Teks tersebut merangkum sejarah perkembangan koperasi di Indonesia sejak zaman kolonial hingga masa kemerdekaan. Dibahas pula definisi koperasi menurut berbagai sumber dan tujuan koperasi sesuai undang-undang.
1. Tugas Softskill
“Ekonomi Koperasi”
Nama : Andhita Aulia
Npm : 10213857
Kelas : 2EA31
UNIVERSITAS GUNADARMA
2. A. Sejarah Koperasi di Indonesia
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat
kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan
sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang
penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan
dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya
sendiri dan manusia sesamanya.
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R. Aria Wiria
Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia
terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena
terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih
tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut
selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De
Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan
mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan,
Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka
makin menderita karena tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut
menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbungdesa yang menganjurkan
para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan
pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu
menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain.
Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi
Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa, rumah
gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah
badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan
politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan itu.
Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah Hindia
Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan
Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula
Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi
golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan
Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu,
hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan
3. Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra. Diskriminasi pun diberlakukan pada
tataran kehidupan berkoperasi.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi
gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan
Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe
Cooperatieve.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu
mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah
drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat
Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat
Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi
sedang diduduki oleh tentara Belanda).
B. Pengertian Koperasi
Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan
kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat
yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja
sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan
masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat,
koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali.
Berikut ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktifitas koperasi di Indonesia.
Landasan Idiil ( pancasila )
Landasan Mental ( Setia kawan dan kesadaran diri sendiri )
Landasan Struktural dan gerak ( UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 )
Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh cita – cita rakyat mencapai
masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya
pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa :
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dan
“bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”. Karena dorongan cita – cita
rakyat itu, undang – undang tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa
koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.
4. C. Definisi Koperasi
Beberapa definisi koperasi yang didapatkan dari berbagai sumber, sebagai berikut :
Definisi Koperasi Menurut ILO ( International Labour Organization )
Definisi koperasi yang lebih detail dan berdampak internasional diberikan oleh ILO sebagai
berikut :
“Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have
voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough the formation of a
democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital
required and accepting a fair share of risk and benefits of undertaking”.
Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut :
Koperasi adalah perkumpulan orang – orang (Association of persons),
Penggabungan orang–orang tersebut berdasar kesukarelaan (Voluntarily joined
together),
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic
end),
Koperasi yang dibentuk adalah satu organisasi bisnis ( badan usaha ) yang diawasi
dan dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically controlled
business organization),
Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable
contribution to the capital required),
Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (Accepting a
fair share of the risk and benefits of the undertaking).
Definisi Koperasi Menurut Chaniago
Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Perkoperasian Indonesia memberikan
definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan
hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya”.
Definisi Koperasi Menurut Hatta
Menurut Hatta, untuk disebut koperasi, sesuatu organisasi itu setidak – tidaknya harus
melaksanakan 4 asas. Asas – asas tersebut adalah :
1. Tidak Boleh dijual dan dikedaikan barang – barang palsu
2. harga barang harus sama dengan harga pasar setempat
3. Ukuran harus benar dan dijamin
4. Jual beli dengan Tunai. Kredit dilarang karena menggerakan hati orang untuk membeli
diluar kemampuannya.
Definisi Koperasi Menurut Munkner
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong–menolong yang
menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong–menolong. Aktivitas
5. dalam urusniaga semata–mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong –
royong.
Definisi Koperasi Menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 1992
Undang – undang No. 25 tahun 1992, memberikan definisi “Koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan”.
Berdasarkan batasan koperasi, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut :
Koperasi adalah badan usaha ( Business Enterprise ).
Koperasi adalah kumpulan orang – orang dan atau badan – badan hokum
koperasi.
Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip – prinsip
koperasi”.
Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”.
Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”.
Definisi Koperasi Menurut Dr. Fay
Dr. Fay pada tahun 1908 memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perserikatan
dngan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu
dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing – masing
sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan
kesempatan mereka terhadap organisasi”.
Definisi Koperasi Menurut Calvert
Calvert dalam bukunya The Law and Principles Of Cooperation memberikan definisi,
“Koperasi adalah organisasi orang – orang yang hasratnya dilakukan secara sukarela sebagai
manusia atas dasar kesatuan untuk mencapai tujuan masing – masing”.
