SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Tugas Softskill 
“Ekonomi Koperasi” 
Nama : Andhita Aulia 
Npm : 10213857 
Kelas : 2EA31 
UNIVERSITAS GUNADARMA
A. Sejarah Koperasi di Indonesia 
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya 
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat 
kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan 
sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang 
penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan 
dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya 
sendiri dan manusia sesamanya. 
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R. Aria Wiria 
Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia 
terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena 
terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih 
tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut 
selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De 
Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan 
mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, 
Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka 
makin menderita karena tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut 
menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbungdesa yang menganjurkan 
para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan 
pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu 
menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. 
Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi 
Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa, rumah 
gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah 
badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah. 
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena: 
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan 
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi. 
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi. 
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan 
politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang 
membahayakan pemerintah jajahan itu. 
Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah Hindia 
Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan 
Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula 
Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi 
golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan 
Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, 
hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan
Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra. Diskriminasi pun diberlakukan pada 
tataran kehidupan berkoperasi. 
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi 
gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan 
Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe 
Cooperatieve. 
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan 
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai 
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. 
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha 
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu 
mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah 
drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat 
Indonesia. 
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia 
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan 
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat 
Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi 
sedang diduduki oleh tentara Belanda). 
B. Pengertian Koperasi 
Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan 
kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat 
yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja 
sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan 
masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, 
koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa 
terkecuali. 
Berikut ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktifitas koperasi di Indonesia. 
 Landasan Idiil ( pancasila ) 
 Landasan Mental ( Setia kawan dan kesadaran diri sendiri ) 
 Landasan Struktural dan gerak ( UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 ) 
Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh cita – cita rakyat mencapai 
masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya 
pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa : 
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dan 
“bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”. Karena dorongan cita – cita 
rakyat itu, undang – undang tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa 
koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.
C. Definisi Koperasi 
Beberapa definisi koperasi yang didapatkan dari berbagai sumber, sebagai berikut : 
 Definisi Koperasi Menurut ILO ( International Labour Organization ) 
Definisi koperasi yang lebih detail dan berdampak internasional diberikan oleh ILO sebagai 
berikut : 
“Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have 
voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough the formation of a 
democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital 
required and accepting a fair share of risk and benefits of undertaking”. 
Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut : 
 Koperasi adalah perkumpulan orang – orang (Association of persons), 
 Penggabungan orang–orang tersebut berdasar kesukarelaan (Voluntarily joined 
together), 
 Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic 
end), 
 Koperasi yang dibentuk adalah satu organisasi bisnis ( badan usaha ) yang diawasi 
dan dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically controlled 
business organization), 
 Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable 
contribution to the capital required), 
 Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (Accepting a 
fair share of the risk and benefits of the undertaking). 
 Definisi Koperasi Menurut Chaniago 
Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Perkoperasian Indonesia memberikan 
definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan 
hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama 
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para 
anggotanya”. 
 Definisi Koperasi Menurut Hatta 
Menurut Hatta, untuk disebut koperasi, sesuatu organisasi itu setidak – tidaknya harus 
melaksanakan 4 asas. Asas – asas tersebut adalah : 
1. Tidak Boleh dijual dan dikedaikan barang – barang palsu 
2. harga barang harus sama dengan harga pasar setempat 
3. Ukuran harus benar dan dijamin 
4. Jual beli dengan Tunai. Kredit dilarang karena menggerakan hati orang untuk membeli 
diluar kemampuannya. 
 Definisi Koperasi Menurut Munkner 
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong–menolong yang 
menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong–menolong. Aktivitas
dalam urusniaga semata–mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong – 
royong. 
 Definisi Koperasi Menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 1992 
Undang – undang No. 25 tahun 1992, memberikan definisi “Koperasi adalah badan usaha 
yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya 
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas 
kekeluargaan”. 
Berdasarkan batasan koperasi, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut : 
 Koperasi adalah badan usaha ( Business Enterprise ). 
 Koperasi adalah kumpulan orang – orang dan atau badan – badan hokum 
koperasi. 
 Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip – prinsip 
koperasi”. 
 Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”. 
 Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”. 
 Definisi Koperasi Menurut Dr. Fay 
Dr. Fay pada tahun 1908 memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perserikatan 
dngan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu 
dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing – masing 
sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan 
kesempatan mereka terhadap organisasi”. 
 Definisi Koperasi Menurut Calvert 
Calvert dalam bukunya The Law and Principles Of Cooperation memberikan definisi, 
“Koperasi adalah organisasi orang – orang yang hasratnya dilakukan secara sukarela sebagai 
manusia atas dasar kesatuan untuk mencapai tujuan masing – masing”. 
 Definisi Koperasi Menurut ICA ( International Cooperation Allience ) 
ICA dalam bukunya “The Cooperative Principles” karangan P.E. Weraman memberikan 
definisi sebagai berikut, “ Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hokum yang 
bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya 
dengan jalan saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi 
keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip – prinsip koperasi”. 
 Definisi Koperasi Menurut Prof. Marvin, A. Schaars. 
Prof.Marvin, A. Schaars, seorang guru besar dari University Of Wisconsin, Madison 
USA, memberikan definisi “A Coorperative is a business voluntary owned and controlled by is 
member patrons, and operated for them and by them an a non profit or cost basis”. Yang 
artinya, “Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara suka rela dimiliki dan dikendalikan oleh 
anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas 
dasar nirlaba atau atas dasar biaya”. 
 Definisi Koperasi Menurut Undang – undang Koperasi India
Undang – undang Koperasi India tahun 1904 yang diperbaharui pada tahun 1912 
memberikan definisi, “Koperasi adalah organisasi masyarakat atau kumpulan orang – orang yang 
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan atau mengusahakan kebutuhan ekonomi para 
anggotanya sesuai dengan prinsip – prinsip koperasi”. 
D. TUJUAN KOPERASI 
Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan 
spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. 
Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi 
bertujuan untuk: “Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada 
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan 
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar 
1945”. 
Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, 
melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. 
Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang 
perkoperasian, yaitu: 
 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada 
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi 
dan sosialnya. 
 Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan 
masyarakat. 
 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan 
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya. 
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang 
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 
E. Prinsip Koperasi 
Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan pada 
pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus melaksanakan prinsip koperasi. 
Berikut ini beberapa prinsip koperasi : 
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka. 
2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis. 
3. Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukanoleh 
koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota. 
4. Modal diberi balas jasasecara terbatas. 
5. Koperasi bersifat mandiri.
F. Fungsi dan Peran Koperasi 
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsidan peran koperasi di 
Indonesia seperti berikut ini : 
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi 
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan 
kesejahteraan ekonomi dan sosial Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota 
koperasi pada umumnya relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi 
yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang 
lebih besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam 
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya dan anggota 
koperasi pada khususnya. 
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan 
