SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
1
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL KOMPREHENSIF PADA
NY “S” GII PI A0 UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU 3 HARI INPARTU
KALA I FASE AKTIF DENGAN MASALAH SAKIT PERUT
TEMBUS BELAKANG DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WAPUNTO
TANGGAL 23 MEI 2013
No. Register : -
Tanggal Masuk : 23 Mei 2013 Jam 14.15 WITA
Tanggal Pengkajian : 23 Mei 2013 Jam 14.30 WITA
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. IDENTITAS ISTRI/ SUAMI
Nama : Ny. S / Tn. S
Umur : 25 tahun / 51 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SD
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Perkawinan ke : II / II
Lamanya menikah : ± 3 Tahun
Alamat : Lasunapa
B. DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS
Riwayat Persalinan Sekarang
a. Ibu masuk di BPS tanggal 23-05-2013 jam 14.15 WITA
b. Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang sejak tanggal 23 – 05 – 2013
jam 09.00 WITA
c. Selama inpartu ibu tidak bisa beristrahat dengan tenang karena nyeri yang
dirasakan
d. Nyeri yang dirasakan bersifat hilang timbul
e. Ibu mengatakan ada pengeluaran lendir campur darah
2
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum ibu : Baik
b. Kesadaran : Kompesmentis
c. Tanda-tanda vital :
1) Tekanan darah : 100/70 mmHg
2) Nadi : 80 kali/menit
3) Pernapasan : 20 kali/menit
4) Suhu : 36,6 °C
d. Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
1) Kepala dan rambut:
Inspeksi : Kepala dan rambut bersih
Palpasi : Tidak ada benjolan dan rambut tidak rontok
2) Wajah:
Inspeksi : Ekspresi wajah senang, wajah tidak pucat, tidak
ada kloasma gravidarum
Palpasi : Tidak ada oedema pada wajah
3) Mata:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, bersih
Palpasi : Konjungtiva merah muda, dan sklera tidak kuning
4) Hidung:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tidak ada
polip
5) Telinga:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak
ada poliester
6) Mulut dan gigi:
Inspeksi : Bibir lembab dan tidak pucat, tidak ada karies gigi,
lidah bersih, gusi merah muda, dan tidak ada
sariawan
7) Leher:
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
3
pembuluh limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis
8) Dada:
Inspeksi : Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu
menonjol, hyperpigmentasi pada areola mammae
Palpasi : Tidak ada benjolan, belum ada kolostrum,
payudara tegang
9) Abdomen:
Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, tonus otot perut
kendor, tampak striae albicans dan linea nigra
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pembesaran perut sesuai
kehamilan
Leopold I : - Teraba 1 bagian bulat, lembek, dan tidak
melenting (bokong)
Leopold II : - Teraba 1 bagian yang panjang, keras dan datar
(punggung kiri).
Leopold III :- Teraba 1 bagian yang bundar, keras dan
melenting (kepala).
Leopold IV :- Jari-jari tangan sudah tidak bertemu (divergen)
Kepala sudah masuk pintu atas panggul
Pengukuran :
Tinggi fundus uteri 33 cm
Lingkar perut 92 cm
Tafsiran berat janin 3.036 gram
Auskultasi denyut jantung janin: terdengar jelas, kuat dengan
frekuesi 136 kali/menit.
Kontraksi uterus : Teratur ( 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik ).
10) Genitalia dan Anus
a) Terdapat pengeluaran lendir campur darah
4
b) Tidak ada varises vulva
c) Tidak ada oedema
d) Tidak ada hemorroid pada anus
e) Pemeriksaan dalam pervaginam (VT)
Tanggal 23 – 05 – 2013 Jam: 15.00 WITA
Vagina elastis
Kesan panggul normal, ditandai dengan:
Promontorium tidak teraba
Linea innominata teraba sebagian
Spina ischiadika tidak menonjol
Os. Koksigis melengkung
Arkus pubis membentuk sudut tumpul
Otot-otot dasar panggul lunak
Portio tipis dan lunak
Pembukaan serviks 8 cm
Ketuban (+)
Presentase kepala
Posisi ubun-ubun kecil kanan depan
Molase : 0
Penurunan kepala Hodge III
Adanya pelepasan lendir campur darah
11) Ekstermitas atas dan bawah:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan, tidak
ada verices
Palpasi : Tidak ada oedema, lingkar lengan atas 27 cm
Refleks patella kiri dan kanan (+).
5
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa: GII PI A0, umur kehamilan 39 minggu 3 hari, punggung kanan,
presentase kepala, penurunan kepala 2/5, intra uterina, tunggal, hidup,
keadaan umum ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif, dengan
masalah nyeri perut tembus belakang.
1. GII PI A0
Dasar :
Data Subyektif : - Ibu mengatakan hamil yang ke dua dan tidak pernah
keguguran
Data Obyektif : - Tonus otot perut kendor
- Terdapat striae albicans dan linea nigra.
Analisis dan interprestasi :
Tonus otot perut kendor karena sudah mengalami kehamilan dan
persalinan sebelumnya sehingga terjadi perenggangan dan hipertropi
pada uterus. berulang dan pernah mengalami peregangan akibat
kehamilan yang lalu (Asuhan kebidanan I 37-38).
Striae albicans adalah tanda peregangan yang bewarna putih, yang
muncul setelah partus. Striae albicans terjadi karena Serabut-serabut
elastic dari lapisan kulit dalam terpisah dan putus karena regangan
uterus sehingga kulit perut seolah-olah retak-retak dan warnanya
berubah hiperemik (Hamilton hal 66).
Tampak linea nigra yang merupakan garis pigmentasi dari simpisis
pubis sampai dibagian atas fundus sampai dibagian fundus di garis
tengah tubuh, ini menandakan bahwa ibu mengalami kehamilan
berulang (Asuhan kebidanan I 37-38).
2. Umur kehamilan 39 minggu 3 hari
Dasar :
Data Subyektif : - Ibu mengatakan hamil 9 bulan
- Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya
(HPHT) tanggal 20-08-2012
6
Data Obyektif : - Tinggi fundus uteri 33 cm
- Tafsiran persalinan tanggal 27-05-2013
Analisis dan interprestasi :
Berdasarkan rumus neagle dan berdasarkan HPHT tanggal 20-8-2012
sampai tanggal kunjungan 23-05-2013, maka umur kehamilannnya 39
minggu 3 hari dengan tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proxesus
xipoideus.
Berdasarkan HPHT tanggal 20-8-2012 sampai tanggal pengkajian 04-
05-2013 didapatkan umur kehamilan 39 minggu 3 hari. Hal ini
berdasarkan perhitungan neagle, tafsiran persalinan dapat dihitung
berdasarkan HPHT yaitu tanggal +7, bulan -3, tahun +1, sehingga
didapatkan tafsiran persalinannya yaitu tanggal 9-4-2013. (Asuhan
Kebidanan I (kehamilan) : 29).
3. Punggung Kanan
Dasar:
Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janin sering dirasakan
pada perut sebelah kiri ibu.
Data Obyektif : - Pada palpasi Leopold II : Teraba 1 bagian yang
panjang, keras dan datar diperut kanan (punggung
kanan).
Analisis dan interpresentasi :
Leopold II bertujuan untuk menentukan bagian apa yang berada pada
salah satu sisi perut ibu.
Pada pemeriksaan Leopold II, punggung janin berada di pihak yang
memberikan rintangan terbesar berupa keras, datar dan memanjang
(Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan : 143).
4. Presentase Kepala
Dasar :
Data Subyektif : -
Data Obyektif : - Palpasi Leopold I : Teraba 1 bagian bulat,
lembek, dan tidak melenting pada fundus
7
(bokong).
- Palpasi Leopold III: Teraba 1 bagian yang
bundar, keras dan melenting pada perut bagian
bawah.
Analisis dan interpresentasi :
Leopold I bertujuan untuk menentukan bagian apa yang terdapat pada
fundus.
Pada pemeriksaan Leopold I teraba bagian yang lembek, bulat dan tidak
melenting yang menandakan bokong pada fundus.
Leopold III bertujuan untuk menetukan bagian terendah janin.
Pemeriksaan Leopold III teraba bagian yang keras, bundar dan
melenting pada bagian bawah uterus (atas symphisis), hal ini
menunjukkan bahwa janin letak kepala. (Keterampilan dasar praktik
klinik kebidanan :143-144).
5. Penurunan Kepala 2/5
Dasar :
Data Subyektif : -
Data Obyektif : - Pada palpasi Leopold IV kepala sudah masuk
pintu atas panggul, penurunan kepala 2/5
Analisis dan interprestasi :
Pada palpasi Leopold IV ujung jari kedua tangan tidak bersentuhan lagi
(divergen). Hali ini menunjukkan bahwa bagian terendah janin sudah
masuk pintu atas panggul. Turunnya kepala dapat diukur dengan
perlimaan, yaitu meletakkan kelima jari di atas symphisis. Penurunan
kepala 2/5 ditandai dengan dua jari berada di atas symphisis dan tiga
jari berada di bawah symphisis (Obstetri Fisiologis Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran: 265).
8
6. Intra Uterina
Dasar:
Data Subyektif : - Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah
mengalami perdarahan dan tidak ada nyeri tekan
- Ibu mengatakan janinnya bergerak sejak umur
kehamilan 5 bulan
Data Obyektif : - Pada palpasi tidak ada nyeri tekan
- Pembesaran perut sesuai umur kahamilan
Analisis dan inteprestasi
Pada saat palpasi tidak ada rasa sakit/nyeri pada abdomen dan pada saat
janin bergerak tidak ada nyeri abdomen serta tidak pernah ada
perdarahan menandakan janin berada dalam kavum uteri/intra uteri
(Ilmu Kebidanan:143).
7. Tunggal
Dasar:
Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janin kuat dirasakan
pada perut sebelah kiri ibu
Data Obyektif : - Leopol I : Teraba 1 bagian bulat, lembek dan
tidak melenting (bokong).
- Leopold II : Teraba 1 bagian yang panjang, kerasm
dan datar diperut kanan (punggung kanan).
- Leopold III : Teraba 1 bagian yang bundar, keras
dan melenting pada perut bagian bawah.
- Leopold IV : Tangan divergen, jari-jari tidak
bertemu (kepala sudah masuk pintu atas panggul).
- Auskultasi denyut jantung janin terdengar pada perut
ibu sebelah kanan dengan frekuensi 136x/menit.
Analisis dan intrerprestasi :
Pada palasi leopold I, II, III teraba bagian – bagian besar janin yaitu
satu kepala, satu punggung dan satu bokong serta deyut jantung janin
terdengar hanya pada salah satu perut ibu menandakan kehamilan
9
tunggal (Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran: 186).
8. Hidup
Dasar :
Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan
sejak umur kehamilan 5 bulan
Data Obyektif : - Denyut jantung janin 136x/menit
- Pergerakan janin (+)
Analisis dan interprestasi
Salah satu tanda janin hidup adalah terdengarnya detak jantung janin
dengan frekuensi 120-160x/menit dan adanya pergerakan janin (Ilmu
Kebidanan:148).
9. Keadaan umum ibu dan janin baik
Dasar :
Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janin sering dirasakan
pada sebelah kiri perut ibu
Data Obyektif : - Keadaan umum ibu baik
- Kesadaran : kompesmentis
- Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5 0
C
Pernapasan : 20x / menit
- Denyut jantung janin : 140x/menit
Analisis dan Interpretasi :
Pergerakan janin kuat yang dirasakan ibu menunjukan keadaan janin
baik
Tanda – tanda vital dalam batas normal ( tekanan darah : 100/70 –
120/80 mmHg, Nadi : 60 – 100x/menit, suhu : 36,5 – 37,5˚C dan
pernapasan : 16 – 24x/menit ) ibu dapat berkomunikasi dengan baik dan
tetap kooperatif serta denyut jantung janin dalam batas normal ( 120 –
10
160x/menit ), teratur dan kuat menandakan keadaan ibu dan janinnya
baik (APN, 2007).
10. Inpartu Kala I Fase Aktif
Dasar:
Data Subyektif : - Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang
- Ibu mengatakan keluar lendir campur darah dari
jalan lahir
Data Obyektif : - Adanya pelepasan lendir campur darah
- Hasil pemeriksaan dalam pada jam 15.00 WITA
 Vagina elastis
 Kesan panggul normal, ditandai dengan:
Promontorium tidak teraba
Linea innominata teraba sebagian
Spina ischiadika tidak menonjol
Os. Koksigis melengkung
Arkus pubis membentuk sudut tumpul
Otot-otot dasar panggul lunak
 Portio tipis dan lunak
 Pembukaan serviks 8 cm
 Ketuban (+)
 Presentase kepala
 Posisi ubun-ubun kecil kanan depan
 Molase : 0
 Penurunan kepala Hodge III
 Adanya pelepasan lendir campur darah
Analisis dan Interpretasi
Nyeri yang timbul adalah nyeri yang berasal dari adanya kontraksi
uterus (his persalinan). Nyeri ini disebabkan oleh anoxia sel-sel otot
waktu kontraksi tekanan pada ganglia dan serviks dan segmen bawah
rahim oleh serabut-serabut otot yang berkontraksi. Hal ini
menyebabkan pendataran dan atau pembukaan serviks.
11
Mulainya persalinan ditandai dengan adanya his persalinan dan
dipengaruhi oleh system endokrin dan janin.
Meningkatnya produksi prostaglandin ibu mempengaruhi lunaknya
mulut rahim sehingga terjadi pembukaan serviks. Pembukaan serviks
dibagi atas dua fase, yaitu fase laten ditandai dengan pembukaan
serviks 1-3 cm, dan fase aktif ditandai dengan pembukaan serviks 4-10
cm (pembukaan lengkap)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis servikalis keluar
disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan
karena lepasnya selaput janin pada bagian segmen bawah rahim hingga
beberapa capillar terputus (Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran: 231-259).
11. Masalah Nyeri Perut Tembus Belakang
Dasar:
Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang sejak
tanggal 23-05-2013, jam : 15.00 WITA
- Ibu mengatakan keluar lendir campur darah dari
jalan lahir.
Data Obyektif : - Pada pemeriksaan dalam (VT) pukul 09.00 WITA,
kesan panggul normal, portio tipis dan lunak,
pembukaan serviks 8 cm, ketuban (+), presentase
kepala, Posisi ubun-ubun kecil kanan depan, molase
0, penurunan kepala Hodge III, adanya pelepasan
lendir campur darah.
- Kontraksi uterus 45 Kontraksi uterus : Teratur ( 4x
dalam 10 menit lamanya 45 detik ).
Analisis dan interprestasi
Nyeri perut terjadi karena membukanya mulut rahim disertai
pergerakan otot polos rahim yang menimbulkan rangsangan cukup kuat
dan timbul rasa nyeri (sarwono : 2005).
12
Rangsangan nyeri berasal dari saraf para simpatik yang disebabkan
karena terletaknya segmen medulla spinalis dan para simpatis yang
disebabkan karena tertekanya ujung saraf sewaktu rahim baerkontraksi
dengan tegangnya rahim bawah (serviks) (Anatomi fisiologi terapan
dalam kehidupana,salvia veralis).
Pada saat plasenta sudah tua terjadi insufisiensi sehingga progesterone
menurun dan estrogen sebaliknya menyebabkan uterus berkontraksi.
Adanya perbandingan estrogen dan progesterone yang tidak seimbang
mengakibatkan meningkatnya sensivitas otot-otot uterus terhadap
pengaruh hormon oksitosin.
Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin
pada bagian segmen bawah rahim hingga beberapa capillar terputus
(Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran: 231-
259).
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH/POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial
LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA /KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera/ kolaborasi
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN
A. Tujuan :
1. Kala I persalinan berlangsung normal
2. Kondisi ibu dan janin baik
3. Nyeri perut tembus belakang ibu teratasi.
B. Kriteria :
1. Pembukaan lengkap terjadi 2 jam kemudian (jam 05.00 WITA),
penurunan kepala 0/5, kontraksi uterus kuat 4-5 x / menit durasi > 40 detik
setiap 10 menit dalam 30 menit
2. Keadaan umum ibu dan janin baik, dengan tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 mmHg – 120/80 mmHg
Nadi : 60 – 100 x /menit
13
Suhu : 36,5o
– 37,5o
C
Pernapasan : 16 – 24 x / menit
Denyut jantung janin : 120 – 160 x / menit
3. Ibu dapat tenang dalam menghadapi persalinan
C. Rencana Tindakan:
1. Senyum,sapa, dan salam pada ibu
Rasional : Menjalin keakraban antara petugas dan ibu
2. Lakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan
Rasional : Agar ibu mengerti dan mau memberikan informasi yang di
butuhkan serta dapat melindungi petugas dari tuntutan
hukum.
3. Beritahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan
Rasional : Agar ibu dapat kooperatif dengan petugas
4. Lakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI
Rasional : PI adalah bagian yang esensial dari semua asuhan yang
diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir karena dapat
menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir.
Upaya dan keterampilan untuk melaksanakan prosedur PI
secara baik dan benar juga dapat melindungi penolong
persalinan terhadap resiko infeksi.
5. Lakukan Observasi :
a. Tiap 30 menit, yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi uterus
Rasional : Denyut jantung janin dan nadi ibu perlu diperiksa untuk
memastikan kondisi ibu dan janinnya. Kontraksi uterus
baik jika durasi 40 detik, frekuensi 4-5 kali dalam 10
menit selama 30 menit sehingga memudahkan petugas
dalam pengambilan tindakan selanjutnya
b. Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu
Rasional : Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5o
- 37,5o
C
merupaka salah satu indikator untuk mengetahui keadaan
14
umum ibu. Urin ibu diobservasi sebagai upaya
pengosongan kandung kemih sehingga tidak menahan
penurunan kepala
c. Tiap 4 jam yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan
ketuban, molase, dan tekanan darah ibu
Rasional : Untuk mengetahui kemajuan persalinan dengan
mengobservasi pembukaan serviks dan penurunan kepala,
kondisi janin dapat pula dilihat dari keadaan air ketuban,
dan molase/penyusupan kepala janin, dan teanan darah ibu
untuk mengetahui keadaan ibu, sehingga dapat
memudahkan kita dalam pengambilan tindakan
selanjutnya
6. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan
Rasional : Penjelasan tentang nyeri yang dialami dapat membuat ibu
beradaptasi dengan nyeri yang ia rasakan
7. Minta keluarga untuk mengurut punggung ibu untuk mengurangi rasa
nyeri
Rasional : Keluarga bersedia menikuti anjuran bidan
8. Berikan dukungan pada ibu
Rasional : Dukungan dapat menyemangati ibu menghadapi
Persalinan
9. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
Rasional : Kandung kemih yang penuh dapat menghambat
penurunan kapala janin
10. Anjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri atau
ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu
Rasional : Posisi miring kiri atau kanan dapat mencegah penekanan
vena cava inferior sehingga tidak terjadi hipoksia pada
janin, posisi nyaman dapat mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan ibu
15
11. Bantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor
Rasional : Mengganti sarung yang kotor dapat mencegah infeksi
kuman ke jalan lahir
12. Ajarkan ibu teknik relaksai terutama saat terjadi kontraksi
Rasional : Dapat mengurangi ketegangan terutama saat terjadi
kontraksi
13. Siapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan APN
Rasional : Alat dan Bahan pertolongan persalinan yang sesuai APN
dapat mencegah terjadinya infeksi silang
14. Dokumentasi hasil pemantauan Kala I pada partograf
Rasional : Dokumentasi dengan patograf memudahkan untuk
pengambilan keputusan dan rencana asuhan selanjutnya.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal: 23 – 05 – 2013 Jam: 15.00 WITA
1. Memberikan senyum, salam dan sapa pada ibu
Hasil : Ibu membalas senyum, sapa, dan salam petugas
2. Melakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan
Hasil : Ibu mengerti dan setuju dengan tindakan yang akan di lakukan.
3. Memberitahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan
Hasil : Ibu mau diperiksa oleh petugas
4. Melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI
Hasil : Penolong melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI.
5. Melakukan observasi :
a. Tiap 30 menit, yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi uterus
Hasil : DJJ: 140x/menit, nadi ibu: 80x/menit, kontraksi uterus 4
kali dalam 10 menit durasi 45 detik
b. Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu
Hasil : Suhu tubuh ibu 36,6o
C, volume urine 100 cc
c. Tiap 4 jam yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan
ketuban, molase, dan tekanan darah ibu
16
Hasil : Pembukaan 8 cm, penurunan kepala 2/5, ketuban (+),
molase (0), tekanan darah ibu 100/70 mmHg
6. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan karena tertekannya
ujung-ujung syaraf sewaktu uterus berkontraksi
Hasil : Ibu mengerti penyebab nyeri yang dialaminya
7. Meminta keluarga untuk mengurut punggung ibu untuk mengurangi rasa
nyeri
Hasil : Punggung ibu sudah diurut, dan nyeri perut tembus belakang ibu
sedikit berkurang.
8. Memberikan dukungan pada ibu
Hasil : Ibu semangat dan termotivasi
9. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
Hasil : Ibu sudah buang air kecil
10. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri
atau ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu
Hasil : Ibu miring kiri dan kanan secara bergantian
11. Membantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor
Hasil : Ibu telah mengganti sarung yang kotor
12. Mengajarkan ibu tekhnik relaksai teruatama saat terjadi kontraksi
Hasil : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan
13. Menyiapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan
APN
Hasil :
a. Dalam bak partus
2 pasang handschoen steril
2 buah klem koher
1 buah klem ½ koher
1 buah gunting tali pusat
2 buah benang pengikat tali pusat
1 buah spoit disposable steril 2,5 cc
Kapas steril dan kapas DTT secukupnya
17
b. Di luar bak partus
Nierbeken
Pengisap lendir
Tensi meter
Stetoskop
Pengukur panjang badan
Celemek
Thermometer
Larutan klorin dan air DTT
Timbangan bayi
2 buah tempat sampah
1 buah tempat plasenta
Tempat pakaian kotor ibu
c. Persiapan obat-obatan
Oxytocin 6-8 ampul
Ergometrin
Betadine
Zalf mata
Vit. K
Hepatitis B
d. Persiapan pakaian ibu
Alas bokong
Baju dan sarung bersih
Celana dalam
Gurita
e. Persiapan bayi
Handuk, sarung
Baju dan popok bayi, kaos kaki/tangan dan topi
Hasil: Alat telah siap pakai
14. Mendokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf
18
Hasil : Pemantauan Kala I ada pada partograf.
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 23 – 05 – 2013 Jam 15.10 WITA
1. Kala I berlangsung normal, ditandai dengan :
a. Ibu mengatakan adanya dorongan kuat untuk meneran seperti ingin
buang air besar
b. Ibu mengatakan adanya tekanan pada anus
c. Perineum menonjol
d. Vulva dan sfingter anus membuka
e. Pemeriksaan dalam (VT) pada jam 15.00 WITA
 Vagina elastis
 Kesan panggul normal, ditandai dengan:
Promontorium tidak teraba
Linea innominata teraba sebagian
Spina ischiadika tidak menonjol
Os. Koksigis melengkung
Arkus pubis membentuk sudut tumpul
Otot-oto dasar panggul lunak
 Portio tidak teraba
 Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)
 Ketuban (-), tidak ada penumbungan
 Presentase kepala
 Posisi ubun-ubun kecil kiri depan
 Molase : 0
 Penurunan kepala Hodge IV (0/5)
 Adanya pelepasan lendir campur darah
f. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik
2. Keadaan umum ibu dan janin baik, dengan tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 100 / 70 mmHg
b. Nadi : 80 x / menit
19
c. Suhu : 366 °C
d. Pernapasan : 20 x / menit
e. Denyut Jantung Janin : 140 x /menit
3. Ibu menjadi tenang dalam menghadapi persalinan, nyeri perut tembus
belakang sedikit teratasi.
4. Terdapat tanda dan gejala kala II.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS
KALA II
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
Data Subyektif:
a. Ibu mengatakan ingin buang air besar
b. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran
c. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang
Data Obyektif:
a. Keadaan umum ibu baik, TTV :
- Tekanan Darah : 100 / 80 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 370
C
- Pernapasan : 20x / menit
b. Adanya tekanan pada anus
c. Perineum menonjol
d. Vulva dan sfingter anus membuka
e. Pemeriksaan dalam (VT) jam 17.00 wita :
 Vagina elastis
 Kesan panggul normal, ditandai dengan:
Promontorium tidak teraba
Linea innominata teraba sebagian
Spina ischiadika tidak menonjol
Os. Koksigis melengkung
20
Arkus pubis membentuk sudut tumpul
Otot-otot dasar panggul lunak
 Portio tidak teraba
 Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)
 Ketuban (-)
 Presentase kepala
 Posisi ubun-ubun kecil kiri depan
 Molase: 0
 Penurunan kepala Hodge IV (0/5)
 Adanya pelepasan lendir campur darah
f. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik
g. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/ menit.
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Inpartu Kala II, keadaan umum ibu dan janin baik
1. Inpartu Kala II
Dasar:
Data Subyektif : - Ibu mengatakan ingin BAB dan ada tekanan pada anus
- Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran
- Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus
belakang.
Data Obyektif : - Adanya tekanan pada anus
- Perineum menonjol
- Vulva dan sfingter anus membuka
- Pemeriksaan dalam (VT) jam 17.00 WITA :
 Vagina elastis
 Kesan panggul normal, ditandai dengan:
Promontorium tidak teraba
Linea innominata teraba sebagian
Spina ischiadika tidak menonjol
Os. Koksigis melengkung
21
Arkus pubis membentuk sudut tumpul
Oto-otot dasar panggul lunak.
 Portio tidak teraba
 Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)
 Ketuban (-), tidak ada penumbungan
 Presentase kepala
