sel. Dalam produksinya sangat erat hubungannya dengan proses
sintesa tyroglobulin sebagai matrik hormon, yodium dari luar, thyroid stimuliting hormon
dari hipofise.

2.3. Etiologi
Hyperthyroid disebabkan oleh hypersekresi dari hormon-hormon thyroid tetapi yang
mempengaruhi adalah faktor : umur, temperatur, iklim yang berubah, kehamilan, infeksi,
kekurangan yodium dan lain-lain.

2.4. Patofisiologi
Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk
pembentukan hormon tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke
dalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid. Dalam kelenjar,
iodium dioksida menjadi bentuk yang aktif yang distimuler oleh Tiroid Stimulating
Hormon kemudian disatukan menjadi molekul tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid.
3
Senyawa yang terbentuk dalam molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4)
dan molekul yoditironin (T3). Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan umpan balik negatif
dari sekresi Tiroid Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis,
sedang tyrodotironin (T3) merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan
keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus
menghambat sintesis tiroksin (T4) dan melalui rangsangan umpan balik negatif
meningkatkan pelepasan TSH oleh kelenjar hypofisis. Keadaan ini menyebabkan
pembesaran kelenjar tyroid.

2.5. Manifestasi Klinis
Jika struma cukup besar, akan menekan area trakea yang dapat mengakibatkan
gangguan pada respirasi dan juga esofhagus tertekan sehingga terjadi gangguan menelan.
Peningkatan simaptis seperti ; jantung menjadi berdebar-debar, gelisah, berkeringat, tidak
tahan cuaca dingin, diare, gemetar, dan kelelahan.
2.6. Penatalaksanaan
Terapi struma antara lain dengan penekanan TSH oleh tiroksin, yaitu pengobatan yang
akan mengakibatkan penekanan TSH hipofisis, dan penghambatan fungsi tiroid disertai atrofi
kelenjar tiroid. Pembedahan dapat dianjurkan untuk struma yang besar untuk menghilangkan
gangguan mekanis dan kosmetis yang diakibatkannya. Pada masyarakat tempat struma
timbul sebagai akibat kekurangan yodium, garam dapur harus diberi tambahan yodium.

4
2.7. ASUHAN KEPERAWATAN

A.PENGKAJIAN
1). Pengumpulan data
Anamnese
Dari anamnese diperoleh:
1. Identifikasi klien.
2. Keluhan utama klien.
Pada klien post operasi thyroidectomy keluhan yang dirasakan pada umumnya
adalah nyeri akibat luka operasi.
3. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada leher yang semakin
membesar sehingga mengakibatkan terganggunya pernafasan karena penekanan
trakhea eusofagus sehingga perlu dilakukan operasi.
4. Riwayat penyakit dahulu
Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit
gondok, misalnya pernah menderita gondok lebih dari satu kali, tetangga atau
penduduk sekitar berpenyakit gondok.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Dimaksudkan barangkali ada anggota keluarga yang menderita sama dengan klien
saat ini.
5
6. Riwayat psikososial
Akibat dari bekas luka operasi akan meninggalkan bekas atau sikatrik sehingga ada
kemungkinan klien merasa malu dengan orang lain.
2). Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Pada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya composmentis dengan
tanda-tanda vital yang meliputi tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang berubah.
2. Kepala dan leher
Pada klien dengan post operasi thyroidectomy biasanya didapatkan adanya luka operasi
yang sudah ditutup dengan kasa steril yang direkatkan dengan hypafik serta terpasang
drain. Drain perlu diobservasi dalam dua sampai tiga hari.
3. Sistim pernafasan
Biasanya pernafasan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret efek dari anestesi, atau
karena adanya darah dalam jalan nafas.
4. Sistim Neurologi
Pada pemeriksaan reflek hasilnya positif tetapi dari nyeri akan didapatkan ekspresi
wajah yang tegang dan gelisah karena menahan sakit.
5. Sistim gastrointestinal
Komplikasi yang paling sering adalah mual akibat peningkatan asam lambung akibat
anestesi umum, dan pada akhirnya akan hilang sejalan dengan efek anestesi yang hilang.