masyarakat Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para 
anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja 
sama ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat 
pada umumnya. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat 
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan 
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya. 
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan 
dan ketahanan perekonomian nasional Koperasi adalah satu-satunya 
bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka 
koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam menggalang dan 
memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat 
tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebabhanya dengan cara 
itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyatsebagai dasar kekuatan dan 
ketahanan perekonomian nasional. 
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang 
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi 
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi 
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama 
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-sifat 
khusus yang berbeda dari sifat bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati 
kedudukan yang sangat penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian 
koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, 
sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
G. Manfaat Koperasi 
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapatdibagi menjadi dua 
bidang, yaitu manfaat koperasidi bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bidang sosial. 
 Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi 
Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi : 
 Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh 
koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan 
aktivitasnya. 
 Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa 
yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. 
Hal ini bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang 
kurang mampu. 
 Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak 
semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan 
anggotanya. 
 Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setia 
panggota berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan 
keuangan koperasi. 
 Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektifdan 
membiasakan untuk hidup hemat. 
 Manfaat Koperasi di Bidang Sosial 
Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat berikut ini : 
 Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram. 
 Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas 
hubungan-hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan. 
 Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat 
kekeluargaan. 
H. Kegiatan Koperasi 
Kegiatan Koperasi utamanya bergerak di bidang ekonomi. Tujuannya adalahuntuk 
kesejahteraan dan kepentingan bersama anggota koperasi tersebut.Sehingga tidak ada satu 
pihakpun yang merasa dirugikan. Ada begitu banyaksekali kegiatan koperasi. Kegiatan-kegiatan 
tersebut dilakukan anggota koperasidan diawasi oleh pemerintah yang biasanya menugaskan 
beberapa perangkatnyamenjadi koperasi unit desa (KUD). Kegiatan-kegiatan koperasi 
diantaranya yaitu : 
a) Produksi Barang Kegiatan koperasi dibidang produksi barang umumnya adalah usaha 
kecil sampai menengah. Para produsen dikumpulkan dalam wadah koperasi agar ada 
komunikasi yang intens tentang usaha anggota-anggotanya. Sehingga produk yang
mereka hasilkan kualitasnya semakin bagus dan usaha mereka semakin maju karena 
adanya dukungan dan kerja sama dengan sesama anggota. 
b) Simpan Pinjam Modal Kegiatan koperasi yang paling banyak dilakukan dan diminati 
masyarakat adalah peminjaman modal. Begitu banyak masyarakat yang ingin mendirikan 
suatu usaha namun tidak mempunyai modal. Oleh karena itu koperasi memberi solusi 
dengan menyediakan pinjaman kepada meraka tanpa bunga. 
c) Jual Beli Produk Kegiatan lain dari koperasi adalah jual beli produk dengan harga yang 
jauh lebih murah daripada di pasaran. misalnya, beras yang di beli di koperasi harganya 
lebih murah dari pada harga beras di toko-toko. 
Contoh Lain: 
 Transaksi biaya listrik dan telepon 
 Arisan antar anggota koperasi 
 Memasarkan hasil produksi barang 
I. Jenis-jenis Koperasi 
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi 
produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan 
sector usahanya. 
 Koperasi Simpan Pinjam 
 Koperasi Konsumen 
 Koperasi Produsen 
 Koperasi Pemasaran 
 Koperasi Jasa 
Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman. 
Koperasi Konsumen Adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan 
kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi. 
Koperasi Produsen Adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan 
menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya. 
Koperasi Pemasaran Adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa 
koperasinya atau anggotanya. 
Koperasi Jasa Adalah Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya. 
J. Produk 
1. Simpanan 
Produk simpanan terdiri dari : 
a) Simpanan Pokok yaitu simpanan yang dilakukan sekali selama menjadi anggota 
Koperasi Shari oleh para pendiri ; 
b) Simpanan Wajib yaitu simpanan yang dilakukan dalam periode tertentu sesuai 
dengankeputusan pengurus yang disepakati dalam rapat anggota tahunan;
c) Simpanan suka rela yaitu simpanan yang dilakukan oleh anggota 
yang ketentuannya dibuat oleh Pengurus Koperasi; 
Adapun jenis simpanan sukarela terdiri dari tiga jenis produk, yaitu: 
 Simpanan si Didik yaitu simpanan pendidikan yang sasarannya adalah 
pelajar danmahasiswa dengan menggunakan akad wadiah. Simpanan ini 
tanpa dikenakan biaya administrasi dan tanpa bunga. Anggota nasabah si 
Didik dapat menerima hadiah yang diberikan tiap akhir tahun. Setoran 
awal sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). 
