SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAFUL LIAJLIH
( َ‫م‬َ‫ف‬َ‫ع‬َ‫و‬َ‫ل‬ََِ‫ل‬َ‫ج‬َِ‫ل‬َِ‫ه‬ )
Dipresentasikan dalam Seminar Kelas Semester I Program Magister
UIN Alauddin Makassar pada Mata Kuliah Bahasa Arab
Oleh
SY. JAPAR SADIQ
N I M 80100212177
Dosen Pemandu:
Prof. Dr. H. Sabaruddin Garancang, M.Ag.
Dr. H. Munir, Lc, M.Ag
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa pra-Islam –atau yang lebih dikenal dengan jaman jahiliyah-
bahasa Arab mulai mencapai masa puncaknya (prime condition). Hal ini diawali
dengan keberhasilan orang-orang Arab Badui –di bawah pimpinan suku Quraisy-
menaklukan penduduk padang pasir, sehingga mulai saat itu bahasa Arab
dijadikan bahasa utama dan mempunyai kedudukan yang mulia di tengah
kehidupan masyarakat sahara.
Bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an dan menjadi salah satu alat
komunikasi Internasional. Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab menjadi
kebutuhan setiap orang khususnya umat Islam.
Bahasa Arab terdiri dari beberapa cabang ilmu antara lain: Nahwu, Sharaf,
Balaghah, Muthala’ah, Mufradat dan Nushus Adab. Suatu sistem pembelajaran
bahasa Arab yang ideal disamping mampu mengantarkan orang yang
mempelajarinya menguasai cabang-cabang ilmu tersebut di atas, juga
mengantarkan orang yang mempelajarinya mempunyai keterampilan-keterampilan
bahasa (Maharat al-lughah). Keterampilan-keterampilan bahasa itu antara lain:
1. Keterampilan mendengar (‫اإلستماع‬ ‫)مهارات‬
2. Keterampilan berbicara (‫الكالم‬ ‫)مهارات‬
3. Keterampilan membaca (‫القراءة‬ ‫)مهارات‬
4. Keterampilan menulis (‫بة‬ ‫الكتا‬ ‫)مهارات‬
Pembelajaran bahasa Arab secara garis besar dapat diklasifikasikan
menjadi dua sistem, yaitu: Pertama, Sistem pembelajaran bahasa Arab yang
berorientasi pada penguasaan bahasa sebagai ujaran secara langsung. Sistem
2
pembelajaran bahasa Arab model ini didasarkan pada asumsi bahwa bahasa
adalah gejala alami manusia untuk menyampaikan ide kepada orang lain atau
menerima ide dari orang lain. Dengan kata lain manusia sebagai makhluk sosial
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi dengan
sesamanya. Kedua, Sistem pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi pada
gramatika. Sistem pembelajaran bahasa Arab dengan cara ini didasarkan pada
asumsi bahwa bahasa adalah merupakan kaidah-kaidah atau peraturan-peraturan
bahasa yang diambil dari teks-teks yang sudah baku. Dalam bahasa Arab teks-teks
itu adalah al-Qur’an, al-Hadis dan kitab-kitab keilmuan lainnya yang sudah baku
dari segi gramatikanya.
Menurut asumsi ini barang siapa yang ingin mengkaji al-Qur’an, al-
Hadis atau kitab-kitab keilmuan lainnya yang mempunyai konsentrasi kuat
terhadap gramatika, maka penguasaan gramatika Arab adalah suatu keharusan
baginya.1
Diantara gramatika yang penulis maksudkan adalah, al-mafail al-
khamsah yang mencakup antara lain:
1. Maf’ul bih ( ‫به‬ ‫المفعول‬ )
2. Maf’ul mutlaq (‫مطلق‬ ‫)المفعول‬
3. Maf’ul liajlih (‫ألجله‬ ‫المفعول‬ )
4. Maf’ul fih dan ( ‫فيه‬ ‫المفعول‬ )
5. Maf’ul ma’ah ( ‫معه‬ ‫المفعول‬ )
Namun pada kesempatan kali ini dibatasi hanya mengkaji dan
membahas maf’ul liajlih.
1H. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawwari, Tata Bahasa Arab Sistematis:
Pendekatan Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab (Cet. VI; Yogyakarta: Nurma Media Idea,
2008), h. vii.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Maf’ul liajlih
2. Bagaimana syarat dan ketentuan maf’ul liajlih
BAB II
4
MAF’UL LIAJLIH DAN KETENTUANNYA
A. Pengertian maf’ul liajlih
Pengertian maf’ul liajlih adalah masdar yang menunjukkan sebab
sebelumnya atau menjelaskan illatnya dan bersatu dengan amil dan failnya dalam
satu waktu.2
Sayyid Ahmad Al Hasyimy mengemukakan bahwa yang dimaksud