6
6. Aktivitas/istirahat
Insomnia, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot.
7. Eliminasi
Urine dalam jumlah banyak, perubahan dalam faeces, diare.
8. Integritas ego
Mengalami stres yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, depresi.
9. Makanan/cairan
Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak,
makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tyroid.
10. Rasa nyeri/kenyamanan
Nyeri orbital, fotofobia.
11. Keamanan
Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium
(mungkin digunakan pada pemeriksaan), suhu meningkat di atas 37,40C, diaforesis,
kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, eksoptamus :
retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada
pretibial) yang menjadi sangat parah.
12. Seksualitas
Libido menurun, perdarahan sedikit atau tidak sama sekali, impotensi.

3). Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan penunjang
o

Human thyrologlobulin( untuk keganasan thyroid)

o

Kadar T3, T4
7
Nilai normal T3=0,6-2,0 , T4= 4,6-11
o

Darah rutin

o

Endo Crinologiie minimal tiga hari berturut turut (BMR) nilai normal antara –
10s/d +15

o

Kadar calsitoxin (hanya pada pebnderita tg dicurigai carsinoma meduler).

2. Pemeriksaan radiologis
o

Dilakukan foto thorak posterior anterior

o

Foto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode soft tissu technig .

o

Esofagogram bila dicurigai adanya infiltrasi ke osofagus.

B. DIAGNOSAKEPERAWATAN
Adapun diagnosa yang sering timbul pada penderita post operasi theroidectomy adalah
1. Gangguan jalan nafas yang berhubungan dengan obstruksi trakhea secunder terhadap
perdarahan, spasme laring yang ditandai dengan sesak nafas, pernafasan cuping hidung
sampai dengan sianosis.
2. Gangguan komunikasi verbal sehubungan dengan nyeri, kerusakan nervus laringeal yang
ditandai dengan klien sulit berbicara dan hilang suara.
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan dampak pembedahan, udema otot,
terputusnya jaringan syaraf, yang ditandai ekspresi wajah tampak tegang.
4. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan salah interprestasi yang ditandai
dengan sering bertanya tentang penyakitnya.
5. Potensial terjadinya perdarahan berhubungan dengan terputusnya pembuluh darah
sekunder terhadap pembedahan.

8
C. PERENCANAAN
Rencana tindakan yang dilakukan pada klien post operasi thyroidectomy meliputi
Diagnosa pertama
1.Tujuan:
Jalan nafas klien efektif
2. Kriteria:
Tidak ada sumbatan pada trakhea
3. Rencana tindakan:


Monitor pernafasan dan kedalaman dan kecepatan nafas.



Dengarkan suara nafas, barangkali ada ronchi.



Observasi kemungkinan adanya stridor, sianosis.



Atur posisi semifowler



Bantu klien dengan teknik nafas dan batuk efektif.



Melakukan suction pada trakhea dan mulut.



Perhatikan klien dalam hal menelan apakah ada kesulitan.

9
4. Rasional


Mengetahui perkembangan dari gangguan pernafasan.



Ronchi bisa sebagai indikasi adanya sumbatan jalan nafas.



Indikasi adanya sumbatan pada trakhea atau laring.



Memberikan suasana yang lebih nyaman.



Memudahkan pengeluaran sekret, memelihara bersihan jalan nafas.dan ventilsassi



Sekresi yang menumpuk mengurangi lancarnya jalan nafas.



Mungkin ada indikasi perdarahan sebagai efek samping opersi.

Diagnosa keperawatan kedua
1. Tujuan :
Klien dapat komunikasi secara verbal
2. Kriteria hasil:
Klien dapat mengungkapkan keluhan dengan kata-kata.
3. Rencana tindakan:


Kaji pembicaraan klien secara periodik



Lakukan komunikasi dengan singkat dengan jawaban ya/tidak.



Kunjungi klien sesering mungkin



Ciptakan lingkungan yang tenang.

10
4. Rasionalisasi:


Suara parau dan sakit pada tenggorokan merupakan faktor kedua dari odema jaringan /
sebagai efek pembedahan.



Mengurangi respon bicara yang terlalu banyak.



Mengurangi kecemasan klien



Klien dapat mendengar dengan jelas komunikasi antara perawat dan klien.

Diagnosa keperawatan ketiga
1. Tujuan:
Rasa nyeri berkurang
2. Kriteria hasil:
Dapat menyatakan nyeri berkurang, tidak adanya perilaku uyg menunjukkan adanya
nyeri.
3. Rencana tindakan


Atur posisi semi fowler, ganjal kepala /leher dengan bantal kecil



Kaji respon verbal /non verbal lokasi, intensitas dan lamanya nyeri.