 Simpanan si Fitri yaitu simpanan Hari Raya Idul Fitri dengan sasarannya 
adalah Iburumah tangga dengan pengambilan hanya dapat dilakukan 
pada saat bulan Ramadhan dengan menggunakan akad mudharabah; 
Simpanan ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar Rp. 1500,- (seribu lima 
ratus rupiah) per-bulan. Nisbah bagi hasil mudharabah simpanan nasabah 
dengan Koperasi adalah 55:45. Setoran awal pembukaan sebesar 
Rp. 10.000, 
 Simpanan si Qurban yaitu simpanan Hari Raya Idul Adha yang ditujukan 
kepada anggota nasabah yang berkeinginan untuk menyembelih kurban 
pada saat Hari Raya Besar. Akad yang digunakan adalah akad 
mudharabah simpanan nasabah dengan Koperasi adalah 55:45. Simpanan 
ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar Rp.1500,- (seribu lima 
ratus rupiah) per-bulan. Setoran awal pembukaan rekening sebesar Rp. 
20.000,- (dua puluh ribu rupiah). 
2. Pembiayaan 
Jenis pembiayaan yang disediakan untuk anggota antara lain : 
a) Pembiayaan Murabahah/ BBA : 
 Yang dimaksud dengan pembiayaan murabahah adalah fasilitas yang 
diberikan dalam bentuk talangan dana untuk pembelian barang dan 
menyelesaikan pembayaran harga barang dari dana KOPERASI SHARI 
untuk kepentingan dan a.n.anggota / nasabah/ anggota, yang pembiayaan 
dananya dilakukan secara sekaligus. 
 Sifat pembiayaan ini merupakan transaksi jual beli yang menimbulkan 
piutang penjualan dari menjual sesuatu, dan menyegerakan penyerahan 
barangnya kepada pembeli (debitur) dengan cara ditangguhkan 
pembayaran harganya sampai kepada saat yang telah ditetapkan atau 
dengan cara pembayaran angsuran. 
 Pembiayaan ini mensyaratkan harga beli barang dikenakan terlebih 
dahulu margin/mark-up sehinggga menjadi harga baru untuk kemudian 
menjadi hutang yang harus dibayar/ dilunasi. Pelunasan pokok hutang dan 
margin/ mark up dilakukan secara sekaligus pada saat jatuh tempo, atau 
dilunasi dengan cara mencicil/ mengangsur pokok hutang berikut margin/
mark-up dalam suatu periode tertentu (Al Bai’ u Bitsaman Ajil) sesuai 
dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam akad 
Pembiayaan. 
 Pembiayaan murabahah ini diberikan kepada anggota perorangan atau 
badan usaha Koperasi/ KOPERASI SHARI lainnya, yang ditujukan untuk 
pembiayaan yang bersifat modal kerja / investasi/ konsumtif seperti 
pembelian persediaan barang- barang dagangan, bahan baku, kepemilikan 
rumah (housing loan), Pembiayaan kepemilikan kendaraan (car loan), atau 
Pembiayaan investasi lainnya. 
b) Pembiayaan Mudharabah : 
 Yang dimaksud dengan pembiayaan mudharabah adalah suatu bentuk 
fasilitas pembiayaan jangka pendek (max 1 tahun). Pembiayaan diberikan 
oleh pihak KOPERASI SHARI kepada debitur perorangan atau badan 
usaha Koperasi/KOPERASI SHARI yang ditujukan untuk pembiayaan 
modal investasi (Fasilitas Installment) dan modal kerja (Fasilitas Reguler) 
dalam suatu kegiatan yang penarikan dananya dapat ditarik sekaligus 
atau bertahap sesuai kebutuhan. 
 Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai akad 
pembiayaankepada KOPERASI SHARI sejumlah nilai pembiayaan yang 
ditarik, 
 dan Rencana pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan 
sumber pendapatan/ penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut. 
 Dari pembiayaan ini, KOPERASI SHARI akan memperoleh bagi 
hasil darikeuntungan yang diperoleh oleh debitur sebesar nisbah (porsi) 
yang telah disepakati.Perjanjian bagi hasli mulai diberlakukan secara 
efektip setelah proyek investasinyaselesai, atau obyek yang dibiayai telah 
dapat menghasilkan pendapatan sesuai jangkawaktu yang disepakati 
c) Pembiayaan Musyarakah (Syirkah) : 
 Yang dimaksud dengan pembiayaan Musyarakah adalah suatu perjanjian 
kesepakatan bersama antara KOPERASI SHARI dengan beberapa pemilik 
modal untukmenyertakan modalnya pada suatu proyek atau usaha, 
dengan kesepakatan bahwakeuntungan dan risiko akan ditanggung 
bersama sesuai dengan kesepakatan 
 Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai promes 
atauaksep kepada KOPERASI SHARI sejumlah nilai pembiayaan yang 
ditarik, dan 
 Rencana pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan sumber 
pendapatan/ penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut.
 Dari pembiayaan ini KOPERASI SHARI akan memperoleh keuntungan 
berupa bagihasil yang besarnya diperhitungkan secara proporsional dari 
pembiayaan/ modalusaha yang disertakan. 
d) Pembiayaan Bai’u Takjiri (BAT) : 
 Yang dimaksud dengan Bai’u Takjiri (BAT) adalah sejenis perpaduan 
antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang 
diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa. Sifat 
pemindahan kepemilikan ini pula yang membedakan denganakad ijaroh 
dan akad murobahah 
 Manfaat dan resiko yang harus dijalani ; KOPERASI SHARI 
mengoperasikan produk ini biasanya dalam bentuk leasing, baik dalam 
bentuk operating lease maupunfinancial lease. 
 Manfaat dari transaksi ini adalah keuntungan sewa dan kembalinya uang 
pokok. 
 Adapun resiko yang mungkin terjadi : 
 default, nasabah tidak membayar cicilan dengan sengaja 
 rusak, asset rusak sehingga menyebabkan biaya pemeliharaan 
bertambah,terutama bila disebutkan dalam kontrak 
bahwa pemeliharaan dilakukan oleh pihak KOPERASI SHARIC. 
 berhenti, nasabah berhenti ditengah kontrak dan tidak mau 
membeli assettersebut. Akibatnya, KOPERASI SHARI harus 
menghitung kembali keuntungandan mengembalikan sebagian 
kepada nasabah. 
e) Pembiayaan Qardh : 
 Yang dimaksud dengan pembiayaan qardh adalah pembiayaan kepada 
anggotadebitur yang pembiayaannya tanpa mengharapkan imbalan. 
Mengingat sifat pembiayaan qardh yang tidak memberikan keuntungan 
finansial, maka pendanaan qardh dapat diambil dari modal KOPERASI 
SHARI sendiri atau dana dari zakat, infaq, shodaqoh. 
Referensi : 
 http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi 
 http://www.academia.edu/5036612/MAKALAH_KOPERASI 
 http://candranopitasari.blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip_ 
12.html