dengan maf’ul liajlih adalah isim yang disebutkan untuk menjelaskan sebab
terjadinya suatu perbuatan, dan merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa
perbuatan tersebut dilakukan serta disyaratkan bolehnya menasab maf’ul liajlih
yang masdar.3
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
maf’ul liajlih adalah masdar yang menunjukkan sebab terjadinya suatu perbuatan
dan menunjukkan kesatuan antara amil dan illatnya pada satu waktu serta
merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa perbuatan tersebut dilakukan.
B. Pembagian Maf’ul liajlih
Maf’ul liajlih terbagi kepada tiga bagian :
1. Apabila tidak ber alif lam dan mudaf, maka kebanyakan dinasab
.ِ‫م‬‫للعل‬ ً‫ا‬‫طلب‬ ِ‫املدرسة‬ ‫إىل‬ ُ‫ت‬ْ‫جئ‬ :ٌ‫مثال‬ ،ً‫ا‬‫غالب‬ ُ‫فينصب‬ ،ِ‫اإلضافة‬ ‫ومن‬ ‫ال‬ ‫من‬ ً‫ا‬‫د‬ّ‫جمر‬ ِ‫ه‬ِ‫ألجل‬ ُ‫املفعول‬ َ‫جاء‬ ‫إذا‬
2. Apabila ber alif lam, maka maf’ul liajlih di jar
ً‫ا‬‫ر‬‫جمرو‬ ُ‫ن‬‫فيكو‬ ‫بال‬ ً‫ا‬‫ف‬ّ‫معر‬ َ‫جاء‬ ‫إذا‬ ‫ا‬ّ‫أم‬.ِ‫ام‬‫رت‬‫لالح‬ ُ‫ت‬ْ‫ف‬‫وق‬ :ٌ‫مبن،مثال‬
3. Apabila maf’ul liajlih mudaf/sandar, maka boleh dinasab atau dijar
2 Abbas Hasan, Nahwul Wafi, Cet. III, (Dar Ma’arif: Mesir: ) h. 237
3 Sayyid Ahmad Al Hasyimy, Al Qawaid Al Asasiyah Lillugatil Arabiyah, (TP. : Kairo:
2010) h. 190
5
.ِ‫م‬‫العل‬ ِ‫البتغاء‬ ُ‫ت‬ْ‫أو:سافر‬ ،ِ‫م‬‫العل‬ َ‫ابتغاء‬ ُ‫ت‬ْ‫:سافر‬ٌ‫مثال‬ ،‫مبن‬ ُ‫ه‬ُّ‫جر‬ ‫أو‬ ُ‫ه‬ُ‫نصب‬ ُ‫فيجوز‬ ً‫ا‬‫مضاف‬ َ‫جاء‬ ‫إذا‬ ‫ا‬ّ‫أم‬4
C. Syarat menasab maf’ul liajlih
Adapun syarat menasab maf’ul liajlih ada lima syarat5 :
1. Masdar
Jika bukan masdar, maka tidak boleh menjadi maf’ul liajlih. Contoh :
ََ
ََََ
2. Masdar qalby
Masdar qalby berasal dari fiil yang berkaitan dengan perasaan dan batin, jika
bukan masdar qalby, maka tidak boleh dinasab. Contohnya :
َِ‫ة‬‫اء‬‫ر‬ِ‫ق‬‫ل‬ِ‫ل‬َ‫ت‬‫ئ‬ ِ‫ج‬
3. Masdar qalby
Memiliki satu waktu yang sama dengan fiilnya. Contoh : ‫سافرتَللعلم‬
4. Masdar qalby
Memiliki satu waktu yang sama dengan failnyaَ
5. Masdar qalby memiliki satu waktu dengan fiil dan fail sebagai faktor atau illat
terjadinya perbuatan tersebut dan merupakan jawaban atas pertanyaan “kenapa
perbuatan tersebut dilakukan” contoh : ََ ‫َالعلم‬ ‫َفى‬ ‫َرغبة‬ ‫جئت‬ (Saya datang sebagai
bentuk kecintaan terhadap ilmu) maka ‫َالعلم‬ ‫َفى‬ ‫رغبة‬ (kecintaan terhadap ilmu)
merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa kamu datang? Apabila tidak
disebutkan sebagai penjelasan sebab terjadinya suatu perbuatan, dan bukanlah
maf’ul liajlih, akan tetapi hanya menjadi sesuatu sesuai dengan tuntutan amil
yang berkaitan dengannya, antara lain :
4 Abdul Latif Al Said, Qawaid Al Lugatu Al Arabiyah Al Mabsutah,Cet. III (TP.TT) h. 67
5 Al Syaikh Mustafa Al Gailayany, Jamiu Al Durus Al Arabiyyah, Cet. I (Dar Ibn Al
Haisim: Kairo) h. 427
6
a. Bukan maf’ul liajlih hanya menjadi maf’ul mutlaq.
Contohnya : ‫عظمتَالعلماءَتعظيما‬
b. Bukan maf’ul liajlih hanya menjadi maf’ul bih
Contohnya : ‫علمتَالجبنَمعرة‬
c. Bukan maf’ul liajlih hanya menjadi mubtada’
Contohnya : ‫البخلَداء‬
d. Bukan maf’ul liajlih hanya khabar
Contohnya َ: ‫ادوىَاألدواءَالجهل‬
e. Bukan maf’ul liajlih hanya majrur
Contohnya : ‫ايَداءَأدوىَمنَالبخل‬
Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka wajib dijar masdar
tersebut dengan huruf jar yang bermakna ta’lil (faktor penyebab) seperti huruf jar
‫الالم‬‫,َمنَ,َفى‬ََ contoh : ‫جئتَللكتابة‬
َََََ
ََََ
ََ
D. Ketentuan maf’ul liajlih
Untuk maf’ul liajlih memiliki tiga ketentuan sebagai berikut6 :
1. Dinasab apabila terpenuhi syarat-syarat nasabnya karena maf’ul liajlih sharih
(jelas) jika dimaksudkan ta’lil. Apabila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi,
maka dijar dengan huruf jar yang bermakna ta’lil, dan dii’tibarkan bahwa
tempatnya dinasab karena maf’ul liajlih. Contohnya :