Definisi Koperasi Menurut ICA ( International Cooperation Allience )
ICA dalam bukunya “The Cooperative Principles” karangan P.E. Weraman memberikan
definisi sebagai berikut, “ Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hokum yang
bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya
dengan jalan saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi
keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip – prinsip koperasi”.
Definisi Koperasi Menurut Prof. Marvin, A. Schaars.
Prof.Marvin, A. Schaars, seorang guru besar dari University Of Wisconsin, Madison
USA, memberikan definisi “A Coorperative is a business voluntary owned and controlled by is
member patrons, and operated for them and by them an a non profit or cost basis”. Yang
artinya, “Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara suka rela dimiliki dan dikendalikan oleh
anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas
dasar nirlaba atau atas dasar biaya”.
Definisi Koperasi Menurut Undang – undang Koperasi India
6. Undang – undang Koperasi India tahun 1904 yang diperbaharui pada tahun 1912
memberikan definisi, “Koperasi adalah organisasi masyarakat atau kumpulan orang – orang yang
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan atau mengusahakan kebutuhan ekonomi para
anggotanya sesuai dengan prinsip – prinsip koperasi”.
D. TUJUAN KOPERASI
Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.
Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi
bertujuan untuk: “Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar
1945”.
Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya,
melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.
Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian, yaitu:
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
E. Prinsip Koperasi
Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan pada
pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus melaksanakan prinsip koperasi.
Berikut ini beberapa prinsip koperasi :
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.
3. Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukanoleh
koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota.
4. Modal diberi balas jasasecara terbatas.
5. Koperasi bersifat mandiri.
7. F. Fungsi dan Peran Koperasi
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsidan peran koperasi di
Indonesia seperti berikut ini :
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota
koperasi pada umumnya relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi
yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang
lebih besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya dan anggota
koperasi pada khususnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja
sama ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
pada umumnya. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional Koperasi adalah satu-satunya
bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka
koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam menggalang dan
memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat
tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebabhanya dengan cara
itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyatsebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-sifat
khusus yang berbeda dari sifat bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati
kedudukan yang sangat penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian
koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh,
sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
8. G. Manfaat Koperasi
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapatdibagi menjadi dua
bidang, yaitu manfaat koperasidi bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bidang sosial.
Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi
Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi :
Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh
koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan
aktivitasnya.
Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa
yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko.
Hal ini bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang
kurang mampu.
Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak
semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan
anggotanya.
Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setia
panggota berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan
keuangan koperasi.
Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektifdan
membiasakan untuk hidup hemat.
Manfaat Koperasi di Bidang Sosial
Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat berikut ini :
Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram.
Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas
hubungan-hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.
Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat
kekeluargaan.
H. Kegiatan Koperasi
Kegiatan Koperasi utamanya bergerak di bidang ekonomi. Tujuannya adalahuntuk
kesejahteraan dan kepentingan bersama anggota koperasi tersebut.Sehingga tidak ada satu
pihakpun yang merasa dirugikan. Ada begitu banyaksekali kegiatan koperasi. Kegiatan-kegiatan
tersebut dilakukan anggota koperasidan diawasi oleh pemerintah yang biasanya menugaskan
beberapa perangkatnyamenjadi koperasi unit desa (KUD). Kegiatan-kegiatan koperasi
diantaranya yaitu :
a) Produksi Barang Kegiatan koperasi dibidang produksi barang umumnya adalah usaha
kecil sampai menengah. Para produsen dikumpulkan dalam wadah koperasi agar ada
komunikasi yang intens tentang usaha anggota-anggotanya. Sehingga produk yang
9. mereka hasilkan kualitasnya semakin bagus dan usaha mereka semakin maju karena
adanya dukungan dan kerja sama dengan sesama anggota.
b) Simpan Pinjam Modal Kegiatan koperasi yang paling banyak dilakukan dan diminati
masyarakat adalah peminjaman modal. Begitu banyak masyarakat yang ingin mendirikan
suatu usaha namun tidak mempunyai modal. Oleh karena itu koperasi memberi solusi
dengan menyediakan pinjaman kepada meraka tanpa bunga.
c) Jual Beli Produk Kegiatan lain dari koperasi adalah jual beli produk dengan harga yang
jauh lebih murah daripada di pasaran. misalnya, beras yang di beli di koperasi harganya
lebih murah dari pada harga beras di toko-toko.