 Posisi ubun-ubun kecil kiri depan
 Molase : 0
 Penurunan kepala Hodge IV (0/5)
 Adanya pelepasan lendir campur darah
- Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik
- DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/
Menit.
Analisis dan interprestasi:
Adanya his yang adekuat mengakibatkan segmen atas rahim berkontraksi
dan mendorong janin ke segmen bawah rahim yang merupakan gerakan
pasif dari janin.
Serviks uterus yang tidak mengandung otot kontraktil berdilatasi sehinnga
membentuk suatu saluran yang akan menerima bayi sampai mencapai
dasar panggul (dilatasi sempurna).
Hal ini mengakibatkan tekanan yang hebat pada otot dasar panggul dan
bagian tertendah janin menekan fleksus syaraf (frankenhausier) yang
mengakibatkan rasa nyeri yang bertambah.
Kontraksi yang timbul disertai tekanan mengedan dari ibu yang
berlangsung secara refleks merupakan tanda kala II (Obstetri Fisiologis
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran : 265).
2. Keadaan umum ibu dan janin baik
Dasar:
Data Subyektif : -
Data Obyektif : - Keadaan umum ibu baik, TTV :
- Tekanan Darah : 100 / 80 mmHg
22
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 370
C
- Pernapasan : 20x / menit
- DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/
Menit.
Analisis dan interprestasi :
Tanda-tanda vital yang normal merupakan faktor pendukung untuk
menentukan keadaan umum ibu baik (Obstetri Fisiologi dan Ginekologi:
158).
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial
LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera/ kolaborasi
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN
A. Tujuan :
1. Kala II berlangsung normal, ditandai dengan :
a. Bayi lahir tidak lebih dari 1 jam setelah dipimpin
b. Keadaan umum ibu dan bayi baik
c. Kontraksi uterus baik
B. Kriteria :
1. Kala II berlangsung normal, ditandai dengan :
a. Bayi lahir pada tidak lebih dari 2 jam setelah dipimpin yaitu tidak
melewati pukul 06.00 WITA.
b. Keadaan umum ibu dan bayi baik, tidak terjadi asfiksia, sianosis, dan
hipotermi pada bayi
c. Kontraksi uterus teraba keras dan bundar
C. Rencana Tindakan
1. Kenali tanda dan gejala kala II yaitu adanya dorongan kuat untuk
meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan sfingter ani
membuka
23
Rasional : Dengan memastikan adanya tanda gejala kala II, pada saat ada
his ibu sudah dapat di anjurkan untuk mengedan.
2. Pastikan kelengkapan alat dan bahan pertolongan persalinan,
memasukkan spoit dalam bak partus dan mematahkan ampul oxytocin
Rasional : Untuk mencegah infeksi silang antara petugas dan benda-
benda yang terkontaminasi
3. Pakai celemek plastik
Rasional : Memakai celemek dan perlindungan pribadi dapat melindungi
penolong dari kontaminasi cairan, lendir dan darah pasien
yang dapat menyebarkan penyakit.
4. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan
handuk bersih
Rasional : Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan merupakan
upaya untuk mencegah terjadinya infeksi
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
Rasional : Merupakan perlindungan diri terhadap sumber infeksi
6. Isap oksitosin dengan tangan yang memakai sarung tangan
Rasional : Oxytocin sebagai obat untuk merangsang kontraksi uterus
sehingga memudahkan petugas dalam melakukan manajemen
aktif Kala III
7. Lakukan vulva hygiene
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman
yang berasal dari vulva dan perineum
8. Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional : Untuk memastikan pembukaan sudah lengkap, memastikan
ketuban utuh atau tidak, sehingga dapat dilakukan amniotomi
jika pembukaan sudah lengkap dan ketuban masih utuh, serta
memastikan tidak ada bagian-bagian kecil janin dan tidak ada
penumbungan tali pusat
24
9. Lakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan
merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci
tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
Rasional : Agar tidak terjadi infeksi silang
10. Dengarkan detak jantung janin
Rasional : Untuk memastikan bahwa janin dalam keadaan baik
11. Beritahu ibu bahwa saat ini ibu dan janin dalam kondisi baik dan anjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi
Rasional : Agar ibu tidak cemas dengan keadaannya dan bisa
mempersiapkan diri untuk meneran pada saat his
12. Beritahu keluarga untuk membantu ibu mencari posisi yang nyaman, yaitu
posisi setengan duduk
Rasional : Posisi yang nyaman dalam bersalin memudahkan ibu untuk
meneran. Jika ibu berbaring terlentang maka uterus dan janin
di dalamnya akan menekan cara inferior. Hal ini akan
mengakibatkan berkurangnya aliran darah dari ibu ke
plasenta, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah
dari ibu ke plasenta jadi menurun.
13. Pimpin ibu untuk meneran saat kontraksi, berikan makan dan minum serta
istirahat di antara kontraksi
Rasional : Meneran secara berlebihan sehingga menahan upaya untuk
mengambil nafas akan mengakibatkan kelelahan yang tidak
perlu bagi ibu dan meningkatkan resiko asfiksia pada bayi
karena masuknya oksigen dari ibu ke plasenta jadi menurun.
Ibu diberikan makan dan minum agar tidak terjadi dehidrasi
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang
nyaman jika dalam 60 menit belum ada dorongan untuk meneran
Rasional : Pemilihan posisi yang nyaman memudahkan ibu untuk
meneran
15. Letakkan handuk diatas perut ibu, saat kepala bayi nampak di introitus
vagina
25
Rasional : Handuk bersih bertujuan untuk mengeringkan bayi baru lahir
16. Pasang alas bokong yaitu kain yang dilipat 1/3 bagian
Rasional : Alas bokong berguna untuk menyokong perineum agar tidak
terjadi rupture
17. Buka tutup partus set dan pakai kedua sarung tangan DTT
Rasional : Sebagai perlindungan diri agar tidak terkena infeksi silang
18. Lahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih
dan kering, tangan yang lain menahan puncak kepala agar tidak terjadi
fleksi yang terlalu cepat dan membantu lahirnya kepala
Rasional : Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala
bayi secara bertahap dan hati - hati dapat mengurangi
regangan berlebihan (robekan) pada vagina dan perineum
19. Periksa lilitan tali pusat pada leher bayi
Rasional : Lilitan tali pusat dapat menghambat kelahiran bahu sehingga
bisa terjadi asfiksia bila tidak dilepaskan.
20. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Rasional : Putaran paksi luar yang sempurna menjadikan kepala janin
searah dengan punggungnya sehinngga memudahkan
kelahiran bayi
21. Lahirkan bahu secara biparietal
Rasional : Melahirkan bahu secara biparietal dapat mengurangi atau
mencegah terjadinya ruptur
22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan
dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan
dan siku atas
Rasional : Untuk memudahkan proses persalinan dan mencegah laserasi
23. Lahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menelusuri punggung
hingga tungkai
Rasional : Menelusuri punggung sampai tungkai untuk memudahkan
proses kelahiran
26
24. Lakukan penilaian tangisan bayi, pernapasan, pergerakan dan warna kulit
bayi dan letakkan bayi diatas perut ibu
Rasional : Untuk mengetahui apakah bayi menangis kuat atau bernapas
megap-megap, gerakan bayi aktif atau tidak serta wana kulit
bayi kemerahan atau sianosis sehingga memudahkan petugas
dalam pengambilan tindakan selanjutnya
25. Keringkan bayi diatas perut ibu
Rasional : Untuk mencegah terjadinya hipotermi pada bayi
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 11-04-2011 Jam 17.00 – 17.30 WITA
1. Mengenali tanda gejala kala II
Hasil : Adanya tanda gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk
meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva
membuka.
2. Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan serta mematahkan oksitosin
dan memasukan spuit ke dalam bak partus
Hasil : Alat dan bahan siap pakai
3. Memakai celemek plastik
Hasil : Celemek sudah dipakai
4. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengeringkan
dengan handuk bersih
Hasil : Petugas sudah mencuci tangan dibawah air mengalir
5. Memakai sarung tangan DTT pada satu tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
Hasil : Petugas telah memakai sarung tangan DTT pada tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan dalam
6. Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dengan tangan yang memakai
sarung tangan dan memasukkannya dalam bak partus
Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak parutus
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan
27
8. Melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : Telah dilakukan periksa dalam; vagina elastic, kesan panggul
normal (promontorium tidak teraba, linea innominata teraba
sebagian, spina ischiadika tidak menonjol, os koksigis
melengkung, arkus pubis membentuk sudut tumpul, otot-otot
dasar panggul lunak), porsio tidak teraba, pembukaan lengkap
(10 cm), ketuban pecah spontan, presentase kepala, posisi
ubun-ubun kecil kiri depan, molase negatif penurunan kepala
Hodge IV, dan adanya pelepasan lendir campur darah.
9. Melakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan
merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci
tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
Hasil : Sarung tangan telah didekontaminasi dan petugas telah
mencuci tangan dan mengeringkannya dengan handuk bersih
dan kering
10. Memeriksa denyut jantung janin
Hasil : Denyut jantung janin 140x/menit
11. Memberi tahu ibu bahwa saat ini ibu dan janinnya dalam kondisi baik,
pembukaan sudah lengkap
Hasil : Ibu telah diberitahu dan ibu mengerti
12. Menganjurkan keluarga untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk
pada saat meneran
Hasil : Suami membantu ibu pada posisi setengan duduk
13. Memimpin ibu meneran saat kontraksi dan anjurkan ibu istrahat serta
memberi makan dan minum diantara kontraksi
Hasil : Ibu dipimpin pada saat kontraksi dan makan bubur hangat serta
minum susu diantara kontraksi
14. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Hasil : Ibu memilih berbaring miring ke kiri
28
15. Meletakkan handuk bersih di atas perut, saat kepala bayi nampak 5-6 cm
di introitus vagina
Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu
16. Memasang alas bokong yaitu kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
Hasil : Kain pengalas bokong telah diletakkan dipasang
17. Membuka tutup partus set dan memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan
Hasil : Tutup partus set telah dibuka dan sarung tangan DTT telah
dipakai pada kedua tangan
18. Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara
melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih
dan kering, tangan yang lain menahan posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala
Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum di lindungi
dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih serta tangan lain
menahan posisi defleksi
19. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat
20. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan dan
sempurna
Hasil : Putaran paksi luar terjadi secara spontan dan sempurna
21. Melahirkan kedua bahu biparietal
Hasil : Bahu depan dan bahu belakang telah dilahirkan secara
biparietal
22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan
dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan
dan siku atas
Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala, lengan
dan siku sebelah bawah menggunakan tangan kanan dan
tangan kiri memegang lengan dan siku atas
29
23. Melahirkan seluruh tungkai dengan tangan kiri menelusuri punggung
hingga tungkai
Hasil : Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis kelamin laki-
laki
24. Melakukan penilaian pada bayi berupa tangisan bayi, pergerakan dan
warna kulit bayi dan meletakkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi lahir langsung menangis kuat, pergerakan aktif, warna
kulit kemerahan
25. Mengeringkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi telah dikeringkan
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 23-05-2013 Jam 17.35 WITA
1. Kala II berlangsung normal, ditandai dengan:
a. Bayi lahir pada pukul 17.30 WITA, jenis kelamin bayi perempuan, berat
badan lahir 3.000 gram, panjang badan lahir 49 cm, langsung menangis
kuat, dan warna kulit kemerahan
b. Keadaan umum ibu baik, dengan tanda-tanda vital :
1) Tekanan Darah : 100/80 mmHg
2) Nadi : 80 x /menit
3) Suhu : 37o
C
4) Pernapasan : 20x /menit
Keadaan umum bayi baik, ditandai dengan:
1) Denyut jantung : 136 x/menit
2) Suhu : 36,5 o
C
3) Pernapasan : 44 x / menit
c. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar), ibu mengatakan nyeri
perut bagian bawah, tinggi fundus uteri setinggi pusat.
2. Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta, yaitu tali pusat bertambah panjang,
perubahan pada tinggi fundus uteri dan adanya semburan darah yang
mendadak dan singkat.
30
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS
KALA III
LANGKAH I. DENTIFIKASI DATA DASAR
Data Subyektif:
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
2. Ibu mengatakan bayinya sudah lahir
3. Ibu mengatakan plasenta belum lahir
Data Obyektif:
1. Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 23-05-2013 jam 17.30
WITA, jenis kelamin bayi perempuan, berat badan 3.000 gram, panjang
badan 49 cm, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, pergerakan
aktif
2. Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang,
perubahan tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan
singkat
3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat.
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Inpartu Kala III (Kala Uri), keadaan umum ibu da janin baik.
1. Inpartu Kala III (Kala Uri)
Dasar :
Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
- Ibu mengatakan bayinya sudah lahir
- Ibu mengatakan plasenta belum lahir
Data Obyektif : - Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 23-
05-2013 jam 17.30 WITA, jenis kelamin bayi
perempuan, berat badan 3.000 gram, panjang badan 49
cm, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan,
pergerakan aktif.
31
- Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat
bertambah panjang, perubahan tinggi fundus uteri, dan
adanya semburan darah mendadak dan singkat
- Tinggi fundus uteri setinggi pusat.
Analisis dan interprestasi:
Setelah bayi lahir uterus teraba bundar dan keras, fundus uteri setinggi
pusat, beberapa menit kemudian, uterus berkontraksi yang mengakibatkan
penciutan permukaan kavum uteri tempat implantasi plasenta, akibatnya
plasenta akan terlepas dari tempatnya. Plasenta akan terlepas 5-15 menit
setelah bayi lahir (Sarwono.2005).
2. Keadaan umum ibu dan bayi baik
Dasar :
Data Subyektif : -
Data Obyektif: : - Tanda-tanda vital ibu :
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 x /menit
Suhu : 37o
C
Pernapasan : 20x /menit
- Tanda-tanda vital bayi :
Denyut jantung : 136 x/menit
Suhu : 36,5 o
C
Pernapasan : 44 x / menit
Analisis dan interprestasi:
Tanda-tanda vital merupakan indikator utama untuk menentukan kondisi
ibu maupun bayi. Tanda-tanda vital normal untuk orang dewasa adalah
tekanan darah 110/70 - 120/80 mmHg, nadi 60 - 100 x /menit, suhu 36,5
– 37,5 o
C, dan pernapasan 16 – 24 x /menit. Sedangkan untuk bayi, tanda-
tanda vital normal ditandai dengan denyut jantung 120 – 160 x/menit,
suhu 36,5 – 37,5o
C, dan pernapasan 40 - 60 x / menit (Sarwono: 2000).
32
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial.
LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera dan kolaborasi.
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN
A. Tujuan :
Kala tiga berlangsung normal, ditandai dengan:
1. Plasenta lahir tidak lebih dari 30 menit
2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
3. Tidak terjadi perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik
4. Keadaan umum ibu dan bayi baik
B. Kriteria :
Kala tiga berlangsung normal, ditandai dengan:
1. Plasenta lahir tidak lebih dari 30 menit, yaitu tidak melewati pukul
18.00 WITA
2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
3. Perdarahan < 500 cc, kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
4. Tanda-tanda vital ibu :
Tekanan darah : 110/70 – 120/80 mmHg
Nadi : 60 – 100 x / menit
Suhu : 36,5o
– 37,5o
C
Pernapasan : 16-24 x / menit
Tanda-tanda vital bayi :
Denyut jantung : 120 – 160 x / menit
Suhu : 36,5o
– 37,5o
C
Pernapasan : 40 – 60 x / menit
33
C. Rencana Tindakan :
1. Periksa fundus uteri apakah bayi tunggal atau kembar
Rasional : Untuk mengetahui janin tunggal atau kembar sehingga
memudahkan untuk melakukan tindakan selanjutnya
2. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik
Rasional : Dengan mengetahui tindakan yang akan diberikan ibu akan
menerima tindakan dan tidak kaget
3. Berikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3 bagian
atas paha luar
Rasional : Oksitosin merangsang fundus uteri untuk berkontraksi
dengan kuat dan efektif sehingga dapat membentu pelepasan
plasenta dan mengurangi kehilangan darah.
4. Jepit, potong dan ikat tali pusat
Rasional : Memutuskan hubungan plasenta dengan bayi serta
memudahkan petugas untuk melakukan tindakan selanjutnya
baik pada ibu maupun bayinya
5. Letakkan bayi tengkurap diatas dada ibu tanpa pakaian
Rasional : Kontak kulit pertama kali ibu dengan bayinya dapat
mencegah hipotermi dan merupakan inisiasi menyusu dini
6. Selimuti ibu dan bayinya dengan kain dan pasang topi di kepala bayi
Rasional : Untuk mencegah hipotermi
7. Lakukan Penegangan Tali Pusat Terkendali (PTT)
Rasional : Penegangan Tali Pusat terkendali dan dibantu dengan
kontraksi yang baik serta dorongan uterus kearah dorso
kranial, maka dengan sendirinya plasenta akan lepas dan
bergerak kearah introitus vagina
8. Lahirkan plasenta dan selaput ketuban dengan lembut dan perlahan dengan
melakukan peregangan dan tangan kiri menekan kearah dorso cranial
sehingga plasenta terlepas
34
Rasional : Melahirkan plasenta dan selaputnya dengan hati-hati akan
membantu mencegah tertinggalnya selaput ketuban di jalan
lahir
9. Lakukan masase fundus uteri
Rasional : Masase fundus uteri dilakukan untuk merangsang kontraksi
uterus sehingga dapat mencegah terjadinya perdarahan.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 23-05-2013 Jam 17.40 WITA
1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal
Hasil : Janin tunggal
2. Memberitahu ibu bahwa dia akan disuntik
Hasil : Ibu bersedia di suntik
3. Memberikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3
bagian atas paha luar
Hasil : Ibu sudah disuntik oksitosin
4. Menjepit, memotong, dan mengikat tali pusat
Hasil : Tali pusat telah dijepit, dipotong dan diikat
5. Meletakkan bayi tengkurap di atas dada ibu
Hasil : Bayi telah diletakkan di dada ibu
6. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain dan memasang topi dikepala bayi
Hasil : Bayi telah diselimuti dan di pakaikan topi
7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan
menegangkan tali pusat saat kontraksi, tangan kiri mendorong uterus kearah
dorso cranial
Hasil : Petugas melakukan penegangan tali pusat terkendali
8. Melahirkan plasenta dengan cara melakukan peregangan dan menekan
uterus kearah dorsokranial sehingga plasenta terlepas. Saat plasenta terlepas
2/3 bagian dibagian introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua
tangan memegang plasenta dan memutarnya searah jarum jam untuk
mencegah robeknya selaput plasenta
35
Hasil : Plasenta telah lahir lengkap dengan selaput ketuban
9. Melakukan masase fundus uteri dengan pelan agar uterus berkontraksi
Hasil : Uterus teraba keras dan bundar.
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal: 11-04-2011 Jam 17.55 WITA
1. Kala III berlangsung selama 10 menit
2. Plasenta dan selaputnya lahir lengkap jam 17.50 wita
3. Perdarahan 100 cc
4. Tidak ada robekan pada perineum
5. Kontraksi uterus baik yaitu teraba keras dan bundar
6. Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat
7. Ibu mengeluh kelelahan
8. Tanda-tanda vital ibu :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 37o
C
Pernapasan : 20 x / menit.
36
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS
KALA IV
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
Data Subyektif:
1. Ibu mengeluh kelelahan
2. Ibu mengatakan nyeri dari jalan lahir
3. Ibu mengatakan plasenta sudah lahir
Data Obyektif:
1. Keadaan umum ibu baik
2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap jam 17.45 WITA
3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
4. Ibu tampak lelah setelah melalui proses persalinan
5. TFU 1 jari dibawah pusat
6. Perdarahan seluruhnya 200 cc
7. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Pernapasan : 20 x / menit
Suhu : 36,6o
C
8. Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum.
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Diagnosa : Perlangsungan Kala IV dengan masalah kelelahan.
1. Perlangsungan Kala IV
Dasar :
Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir
Data Obyektif : - Plasenta dan selaputnya lahir lengkap
- Tinggi fundus uteri 1 jari dibawah pusat
- Kontraksi uterus teraba keras dan bundar
- Tidak ada robekan pada perineum
37
Analisis dan interprestasi:
Setelah plasenta lahir ditandai dengan tinggi fundus uteri1 jari dibawah
pusat dan kontraksi uterus teraba keras dan bundar menunjukkan bahwa
telah masuk pada proses pengawasan kala IV sampai 2 jam.
Pengawasan kala IV dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong
persalinan masih mendampingi ibu setelah selesai persalinan sekurang-
kurangnya 1-2 jam post partum, agar perdarahan post partum dapat
dikurangi/dihindari (Sarwono, 2005).
2. Masalah Kelelahan
Dasar :
Data Subyektif : - Ibu mengeluh kelelahan
Data Obyektif : - Ibu tampak lelah setelah menjalani proses
persalinannya
Analisis dan interprestasi:
Kelelahan yang dialami ibu setelah proses persalinan merupakan akibat
dari terkurasnya tenaga ibu pada saat proses persalinan berlangsung
(Obstertri Fisiologi dan Ginekologi: 331).
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial.
LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera dan kolaborasi.
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN
A. Tujuan :
1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan :
a. Kontraksi uterus baik
b. Tidak terjadi perdarahan abnormal
c. Keadaan umum ibu dan bayi baik
2. Kelelahan ibu teratasi
38
B. Kriteria
1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan:
a. Kontraksi uterus baik, yaitu teraba keras dan bundar
b. Perdarahan < 500 cc
c. Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal ditandai
dengan :
- Tekanan Darah : 100/80 mmHg – 120/80 mmHg
- Nadi : 60 – 100 x/menit
- Suhu : 36,5 – 37 o
C
- Pernapasan : 16 – 24 x/menit
d. Keadaan bayi baik, tanda – tanda vital dalam batas normal, ditandai
dengan:
- Denyut Jantung : 120 – 160x/menit
- Suhu : 36,5 – 37,5 o
C
- Pernapasan : 40 – 60 x / menit
2. Ibu tidak meras lelah, ekspresi wajah ibu ceria
C. Rencana Tindakan
1. Lakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan
selaput ketuban lahir
Rasional : Agar uterus berkontraksi (teraba keras dan bundar)
sehingga tidak terjadi perdarahan
2. Periksa kelengkapan plasenta
Rasional : Adanya sisa plasenta di dalam uterus dapat
mengakibatkan perdarahan sehingga plasenta harus
dikeluarkan secara lengkap
3. Periksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum
Rasional : Laserasi pada vagina dan perineum dapat mengakibatkan
perdarahan olehnya itu, apabila ada robekan maka harus
segera dijahit.
4. Periksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
39
Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan
tidak ada perdarahan pervaginam
5. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam
Rasional : Kontak kulit antara ibu dan bayi dapat merangsang inisiasi
menyusui dini
6. Timbang dan ukur panjang badan bayi, berikan salf mata dan berikan
suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam setelah lahir
Rasional : Untuk mengetahui berat badan dan panjang badan bayi,
mencegah trejadinya infeksi mata pada bayi dan
mencegah terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir
7. Berikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah pemberian
vitamin K
Rasional : Untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B pada bayi
8. Pantau kembali kontraksi uterus dan lakukan masase pada fundus
Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan
mencegah terjadinya perdarahan post partum
9. Ajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi uterus
Rasional : Agar ibu dapat melakukan sendiri masase uterus dan
menilai kontraksi uterus
10. Evaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan darah
tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan
tidak terjadi perdarahan postpartum
11. Periksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15 menit
pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Rasional : Untuk memastikan keadaan umum baik, dan kandung
kemih dalam keadaan kosong
12. Periksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik
Rasional : Untuk memastikan bayi tetap dalam kondisi sehat
40
13. Tempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%,
rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi
Rasional : Merandam peralatan bekas pakai dalam larytan klorin
merupakan upaya pencegahan infeksi akibat kontaminasi
bakteri dengan peralatan bekas pakai
14. Buang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang
sesuai
Rasional : Membuang benda-benda ke tempat sampah yang sesuai
memudahkan petugas dalam mengklasifikasi jenis sampah
15. Bersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan pakaian
bersih dan kering
Rasional : Agar ibu merasa nyaman dan mencegah transmisi kuman
akibat darah pada saat persalinan
16. Pastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan
makanan dan minuman yang diinginkan
Rasional : Setelah persalinan ibu banyak kehilangan tenaga dan
merasa lapar untuk mengembalikan kondisi ibu, maka ibu
harus diberi makan dan minum dan rasa nyaman akan
membantu ibu beristirahat
17. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan
mencucinya dengan air DTT
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang
18. Celupkan sarung tangan yang kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
Rasional : Untuk mendekontaminasi sarung tangan yang kotor, maka
harus direndam dalam larutan klorin 0,5% untuk
mencegah terjadinya infeksi silang
19. Cuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan keringkan
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang
41
20. Lengkapi partograf
Rasional : Untuk mendokumentasikan semua asuhan yang telah
diberikan.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 23-05-2013 Jam 18.00 - 20.00 WITA
1. Melakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan
selaput ketuban lahir
Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
2. Memeriksa kelengkapan plasenta
Hasil : - Selaput chorion dan kotiledon lengkap (20 buah)
- Insersio tali pusat sentralis
- Tebal plasenta 2,5 cm
- Berat plasenta 500 gram
- Panjang tali pusat 50 cm
- Diameter plasenta 6 cm
- Selaput amnion lengkap
3. Memeriksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum
Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum
4. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar, perdarahan 250
cc
5. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit
1 jam
Hasil : Bayi tetap berada di dada ibu
6. Menimbang dan mengukur panjang badan bayi, memberikan salf mata dan
memberikan suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam
setelah lahir.
Hasil : Bayi telah ditimbang, dengan berat badan lahir 3.000
gram, panjang badan 49 cm, bayi telah diberikan salf mata
dan diberikan suntikan vitamin K.
42
7. Memberikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah
pemberian vitamin K
Hasil : Bayi telah diberikan suntikan hepatitis B
8. Memantau kembali kontraksi uterus dan melakukan masase pada fundus
uteri
Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
9. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi uterus
Hasil : Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi
10. Mengevaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan
darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar perdarahan ±250
cc
11. Memeriksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15
menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : 15 menit pertama :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,6 o
C
Pernapasan : 20 x / menit
Kandung kemih : kosong
30 menit kedua :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,6 o
C
Pernapasan : 20 x / menit
Kandung kemih : kosong
12. Memeriksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik
Hasil : Tanda – tanda vital bayi :
43
- Denyut Jantung : 140 x/ menit
- Suhu : 37o
C
- Pernapasan : 40x/menit
13. Menempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%,
rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi
Hasil : Peralatan bekas pakai telah direndam dalam larutan klorin
0,5 % dan dibilas
14. Membuang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah
yang sesuai
Hasil : Bahan-bahan yang telah terkontaminasi telah dibuang
kedalam tempat sampah yang sesuai
15. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan
pakaian bersih dan kering
Hasil : Ibu telah dibersihkan dan merasa nyaman
16. Memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan
makanan dan minuman yang diinginkan
Hasil : Ibu merasa nyaman, suami memberikan bubur hangat dan
susu pada ibu
17. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan
mencuci dengan air DTT
Hasil : Tempat persalinan telah didekontaminasi
18. Mencelupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
Hasil : Sarung tangan dicelup ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
19. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkannnya
Hasil : Kedua tangan telah dicuci dan dikeringkan
20. Melengkapi partograf
Hasil : Petugas kesehatan melengkapi partograf.
44
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 23-05-2013 Jam 20.00 WITA
1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan:
a. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar, tinggi fundus uteri 1 jari
dibawah pusat
b. Perdarahan ± 250 cc, kandung kemih kosong
c. Keadaan ibu dan bayi baik, kesadaran kompesmentis
1) Tanda – tanda vital ibu :
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,60
c
Pernapasan : 20 x/menit
2) Tanda-tanda vital bayi dalam keadaan normal:
Denyut jantung : 140 x/ menit
Suhu : 37 o
C
Pernapasan : 40x/ menit
2. Kelelahan ibu teratasi, ekspresi wajah ibu ceria.
45
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL KOMPREHENSIF
PADA NY “S” GII PI A0 UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU 3 HARI INPARTU
KALA I FASE AKTIF DENGAN MASALAH SAKIT PERUT
TEMBUS BELAKANG DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WAPUNTO
TANGGAL 23 MEI 2013
(SOAP)
IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny. S / Tn. S
Umur : 25 tahun / 51 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SD
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Perkawinan ke : II / II
Lamanya menikah : ± 3 Tahun
Alamat : Lasunapa
KALA I
DATA SUBYEKTIF (S)
a. Ibu masuk di BPS tanggal 23-05-2013 jam 14.15 WITA
b. Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang sejak tanggal 23 – 05 – 2013
jam 09.00 WITA
c. Selama inpartu ibu tidak bisa beristrahat dengan tenang karena nyeri yang
dirasakan
d. Nyeri yang dirasakan bersifat hilang timbul
e. Ibu mengatakan ada pengeluaran lendir campur darah
DATA OBYEKTIF (O)
a. Keadaan umum ibu : Baik
b. Kesadaran : Kompesmentis
46
c. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,6 °C
d. Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
1) Kepala dan rambut:
Inspeksi : Kepala dan rambut bersih
Palpasi : Tidak ada benjolan dan rambut tidak rontok
2) Wajah:
Inspeksi : Ekspresi wajah senang, wajah tidak pucat, tidak
ada kloasma gravidarum
Palpasi : Tidak ada oedema pada wajah
3) Mata:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, bersih
Palpasi : Konjungtiva merah muda, dan sklera tidak kuning
4) Hidung:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tidak ada
polip
5) Telinga:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak
ada poliester
6) Mulut dan gigi:
Inspeksi : Bibir lembab dan tidak pucat, tidak ada karies gigi,
lidah bersih, gusi merah muda, dan tidak ada
sariawan
7) Leher:
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembuluh limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis
8) Dada:
47
Inspeksi : Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu
menonjol, hyperpigmentasi pada areola mammae
Palpasi : Tidak ada benjolan, belum ada kolostrum,
payudara tegang
9) Abdomen:
Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, tonus otot perut
kendor, tampak striae albicans dan linea nigra
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pembesaran perut sesuai
kehamilan
Leopold I : - Teraba 1 bagian bulat, lembek, dan tidak
melenting (bokong)
Leopold II : - Teraba 1 bagian yang panjang, keras dan datar
(punggung kiri).
Leopold III :- Teraba 1 bagian yang bundar, keras dan
melenting (kepala).
Leopold IV :- Jari-jari tangan sudah tidak bertemu (divergen)
kepala sudah masuk pintu atas panggul
Pengukuran :
Tinggi fundus uteri 33 cm
Lingkar perut 92 cm
Tafsiran berat janin 3.036 gram
Auskultasi denyut jantung janin: terdengar jelas, kuat dengan
frekuesi 136 kali/menit.
Kontraksi uterus : Teratur ( 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik ).
10) Genitalia dan Anus
a) Terdapat pengeluaran lendir campur darah
b) Tidak ada varises vulva
c) Tidak ada oedema
d) Tidak ada hemorroid pada anus
e) Pemeriksaan dalam pervaginam (VT)
48
Tanggal 23 – 05 – 2013 Jam: 15.00 WITA
Vagina elastis
Kesan panggul normal, ditandai dengan:
Promontorium tidak teraba
Linea innominata teraba sebagian
Spina ischiadika tidak menonjol
Os. Koksigis melengkung
Arkus pubis membentuk sudut tumpul
Otot-otot dasar panggul lunak
Portio tipis dan lunak
Pembukaan serviks 8 cm
Ketuban (+)
Presentase kepala
Posisi ubun-ubun kecil kanan depan
Molase : 0
Penurunan kepala Hodge III
Adanya pelepasan lendir campur darah
11) Ekstermitas atas dan bawah:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan, tidak
ada verices
Palpasi : Tidak ada oedema, lingkar lengan atas 27 cm
Auskultasi : Refleks patella kiri dan kanan (+).
ASSESMENT (A)
GII PI A0, umur kehamilan 39 minggu 3 hari, punggung kanan, presentase
kepala, penurunan kepala 2/5, intra uterina, tunggal, hidup, keadaan umum
ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif, dengan masalah nyeri perut
tembus belakang, tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah
potensial dan tindakan segera atau kolaborasi.
49
PLANNING (P)
Tanggal: 23 – 05 – 2013 Jam: 15.00 WITA
1. Memberikan senyum, salam dan sapa pada ibu
Hasil : Ibu membalas senyum, sapa, dan salam petugas
2. Melakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan
Hasil : Ibu mengerti dan setuju dengan tindakan yang akan di lakukan.
3. Memberitahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan
Hasil : Ibu mau diperiksa oleh petugas
4. Melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI
Hasil : Penolong melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI.
5. Melakukan observasi :
a. Tiap 30 menit, yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi uterus
Hasil : DJJ: 140x/menit, nadi ibu: 80x/menit, kontraksi uterus 4
kali dalam 10 menit durasi 45 detik
b. Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu
Hasil : Suhu tubuh ibu 36,6o
C, volume urine 100 cc
c. Tiap 4 jam yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan
ketuban, molase, dan tekanan darah ibu
Hasil : Pembukaan 8 cm, penurunan kepala 2/5, ketuban (+),
molase (0), tekanan darah ibu 100/70 mmHg
6. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan karena tertekannya
ujung-ujung syaraf sewaktu uterus berkontraksi
Hasil : Ibu mengerti penyebab nyeri yang dialaminya
7. Meminta keluarga untuk mengurut punggung ibu untuk mengurangi rasa
nyeri
Hasil : Punggung ibu sudah diurut, dan nyeri perut tembus belakang ibu
sedikit berkurang.
8. Memberikan dukungan pada ibu
Hasil : Ibu semangat dan termotivasi
9. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
Hasil : Ibu sudah buang air kecil
50
10. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri
atau ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu
Hasil : Ibu miring kiri dan kanan secara bergantian
11. Membantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor
Hasil : Ibu telah mengganti sarung yang kotor
12. Mengajarkan ibu tekhnik relaksai teruatama saat terjadi kontraksi
Hasil : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan
13. Menyiapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan
APN
Hasil :
a. Dalam bak partus
2 pasang handschoen steril
2 buah klem koher
1 buah klem ½ koher
1 buah gunting tali pusat
2 buah benang pengikat tali pusat
1 buah spoit disposable steril 2,5 cc
Kapas steril dan kapas DTT secukupnya
b. Di luar bak partus
Nierbeken
Pengisap lendir
Tensi meter
Stetoskop
Pengukur panjang badan
Celemek
Thermometer
Larutan klorin dan air DTT
Timbangan bayi
2 buah tempat sampah
1 buah tempat plasenta
51
Tempat pakaian kotor ibu
c. Persiapan obat-obatan
Oxytocin 6-8 ampul
Ergometrin
Betadine
Zalf mata
Vit. K
Hepatitis B
d. Persiapan pakaian ibu
Alas bokong
Baju dan sarung bersih
Celana dalam
Gurita
e. Persiapan bayi
Handuk, sarung
Baju dan popok bayi, kaos kaki/tangan dan topi
Hasil: Alat telah siap pakai
14. Mendokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf
Hasil : Pemantauan Kala I ada pada partograf.
52
PENDOKUMENTASIAN KALA II PERSALINAN
(KALA PENGELUARAN)
DATA SUBYEKTIF (S)
a. Ibu mengatakan ingin buang air besar dan ada tekanan pada anus
b. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran
c. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang
DATA OBYEKTIF (O)
a. Adanya tekanan pada anus
b. Perineum menonjol
c. Vulva dan sfingter anus membuka
d. Pemeriksaan dalam (VT) jam 17.00 WITA :
 Vagina elastis
 Kesan panggul normal, ditandai dengan:
Promontorium tidak teraba
Linea innominata teraba sebagian
Spina ischiadika tidak menonjol
Os. Koksigis melengkung
Arkus pubis membentuk sudut tumpul
Oto-otot dasar panggul lunak
 Portio tidak teraba
 Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)
 Ketuban (-), tidak ada penumbungan
 Presentase kepala
 Posisi ubun-ubun kecil kiri depan
 Molase : 0
 Penurunan kepala Hodge IV (0/5)
 Adanya pelepasan lendir campur darah
e. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik
f. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/ menit
g. Keadaan umum ibu baik
53
ASSESMENT (A)
Inpartu kala II, Keadaan umum ibu dan janin baik.
PLANNING (P)
Tanggal 23-05-2013 Jam 15.10 WITA
1. Mengenali tanda gejala kala II
Hasil : Adanya tanda gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka
2. Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan serta mematahkan oksitosin
dan memasukan spuit ke dalam bak partus
Hasil : Alat dan bahan siap pakai
3. Memakai celemek plastik
Hasil : Celemek sudah dipakai
4. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengeringkan
dengan handuk bersih
Hasil : Petugas sudah mencuci tangan dibawah air mengalir
5. Memakai sarung tangan DTT pada satu tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
Hasil : Petugas telah memakai sarung tangan DTT pada tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan dalam
6. Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dengan tangan yang memakai sarung
tangan dan memasukkannya dalam bak partus
Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak parutus
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan
8. Melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : Telah dilakukan periksa dalam; vagina elastic, kesan panggul
normal (promontorium tidak teraba, linea innominata teraba
sebagian, dinding panggul lurus, spina ischiadika tidak menonjol,
os koksigis melengkung, arkus pubis membentuk sudut tumpul)
porsio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah
spontan, presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan,
54
molase negatif penurunan kepala Hodge IV, dan adanya pelepasan
lendir campur darah.
9. Melakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan
merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci
tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
Hasil : Sarung tangan telah didekontaminasi dan petugas telah mencuci
tangan dan mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
10. Memeriksa denyut jantung janin
Hasil : Denyut jantung janin 146x/menit
11. Memberi tahu ibu bahwa saat ini ibu dan janinnya dalam kondisi baik,
pembukaan sudah lengkap
Hasil : Ibu telah diberitahu dan ibu mengerti
12. Menganjurkan keluarga untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk
pada saat meneran
Hasil : Suami membantu ibu pada posisi setengan duduk
13. Memimpin ibu meneran saat kontraksi dan anjurkan ibu istrahat serta
memberi makan dan minum diantara kontraksi
Hasil : Ibu dipimpin pada saat kontraksi dan makan bubur hangat serta
minum susu diantara kontraksi
14. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Hasil : Ibu memilih berbaring miring ke kiri
15. Meletakkan handuk bersih di atas perut, saat kepala bayi nampak 5-6 cm di
introitus vagina
Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu
16. Memasang alas bokong yaitu kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
Hasil : Kain pengalas bokong telah diletakkan dipasang
17. Membuka tutup partus set dan memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan
Hasil : Tutup partus set telah dibuka dan sarung tangan DTT telah dipakai
pada kedua tangan
55
18. Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara
melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih
dan kering, tangan yang lain menahan posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala
Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum di lindungi
dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih serta tangan lain
menahan posisi defleksi
19. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat
20. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan dan
sempurna
Hasil : Putaran paksi luar terjadi secara spontan dan sempurna
21. Melahirkan kedua bahu biparietal
Hasil : Bahu depan dan bahu belakang telah dilahirkan secara biparietal
22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan
dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan
dan siku atas
Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala, lengan dan
siku sebelah bawah menggunakan tangan kanan dan tangan kiri
memegang lengan dan siku atas
23. Melahirkan seluruh tungkai dengan tangan kiri menelusuri punggung hingga
tungkai
Hasil : Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis kelamin laki-laki
24. Melakukan penilaian pada bayi berupa tangisan bayi, pergerakan dan warna
kulit bayi dan meletakkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi lahir langsung menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit
kemerahan
25. Mengeringkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi telah dikeringkan
56
PENDOKUMENTASIAN PERSALINAN KALA III
(KALA URI)
DATA SUBYEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
2. Ibu mengatakan bayinya sudah lahir
3. Ibu mengatakan plasenta belum lahir
DATA OBYEKTIF (O)
1. Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 23-05-2013 jam 17.30
WITA, jenis kelamin perempuan, berat badan 3.000 gram, panjang badan
49 cm, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, pergerakan aktif.
2. Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang, perubahan
tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan singkat
3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat.
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala III, keadaan umum ibu dan bayi baik
PLANNING (P)
Tanggal 07-04-2013 Jam 17.40 WITA
1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal
Hasil : Janin tunggal
2. Memberitahu ibu bahwa dia akan disuntik
Hasil : Ibu bersedia di suntik
3. Memberikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3
bagian atas paha luar
Hasil : Ibu sudah disuntik oksitosin
4. Menjepit, memotong, dan mengikat tali pusat
Hasil : Tali pusat telah dijepit, dipotong dan diikat
5. Meletakkan bayi tengkurap di atas dada ibu
Hasil : Bayi telah diletakkan di dada ibu
57
6. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain dan memasang topi dikepala bayi
Hasil : Bayi telah diselimuti dan di pakaikan topi
7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan
menegangkan tali pusat saat kontraksi, tangan kiri mendorong uterus kearah
dorso cranial
Hasil : Petugas melakukan penegangan tali pusat terkendali
8. Melahirkan plasenta dengan cara melakukan peregangan dan menekan
uterus kearah dorsokranial sehingga plasenta terlepas. Saat plasenta terlepas
2/3 bagian dibagian introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua
tangan memegang plasenta dan memutarnya searah jarum jam untuk
mencegah robeknya selaput plasenta
Hasil : Plasenta telah lahir lengkap dengan selaput ketuban
9. Melakukan masase fundus uteri dengan pelan agar uterus berkontraksi
Hasil : Uterus teraba keras dan bundar.
58
PENDOKUMENTASIAN PERSALINAN KALA IV
(KALA PENGAWASAN)
DATA SUBYEKTIF (S)
1. Ibu mengeluh kelelahan setelah proses persalinan
2. Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir
3. Ibu mengatakan plasenta sudah lahir
DATA OBYEKTIF (O)
1. Keadaan umum ibu baik
2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap jam 17.50 WITA
3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
4. Ibu tampak lelah setelah melalui proses persalinan
5. TFU 1 jari dibawah pusat
6. Perdarahan seluruhnya 130 cc
7. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,6o
C
Pernapasan : 20x / menit
8. Tidak ada laserasi pada perineum dan vagina
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala IV dengan masalah kelelahan
PLANNING (P)
Tanggal 23-05-2013 Jam 18.00-20.00 WITA
1. Melakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan
selaput ketuban lahir
Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
2. Memeriksa kelengkapan plasenta
Hasil: - Selaput chorion dan kotiledon lengkap (20 buah)
- Insersio tali pusat sentralis
59
- Tebal plasenta 2,5 cm
- Berat plasenta 500 gram
- Panjang tali pusat 50 cm
- Diameter plasenta 6 cm
- Selaput amnion lengkap
3. Memeriksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum
Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum
4. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar, perdarahan ±130 cc
5. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1
jam
Hasil : Bayi tetap berada di dada ibu
6. Menimbang dan mengukur panjang badan bayi, memberikan salf mata dan
memberikan suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam
setelah lahir
Hasil : Bayi telah ditimbang, dengan berat badan lahir 3.000 gram,
panjang badan 49 cm, bayi telah diberikan salf mata dan
diberikan suntikan vitamin K
7. Memberikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah
pemberian vitamin K
Hasil : Bayi telah diberikan suntikan hepatitis B
8. Memantau kembali kontraksi uterus dan melakukan masase pada fundus
uteri
Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
9. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi uterus
Hasil : Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
10. Mengevaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan
darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar perdarahan ±130 cc
60
11. Memeriksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15 menit
pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : 15 menit jam pertama:
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Suhu : 37 o
C
Pernapasan : 20 x / menit
Kandung kemih : kosong
30 menit kedua :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Suhu : 37 o
C
Pernapasan : 20 x / menit
Kandung kemih : kosong
12. Memeriksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik
Hasil : Tanda – tanda vital bayi:
- Denyut Jantung : 140 x/ menit
- Suhu : 37o
C
- Pernapasan : 40x/menit
13. Menempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%,
rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi
Hasil : Peralatan bekas pakai telah direndam dalam larutan klorin 0,5 %
dan dibilas
14. Membuang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang
sesuai
Hasil : Bahan-bahan yang telah terkontaminasi telah dibuang kedalam
tempat sampah yang sesuai
15. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan
pakaian bersih dan kering
Hasil : Ibu telah dibersihkan dan merasa nyaman
61
16. Memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan
makanan dan minuman yang diinginkan
Hasil : Ibu merasa nyaman, suami memberikan bubur hangat dan susu
pada ibu
17. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan
mencuci dengan air DTT
Hasil : Tempat persalinan telah didekontaminasi
18. Mencelupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
Hasil : Sarung tangan dicelup ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
19. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkannnya
Hasil : Kedua tangan telah dicuci dan dikeringkan
20. Melengkapi partograf
Hasil : Petugas kesehatan melengkapi partograf.

