2. Inseminasi Buatan
Kata inseminasi berasal dari bahasa inggris
“Insemination”yang artinya pembuahan atau penghamilan
secara teknologi, bukan secara alamiyah. Kata inseminasi itu
sendiri, dimaksudkan oleh dokter Arab, dengan istilah Attalqih
dari fiil (kata kerja) laqqaha-yulaqqihu menjadi talqiihan yang
artinya mengawinkan atau mempertemukan (memadukan). Kita
mengenal dua macam inseminasi yaitu inseminasi alamiyah
atau Natural Insemination, yaitu pembuahan dengan cara
hubungan badan antara dua jenis makhluk biologi. Dan
inseminasi buatan atau ArtificialInsemination.
(http://sitiwiwin9.wordpress.com/2012/05/11/inseminasi-
buatan-bayi-tabung-3).
Pengertian
3.
4. Baginya, pernikahan itu harus
dilandaskan cinta. Dirinya berharap,
seiring waktu melakukan pendekatan
dengan pendonor itu, akan muncul cinta
diantara mereka.
(http://www.indopos.co.id/2014/10/kepu
tusan-bayi-tabung-dikecam-
ulama.html#sthash.E4Pt07BD.dpuf).
5. Macam-macam Inseminasi
Di negara muslim sering dilakukan dua macam inseminasi,
yaitu:
o Inseminasi heterolog, yang disebit juga “artificial
insemination donor (AID)”, yaitu inseminasi buatan yang
selnya bukan berasal dari air mani suami-istri yang sah
o Inseminasi Homolog, yang disebut juga artificialinsemination
husband (AIH), yaitu inseminasi buatan yang berasal dari sel
air mani suami isteri yang sah.
(http://sitiwiwin9.wordpress.com/2012/05/11/inseminasi-
buatan-bayi-tabung-3)
6. Contohnya :
KEPUTUSAN Julia Perez untuk melakukan inseminasi buatan atau
melakukan proses bayi tabung terus menuai kritik dan kecaman. Pasalnya,
Jupe belum menikah, tapi ingin memiliki anak. Sadar dihujani berbagai
kritikan dan kecaman dari sejumlah ulama, Jupe tetap jalan terus. Jupe
menegaskan, bahwa dirinya akan kuat menghadapi dampak dari
keputusannya melakukan proses bayi tabung. Bahkan, hari ini Jupe akan
kembali ke Singapura untuk melakukan tes lanjutan. Baginya, pernikahan itu
harus dilandaskan cinta. Dirinya berharap, seiring waktu melakukan
pendekatan dengan pendonor itu, akan muncul cinta diantara mereka.
(http://www.indopos.co.id/2014/10/keputusan-bayi-tabung-dikecam-
ulama.html#sthash.E4Pt07BD.dpuf).
7. Menurut Hukum Umum
Salah satu aturan tentang bayi tabung terdapat
dalam pasal 16 UU No. 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan yang berbunyi:
Ayat 1
Kehamilan di luar cara alami dapat dilaksanakan
sebagai upaya terakhir untuk membantu suami
istri mendapat keturunan
8. Ayat 2
Upaya kehamilan di luar cara alami
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat
dilaksanakan oleh pasangan suami istri yang sah,
dengan ketentuan:
1. Hasil pembuahan sperma dan ovum dari
suami istri yang bersangkutan ditanamkan
dalam rahim istri darimana ovum itu berasal
2. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk
itu.
3. Ada sarana kesehatan tertentu.
9. Ayat 3
Ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan
kehamilan diluar cara alami sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2) ditentukan dengan P.P
http://indonesiaindonesia.com/f/82005-kontroversi-
bayi-tabung
10. Dan kalau kita bandingkan dengan bunyi
pasal 42 UU Perkawinan No. 1 tahun
1974, yaitu “anak yang sah adalah anak
yang dilahirkan dalam atau sebagai
akibat perkawinan yang sah” maka
tampaknya memberi pengertian bahwa
anak hasil inseminasi buatan dengan
donor itu dapat dipandang sebagai anak
yang sah.
11. Menurut Hukum Islam
Majelis ulama Indonesia (MUI) dalam
fatwanya menyatakan bahwa bayi
tabung dengan sperma dan ovum dari
pasangan suami istri yang sah
hukumnya mubah (boleh).
