Dokumen ini membahas tentang struktur dan komposisi dinding sel bakteri, fungi, dan tumbuhan. Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan, asam teikoat, dan protein. Dinding sel fungi terdiri dari khitin dan beta-glukan. Sedangkan dinding sel tumbuhan terdiri dari selulosa, pektin, hemiselulosa, dan kalsium pektat.
3. • Terdiri dari senyawa peptidoglikan,
asam teikoat, polisakarida, lipid,
asam amino, dan protein.
• Peptidoglikan terdiri atas: asam N-
asetil glukosamin (NAG) dan asam
N-asetil muramat (NAM), yang
terikat pada L-alanin,D-
glukosa,asam D-glitamat,D-
alanin,asam diamino pimelat,L-lisin,
dan L-diamino butirat.
A. Dinding Sel Bakteri
4. • Keistimewaan dinding sel bakteri: terdapat
urutan silih berganti dari N-asetil muramat dan
N-asetil glukosamin.
• Peptidoglikan hanya ditemukan pada sel
prokariotik saja.
• Diamino pimelat hanya ditemukan pada semua
bakteri gram negatif dan sebagian gram positif.
• Diamino pimelat pada bakteri bentuk kokus
diganti asam amino lisin, alanin, glutamat, glisin,
serin, asam aspartat, dll.
5. Kandungan peptidoglikan
30-70 % dari berat kering
dinding sel.
Jika terdapat polisakarida maka terikat secara
kovalen.
Kadar protein rendah.
Peran peptidoglikan: memberi bentuk dinding sel,
mencegah lisis sel, dan membuat sel menjadi kaku.
Khas: asam teikoat (8-50 molekul gliserol pospat atau
ribotol pospat) mengikat ion magnesium sehingga
memberikan ketahanan panas pada membran plasma
Bakteri Gram
positif
6.
7. Bakteri Gram
negatif
• Komposisi: lipoprotein, lipopolisakarida, dan
peptidoglikan.
• Peptidoglikan 10-205 berat kering dinding sel.
• Tiap molekul dinding didapatkan protein porin yang
berfungsi sebagai reseptor bakteriophage dan
bakteriosin.
• Protein porin impermeabel terhadap molekul besar
dan melewatkan molekul kecil seperti nukleosida,
oligosakarida, monosakarida, dan asam amino.
• Lipopolisakarida dinding sel bakteri gram negatif
berkaitan dengan toksisitas pada hewan yang
merupakan endotoksin.
8.
9. Fungsi lipopolisakarida (LPS)
pada dinding sel bakteri Gram
negatif
1. Menahan enzim yang terletak di luar
lapisan peptidoglikan agar tidak
meninggalkan sel.
2. Bersifat toksin yang dinamakan
endotoksin
3. Untuk pertumbuhan dinding sel
4. Carier membran dalam pengangkutan zat
dengan ATP.
5. Memberikan sifat hidrofilik pada
prmukaan sel.
6. Mengatur mekanisme dalam membentuk
variabilitas permukaan jika inang
membentuk antibodi.
7. Mencegah kerusakan sel terhadap enzim
atau bahan kimia yang merusak sel.
16. • Khitin merupakan komponen
utama dari dinding sel yang
berbentuk filamen
• Komposisi khitin:
homopolisakarida yang
terdiri dari ß-1,4 N-asetil
glukosamin.
• Struktur ini hampir mirip
selulosa pada sel tumbuhan
tinggi.
• Beta-glukan merupakan
polimer D-glukosa dengan
ikatan ß-1,3 dan ß-1,6 yang
berfungsi sebagai skelet sel
pada fungi.
17. C. Dinding Sel Tumbuhan
• Padat,
persenyawaan
kompak.
• Mikrofibril
merupakan
unit dasar
dari dinding
sel yang
terdiri dari
selulosa.
23. Sintesis Dinding Sel Tumbuhan
1. Dimulai dari pembelahan inti sel atau yang disebut kariokinesis. Pada
saat inti membelah, mikrotubul yang ada disekitar kedua inti berikatan
dengan RE membentuk struktur Fragmoplas.
2. Mikrotubul bertugas untuk menahan vesikula-vesikula yang membawa
bahan untuk membuat lamela tengah. Roset yang ada disekitar membran
sel mensintesi selulosa untuk pembentukan dinding primer baru.
3. Setelah pembentukan lamela tengah dan dinding primer, sel mengalami
pembesaran dan mengakibatkan adanya tekanan di dalam sel yang
dinamakan tekanan tugor.
4. Tekanan tugor mengakibatkan dinding sel yang lama menjadi rusak dan
hancur, sehingga dinding sel primer baru akan menggantikan posisi dari
dinding sel lama.
5. Sel mengalami pemisahan pada lamela tengah dan membentuk ruang
diantara kedua sel, proses ini disebut maserasi .
6. Pada beberapa bagian dinding sel primer ada yang tidak mengalami
penebalan. bagian ini akan membentuk rongga noktah, dan menjadi jalan
penghubung diantara kedua sel yang memungkinkan sel untuk saling
berinteraksi, celah ini dinamakan plasmodesmata.
24. Fungsi Dinding Sel
1. Memberi kekuatan mekanik
sehingga sel mempunyai bentuk
tetap
2. Memberi perlindungan membran
plasma dari isi sel.
3. Sebagai alat transportasi zat
dari dalam ke luar sel atau
sebaliknya.
4. Reproduksi sel.
5. Mempengaruhi kekuatan
metabolisme.