More Related Content

What's hot

Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldamriljambak
 
Leaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksiLeaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksiaskep33
 
Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3Selvia Agueda
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaAnnisa Ningrum
 
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3BPLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3BMonica Fermanda
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahMaya Nurhayati
 
Kesehatanreproduksiremaja 091222002248-phpapp02
Kesehatanreproduksiremaja 091222002248-phpapp02Kesehatanreproduksiremaja 091222002248-phpapp02
Kesehatanreproduksiremaja 091222002248-phpapp02Irwan Hs
 
An introduction kelompok i pnc copy
An introduction kelompok i pnc   copyAn introduction kelompok i pnc   copy
An introduction kelompok i pnc copyrakkas
 
Makalah Macam macam kehamilan
Makalah Macam macam kehamilanMakalah Macam macam kehamilan
Makalah Macam macam kehamilanKyoshiro Fitriadi
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan pjj_kemenkes
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remajaguest484be3
 
Pembekalan kesehatan reproduksi
Pembekalan kesehatan reproduksiPembekalan kesehatan reproduksi
Pembekalan kesehatan reproduksiAgnes Claudia
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilaniiesti
 
kesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remajakesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remajarahmi anissawaty
 

What's hot (17)

Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
 
Leaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksiLeaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksi
 
Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3BPLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
PLENO KELOMPOK 5 MODUL 6 BLOK 3B
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
 
Kesehatanreproduksiremaja 091222002248-phpapp02
Kesehatanreproduksiremaja 091222002248-phpapp02Kesehatanreproduksiremaja 091222002248-phpapp02
Kesehatanreproduksiremaja 091222002248-phpapp02
 
Anc linda hikmat
Anc linda hikmatAnc linda hikmat
Anc linda hikmat
 
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
 
An introduction kelompok i pnc copy
An introduction kelompok i pnc   copyAn introduction kelompok i pnc   copy
An introduction kelompok i pnc copy
 
