1. Colonialisme
Kata kolonialisme berasal dari bahasa latin yaitu colonia yang artinya tanah, tanah pemukiman
atau jajahan. Jadi kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga suatu Negara di
wilayahinduknya atau penguasaan oleh suatu Negara atas daerah atau Negara lain dengan
magsud untuk memperluas daerahnya atau negaranyayang bisasa terletak di seberang lautan
dengan tujuan utamanyamerusak sumber-sumber kekayaan daerah kolonia demi Negara
induknya
Imperialisme
Kata imerialisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata imperare yang berarti memerintah
atau sebagai kerajaan besar yang bertujuan penjajahan langsung atau menguasai Negara lain
untuk mendapat kekuasaan , wilayah dan kekayaan yang lebih besar dengan jalan menguasai
semua bidang kehidupan seperti kehidupan politik,ekonomi,social dan idiologi
Bangsa inggris menjajah Indonesia(1811-1816)
Pemerintahan inggis mulai menguasai Indonesia sejak tahun1811 pemerintahan inggis
mengangkat Thomas Stamford raffles (TSR) sebagai gubernur jendral di Indonesia . ketika TSR
bekuasa sejak 17 september 1811, ia telah menempuh beberapa langkah yang di di pertibangkan,
baik di bidang ekonomi,social dan budaya. Penyerahan kembali wilayah Indonesia yang di
kuyasai inggis di loaksanakan pada tahun 1816 dalam suatu penandatanganan perjanjian.
Pemerintah di wakili oleh john fendall, sedangkan pihak dari belanda di wakili oleh Van der
Cappelen. Sejak tahun 1816, berhakir kekuasaasn inggris di indonesia
Pada tahun 1811 louis napoleon mencopot kedudukan daendels, dengan alasan terlalu keras
dalam menjalankan pemerintahan. Sebagai gantinya, dianggap jenderal janssens. Dalam masa
pemerintahannya , janssens menghadapi kesulitan memulihkan pertahan yang belum stabil.
Pada tanggal 3 agustus 1811 inggris muncul di batavia. Peperangan tidak terlelakkan lagi.
Janssens kalah dan menyerah dalam perjanjian tuntang. Pulau jawa pun berpindah tangan ke
inggris.
Wilayah bekas hindia-belanda di serahkan kepada Thomas Stamford raffles sebagai penguasa
baru. Raffles tidak begitu lama memerintah hindia-belanda , karena di eropa sedang terjadi
perubahan politik baru, inggris dapat menguasai prancis.
Inggris kemudian mengadakan perjanjian dengan belanda, yang dikenal dengan nama perjanjian
London.
Isinya: Belanda akan menerima kembali tanah jajahnya yang dulu direbut prancis.
Penyerahan wilayah hindia-belanda dari Inggris kepada belanda berlangsung pada tanggal 9
agustus 1816. sejak peristiwa itu, berhakirlah penjajahan inggris di wilyah hindia-belanda.
Pada tannggal 19 agustus 1816, berlangsung penyerahaan kekuasaan atas Indonesia dari inggis
kepada belanda. Pihak belanda d wakili oleh sebuah komisariat jenderal yang terdiri atas
mr.elout, van der capellen, dan buyskess.
Sementara pihak inggris diwakili oleh john fendall. Penyerahan kekuasaan itu diadakan di
London, inggis, yang kemudaian dikenal dengan convention of London. Penyerahaan kekuasaan
2. itu dilakukan setelah kekuasaan kaisar napoleon bonaparter jatuh. Hal itu berarti raja lowewijik
napoleon di belanda juga berakhir. Negeri belanda tidak lagi di kuasai prancis.
3. Kekuasaan Inggris Di Indonesia
Posted by Khusnul Sidik at 1/07/2013
Pada waktu ini zona ngelmu kembali untuk share tentang Kekuasaan Inggris Di Indonesia. Pada
masa kekuasaan inggris raakyat indonesia tidak menderita separah pada tanam paksa. yah
mending lah. juga banyak keuntungannya. berikut selengkapnya.