Intruksikan pada klien agar menggunakan tangan untuk menahan leher pada saat alih
posisi .



Beri makanan /cairan yang halus seperti es krim.



Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.

11
4. Rasionalisasi


Mencegah hyperekstensi leher dan melindungi integritas pada jahitan pada luka.



Mengevaluasi nyeri, menentukan rencana tindakan keefektifan terapi.



Mengurangi ketegangan otot.



Makanan yang halus lebih baik bagi klien yang menjalani kesulitan menelan.



Memutuskan transfusi SSP pada rasa nyeri.

Diagnosa keperawatan keempat
1. Tujuan:
Pengetahuan klien bertambah.
2. Kriteria hasil:
Klien berpartisipasi dalam program keperawatan
3. Rencana tindakan:


Diskusikan tentang keseimbangan nutrisi.



Hindari makanan yang banyak mengandung zat goitrogenik misalnya makanan laut,
kedelai, Lobak cina dll.



Konsumsikan makanan tinggi calsium dan vitamin D.

4. Rasionalisasi:


Mempertahankan daya tahan tubuh klien.



Kontraindikasi pembedahan kelenjar thyroid.



Memaksimalkan suplai dan absorbsi kalsium.
12
Diagnosa keperawatan kelima
1. Tujuan
Perdarahan tidak terjadi.
2. Kriteria hasil
Tidak terdapat adanya tanda-tanda perdarahan.
3. Rencana tindakan:


Observasi tanda-tanda vital.



Pada balutan tidak didapatkan tanda-tanda basah karena darah.



Dari drain tidak terdapat cairan yang berlebih.( > 50 cc).

4. Rasionalisasi:


Dengan mengetahui perubahan tanda-tanda vital dapat digunakan untuk mengetahui
perdarahan secara dini.



Dengan adanya balutan yang basah berarti adanya perdarahan pada luka operasi.



Cairan pada drain dapat untuk mengetahui perdarahan luka operasi.

D. EVALUASI
1. teruskan bila masalah masih ada.
2. Revisi/modifikasi bila masalah ada tetapi rencana dirubah.
3. Terpecahkan jika masalah berhasil dipecahkan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Struma Diffusa toxica adalah salah satu jenis struma yang disebabkan oleh sekresi
hormon-hormon thyroid yang terlalu banyak. Histologik keadaan ini adalah sebagai suatu
hipertrofi dan hyperplasi dari parenkhym kelenjar.
Struma endemik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan oleh asupan
mineral yodium yang kurang dalam waktu yang lama.

3.2. Saran
Kami berharap dengan adanya makalah ini supaya dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang penyakit-penyakit berbahaya.

14
DAFTAR PUSTAKA
-Brunner dan Suddarth, (2001) Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 2, penerbit EGC.
-Long, Barbara C, (1996), Keperawatan Medikal Bedah, EGC. Penerbit Buku Kedokteran,
Jakarta.

More Related Content

What's hot

Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
kelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroidkelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroidKampus-Sakinah
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroidpjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAAsuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidyudi petrucci
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidKampus-Sakinah
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidMasben27
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroidpjj_kemenkes
 
121591453 struma-nodular-non-toksik
121591453 struma-nodular-non-toksik121591453 struma-nodular-non-toksik
121591453 struma-nodular-non-toksikflo tupen
 

What's hot (14)

Askep hipertiroid
Askep hipertiroidAskep hipertiroid
Askep hipertiroid
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
 
Kelainan tiroid
Kelainan tiroidKelainan tiroid
Kelainan tiroid
 
Penyimpangan kdm goiter
Penyimpangan kdm goiterPenyimpangan kdm goiter
Penyimpangan kdm goiter
 
Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroidKelenjar tiroid
Kelenjar tiroid
 
kelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroidkelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroid
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAAsuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroid
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 
121591453 struma-nodular-non-toksik
121591453 struma-nodular-non-toksik121591453 struma-nodular-non-toksik
121591453 struma-nodular-non-toksik
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 

Similar to Struma endemik (20)

Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassarAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
 
Hipertiroidism pigm
Hipertiroidism pigmHipertiroidism pigm
Hipertiroidism pigm
 
Goiter
GoiterGoiter
Goiter
 
Kelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormonKelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormon
 
Asuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditisAsuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditis
 
hipertiroid.ppt
hipertiroid.ppthipertiroid.ppt
hipertiroid.ppt
 
Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2
 
132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Hipo & Hipertiroid
Hipo & HipertiroidHipo & Hipertiroid
Hipo & Hipertiroid
 
Patologi sistem endokrin
Patologi sistem endokrinPatologi sistem endokrin
Patologi sistem endokrin
 
132046829 tiroid
132046829 tiroid132046829 tiroid
132046829 tiroid
 
Endokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroidEndokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroid
 
Endokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroidEndokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroid
 
PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptx
 
SISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptxSISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptx
 
Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1
 
Asuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroidAsuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroid
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 
2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx
2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx
2B_Kel3_ Sistem Endokrin.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxZullaiqahNurhali2
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawamcnoob1
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhRatriShintya
 
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..sdn2bayuning
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfjasawallpaperindones14
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfdapodiksekoci
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.Monhik1
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvsonyaawitan
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf123456858915
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑sayangkamuu240203
 

Recently uploaded (13)

PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
 
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
 

Struma endemik

  • 1. MAKALAH KMB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STRUMA ENDEMIK DISUSUN OLEH KELOMPOK 11: EVI JAYANTI SEPRIANI VERA DHITA STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini berjudul “asuhan keperawatan pada pasien struma endemic”. Kelompok tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah,yang telah memberikan bimbingan dalam pelaksanaan belajar/mengajar. Kelompok menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini.Akhir kata kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun dan kelompok juga minta maaf sebesar-besarnya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Palangkaraya, Penyusun April 2011
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………….......1 1.2.Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………………………………….1 1.3.Metode Penulisan………………………………………………………………………………………………………………..1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian…………………………………………………………………………………………………………………………..2 2.2. Anatomi………………………………………………………………………………………………………………………………2 2.3. Etiologi………………………………………………………………………………………………………………………………..3 2.4. Patofisiologi………………………………………………………………………………………………………………………..3 2.5. Manifstasi Klinis………………………………………………………………………………………………………………….4 2.6. Penatalaksanaan…………………………………………………………………………………………………………………4 2.7. Asuhan Keperawatan………………………………………………………………………………………………………….5 2.8. Diagnosa keperawatan ……………………………………………………………………………………………………….5 2.9. Pengkajian………………………………………………………………………………………………………………………….5 2.10.Perencanaan……………………………………………………………………………………………………………………..5 2.11.Evaluasi……………………………………………………………………………………………………………………………..6 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………14 3.2. Saran……………………………………………………………………………………………………………………………….14 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Struma koloid , difus, nontoksik dan nodular koloid merupakan gangguan yang sangat sering dijumpai dan menyerang 16 % perempuan dan 4 % laki-laki yang berusia antara 20 sampai 60 tahun seperti yang telah dibuktikan oleh suatu penyelidikan di Tecumseh, suatu komunitas di Michigan. Biasanya tidak ada gejala-gejala lain kecuali gangguan kosmetik, tetapi kadang-kadang timbul komplikasi-komplikasi. Struma mungkin membesar secara difus dan atau bernodula. Struma endemic merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Sebab utamanya adalah efisiensi yodium, disamping factor-faktor lain misalnya bertambahnya kebutuhan yodium pada masa pertumbuhan, kehamilan dan laktasi atau pengaruh-pengaruh zat-zat goitrogenik. Goitrogenik sporadic dapat disebabkan factor genetic atau karena obat (iatrogenic) antara lain metal atau propiltiourasil ( PTU ), tolbutamid, sulfaguanidin, PAS dan lain-lain. 1.2. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah ini adalah agar kita dapat memahami tentang penyakit struma endemic dan agar kita dapat mengerti tentang askep penyakit struma endemic. 1.3. Metode Penulisan Metode yang digunakan di dalam penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan buku-buku dan browsing di internet. 1
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Struma adalah gemetaran, bicara jadi gagap, mencret, berat badan menurun, mata membesar, penyakit ini dinamakan pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar - debar, keringat, hipertiroid (graves’ disease). Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hypertiroidisme. Struma Diffusa toxica adalah salah satu jenis struma yang disebabkan oleh sekresi hormon-hormon thyroid yang terlalu banyak. Histologik keadaan ini adalah sebagai suatu hipertrofi dan hyperplasi dari parenkhym kelenjar. lama Struma endemik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan oleh asupan mineral yodium yang kurang dalam waktu yang lama. 2.2. Anatomi Kelenjar thyroid terletak di depan trakhea dan di bawah laryng yang terdiri atas dua lobus yang terletak disebelah dan kiri trakhea dan diikat bersama oleh secarik jaringan disebut istmus yang melintasi pada cincin tulang trakhea dua dan tiga. Struktur thyroid terdiri atas sejumlah besar folikel dilapisi oleh cuboid epitelium membentuk ruang yang disebut koloid yaitu lumen substansi protein. 2
  • 6. Regulasi sekresi hormon tyroid dipengaruhi oleh sistim kerja balik antara kelenjar hipofisis atau pituitari lobus anterior dan kelenjar thyroid. Lobus anterior hipofisis mensekresi TSH yang berfungsi meningkatkan iodine, meningkatkan sintesis dan sekresi hormon thyroid, meningkatkan ukuran kelenjar thyroid. Apabila terjadi penurunan hormon thyroid, hipofisis anterior merangsang peningkatan sekresi TSH dan mempengaruhi kelenjar thyroid untuk meningkatkan sekresi hormon thyroid. 1. Thyroxine (T4) berfungsi untuk mempertahankan metabolisme tubuh. 2. Tridothyronin (T3), berfungsi untuk mempercepat metabolisme tubuh. Fungsi utama kelenjar thyroid adalah memproduksi hormon tiroxin yang berguna untuk mengontrol metabolisme sel. Dalam produksinya sangat erat hubungannya dengan proses sintesa tyroglobulin sebagai matrik hormon, yodium dari luar, thyroid stimuliting hormon dari hipofise. 2.3. Etiologi Hyperthyroid disebabkan oleh hypersekresi dari hormon-hormon thyroid tetapi yang mempengaruhi adalah faktor : umur, temperatur, iklim yang berubah, kehamilan, infeksi, kekurangan yodium dan lain-lain. 2.4. Patofisiologi Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hormon tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke dalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk yang aktif yang distimuler oleh Tiroid Stimulating Hormon kemudian disatukan menjadi molekul tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid. 3
  • 7. Senyawa yang terbentuk dalam molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4) dan molekul yoditironin (T3). Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi Tiroid Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang tyrodotironin (T3) merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus menghambat sintesis tiroksin (T4) dan melalui rangsangan umpan balik negatif meningkatkan pelepasan TSH oleh kelenjar hypofisis. Keadaan ini menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid. 2.5. Manifestasi Klinis Jika struma cukup besar, akan menekan area trakea yang dapat mengakibatkan gangguan pada respirasi dan juga esofhagus tertekan sehingga terjadi gangguan menelan. Peningkatan simaptis seperti ; jantung menjadi berdebar-debar, gelisah, berkeringat, tidak tahan cuaca dingin, diare, gemetar, dan kelelahan. 2.6. Penatalaksanaan Terapi struma antara lain dengan penekanan TSH oleh tiroksin, yaitu pengobatan yang akan mengakibatkan penekanan TSH hipofisis, dan penghambatan fungsi tiroid disertai atrofi kelenjar tiroid. Pembedahan dapat dianjurkan untuk struma yang besar untuk menghilangkan gangguan mekanis dan kosmetis yang diakibatkannya. Pada masyarakat tempat struma timbul sebagai akibat kekurangan yodium, garam dapur harus diberi tambahan yodium. 4