Makalah Macam macam kehamilan
Makalah Macam macam kehamilanMakalah Macam macam kehamilan
Makalah Macam macam kehamilan
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Pp.leopold
Pp.leopoldPp.leopold
Pp.leopold
 
Pembekalan kesehatan reproduksi
Pembekalan kesehatan reproduksiPembekalan kesehatan reproduksi
Pembekalan kesehatan reproduksi
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
 
kesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remajakesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remaja
 

Similar to Manajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensif

Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02Irvan Wahyuddin
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifOperator Warnet Vast Raha
 
ASKEB KOMPRE FISIOLOGI PARTISIPASI.docx
ASKEB KOMPRE FISIOLOGI  PARTISIPASI.docxASKEB KOMPRE FISIOLOGI  PARTISIPASI.docx
ASKEB KOMPRE FISIOLOGI PARTISIPASI.docxLiskaAndrianiAR
 
PPT FIX_ NENENG SARI YULIA DEWI.pptx
PPT FIX_ NENENG SARI YULIA DEWI.pptxPPT FIX_ NENENG SARI YULIA DEWI.pptx
PPT FIX_ NENENG SARI YULIA DEWI.pptxEvaYulia23
 
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidananakbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidananOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Manajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensif (20)

Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
 
Inc hasriani
Inc hasrianiInc hasriani
Inc hasriani
 
Anc hasriani
Anc  hasrianiAnc  hasriani
Anc hasriani
 
Anc hasriani
Anc  hasrianiAnc  hasriani
Anc hasriani
 
Inc hikmat
Inc  hikmatInc  hikmat
Inc hikmat
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
Anc ana kompre
Anc ana kompreAnc ana kompre
Anc ana kompre
 
Anc sitti farina saputri
Anc sitti farina saputriAnc sitti farina saputri
Anc sitti farina saputri
 
Anc hasmirawati tona
Anc hasmirawati tonaAnc hasmirawati tona
Anc hasmirawati tona
 
Askeb anc poli
Askeb anc poliAskeb anc poli
Askeb anc poli
 
Antenatal fisiologi hikmat
Antenatal fisiologi hikmatAntenatal fisiologi hikmat
Antenatal fisiologi hikmat
 
Antenatal fisiologi linda charliye
Antenatal fisiologi linda charliyeAntenatal fisiologi linda charliye
Antenatal fisiologi linda charliye
 
Askeb persalinan sungsang
Askeb persalinan sungsangAskeb persalinan sungsang
Askeb persalinan sungsang
 
ASKEB KOMPRE FISIOLOGI PARTISIPASI.docx
ASKEB KOMPRE FISIOLOGI  PARTISIPASI.docxASKEB KOMPRE FISIOLOGI  PARTISIPASI.docx
ASKEB KOMPRE FISIOLOGI PARTISIPASI.docx
 
akbid paramata muna Inc
 akbid paramata muna Inc akbid paramata muna Inc
akbid paramata muna Inc
 
PPT FIX_ NENENG SARI YULIA DEWI.pptx
PPT FIX_ NENENG SARI YULIA DEWI.pptxPPT FIX_ NENENG SARI YULIA DEWI.pptx
PPT FIX_ NENENG SARI YULIA DEWI.pptx
 
Anc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA
Anc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA Anc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA
Anc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA
 
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidananakbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Manajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensif

  • 1. 1 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL KOMPREHENSIF PADA NY “S” GII PI A0 UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU 3 HARI INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASALAH SAKIT PERUT TEMBUS BELAKANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO TANGGAL 23 MEI 2013 No. Register : - Tanggal Masuk : 23 Mei 2013 Jam 14.15 WITA Tanggal Pengkajian : 23 Mei 2013 Jam 14.30 WITA LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR A. IDENTITAS ISTRI/ SUAMI Nama : Ny. S / Tn. S Umur : 25 tahun / 51 tahun Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SD / SD Pekerjaan : IRT / Wiraswasta Perkawinan ke : II / II Lamanya menikah : ± 3 Tahun Alamat : Lasunapa B. DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS Riwayat Persalinan Sekarang a. Ibu masuk di BPS tanggal 23-05-2013 jam 14.15 WITA b. Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang sejak tanggal 23 – 05 – 2013 jam 09.00 WITA c. Selama inpartu ibu tidak bisa beristrahat dengan tenang karena nyeri yang dirasakan d. Nyeri yang dirasakan bersifat hilang timbul e. Ibu mengatakan ada pengeluaran lendir campur darah
  • 2. 2 C. PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan umum ibu : Baik b. Kesadaran : Kompesmentis c. Tanda-tanda vital : 1) Tekanan darah : 100/70 mmHg 2) Nadi : 80 kali/menit 3) Pernapasan : 20 kali/menit 4) Suhu : 36,6 °C d. Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi 1) Kepala dan rambut: Inspeksi : Kepala dan rambut bersih Palpasi : Tidak ada benjolan dan rambut tidak rontok 2) Wajah: Inspeksi : Ekspresi wajah senang, wajah tidak pucat, tidak ada kloasma gravidarum Palpasi : Tidak ada oedema pada wajah 3) Mata: Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, bersih Palpasi : Konjungtiva merah muda, dan sklera tidak kuning 4) Hidung: Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tidak ada polip 5) Telinga: Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada poliester 6) Mulut dan gigi: Inspeksi : Bibir lembab dan tidak pucat, tidak ada karies gigi, lidah bersih, gusi merah muda, dan tidak ada sariawan 7) Leher: Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
  • 3. 3 pembuluh limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis 8) Dada: Inspeksi : Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hyperpigmentasi pada areola mammae Palpasi : Tidak ada benjolan, belum ada kolostrum, payudara tegang 9) Abdomen: Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, tonus otot perut kendor, tampak striae albicans dan linea nigra Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pembesaran perut sesuai kehamilan Leopold I : - Teraba 1 bagian bulat, lembek, dan tidak melenting (bokong) Leopold II : - Teraba 1 bagian yang panjang, keras dan datar (punggung kiri). Leopold III :- Teraba 1 bagian yang bundar, keras dan melenting (kepala). Leopold IV :- Jari-jari tangan sudah tidak bertemu (divergen) Kepala sudah masuk pintu atas panggul Pengukuran : Tinggi fundus uteri 33 cm Lingkar perut 92 cm Tafsiran berat janin 3.036 gram Auskultasi denyut jantung janin: terdengar jelas, kuat dengan frekuesi 136 kali/menit. Kontraksi uterus : Teratur ( 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik ). 10) Genitalia dan Anus a) Terdapat pengeluaran lendir campur darah
  • 4. 4 b) Tidak ada varises vulva c) Tidak ada oedema d) Tidak ada hemorroid pada anus e) Pemeriksaan dalam pervaginam (VT) Tanggal 23 – 05 – 2013 Jam: 15.00 WITA Vagina elastis Kesan panggul normal, ditandai dengan: Promontorium tidak teraba Linea innominata teraba sebagian Spina ischiadika tidak menonjol Os. Koksigis melengkung Arkus pubis membentuk sudut tumpul Otot-otot dasar panggul lunak Portio tipis dan lunak Pembukaan serviks 8 cm Ketuban (+) Presentase kepala Posisi ubun-ubun kecil kanan depan Molase : 0 Penurunan kepala Hodge III Adanya pelepasan lendir campur darah 11) Ekstermitas atas dan bawah: Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan, tidak ada verices Palpasi : Tidak ada oedema, lingkar lengan atas 27 cm Refleks patella kiri dan kanan (+).
  • 5. 5 LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL Diagnosa: GII PI A0, umur kehamilan 39 minggu 3 hari, punggung kanan, presentase kepala, penurunan kepala 2/5, intra uterina, tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif, dengan masalah nyeri perut tembus belakang. 1. GII PI A0 Dasar : Data Subyektif : - Ibu mengatakan hamil yang ke dua dan tidak pernah keguguran Data Obyektif : - Tonus otot perut kendor - Terdapat striae albicans dan linea nigra. Analisis dan interprestasi : Tonus otot perut kendor karena sudah mengalami kehamilan dan persalinan sebelumnya sehingga terjadi perenggangan dan hipertropi pada uterus. berulang dan pernah mengalami peregangan akibat kehamilan yang lalu (Asuhan kebidanan I 37-38). Striae albicans adalah tanda peregangan yang bewarna putih, yang muncul setelah partus. Striae albicans terjadi karena Serabut-serabut elastic dari lapisan kulit dalam terpisah dan putus karena regangan uterus sehingga kulit perut seolah-olah retak-retak dan warnanya berubah hiperemik (Hamilton hal 66). Tampak linea nigra yang merupakan garis pigmentasi dari simpisis pubis sampai dibagian atas fundus sampai dibagian fundus di garis tengah tubuh, ini menandakan bahwa ibu mengalami kehamilan berulang (Asuhan kebidanan I 37-38). 2. Umur kehamilan 39 minggu 3 hari Dasar : Data Subyektif : - Ibu mengatakan hamil 9 bulan - Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT) tanggal 20-08-2012
  • 6. 6 Data Obyektif : - Tinggi fundus uteri 33 cm - Tafsiran persalinan tanggal 27-05-2013 Analisis dan interprestasi : Berdasarkan rumus neagle dan berdasarkan HPHT tanggal 20-8-2012 sampai tanggal kunjungan 23-05-2013, maka umur kehamilannnya 39 minggu 3 hari dengan tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proxesus xipoideus. Berdasarkan HPHT tanggal 20-8-2012 sampai tanggal pengkajian 04- 05-2013 didapatkan umur kehamilan 39 minggu 3 hari. Hal ini berdasarkan perhitungan neagle, tafsiran persalinan dapat dihitung berdasarkan HPHT yaitu tanggal +7, bulan -3, tahun +1, sehingga didapatkan tafsiran persalinannya yaitu tanggal 9-4-2013. (Asuhan Kebidanan I (kehamilan) : 29). 3. Punggung Kanan Dasar: Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janin sering dirasakan pada perut sebelah kiri ibu. Data Obyektif : - Pada palpasi Leopold II : Teraba 1 bagian yang panjang, keras dan datar diperut kanan (punggung kanan). Analisis dan interpresentasi : Leopold II bertujuan untuk menentukan bagian apa yang berada pada salah satu sisi perut ibu. Pada pemeriksaan Leopold II, punggung janin berada di pihak yang memberikan rintangan terbesar berupa keras, datar dan memanjang (Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan : 143). 4. Presentase Kepala Dasar : Data Subyektif : - Data Obyektif : - Palpasi Leopold I : Teraba 1 bagian bulat, lembek, dan tidak melenting pada fundus
  • 7. 7 (bokong). - Palpasi Leopold III: Teraba 1 bagian yang bundar, keras dan melenting pada perut bagian bawah. Analisis dan interpresentasi : Leopold I bertujuan untuk menentukan bagian apa yang terdapat pada fundus. Pada pemeriksaan Leopold I teraba bagian yang lembek, bulat dan tidak melenting yang menandakan bokong pada fundus. Leopold III bertujuan untuk menetukan bagian terendah janin. Pemeriksaan Leopold III teraba bagian yang keras, bundar dan melenting pada bagian bawah uterus (atas symphisis), hal ini menunjukkan bahwa janin letak kepala. (Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan :143-144). 5. Penurunan Kepala 2/5 Dasar : Data Subyektif : - Data Obyektif : - Pada palpasi Leopold IV kepala sudah masuk pintu atas panggul, penurunan kepala 2/5 Analisis dan interprestasi : Pada palpasi Leopold IV ujung jari kedua tangan tidak bersentuhan lagi (divergen). Hali ini menunjukkan bahwa bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul. Turunnya kepala dapat diukur dengan perlimaan, yaitu meletakkan kelima jari di atas symphisis. Penurunan kepala 2/5 ditandai dengan dua jari berada di atas symphisis dan tiga jari berada di bawah symphisis (Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran: 265).
  • 8. 8 6. Intra Uterina Dasar: Data Subyektif : - Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah mengalami perdarahan dan tidak ada nyeri tekan - Ibu mengatakan janinnya bergerak sejak umur kehamilan 5 bulan Data Obyektif : - Pada palpasi tidak ada nyeri tekan - Pembesaran perut sesuai umur kahamilan Analisis dan inteprestasi Pada saat palpasi tidak ada rasa sakit/nyeri pada abdomen dan pada saat janin bergerak tidak ada nyeri abdomen serta tidak pernah ada perdarahan menandakan janin berada dalam kavum uteri/intra uteri (Ilmu Kebidanan:143). 7. Tunggal Dasar: Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janin kuat dirasakan pada perut sebelah kiri ibu Data Obyektif : - Leopol I : Teraba 1 bagian bulat, lembek dan tidak melenting (bokong). - Leopold II : Teraba 1 bagian yang panjang, kerasm dan datar diperut kanan (punggung kanan). - Leopold III : Teraba 1 bagian yang bundar, keras dan melenting pada perut bagian bawah. - Leopold IV : Tangan divergen, jari-jari tidak bertemu (kepala sudah masuk pintu atas panggul). - Auskultasi denyut jantung janin terdengar pada perut ibu sebelah kanan dengan frekuensi 136x/menit. Analisis dan intrerprestasi : Pada palasi leopold I, II, III teraba bagian – bagian besar janin yaitu satu kepala, satu punggung dan satu bokong serta deyut jantung janin terdengar hanya pada salah satu perut ibu menandakan kehamilan
  • 9. 9 tunggal (Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran: 186). 8. Hidup Dasar : Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur kehamilan 5 bulan Data Obyektif : - Denyut jantung janin 136x/menit - Pergerakan janin (+) Analisis dan interprestasi Salah satu tanda janin hidup adalah terdengarnya detak jantung janin dengan frekuensi 120-160x/menit dan adanya pergerakan janin (Ilmu Kebidanan:148). 9. Keadaan umum ibu dan janin baik Dasar : Data Subyektif : - Ibu mengatakan pergerakan janin sering dirasakan pada sebelah kiri perut ibu Data Obyektif : - Keadaan umum ibu baik - Kesadaran : kompesmentis - Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 100/70 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36,5 0 C Pernapasan : 20x / menit - Denyut jantung janin : 140x/menit Analisis dan Interpretasi : Pergerakan janin kuat yang dirasakan ibu menunjukan keadaan janin baik Tanda – tanda vital dalam batas normal ( tekanan darah : 100/70 – 120/80 mmHg, Nadi : 60 – 100x/menit, suhu : 36,5 – 37,5˚C dan pernapasan : 16 – 24x/menit ) ibu dapat berkomunikasi dengan baik dan tetap kooperatif serta denyut jantung janin dalam batas normal ( 120 –
  • 10. 10 160x/menit ), teratur dan kuat menandakan keadaan ibu dan janinnya baik (APN, 2007). 10. Inpartu Kala I Fase Aktif Dasar: Data Subyektif : - Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang - Ibu mengatakan keluar lendir campur darah dari jalan lahir Data Obyektif : - Adanya pelepasan lendir campur darah - Hasil pemeriksaan dalam pada jam 15.00 WITA  Vagina elastis  Kesan panggul normal, ditandai dengan: Promontorium tidak teraba Linea innominata teraba sebagian Spina ischiadika tidak menonjol Os. Koksigis melengkung Arkus pubis membentuk sudut tumpul Otot-otot dasar panggul lunak  Portio tipis dan lunak  Pembukaan serviks 8 cm  Ketuban (+)  Presentase kepala  Posisi ubun-ubun kecil kanan depan  Molase : 0  Penurunan kepala Hodge III  Adanya pelepasan lendir campur darah Analisis dan Interpretasi Nyeri yang timbul adalah nyeri yang berasal dari adanya kontraksi uterus (his persalinan). Nyeri ini disebabkan oleh anoxia sel-sel otot waktu kontraksi tekanan pada ganglia dan serviks dan segmen bawah rahim oleh serabut-serabut otot yang berkontraksi. Hal ini menyebabkan pendataran dan atau pembukaan serviks.
  • 11. 11 Mulainya persalinan ditandai dengan adanya his persalinan dan dipengaruhi oleh system endokrin dan janin. Meningkatnya produksi prostaglandin ibu mempengaruhi lunaknya mulut rahim sehingga terjadi pembukaan serviks. Pembukaan serviks dibagi atas dua fase, yaitu fase laten ditandai dengan pembukaan serviks 1-3 cm, dan fase aktif ditandai dengan pembukaan serviks 4-10 cm (pembukaan lengkap) Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis servikalis keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian segmen bawah rahim hingga beberapa capillar terputus (Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran: 231-259). 11. Masalah Nyeri Perut Tembus Belakang Dasar: Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang sejak tanggal 23-05-2013, jam : 15.00 WITA - Ibu mengatakan keluar lendir campur darah dari jalan lahir. Data Obyektif : - Pada pemeriksaan dalam (VT) pukul 09.00 WITA, kesan panggul normal, portio tipis dan lunak, pembukaan serviks 8 cm, ketuban (+), presentase kepala, Posisi ubun-ubun kecil kanan depan, molase 0, penurunan kepala Hodge III, adanya pelepasan lendir campur darah. - Kontraksi uterus 45 Kontraksi uterus : Teratur ( 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik ). Analisis dan interprestasi Nyeri perut terjadi karena membukanya mulut rahim disertai pergerakan otot polos rahim yang menimbulkan rangsangan cukup kuat dan timbul rasa nyeri (sarwono : 2005).
  • 12. 12 Rangsangan nyeri berasal dari saraf para simpatik yang disebabkan karena terletaknya segmen medulla spinalis dan para simpatis yang disebabkan karena tertekanya ujung saraf sewaktu rahim baerkontraksi dengan tegangnya rahim bawah (serviks) (Anatomi fisiologi terapan dalam kehidupana,salvia veralis). Pada saat plasenta sudah tua terjadi insufisiensi sehingga progesterone menurun dan estrogen sebaliknya menyebabkan uterus berkontraksi. Adanya perbandingan estrogen dan progesterone yang tidak seimbang mengakibatkan meningkatnya sensivitas otot-otot uterus terhadap pengaruh hormon oksitosin. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian segmen bawah rahim hingga beberapa capillar terputus (Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran: 231- 259). LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH/POTENSIAL Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA /KOLABORASI Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera/ kolaborasi LANGKAH V. RENCANA ASUHAN A. Tujuan : 1. Kala I persalinan berlangsung normal 2. Kondisi ibu dan janin baik 3. Nyeri perut tembus belakang ibu teratasi. B. Kriteria : 1. Pembukaan lengkap terjadi 2 jam kemudian (jam 05.00 WITA), penurunan kepala 0/5, kontraksi uterus kuat 4-5 x / menit durasi > 40 detik setiap 10 menit dalam 30 menit 2. Keadaan umum ibu dan janin baik, dengan tanda-tanda vital : Tekanan darah : 100/70 mmHg – 120/80 mmHg Nadi : 60 – 100 x /menit
  • 13. 13 Suhu : 36,5o – 37,5o C Pernapasan : 16 – 24 x / menit Denyut jantung janin : 120 – 160 x / menit 3. Ibu dapat tenang dalam menghadapi persalinan C. Rencana Tindakan: 1. Senyum,sapa, dan salam pada ibu Rasional : Menjalin keakraban antara petugas dan ibu 2. Lakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan Rasional : Agar ibu mengerti dan mau memberikan informasi yang di butuhkan serta dapat melindungi petugas dari tuntutan hukum. 3. Beritahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan Rasional : Agar ibu dapat kooperatif dengan petugas 4. Lakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI Rasional : PI adalah bagian yang esensial dari semua asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir karena dapat menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Upaya dan keterampilan untuk melaksanakan prosedur PI secara baik dan benar juga dapat melindungi penolong persalinan terhadap resiko infeksi. 5. Lakukan Observasi : a. Tiap 30 menit, yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi uterus Rasional : Denyut jantung janin dan nadi ibu perlu diperiksa untuk memastikan kondisi ibu dan janinnya. Kontraksi uterus baik jika durasi 40 detik, frekuensi 4-5 kali dalam 10 menit selama 30 menit sehingga memudahkan petugas dalam pengambilan tindakan selanjutnya b. Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu Rasional : Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5o - 37,5o C merupaka salah satu indikator untuk mengetahui keadaan
  • 14. 14 umum ibu. Urin ibu diobservasi sebagai upaya pengosongan kandung kemih sehingga tidak menahan penurunan kepala c. Tiap 4 jam yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan ketuban, molase, dan tekanan darah ibu Rasional : Untuk mengetahui kemajuan persalinan dengan mengobservasi pembukaan serviks dan penurunan kepala, kondisi janin dapat pula dilihat dari keadaan air ketuban, dan molase/penyusupan kepala janin, dan teanan darah ibu untuk mengetahui keadaan ibu, sehingga dapat memudahkan kita dalam pengambilan tindakan selanjutnya 6. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan Rasional : Penjelasan tentang nyeri yang dialami dapat membuat ibu beradaptasi dengan nyeri yang ia rasakan 7. Minta keluarga untuk mengurut punggung ibu untuk mengurangi rasa nyeri Rasional : Keluarga bersedia menikuti anjuran bidan 8. Berikan dukungan pada ibu Rasional : Dukungan dapat menyemangati ibu menghadapi Persalinan 9. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya Rasional : Kandung kemih yang penuh dapat menghambat penurunan kapala janin 10. Anjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu Rasional : Posisi miring kiri atau kanan dapat mencegah penekanan vena cava inferior sehingga tidak terjadi hipoksia pada janin, posisi nyaman dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan ibu
  • 15. 15 11. Bantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor Rasional : Mengganti sarung yang kotor dapat mencegah infeksi kuman ke jalan lahir 12. Ajarkan ibu teknik relaksai terutama saat terjadi kontraksi Rasional : Dapat mengurangi ketegangan terutama saat terjadi kontraksi 13. Siapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan APN Rasional : Alat dan Bahan pertolongan persalinan yang sesuai APN dapat mencegah terjadinya infeksi silang 14. Dokumentasi hasil pemantauan Kala I pada partograf Rasional : Dokumentasi dengan patograf memudahkan untuk pengambilan keputusan dan rencana asuhan selanjutnya. LANGKAH VI. IMPLEMENTASI Tanggal: 23 – 05 – 2013 Jam: 15.00 WITA 1. Memberikan senyum, salam dan sapa pada ibu Hasil : Ibu membalas senyum, sapa, dan salam petugas 2. Melakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan Hasil : Ibu mengerti dan setuju dengan tindakan yang akan di lakukan. 3. Memberitahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan Hasil : Ibu mau diperiksa oleh petugas 4. Melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI Hasil : Penolong melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI. 5. Melakukan observasi : a. Tiap 30 menit, yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi uterus Hasil : DJJ: 140x/menit, nadi ibu: 80x/menit, kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit durasi 45 detik b. Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu Hasil : Suhu tubuh ibu 36,6o C, volume urine 100 cc c. Tiap 4 jam yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan ketuban, molase, dan tekanan darah ibu
  • 16. 16 Hasil : Pembukaan 8 cm, penurunan kepala 2/5, ketuban (+), molase (0), tekanan darah ibu 100/70 mmHg 6. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan karena tertekannya ujung-ujung syaraf sewaktu uterus berkontraksi Hasil : Ibu mengerti penyebab nyeri yang dialaminya 7. Meminta keluarga untuk mengurut punggung ibu untuk mengurangi rasa nyeri Hasil : Punggung ibu sudah diurut, dan nyeri perut tembus belakang ibu sedikit berkurang. 8. Memberikan dukungan pada ibu Hasil : Ibu semangat dan termotivasi 9. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya Hasil : Ibu sudah buang air kecil 10. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu Hasil : Ibu miring kiri dan kanan secara bergantian 11. Membantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor Hasil : Ibu telah mengganti sarung yang kotor 12. Mengajarkan ibu tekhnik relaksai teruatama saat terjadi kontraksi Hasil : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan 13. Menyiapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan APN Hasil : a. Dalam bak partus 2 pasang handschoen steril 2 buah klem koher 1 buah klem ½ koher 1 buah gunting tali pusat 2 buah benang pengikat tali pusat 1 buah spoit disposable steril 2,5 cc Kapas steril dan kapas DTT secukupnya
  • 17. 17 b. Di luar bak partus Nierbeken Pengisap lendir Tensi meter Stetoskop Pengukur panjang badan Celemek Thermometer Larutan klorin dan air DTT Timbangan bayi 2 buah tempat sampah 1 buah tempat plasenta Tempat pakaian kotor ibu c. Persiapan obat-obatan Oxytocin 6-8 ampul Ergometrin Betadine Zalf mata Vit. K Hepatitis B d. Persiapan pakaian ibu Alas bokong Baju dan sarung bersih Celana dalam Gurita e. Persiapan bayi Handuk, sarung Baju dan popok bayi, kaos kaki/tangan dan topi Hasil: Alat telah siap pakai 14. Mendokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf
  • 18. 18 Hasil : Pemantauan Kala I ada pada partograf. LANGKAH VII. EVALUASI Tanggal 23 – 05 – 2013 Jam 15.10 WITA 1. Kala I berlangsung normal, ditandai dengan : a. Ibu mengatakan adanya dorongan kuat untuk meneran seperti ingin buang air besar b. Ibu mengatakan adanya tekanan pada anus c. Perineum menonjol d. Vulva dan sfingter anus membuka e. Pemeriksaan dalam (VT) pada jam 15.00 WITA  Vagina elastis  Kesan panggul normal, ditandai dengan: Promontorium tidak teraba Linea innominata teraba sebagian Spina ischiadika tidak menonjol Os. Koksigis melengkung Arkus pubis membentuk sudut tumpul Otot-oto dasar panggul lunak  Portio tidak teraba  Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)  Ketuban (-), tidak ada penumbungan  Presentase kepala  Posisi ubun-ubun kecil kiri depan  Molase : 0  Penurunan kepala Hodge IV (0/5)  Adanya pelepasan lendir campur darah f. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik 2. Keadaan umum ibu dan janin baik, dengan tanda-tanda vital : a. Tekanan darah : 100 / 70 mmHg b. Nadi : 80 x / menit
  • 19. 19 c. Suhu : 366 °C d. Pernapasan : 20 x / menit e. Denyut Jantung Janin : 140 x /menit 3. Ibu menjadi tenang dalam menghadapi persalinan, nyeri perut tembus belakang sedikit teratasi. 4. Terdapat tanda dan gejala kala II. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS KALA II LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR Data Subyektif: a. Ibu mengatakan ingin buang air besar b. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran c. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang Data Obyektif: a. Keadaan umum ibu baik, TTV : - Tekanan Darah : 100 / 80 mmHg - Nadi : 80x/menit - Suhu : 370 C - Pernapasan : 20x / menit b. Adanya tekanan pada anus c. Perineum menonjol d. Vulva dan sfingter anus membuka e. Pemeriksaan dalam (VT) jam 17.00 wita :  Vagina elastis  Kesan panggul normal, ditandai dengan: Promontorium tidak teraba Linea innominata teraba sebagian Spina ischiadika tidak menonjol Os. Koksigis melengkung
  • 20. 20 Arkus pubis membentuk sudut tumpul Otot-otot dasar panggul lunak  Portio tidak teraba  Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)  Ketuban (-)  Presentase kepala  Posisi ubun-ubun kecil kiri depan  Molase: 0  Penurunan kepala Hodge IV (0/5)  Adanya pelepasan lendir campur darah f. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik g. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/ menit. LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL Diagnosa : Inpartu Kala II, keadaan umum ibu dan janin baik 1. Inpartu Kala II Dasar: Data Subyektif : - Ibu mengatakan ingin BAB dan ada tekanan pada anus - Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran - Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang. Data Obyektif : - Adanya tekanan pada anus - Perineum menonjol - Vulva dan sfingter anus membuka - Pemeriksaan dalam (VT) jam 17.00 WITA :  Vagina elastis  Kesan panggul normal, ditandai dengan: Promontorium tidak teraba Linea innominata teraba sebagian Spina ischiadika tidak menonjol Os. Koksigis melengkung
