SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
EKONOMI KOPERASI 
Menumbuh Kembangkan Koperasi di Indonesia 
Nama : Muhamad Riski Saputra 
Kelas : 1EA32 
NPM : 15213768 
Semester : 3 
Universitas Gunadarma 
2014 
1
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. Karena atas rahmat-nya penulisan Buku ini dapat 
terselesaikan tepat waktu. 
Buku ini merupakan salah satu syarat dalam mata kuliah softskill di Semester 3 guna untuk 
mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah “EKONOMI KOPERASI” Universitas 
Gunadarma. 
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memotivasi dan memberi masukan-masukan 
yang bermanfaat sehingga penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik. 
Saya selaku penulis menyadari bahwa Buku ini masih jauh dari sempurna, baik pada teknik 
penulisan maupun materi, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun 
demi kesempurnaan Buku ini. Semoga ini bermanfaat bagi pembaca khususnya serta rekan-rekan 
i 
mahasiswa pada umumnya. 
Bekasi, 10 November 2014 
Penulis. 
Muhamad Riski Saputra
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar i 
Daftar Isi ii 
BAB I PENDAHULUAN 1 
1.1. Koperasi indonesia 1 
1.2. Sejarah Koperasi di Indonesia 1 
1.3. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia 3 
1.4. Koperasi Berlandaskan Hukum 4 
1.5. Arti Lambang Koperasi Lama 4 
1.6. Arti, Penjelasan, dan Penggunaan Lambang Koperasi Baru 6 
BAB II PRINSIP, JENIS DAN KEUNGGULAN KOPERASI 8 
2.1. Prinsip Koperasi 8 
2.2. Jenis-jenis Koperasi 9 
BAB III MENGEMBANGKAN KOPERASI DI INDONESIA 10 
3.1. Cara Mengembangkan Koperasi di Indonesia 10 
3.2. Penyebab Koperasi di Indonesia Tidak Berkembang 14 
BAB IV PENUTUP 20 
4.1. Kesimpulan 20 
4.2. Kritik & Saran 20 
REFERENSI 21 
ii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. Koperasi di Indonesia 
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang 
beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya 
berdasarkan prinsip - prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang 
berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam 
UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992. 
Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia 
internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU 
(Sisa Hasil Usaha). 
1 
1.2. Sejarah koperasi di Indonesia 
Logo Gerakan Koperasi Indonesia (1960an-2012) 
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya 
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang 
yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam 
lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin 
memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan 
ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara 
spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya. 
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto 
mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh 
keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh 
lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih 
tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat 
tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten
residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman 
dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada 
menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga 
para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena. Ia juga menganjurkan 
mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung 
desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan 
memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha 
menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah 
Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian 
dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk 
lumbung-lumbung desa baru, bank–bank Desa, rumah gadai dan Central Kas yang 
kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha 
Pemerintah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah. 
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena: 
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan 
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi. 
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi. 
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena 
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk 
tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu. 
Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah 
Hindia Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, 
diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No.43 Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 
dikeluarkan pula Peraturan No.91 Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan- 
Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah 
Hindia-Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi 
No.21 Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang 
tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi 
golongan Bumiputra. Diskriminasi pun diberlakukan pada tataran kehidupan 
berkoperasi. 
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan 
bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat 
peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling 
Inlandschhe Cooperatieve. Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang 
bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha 
pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang 
memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. 
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no.431 sehingga mematikan usaha 
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. 
Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun 
fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan 
menyengsarakan rakyat Indonesia. 
2
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia 
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian 
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi 
Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung 
sebagai ibukota provinsi sedang diduduki oleh tentara Belanda). 
1.3. Fungsi dan peran koperasi Indonesia 
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa Indonesia 
merupakan salah satu negara hukum yang bertengger nan kokoh sejak tahun 1945. 
Penuh perjuangan yang mengorbankan segalanya demi terwujudnya cita-cita sang 
pembela negeri hukum ini. Hukum diciptakan bertujuan tidaklah lain untuk mengatur 
dan agar teratur dalam menjalankan kewajiban dan menuntut hak di negara Indonesia. 
Segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia diatur oleh undang-undang yang sesuai 
dengan latar belakang bangsa ini. Dalam kegiatan usaha dan berbisnis yang dijamin 
pemerintah tidak luput dari perundang-undangan, bertujuan untuk keselarasan dalam 
menjalankan usaha tersebut. Tidak melenceng dalam menjalankan peran dan fungsi 
yang telah dikukuhkan oleh negara diperundang-undangan. Seperti undang-udang 
tentang “Fungsi dan peran koperasi Indonesia No. 25 pasal 4″ yang dikukuhkan pada 
tahun 1992. Hal ini mencerminkan betapa perhatian dan dukungan pemerintah dalam 
membangun, memajukan dan perhatiannya terhadap kehidupan perkoperasian di 
Indonesia. Serta bertujuan menciptakan masyarakat yang mandiri, inovatif, produktif 
dan terdidik dalam berwirausaha dan dapat berkomunikasi diorganisasi yang ada sejak 
dini. 
Fungsi dan peran koperasi Indonesia Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 
4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu 
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya 
mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, 
mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa 
berorganisasi bagi pelajar bangsa. 
Yang pertama tertera dalam undang-undang tersebut adalah mengembangkan potensi 
dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, yang berarti setiap koperasi harus 
bisa mengembangkan potensi setiap anggota atau kekayaan koperasi dalam berbagai 
bidang yang siap untuk digunakan secara maksimal. Serta memajukan perekonomian 
anggota koperasi dan masyarakat sekitar yang sekiranya dapat mendukung kemajuan 
koperasi. Berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dibidang keahlian dan 
pendidikan serta ekonomi yang menunjang kehidupan manusia. Memperkokoh 
perekonomian rakyat, ini sifatnya global bagi nasional. Koperasi dapat memajukan dan 
mendongkrak perekonomian internal yaitu anggota dan eksternal yaitu masyarakat luar. 
Mengembangkan perekonomian nasional, tidak selamanya kita tutup mata dalam 
kemajuan koperasi yang bisa membangun perekonomian nasional, mengurangi 
pengangguran dengan cara memberi keahlian dan potensi kesetiap anggota koperasi 
3
untuk bisa produktif dan mandiri dizaman globalisasi. Serta mengurangi sifat-sifat 
konsumtif kita terhadap barang dan jasa orang lain. Dan yang terakhir mengembangkan 
kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa. 
Mendidik penerus bangsa ini dari tingkat bawah sampai tingkat atas dalam 
menanamkam jiwa berorganisasi di masyarakat. Serta terus melatih para pelajar kita 
supaya dapat mengembangkan lagi kreativitasnya dalam berwirausaha dan 
berorganisasi. Itulah fungsi dan peran koperasi bagi masyarakat Indonesia yang telah 
diatur oleh perundang-undangan negara sebagai cerminan perhatian negara pada 
pertumbuhan perekonomian yang merakyat, dapat mengsejahterakan, dan mendidik 
masyarakat didunia wirausaha. 
1.4. Koperasi berlandaskan hukum 
Koperasi berbentuk Badan Hukum menurut Undang-Undang No.12 tahun 1967 adalah 
ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum 
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan 
asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus 
bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha 
(perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. 
1.5. Arti Lambang Koperasi Lama 
No Lambang Arti 
4 
1 Gerigi roda/ gigi 
roda 
Upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. Hanya orang yang 
pekerja keras yang bisa menjadi calon Anggota dengan memenuhi 
beberapa persyaratannya.
5 
2 Rantai (di sebelah 
kiri) 
Ikatan kekeluargaan, persatuan dan persahabatan yang kokoh. Bahwa 
anggota sebuah Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut, maka semua 
Anggota menjadi bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan, dan yang 
mengikat sesama anggota adalah hukum yang dirancang sebagai 
Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. 
Dengan bersama-sama bersepakat mentaati AD/ART, maka Padi dan 
Kapas akan mudah diperoleh. 
3 Kapas dan Padi 
(di sebelah kanan) 
Kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan rakyat secara umum 
yang diusahakan oleh koperasi. Kapas sebagai bahan dasar sandang 
(pakaian), dan Padi sebagai bahan dasar pangan (makanan). Mayoritas 
sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang dan pangan. 
4 Timbangan 
Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. Biasanya menjadi 
simbol hukum. Semua Anggota koperasi harus adil dan seimbang antara 
"Rantai" dan "Padi-Kapas", antara "Kewajiban" dan "Hak". Dan yang 
menyeimbangkan itu adalah Bintang dalam Perisai. 
5 Bintang dalam 
perisai 
Dalam perisai yang dimaksud adalah Pancasila, merupakan landasan 
idiil koperasi. Bahwa Anggota Koperasi yang baik adalah yang 
mengindahkan nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan, yang 
mendengarkan suara hatinya. Perisai bisa berarti "tubuh", dan Bintang 
bisa diartikan "Hati". 
6 Pohon Beringin 
Simbol kehidupan, sebagaimana pohon dalam Gunungan wayang yang 
dirancang oleh Sunan Kalijaga. Dahan pohon disebut kayu (dari bahasa 
Arab "Hayyu"/kehidupan). Timbangan dan Bintang dalam Perisai 
menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi. 
7 Koperasi 
Indonesia 
Koperasi yang dimaksud adalah koperasi rakyat Indonesia, bukan 
Koperasi negara lain. Tata-kelola dan tata-kuasa perkoperasian di luar 
negeri juga baik, namun sebagai Bangsa Indonesia harus punya tata-nilai 
sendiri. 
8 Warna Merah 
Putih 
Warna merah dan putih yang menjadi background logo menggambarkan 
sifat nasional Indonesia.
1.6. Arti, Penjelasan, dan Penggunaan Lambang Koperasi Baru 
Berikut arti dan Penjelasan lambing koperasi baru: 
1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan 
akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, 
mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, 
cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya 
serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi; 
2. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang 
melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia: 
 Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi; 
 Sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan; 
 Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan 
6 
dan demokrasi; 
 Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global. 
3. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi 
kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta 
mengikuti kemajuan zaman yang bercermin pada perekonomian yang 
bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi 
mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik di dalam lingkungan internal 
Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya; 
4. Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem 
sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor 
perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, 
kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal 
terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku 
ekonomi lainnya; 
5. Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, 
umbul-umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem 
untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di 
Seluruh Indonesia;
6. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang 
memuat : 
 Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang; 
 Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk 
sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, 
menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara 
terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi 
Indonesia; 
7 
 Tata Warna : 
1. Warna hijau muda dengan kode warna C:10,M:3,Y:22,K:9; 
2. Warna hijau tua dengan kode warna C:20,M:0,Y:30,K:25; 
3. Warna merah tua dengan kode warna C:5,M:56,Y:76,K:21; 
4. Perbandingan skala 1 : 20. 
Penggunaan lambang Koperasi baru: Sesuai dengan Peraturan Menteri 
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ( Permen KUKM ) NOMOR : 
02/Per/M.KUKM/IV/2012 tentang Penggunaan Lambang Koperasi Indonesia , 
maka mulai tanggal 17 April 2012 telah terjadi penggantian lambang koperasi. 
Pada Pasal 2 tertulis bahwa : 
"Bagi Gerakan Koperasi diseluruh Indonesia agar segera menyesuaikan 
penggunaan lambang koperasi Indonesia, sebagaimana pada Lampiran 
Peraturan Menteri ini." 
Pada Pasal 3 tertulis bahwa : 
"Bagi koperasi yang masih memiliki kop surat dan tatalaksana administrasi 
lainnya dengan menggunakan lambang koperasi Indonesia yang lama, diberi 
kesempatan selambat-lambatnya pada tanggal 12 Juli 2012 telah menyesuaikan 
dengan lambang koperasi Indonesia yang baru." 
Dan pada pasal 6 tertulis bahwa : 
Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ini maka Lambang Koperasi yang 
lama dinyatakan tidak berlaku."
BAB II 
PRINSIP, JENIS DAN KEUNGGULAN KOPERASI 
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi 
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi 
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 
2.1. Prinsip koperasi 
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk 
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang 
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah 
internasional) adalah 
 Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela 
 Pengelolaan yang demokratis, 
 Partisipasi anggota dalam ekonomi, 
 Kebebasan dan otonomi, 
 Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi. 
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi 
menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah: 
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 
 Pengelolaan dilakukan secara demokrasi 
 Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota 
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 
 Kemandirian 
 Pendidikan perkoperasian 
 Kerjasama antar koperasi 
Prinsip Koperasi berdasarkan UU No. 17 Th. 2012, yaitu: 
 Modal terdiri dari simpanan pokok dan surat modal koperasi (SMK). 
8
9 
2.2. Jenis-Jenis Koperasi 
Jenis Koperasi menurut fungsinya 
1. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan 
fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota 
sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau 
konsumen bagi koperasinya. 
2. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi 
distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan 
konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa 
kepada koperasinya. 
3. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana 
anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan 
sebagai pemilik dan pekerja koperasi. 
4. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan 
oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini 
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. 
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single 
purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi 
disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative). 
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja 
1. Koperasi Primer 
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 
orang perseorangan. 
2. Koperasi Sekunder 
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki 
cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. 
3. Koperasi Pusat 
Adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer. 
4. Gabungan Koperasi 
Adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat. 
5. Induk Koperasi 
Adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi 
Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya. 
 Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan 
memiliki rumah tangga usaha. 
 Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau 
pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar. 
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau keduanya. 
Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan erat 
dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
BAB III 
Mengembangkan Koperasi di Indonesia 
3.1. Cara Mengembangkan Koperasi di Indonesia 
Untuk memajukan koperasi di indonesia dapat dilakukan dengan kerja yang ekstra dikarenakan 
di Indonesia sendiri masih banyak SDM yang minim pendidikan. Sedangkan dalam 
mengembangkan atau memajukan Koperasi itu sendiri sekarang bukan hanya membutuhkan 
SDM yang berkualitas saja, kita juga membutuhkan SDM yang ahli dalam bidang teknologi 
dan Informasi. Dalam memajukan koperasi di Indonesia pun tetap dibutuhkan campur tangan 
pemerintah. Dalam perannya pemerintah berperan sebagai penyedia fasilitas tempat dan juga 
harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan keuntungan yang kita 
dapatkan apabila kita menjadi anggota koperasi. 
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk memajukan koperasi: 
1. Merekrut anggota yg berkompeten 
Merekrut anggota yang berkompeten dalam bidangnya itu penting. Tidak hanya orang yang 
sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam 
pengelolaan dan pengembangan koperasi. Contohnya dengan mencari pemimpin yang 
dapat memimpin dengan baik, kemudian pengelolaan dipegang oleh orang yang 
berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Serta perlu dibuat pelatihan bagi pengurus 
koperasi yang belum berpengalaman. 
2. Pendidikan dan Peningkatan Teknologi 
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa pendidikan dan teknologi itu adalah satu kesatuan. 
Dalam hal ini pendidikan dan peningkatan teknologi adalah dengan cara memberikan 
penyuluhan kepada generasi muda yang akan memajukan koperasi. Bukan hanya 
pendidikan dalam koperasi , tetapi teknologi juga dapat mengembangkan koperasi menjadi 
lebih baik dengan cara mengikuti kemajuan teknologi yang terus berkembang. Dengan 
demikian koperasi tidak tertinggal dan manajemen koperasi menjadi jauh lebih baik lagi. 
Jadi pendidikan dan teknologi menjadi kunci kekuatan untuk meningkatkan koperasi. 
3. Merubah kebijakan pelembagaan koperasi 
Dalam kehidupan masyarakat kebijakan pelembagaan koperasi dilakukan degan pola 
penitipan, yaitu dengan menitipkan koperasi pada dua kekuatan ekonomi lainnya. Oleh 
sebab itu saya akan merubah kebijakan tersebut agar koperasi dapat tumbuh secara normal 
layaknya sebuah organisasi ekonomi yang kreatif, mandiri, dan independen. 
10
4. Memajukan koperasi sesuai dengan UUD’45 yang berlandaskan kekeluargaan 
Memperbanyak jumlah koperasi dan memaksimalkan dana APBN untuk memajukan 
koperasi di Indonesia, juga mengajak seluruh masyarakat untuk membangun koperasi agar 
bisa berjalan lebih baik lagi karena koperasi juga memerlukan dukungan dari masyarakat. 
11 
5. Sarana dan Prasarana 
yang menunjang diperlukan terutama dalam sistem informasi dan telekomunikasi yang 
memudahkan koperasi tersebut mengembangkan usahanya lebih meluas dan berkembang, 
Penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia secara optimal untuk mempertinggi 
efisiens. 
6. Targeting 
Sesuai dengan strategi focus yang dilakukan oleh koperasi, maka targeting koperasi adalah 
pemasaran terpusat (concentrated marketing), yaitu merangkul bagian pasar yang luas dari 
satu atau sedikit segmen pasar dari pada memperoleh bagian pasar yang luas. 
Perencanaan strategis. Agar koperasi memiliki target yang diharapkan dapat semakin 