6 Ibid, h. 428
7
2. Boleh mendahulukan maf’ul liajlih terhadap amilnya, sama adanya dalam
kondisi dinasab, seperti : ‫َاتيت‬ ‫َالعلم‬ ‫َفى‬ ‫رغبة‬ atau dalam kondisi dijar seperti :
‫للتجارةَسافرت‬
3. Tidak wajib menasab masdar yang memenuhi syarat nasabnya, tetapi boleh
dinasab atau dijar dalam tiga bentuk :
a. Masdar tersebut tidak ber-alif lam (‫)ال‬ dan sandar (‫,)اضافة‬ pendapat yang
terbanyak adalah menasabnya contoh : ‫َللعالم‬ ‫َاحتراما‬ ‫َالناس‬ ‫,وقف‬ pendapat
yang sedikit adalah menjarnya terdapat dalam syair : ....‫منَامكمَلرغبة‬
b. Masdar tersebut ber-alif lam (‫)ال‬ pendapat yang terbanyak adalah
menjarnya contoh : ‫َلل‬ ‫سافرت‬‫َالعلم‬ ‫َفى‬ ‫رغبة‬ dan kadang dinasab menurut
pendapat yang sedikit contohnya : ‫لاقعدَالجبنَعنَالهيجاء‬
c. Masdar tersebut mudaf (sandar) maka boleh dinasab dan dijar
Contohnya dinasab : َ‫تركتَالمنكرَخشيةَهللا‬
Atau dijar contohnya :َ‫هللا‬ َ‫تركتَالمنكر‬َ‫لخشية‬
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pengertian maf’ul liajlih adalah masdar yang menunjukkan sebab terjadinya
suatu perbuatan dan menunjukkan kesatuan antara amil dan illatnya pada satu
waktu serta merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa perbuatan
tersebut dilakukan.
2. Maf’ul liajlih terbagi kepada tiga bagian :
a. Apabila tidak ber alif lam dan mudaf, maka kebanyakan dinasab
b. Apabila ber alif lam, maka maf’ul liajlih di jar
c. Apabila maf’ul liajlih mudaf, maka boleh dinasab atau dijar
3. Syarat menasab maf’ul liajlih :
Jika bukan masdar, maka tidak boleh menjadi maf’ul liajlih. Jika bukan
masdar qalby, maka tidak boleh dinasab. Memiliki satu waktu yang sama
dengan fiilnya dan failnya. Menjadi illat terjadinya perbuatan tersebut dan
merupakan jawaban atas pertanyaan “kenapa perbuatan tersebut dilakukan
4. Ketentuan maf’ul liajlih
Dinasab apabila terpenuhi syarat-syarat nasabnya. Apabila syarat tidak
terpenuhi, maka dijar, tetapi boleh dinasab atau dijar dalam tiga bentuk :
a. Masdar tersebut tidak ber-alif lam dan sandar (Terkuat dinasab)
b. Masdar tersebut ber-alif lam (Terkuat dijar)
9
c. Masdar tersebut mudaf, maka boleh dinasab dan dijar
B. Saran
Saran dan kritik sangat dibutuhkan dalam menyempurnakan tulisan ini,
semoga dapat menambah khazanah intelektual
10
DAFTAR PUSTAKA
Abbas Hasan, Nahwul Wafi, Cet. III, (Dar Ma’arif: Mesir:tt )
Abdul Latif Al Said, Qawaid Al Lugatu Al Arabiyah Al Mabsutah, Cet. III (tp.tt)
Sayyid Ahmad Al Hasyimy, Al Qawaid Al Asasiyah Lillugatil Arabiyah, (tp. :
Kairo: 2010)
Sukamto, H. Imaduddin dan Akhmad Munawwari, Tata Bahasa Arab Sistematis:
Pendekatan Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab (Cet. VI; Yogyakarta:
Nurma Media Idea, 2008).
Syaikh Mustafa Al Gailayany, Jamiu Al Durus Al Arabiyyah, Cet. I (Dar Ibn Al
Haisim: Kairo:tt)