Contoh Lain:
Transaksi biaya listrik dan telepon
Arisan antar anggota koperasi
Memasarkan hasil produksi barang
I. Jenis-jenis Koperasi
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi
produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan
sector usahanya.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Konsumen
Koperasi Produsen
Koperasi Pemasaran
Koperasi Jasa
Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
Koperasi Konsumen Adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan
kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
Koperasi Produsen Adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan
menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
Koperasi Pemasaran Adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa
koperasinya atau anggotanya.
Koperasi Jasa Adalah Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
J. Produk
1. Simpanan
Produk simpanan terdiri dari :
a) Simpanan Pokok yaitu simpanan yang dilakukan sekali selama menjadi anggota
Koperasi Shari oleh para pendiri ;
b) Simpanan Wajib yaitu simpanan yang dilakukan dalam periode tertentu sesuai
dengankeputusan pengurus yang disepakati dalam rapat anggota tahunan;
10. c) Simpanan suka rela yaitu simpanan yang dilakukan oleh anggota
yang ketentuannya dibuat oleh Pengurus Koperasi;
Adapun jenis simpanan sukarela terdiri dari tiga jenis produk, yaitu:
Simpanan si Didik yaitu simpanan pendidikan yang sasarannya adalah
pelajar danmahasiswa dengan menggunakan akad wadiah. Simpanan ini
tanpa dikenakan biaya administrasi dan tanpa bunga. Anggota nasabah si
Didik dapat menerima hadiah yang diberikan tiap akhir tahun. Setoran
awal sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).
Simpanan si Fitri yaitu simpanan Hari Raya Idul Fitri dengan sasarannya
adalah Iburumah tangga dengan pengambilan hanya dapat dilakukan
pada saat bulan Ramadhan dengan menggunakan akad mudharabah;
Simpanan ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar Rp. 1500,- (seribu lima
ratus rupiah) per-bulan. Nisbah bagi hasil mudharabah simpanan nasabah
dengan Koperasi adalah 55:45. Setoran awal pembukaan sebesar
Rp. 10.000,
Simpanan si Qurban yaitu simpanan Hari Raya Idul Adha yang ditujukan
kepada anggota nasabah yang berkeinginan untuk menyembelih kurban
pada saat Hari Raya Besar. Akad yang digunakan adalah akad
mudharabah simpanan nasabah dengan Koperasi adalah 55:45. Simpanan
ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar Rp.1500,- (seribu lima
ratus rupiah) per-bulan. Setoran awal pembukaan rekening sebesar Rp.
20.000,- (dua puluh ribu rupiah).
2. Pembiayaan
Jenis pembiayaan yang disediakan untuk anggota antara lain :
a) Pembiayaan Murabahah/ BBA :
Yang dimaksud dengan pembiayaan murabahah adalah fasilitas yang
diberikan dalam bentuk talangan dana untuk pembelian barang dan
menyelesaikan pembayaran harga barang dari dana KOPERASI SHARI
untuk kepentingan dan a.n.anggota / nasabah/ anggota, yang pembiayaan
dananya dilakukan secara sekaligus.
Sifat pembiayaan ini merupakan transaksi jual beli yang menimbulkan
piutang penjualan dari menjual sesuatu, dan menyegerakan penyerahan
barangnya kepada pembeli (debitur) dengan cara ditangguhkan
pembayaran harganya sampai kepada saat yang telah ditetapkan atau
dengan cara pembayaran angsuran.
Pembiayaan ini mensyaratkan harga beli barang dikenakan terlebih
dahulu margin/mark-up sehinggga menjadi harga baru untuk kemudian
menjadi hutang yang harus dibayar/ dilunasi. Pelunasan pokok hutang dan
margin/ mark up dilakukan secara sekaligus pada saat jatuh tempo, atau
dilunasi dengan cara mencicil/ mengangsur pokok hutang berikut margin/
11. mark-up dalam suatu periode tertentu (Al Bai’ u Bitsaman Ajil) sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam akad
Pembiayaan.