  • 21. 21 Arkus pubis membentuk sudut tumpul Oto-otot dasar panggul lunak.  Portio tidak teraba  Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)  Ketuban (-), tidak ada penumbungan  Presentase kepala  Posisi ubun-ubun kecil kiri depan  Molase : 0  Penurunan kepala Hodge IV (0/5)  Adanya pelepasan lendir campur darah - Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik - DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/ Menit. Analisis dan interprestasi: Adanya his yang adekuat mengakibatkan segmen atas rahim berkontraksi dan mendorong janin ke segmen bawah rahim yang merupakan gerakan pasif dari janin. Serviks uterus yang tidak mengandung otot kontraktil berdilatasi sehinnga membentuk suatu saluran yang akan menerima bayi sampai mencapai dasar panggul (dilatasi sempurna). Hal ini mengakibatkan tekanan yang hebat pada otot dasar panggul dan bagian tertendah janin menekan fleksus syaraf (frankenhausier) yang mengakibatkan rasa nyeri yang bertambah. Kontraksi yang timbul disertai tekanan mengedan dari ibu yang berlangsung secara refleks merupakan tanda kala II (Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran : 265). 2. Keadaan umum ibu dan janin baik Dasar: Data Subyektif : - Data Obyektif : - Keadaan umum ibu baik, TTV : - Tekanan Darah : 100 / 80 mmHg
  • 22. 22 - Nadi : 80x/menit - Suhu : 370 C - Pernapasan : 20x / menit - DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/ Menit. Analisis dan interprestasi : Tanda-tanda vital yang normal merupakan faktor pendukung untuk menentukan keadaan umum ibu baik (Obstetri Fisiologi dan Ginekologi: 158). LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera/ kolaborasi LANGKAH V. RENCANA ASUHAN A. Tujuan : 1. Kala II berlangsung normal, ditandai dengan : a. Bayi lahir tidak lebih dari 1 jam setelah dipimpin b. Keadaan umum ibu dan bayi baik c. Kontraksi uterus baik B. Kriteria : 1. Kala II berlangsung normal, ditandai dengan : a. Bayi lahir pada tidak lebih dari 2 jam setelah dipimpin yaitu tidak melewati pukul 06.00 WITA. b. Keadaan umum ibu dan bayi baik, tidak terjadi asfiksia, sianosis, dan hipotermi pada bayi c. Kontraksi uterus teraba keras dan bundar C. Rencana Tindakan 1. Kenali tanda dan gejala kala II yaitu adanya dorongan kuat untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan sfingter ani membuka
  • 23. 23 Rasional : Dengan memastikan adanya tanda gejala kala II, pada saat ada his ibu sudah dapat di anjurkan untuk mengedan. 2. Pastikan kelengkapan alat dan bahan pertolongan persalinan, memasukkan spoit dalam bak partus dan mematahkan ampul oxytocin Rasional : Untuk mencegah infeksi silang antara petugas dan benda- benda yang terkontaminasi 3. Pakai celemek plastik Rasional : Memakai celemek dan perlindungan pribadi dapat melindungi penolong dari kontaminasi cairan, lendir dan darah pasien yang dapat menyebarkan penyakit. 4. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan handuk bersih Rasional : Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan merupakan upaya untuk mencegah terjadinya infeksi 5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam Rasional : Merupakan perlindungan diri terhadap sumber infeksi 6. Isap oksitosin dengan tangan yang memakai sarung tangan Rasional : Oxytocin sebagai obat untuk merangsang kontraksi uterus sehingga memudahkan petugas dalam melakukan manajemen aktif Kala III 7. Lakukan vulva hygiene Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman yang berasal dari vulva dan perineum 8. Lakukan pemeriksaan dalam Rasional : Untuk memastikan pembukaan sudah lengkap, memastikan ketuban utuh atau tidak, sehingga dapat dilakukan amniotomi jika pembukaan sudah lengkap dan ketuban masih utuh, serta memastikan tidak ada bagian-bagian kecil janin dan tidak ada penumbungan tali pusat
  • 24. 24 9. Lakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering Rasional : Agar tidak terjadi infeksi silang 10. Dengarkan detak jantung janin Rasional : Untuk memastikan bahwa janin dalam keadaan baik 11. Beritahu ibu bahwa saat ini ibu dan janin dalam kondisi baik dan anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi Rasional : Agar ibu tidak cemas dengan keadaannya dan bisa mempersiapkan diri untuk meneran pada saat his 12. Beritahu keluarga untuk membantu ibu mencari posisi yang nyaman, yaitu posisi setengan duduk Rasional : Posisi yang nyaman dalam bersalin memudahkan ibu untuk meneran. Jika ibu berbaring terlentang maka uterus dan janin di dalamnya akan menekan cara inferior. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya aliran darah dari ibu ke plasenta, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah dari ibu ke plasenta jadi menurun. 13. Pimpin ibu untuk meneran saat kontraksi, berikan makan dan minum serta istirahat di antara kontraksi Rasional : Meneran secara berlebihan sehingga menahan upaya untuk mengambil nafas akan mengakibatkan kelelahan yang tidak perlu bagi ibu dan meningkatkan resiko asfiksia pada bayi karena masuknya oksigen dari ibu ke plasenta jadi menurun. Ibu diberikan makan dan minum agar tidak terjadi dehidrasi 14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang nyaman jika dalam 60 menit belum ada dorongan untuk meneran Rasional : Pemilihan posisi yang nyaman memudahkan ibu untuk meneran 15. Letakkan handuk diatas perut ibu, saat kepala bayi nampak di introitus vagina
  • 25. 25 Rasional : Handuk bersih bertujuan untuk mengeringkan bayi baru lahir 16. Pasang alas bokong yaitu kain yang dilipat 1/3 bagian Rasional : Alas bokong berguna untuk menyokong perineum agar tidak terjadi rupture 17. Buka tutup partus set dan pakai kedua sarung tangan DTT Rasional : Sebagai perlindungan diri agar tidak terkena infeksi silang 18. Lahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan puncak kepala agar tidak terjadi fleksi yang terlalu cepat dan membantu lahirnya kepala Rasional : Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala bayi secara bertahap dan hati - hati dapat mengurangi regangan berlebihan (robekan) pada vagina dan perineum 19. Periksa lilitan tali pusat pada leher bayi Rasional : Lilitan tali pusat dapat menghambat kelahiran bahu sehingga bisa terjadi asfiksia bila tidak dilepaskan. 20. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan Rasional : Putaran paksi luar yang sempurna menjadikan kepala janin searah dengan punggungnya sehinngga memudahkan kelahiran bayi 21. Lahirkan bahu secara biparietal Rasional : Melahirkan bahu secara biparietal dapat mengurangi atau mencegah terjadinya ruptur 22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan dan siku atas Rasional : Untuk memudahkan proses persalinan dan mencegah laserasi 23. Lahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menelusuri punggung hingga tungkai Rasional : Menelusuri punggung sampai tungkai untuk memudahkan proses kelahiran
  • 26. 26 24. Lakukan penilaian tangisan bayi, pernapasan, pergerakan dan warna kulit bayi dan letakkan bayi diatas perut ibu Rasional : Untuk mengetahui apakah bayi menangis kuat atau bernapas megap-megap, gerakan bayi aktif atau tidak serta wana kulit bayi kemerahan atau sianosis sehingga memudahkan petugas dalam pengambilan tindakan selanjutnya 25. Keringkan bayi diatas perut ibu Rasional : Untuk mencegah terjadinya hipotermi pada bayi LANGKAH VI. IMPLEMENTASI Tanggal 11-04-2011 Jam 17.00 – 17.30 WITA 1. Mengenali tanda gejala kala II Hasil : Adanya tanda gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka. 2. Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan serta mematahkan oksitosin dan memasukan spuit ke dalam bak partus Hasil : Alat dan bahan siap pakai 3. Memakai celemek plastik Hasil : Celemek sudah dipakai 4. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih Hasil : Petugas sudah mencuci tangan dibawah air mengalir 5. Memakai sarung tangan DTT pada satu tangan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam Hasil : Petugas telah memakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk pemeriksaan dalam 6. Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dengan tangan yang memakai sarung tangan dan memasukkannya dalam bak partus Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak parutus 7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan
  • 27. 27 8. Melakukan pemeriksaan dalam Hasil : Telah dilakukan periksa dalam; vagina elastic, kesan panggul normal (promontorium tidak teraba, linea innominata teraba sebagian, spina ischiadika tidak menonjol, os koksigis melengkung, arkus pubis membentuk sudut tumpul, otot-otot dasar panggul lunak), porsio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan, presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan, molase negatif penurunan kepala Hodge IV, dan adanya pelepasan lendir campur darah. 9. Melakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering Hasil : Sarung tangan telah didekontaminasi dan petugas telah mencuci tangan dan mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering 10. Memeriksa denyut jantung janin Hasil : Denyut jantung janin 140x/menit 11. Memberi tahu ibu bahwa saat ini ibu dan janinnya dalam kondisi baik, pembukaan sudah lengkap Hasil : Ibu telah diberitahu dan ibu mengerti 12. Menganjurkan keluarga untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk pada saat meneran Hasil : Suami membantu ibu pada posisi setengan duduk 13. Memimpin ibu meneran saat kontraksi dan anjurkan ibu istrahat serta memberi makan dan minum diantara kontraksi Hasil : Ibu dipimpin pada saat kontraksi dan makan bubur hangat serta minum susu diantara kontraksi 14. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit. Hasil : Ibu memilih berbaring miring ke kiri
  • 28. 28 15. Meletakkan handuk bersih di atas perut, saat kepala bayi nampak 5-6 cm di introitus vagina Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu 16. Memasang alas bokong yaitu kain bersih yang dilipat 1/3 bagian Hasil : Kain pengalas bokong telah diletakkan dipasang 17. Membuka tutup partus set dan memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan Hasil : Tutup partus set telah dibuka dan sarung tangan DTT telah dipakai pada kedua tangan 18. Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum di lindungi dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih serta tangan lain menahan posisi defleksi 19. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat 20. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan dan sempurna Hasil : Putaran paksi luar terjadi secara spontan dan sempurna 21. Melahirkan kedua bahu biparietal Hasil : Bahu depan dan bahu belakang telah dilahirkan secara biparietal 22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan dan siku atas Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah menggunakan tangan kanan dan tangan kiri memegang lengan dan siku atas
  • 29. 29 23. Melahirkan seluruh tungkai dengan tangan kiri menelusuri punggung hingga tungkai Hasil : Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis kelamin laki- laki 24. Melakukan penilaian pada bayi berupa tangisan bayi, pergerakan dan warna kulit bayi dan meletakkan bayi diatas perut ibu Hasil : Bayi lahir langsung menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit kemerahan 25. Mengeringkan bayi diatas perut ibu Hasil : Bayi telah dikeringkan LANGKAH VII. EVALUASI Tanggal 23-05-2013 Jam 17.35 WITA 1. Kala II berlangsung normal, ditandai dengan: a. Bayi lahir pada pukul 17.30 WITA, jenis kelamin bayi perempuan, berat badan lahir 3.000 gram, panjang badan lahir 49 cm, langsung menangis kuat, dan warna kulit kemerahan b. Keadaan umum ibu baik, dengan tanda-tanda vital : 1) Tekanan Darah : 100/80 mmHg 2) Nadi : 80 x /menit 3) Suhu : 37o C 4) Pernapasan : 20x /menit Keadaan umum bayi baik, ditandai dengan: 1) Denyut jantung : 136 x/menit 2) Suhu : 36,5 o C 3) Pernapasan : 44 x / menit c. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar), ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah, tinggi fundus uteri setinggi pusat. 2. Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta, yaitu tali pusat bertambah panjang, perubahan pada tinggi fundus uteri dan adanya semburan darah yang mendadak dan singkat.
  • 30. 30 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS KALA III LANGKAH I. DENTIFIKASI DATA DASAR Data Subyektif: 1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah 2. Ibu mengatakan bayinya sudah lahir 3. Ibu mengatakan plasenta belum lahir Data Obyektif: 1. Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 23-05-2013 jam 17.30 WITA, jenis kelamin bayi perempuan, berat badan 3.000 gram, panjang badan 49 cm, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, pergerakan aktif 2. Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang, perubahan tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan singkat 3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat. LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL Diagnosa : Inpartu Kala III (Kala Uri), keadaan umum ibu da janin baik. 1. Inpartu Kala III (Kala Uri) Dasar : Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah - Ibu mengatakan bayinya sudah lahir - Ibu mengatakan plasenta belum lahir Data Obyektif : - Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 23- 05-2013 jam 17.30 WITA, jenis kelamin bayi perempuan, berat badan 3.000 gram, panjang badan 49 cm, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, pergerakan aktif.
  • 31. 31 - Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang, perubahan tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan singkat - Tinggi fundus uteri setinggi pusat. Analisis dan interprestasi: Setelah bayi lahir uterus teraba bundar dan keras, fundus uteri setinggi pusat, beberapa menit kemudian, uterus berkontraksi yang mengakibatkan penciutan permukaan kavum uteri tempat implantasi plasenta, akibatnya plasenta akan terlepas dari tempatnya. Plasenta akan terlepas 5-15 menit setelah bayi lahir (Sarwono.2005). 2. Keadaan umum ibu dan bayi baik Dasar : Data Subyektif : - Data Obyektif: : - Tanda-tanda vital ibu : Tekanan Darah : 100/80 mmHg Nadi : 80 x /menit Suhu : 37o C Pernapasan : 20x /menit - Tanda-tanda vital bayi : Denyut jantung : 136 x/menit Suhu : 36,5 o C Pernapasan : 44 x / menit Analisis dan interprestasi: Tanda-tanda vital merupakan indikator utama untuk menentukan kondisi ibu maupun bayi. Tanda-tanda vital normal untuk orang dewasa adalah tekanan darah 110/70 - 120/80 mmHg, nadi 60 - 100 x /menit, suhu 36,5 – 37,5 o C, dan pernapasan 16 – 24 x /menit. Sedangkan untuk bayi, tanda- tanda vital normal ditandai dengan denyut jantung 120 – 160 x/menit, suhu 36,5 – 37,5o C, dan pernapasan 40 - 60 x / menit (Sarwono: 2000).
  • 32. 32 LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial. LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera dan kolaborasi. LANGKAH V. RENCANA ASUHAN A. Tujuan : Kala tiga berlangsung normal, ditandai dengan: 1. Plasenta lahir tidak lebih dari 30 menit 2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap 3. Tidak terjadi perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik 4. Keadaan umum ibu dan bayi baik B. Kriteria : Kala tiga berlangsung normal, ditandai dengan: 1. Plasenta lahir tidak lebih dari 30 menit, yaitu tidak melewati pukul 18.00 WITA 2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap 3. Perdarahan < 500 cc, kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar 4. Tanda-tanda vital ibu : Tekanan darah : 110/70 – 120/80 mmHg Nadi : 60 – 100 x / menit Suhu : 36,5o – 37,5o C Pernapasan : 16-24 x / menit Tanda-tanda vital bayi : Denyut jantung : 120 – 160 x / menit Suhu : 36,5o – 37,5o C Pernapasan : 40 – 60 x / menit
  • 33. 33 C. Rencana Tindakan : 1. Periksa fundus uteri apakah bayi tunggal atau kembar Rasional : Untuk mengetahui janin tunggal atau kembar sehingga memudahkan untuk melakukan tindakan selanjutnya 2. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik Rasional : Dengan mengetahui tindakan yang akan diberikan ibu akan menerima tindakan dan tidak kaget 3. Berikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3 bagian atas paha luar Rasional : Oksitosin merangsang fundus uteri untuk berkontraksi dengan kuat dan efektif sehingga dapat membentu pelepasan plasenta dan mengurangi kehilangan darah. 4. Jepit, potong dan ikat tali pusat Rasional : Memutuskan hubungan plasenta dengan bayi serta memudahkan petugas untuk melakukan tindakan selanjutnya baik pada ibu maupun bayinya 5. Letakkan bayi tengkurap diatas dada ibu tanpa pakaian Rasional : Kontak kulit pertama kali ibu dengan bayinya dapat mencegah hipotermi dan merupakan inisiasi menyusu dini 6. Selimuti ibu dan bayinya dengan kain dan pasang topi di kepala bayi Rasional : Untuk mencegah hipotermi 7. Lakukan Penegangan Tali Pusat Terkendali (PTT) Rasional : Penegangan Tali Pusat terkendali dan dibantu dengan kontraksi yang baik serta dorongan uterus kearah dorso kranial, maka dengan sendirinya plasenta akan lepas dan bergerak kearah introitus vagina 8. Lahirkan plasenta dan selaput ketuban dengan lembut dan perlahan dengan melakukan peregangan dan tangan kiri menekan kearah dorso cranial sehingga plasenta terlepas
  • 34. 34 Rasional : Melahirkan plasenta dan selaputnya dengan hati-hati akan membantu mencegah tertinggalnya selaput ketuban di jalan lahir 9. Lakukan masase fundus uteri Rasional : Masase fundus uteri dilakukan untuk merangsang kontraksi uterus sehingga dapat mencegah terjadinya perdarahan. LANGKAH VI. IMPLEMENTASI Tanggal 23-05-2013 Jam 17.40 WITA 1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal Hasil : Janin tunggal 2. Memberitahu ibu bahwa dia akan disuntik Hasil : Ibu bersedia di suntik 3. Memberikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3 bagian atas paha luar Hasil : Ibu sudah disuntik oksitosin 4. Menjepit, memotong, dan mengikat tali pusat Hasil : Tali pusat telah dijepit, dipotong dan diikat 5. Meletakkan bayi tengkurap di atas dada ibu Hasil : Bayi telah diletakkan di dada ibu 6. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain dan memasang topi dikepala bayi Hasil : Bayi telah diselimuti dan di pakaikan topi 7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan menegangkan tali pusat saat kontraksi, tangan kiri mendorong uterus kearah dorso cranial Hasil : Petugas melakukan penegangan tali pusat terkendali 8. Melahirkan plasenta dengan cara melakukan peregangan dan menekan uterus kearah dorsokranial sehingga plasenta terlepas. Saat plasenta terlepas 2/3 bagian dibagian introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan memegang plasenta dan memutarnya searah jarum jam untuk mencegah robeknya selaput plasenta
  • 35. 35 Hasil : Plasenta telah lahir lengkap dengan selaput ketuban 9. Melakukan masase fundus uteri dengan pelan agar uterus berkontraksi Hasil : Uterus teraba keras dan bundar. LANGKAH VII. EVALUASI Tanggal: 11-04-2011 Jam 17.55 WITA 1. Kala III berlangsung selama 10 menit 2. Plasenta dan selaputnya lahir lengkap jam 17.50 wita 3. Perdarahan 100 cc 4. Tidak ada robekan pada perineum 5. Kontraksi uterus baik yaitu teraba keras dan bundar 6. Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat 7. Ibu mengeluh kelelahan 8. Tanda-tanda vital ibu : Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 80 x / menit Suhu : 37o C Pernapasan : 20 x / menit.
  • 36. 36 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS KALA IV LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR Data Subyektif: 1. Ibu mengeluh kelelahan 2. Ibu mengatakan nyeri dari jalan lahir 3. Ibu mengatakan plasenta sudah lahir Data Obyektif: 1. Keadaan umum ibu baik 2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap jam 17.45 WITA 3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar) 4. Ibu tampak lelah setelah melalui proses persalinan 5. TFU 1 jari dibawah pusat 6. Perdarahan seluruhnya 200 cc 7. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 80 x / menit Pernapasan : 20 x / menit Suhu : 36,6o C 8. Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum. LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL Diagnosa : Perlangsungan Kala IV dengan masalah kelelahan. 1. Perlangsungan Kala IV Dasar : Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir Data Obyektif : - Plasenta dan selaputnya lahir lengkap - Tinggi fundus uteri 1 jari dibawah pusat - Kontraksi uterus teraba keras dan bundar - Tidak ada robekan pada perineum
  • 37. 37 Analisis dan interprestasi: Setelah plasenta lahir ditandai dengan tinggi fundus uteri1 jari dibawah pusat dan kontraksi uterus teraba keras dan bundar menunjukkan bahwa telah masuk pada proses pengawasan kala IV sampai 2 jam. Pengawasan kala IV dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong persalinan masih mendampingi ibu setelah selesai persalinan sekurang- kurangnya 1-2 jam post partum, agar perdarahan post partum dapat dikurangi/dihindari (Sarwono, 2005). 2. Masalah Kelelahan Dasar : Data Subyektif : - Ibu mengeluh kelelahan Data Obyektif : - Ibu tampak lelah setelah menjalani proses persalinannya Analisis dan interprestasi: Kelelahan yang dialami ibu setelah proses persalinan merupakan akibat dari terkurasnya tenaga ibu pada saat proses persalinan berlangsung (Obstertri Fisiologi dan Ginekologi: 331). LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial. LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera dan kolaborasi. LANGKAH V. RENCANA ASUHAN A. Tujuan : 1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan : a. Kontraksi uterus baik b. Tidak terjadi perdarahan abnormal c. Keadaan umum ibu dan bayi baik 2. Kelelahan ibu teratasi
  • 38. 38 B. Kriteria 1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan: a. Kontraksi uterus baik, yaitu teraba keras dan bundar b. Perdarahan < 500 cc c. Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal ditandai dengan : - Tekanan Darah : 100/80 mmHg – 120/80 mmHg - Nadi : 60 – 100 x/menit - Suhu : 36,5 – 37 o C - Pernapasan : 16 – 24 x/menit d. Keadaan bayi baik, tanda – tanda vital dalam batas normal, ditandai dengan: - Denyut Jantung : 120 – 160x/menit - Suhu : 36,5 – 37,5 o C - Pernapasan : 40 – 60 x / menit 2. Ibu tidak meras lelah, ekspresi wajah ibu ceria C. Rencana Tindakan 1. Lakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan selaput ketuban lahir Rasional : Agar uterus berkontraksi (teraba keras dan bundar) sehingga tidak terjadi perdarahan 2. Periksa kelengkapan plasenta Rasional : Adanya sisa plasenta di dalam uterus dapat mengakibatkan perdarahan sehingga plasenta harus dikeluarkan secara lengkap 3. Periksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum Rasional : Laserasi pada vagina dan perineum dapat mengakibatkan perdarahan olehnya itu, apabila ada robekan maka harus segera dijahit. 4. Periksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
  • 39. 39 Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak ada perdarahan pervaginam 5. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam Rasional : Kontak kulit antara ibu dan bayi dapat merangsang inisiasi menyusui dini 6. Timbang dan ukur panjang badan bayi, berikan salf mata dan berikan suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam setelah lahir Rasional : Untuk mengetahui berat badan dan panjang badan bayi, mencegah trejadinya infeksi mata pada bayi dan mencegah terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir 7. Berikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah pemberian vitamin K Rasional : Untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B pada bayi 8. Pantau kembali kontraksi uterus dan lakukan masase pada fundus Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan mencegah terjadinya perdarahan post partum 9. Ajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi uterus Rasional : Agar ibu dapat melakukan sendiri masase uterus dan menilai kontraksi uterus 10. Evaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan postpartum 11. Periksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua Rasional : Untuk memastikan keadaan umum baik, dan kandung kemih dalam keadaan kosong 12. Periksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik Rasional : Untuk memastikan bayi tetap dalam kondisi sehat