More Related Content

What's hot

BAHASA ARAB - Zorof Makan (Adverb of Place)
BAHASA ARAB - Zorof Makan (Adverb of Place)BAHASA ARAB - Zorof Makan (Adverb of Place)
BAHASA ARAB - Zorof Makan (Adverb of Place)Taqwa Hunter
 
Tajweed 7 hukum wakaf
Tajweed 7 hukum wakafTajweed 7 hukum wakaf
Tajweed 7 hukum wakafNina Nazlan
 
FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHULFI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHULzakwan azhar
 
Peranan Wanita dalam Peperangan Islam
Peranan Wanita dalam Peperangan IslamPeranan Wanita dalam Peperangan Islam
Peranan Wanita dalam Peperangan IslamNur Paşa
 
Jinas balaghah bahasa arab
Jinas balaghah bahasa arabJinas balaghah bahasa arab
Jinas balaghah bahasa arabIzzati Zainal
 
Sejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
Sejarah Perundangan Islam : Zaman TadwinSejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
Sejarah Perundangan Islam : Zaman TadwinZafirah Abdullah
 
Arbain nawawiyah
Arbain nawawiyahArbain nawawiyah
Arbain nawawiyahDimaryapati
 
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'IPPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'Iaralailiyah
 
sejarah pembukuan hadits
sejarah pembukuan hadits sejarah pembukuan hadits
sejarah pembukuan hadits khoirotul ula
 
Tafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar Razi
Tafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar RaziTafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar Razi
Tafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar RaziNurul Farhana
 
solat fardhu
solat fardhusolat fardhu
solat fardhuzairauf
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Erta Erta
 
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyahPpt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyahyodiakrowi
 
Isim dari segi jumlah [mufrad, mutsanna, dan jam ]
Isim dari segi jumlah [mufrad, mutsanna, dan jam ] Isim dari segi jumlah [mufrad, mutsanna, dan jam ]
Isim dari segi jumlah [mufrad, mutsanna, dan jam ] Gopur S
 
Usul fiqh, nasakh.
Usul fiqh, nasakh.Usul fiqh, nasakh.
Usul fiqh, nasakh.jimoh370
 

What's hot (20)

BAHASA ARAB - Zorof Makan (Adverb of Place)
BAHASA ARAB - Zorof Makan (Adverb of Place)BAHASA ARAB - Zorof Makan (Adverb of Place)
BAHASA ARAB - Zorof Makan (Adverb of Place)
 
Tajweed 7 hukum wakaf
Tajweed 7 hukum wakafTajweed 7 hukum wakaf
Tajweed 7 hukum wakaf
 
Ushlub al insya
Ushlub al insyaUshlub al insya
Ushlub al insya
 
FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHULFI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
 
Peranan Wanita dalam Peperangan Islam
Peranan Wanita dalam Peperangan IslamPeranan Wanita dalam Peperangan Islam
Peranan Wanita dalam Peperangan Islam
 
Jinas balaghah bahasa arab
Jinas balaghah bahasa arabJinas balaghah bahasa arab
Jinas balaghah bahasa arab
 
Sejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
Sejarah Perundangan Islam : Zaman TadwinSejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
Sejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
 
Arbain nawawiyah
Arbain nawawiyahArbain nawawiyah
Arbain nawawiyah
 
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'IPPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
 
Ilmu ilmu hadis
Ilmu ilmu hadisIlmu ilmu hadis
Ilmu ilmu hadis
 
sejarah pembukuan hadits
sejarah pembukuan hadits sejarah pembukuan hadits
sejarah pembukuan hadits
 
Tafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar Razi
Tafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar RaziTafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar Razi
Tafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar Razi
 
solat fardhu
solat fardhusolat fardhu
solat fardhu
 
QIYAS IQTIRANI
QIYAS IQTIRANIQIYAS IQTIRANI
QIYAS IQTIRANI
 
10 khabar kana
10 khabar kana10 khabar kana
10 khabar kana
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
 
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyahPpt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
 
5 kana dan saudara saudaranya
5 kana dan saudara saudaranya5 kana dan saudara saudaranya
5 kana dan saudara saudaranya
 
Isim dari segi jumlah [mufrad, mutsanna, dan jam ]
Isim dari segi jumlah [mufrad, mutsanna, dan jam ] Isim dari segi jumlah [mufrad, mutsanna, dan jam ]
Isim dari segi jumlah [mufrad, mutsanna, dan jam ]
 
Usul fiqh, nasakh.
Usul fiqh, nasakh.Usul fiqh, nasakh.
Usul fiqh, nasakh.
 