mendorong kemajuan koperasi tersebut. Adanya data, informasi dan analisis kinerja dari 
koperasi yang kemudian dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi. Terlibat aktif dalam 
produk-produk yang mempunyai tren-tren yang meningkat atau prospek yang bagus. selalu 
memberikan informasi yang lengkap dan up to date kepada anggota-anggotanya sehingga 
mereka tetap terlibat dan suportif 
7. Produk 
Koperasi harus mempunyai produk yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk 
lain, dengan demikian konsumen pun akan merasa terpuaskan akan produk yang 
ditawarkan oleh koperasi tersebut. 
8. Menerapkan sistem GCG 
Koperasi perlu mencontoh implementasi good corporate governance(GCG) yang telah 
diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi 
GCG dalam beberapa hal dapat diimplementasikan pada koperasi. Untuk itu, regulator, 
dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM perlu memperkenalkan secara maksimal 
suatu konsep good cooperative governance (disingkat juga dengan GCG) atau tatakelola 
koperasi yang baik. Perkembangan koperasi di Indonesia semakin lama semakin 
menunjukkan perkembangan menggembirakan. Sebagai salah satu pilar penopang 
perekonomian Indonesia, keberadaan koperasi sangat kuat dan mendapat tempat tersendiri 
di kalangan pengguna jasanya. 
Koperasi telah membuktikan bahwa dirinya mampu bertahan di tengah gempuran badai 
krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Keberadaan koperasi semakin diperkuat pula 
dengan dibentuknya Kementerian Negara Koperasi dan UKM yang salah satu tugasnya 
adalah mengembangkan koperasi menjadi lebih berdaya guna. Koperasi sangat diharapkan
menjadi soko guru perekonomian yang sejajar dengan perusahaan-perusahaan dalam 
mengembangkan perekonomian rakyat. 
Analogi sederhana yang dikembangkan adalah jika koperasi lebih berdaya, maka kegiatan 
produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka 
melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut 
dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, 
terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi kelas bawah (misalnya 
petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan 
ekonominya melalui wadah koperasi. 
Inilah sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi. 
Namun demikian, kenyataan membuktikan bahwa koperasi baru manis dikonsep tetapi 
sangat pahit perjuangannya di lapangan. 
Semakin banyak koperasi yang tumbuh semakin banyak pula yang tidak aktif. Bahkan ada 
koperasi yang memiliki badan hukum namun tidak eksis sama sekali. Hal ini sangat 
disayangkan karena penggerakan potensi perekonomian pada level terbawah berawal dan 
diayomi melalui koperasi. Oleh karena itu, koperasi tidak mungkin tumbuh dan 
berkembang dengan berpegang pada tata kelola yang tradisonal dan tidak berorientasi pada 
pemuasan keperluan dan keinginan konsumen. Koperasi perlu diarahkan pada prinsip 
pengelolaan secara modern dan aplikatif terhadap perkembangan zaman yang semakin 
maju dan tantangan yang semakin global. 
Koperasi perlu mencontoh implementasi good corporate governance(GCG) yang telah 
diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi 
GCG dalam beberapa hal dapat diimplementasikan pada koperasi. Untuk itu, regulator, 
dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM perlu memperkenalkan secara maksimal 
suatu konsep good cooperative governance (disingkat juga dengan GCG) atau tatakelola 
koperasi yang baik. 
Konsep GCG sektor koperasi perlu dimodifikasi sedemikian rupa untuk menjawab 
tantangan pengelolaan koperasi yang semakin kompleks. 
Implementasi GCG perlu diarahkan untuk membangun kultur dan kesadaran pihak-pihak 
dalam koperasi untuk senantiasa menyadari misi dan tanggung jawab sosialnya yaitu 
mensejahterakan anggotanya. Dalam mengimplementasikan GCG, koperasi Indonesia 
perlu memastikan beberapa langkah strategis yang memadai dalam implementasi GCG. 
Pertama, koperasi perlu memastikan bahwa tujuan pendirian koperasi benar-benar untuk 
mensejahterakan anggotanya. Pembangunan kesadaran akan tujuan perlu dijabarkan dalam 
visi,misi dan program kerja yang sesuai. Pembangunan kesadaran akan mencapai tujuan 
merupakan modal penting bagi pengelolaan koperasi secara profesional, amanah, dan 
akuntabel. 
12
9. Meningkatkan daya jual koperasi dan melakukan sarana promosi 
Untuk meningkatkan daya jual koperasi, yang akan saya lakukan adalah membuat koperasi 
lebih bagus lagi. Membuat koperasi agar terlihat menarik supaya masyarakat tertarik ntuk 
membeli di koperasi mungkin dengan cara mengecat dinding koperasi dengan warna-warna 
yang indah, menyediakan AC, ruangan tertata dengan rapi dan menyediakan pelayanan 
yang baik sehingga masyarakat puas. 
Dan tidak hanya itu, koperasi pun memerlukan sarana promosi untuk mengekspose 
kegiatan usahanya agar dapat diketahui oleh masyarakat umum seperti badan usaha lainnya 
salah satu caranya dengan menyebarkan brosur dan membuat spanduk agar masyarakat 
mengetahuinya. Dengan cara ini diharapkan dapat menarik investor untuk menanamkan 
modalnya di koperasi. 
10. bagi koperasi dan usaha kecil di daerah 
Dengan hadirnya lembaga jaminan akan menjadi elemen terpenting untuk percepatan 
perkembangan koperasi di daerah. Dalam jangka panjang koperasi akan menumbuhkan 
kemandirian daerah utuk mengarahkan aliran dana di masing-masing daerah. Dalam jangka 
menengah koperasi juga perlu memikirkan asuransi para penabung. 
11. Memperbaiki koperasi secara menyeluruh 
Kementerian Koperasi dan UKM perlu menyiapkan blue print pengelolaan koperasi secara 
efektif. Blue print koperasi ini nantinya diharapkan akan menjadi panduan bagi seluruh 
koperasi Indonesia dalam menjalankan kegiatan operasinya secara profesional, efektif dan 
efisien. Selain itu diperlukan upaya serius untuk mendiseminasikan dan mensosialisasikan 
GCG koperasi dalam format gerakan nasional berkoperasi secara berkesinambungan 
kepada warga masyarakat, baik melalui media pendidikan, media massa, maupun media 
yang lainnya yang diharapkan akan semakin memajukan perkoperasian Indonesia. 
13 
12. Membenahi kondisi internal koperasi 
Praktik-praktik operasional yang tidak tidak efisien, mengandung kelemahan perlu 
dibenahi. Dominasi pengurus yang berlebihan dan tidak sesuai dengan proporsinya perlu 
dibatasi dengan adanya peraturan yang menutup celah penyimpangan koperasi. 
Penyimpangan-penyimpangan yang rawan dilakukan adalah pemanfaatan kepentingan 
koperasi untuk kepentingan pribadi, penyimpangan pengelolaan dana, maupun praktik-praktik 
KKN. 
13. Penggunaan kriteria identitas 
Penggunaan prinsip identitas untuk mengidentifikasi koperasi adalah suatu hal yang agak 
baru, dengan demikian banyak koperasiwan yang belum mengenalnya dan masih saja 
berpaut pada pendekatan-pendekatan esensialis maupun hukum yang lebih dahulu, yang 
membuatnya sulit atau bahkan tidak mungkin untuk membedakan suatu koperasi dari unit-unit 
usaha lainnya seperti kemitraan, perusahaan saham atau di Indonesia dikenal dengan 
Perseroan Terbatas (PT).
Dengan menggunakan kriteria identitas, kita akan mampu memadukan pandangan-pandangan 
baru dan perkembangan-perkembangan muktahir dalam teori perusahaan ke 
14 
dalam ilmu koperasi. 
14. Menghimpun kekuatan ekonomi dan kekuatan politis 
Kebijaksanaan ekonomi makro cenderung tetap memberikan kesempatan lebih luas kepada 
usaha skala besar. Paradigma yang masih digunakan hingga saat ini menitikberatkan pada 
pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh usaha skala besar dengan asumsi bahwa usaha 
tersebut akan menciptakan efek menetes ke bawah. Namun yang dihasilkan bukanlah 
kesejahteraan rakyat banyak melainkan keserakahan yang melahirkan kesenjangan. Dalam 
pembangunan, pertumbuhan memang perlu, tetapi pencapaian pertumbuhan ini hendaknya 
melalui pemerataan yang berkeadilan.Pada saat ini, belum tampak adanya reformasi di 
bidang ekonomi lebih-lebih disektor moneter, bahkan kecenderungan yang ada adalah 
membangun kembali usaha konglomerat yang hancur dengan cara mengkonsentrasikan 
asset pada permodalan melalui program rekapitalisasi perbankan. 
Dalam menghadapi situasi seperti ini, alternatif terbaik bagi usaha kecil termasuk koperasi 
adalah menghimpun kekuatan sendiri baik kekuatan ekonomi maupun kekuatan polotis 
untuk memperkuat posisi tawar dalam penentuan kebijakan perekonomian nasional. Ini 
bukanlah kondisi yang mustahil diwujudkan, sebab usaha kecil termasuk koperasi 
jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah nusantara sehingga jika disatukan 
akan membentuk kekuatan yang cukup besar. 
Dengan ini diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah satu sektor perekonomian 
di Indonesia. Juga diharapkan koperasi dapat bersaing di perekonomian dunia. Saya sangat 
mengharapkan agar koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang karena 
koperasi adalah salah satu badan usaha yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil 
dan menengah. Semoga dengan ini dapat membangun koperasi yang lebih baik lagi. 
3.2. Penyebab Koperasi di Indonesia Tidak Berkembang 
Koperasi merupakan badan usaha bersama yang bertumpu pada prinsip ekonomi kerakyatan 
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kemasyarakatan. Berbagai kelebihan yang 
dimiliki oleh koperasi seperti efisiensi biaya serta dari peningkatan economies of scale jelas 
menjadikan koperasi sebagai sebuah bentuk badan usaha yang sangat prospekrif di Indonesia. 
Namun, sebuah fenomena yang cukup dilematis ketika ternyata koperasi dengan berbagai 
kelebihannya ternyata sangat sulit berkembang di Indonesia. Koperasi bagaikan mati suri 
dalam 15 tahun terakhir. Koperasi Indonesia yang berjalan di tempat atau justru malah 
mengalami kemunduran.
Penyebab Koperasi Mengalami Kemunduruan: 
A. Permasalah Internal 
Dalam permasalahan internal dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu : 
1. Keanggotaan dalam Koperasi, ditinjau dari segi kualitas masalah keaggotaan koperasi 
tercermin dalam: 
- Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah 
- Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas 
- Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai 
15 
anggota. 
- Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan. 
Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) banyak 
anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan 
tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat. 
- Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki 
banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi 
semakin berkurang. 
2. Pengurus Koperasi. Masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari 
sisi pengurus adalah : 
- Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum 
memadai 
- Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya. 
- Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti 
bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa 
koperasi sehingga harus diperbaiki lagi. 
- Pengurus kadang-kadang tidak jujur 
- Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk 
menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang 
diselenggarakan untuk pengurus koperasi sering tidak mereka hadiri. 
- Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas 
yang jelas. 
- Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat 
yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap 
koperasi berkurang. 
- Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, 
dan instansi pemerintah dengan baik. 
3. Pengawas Koperasi. Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum 
berfungsi. Hal ini di disebabkan oleh: 
- Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan 
dengan semakin meningkatnya usaha koperasi.
- Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk 
16 
diperiksa. 
- Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi 
juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas 
ataupun peningkatan pembukuan koperasi. Pemeriksaan yang mereka lakukan 
terutama mengarah pada kepentingan permohonan kredit. 
B. Permasalahan Eksternal: 
1. Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki 
bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi 
2. Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi 
dengan program pengembangan sub-sektor lain, sehingga program pengembangan sub-sektor 
koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari 
program pengembangan sektor lainnya. 
3. Dirasakan adanya praktek dunia usaha yang mengesampingkan semangat usaha 
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong-royong. 
4. Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati 
pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan dan 
kesejahteraan. 
5. Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarang 
tidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha. 
6. Sebagai organisasi yang membawa unsur pembaruan, koperasi sering membawa nilai-nilai 
baru yang kadang-kadang kurang sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat 
yang lemah dan miskin terutama yang berada di pedesaan. 
7. Belum terciptanya pola dan bentuk-bentuk kerjasama yang serasi, baik antar koperasi 
secara horizontal dan vertikal maupun kerjasama antara koperasi dengan BUMN dan 
Swasta. 
Selain itu Koperasi sulit berkembang diantara lain disebabkan oleh : 
 Pemanjaan Koperasi 
Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi 
Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa 
ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. 
Tentu saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik, koperasi menjadi ”manja” dan tidak 
mandiri hanya menunggu bantuan selanjutnya dari pemerintah. Selain merugikan pemerintah 
bantuan seperti ini pula akan menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus terusan 
menjadi benalu negara. Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem 
pengawasan nya yang baik, walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan. 
Dengan demikian akan membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu 
bersaing.
 Kesadaran Masyarakat Untuk Berkoperasi Masih Lemah 
Masyarakat masih sulit untuk sadar berkoperasi, terutama anak-anak muda. Kesadaran yang 
masih lemah tersebut bias disebabkan kurang menariknya koperasi di Indonesia untuk 
dijadikan sebagai suatu usaha bersama. Selain itu para pemuda-pemudi lebih 
sukamenghabiskan waktu di luar daripada melakukan kegiatan didalam koperasi karena bagi 
pemuda terkesan “Kuno”. 
 Sulitnya Anggota Untuk Keluar dari Koperasi 
Seorang anggota koperasi maupun pemilik koperasi akan sulit untuk melepaskan koperasi 
tersebut, kenapa ? Karena sulitnya menciptakan regenerasi dalam koperasi tersebut. Dengan 
sulitnya regenerasi maka seseorang akan merasa jenuh saat terlalu dalam posisi yang ia tempati 
namun saat ingin melepaskan jabatannya sulit untuk mendapatkan pengganti yang cocok yang 
bias mengembangkan koperasi tersebut lebih lanjut. 
17 
 Demokrasi ekonomi yang kurang 
Dalam arti kata demokrasi ekonomi yang kurang ini dapat diartikan bahwa masih ada banyak 
koperasi yang tidak diberikan keleluasaan dalam menjalankan setiap tindakannya. Setiap 
koperasi seharusnya dapat secara leluasa memberikan pelayanan terhadap masyarakat, karena 
koperasi sangat membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat oleh segala jasa – jasa 
yang diberikan, tetapi hal tersebut sangat jauh dari apa ayang kita piirkan. Keleluasaan yang 
dilakukan oleh badan koperasi masih sangat minim, dapat dicontohkan bahwa KUD tidak dapat 
memberikan pinjaman terhadap masyarakat dalam memberikan pinjaman, untuk usaha 
masyarakat itu sendiri tanpa melalui persetujuan oleh tingkat kecamatan dll. Oleh karena itu 
seharusnya koperasi diberikan sedikit keleluasaan untuk memberikan pelayanan terhadap 
anggotanya secara lebih mudah, tanpa syarat yang sangat sulit 
 Manajemen Koperasi 
Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus 
memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber 
daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti 
dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang 
dengan baik. Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi koperasi 
yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak 
terjadi pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut 
karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi
sumberdaya manusianya maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang hanya menjadi 
tempat bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak 
mengucur. 
 Harga Barang di Koperasi Lebih Mahal Dibandingkan Harga Pasar 
Masyarakat jadi enggan untuk membeli barang dikoperasi karena harganya yang lebih mahal 
dibandingkan harga pasar. Bagi masyarakat Indonesia konsumen akan memilih untuk membeli 
suatu barang dengan harga yang murah dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik 
dibandingkan dengan koperasi. Dengan enggannya masyarakat untuk bertransaksi di koperasi 
sudah pasti laba yang dihasilkan oleh koperasi-pun sedikit bahkan merugi sehingga 
perkembangan koperasi berjalan lamban bahkan tidak berjalan sama sekali. 
 Kurang Dirasakan Peran dan Manfaat Koperasi Bagi Anggota dan Masyarakat 
Peran dan Manfaat koperasi belum dapat dirasakan oleh anggotanya serta masyarakat karena 
Koperasi belum mampu meyakinkan anggota serta masyarakat untuk berkoperasi dan kurang 
baiknya manajemen serta kejelasan dalam hal keanggotaan koperasi. 
 Kurang Adanya Keterpaduan dan Konsistensi 
Dengan kurang adanya keterpaduan dan Konsistensi antara program pengembangan koperasi 
dengan program pengembangan sub-sektor lain, maka program pengembangan sub-sektor 
koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program 
pengembangan sektor lainnya. 
C. Kunci Pembangunan Koperasi 
Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, faktor-faktor 
yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan 
masyarakat Indonesia.Menurut Baharuddin faktor penghambat dalam pembangunan koperasi 
adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa 
kepribadian dan mental pengurus, pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga 
masih perlu diperbaiki lagi. Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat 
kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. 
Kerja sama di bidang sosial (gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang 
usaha dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi merupakan faktor yang 
sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi. Dekan Fakultas Administrasi Bisnis 
universitas Nebraska Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka 
manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri 
sebagai berikut: 
18
a. Semua anggota diperlakukan secara adil, 
b. didukung administrasi yang canggih, 
c. koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih 
19 
kuat dan sehat, 
d. pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak, 
e. petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola bukan hanya 
menunggu pembeli, 
f. kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk 
kepentingan koperasi, 
g. manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis, 
h. memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan 
pelanggan lainnya, 
i. perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah 
internal dan harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas 
j. keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan 
organisasi dalam jangka panjang, 
k. selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan, 
l. pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.
BAB IV 
PENUTUP 
4.1. Kesimpulan 
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang 
berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Jadi, koperasi mempunyai peran 
dan manfaat yang sangat penting bagi masyarakat karena koperasi dapat membantu 
meringankan beban masyakat dengan meberikan pinjaman modal dan koperasi menjual 
produknya dengan harga yang relatif lebih murah. Sehingga masyarakat merasa terbantu 
dengan adanya koperasi. 
20 
4.2. Kritik dan Saran 
Pada pembahasan ini menjelaskan pengertian koperasi dari berbagai pandangan para ahli dan 
dari undang-undang koperasi itu sendiri, termaksud juga prinsip-prinsip dan asa koperasi. 
Dengan demikian diharapkan mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umunya menjadi 
lebih paham dan dapat mengembangkan usaha koperasi di Indonesia.
REFERENSI: 
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi 
http://tamaliah16.blogspot.com/2011/10/pengembangan-koperasi-konsumen-di.html 
http://jokopurwanto92.blogspot.com/2012/10/cara-memajukan-koperasi-di-indonesia.html 
http://islami-arastantia.blogspot.com/2012/10/bagaimana-cara-mengembangkan-koperasi. 
21 
html 
http://wantosakti.wordpress.com/2012/10/20/fungsi-dan-peran-koperasi-indonesia-menurut-undang- 
undang-no-25-tahun-1992-pasal-4/ 
http://kennysiikebby.wordpress.com/2010/09/25/usaha-usaha-yang-dilakukan-untuk-memajukan- 
koperasi/ 
http://cahyalfc.blogspot.com/2012/10/sebab-mengapa-koperasi-di-indonesia.html 
http://dhiasitsme.wordpress.com/2011/10/28/sulitnya-koperasi-indonesia-untuk-berkembang/ 
http://seputar-mahasiswa.blogspot.com/2011/11/mengapa-koperasi-di-indonesia-belum.html 
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1316:3- 
penyebab-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang&catid=50:bind-berita&Itemid=97 
http://zehanwidiastuti.wordpress.com/2013/10/20/mengapa-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang/ 
http://ayuriskaamelia.wordpress.com/soft-skill/mengapa-koperasi-sulit-berkembang-di-indonesia/ 
http://charlenekwee.blogspot.com/2013/10/mengapa-koperasi-sulit-berkembang-di.html