Pada pertengahan tahun 1811 armada Inggris dibawah Jendral Auchmuty mendarat di Pulau
Jawa yaitu di Batavia. Tentara Belanda tidak mampu menghadapi tentara Inggris sehingga
mereka mundur ke Semarang. Tetapi akhirnya Belanda menyerah di sebuah Desa di wilayah
Semarang yaitu di Desa Tuntang. Setelah Belanda menyerah kepada Inggris maka Belanda harus
menandatangani Kapitulasi Tuntang artinya penyerahan Tuntang pada tahun1811.
Perjanjian Kapitulasi Tuntang :
Isi dari Kapitulasi Tuntang, antara lain:
1.Pulau Jawa dan daerah sekitarnya yang dikuasai Belanda diserahkan kepada Inggris
2.semua Tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
3.orang-orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
Sejak itu Indonesia dikuasai oleh Inggris. Sebagai Gubernur Jendral Inggris di Indonesia
diangkat Thomas Stamford Raffles (1811 – 1816). Tugas Rafflesdi Indonesia adalah mengatur
pemerintahan dan peningkatan perdagangan. Pemerintahan Raffles didasarkan atas prinsipprinsip liberal, jadi politik kolonial yang ingin diwujudkannya adalah kebebasan dan kepastian
hukum. Prinsip kebebasan menanam dan perdagangan yang menjamin produksi dan ekspor.
Raffles bermaksud menerapkan politk kolonial seperti yang dijalankan Inggris di India yaitu
sistem pajak tanah.
Langkah-langkah Raffles :
Langkah-langkah yang diambil oleh Raffles antara lain :
a.Bidang pemerintahan
1) Membagi Pulau Jawa menjadi 18 karesidenan
2) Bupati dijadikan sebagai pegawai negeri sehingga mereka mendapat gaji bukan memiliki
tanah dan hasilnya
3) Melarang adanya perbudakan
4. b.Dalam bidang ekonomi
1) Dilakukan perdagangan bebas
2) Melakukan monopoli garam
3) Melakukan penjualan tanah kepada swasta dan melanjutkan penanaman kopi yang sudah
dilakukan oleh Belanda
c.Dalam bidang pengadilan
diperkenalkan adanya sistem Juri.
1.Melaksanakan Landrente atau sistem sewa tanah Politik kolonial Raffles bertolak dari ideologi
liberal dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan dengan memberikan kebebasan kepada rakyat.
Untuk melaksanakan gagasannya itu maka penguasa tradisinal akan dikurangihak-haknya. Usaha
mengesampingkan bupati dan kepala desa tidak berhasil. Akibatnya gagasan Raffles terutama
tentang sistem sewa tanah dan pajak tanah tidak berhasil. Hal lain yang mengakibatkan gagalnya
gagasan Raffles adalah perbedaan antara India dengan Jawa, dimana tingkat perkembangan
ekonomi India lebih tinggi dari Jawa. Ekonomi uang sudah dikenal di Indiia sejak abad ke-16
sedangkan di Indonesia sejak abad ke-19. Hal inilah nantinya yang mengakibatkan kegagalan
penjajahan Inggris di Indonesia.Kegiatan Raffles lebih menonjol dalam bidang ilmu
pengetahuan.
Jasa Raffles dalam pengembangan ilmu pengetahuan :
Kegiatan Raffles di bidang lmu pengetahuan diantaranya sebagai berikut.
1.Pada tahun 1778 mendirikan Lembaga Ilmu Pengetahuan yang bernama Bataviasch
Genootschap.
2.Menulis kitab sejarah berjudul "History of Java" yang terdiri dari dua jilid pada tahun 1817.
3.Dalam bidang Botani, Raffles bersama istrinya merintis berdirinya Kebun Raya Bogor dan
namanya diabadikan untuk nama bunga bangkai yang adadi Kebun Raya Bogor yaitu Rafflesia
Arnoldi, karena bunga itu ditemukan oleh seorang ahli botani yang bernama Arnoldi.