Pembiayaan murabahah ini diberikan kepada anggota perorangan atau
badan usaha Koperasi/ KOPERASI SHARI lainnya, yang ditujukan untuk
pembiayaan yang bersifat modal kerja / investasi/ konsumtif seperti
pembelian persediaan barang- barang dagangan, bahan baku, kepemilikan
rumah (housing loan), Pembiayaan kepemilikan kendaraan (car loan), atau
Pembiayaan investasi lainnya.
b) Pembiayaan Mudharabah :
Yang dimaksud dengan pembiayaan mudharabah adalah suatu bentuk
fasilitas pembiayaan jangka pendek (max 1 tahun). Pembiayaan diberikan
oleh pihak KOPERASI SHARI kepada debitur perorangan atau badan
usaha Koperasi/KOPERASI SHARI yang ditujukan untuk pembiayaan
modal investasi (Fasilitas Installment) dan modal kerja (Fasilitas Reguler)
dalam suatu kegiatan yang penarikan dananya dapat ditarik sekaligus
atau bertahap sesuai kebutuhan.
Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai akad
pembiayaankepada KOPERASI SHARI sejumlah nilai pembiayaan yang
ditarik,
dan Rencana pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan
sumber pendapatan/ penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut.
Dari pembiayaan ini, KOPERASI SHARI akan memperoleh bagi
hasil darikeuntungan yang diperoleh oleh debitur sebesar nisbah (porsi)
yang telah disepakati.Perjanjian bagi hasli mulai diberlakukan secara
efektip setelah proyek investasinyaselesai, atau obyek yang dibiayai telah
dapat menghasilkan pendapatan sesuai jangkawaktu yang disepakati
c) Pembiayaan Musyarakah (Syirkah) :
Yang dimaksud dengan pembiayaan Musyarakah adalah suatu perjanjian
kesepakatan bersama antara KOPERASI SHARI dengan beberapa pemilik
modal untukmenyertakan modalnya pada suatu proyek atau usaha,
dengan kesepakatan bahwakeuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan
Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai promes
atauaksep kepada KOPERASI SHARI sejumlah nilai pembiayaan yang
ditarik, dan
Rencana pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan sumber
pendapatan/ penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut.
12. Dari pembiayaan ini KOPERASI SHARI akan memperoleh keuntungan
berupa bagihasil yang besarnya diperhitungkan secara proporsional dari
pembiayaan/ modalusaha yang disertakan.
d) Pembiayaan Bai’u Takjiri (BAT) :
Yang dimaksud dengan Bai’u Takjiri (BAT) adalah sejenis perpaduan
antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang
diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa. Sifat
pemindahan kepemilikan ini pula yang membedakan denganakad ijaroh
dan akad murobahah
Manfaat dan resiko yang harus dijalani ; KOPERASI SHARI
mengoperasikan produk ini biasanya dalam bentuk leasing, baik dalam
bentuk operating lease maupunfinancial lease.
Manfaat dari transaksi ini adalah keuntungan sewa dan kembalinya uang
pokok.
Adapun resiko yang mungkin terjadi :
default, nasabah tidak membayar cicilan dengan sengaja
rusak, asset rusak sehingga menyebabkan biaya pemeliharaan
bertambah,terutama bila disebutkan dalam kontrak
bahwa pemeliharaan dilakukan oleh pihak KOPERASI SHARIC.
berhenti, nasabah berhenti ditengah kontrak dan tidak mau
membeli assettersebut. Akibatnya, KOPERASI SHARI harus
menghitung kembali keuntungandan mengembalikan sebagian
kepada nasabah.
e) Pembiayaan Qardh :
Yang dimaksud dengan pembiayaan qardh adalah pembiayaan kepada
anggotadebitur yang pembiayaannya tanpa mengharapkan imbalan.
Mengingat sifat pembiayaan qardh yang tidak memberikan keuntungan
finansial, maka pendanaan qardh dapat diambil dari modal KOPERASI
SHARI sendiri atau dana dari zakat, infaq, shodaqoh.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
http://www.academia.edu/5036612/MAKALAH_KOPERASI
http://candranopitasari.blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip_
12.html