More Related Content

What's hot

tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...Ridha Syifa’ Hamidah
 
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahMakalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahRizal Fahmi
 
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Berliana Septyani Suganda
 
Makalah koprasi
Makalah koprasiMakalah koprasi
Makalah koprasislempack c
 
Makalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesiaMakalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesiaReyy193
 

What's hot (6)

tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
 
KOPERASI
KOPERASIKOPERASI
KOPERASI
 
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahMakalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
 
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
 
Makalah koprasi
Makalah koprasiMakalah koprasi
Makalah koprasi
 
Makalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesiaMakalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesia
 

Similar to MENUMBUHKAN KOPERASI

Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...Ridha Syifa’ Hamidah
 
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...kerenstelinmaliangka
 
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...Tiara Khaylilla
 
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Ananda Regita Dwi Wahyuni
 
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...rekhan iqbal
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaChaeraniirma
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaChaeraniirma
 
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...rekhan iqbal
 
Tugas Eko 12, Arrasyid Alfathsyah, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, SMAN 12 Kot...
Tugas Eko 12, Arrasyid Alfathsyah, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, SMAN 12 Kot...Tugas Eko 12, Arrasyid Alfathsyah, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, SMAN 12 Kot...
Tugas Eko 12, Arrasyid Alfathsyah, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, SMAN 12 Kot...arrasyidalfathsyah
 
Tugas Ekonomi 12, Basa Richard M.B, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, X MIPA 1, ...
Tugas Ekonomi 12, Basa Richard M.B, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, X MIPA 1, ...Tugas Ekonomi 12, Basa Richard M.B, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, X MIPA 1, ...
Tugas Ekonomi 12, Basa Richard M.B, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, X MIPA 1, ...Basarichard
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesialani29
 
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiaSejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiaSejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiarosikhohn
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasiangraenino
 

Similar to MENUMBUHKAN KOPERASI (20)

Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
 
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
 
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
 
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
 
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
 
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
Tugas eko12 rekhan muhammad iqbal,bu ranti pusriana,materi Ekonomi koprasi Sm...
 
Tugas Eko 12, Arrasyid Alfathsyah, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, SMAN 12 Kot...
Tugas Eko 12, Arrasyid Alfathsyah, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, SMAN 12 Kot...Tugas Eko 12, Arrasyid Alfathsyah, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, SMAN 12 Kot...
Tugas Eko 12, Arrasyid Alfathsyah, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, SMAN 12 Kot...
 
Tugas Ekonomi 12, Basa Richard M.B, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, X MIPA 1, ...
Tugas Ekonomi 12, Basa Richard M.B, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, X MIPA 1, ...Tugas Ekonomi 12, Basa Richard M.B, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, X MIPA 1, ...
Tugas Ekonomi 12, Basa Richard M.B, Ranti Pusriana S.pd, Koperasi, X MIPA 1, ...
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesia
 
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiaSejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiaSejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi Ekonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Koperasi Konsumsi
Koperasi KonsumsiKoperasi Konsumsi
Koperasi Konsumsi
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
 

More from Risky Saputra

Tugas essay peng.teknologi sim 1
Tugas essay peng.teknologi sim 1Tugas essay peng.teknologi sim 1
Tugas essay peng.teknologi sim 1Risky Saputra
 
Nama; muhamad riski saputra, npm; 15213768
Nama; muhamad riski saputra, npm; 15213768Nama; muhamad riski saputra, npm; 15213768
Nama; muhamad riski saputra, npm; 15213768Risky Saputra
 
BAB 4 POLITIK & STRATEGI NASIONAL
BAB 4 POLITIK & STRATEGI NASIONALBAB 4 POLITIK & STRATEGI NASIONAL
BAB 4 POLITIK & STRATEGI NASIONALRisky Saputra
 
KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG POLITIK
KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG POLITIKKETAHANAN NASIONAL DI BIDANG POLITIK
KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG POLITIKRisky Saputra
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Risky Saputra
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2 Risky Saputra
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan Risky Saputra
 
15213768 perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi
15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi
15213768 perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomiRisky Saputra
 
Ekonomi koperasi - soal tanya jawab
Ekonomi koperasi - soal tanya jawabEkonomi koperasi - soal tanya jawab
Ekonomi koperasi - soal tanya jawabRisky Saputra
 
TUGAS EKONOMI KOPERASI - KREATIVITAS
TUGAS EKONOMI KOPERASI - KREATIVITASTUGAS EKONOMI KOPERASI - KREATIVITAS
TUGAS EKONOMI KOPERASI - KREATIVITASRisky Saputra
 
Ekonomi Koperasi - Laporan Keuangan Koperasi
Ekonomi Koperasi - Laporan Keuangan KoperasiEkonomi Koperasi - Laporan Keuangan Koperasi
Ekonomi Koperasi - Laporan Keuangan KoperasiRisky Saputra
 
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BABRisky Saputra
 

More from Risky Saputra (12)

Tugas essay peng.teknologi sim 1
Tugas essay peng.teknologi sim 1Tugas essay peng.teknologi sim 1
Tugas essay peng.teknologi sim 1
 
Nama; muhamad riski saputra, npm; 15213768
Nama; muhamad riski saputra, npm; 15213768Nama; muhamad riski saputra, npm; 15213768
Nama; muhamad riski saputra, npm; 15213768
 
BAB 4 POLITIK & STRATEGI NASIONAL
BAB 4 POLITIK & STRATEGI NASIONALBAB 4 POLITIK & STRATEGI NASIONAL
BAB 4 POLITIK & STRATEGI NASIONAL
 
KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG POLITIK
KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG POLITIKKETAHANAN NASIONAL DI BIDANG POLITIK
KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG POLITIK
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan
 
15213768 perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi
15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi
15213768 perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi
 
Ekonomi koperasi - soal tanya jawab
Ekonomi koperasi - soal tanya jawabEkonomi koperasi - soal tanya jawab
Ekonomi koperasi - soal tanya jawab
 
TUGAS EKONOMI KOPERASI - KREATIVITAS
TUGAS EKONOMI KOPERASI - KREATIVITASTUGAS EKONOMI KOPERASI - KREATIVITAS
TUGAS EKONOMI KOPERASI - KREATIVITAS
 
Ekonomi Koperasi - Laporan Keuangan Koperasi
Ekonomi Koperasi - Laporan Keuangan KoperasiEkonomi Koperasi - Laporan Keuangan Koperasi
Ekonomi Koperasi - Laporan Keuangan Koperasi
 