  • 40. 40 13. Tempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%, rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi Rasional : Merandam peralatan bekas pakai dalam larytan klorin merupakan upaya pencegahan infeksi akibat kontaminasi bakteri dengan peralatan bekas pakai 14. Buang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang sesuai Rasional : Membuang benda-benda ke tempat sampah yang sesuai memudahkan petugas dalam mengklasifikasi jenis sampah 15. Bersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan pakaian bersih dan kering Rasional : Agar ibu merasa nyaman dan mencegah transmisi kuman akibat darah pada saat persalinan 16. Pastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan makanan dan minuman yang diinginkan Rasional : Setelah persalinan ibu banyak kehilangan tenaga dan merasa lapar untuk mengembalikan kondisi ibu, maka ibu harus diberi makan dan minum dan rasa nyaman akan membantu ibu beristirahat 17. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan mencucinya dengan air DTT Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang 18. Celupkan sarung tangan yang kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan merendamnya secara terbalik Rasional : Untuk mendekontaminasi sarung tangan yang kotor, maka harus direndam dalam larutan klorin 0,5% untuk mencegah terjadinya infeksi silang 19. Cuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan keringkan Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang
  • 41. 41 20. Lengkapi partograf Rasional : Untuk mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan. LANGKAH VI. IMPLEMENTASI Tanggal 23-05-2013 Jam 18.00 - 20.00 WITA 1. Melakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan selaput ketuban lahir Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar) 2. Memeriksa kelengkapan plasenta Hasil : - Selaput chorion dan kotiledon lengkap (20 buah) - Insersio tali pusat sentralis - Tebal plasenta 2,5 cm - Berat plasenta 500 gram - Panjang tali pusat 50 cm - Diameter plasenta 6 cm - Selaput amnion lengkap 3. Memeriksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum 4. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar, perdarahan 250 cc 5. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam Hasil : Bayi tetap berada di dada ibu 6. Menimbang dan mengukur panjang badan bayi, memberikan salf mata dan memberikan suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam setelah lahir. Hasil : Bayi telah ditimbang, dengan berat badan lahir 3.000 gram, panjang badan 49 cm, bayi telah diberikan salf mata dan diberikan suntikan vitamin K.
  • 42. 42 7. Memberikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah pemberian vitamin K Hasil : Bayi telah diberikan suntikan hepatitis B 8. Memantau kembali kontraksi uterus dan melakukan masase pada fundus uteri Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar 9. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi uterus Hasil : Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus dan menilai kontraksi 10. Mengevaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar perdarahan ±250 cc 11. Memeriksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua Hasil : 15 menit pertama : Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x / menit Suhu : 36,6 o C Pernapasan : 20 x / menit Kandung kemih : kosong 30 menit kedua : Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x / menit Suhu : 36,6 o C Pernapasan : 20 x / menit Kandung kemih : kosong 12. Memeriksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik Hasil : Tanda – tanda vital bayi :
  • 43. 43 - Denyut Jantung : 140 x/ menit - Suhu : 37o C - Pernapasan : 40x/menit 13. Menempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%, rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi Hasil : Peralatan bekas pakai telah direndam dalam larutan klorin 0,5 % dan dibilas 14. Membuang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang sesuai Hasil : Bahan-bahan yang telah terkontaminasi telah dibuang kedalam tempat sampah yang sesuai 15. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan pakaian bersih dan kering Hasil : Ibu telah dibersihkan dan merasa nyaman 16. Memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan makanan dan minuman yang diinginkan Hasil : Ibu merasa nyaman, suami memberikan bubur hangat dan susu pada ibu 17. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan mencuci dengan air DTT Hasil : Tempat persalinan telah didekontaminasi 18. Mencelupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan merendamnya secara terbalik Hasil : Sarung tangan dicelup ke dalam larutan klorin 0,5% dan merendamnya secara terbalik 19. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan mengeringkannnya Hasil : Kedua tangan telah dicuci dan dikeringkan 20. Melengkapi partograf Hasil : Petugas kesehatan melengkapi partograf.
  • 44. 44 LANGKAH VII. EVALUASI Tanggal 23-05-2013 Jam 20.00 WITA 1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan: a. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar, tinggi fundus uteri 1 jari dibawah pusat b. Perdarahan ± 250 cc, kandung kemih kosong c. Keadaan ibu dan bayi baik, kesadaran kompesmentis 1) Tanda – tanda vital ibu : Tekanan darah: 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Suhu : 36,60 c Pernapasan : 20 x/menit 2) Tanda-tanda vital bayi dalam keadaan normal: Denyut jantung : 140 x/ menit Suhu : 37 o C Pernapasan : 40x/ menit 2. Kelelahan ibu teratasi, ekspresi wajah ibu ceria.
  • 45. 45 PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL KOMPREHENSIF PADA NY “S” GII PI A0 UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU 3 HARI INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASALAH SAKIT PERUT TEMBUS BELAKANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO TANGGAL 23 MEI 2013 (SOAP) IDENTITAS ISTRI / SUAMI Nama : Ny. S / Tn. S Umur : 25 tahun / 51 tahun Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SD / SD Pekerjaan : IRT / Wiraswasta Perkawinan ke : II / II Lamanya menikah : ± 3 Tahun Alamat : Lasunapa KALA I DATA SUBYEKTIF (S) a. Ibu masuk di BPS tanggal 23-05-2013 jam 14.15 WITA b. Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang sejak tanggal 23 – 05 – 2013 jam 09.00 WITA c. Selama inpartu ibu tidak bisa beristrahat dengan tenang karena nyeri yang dirasakan d. Nyeri yang dirasakan bersifat hilang timbul e. Ibu mengatakan ada pengeluaran lendir campur darah DATA OBYEKTIF (O) a. Keadaan umum ibu : Baik b. Kesadaran : Kompesmentis
  • 46. 46 c. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 80 kali/menit Pernapasan : 20 kali/menit Suhu : 36,6 °C d. Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi 1) Kepala dan rambut: Inspeksi : Kepala dan rambut bersih Palpasi : Tidak ada benjolan dan rambut tidak rontok 2) Wajah: Inspeksi : Ekspresi wajah senang, wajah tidak pucat, tidak ada kloasma gravidarum Palpasi : Tidak ada oedema pada wajah 3) Mata: Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, bersih Palpasi : Konjungtiva merah muda, dan sklera tidak kuning 4) Hidung: Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tidak ada polip 5) Telinga: Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada poliester 6) Mulut dan gigi: Inspeksi : Bibir lembab dan tidak pucat, tidak ada karies gigi, lidah bersih, gusi merah muda, dan tidak ada sariawan 7) Leher: Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembuluh limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis 8) Dada:
  • 47. 47 Inspeksi : Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hyperpigmentasi pada areola mammae Palpasi : Tidak ada benjolan, belum ada kolostrum, payudara tegang 9) Abdomen: Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, tonus otot perut kendor, tampak striae albicans dan linea nigra Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pembesaran perut sesuai kehamilan Leopold I : - Teraba 1 bagian bulat, lembek, dan tidak melenting (bokong) Leopold II : - Teraba 1 bagian yang panjang, keras dan datar (punggung kiri). Leopold III :- Teraba 1 bagian yang bundar, keras dan melenting (kepala). Leopold IV :- Jari-jari tangan sudah tidak bertemu (divergen) kepala sudah masuk pintu atas panggul Pengukuran : Tinggi fundus uteri 33 cm Lingkar perut 92 cm Tafsiran berat janin 3.036 gram Auskultasi denyut jantung janin: terdengar jelas, kuat dengan frekuesi 136 kali/menit. Kontraksi uterus : Teratur ( 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik ). 10) Genitalia dan Anus a) Terdapat pengeluaran lendir campur darah b) Tidak ada varises vulva c) Tidak ada oedema d) Tidak ada hemorroid pada anus e) Pemeriksaan dalam pervaginam (VT)
  • 48. 48 Tanggal 23 – 05 – 2013 Jam: 15.00 WITA Vagina elastis Kesan panggul normal, ditandai dengan: Promontorium tidak teraba Linea innominata teraba sebagian Spina ischiadika tidak menonjol Os. Koksigis melengkung Arkus pubis membentuk sudut tumpul Otot-otot dasar panggul lunak Portio tipis dan lunak Pembukaan serviks 8 cm Ketuban (+) Presentase kepala Posisi ubun-ubun kecil kanan depan Molase : 0 Penurunan kepala Hodge III Adanya pelepasan lendir campur darah 11) Ekstermitas atas dan bawah: Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan, tidak ada verices Palpasi : Tidak ada oedema, lingkar lengan atas 27 cm Auskultasi : Refleks patella kiri dan kanan (+). ASSESMENT (A) GII PI A0, umur kehamilan 39 minggu 3 hari, punggung kanan, presentase kepala, penurunan kepala 2/5, intra uterina, tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif, dengan masalah nyeri perut tembus belakang, tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial dan tindakan segera atau kolaborasi.
  • 49. 49 PLANNING (P) Tanggal: 23 – 05 – 2013 Jam: 15.00 WITA 1. Memberikan senyum, salam dan sapa pada ibu Hasil : Ibu membalas senyum, sapa, dan salam petugas 2. Melakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan Hasil : Ibu mengerti dan setuju dengan tindakan yang akan di lakukan. 3. Memberitahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan Hasil : Ibu mau diperiksa oleh petugas 4. Melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI Hasil : Penolong melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI. 5. Melakukan observasi : a. Tiap 30 menit, yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi uterus Hasil : DJJ: 140x/menit, nadi ibu: 80x/menit, kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit durasi 45 detik b. Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu Hasil : Suhu tubuh ibu 36,6o C, volume urine 100 cc c. Tiap 4 jam yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan ketuban, molase, dan tekanan darah ibu Hasil : Pembukaan 8 cm, penurunan kepala 2/5, ketuban (+), molase (0), tekanan darah ibu 100/70 mmHg 6. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan karena tertekannya ujung-ujung syaraf sewaktu uterus berkontraksi Hasil : Ibu mengerti penyebab nyeri yang dialaminya 7. Meminta keluarga untuk mengurut punggung ibu untuk mengurangi rasa nyeri Hasil : Punggung ibu sudah diurut, dan nyeri perut tembus belakang ibu sedikit berkurang. 8. Memberikan dukungan pada ibu Hasil : Ibu semangat dan termotivasi 9. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya Hasil : Ibu sudah buang air kecil
  • 50. 50 10. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu Hasil : Ibu miring kiri dan kanan secara bergantian 11. Membantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor Hasil : Ibu telah mengganti sarung yang kotor 12. Mengajarkan ibu tekhnik relaksai teruatama saat terjadi kontraksi Hasil : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan 13. Menyiapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan APN Hasil : a. Dalam bak partus 2 pasang handschoen steril 2 buah klem koher 1 buah klem ½ koher 1 buah gunting tali pusat 2 buah benang pengikat tali pusat 1 buah spoit disposable steril 2,5 cc Kapas steril dan kapas DTT secukupnya b. Di luar bak partus Nierbeken Pengisap lendir Tensi meter Stetoskop Pengukur panjang badan Celemek Thermometer Larutan klorin dan air DTT Timbangan bayi 2 buah tempat sampah 1 buah tempat plasenta
  • 51. 51 Tempat pakaian kotor ibu c. Persiapan obat-obatan Oxytocin 6-8 ampul Ergometrin Betadine Zalf mata Vit. K Hepatitis B d. Persiapan pakaian ibu Alas bokong Baju dan sarung bersih Celana dalam Gurita e. Persiapan bayi Handuk, sarung Baju dan popok bayi, kaos kaki/tangan dan topi Hasil: Alat telah siap pakai 14. Mendokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf Hasil : Pemantauan Kala I ada pada partograf.
  • 52. 52 PENDOKUMENTASIAN KALA II PERSALINAN (KALA PENGELUARAN) DATA SUBYEKTIF (S) a. Ibu mengatakan ingin buang air besar dan ada tekanan pada anus b. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran c. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang DATA OBYEKTIF (O) a. Adanya tekanan pada anus b. Perineum menonjol c. Vulva dan sfingter anus membuka d. Pemeriksaan dalam (VT) jam 17.00 WITA :  Vagina elastis  Kesan panggul normal, ditandai dengan: Promontorium tidak teraba Linea innominata teraba sebagian Spina ischiadika tidak menonjol Os. Koksigis melengkung Arkus pubis membentuk sudut tumpul Oto-otot dasar panggul lunak  Portio tidak teraba  Pembukaan serviks 10 cm (pembukaan lengkap)  Ketuban (-), tidak ada penumbungan  Presentase kepala  Posisi ubun-ubun kecil kiri depan  Molase : 0  Penurunan kepala Hodge IV (0/5)  Adanya pelepasan lendir campur darah e. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik f. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 140 x/ menit g. Keadaan umum ibu baik
  • 53. 53 ASSESMENT (A) Inpartu kala II, Keadaan umum ibu dan janin baik. PLANNING (P) Tanggal 23-05-2013 Jam 15.10 WITA 1. Mengenali tanda gejala kala II Hasil : Adanya tanda gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka 2. Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan serta mematahkan oksitosin dan memasukan spuit ke dalam bak partus Hasil : Alat dan bahan siap pakai 3. Memakai celemek plastik Hasil : Celemek sudah dipakai 4. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih Hasil : Petugas sudah mencuci tangan dibawah air mengalir 5. Memakai sarung tangan DTT pada satu tangan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam Hasil : Petugas telah memakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk pemeriksaan dalam 6. Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dengan tangan yang memakai sarung tangan dan memasukkannya dalam bak partus Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak parutus 7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan 8. Melakukan pemeriksaan dalam Hasil : Telah dilakukan periksa dalam; vagina elastic, kesan panggul normal (promontorium tidak teraba, linea innominata teraba sebagian, dinding panggul lurus, spina ischiadika tidak menonjol, os koksigis melengkung, arkus pubis membentuk sudut tumpul) porsio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan, presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan,
  • 54. 54 molase negatif penurunan kepala Hodge IV, dan adanya pelepasan lendir campur darah. 9. Melakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering Hasil : Sarung tangan telah didekontaminasi dan petugas telah mencuci tangan dan mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering 10. Memeriksa denyut jantung janin Hasil : Denyut jantung janin 146x/menit 11. Memberi tahu ibu bahwa saat ini ibu dan janinnya dalam kondisi baik, pembukaan sudah lengkap Hasil : Ibu telah diberitahu dan ibu mengerti 12. Menganjurkan keluarga untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk pada saat meneran Hasil : Suami membantu ibu pada posisi setengan duduk 13. Memimpin ibu meneran saat kontraksi dan anjurkan ibu istrahat serta memberi makan dan minum diantara kontraksi Hasil : Ibu dipimpin pada saat kontraksi dan makan bubur hangat serta minum susu diantara kontraksi 14. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit. Hasil : Ibu memilih berbaring miring ke kiri 15. Meletakkan handuk bersih di atas perut, saat kepala bayi nampak 5-6 cm di introitus vagina Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu 16. Memasang alas bokong yaitu kain bersih yang dilipat 1/3 bagian Hasil : Kain pengalas bokong telah diletakkan dipasang 17. Membuka tutup partus set dan memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan Hasil : Tutup partus set telah dibuka dan sarung tangan DTT telah dipakai pada kedua tangan
  • 55. 55 18. Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum di lindungi dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih serta tangan lain menahan posisi defleksi 19. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat 20. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan dan sempurna Hasil : Putaran paksi luar terjadi secara spontan dan sempurna 21. Melahirkan kedua bahu biparietal Hasil : Bahu depan dan bahu belakang telah dilahirkan secara biparietal 22. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan dan siku atas Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah menggunakan tangan kanan dan tangan kiri memegang lengan dan siku atas 23. Melahirkan seluruh tungkai dengan tangan kiri menelusuri punggung hingga tungkai Hasil : Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis kelamin laki-laki 24. Melakukan penilaian pada bayi berupa tangisan bayi, pergerakan dan warna kulit bayi dan meletakkan bayi diatas perut ibu Hasil : Bayi lahir langsung menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit kemerahan 25. Mengeringkan bayi diatas perut ibu Hasil : Bayi telah dikeringkan
  • 56. 56 PENDOKUMENTASIAN PERSALINAN KALA III (KALA URI) DATA SUBYEKTIF (S) 1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah 2. Ibu mengatakan bayinya sudah lahir 3. Ibu mengatakan plasenta belum lahir DATA OBYEKTIF (O) 1. Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 23-05-2013 jam 17.30 WITA, jenis kelamin perempuan, berat badan 3.000 gram, panjang badan 49 cm, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, pergerakan aktif. 2. Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang, perubahan tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan singkat 3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat. ASSESMENT (A) Perlangsungan kala III, keadaan umum ibu dan bayi baik PLANNING (P) Tanggal 07-04-2013 Jam 17.40 WITA 1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal Hasil : Janin tunggal 2. Memberitahu ibu bahwa dia akan disuntik Hasil : Ibu bersedia di suntik 3. Memberikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3 bagian atas paha luar Hasil : Ibu sudah disuntik oksitosin 4. Menjepit, memotong, dan mengikat tali pusat Hasil : Tali pusat telah dijepit, dipotong dan diikat 5. Meletakkan bayi tengkurap di atas dada ibu Hasil : Bayi telah diletakkan di dada ibu
  • 57. 57 6. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain dan memasang topi dikepala bayi Hasil : Bayi telah diselimuti dan di pakaikan topi 7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan menegangkan tali pusat saat kontraksi, tangan kiri mendorong uterus kearah dorso cranial Hasil : Petugas melakukan penegangan tali pusat terkendali 8. Melahirkan plasenta dengan cara melakukan peregangan dan menekan uterus kearah dorsokranial sehingga plasenta terlepas. Saat plasenta terlepas 2/3 bagian dibagian introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan memegang plasenta dan memutarnya searah jarum jam untuk mencegah robeknya selaput plasenta Hasil : Plasenta telah lahir lengkap dengan selaput ketuban 9. Melakukan masase fundus uteri dengan pelan agar uterus berkontraksi Hasil : Uterus teraba keras dan bundar.
  • 58. 58 PENDOKUMENTASIAN PERSALINAN KALA IV (KALA PENGAWASAN) DATA SUBYEKTIF (S) 1. Ibu mengeluh kelelahan setelah proses persalinan 2. Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir 3. Ibu mengatakan plasenta sudah lahir DATA OBYEKTIF (O) 1. Keadaan umum ibu baik 2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap jam 17.50 WITA 3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar) 4. Ibu tampak lelah setelah melalui proses persalinan 5. TFU 1 jari dibawah pusat 6. Perdarahan seluruhnya 130 cc 7. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x / menit Suhu : 36,6o C Pernapasan : 20x / menit 8. Tidak ada laserasi pada perineum dan vagina ASSESMENT (A) Perlangsungan kala IV dengan masalah kelelahan PLANNING (P) Tanggal 23-05-2013 Jam 18.00-20.00 WITA 1. Melakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan selaput ketuban lahir Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar) 2. Memeriksa kelengkapan plasenta Hasil: - Selaput chorion dan kotiledon lengkap (20 buah) - Insersio tali pusat sentralis
  • 59. 59 - Tebal plasenta 2,5 cm - Berat plasenta 500 gram - Panjang tali pusat 50 cm - Diameter plasenta 6 cm - Selaput amnion lengkap 3. Memeriksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum 4. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar, perdarahan ±130 cc 5. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam Hasil : Bayi tetap berada di dada ibu 6. Menimbang dan mengukur panjang badan bayi, memberikan salf mata dan memberikan suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam setelah lahir Hasil : Bayi telah ditimbang, dengan berat badan lahir 3.000 gram, panjang badan 49 cm, bayi telah diberikan salf mata dan diberikan suntikan vitamin K 7. Memberikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah pemberian vitamin K Hasil : Bayi telah diberikan suntikan hepatitis B 8. Memantau kembali kontraksi uterus dan melakukan masase pada fundus uteri Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar 9. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi uterus Hasil : Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus dan menilai kontraksi 10. Mengevaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar perdarahan ±130 cc
  • 60. 60 11. Memeriksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua Hasil : 15 menit jam pertama: Tekanan Darah : 100/70 mmHg Nadi : 84 x / menit Suhu : 37 o C Pernapasan : 20 x / menit Kandung kemih : kosong 30 menit kedua : Tekanan Darah : 100/70 mmHg Nadi : 84 x / menit Suhu : 37 o C Pernapasan : 20 x / menit Kandung kemih : kosong 12. Memeriksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik Hasil : Tanda – tanda vital bayi: - Denyut Jantung : 140 x/ menit - Suhu : 37o C - Pernapasan : 40x/menit 13. Menempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%, rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi Hasil : Peralatan bekas pakai telah direndam dalam larutan klorin 0,5 % dan dibilas 14. Membuang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang sesuai Hasil : Bahan-bahan yang telah terkontaminasi telah dibuang kedalam tempat sampah yang sesuai 15. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan pakaian bersih dan kering Hasil : Ibu telah dibersihkan dan merasa nyaman
  • 61. 61 16. Memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan makanan dan minuman yang diinginkan Hasil : Ibu merasa nyaman, suami memberikan bubur hangat dan susu pada ibu 17. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan mencuci dengan air DTT Hasil : Tempat persalinan telah didekontaminasi 18. Mencelupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan merendamnya secara terbalik Hasil : Sarung tangan dicelup ke dalam larutan klorin 0,5% dan merendamnya secara terbalik 19. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan mengeringkannnya Hasil : Kedua tangan telah dicuci dan dikeringkan 20. Melengkapi partograf Hasil : Petugas kesehatan melengkapi partograf.