Similar to MAF'UL LIAJLIH DAN KETENTUANNYA

Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Haristian Sahroni Putra
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docxManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docxZukét Printing
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdfManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdfZukét Printing
 
Metodologi Tafsir Imam Ar Razi
Metodologi Tafsir Imam Ar RaziMetodologi Tafsir Imam Ar Razi
Metodologi Tafsir Imam Ar RaziIndah Fatmawati
 
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11rejotangan
 
Kumpulan Ayat-Ayat Pilihan - Surat Al Fatihah
Kumpulan Ayat-Ayat Pilihan - Surat Al FatihahKumpulan Ayat-Ayat Pilihan - Surat Al Fatihah
Kumpulan Ayat-Ayat Pilihan - Surat Al FatihahMawar'99
 
terjemah kitab-nahwulwadhih-jilid-01 [ISLAMIQUES.NET].pdf
terjemah kitab-nahwulwadhih-jilid-01 [ISLAMIQUES.NET].pdfterjemah kitab-nahwulwadhih-jilid-01 [ISLAMIQUES.NET].pdf
terjemah kitab-nahwulwadhih-jilid-01 [ISLAMIQUES.NET].pdfMohdHafizHussain1
 
Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1ppghybrid4
 
Panduan Durusul Lughah Al-Arabiyah 1
Panduan Durusul Lughah Al-Arabiyah 1Panduan Durusul Lughah Al-Arabiyah 1
Panduan Durusul Lughah Al-Arabiyah 1Bidak 99
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahYorgie August
 

Similar to MAF'UL LIAJLIH DAN KETENTUANNYA (20)

Makalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlihMakalah maful li_ajlih
Makalah maful li_ajlih
 
Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4
 
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docxManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdfManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
 
Tafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantarTafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantar
 
Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2
 
Makalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaqMakalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaq
 
Metodologi Tafsir Imam Ar Razi
Metodologi Tafsir Imam Ar RaziMetodologi Tafsir Imam Ar Razi
Metodologi Tafsir Imam Ar Razi
 
Hadits musalsal
Hadits musalsalHadits musalsal
Hadits musalsal
 
Amil Nawasikh.pdf
Amil Nawasikh.pdfAmil Nawasikh.pdf
Amil Nawasikh.pdf
 
Amil Nawasikh.docx
Amil Nawasikh.docxAmil Nawasikh.docx
Amil Nawasikh.docx
 
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
 
Kumpulan Ayat-Ayat Pilihan - Surat Al Fatihah
Kumpulan Ayat-Ayat Pilihan - Surat Al FatihahKumpulan Ayat-Ayat Pilihan - Surat Al Fatihah
Kumpulan Ayat-Ayat Pilihan - Surat Al Fatihah
 
Makalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaqMakalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaq
 
terjemah kitab-nahwulwadhih-jilid-01 [ISLAMIQUES.NET].pdf
terjemah kitab-nahwulwadhih-jilid-01 [ISLAMIQUES.NET].pdfterjemah kitab-nahwulwadhih-jilid-01 [ISLAMIQUES.NET].pdf
terjemah kitab-nahwulwadhih-jilid-01 [ISLAMIQUES.NET].pdf
 
Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1Materi 1 M5 KB4 Judul 1
Materi 1 M5 KB4 Judul 1
 
Usul qawaid 1
Usul qawaid 1Usul qawaid 1
Usul qawaid 1
 
Panduan Durusul Lughah Al-Arabiyah 1
Panduan Durusul Lughah Al-Arabiyah 1Panduan Durusul Lughah Al-Arabiyah 1
Panduan Durusul Lughah Al-Arabiyah 1
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyah
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