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

MENUMBUHKAN KOPERASI

  • 1. EKONOMI KOPERASI Menumbuh Kembangkan Koperasi di Indonesia Nama : Muhamad Riski Saputra Kelas : 1EA32 NPM : 15213768 Semester : 3 Universitas Gunadarma 2014 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. Karena atas rahmat-nya penulisan Buku ini dapat terselesaikan tepat waktu. Buku ini merupakan salah satu syarat dalam mata kuliah softskill di Semester 3 guna untuk mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah “EKONOMI KOPERASI” Universitas Gunadarma. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memotivasi dan memberi masukan-masukan yang bermanfaat sehingga penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik. Saya selaku penulis menyadari bahwa Buku ini masih jauh dari sempurna, baik pada teknik penulisan maupun materi, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Buku ini. Semoga ini bermanfaat bagi pembaca khususnya serta rekan-rekan i mahasiswa pada umumnya. Bekasi, 10 November 2014 Penulis. Muhamad Riski Saputra
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Koperasi indonesia 1 1.2. Sejarah Koperasi di Indonesia 1 1.3. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia 3 1.4. Koperasi Berlandaskan Hukum 4 1.5. Arti Lambang Koperasi Lama 4 1.6. Arti, Penjelasan, dan Penggunaan Lambang Koperasi Baru 6 BAB II PRINSIP, JENIS DAN KEUNGGULAN KOPERASI 8 2.1. Prinsip Koperasi 8 2.2. Jenis-jenis Koperasi 9 BAB III MENGEMBANGKAN KOPERASI DI INDONESIA 10 3.1. Cara Mengembangkan Koperasi di Indonesia 10 3.2. Penyebab Koperasi di Indonesia Tidak Berkembang 14 BAB IV PENUTUP 20 4.1. Kesimpulan 20 4.2. Kritik & Saran 20 REFERENSI 21 ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Koperasi di Indonesia Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip - prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha). 1 1.2. Sejarah koperasi di Indonesia Logo Gerakan Koperasi Indonesia (1960an-2012) Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya. Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten
  • 5. residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena. Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank–bank Desa, rumah gadai dan Central Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerintah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah. Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena: 1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi. 2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi. 3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu. Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No.43 Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No.91 Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan- Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No.21 Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra. Diskriminasi pun diberlakukan pada tataran kehidupan berkoperasi. Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no.431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia. 2
  • 6. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi sedang diduduki oleh tentara Belanda). 1.3. Fungsi dan peran koperasi Indonesia Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara hukum yang bertengger nan kokoh sejak tahun 1945. Penuh perjuangan yang mengorbankan segalanya demi terwujudnya cita-cita sang pembela negeri hukum ini. Hukum diciptakan bertujuan tidaklah lain untuk mengatur dan agar teratur dalam menjalankan kewajiban dan menuntut hak di negara Indonesia. Segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia diatur oleh undang-undang yang sesuai dengan latar belakang bangsa ini. Dalam kegiatan usaha dan berbisnis yang dijamin pemerintah tidak luput dari perundang-undangan, bertujuan untuk keselarasan dalam menjalankan usaha tersebut. Tidak melenceng dalam menjalankan peran dan fungsi yang telah dikukuhkan oleh negara diperundang-undangan. Seperti undang-udang tentang “Fungsi dan peran koperasi Indonesia No. 25 pasal 4″ yang dikukuhkan pada tahun 1992. Hal ini mencerminkan betapa perhatian dan dukungan pemerintah dalam membangun, memajukan dan perhatiannya terhadap kehidupan perkoperasian di Indonesia. Serta bertujuan menciptakan masyarakat yang mandiri, inovatif, produktif dan terdidik dalam berwirausaha dan dapat berkomunikasi diorganisasi yang ada sejak dini. Fungsi dan peran koperasi Indonesia Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa. Yang pertama tertera dalam undang-undang tersebut adalah mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, yang berarti setiap koperasi harus bisa mengembangkan potensi setiap anggota atau kekayaan koperasi dalam berbagai bidang yang siap untuk digunakan secara maksimal. Serta memajukan perekonomian anggota koperasi dan masyarakat sekitar yang sekiranya dapat mendukung kemajuan koperasi. Berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dibidang keahlian dan pendidikan serta ekonomi yang menunjang kehidupan manusia. Memperkokoh perekonomian rakyat, ini sifatnya global bagi nasional. Koperasi dapat memajukan dan mendongkrak perekonomian internal yaitu anggota dan eksternal yaitu masyarakat luar. Mengembangkan perekonomian nasional, tidak selamanya kita tutup mata dalam kemajuan koperasi yang bisa membangun perekonomian nasional, mengurangi pengangguran dengan cara memberi keahlian dan potensi kesetiap anggota koperasi 3
  • 7. untuk bisa produktif dan mandiri dizaman globalisasi. Serta mengurangi sifat-sifat konsumtif kita terhadap barang dan jasa orang lain. Dan yang terakhir mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa. Mendidik penerus bangsa ini dari tingkat bawah sampai tingkat atas dalam menanamkam jiwa berorganisasi di masyarakat. Serta terus melatih para pelajar kita supaya dapat mengembangkan lagi kreativitasnya dalam berwirausaha dan berorganisasi. Itulah fungsi dan peran koperasi bagi masyarakat Indonesia yang telah diatur oleh perundang-undangan negara sebagai cerminan perhatian negara pada pertumbuhan perekonomian yang merakyat, dapat mengsejahterakan, dan mendidik masyarakat didunia wirausaha. 1.4. Koperasi berlandaskan hukum Koperasi berbentuk Badan Hukum menurut Undang-Undang No.12 tahun 1967 adalah ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. 1.5. Arti Lambang Koperasi Lama No Lambang Arti 4 1 Gerigi roda/ gigi roda Upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. Hanya orang yang pekerja keras yang bisa menjadi calon Anggota dengan memenuhi beberapa persyaratannya.
  • 8. 5 2 Rantai (di sebelah kiri) Ikatan kekeluargaan, persatuan dan persahabatan yang kokoh. Bahwa anggota sebuah Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut, maka semua Anggota menjadi bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan, dan yang mengikat sesama anggota adalah hukum yang dirancang sebagai Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. Dengan bersama-sama bersepakat mentaati AD/ART, maka Padi dan Kapas akan mudah diperoleh. 3 Kapas dan Padi (di sebelah kanan) Kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi. Kapas sebagai bahan dasar sandang (pakaian), dan Padi sebagai bahan dasar pangan (makanan). Mayoritas sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang dan pangan. 4 Timbangan Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. Biasanya menjadi simbol hukum. Semua Anggota koperasi harus adil dan seimbang antara "Rantai" dan "Padi-Kapas", antara "Kewajiban" dan "Hak". Dan yang menyeimbangkan itu adalah Bintang dalam Perisai. 5 Bintang dalam perisai Dalam perisai yang dimaksud adalah Pancasila, merupakan landasan idiil koperasi. Bahwa Anggota Koperasi yang baik adalah yang mengindahkan nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan, yang mendengarkan suara hatinya. Perisai bisa berarti "tubuh", dan Bintang bisa diartikan "Hati". 6 Pohon Beringin Simbol kehidupan, sebagaimana pohon dalam Gunungan wayang yang dirancang oleh Sunan Kalijaga. Dahan pohon disebut kayu (dari bahasa Arab "Hayyu"/kehidupan). Timbangan dan Bintang dalam Perisai menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi. 7 Koperasi Indonesia Koperasi yang dimaksud adalah koperasi rakyat Indonesia, bukan Koperasi negara lain. Tata-kelola dan tata-kuasa perkoperasian di luar negeri juga baik, namun sebagai Bangsa Indonesia harus punya tata-nilai sendiri. 8 Warna Merah Putih Warna merah dan putih yang menjadi background logo menggambarkan sifat nasional Indonesia.
  • 9. 1.6. Arti, Penjelasan, dan Penggunaan Lambang Koperasi Baru Berikut arti dan Penjelasan lambing koperasi baru: 1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi; 2. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:  Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;  Sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan;  Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan 6 dan demokrasi;  Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global. 3. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang bercermin pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik di dalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya; 4. Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya; 5. Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia;
  • 10. 6. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat :  Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;  Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia; 7  Tata Warna : 1. Warna hijau muda dengan kode warna C:10,M:3,Y:22,K:9; 2. Warna hijau tua dengan kode warna C:20,M:0,Y:30,K:25; 3. Warna merah tua dengan kode warna C:5,M:56,Y:76,K:21; 4. Perbandingan skala 1 : 20. Penggunaan lambang Koperasi baru: Sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ( Permen KUKM ) NOMOR : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tentang Penggunaan Lambang Koperasi Indonesia , maka mulai tanggal 17 April 2012 telah terjadi penggantian lambang koperasi. Pada Pasal 2 tertulis bahwa : "Bagi Gerakan Koperasi diseluruh Indonesia agar segera menyesuaikan penggunaan lambang koperasi Indonesia, sebagaimana pada Lampiran Peraturan Menteri ini." Pada Pasal 3 tertulis bahwa : "Bagi koperasi yang masih memiliki kop surat dan tatalaksana administrasi lainnya dengan menggunakan lambang koperasi Indonesia yang lama, diberi kesempatan selambat-lambatnya pada tanggal 12 Juli 2012 telah menyesuaikan dengan lambang koperasi Indonesia yang baru." Dan pada pasal 6 tertulis bahwa : Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ini maka Lambang Koperasi yang lama dinyatakan tidak berlaku."
  • 11. BAB II PRINSIP, JENIS DAN KEUNGGULAN KOPERASI Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 2.1. Prinsip koperasi Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah  Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela  Pengelolaan yang demokratis,  Partisipasi anggota dalam ekonomi,  Kebebasan dan otonomi,  Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi. Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:  Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka  Pengelolaan dilakukan secara demokrasi  Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota  Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal  Kemandirian  Pendidikan perkoperasian  Kerjasama antar koperasi Prinsip Koperasi berdasarkan UU No. 17 Th. 2012, yaitu:  Modal terdiri dari simpanan pokok dan surat modal koperasi (SMK). 8