More Related Content

What's hot

Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaChaeraniirma
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiyoggi123
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1 1
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1 1Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1 1
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1 1diyahmaratus
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Triawidi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasiDesy Utami
 
Tugas hukum bisnis
Tugas hukum bisnisTugas hukum bisnis
Tugas hukum bisnisgillansmith
 
Sejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasiSejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasihasril ariel
 
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20 Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20 Ghea Megah Pahleti
 

What's hot (13)

Softskill tugas
Softskill tugasSoftskill tugas
Softskill tugas
 
TUGAS EKONOMI KOPERASI
TUGAS EKONOMI KOPERASITUGAS EKONOMI KOPERASI
TUGAS EKONOMI KOPERASI
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1 1
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1 1Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1 1
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1 1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Nindi
NindiNindi
Nindi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Tugas hukum bisnis
Tugas hukum bisnisTugas hukum bisnis
Tugas hukum bisnis
 
Sejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasiSejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasi
 
Teori koperasi
Teori koperasiTeori koperasi
Teori koperasi
 
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20 Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20
 

Similar to Ekonomi Koperasi

Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiaSejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiarosikhohn
 
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiaSejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiarosikhohn
 
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasiUniversitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasinani_nurhayati
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaChaeraniirma
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasiwijitricahyani
 
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Berliana Septyani Suganda
 
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...Ridha Syifa’ Hamidah
 
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...kerenstelinmaliangka
 
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...Tiara Khaylilla
 
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Ananda Regita Dwi Wahyuni
 
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Berliana Septyani Suganda
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesialani29
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesialani29
 
Ekonomi-koperasi-pertemuan-14.pptx
Ekonomi-koperasi-pertemuan-14.pptxEkonomi-koperasi-pertemuan-14.pptx
Ekonomi-koperasi-pertemuan-14.pptxMohFadil3
 
MANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASIMANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASIaspriladewi
 
TUGAS SOFT SKILL KOPERASI
TUGAS SOFT SKILL KOPERASITUGAS SOFT SKILL KOPERASI
TUGAS SOFT SKILL KOPERASIfarizrafi
 

Similar to Ekonomi Koperasi (20)

Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiaSejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
 
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesiaSejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
Sejarah koperasi dan Prinsip Koperasi di indonesia
 
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasiUniversitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasi
 
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
 
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
Tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
 
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
 
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
Tugas Eko 12, Tiara Khaylilla, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indonesia, SMAN ...
 
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
 
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesia
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesia
 
Ekonomi-koperasi-pertemuan-14.pptx
Ekonomi-koperasi-pertemuan-14.pptxEkonomi-koperasi-pertemuan-14.pptx
Ekonomi-koperasi-pertemuan-14.pptx
 
MANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASIMANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASI
 
