SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya.
Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang
menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga Berencana (KB)
berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang.Tanpa program KB jumlah penduduk hingga
tahun 2000 diprediksi 285 juta orang .
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI,
1998).
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian KB
2. Mengetahui tujuan KB
3. Mengetahui manfaat KB
4. Metode kontrasepsi KB
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana
adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang
tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah
serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat
langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang
matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan
terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.
B. PATOFISIOLOGI
Preparat kontraspsi oral dari estrogen dan progesteron sintetik menyekat stimulasi ovarium
dengan mencegah pelepasan FSH dari kelenjar hipofisis anterior. Pada keadaan tidak
adanya FSH folikel tidak matang dan ovulasi tidak terjadi. Progestin (bentuk sintetik
progesteron) menekan gelombang Luteinizing Hormon, mencegah ovulasi dan juga
mengubah mukus servikal sehingga tidak dapat dipenitrasi oleh sperma
1. Jenis-Jenis Kontrasepsi
Menurut Saifiddin (2008) dan (Hartanto 2002).
1) Metode Sederhana (Tanpa alat)
a) Jenis (KB alamiah)
(1) Metode kelender
(2) Metode suhu badan basal (Thermal)
(3) Metode lender serviks (Billings)
2) Senggama terputus (Coitus interuptus) dengan alat
a) Jenis Barrier
(1) Kondom
(2) Diafragma
(3) Kimiawi : Spermisid vaginal
3) Metode moderen (Kontrasepsi hormonal)
a) Peroral
(1) Mini pil
(2) Pil Oral Kombinasi (POK)
b) Sub kutis/Kontrasepsi bawah kulit (AKBK)
(1) Norplant
(2) Implanon
(3) Jedena dan indoplant
c) Intra uteri devices (IUD)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
4) Kontrasepsi mantap
a) MOW (Medis Operatif Wanita)
b) MOP (Medis Operatif Pria).
2. cara penggunaan KB
1. Bilamana mulai makan pil KB
a. Pasca persalinan (post partum)
 Mulai makan pil KB 30 – 40 hari pasca persalinan
 Pakai cara lain dulu (kondom), baru setelah haid datang makan pil KB
 Diberikan induksi haid, setelah terjadinya withdrawl bleeding, barulah mulai makan
pil KB
b. Pasca keguguran (post abortum)
 Langsung makan pil KB
 1 – 2 minggu post abortum
 setelah haid pertama post abortum
c. Pada tukar (ganti) jenis pil KB
d. Pada waktu interval
2. Bagaimana cara memulai makan pil KB
a. untuk pil KB yang berisi 21 dan 22 tablet, mulailah makan pil pada hari ke-5 siklus
haid lalu setiap hari 1 tablet diikuti tidak makan pil selama 6-7 hari
b. untuk yang berisi 28 tablet mulai makan pil pada hari pertama siklus haid, lalu 1 tablet
setiap hari terus menerus.
3. Kontraindikasi
Kontraindikasi Utama :
 Kehamilan; diketahui atau diduga
 Tromboplebitis (riwayat atau masih diderita)
 Gangguan tromboemboli (riwayat atau masih diderita)
 Stroke (riwayat atau masih diderita)
 Penyakit cerebrovaskuler (riwayat atau masih diderita)
 Oklusi koroner atau serangan jantung (riwayat atau masih diderita)
 Kerusakan hati, gangguan fungsi hati atau hepatitis akut
 Tumor hati jinak atau ganas (riwayat atau masih diderita)
 Neoplasia estrogen dependent (riwayat atau amsih diderita)
 Perdarahan genital abnormal yang tidak terdiagnosa
 Karsinoma sistem reproduksi (riwayat atau masih diderita)
 Migrain kepala klasik (dengan aura)
4. Indikasi
1. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal gabungan
(yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan
endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga terhadap
fibroid rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti mengurangi risiko
penyakit radang panggul.
2. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi
aborsi.
3. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk lebih
mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan kapan dan
mengapa mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada 1970-an, pola
perkawinan telah berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang
lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis cenderung
telah mengurangi beban emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak, karena
keluarga sekarang biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan sumber
daya keuangan sebelum kelahiran anak. Ukuran keluarga yang lebih kecil juga berarti
bahwa orang tua memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya yang diberikan per anak.
4. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat memutuskan
bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat mengambil jeda
kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang memberikan banyak
manfaat bagi perempuan dan bayi mereka
C. ETIOLOGI
Kemungkinan karena reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang mempengaruhi
produksi asam lambung.
3) Penanggulangan dan pengobatan
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya.
(2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu, biasanya tubuh akan
menyesuaikan diri setelah 2-3 bulan dan rasa mual akan hilang dengan sendirinya.
b) Tindakan medis
(1) Pastikan mual dan muntah bukan karena kehamilan (pemeriksaan fisik dan
laboratorium).
(2) Bila mengganggu berikan mrtoklopramid 3 x 10 mg 15 menit sebelum makam per hari
selama 5- 7 hari.
(3) Makan secara teratur, usahakan lambung tidak terlalu kosong.
Bila dalam waktu 3 bukan gejala menetap atau bertambah berat hentikan pemakaian
suntikan dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal (Handayani. 2010; h. 104-117).
e. Keputihan
D. Gejala Klinis
Keluarnya cairan berwarn putih dari dalm vagina atau adanya cairan putih dimulut vagina
DAFTAR PUSTAKA
1. Sarwono Prawiroharjo.,Prof.,DR. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Gramedia. Jakarta.
1997
2. Arif Manjoer,.dkk,. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid I. Media
Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2001
3. Rustam Mochtar,.Prof,. DR,. Sinopsis Obstetri. Jilid II. EGC. Jakarta. 1998
TUGAS KEPERAWATAN MATERINITAS
KELUARGA BERENCANA
OLEH :
NAMA : WA ODE JALIA
NIM : 11.11.942
TINGKAT : 2B
AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB MUNA
2013

