1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya.
Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang
menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga Berencana (KB)
berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang.Tanpa program KB jumlah penduduk hingga
tahun 2000 diprediksi 285 juta orang .
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI,
1998).
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian KB
2. Mengetahui tujuan KB
3. Mengetahui manfaat KB
4. Metode kontrasepsi KB
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana
adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang
tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah
serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat
langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang
matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan
terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.
B. PATOFISIOLOGI
Preparat kontraspsi oral dari estrogen dan progesteron sintetik menyekat stimulasi ovarium
dengan mencegah pelepasan FSH dari kelenjar hipofisis anterior. Pada keadaan tidak
adanya FSH folikel tidak matang dan ovulasi tidak terjadi. Progestin (bentuk sintetik
progesteron) menekan gelombang Luteinizing Hormon, mencegah ovulasi dan juga
mengubah mukus servikal sehingga tidak dapat dipenitrasi oleh sperma
1. Jenis-Jenis Kontrasepsi
Menurut Saifiddin (2008) dan (Hartanto 2002).
1) Metode Sederhana (Tanpa alat)
a) Jenis (KB alamiah)
(1) Metode kelender
(2) Metode suhu badan basal (Thermal)
(3) Metode lender serviks (Billings)
3. 2) Senggama terputus (Coitus interuptus) dengan alat
a) Jenis Barrier
(1) Kondom
(2) Diafragma
(3) Kimiawi : Spermisid vaginal
3) Metode moderen (Kontrasepsi hormonal)
a) Peroral
(1) Mini pil
(2) Pil Oral Kombinasi (POK)
b) Sub kutis/Kontrasepsi bawah kulit (AKBK)
(1) Norplant
(2) Implanon
(3) Jedena dan indoplant
c) Intra uteri devices (IUD)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
4) Kontrasepsi mantap
a) MOW (Medis Operatif Wanita)
b) MOP (Medis Operatif Pria).
2. cara penggunaan KB
1. Bilamana mulai makan pil KB
a. Pasca persalinan (post partum)
Mulai makan pil KB 30 – 40 hari pasca persalinan
Pakai cara lain dulu (kondom), baru setelah haid datang makan pil KB
Diberikan induksi haid, setelah terjadinya withdrawl bleeding, barulah mulai makan
pil KB
b. Pasca keguguran (post abortum)
Langsung makan pil KB
1 – 2 minggu post abortum
setelah haid pertama post abortum
c. Pada tukar (ganti) jenis pil KB
d. Pada waktu interval
2. Bagaimana cara memulai makan pil KB
a. untuk pil KB yang berisi 21 dan 22 tablet, mulailah makan pil pada hari ke-5 siklus
haid lalu setiap hari 1 tablet diikuti tidak makan pil selama 6-7 hari
b. untuk yang berisi 28 tablet mulai makan pil pada hari pertama siklus haid, lalu 1 tablet
setiap hari terus menerus.
4. 3. Kontraindikasi
Kontraindikasi Utama :
Kehamilan; diketahui atau diduga
Tromboplebitis (riwayat atau masih diderita)
Gangguan tromboemboli (riwayat atau masih diderita)
Stroke (riwayat atau masih diderita)
Penyakit cerebrovaskuler (riwayat atau masih diderita)
Oklusi koroner atau serangan jantung (riwayat atau masih diderita)
Kerusakan hati, gangguan fungsi hati atau hepatitis akut
Tumor hati jinak atau ganas (riwayat atau masih diderita)
Neoplasia estrogen dependent (riwayat atau amsih diderita)
Perdarahan genital abnormal yang tidak terdiagnosa
Karsinoma sistem reproduksi (riwayat atau masih diderita)
Migrain kepala klasik (dengan aura)
4. Indikasi
1. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal gabungan
(yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan
endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga terhadap
fibroid rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti mengurangi risiko
penyakit radang panggul.
2. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi
aborsi.
3. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk lebih
mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan kapan dan
mengapa mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada 1970-an, pola
perkawinan telah berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang
lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis cenderung
telah mengurangi beban emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak, karena
keluarga sekarang biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan sumber
daya keuangan sebelum kelahiran anak. Ukuran keluarga yang lebih kecil juga berarti
bahwa orang tua memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya yang diberikan per anak.
4. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat memutuskan
bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat mengambil jeda
kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang memberikan banyak
manfaat bagi perempuan dan bayi mereka
5. C. ETIOLOGI
Kemungkinan karena reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang mempengaruhi
produksi asam lambung.
3) Penanggulangan dan pengobatan
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya.
(2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu, biasanya tubuh akan
menyesuaikan diri setelah 2-3 bulan dan rasa mual akan hilang dengan sendirinya.
b) Tindakan medis
(1) Pastikan mual dan muntah bukan karena kehamilan (pemeriksaan fisik dan
laboratorium).
(2) Bila mengganggu berikan mrtoklopramid 3 x 10 mg 15 menit sebelum makam per hari
selama 5- 7 hari.
(3) Makan secara teratur, usahakan lambung tidak terlalu kosong.
Bila dalam waktu 3 bukan gejala menetap atau bertambah berat hentikan pemakaian
suntikan dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal (Handayani. 2010; h. 104-117).
e. Keputihan
D. Gejala Klinis
Keluarnya cairan berwarn putih dari dalm vagina atau adanya cairan putih dimulut vagina
DAFTAR PUSTAKA
1. Sarwono Prawiroharjo.,Prof.,DR. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Gramedia. Jakarta.
1997
2. Arif Manjoer,.dkk,. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid I. Media
Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2001
3. Rustam Mochtar,.Prof,. DR,. Sinopsis Obstetri. Jilid II. EGC. Jakarta. 1998