TUGAS SOFT SKILL KOPERASI
TUGAS SOFT SKILL KOPERASITUGAS SOFT SKILL KOPERASI
TUGAS SOFT SKILL KOPERASI
 

Ekonomi Koperasi

  • 1. Tugas Softskill “Ekonomi Koperasi” Nama : Andhita Aulia Npm : 10213857 Kelas : 2EA31 UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 2. A. Sejarah Koperasi di Indonesia Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya. Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R. Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbungdesa yang menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa, rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah. Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena: 1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi. 2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi. 3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu. Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan
  • 3. Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra. Diskriminasi pun diberlakukan pada tataran kehidupan berkoperasi. Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi sedang diduduki oleh tentara Belanda). B. Pengertian Koperasi Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Berikut ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktifitas koperasi di Indonesia.  Landasan Idiil ( pancasila )  Landasan Mental ( Setia kawan dan kesadaran diri sendiri )  Landasan Struktural dan gerak ( UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 ) Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh cita – cita rakyat mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dan “bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”. Karena dorongan cita – cita rakyat itu, undang – undang tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.
  • 4. C. Definisi Koperasi Beberapa definisi koperasi yang didapatkan dari berbagai sumber, sebagai berikut :  Definisi Koperasi Menurut ILO ( International Labour Organization ) Definisi koperasi yang lebih detail dan berdampak internasional diberikan oleh ILO sebagai berikut : “Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough the formation of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of risk and benefits of undertaking”. Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut :  Koperasi adalah perkumpulan orang – orang (Association of persons),  Penggabungan orang–orang tersebut berdasar kesukarelaan (Voluntarily joined together),  Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end),  Koperasi yang dibentuk adalah satu organisasi bisnis ( badan usaha ) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically controlled business organization),  Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable contribution to the capital required),  Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (Accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking).  Definisi Koperasi Menurut Chaniago Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Perkoperasian Indonesia memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.  Definisi Koperasi Menurut Hatta Menurut Hatta, untuk disebut koperasi, sesuatu organisasi itu setidak – tidaknya harus melaksanakan 4 asas. Asas – asas tersebut adalah : 1. Tidak Boleh dijual dan dikedaikan barang – barang palsu 2. harga barang harus sama dengan harga pasar setempat 3. Ukuran harus benar dan dijamin 4. Jual beli dengan Tunai. Kredit dilarang karena menggerakan hati orang untuk membeli diluar kemampuannya.  Definisi Koperasi Menurut Munkner Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong–menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong–menolong. Aktivitas
  • 5. dalam urusniaga semata–mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong – royong.  Definisi Koperasi Menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 1992 Undang – undang No. 25 tahun 1992, memberikan definisi “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Berdasarkan batasan koperasi, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut :  Koperasi adalah badan usaha ( Business Enterprise ).  Koperasi adalah kumpulan orang – orang dan atau badan – badan hokum koperasi.  Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip – prinsip koperasi”.  Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”.  Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”.  Definisi Koperasi Menurut Dr. Fay Dr. Fay pada tahun 1908 memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perserikatan dngan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing – masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan kesempatan mereka terhadap organisasi”.  Definisi Koperasi Menurut Calvert Calvert dalam bukunya The Law and Principles Of Cooperation memberikan definisi, “Koperasi adalah organisasi orang – orang yang hasratnya dilakukan secara sukarela sebagai manusia atas dasar kesatuan untuk mencapai tujuan masing – masing”.  Definisi Koperasi Menurut ICA ( International Cooperation Allience ) ICA dalam bukunya “The Cooperative Principles” karangan P.E. Weraman memberikan definisi sebagai berikut, “ Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hokum yang bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip – prinsip koperasi”.  Definisi Koperasi Menurut Prof. Marvin, A. Schaars. Prof.Marvin, A. Schaars, seorang guru besar dari University Of Wisconsin, Madison USA, memberikan definisi “A Coorperative is a business voluntary owned and controlled by is member patrons, and operated for them and by them an a non profit or cost basis”. Yang artinya, “Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara suka rela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau atas dasar biaya”.  Definisi Koperasi Menurut Undang – undang Koperasi India