More Related Content

What's hot

Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisiklia natalia
 
Kesiapan Reproduksi Perempuan Ditinjau dari Segi Anatomi dan Fisiologis dr. a...
Kesiapan Reproduksi Perempuan Ditinjau dari Segi Anatomi dan Fisiologis dr. a...Kesiapan Reproduksi Perempuan Ditinjau dari Segi Anatomi dan Fisiologis dr. a...
Kesiapan Reproduksi Perempuan Ditinjau dari Segi Anatomi dan Fisiologis dr. a...Aisyah N
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiParlin Alin
 
Paparan catin 17 april 2017
Paparan catin 17 april 2017Paparan catin 17 april 2017
Paparan catin 17 april 2017Rs husada
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunAisyah N
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaAisyah N
 
Kb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPTKb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPTqurratuakyun
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 

What's hot (19)

Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
Keluarga Berencana
Keluarga Berencana Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
 
contraseption method
contraseption methodcontraseption method
contraseption method
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntikKontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik
 
Kesiapan Reproduksi Perempuan Ditinjau dari Segi Anatomi dan Fisiologis dr. a...
Kesiapan Reproduksi Perempuan Ditinjau dari Segi Anatomi dan Fisiologis dr. a...Kesiapan Reproduksi Perempuan Ditinjau dari Segi Anatomi dan Fisiologis dr. a...
Kesiapan Reproduksi Perempuan Ditinjau dari Segi Anatomi dan Fisiologis dr. a...
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi resti
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
Paparan catin 17 april 2017
Paparan catin 17 april 2017Paparan catin 17 april 2017
Paparan catin 17 april 2017
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
 
Memey dan norma (kb suntik 3 bulan)
Memey dan norma (kb suntik 3 bulan)Memey dan norma (kb suntik 3 bulan)
Memey dan norma (kb suntik 3 bulan)
 
Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan AnakKesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak
 
Pelayanan kb
Pelayanan kbPelayanan kb
Pelayanan kb
 
Kb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPTKb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPT
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 

Similar to Makalah keluarga berencana 2

LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docxLP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docxNovaMesrayenti1
 