MAF'UL LIAJLIH DAN KETENTUANNYA

  • 1. MAFUL LIAJLIH ( َ‫م‬َ‫ف‬َ‫ع‬َ‫و‬َ‫ل‬ََِ‫ل‬َ‫ج‬َِ‫ل‬َِ‫ه‬ ) Dipresentasikan dalam Seminar Kelas Semester I Program Magister UIN Alauddin Makassar pada Mata Kuliah Bahasa Arab Oleh SY. JAPAR SADIQ N I M 80100212177 Dosen Pemandu: Prof. Dr. H. Sabaruddin Garancang, M.Ag. Dr. H. Munir, Lc, M.Ag PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR 2013
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa pra-Islam –atau yang lebih dikenal dengan jaman jahiliyah- bahasa Arab mulai mencapai masa puncaknya (prime condition). Hal ini diawali dengan keberhasilan orang-orang Arab Badui –di bawah pimpinan suku Quraisy- menaklukan penduduk padang pasir, sehingga mulai saat itu bahasa Arab dijadikan bahasa utama dan mempunyai kedudukan yang mulia di tengah kehidupan masyarakat sahara. Bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an dan menjadi salah satu alat komunikasi Internasional. Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab menjadi kebutuhan setiap orang khususnya umat Islam. Bahasa Arab terdiri dari beberapa cabang ilmu antara lain: Nahwu, Sharaf, Balaghah, Muthala’ah, Mufradat dan Nushus Adab. Suatu sistem pembelajaran bahasa Arab yang ideal disamping mampu mengantarkan orang yang mempelajarinya menguasai cabang-cabang ilmu tersebut di atas, juga mengantarkan orang yang mempelajarinya mempunyai keterampilan-keterampilan bahasa (Maharat al-lughah). Keterampilan-keterampilan bahasa itu antara lain: 1. Keterampilan mendengar (‫اإلستماع‬ ‫)مهارات‬ 2. Keterampilan berbicara (‫الكالم‬ ‫)مهارات‬ 3. Keterampilan membaca (‫القراءة‬ ‫)مهارات‬ 4. Keterampilan menulis (‫بة‬ ‫الكتا‬ ‫)مهارات‬ Pembelajaran bahasa Arab secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua sistem, yaitu: Pertama, Sistem pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi pada penguasaan bahasa sebagai ujaran secara langsung. Sistem
  • 3. 2 pembelajaran bahasa Arab model ini didasarkan pada asumsi bahwa bahasa adalah gejala alami manusia untuk menyampaikan ide kepada orang lain atau menerima ide dari orang lain. Dengan kata lain manusia sebagai makhluk sosial menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi dengan sesamanya. Kedua, Sistem pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi pada gramatika. Sistem pembelajaran bahasa Arab dengan cara ini didasarkan pada asumsi bahwa bahasa adalah merupakan kaidah-kaidah atau peraturan-peraturan bahasa yang diambil dari teks-teks yang sudah baku. Dalam bahasa Arab teks-teks itu adalah al-Qur’an, al-Hadis dan kitab-kitab keilmuan lainnya yang sudah baku dari segi gramatikanya. Menurut asumsi ini barang siapa yang ingin mengkaji al-Qur’an, al- Hadis atau kitab-kitab keilmuan lainnya yang mempunyai konsentrasi kuat terhadap gramatika, maka penguasaan gramatika Arab adalah suatu keharusan baginya.1 Diantara gramatika yang penulis maksudkan adalah, al-mafail al- khamsah yang mencakup antara lain: 1. Maf’ul bih ( ‫به‬ ‫المفعول‬ ) 2. Maf’ul mutlaq (‫مطلق‬ ‫)المفعول‬ 3. Maf’ul liajlih (‫ألجله‬ ‫المفعول‬ ) 4. Maf’ul fih dan ( ‫فيه‬ ‫المفعول‬ ) 5. Maf’ul ma’ah ( ‫معه‬ ‫المفعول‬ ) Namun pada kesempatan kali ini dibatasi hanya mengkaji dan membahas maf’ul liajlih. 1H. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawwari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab (Cet. VI; Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2008), h. vii.
