SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Drs. M. Yusuf Mappeasse, M.Pd.
THYRISTOR
Thyristor berakar kata dari bahasaYunani yang berarti ‘pintu'.
Dinamakan demikian karena sifat dari komponen ini yang mirip
dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup untuk melewatkan
arus listrik.
Thyristor adalah komponen semikonduktor untuk
pensaklaran yang berdasarkan pada strukturPNPN. Komponen
ini memiliki kestabilan dalam dua keadaan yaitu on dan off serta
memiliki umpan-balik regenerasi internal. Thyristor memiliki
kemampuan untuk mensaklar arus searah (DC) yaitu jenis SCR,
maupun arus bolak-balik (AC), jenis TRIAC.
Pada kesempatan ini, yang akan kemukakan adalah komponen-
komponen thyristor yang dikenal dengan sebutan SCR (silicon
controlled rectifier), TRIAC dan DIAC.
Struktur dasar thyristor adalah struktur 4 layer PNPN
seperti yang ditunjukkan pada gambar-1a.
Jika dipilah, struktur ini dapat dilihat sebagai dua
buah struktur junction PNP dan NPN yang tersambung
di tengah seperti pada gambar-1b. Ini tidak lain
adalah dua buah transistor PNP dan NPN yang
tersambung pada masing-masing kolektor dan base.
Jika divisualisasikan sebagai transistor Q1 dan Q2,
maka struktur thyristor ini dapat diperlihatkan seperti
pada gambar-2 yang berikut ini.
Bagaimana kalau pada thyristor ini kita beri beban
lampu DC dan diberi suplai tegangan dari nol sampai
tegangan tertentu seperti pada gambar berikut:




Apa yang terjadi pada lampu ketika tegangan
dinaikkan dari nol?
Lampu akan tetap padam karena lapisan N-P yang
ada di tengah akan mendapatkan reverse-bias
(teori dioda). Pada saat ini disebut thyristor dalam
keadaan OFF karena tidak ada arus yang bisa
mengalir atau sangat kecil sekali. Arus tidak dapat
mengalir sampai pada suatu tegangan reverse-bias
tertentu yang menyebabkan sambungan NP ini
jenuh dan hilang. Tegangan ini disebut tegangan
breakdown dan pada saat itu arus mulai dapat
mengalir melewati thyristor sebagaimana dioda
umumnya. Pada thyristor tegangan ini disebut
tegangan breakover Vbo.
1. Silicon Controlled Rectifier (SCR)

                     Simbol SCR
1. Silicon Controlled Rectifier (SCR)
                  Gambar Fisik SCR
1. Silicon Controlled Rectifier (SCR)
SCR merupakan jenis thyristor yang terkenal dan paling tua,
komponen ini tersedia dalam rating arus antara 0,25 hingga
ratusan amper, serta rating tegangan hingga 5000 volt.
Kondisi awal dari SCR adalah dalam kondisi OFF (A dan K tidak
tersambung). Salah satu cara untuk meng-ON kan
(menyambungkan antara A dan K) adalah dengan memberikan
tegangan picu terhadap G (gate).
Sekali SCR tersambung maka SCR akan terjaga dalam kondisi ON.
Untuk mematikan sambungan A-K, maka yang perlu dilakukan
adalah dengan memberikan tegangan balik pada A-K-nya, atau
dengan menghubungkan G ke K.
Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja
dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena
inilah SCR atau thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan
untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk
aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF pada saat
gelombang tegangan AC berada di titik nol.
1. Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Gambar berikut adalah karakteristik volt-amper SCR dan
skema aplikasi dasar dari SCR.
1. Silicon Controlled Rectifier (SCR)