  • 6. Undang – undang Koperasi India tahun 1904 yang diperbaharui pada tahun 1912 memberikan definisi, “Koperasi adalah organisasi masyarakat atau kumpulan orang – orang yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan atau mengusahakan kebutuhan ekonomi para anggotanya sesuai dengan prinsip – prinsip koperasi”. D. TUJUAN KOPERASI Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk: “Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945”. Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:  Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.  Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.  Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.  Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. E. Prinsip Koperasi Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan pada pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus melaksanakan prinsip koperasi. Berikut ini beberapa prinsip koperasi : 1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis. 3. Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukanoleh koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota. 4. Modal diberi balas jasasecara terbatas. 5. Koperasi bersifat mandiri.
  • 7. F. Fungsi dan Peran Koperasi Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsidan peran koperasi di Indonesia seperti berikut ini : 1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya. 2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja sama ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebabhanya dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyatsebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional. 4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati kedudukan yang sangat penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
  • 8. G. Manfaat Koperasi Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapatdibagi menjadi dua bidang, yaitu manfaat koperasidi bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bidang sosial.  Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi :  Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitasnya.  Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang mampu.  Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.  Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setia panggota berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangan koperasi.  Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektifdan membiasakan untuk hidup hemat.  Manfaat Koperasi di Bidang Sosial Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat berikut ini :  Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram.  Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas hubungan-hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.  Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat kekeluargaan. H. Kegiatan Koperasi Kegiatan Koperasi utamanya bergerak di bidang ekonomi. Tujuannya adalahuntuk kesejahteraan dan kepentingan bersama anggota koperasi tersebut.Sehingga tidak ada satu pihakpun yang merasa dirugikan. Ada begitu banyaksekali kegiatan koperasi. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan anggota koperasidan diawasi oleh pemerintah yang biasanya menugaskan beberapa perangkatnyamenjadi koperasi unit desa (KUD). Kegiatan-kegiatan koperasi diantaranya yaitu : a) Produksi Barang Kegiatan koperasi dibidang produksi barang umumnya adalah usaha kecil sampai menengah. Para produsen dikumpulkan dalam wadah koperasi agar ada komunikasi yang intens tentang usaha anggota-anggotanya. Sehingga produk yang
  • 9. mereka hasilkan kualitasnya semakin bagus dan usaha mereka semakin maju karena adanya dukungan dan kerja sama dengan sesama anggota. b) Simpan Pinjam Modal Kegiatan koperasi yang paling banyak dilakukan dan diminati masyarakat adalah peminjaman modal. Begitu banyak masyarakat yang ingin mendirikan suatu usaha namun tidak mempunyai modal. Oleh karena itu koperasi memberi solusi dengan menyediakan pinjaman kepada meraka tanpa bunga. c) Jual Beli Produk Kegiatan lain dari koperasi adalah jual beli produk dengan harga yang jauh lebih murah daripada di pasaran. misalnya, beras yang di beli di koperasi harganya lebih murah dari pada harga beras di toko-toko. Contoh Lain:  Transaksi biaya listrik dan telepon  Arisan antar anggota koperasi  Memasarkan hasil produksi barang I. Jenis-jenis Koperasi Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sector usahanya.  Koperasi Simpan Pinjam  Koperasi Konsumen  Koperasi Produsen  Koperasi Pemasaran  Koperasi Jasa Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman. Koperasi Konsumen Adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi. Koperasi Produsen Adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya. Koperasi Pemasaran Adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya. Koperasi Jasa Adalah Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya. J. Produk 1. Simpanan Produk simpanan terdiri dari : a) Simpanan Pokok yaitu simpanan yang dilakukan sekali selama menjadi anggota Koperasi Shari oleh para pendiri ; b) Simpanan Wajib yaitu simpanan yang dilakukan dalam periode tertentu sesuai dengankeputusan pengurus yang disepakati dalam rapat anggota tahunan;