  • 8. 2.7. ASUHAN KEPERAWATAN A.PENGKAJIAN 1). Pengumpulan data Anamnese Dari anamnese diperoleh: 1. Identifikasi klien. 2. Keluhan utama klien. Pada klien post operasi thyroidectomy keluhan yang dirasakan pada umumnya adalah nyeri akibat luka operasi. 3. Riwayat penyakit sekarang Biasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada leher yang semakin membesar sehingga mengakibatkan terganggunya pernafasan karena penekanan trakhea eusofagus sehingga perlu dilakukan operasi. 4. Riwayat penyakit dahulu Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit gondok, misalnya pernah menderita gondok lebih dari satu kali, tetangga atau penduduk sekitar berpenyakit gondok. 5. Riwayat kesehatan keluarga Dimaksudkan barangkali ada anggota keluarga yang menderita sama dengan klien saat ini. 5
  • 9. 6. Riwayat psikososial Akibat dari bekas luka operasi akan meninggalkan bekas atau sikatrik sehingga ada kemungkinan klien merasa malu dengan orang lain. 2). Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum Pada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya composmentis dengan tanda-tanda vital yang meliputi tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang berubah. 2. Kepala dan leher Pada klien dengan post operasi thyroidectomy biasanya didapatkan adanya luka operasi yang sudah ditutup dengan kasa steril yang direkatkan dengan hypafik serta terpasang drain. Drain perlu diobservasi dalam dua sampai tiga hari. 3. Sistim pernafasan Biasanya pernafasan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret efek dari anestesi, atau karena adanya darah dalam jalan nafas. 4. Sistim Neurologi Pada pemeriksaan reflek hasilnya positif tetapi dari nyeri akan didapatkan ekspresi wajah yang tegang dan gelisah karena menahan sakit. 5. Sistim gastrointestinal Komplikasi yang paling sering adalah mual akibat peningkatan asam lambung akibat anestesi umum, dan pada akhirnya akan hilang sejalan dengan efek anestesi yang hilang. 6
  • 10. 6. Aktivitas/istirahat Insomnia, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot. 7. Eliminasi Urine dalam jumlah banyak, perubahan dalam faeces, diare. 8. Integritas ego Mengalami stres yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, depresi. 9. Makanan/cairan Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tyroid. 10. Rasa nyeri/kenyamanan Nyeri orbital, fotofobia. 11. Keamanan Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin digunakan pada pemeriksaan), suhu meningkat di atas 37,40C, diaforesis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, eksoptamus : retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang menjadi sangat parah. 12. Seksualitas Libido menurun, perdarahan sedikit atau tidak sama sekali, impotensi. 3). Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan penunjang o Human thyrologlobulin( untuk keganasan thyroid) o Kadar T3, T4 7
  • 11. Nilai normal T3=0,6-2,0 , T4= 4,6-11 o Darah rutin o Endo Crinologiie minimal tiga hari berturut turut (BMR) nilai normal antara – 10s/d +15 o Kadar calsitoxin (hanya pada pebnderita tg dicurigai carsinoma meduler). 2. Pemeriksaan radiologis o Dilakukan foto thorak posterior anterior o Foto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode soft tissu technig . o Esofagogram bila dicurigai adanya infiltrasi ke osofagus. B. DIAGNOSAKEPERAWATAN Adapun diagnosa yang sering timbul pada penderita post operasi theroidectomy adalah 1. Gangguan jalan nafas yang berhubungan dengan obstruksi trakhea secunder terhadap perdarahan, spasme laring yang ditandai dengan sesak nafas, pernafasan cuping hidung sampai dengan sianosis. 2. Gangguan komunikasi verbal sehubungan dengan nyeri, kerusakan nervus laringeal yang ditandai dengan klien sulit berbicara dan hilang suara. 3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan dampak pembedahan, udema otot, terputusnya jaringan syaraf, yang ditandai ekspresi wajah tampak tegang. 4. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan salah interprestasi yang ditandai dengan sering bertanya tentang penyakitnya. 5. Potensial terjadinya perdarahan berhubungan dengan terputusnya pembuluh darah sekunder terhadap pembedahan. 8