Lembaga Fiqh Islam OKI(Organisasi
Konferensi Islam) mengadakan sidang
di Amman pada tahun 1986untuk
membahas beberapa teknik inseminasi
buatan / bayi tabung,
danmengharamkan bayi tabung dengan
sperma dan/atau ovum donor.
12. Hadits Nabi :
“Tidak halal bagi seseorang yang beriman pada
Allah dan hari akhir menyiramkan airnya
(sperma) pada tanaman orang lain (vagina istri
orang lain).Hadits riwayat Abu Daud, Al-
Tirmidzi, dan Hadits ini dipandang sahih oleh
Ibnu Hibban.
14. Damfak Positif
Dampak positif dari inseminasi buatan pada manusia (bayi tabung)
Anak adalah dambaan setiap pasangan suami istri (pasutri). Tapi
faktanya, tak semua pasutri dapat dengan mudah memperoleh
keturunan. Data menunjukkan, 11-15 persen pasutri usia subur
mengalami kesulitan untuk memperoleh keturunan, baik karena
kurang subur (subfertil) atau tidak subur (infertil).
Jadi proses bayi tabung adalah upaya untuk memperoleh keturunan
dari pasangan suami istri yang bersangkutan . Bayi tabung
dilakukan untuk membantu kehamilan pada wanita, dilakukan
pada kasus infertilisasi.
15. Beberapa faktor infertilisasi diantaranya:
• Sumbatan atau kerusakan tuba fallopi ( dapat disebabkan oleh
Pelvic Inflammatory Disease) Endometriosis.
• Faktor infertilisasi laki-laki, termasuk penurunan jumlah sperma
dan sumbatan atau Infertilisasi yang tidak diketahui sebabnya.
• Gangguan Hormonal (pada pria)
Hormon Testosteron yang terganggu bisa menghambat produksi
sperma. Untuk merangsang agar testis memproduksi sperma,
diperlukan hormon dari kelenjar pituitari. Bila hormon tersebut
terganggu, jumlah menurun atau bahkan tidak ada, maka testis
tidak akan bekerja sempurna.
• Menopause Dini
Menopause dini atau prematur yang terjadi bila wanita berhenti
menstruasi kemudian folike ovariumnya telah menyusut sebelum
berusia 40 tahun. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan imunitas,
kemoterapi, radioterapi, dan merokok.
16. Dampaf Negative
Dampak negatif (resiko) dari inseminasi buatan pada manusia
(bayi tabung)
antara lain :
Resiko terjadinya stimulasi indung telur yang berlebihan
sehingga terjadi penumpukan cairan di rongga perut yang
menyebabkan keluhan berupa mual, kembung, muntah dan
hilangnya selera makan. Dengan pemantauan yang rutin akan
menghindari resiko stimulasi yang berlebihan.
Resiko kehamilan kembar lebih dari dua akan meningkat akibat
banyaknya embrio yang dimasukkan ke rahim. Dan berakibat
terjadinya resiko terjadinya persalinan prematur yang akan
memerlukan perawatan lebih lama..
17. Untuk mengurangi resiko t ersebut dengan
mempertimbangkan usia maka akan dilakukan
pembatasan embrio yang akan dimasukkan ke rahim
Resiko mengalami keguguran dan kehamilan diluar
kandungan. Dengan pemberian hormon dan panduan
tehnologi USG maka diharapkan hal itu tidak akan
terjadi.
Resiko lainya adalah tentang biaya yang dikeluarkan,
kelelahan fisik dan emosi dalam menyikapi harapan
dan kenyataan yang terjadi selama mengikuti program
bayi tabung tersebut.
18. Kesimpulan
Inseminasi adalah suatu penghamilan buatan yang dilakukan
terhadap seorang wanita tanpa melalui cara yang alami,
melainkan dengan cara memasukan sperma laki-laki ke dalam
rahim wanita tersebut dengan pertolongan dokter, istilah lainnya
kawin suntik/permanian buatan
Dalam Islam diperbolehkan Inseminasi atas seseorang yang
sudah ada ikatan suami dan isteri, selain itu, seperti donor mani
dari orang lain tanpa ada ikatan yang sah maka diharamkan oleh
agama islam.