  • 10. c) Simpanan suka rela yaitu simpanan yang dilakukan oleh anggota yang ketentuannya dibuat oleh Pengurus Koperasi; Adapun jenis simpanan sukarela terdiri dari tiga jenis produk, yaitu:  Simpanan si Didik yaitu simpanan pendidikan yang sasarannya adalah pelajar danmahasiswa dengan menggunakan akad wadiah. Simpanan ini tanpa dikenakan biaya administrasi dan tanpa bunga. Anggota nasabah si Didik dapat menerima hadiah yang diberikan tiap akhir tahun. Setoran awal sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).  Simpanan si Fitri yaitu simpanan Hari Raya Idul Fitri dengan sasarannya adalah Iburumah tangga dengan pengambilan hanya dapat dilakukan pada saat bulan Ramadhan dengan menggunakan akad mudharabah; Simpanan ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar Rp. 1500,- (seribu lima ratus rupiah) per-bulan. Nisbah bagi hasil mudharabah simpanan nasabah dengan Koperasi adalah 55:45. Setoran awal pembukaan sebesar Rp. 10.000,  Simpanan si Qurban yaitu simpanan Hari Raya Idul Adha yang ditujukan kepada anggota nasabah yang berkeinginan untuk menyembelih kurban pada saat Hari Raya Besar. Akad yang digunakan adalah akad mudharabah simpanan nasabah dengan Koperasi adalah 55:45. Simpanan ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar Rp.1500,- (seribu lima ratus rupiah) per-bulan. Setoran awal pembukaan rekening sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah). 2. Pembiayaan Jenis pembiayaan yang disediakan untuk anggota antara lain : a) Pembiayaan Murabahah/ BBA :  Yang dimaksud dengan pembiayaan murabahah adalah fasilitas yang diberikan dalam bentuk talangan dana untuk pembelian barang dan menyelesaikan pembayaran harga barang dari dana KOPERASI SHARI untuk kepentingan dan a.n.anggota / nasabah/ anggota, yang pembiayaan dananya dilakukan secara sekaligus.  Sifat pembiayaan ini merupakan transaksi jual beli yang menimbulkan piutang penjualan dari menjual sesuatu, dan menyegerakan penyerahan barangnya kepada pembeli (debitur) dengan cara ditangguhkan pembayaran harganya sampai kepada saat yang telah ditetapkan atau dengan cara pembayaran angsuran.  Pembiayaan ini mensyaratkan harga beli barang dikenakan terlebih dahulu margin/mark-up sehinggga menjadi harga baru untuk kemudian menjadi hutang yang harus dibayar/ dilunasi. Pelunasan pokok hutang dan margin/ mark up dilakukan secara sekaligus pada saat jatuh tempo, atau dilunasi dengan cara mencicil/ mengangsur pokok hutang berikut margin/
  • 11. mark-up dalam suatu periode tertentu (Al Bai’ u Bitsaman Ajil) sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam akad Pembiayaan.  Pembiayaan murabahah ini diberikan kepada anggota perorangan atau badan usaha Koperasi/ KOPERASI SHARI lainnya, yang ditujukan untuk pembiayaan yang bersifat modal kerja / investasi/ konsumtif seperti pembelian persediaan barang- barang dagangan, bahan baku, kepemilikan rumah (housing loan), Pembiayaan kepemilikan kendaraan (car loan), atau Pembiayaan investasi lainnya. b) Pembiayaan Mudharabah :  Yang dimaksud dengan pembiayaan mudharabah adalah suatu bentuk fasilitas pembiayaan jangka pendek (max 1 tahun). Pembiayaan diberikan oleh pihak KOPERASI SHARI kepada debitur perorangan atau badan usaha Koperasi/KOPERASI SHARI yang ditujukan untuk pembiayaan modal investasi (Fasilitas Installment) dan modal kerja (Fasilitas Reguler) dalam suatu kegiatan yang penarikan dananya dapat ditarik sekaligus atau bertahap sesuai kebutuhan.  Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai akad pembiayaankepada KOPERASI SHARI sejumlah nilai pembiayaan yang ditarik,  dan Rencana pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan sumber pendapatan/ penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut.  Dari pembiayaan ini, KOPERASI SHARI akan memperoleh bagi hasil darikeuntungan yang diperoleh oleh debitur sebesar nisbah (porsi) yang telah disepakati.Perjanjian bagi hasli mulai diberlakukan secara efektip setelah proyek investasinyaselesai, atau obyek yang dibiayai telah dapat menghasilkan pendapatan sesuai jangkawaktu yang disepakati c) Pembiayaan Musyarakah (Syirkah) :  Yang dimaksud dengan pembiayaan Musyarakah adalah suatu perjanjian kesepakatan bersama antara KOPERASI SHARI dengan beberapa pemilik modal untukmenyertakan modalnya pada suatu proyek atau usaha, dengan kesepakatan bahwakeuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan  Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai promes atauaksep kepada KOPERASI SHARI sejumlah nilai pembiayaan yang ditarik, dan  Rencana pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan sumber pendapatan/ penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut.
  • 12.  Dari pembiayaan ini KOPERASI SHARI akan memperoleh keuntungan berupa bagihasil yang besarnya diperhitungkan secara proporsional dari pembiayaan/ modalusaha yang disertakan. d) Pembiayaan Bai’u Takjiri (BAT) :  Yang dimaksud dengan Bai’u Takjiri (BAT) adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan ini pula yang membedakan denganakad ijaroh dan akad murobahah  Manfaat dan resiko yang harus dijalani ; KOPERASI SHARI mengoperasikan produk ini biasanya dalam bentuk leasing, baik dalam bentuk operating lease maupunfinancial lease.  Manfaat dari transaksi ini adalah keuntungan sewa dan kembalinya uang pokok.  Adapun resiko yang mungkin terjadi :  default, nasabah tidak membayar cicilan dengan sengaja  rusak, asset rusak sehingga menyebabkan biaya pemeliharaan bertambah,terutama bila disebutkan dalam kontrak bahwa pemeliharaan dilakukan oleh pihak KOPERASI SHARIC.  berhenti, nasabah berhenti ditengah kontrak dan tidak mau membeli assettersebut. Akibatnya, KOPERASI SHARI harus menghitung kembali keuntungandan mengembalikan sebagian kepada nasabah. e) Pembiayaan Qardh :  Yang dimaksud dengan pembiayaan qardh adalah pembiayaan kepada anggotadebitur yang pembiayaannya tanpa mengharapkan imbalan. Mengingat sifat pembiayaan qardh yang tidak memberikan keuntungan finansial, maka pendanaan qardh dapat diambil dari modal KOPERASI SHARI sendiri atau dana dari zakat, infaq, shodaqoh. Referensi :  http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi  http://www.academia.edu/5036612/MAKALAH_KOPERASI  http://candranopitasari.blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip_ 12.html