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptxPPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptxririnnovianidewi
 
KesPro Calon Pengantin.pptx
KesPro Calon Pengantin.pptxKesPro Calon Pengantin.pptx
KesPro Calon Pengantin.pptxfaridagushybana
 
Parent education anc
Parent education ancParent education anc
Parent education ancRivan Mangi
 
Laporan pendahuluan antenatal care
Laporan pendahuluan antenatal careLaporan pendahuluan antenatal care
Laporan pendahuluan antenatal careAmel13061981
 
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxMATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxssuser5bd833
 
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdfBAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdfIishNurlela1
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanALLKuliah
 
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxhaerul26
 
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu HamilLaporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu HamilMeidaElliaPuspita
 
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIPENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIChynthya Riiweuh
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Makalah a.l kontrasepsi_non_hormonal_dan
Makalah a.l kontrasepsi_non_hormonal_danMakalah a.l kontrasepsi_non_hormonal_dan
Makalah a.l kontrasepsi_non_hormonal_dandias123654
 

Similar to Makalah keluarga berencana 2 (20)

LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docxLP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
LP PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT.docx
 
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptxPPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
PPT Bumil Fisiologih TM III_Ririn.pptx
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
Tugas promkes
Tugas promkesTugas promkes
Tugas promkes
 
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docxruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
 
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docxruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
ruli, ASKEB PRA NIKAH.docx
 
Nansy pp
Nansy ppNansy pp
Nansy pp
 
KesPro Calon Pengantin.pptx
KesPro Calon Pengantin.pptxKesPro Calon Pengantin.pptx
KesPro Calon Pengantin.pptx
 
Parent education anc
Parent education ancParent education anc
Parent education anc
 
Laporan pendahuluan antenatal care
Laporan pendahuluan antenatal careLaporan pendahuluan antenatal care
Laporan pendahuluan antenatal care
 
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxMATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
 
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdfBAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilan
 
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
 
MATERI CATIN 2022.pptx
MATERI CATIN 2022.pptxMATERI CATIN 2022.pptx
MATERI CATIN 2022.pptx
 
Tugas 10 t
Tugas 10 tTugas 10 t
Tugas 10 t
 
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu HamilLaporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
 