  • 4. 3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Maf’ul liajlih 2. Bagaimana syarat dan ketentuan maf’ul liajlih BAB II
  • 5. 4 MAF’UL LIAJLIH DAN KETENTUANNYA A. Pengertian maf’ul liajlih Pengertian maf’ul liajlih adalah masdar yang menunjukkan sebab sebelumnya atau menjelaskan illatnya dan bersatu dengan amil dan failnya dalam satu waktu.2 Sayyid Ahmad Al Hasyimy mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan maf’ul liajlih adalah isim yang disebutkan untuk menjelaskan sebab terjadinya suatu perbuatan, dan merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa perbuatan tersebut dilakukan serta disyaratkan bolehnya menasab maf’ul liajlih yang masdar.3 Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian maf’ul liajlih adalah masdar yang menunjukkan sebab terjadinya suatu perbuatan dan menunjukkan kesatuan antara amil dan illatnya pada satu waktu serta merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa perbuatan tersebut dilakukan. B. Pembagian Maf’ul liajlih Maf’ul liajlih terbagi kepada tiga bagian : 1. Apabila tidak ber alif lam dan mudaf, maka kebanyakan dinasab .ِ‫م‬‫للعل‬ ً‫ا‬‫طلب‬ ِ‫املدرسة‬ ‫إىل‬ ُ‫ت‬ْ‫جئ‬ :ٌ‫مثال‬ ،ً‫ا‬‫غالب‬ ُ‫فينصب‬ ،ِ‫اإلضافة‬ ‫ومن‬ ‫ال‬ ‫من‬ ً‫ا‬‫د‬ّ‫جمر‬ ِ‫ه‬ِ‫ألجل‬ ُ‫املفعول‬ َ‫جاء‬ ‫إذا‬ 2. Apabila ber alif lam, maka maf’ul liajlih di jar ً‫ا‬‫ر‬‫جمرو‬ ُ‫ن‬‫فيكو‬ ‫بال‬ ً‫ا‬‫ف‬ّ‫معر‬ َ‫جاء‬ ‫إذا‬ ‫ا‬ّ‫أم‬.ِ‫ام‬‫رت‬‫لالح‬ ُ‫ت‬ْ‫ف‬‫وق‬ :ٌ‫مبن،مثال‬ 3. Apabila maf’ul liajlih mudaf/sandar, maka boleh dinasab atau dijar 2 Abbas Hasan, Nahwul Wafi, Cet. III, (Dar Ma’arif: Mesir: ) h. 237 3 Sayyid Ahmad Al Hasyimy, Al Qawaid Al Asasiyah Lillugatil Arabiyah, (TP. : Kairo: 2010) h. 190
  • 6. 5 .ِ‫م‬‫العل‬ ِ‫البتغاء‬ ُ‫ت‬ْ‫أو:سافر‬ ،ِ‫م‬‫العل‬ َ‫ابتغاء‬ ُ‫ت‬ْ‫:سافر‬ٌ‫مثال‬ ،‫مبن‬ ُ‫ه‬ُّ‫جر‬ ‫أو‬ ُ‫ه‬ُ‫نصب‬ ُ‫فيجوز‬ ً‫ا‬‫مضاف‬ َ‫جاء‬ ‫إذا‬ ‫ا‬ّ‫أم‬4 C. Syarat menasab maf’ul liajlih Adapun syarat menasab maf’ul liajlih ada lima syarat5 : 1. Masdar Jika bukan masdar, maka tidak boleh menjadi maf’ul liajlih. Contoh : ََ ََََ 2. Masdar qalby Masdar qalby berasal dari fiil yang berkaitan dengan perasaan dan batin, jika bukan masdar qalby, maka tidak boleh dinasab. Contohnya : َِ‫ة‬‫اء‬‫ر‬ِ‫ق‬‫ل‬ِ‫ل‬َ‫ت‬‫ئ‬ ِ‫ج‬ 3. Masdar qalby Memiliki satu waktu yang sama dengan fiilnya. Contoh : ‫سافرتَللعلم‬ 4. Masdar qalby Memiliki satu waktu yang sama dengan failnyaَ 5. Masdar qalby memiliki satu waktu dengan fiil dan fail sebagai faktor atau illat terjadinya perbuatan tersebut dan merupakan jawaban atas pertanyaan “kenapa perbuatan tersebut dilakukan” contoh : ََ ‫َالعلم‬ ‫َفى‬ ‫َرغبة‬ ‫جئت‬ (Saya datang sebagai bentuk kecintaan terhadap ilmu) maka ‫َالعلم‬ ‫َفى‬ ‫رغبة‬ (kecintaan terhadap ilmu) merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa kamu datang? Apabila tidak disebutkan sebagai penjelasan sebab terjadinya suatu perbuatan, dan bukanlah maf’ul liajlih, akan tetapi hanya menjadi sesuatu sesuai dengan tuntutan amil yang berkaitan dengannya, antara lain : 4 Abdul Latif Al Said, Qawaid Al Lugatu Al Arabiyah Al Mabsutah,Cet. III (TP.TT) h. 67 5 Al Syaikh Mustafa Al Gailayany, Jamiu Al Durus Al Arabiyyah, Cet. I (Dar Ibn Al Haisim: Kairo) h. 427