  • 12. C. PERENCANAAN Rencana tindakan yang dilakukan pada klien post operasi thyroidectomy meliputi Diagnosa pertama 1.Tujuan: Jalan nafas klien efektif 2. Kriteria: Tidak ada sumbatan pada trakhea 3. Rencana tindakan:  Monitor pernafasan dan kedalaman dan kecepatan nafas.  Dengarkan suara nafas, barangkali ada ronchi.  Observasi kemungkinan adanya stridor, sianosis.  Atur posisi semifowler  Bantu klien dengan teknik nafas dan batuk efektif.  Melakukan suction pada trakhea dan mulut.  Perhatikan klien dalam hal menelan apakah ada kesulitan. 9
  • 13. 4. Rasional  Mengetahui perkembangan dari gangguan pernafasan.  Ronchi bisa sebagai indikasi adanya sumbatan jalan nafas.  Indikasi adanya sumbatan pada trakhea atau laring.  Memberikan suasana yang lebih nyaman.  Memudahkan pengeluaran sekret, memelihara bersihan jalan nafas.dan ventilsassi  Sekresi yang menumpuk mengurangi lancarnya jalan nafas.  Mungkin ada indikasi perdarahan sebagai efek samping opersi. Diagnosa keperawatan kedua 1. Tujuan : Klien dapat komunikasi secara verbal 2. Kriteria hasil: Klien dapat mengungkapkan keluhan dengan kata-kata. 3. Rencana tindakan:  Kaji pembicaraan klien secara periodik  Lakukan komunikasi dengan singkat dengan jawaban ya/tidak.  Kunjungi klien sesering mungkin  Ciptakan lingkungan yang tenang. 10
  • 14. 4. Rasionalisasi:  Suara parau dan sakit pada tenggorokan merupakan faktor kedua dari odema jaringan / sebagai efek pembedahan.  Mengurangi respon bicara yang terlalu banyak.  Mengurangi kecemasan klien  Klien dapat mendengar dengan jelas komunikasi antara perawat dan klien. Diagnosa keperawatan ketiga 1. Tujuan: Rasa nyeri berkurang 2. Kriteria hasil: Dapat menyatakan nyeri berkurang, tidak adanya perilaku uyg menunjukkan adanya nyeri. 3. Rencana tindakan  Atur posisi semi fowler, ganjal kepala /leher dengan bantal kecil  Kaji respon verbal /non verbal lokasi, intensitas dan lamanya nyeri.  Intruksikan pada klien agar menggunakan tangan untuk menahan leher pada saat alih posisi .  Beri makanan /cairan yang halus seperti es krim.  Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. 11
  • 15. 4. Rasionalisasi  Mencegah hyperekstensi leher dan melindungi integritas pada jahitan pada luka.  Mengevaluasi nyeri, menentukan rencana tindakan keefektifan terapi.  Mengurangi ketegangan otot.  Makanan yang halus lebih baik bagi klien yang menjalani kesulitan menelan.  Memutuskan transfusi SSP pada rasa nyeri. Diagnosa keperawatan keempat 1. Tujuan: Pengetahuan klien bertambah. 2. Kriteria hasil: Klien berpartisipasi dalam program keperawatan 3. Rencana tindakan:  Diskusikan tentang keseimbangan nutrisi.  Hindari makanan yang banyak mengandung zat goitrogenik misalnya makanan laut, kedelai, Lobak cina dll.  Konsumsikan makanan tinggi calsium dan vitamin D. 4. Rasionalisasi:  Mempertahankan daya tahan tubuh klien.  Kontraindikasi pembedahan kelenjar thyroid.  Memaksimalkan suplai dan absorbsi kalsium. 12
  • 16. Diagnosa keperawatan kelima 1. Tujuan Perdarahan tidak terjadi. 2. Kriteria hasil Tidak terdapat adanya tanda-tanda perdarahan. 3. Rencana tindakan:  Observasi tanda-tanda vital.  Pada balutan tidak didapatkan tanda-tanda basah karena darah.  Dari drain tidak terdapat cairan yang berlebih.( > 50 cc). 4. Rasionalisasi:  Dengan mengetahui perubahan tanda-tanda vital dapat digunakan untuk mengetahui perdarahan secara dini.  Dengan adanya balutan yang basah berarti adanya perdarahan pada luka operasi.  Cairan pada drain dapat untuk mengetahui perdarahan luka operasi. D. EVALUASI 1. teruskan bila masalah masih ada. 2. Revisi/modifikasi bila masalah ada tetapi rencana dirubah. 3. Terpecahkan jika masalah berhasil dipecahkan. 13
  • 17. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Struma Diffusa toxica adalah salah satu jenis struma yang disebabkan oleh sekresi hormon-hormon thyroid yang terlalu banyak. Histologik keadaan ini adalah sebagai suatu hipertrofi dan hyperplasi dari parenkhym kelenjar. Struma endemik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan oleh asupan mineral yodium yang kurang dalam waktu yang lama. 3.2. Saran Kami berharap dengan adanya makalah ini supaya dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyakit-penyakit berbahaya. 14
  • 18. DAFTAR PUSTAKA -Brunner dan Suddarth, (2001) Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 2, penerbit EGC. -Long, Barbara C, (1996), Keperawatan Medikal Bedah, EGC. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.