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIPENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Makalah a.l kontrasepsi_non_hormonal_dan
Makalah a.l kontrasepsi_non_hormonal_danMakalah a.l kontrasepsi_non_hormonal_dan
Makalah a.l kontrasepsi_non_hormonal_dan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Makalah keluarga berencana 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang.Tanpa program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi 285 juta orang . Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998). B. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian KB 2. Mengetahui tujuan KB 3. Mengetahui manfaat KB 4. Metode kontrasepsi KB
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi. B. PATOFISIOLOGI Preparat kontraspsi oral dari estrogen dan progesteron sintetik menyekat stimulasi ovarium dengan mencegah pelepasan FSH dari kelenjar hipofisis anterior. Pada keadaan tidak adanya FSH folikel tidak matang dan ovulasi tidak terjadi. Progestin (bentuk sintetik progesteron) menekan gelombang Luteinizing Hormon, mencegah ovulasi dan juga mengubah mukus servikal sehingga tidak dapat dipenitrasi oleh sperma 1. Jenis-Jenis Kontrasepsi Menurut Saifiddin (2008) dan (Hartanto 2002). 1) Metode Sederhana (Tanpa alat) a) Jenis (KB alamiah) (1) Metode kelender (2) Metode suhu badan basal (Thermal) (3) Metode lender serviks (Billings)
  • 3. 2) Senggama terputus (Coitus interuptus) dengan alat a) Jenis Barrier (1) Kondom (2) Diafragma (3) Kimiawi : Spermisid vaginal 3) Metode moderen (Kontrasepsi hormonal) a) Peroral (1) Mini pil (2) Pil Oral Kombinasi (POK) b) Sub kutis/Kontrasepsi bawah kulit (AKBK) (1) Norplant (2) Implanon (3) Jedena dan indoplant c) Intra uteri devices (IUD)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) 4) Kontrasepsi mantap a) MOW (Medis Operatif Wanita) b) MOP (Medis Operatif Pria). 2. cara penggunaan KB 1. Bilamana mulai makan pil KB a. Pasca persalinan (post partum)  Mulai makan pil KB 30 – 40 hari pasca persalinan  Pakai cara lain dulu (kondom), baru setelah haid datang makan pil KB  Diberikan induksi haid, setelah terjadinya withdrawl bleeding, barulah mulai makan pil KB b. Pasca keguguran (post abortum)  Langsung makan pil KB  1 – 2 minggu post abortum  setelah haid pertama post abortum c. Pada tukar (ganti) jenis pil KB d. Pada waktu interval 2. Bagaimana cara memulai makan pil KB a. untuk pil KB yang berisi 21 dan 22 tablet, mulailah makan pil pada hari ke-5 siklus haid lalu setiap hari 1 tablet diikuti tidak makan pil selama 6-7 hari b. untuk yang berisi 28 tablet mulai makan pil pada hari pertama siklus haid, lalu 1 tablet setiap hari terus menerus.
  • 4. 3. Kontraindikasi Kontraindikasi Utama :  Kehamilan; diketahui atau diduga  Tromboplebitis (riwayat atau masih diderita)  Gangguan tromboemboli (riwayat atau masih diderita)  Stroke (riwayat atau masih diderita)  Penyakit cerebrovaskuler (riwayat atau masih diderita)  Oklusi koroner atau serangan jantung (riwayat atau masih diderita)  Kerusakan hati, gangguan fungsi hati atau hepatitis akut  Tumor hati jinak atau ganas (riwayat atau masih diderita)  Neoplasia estrogen dependent (riwayat atau amsih diderita)  Perdarahan genital abnormal yang tidak terdiagnosa  Karsinoma sistem reproduksi (riwayat atau masih diderita)  Migrain kepala klasik (dengan aura) 4. Indikasi 1. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal gabungan (yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga terhadap fibroid rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti mengurangi risiko penyakit radang panggul. 2. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi aborsi. 3. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk lebih mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan kapan dan mengapa mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada 1970-an, pola perkawinan telah berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis cenderung telah mengurangi beban emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak, karena keluarga sekarang biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan sumber daya keuangan sebelum kelahiran anak. Ukuran keluarga yang lebih kecil juga berarti bahwa orang tua memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya yang diberikan per anak. 4. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat memutuskan bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat mengambil jeda kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang memberikan banyak manfaat bagi perempuan dan bayi mereka
  • 5. C. ETIOLOGI Kemungkinan karena reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang mempengaruhi produksi asam lambung. 3) Penanggulangan dan pengobatan a) KIE (1) Jelaskan sebab terjadinya. (2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu, biasanya tubuh akan menyesuaikan diri setelah 2-3 bulan dan rasa mual akan hilang dengan sendirinya. b) Tindakan medis (1) Pastikan mual dan muntah bukan karena kehamilan (pemeriksaan fisik dan laboratorium). (2) Bila mengganggu berikan mrtoklopramid 3 x 10 mg 15 menit sebelum makam per hari selama 5- 7 hari. (3) Makan secara teratur, usahakan lambung tidak terlalu kosong. Bila dalam waktu 3 bukan gejala menetap atau bertambah berat hentikan pemakaian suntikan dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal (Handayani. 2010; h. 104-117). e. Keputihan D. Gejala Klinis Keluarnya cairan berwarn putih dari dalm vagina atau adanya cairan putih dimulut vagina DAFTAR PUSTAKA 1. Sarwono Prawiroharjo.,Prof.,DR. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Gramedia. Jakarta. 1997 2. Arif Manjoer,.dkk,. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid I. Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2001 3. Rustam Mochtar,.Prof,. DR,. Sinopsis Obstetri. Jilid II. EGC. Jakarta. 1998
  • 6. TUGAS KEPERAWATAN MATERINITAS KELUARGA BERENCANA OLEH : NAMA : WA ODE JALIA NIM : 11.11.942 TINGKAT : 2B AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB MUNA 2013