  • 12. 9 2.2. Jenis-Jenis Koperasi Jenis Koperasi menurut fungsinya 1. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. 2. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya. 3. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi. 4. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative). Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja 1. Koperasi Primer Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan. 2. Koperasi Sekunder Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. 3. Koperasi Pusat Adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer. 4. Gabungan Koperasi Adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat. 5. Induk Koperasi Adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya.  Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.  Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar. Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
  • 13. BAB III Mengembangkan Koperasi di Indonesia 3.1. Cara Mengembangkan Koperasi di Indonesia Untuk memajukan koperasi di indonesia dapat dilakukan dengan kerja yang ekstra dikarenakan di Indonesia sendiri masih banyak SDM yang minim pendidikan. Sedangkan dalam mengembangkan atau memajukan Koperasi itu sendiri sekarang bukan hanya membutuhkan SDM yang berkualitas saja, kita juga membutuhkan SDM yang ahli dalam bidang teknologi dan Informasi. Dalam memajukan koperasi di Indonesia pun tetap dibutuhkan campur tangan pemerintah. Dalam perannya pemerintah berperan sebagai penyedia fasilitas tempat dan juga harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan keuntungan yang kita dapatkan apabila kita menjadi anggota koperasi. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk memajukan koperasi: 1. Merekrut anggota yg berkompeten Merekrut anggota yang berkompeten dalam bidangnya itu penting. Tidak hanya orang yang sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan dan pengembangan koperasi. Contohnya dengan mencari pemimpin yang dapat memimpin dengan baik, kemudian pengelolaan dipegang oleh orang yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Serta perlu dibuat pelatihan bagi pengurus koperasi yang belum berpengalaman. 2. Pendidikan dan Peningkatan Teknologi Seperti yang sudah dijelaskan bahwa pendidikan dan teknologi itu adalah satu kesatuan. Dalam hal ini pendidikan dan peningkatan teknologi adalah dengan cara memberikan penyuluhan kepada generasi muda yang akan memajukan koperasi. Bukan hanya pendidikan dalam koperasi , tetapi teknologi juga dapat mengembangkan koperasi menjadi lebih baik dengan cara mengikuti kemajuan teknologi yang terus berkembang. Dengan demikian koperasi tidak tertinggal dan manajemen koperasi menjadi jauh lebih baik lagi. Jadi pendidikan dan teknologi menjadi kunci kekuatan untuk meningkatkan koperasi. 3. Merubah kebijakan pelembagaan koperasi Dalam kehidupan masyarakat kebijakan pelembagaan koperasi dilakukan degan pola penitipan, yaitu dengan menitipkan koperasi pada dua kekuatan ekonomi lainnya. Oleh sebab itu saya akan merubah kebijakan tersebut agar koperasi dapat tumbuh secara normal layaknya sebuah organisasi ekonomi yang kreatif, mandiri, dan independen. 10
  • 14. 4. Memajukan koperasi sesuai dengan UUD’45 yang berlandaskan kekeluargaan Memperbanyak jumlah koperasi dan memaksimalkan dana APBN untuk memajukan koperasi di Indonesia, juga mengajak seluruh masyarakat untuk membangun koperasi agar bisa berjalan lebih baik lagi karena koperasi juga memerlukan dukungan dari masyarakat. 11 5. Sarana dan Prasarana yang menunjang diperlukan terutama dalam sistem informasi dan telekomunikasi yang memudahkan koperasi tersebut mengembangkan usahanya lebih meluas dan berkembang, Penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia secara optimal untuk mempertinggi efisiens. 6. Targeting Sesuai dengan strategi focus yang dilakukan oleh koperasi, maka targeting koperasi adalah pemasaran terpusat (concentrated marketing), yaitu merangkul bagian pasar yang luas dari satu atau sedikit segmen pasar dari pada memperoleh bagian pasar yang luas. Perencanaan strategis. Agar koperasi memiliki target yang diharapkan dapat semakin mendorong kemajuan koperasi tersebut. Adanya data, informasi dan analisis kinerja dari koperasi yang kemudian dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi. Terlibat aktif dalam produk-produk yang mempunyai tren-tren yang meningkat atau prospek yang bagus. selalu memberikan informasi yang lengkap dan up to date kepada anggota-anggotanya sehingga mereka tetap terlibat dan suportif 7. Produk Koperasi harus mempunyai produk yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk lain, dengan demikian konsumen pun akan merasa terpuaskan akan produk yang ditawarkan oleh koperasi tersebut. 8. Menerapkan sistem GCG Koperasi perlu mencontoh implementasi good corporate governance(GCG) yang telah diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi GCG dalam beberapa hal dapat diimplementasikan pada koperasi. Untuk itu, regulator, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM perlu memperkenalkan secara maksimal suatu konsep good cooperative governance (disingkat juga dengan GCG) atau tatakelola koperasi yang baik. Perkembangan koperasi di Indonesia semakin lama semakin menunjukkan perkembangan menggembirakan. Sebagai salah satu pilar penopang perekonomian Indonesia, keberadaan koperasi sangat kuat dan mendapat tempat tersendiri di kalangan pengguna jasanya. Koperasi telah membuktikan bahwa dirinya mampu bertahan di tengah gempuran badai krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Keberadaan koperasi semakin diperkuat pula dengan dibentuknya Kementerian Negara Koperasi dan UKM yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan koperasi menjadi lebih berdaya guna. Koperasi sangat diharapkan
  • 15. menjadi soko guru perekonomian yang sejajar dengan perusahaan-perusahaan dalam mengembangkan perekonomian rakyat. Analogi sederhana yang dikembangkan adalah jika koperasi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi. Namun demikian, kenyataan membuktikan bahwa koperasi baru manis dikonsep tetapi sangat pahit perjuangannya di lapangan. Semakin banyak koperasi yang tumbuh semakin banyak pula yang tidak aktif. Bahkan ada koperasi yang memiliki badan hukum namun tidak eksis sama sekali. Hal ini sangat disayangkan karena penggerakan potensi perekonomian pada level terbawah berawal dan diayomi melalui koperasi. Oleh karena itu, koperasi tidak mungkin tumbuh dan berkembang dengan berpegang pada tata kelola yang tradisonal dan tidak berorientasi pada pemuasan keperluan dan keinginan konsumen. Koperasi perlu diarahkan pada prinsip pengelolaan secara modern dan aplikatif terhadap perkembangan zaman yang semakin maju dan tantangan yang semakin global. Koperasi perlu mencontoh implementasi good corporate governance(GCG) yang telah diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi GCG dalam beberapa hal dapat diimplementasikan pada koperasi. Untuk itu, regulator, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM perlu memperkenalkan secara maksimal suatu konsep good cooperative governance (disingkat juga dengan GCG) atau tatakelola koperasi yang baik. Konsep GCG sektor koperasi perlu dimodifikasi sedemikian rupa untuk menjawab tantangan pengelolaan koperasi yang semakin kompleks. Implementasi GCG perlu diarahkan untuk membangun kultur dan kesadaran pihak-pihak dalam koperasi untuk senantiasa menyadari misi dan tanggung jawab sosialnya yaitu mensejahterakan anggotanya. Dalam mengimplementasikan GCG, koperasi Indonesia perlu memastikan beberapa langkah strategis yang memadai dalam implementasi GCG. Pertama, koperasi perlu memastikan bahwa tujuan pendirian koperasi benar-benar untuk mensejahterakan anggotanya. Pembangunan kesadaran akan tujuan perlu dijabarkan dalam visi,misi dan program kerja yang sesuai. Pembangunan kesadaran akan mencapai tujuan merupakan modal penting bagi pengelolaan koperasi secara profesional, amanah, dan akuntabel. 12
  • 16. 9. Meningkatkan daya jual koperasi dan melakukan sarana promosi Untuk meningkatkan daya jual koperasi, yang akan saya lakukan adalah membuat koperasi lebih bagus lagi. Membuat koperasi agar terlihat menarik supaya masyarakat tertarik ntuk membeli di koperasi mungkin dengan cara mengecat dinding koperasi dengan warna-warna yang indah, menyediakan AC, ruangan tertata dengan rapi dan menyediakan pelayanan yang baik sehingga masyarakat puas. Dan tidak hanya itu, koperasi pun memerlukan sarana promosi untuk mengekspose kegiatan usahanya agar dapat diketahui oleh masyarakat umum seperti badan usaha lainnya salah satu caranya dengan menyebarkan brosur dan membuat spanduk agar masyarakat mengetahuinya. Dengan cara ini diharapkan dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di koperasi. 10. bagi koperasi dan usaha kecil di daerah Dengan hadirnya lembaga jaminan akan menjadi elemen terpenting untuk percepatan perkembangan koperasi di daerah. Dalam jangka panjang koperasi akan menumbuhkan kemandirian daerah utuk mengarahkan aliran dana di masing-masing daerah. Dalam jangka menengah koperasi juga perlu memikirkan asuransi para penabung. 11. Memperbaiki koperasi secara menyeluruh Kementerian Koperasi dan UKM perlu menyiapkan blue print pengelolaan koperasi secara efektif. Blue print koperasi ini nantinya diharapkan akan menjadi panduan bagi seluruh koperasi Indonesia dalam menjalankan kegiatan operasinya secara profesional, efektif dan efisien. Selain itu diperlukan upaya serius untuk mendiseminasikan dan mensosialisasikan GCG koperasi dalam format gerakan nasional berkoperasi secara berkesinambungan kepada warga masyarakat, baik melalui media pendidikan, media massa, maupun media yang lainnya yang diharapkan akan semakin memajukan perkoperasian Indonesia. 13 12. Membenahi kondisi internal koperasi Praktik-praktik operasional yang tidak tidak efisien, mengandung kelemahan perlu dibenahi. Dominasi pengurus yang berlebihan dan tidak sesuai dengan proporsinya perlu dibatasi dengan adanya peraturan yang menutup celah penyimpangan koperasi. Penyimpangan-penyimpangan yang rawan dilakukan adalah pemanfaatan kepentingan koperasi untuk kepentingan pribadi, penyimpangan pengelolaan dana, maupun praktik-praktik KKN. 13. Penggunaan kriteria identitas Penggunaan prinsip identitas untuk mengidentifikasi koperasi adalah suatu hal yang agak baru, dengan demikian banyak koperasiwan yang belum mengenalnya dan masih saja berpaut pada pendekatan-pendekatan esensialis maupun hukum yang lebih dahulu, yang membuatnya sulit atau bahkan tidak mungkin untuk membedakan suatu koperasi dari unit-unit usaha lainnya seperti kemitraan, perusahaan saham atau di Indonesia dikenal dengan Perseroan Terbatas (PT).