  • 7. 6 a. Bukan maf’ul liajlih hanya menjadi maf’ul mutlaq. Contohnya : ‫عظمتَالعلماءَتعظيما‬ b. Bukan maf’ul liajlih hanya menjadi maf’ul bih Contohnya : ‫علمتَالجبنَمعرة‬ c. Bukan maf’ul liajlih hanya menjadi mubtada’ Contohnya : ‫البخلَداء‬ d. Bukan maf’ul liajlih hanya khabar Contohnya َ: ‫ادوىَاألدواءَالجهل‬ e. Bukan maf’ul liajlih hanya majrur Contohnya : ‫ايَداءَأدوىَمنَالبخل‬ Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka wajib dijar masdar tersebut dengan huruf jar yang bermakna ta’lil (faktor penyebab) seperti huruf jar ‫الالم‬‫,َمنَ,َفى‬ََ contoh : ‫جئتَللكتابة‬ َََََ ََََ ََ D. Ketentuan maf’ul liajlih Untuk maf’ul liajlih memiliki tiga ketentuan sebagai berikut6 : 1. Dinasab apabila terpenuhi syarat-syarat nasabnya karena maf’ul liajlih sharih (jelas) jika dimaksudkan ta’lil. Apabila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka dijar dengan huruf jar yang bermakna ta’lil, dan dii’tibarkan bahwa tempatnya dinasab karena maf’ul liajlih. Contohnya :    6 Ibid, h. 428
  • 8. 7 2. Boleh mendahulukan maf’ul liajlih terhadap amilnya, sama adanya dalam kondisi dinasab, seperti : ‫َاتيت‬ ‫َالعلم‬ ‫َفى‬ ‫رغبة‬ atau dalam kondisi dijar seperti : ‫للتجارةَسافرت‬ 3. Tidak wajib menasab masdar yang memenuhi syarat nasabnya, tetapi boleh dinasab atau dijar dalam tiga bentuk : a. Masdar tersebut tidak ber-alif lam (‫)ال‬ dan sandar (‫,)اضافة‬ pendapat yang terbanyak adalah menasabnya contoh : ‫َللعالم‬ ‫َاحتراما‬ ‫َالناس‬ ‫,وقف‬ pendapat yang sedikit adalah menjarnya terdapat dalam syair : ....‫منَامكمَلرغبة‬ b. Masdar tersebut ber-alif lam (‫)ال‬ pendapat yang terbanyak adalah menjarnya contoh : ‫َلل‬ ‫سافرت‬‫َالعلم‬ ‫َفى‬ ‫رغبة‬ dan kadang dinasab menurut pendapat yang sedikit contohnya : ‫لاقعدَالجبنَعنَالهيجاء‬ c. Masdar tersebut mudaf (sandar) maka boleh dinasab dan dijar Contohnya dinasab : َ‫تركتَالمنكرَخشيةَهللا‬ Atau dijar contohnya :َ‫هللا‬ َ‫تركتَالمنكر‬َ‫لخشية‬
  • 9. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengertian maf’ul liajlih adalah masdar yang menunjukkan sebab terjadinya suatu perbuatan dan menunjukkan kesatuan antara amil dan illatnya pada satu waktu serta merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa perbuatan tersebut dilakukan. 2. Maf’ul liajlih terbagi kepada tiga bagian : a. Apabila tidak ber alif lam dan mudaf, maka kebanyakan dinasab b. Apabila ber alif lam, maka maf’ul liajlih di jar c. Apabila maf’ul liajlih mudaf, maka boleh dinasab atau dijar 3. Syarat menasab maf’ul liajlih : Jika bukan masdar, maka tidak boleh menjadi maf’ul liajlih. Jika bukan masdar qalby, maka tidak boleh dinasab. Memiliki satu waktu yang sama dengan fiilnya dan failnya. Menjadi illat terjadinya perbuatan tersebut dan merupakan jawaban atas pertanyaan “kenapa perbuatan tersebut dilakukan 4. Ketentuan maf’ul liajlih Dinasab apabila terpenuhi syarat-syarat nasabnya. Apabila syarat tidak terpenuhi, maka dijar, tetapi boleh dinasab atau dijar dalam tiga bentuk : a. Masdar tersebut tidak ber-alif lam dan sandar (Terkuat dinasab) b. Masdar tersebut ber-alif lam (Terkuat dijar)
  • 10. 9 c. Masdar tersebut mudaf, maka boleh dinasab dan dijar B. Saran Saran dan kritik sangat dibutuhkan dalam menyempurnakan tulisan ini, semoga dapat menambah khazanah intelektual
  • 11. 10 DAFTAR PUSTAKA Abbas Hasan, Nahwul Wafi, Cet. III, (Dar Ma’arif: Mesir:tt ) Abdul Latif Al Said, Qawaid Al Lugatu Al Arabiyah Al Mabsutah, Cet. III (tp.tt) Sayyid Ahmad Al Hasyimy, Al Qawaid Al Asasiyah Lillugatil Arabiyah, (tp. : Kairo: 2010) Sukamto, H. Imaduddin dan Akhmad Munawwari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab (Cet. VI; Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2008). Syaikh Mustafa Al Gailayany, Jamiu Al Durus Al Arabiyyah, Cet. I (Dar Ibn Al Haisim: Kairo:tt)