5. Sejarah Penjajahan Inggris di Indonesia
2 6 2449
RAFFLES
Sejarah Penjajahan Inggris di Indonesia – Blog ini akan mencoba menyajikan artikel tentang
sejarah penjajahan Inggris di Indonesia. Seperti tercatat dalam sejarah, Indonesia pernah
berada dalam jajahan Inggris. Inggris secara resmi menjajah Indonesia lewat perjanjian
Tuntang (1811) dimana perjanjian Tuntang memuat tentang kekuasaan belanda atas Indonesia
diserahkan
oleh
Janssens
(gubernur
Jenderal
Hindia
Belanda)
kepada
Inggris.
Namun sebelum perjanjian Tuntang ini, sebenarnya Inggris telah datang ke Indonesia jauh
sebelumnya. Perhatian terhadap Indonesia dimulai sewaktu penjelajah F. Drake singgah di
Ternate pada tahun 1579. Selanjutnya ekspedisi lainnya dikirim pada akhir abad ke-16 melalui
kongsi dagang yang diberi nama East Indies Company (EIC). EIC mengemban misi untuk
6. hubungan dagang dengan Indonesia. Pada tahun 1602, armada Inggris sampai di Banten dan
berhasil mendirikan Loji disana. Pada tahun 1904, Inggris mengadakan perdagangan dengan
Ambon dan Banda, tahun 1909 mendirikan pos di Sukadana Kalimantan, tahun 1613
berdagang dengan Makassar (kerajaan Gowa), dan pada tahun 1614 mendirikan loji di Batavia
(jakarta). Dalam usaha perdagangan itu, Inggris mendapat perlawanan kuat dari Belanda.
Belanda tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mengusir orang Inggris dari
Indonesia. Setelah terjadi tragedi Ambon Massacre, EIC mengundurkan diri dari Indonesia dan
mengarahkan perhatiannya ke daerah lainnya di Asia tenggara, seperti Singapura, Malaysia,
dan Brunei Darussalam sampai memperoleh kesuksesan. Inggris kembali memperoleh
kekuasaan di Indonesia melalui keberhasilannya memenangkan perjanjian Tuntang pada tahun
1811. Selama lima tahun (1811 – 1816), Inggris memegang kendali pemerintahan dan
kekuasaanya di Indonesia.
Indonesia mulai tahun 1811 berada dibawah kekuasaan Inggris. Inggris menunjuk Thomas
Stanford Raffles sebagai Letnan Gubernur jenderal di Indonesia. Beberapa kebijakan Raffles
yang dilakukan di Indonesia antara lain:
Jenis penyerahan wajib pajak dan rodi harus dihapuskan;
Rakyat diberi kebebasan untuk menentukan tanaman yang ditanam;
Tanah merupakan milik pemerintah dan petani dianggap sebagai penggarap tanah
tersebut;
Bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah.
Akibat dari kebijakan diatas, maka penggarap tanah harus membayar pajak kepada pemerintah
sebagai ganti uang sewa. Sistem tersebut disebut Lnadrent atau sewa tanah. Sistem tersebut
memiliki ketentuan, antara lain:
1. Petani harusmenyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut;
7. 2. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah;
3. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai;
4. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.
Sistem landrent ini diberlakukan terhadap daerah-daerah di Pulau jawa, kecuali daerah-daerah
sekitar Batavia dan parahyangan. Hal itu disebabkan daerah-daerah Batavia pada umumnya
telah menjadi milik swasta dan daerah-daerah sekitar Parahyangan merupakan daerah wajib
tanam kopi yang memberikan keuntungan yang besar kepada pemerintah. Selama sistem
tersebut dijalankan, kekuasaan Bupati sebagai pejabat tradisional semakin tersisihkan karena
trgantikan oleh pejabat berbangsa Eropa yang semakin banyak berdatangan.