  • 17. Dengan menggunakan kriteria identitas, kita akan mampu memadukan pandangan-pandangan baru dan perkembangan-perkembangan muktahir dalam teori perusahaan ke 14 dalam ilmu koperasi. 14. Menghimpun kekuatan ekonomi dan kekuatan politis Kebijaksanaan ekonomi makro cenderung tetap memberikan kesempatan lebih luas kepada usaha skala besar. Paradigma yang masih digunakan hingga saat ini menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh usaha skala besar dengan asumsi bahwa usaha tersebut akan menciptakan efek menetes ke bawah. Namun yang dihasilkan bukanlah kesejahteraan rakyat banyak melainkan keserakahan yang melahirkan kesenjangan. Dalam pembangunan, pertumbuhan memang perlu, tetapi pencapaian pertumbuhan ini hendaknya melalui pemerataan yang berkeadilan.Pada saat ini, belum tampak adanya reformasi di bidang ekonomi lebih-lebih disektor moneter, bahkan kecenderungan yang ada adalah membangun kembali usaha konglomerat yang hancur dengan cara mengkonsentrasikan asset pada permodalan melalui program rekapitalisasi perbankan. Dalam menghadapi situasi seperti ini, alternatif terbaik bagi usaha kecil termasuk koperasi adalah menghimpun kekuatan sendiri baik kekuatan ekonomi maupun kekuatan polotis untuk memperkuat posisi tawar dalam penentuan kebijakan perekonomian nasional. Ini bukanlah kondisi yang mustahil diwujudkan, sebab usaha kecil termasuk koperasi jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah nusantara sehingga jika disatukan akan membentuk kekuatan yang cukup besar. Dengan ini diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah satu sektor perekonomian di Indonesia. Juga diharapkan koperasi dapat bersaing di perekonomian dunia. Saya sangat mengharapkan agar koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang karena koperasi adalah salah satu badan usaha yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil dan menengah. Semoga dengan ini dapat membangun koperasi yang lebih baik lagi. 3.2. Penyebab Koperasi di Indonesia Tidak Berkembang Koperasi merupakan badan usaha bersama yang bertumpu pada prinsip ekonomi kerakyatan yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kemasyarakatan. Berbagai kelebihan yang dimiliki oleh koperasi seperti efisiensi biaya serta dari peningkatan economies of scale jelas menjadikan koperasi sebagai sebuah bentuk badan usaha yang sangat prospekrif di Indonesia. Namun, sebuah fenomena yang cukup dilematis ketika ternyata koperasi dengan berbagai kelebihannya ternyata sangat sulit berkembang di Indonesia. Koperasi bagaikan mati suri dalam 15 tahun terakhir. Koperasi Indonesia yang berjalan di tempat atau justru malah mengalami kemunduran.
  • 18. Penyebab Koperasi Mengalami Kemunduruan: A. Permasalah Internal Dalam permasalahan internal dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu : 1. Keanggotaan dalam Koperasi, ditinjau dari segi kualitas masalah keaggotaan koperasi tercermin dalam: - Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah - Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas - Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai 15 anggota. - Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat. - Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi semakin berkurang. 2. Pengurus Koperasi. Masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi pengurus adalah : - Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai - Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya. - Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi. - Pengurus kadang-kadang tidak jujur - Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang diselenggarakan untuk pengurus koperasi sering tidak mereka hadiri. - Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang jelas. - Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang. - Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik. 3. Pengawas Koperasi. Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini di disebabkan oleh: - Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi.
  • 19. - Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk 16 diperiksa. - Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi. Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah pada kepentingan permohonan kredit. B. Permasalahan Eksternal: 1. Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi 2. Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain, sehingga program pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya. 3. Dirasakan adanya praktek dunia usaha yang mengesampingkan semangat usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong-royong. 4. Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. 5. Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha. 6. Sebagai organisasi yang membawa unsur pembaruan, koperasi sering membawa nilai-nilai baru yang kadang-kadang kurang sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat yang lemah dan miskin terutama yang berada di pedesaan. 7. Belum terciptanya pola dan bentuk-bentuk kerjasama yang serasi, baik antar koperasi secara horizontal dan vertikal maupun kerjasama antara koperasi dengan BUMN dan Swasta. Selain itu Koperasi sulit berkembang diantara lain disebabkan oleh :  Pemanjaan Koperasi Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. Tentu saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik, koperasi menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya menunggu bantuan selanjutnya dari pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini pula akan menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus terusan menjadi benalu negara. Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasan nya yang baik, walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan. Dengan demikian akan membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu bersaing.
  • 20.  Kesadaran Masyarakat Untuk Berkoperasi Masih Lemah Masyarakat masih sulit untuk sadar berkoperasi, terutama anak-anak muda. Kesadaran yang masih lemah tersebut bias disebabkan kurang menariknya koperasi di Indonesia untuk dijadikan sebagai suatu usaha bersama. Selain itu para pemuda-pemudi lebih sukamenghabiskan waktu di luar daripada melakukan kegiatan didalam koperasi karena bagi pemuda terkesan “Kuno”.  Sulitnya Anggota Untuk Keluar dari Koperasi Seorang anggota koperasi maupun pemilik koperasi akan sulit untuk melepaskan koperasi tersebut, kenapa ? Karena sulitnya menciptakan regenerasi dalam koperasi tersebut. Dengan sulitnya regenerasi maka seseorang akan merasa jenuh saat terlalu dalam posisi yang ia tempati namun saat ingin melepaskan jabatannya sulit untuk mendapatkan pengganti yang cocok yang bias mengembangkan koperasi tersebut lebih lanjut. 17  Demokrasi ekonomi yang kurang Dalam arti kata demokrasi ekonomi yang kurang ini dapat diartikan bahwa masih ada banyak koperasi yang tidak diberikan keleluasaan dalam menjalankan setiap tindakannya. Setiap koperasi seharusnya dapat secara leluasa memberikan pelayanan terhadap masyarakat, karena koperasi sangat membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat oleh segala jasa – jasa yang diberikan, tetapi hal tersebut sangat jauh dari apa ayang kita piirkan. Keleluasaan yang dilakukan oleh badan koperasi masih sangat minim, dapat dicontohkan bahwa KUD tidak dapat memberikan pinjaman terhadap masyarakat dalam memberikan pinjaman, untuk usaha masyarakat itu sendiri tanpa melalui persetujuan oleh tingkat kecamatan dll. Oleh karena itu seharusnya koperasi diberikan sedikit keleluasaan untuk memberikan pelayanan terhadap anggotanya secara lebih mudah, tanpa syarat yang sangat sulit  Manajemen Koperasi Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik. Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi
  • 21. sumberdaya manusianya maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak mengucur.  Harga Barang di Koperasi Lebih Mahal Dibandingkan Harga Pasar Masyarakat jadi enggan untuk membeli barang dikoperasi karena harganya yang lebih mahal dibandingkan harga pasar. Bagi masyarakat Indonesia konsumen akan memilih untuk membeli suatu barang dengan harga yang murah dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan koperasi. Dengan enggannya masyarakat untuk bertransaksi di koperasi sudah pasti laba yang dihasilkan oleh koperasi-pun sedikit bahkan merugi sehingga perkembangan koperasi berjalan lamban bahkan tidak berjalan sama sekali.  Kurang Dirasakan Peran dan Manfaat Koperasi Bagi Anggota dan Masyarakat Peran dan Manfaat koperasi belum dapat dirasakan oleh anggotanya serta masyarakat karena Koperasi belum mampu meyakinkan anggota serta masyarakat untuk berkoperasi dan kurang baiknya manajemen serta kejelasan dalam hal keanggotaan koperasi.  Kurang Adanya Keterpaduan dan Konsistensi Dengan kurang adanya keterpaduan dan Konsistensi antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain, maka program pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya. C. Kunci Pembangunan Koperasi Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia.Menurut Baharuddin faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih perlu diperbaiki lagi. Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerja sama di bidang sosial (gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang usaha dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi. Dekan Fakultas Administrasi Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 18
  • 22. a. Semua anggota diperlakukan secara adil, b. didukung administrasi yang canggih, c. koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih 19 kuat dan sehat, d. pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak, e. petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli, f. kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan koperasi, g. manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis, h. memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan lainnya, i. perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah internal dan harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas j. keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang, k. selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan, l. pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.
  • 23. BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Jadi, koperasi mempunyai peran dan manfaat yang sangat penting bagi masyarakat karena koperasi dapat membantu meringankan beban masyakat dengan meberikan pinjaman modal dan koperasi menjual produknya dengan harga yang relatif lebih murah. Sehingga masyarakat merasa terbantu dengan adanya koperasi. 20 4.2. Kritik dan Saran Pada pembahasan ini menjelaskan pengertian koperasi dari berbagai pandangan para ahli dan dari undang-undang koperasi itu sendiri, termaksud juga prinsip-prinsip dan asa koperasi. Dengan demikian diharapkan mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umunya menjadi lebih paham dan dapat mengembangkan usaha koperasi di Indonesia.
  • 24. REFERENSI: http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi http://tamaliah16.blogspot.com/2011/10/pengembangan-koperasi-konsumen-di.html http://jokopurwanto92.blogspot.com/2012/10/cara-memajukan-koperasi-di-indonesia.html http://islami-arastantia.blogspot.com/2012/10/bagaimana-cara-mengembangkan-koperasi. 21 html http://wantosakti.wordpress.com/2012/10/20/fungsi-dan-peran-koperasi-indonesia-menurut-undang- undang-no-25-tahun-1992-pasal-4/ http://kennysiikebby.wordpress.com/2010/09/25/usaha-usaha-yang-dilakukan-untuk-memajukan- koperasi/ http://cahyalfc.blogspot.com/2012/10/sebab-mengapa-koperasi-di-indonesia.html http://dhiasitsme.wordpress.com/2011/10/28/sulitnya-koperasi-indonesia-untuk-berkembang/ http://seputar-mahasiswa.blogspot.com/2011/11/mengapa-koperasi-di-indonesia-belum.html http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1316:3- penyebab-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang&catid=50:bind-berita&Itemid=97 http://zehanwidiastuti.wordpress.com/2013/10/20/mengapa-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang/ http://ayuriskaamelia.wordpress.com/soft-skill/mengapa-koperasi-sulit-berkembang-di-indonesia/ http://charlenekwee.blogspot.com/2013/10/mengapa-koperasi-sulit-berkembang-di.html