Raffles berkuasa dalam waktu yang cukup singkat. Sebab sejak tahun 1816 kerajaan Belanda
kembali berkuasa di Indonesia. Pada tahun 1813, terjadi prang Lipzig antar Inggris melawan
Prancis. Perang itu dimenangkan oleh Inggris dan kekaisaran Napoleon di Prancis jatuh pada
tahun 1814. Kekalahan Prancis itu membawa dampak pada pemerintahan di negeri Belanda
yaitu dengan berakhirnya pemerintahan Louis Napoleon di negeri Belanda. Pada tahun itu juga
terjadi perundingan perdamaian antara Inggris dan Belanda. Perundingan itu menghasilkan
Konvensi London atau Perjanjian London (1814), yang isinya antara lain menyepakati bahwa
semua daerah di Indonesia yang pernah dikuasai Belanda harus dikembalikan lagi oleh Inggris
kepada Belanda, kecuali daerah Bangka, Belitung dan Bengkulu yang diterima Inggris dari
Sultan Najamuddin. Penyerahan daerah kekuasaan di antara kedua negeri itu dilaksanakan
pada tahun 1816. Dengan demikian mulai tahun 1816, Pemerintah Hindia-Belanda dapat
kembali berkuasa di Indonesia.
8. Masa Pemerintahan Thomas Stamfort Raffles (1811-1816)
Pada tahun 1811 pimpinan Inggris di India yaitu Lord Muito memerintahkan Thomas Stamford
Raffles yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai Pulau Jawa. Dengan
mengerahkan 60 kapal, Inggris berhasil menduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811 dan
pada tanggal 18 September 1811 Belanda menyerah melalui Kapitulasi Tuntang.
Kebijakan Pemerintahan Thomas Stamford Raffles :
1. Bidang Birokrasi Pemerintahan
Langkah-langkah Raffles pada bidang pemerintahan sebagai berikut. Pulau Jawa dibagi menjadi
16 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung sampai tahun 1964). Mengubah sistem
pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan
kolonial yang bercorak Barat. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan
kedudukannya yang mereka peroleh secara turun-temurun.
2) Bidang Ekonomi dan Keuangan
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya
berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling
menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib
(verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Menetapkan sistem sewa tanah
(landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial. Pemungutan pajak secara
perorangan. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.
3) Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels.
Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar
kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut. Court of
Justice, terdapat pada setiap residen. Court of Request, terdapat pada setiap divisi. Police of
Magistrate.
4) Bidang Sosial
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia
melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan.
Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
5) Bidang Ilmu Pengetahuan
Ditulisnya buku berjudul History of Java di London 1817 dan dibagi dua jilid. Ditulisnya buku
berjudul History of the East Indian Archipelago, di Eidenburg 1820 dan dibagi tiga jilid. Raffles
juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi. Dirintisnya Kebun Raya Bogor.
9. Setelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18, Inggris berkuasa di Indonesia sejak tahun
1811 setelah melakukan serangan darat dan laut atas wilayah kekuasaan Belanda di Pulau Jawa.
Akibat serangan tersebut, Belanda menyerah tanpa syarat dan harus memberikan wilayah
kekuasaannya kepada pemerintah Inggris. Kekuasaan Inggris di Indonesia diwakili ileh badan
perdagangan Inggris yang berpusat di Calcutta, India, yaitu East Indian Company (EIC). EIC
menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jendral di Indonesia.
Kebijakan penting yang ditempuh Raffles selama berkuasa di Indonesia adalah membagi pulau
Jawa menjadi 16 daerah karesidenan. Pembagian ini dimaksudkan untuk mempermudah
pengaruh dan pengawasan terhadap pulau Jawa. Raffles juga membentuk system pemerintahan
dan pengadilan dengan merujuk pada system di Inggris.
Kekuasaan Raffles di Indonesia berakhir pada tahun 1814 setelah terjadi Konvensi London
antara Inggris dan Belanda. Dalam konvensi London ditetapkan bahwa Inggris harus
mengembalikan semua wilayah jajahan Belanda yang telah dikuasainya. Inggris menyerahkan
kekuasaan kepada Belanda pada tahun 1816.