               Rangkaian Aplikasi SCR
2. Triode for Alternating Current (TRIAC)
   (Trioda untuk arus bolak-balik)
Nama resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor.
Triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam struktur
kristal tunggal, dengan demikian maka Triac dapat digunakan
untuk melakukan pensaklaran dalam dua arah (arus bolak
balik, AC).
TRIAC sangat cocok untuk mengendalikan kalang AC,
memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan
arus kendali yang sangat rendah. Sebagai tambahan,
memberikan pulsa sulut pada titik tertentu dalam siklus AC
memungkinkan pengendalian persentase arus yang mengalir
melalui TRIAC (pengendalian fasa).
2. Triode for Alternating Current (TRIAC)
  (Trioda untuk arus bolak-balik)
                   Simbol TRIAC
2. Triode for Alternating Current (TRIAC)
  (Trioda untuk arus bolak-balik)
                  SRUKTUR TRIAC
2. Triode for Alternating Current (TRIAC)
  (Trioda untuk arus bolak-balik)
           Karakteristik kurva I-V TRIAC
2. Triode for Alternating Current (TRIAC)
  (Trioda untuk arus bolak-balik)
               Skema Aplikasi Triac
3. DIAC
DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki
dua terminal (elektroda) saja, berbeda dengan "saudaranya"
yang memiliki tiga terminal, TRIAC.




Kalau dilihat strukturnya seperti gambar di atas, DIAC bukanlah
termasuk keluarga thyristor, namun prisip kerjanya membuat ia
digolongkan sebagai thyristor.
3. DIAC
DIAC dibuat dengan struktur PNP mirip seperti transistor.
Lapisan N pada transistor dibuat sangat tipis sehingga elektron
dengan mudah dapat menyeberang menembus lapisan ini.
Sedangkan pada DIAC, lapisan N di buat cukup tebal sehingga
elektron cukup sukar untuk menembusnya.
Struktur DIAC yang demikian dapat juga dipandang sebagai dua
buah dioda PN dan NP, sehingga dalam beberapa literatur DIAC
digolongkan sebagai dioda.
Sukar dilewati oleh arus dua arah, DIAC memang dimaksudkan
untuk tujuan ini. Hanya dengan tegangan breakdown tertentu
barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus yang
dihantarkan tentu saja bisa bolak-balik dari anoda menuju
katoda dan sebaliknya. Kurva karakteristik DIAC sama seperti
TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa
tegangan breakdown-nya.
3. DIAC
Contoh aplikasi dimmer lampu berikut ini:
3. DIAC
Jika diketahui IGT dari TRIAC pada rangkaian di atas 10 mA dan
VGT = 0.7 volt. Lalu diketahui juga yang digunakan adalah
sebuah DIAC dengan Vbo = 20 V, maka dapat dihitung TRIAC
akan ON pada tegangan :
                   V = IGT(R)+Vbo+VGT = 120.7 V




                         Sinyal Output Triac
3. DIAC
Pada rangkaian dimmer, resistor R biasanya diganti dengan
rangkaian seri resistor dan potensiometer. Di sini kapasitor C
bersama rangkaian R digunakan untuk menggeser phasa
tegangan VAC. Lampu dapat diatur menyala redup dan
terang, tergantung pada saat kapan TRIAC di picu.

More Related Content

What's hot

Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniridwan35
 
SCR, UJT, TRIAC, DIAC
SCR, UJT, TRIAC, DIACSCR, UJT, TRIAC, DIAC
SCR, UJT, TRIAC, DIACGhins GO
 
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)Redo Pariansah
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbangSimon Patabang
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIHastih Leo
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarteguh wicaksono
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 

What's hot (20)

Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
SCR, UJT, TRIAC, DIAC
SCR, UJT, TRIAC, DIACSCR, UJT, TRIAC, DIAC
SCR, UJT, TRIAC, DIAC
 
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
 
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
10 sistem 3 phasa beban tidak seimbang
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
2 Teknik Penerangan
2 Teknik Penerangan2 Teknik Penerangan
2 Teknik Penerangan
 
11 iluminasi
11 iluminasi11 iluminasi
11 iluminasi
 
Timer dan counter
Timer dan counterTimer dan counter
Timer dan counter
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 

Viewers also liked (20)

Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Semikonduktor
SemikonduktorSemikonduktor
Semikonduktor
 
Ppt modul 22
Ppt modul 22Ppt modul 22
Ppt modul 22
 
Ppt modul 7
Ppt modul 7Ppt modul 7
Ppt modul 7
 
Ppt modul 2
Ppt modul 2Ppt modul 2
Ppt modul 2
 
Ppt modul 13
Ppt modul 13Ppt modul 13
Ppt modul 13
 
Jenis kapasitor
Jenis kapasitorJenis kapasitor
Jenis kapasitor
 
Ppt modul 12
Ppt modul 12Ppt modul 12
Ppt modul 12
 
Menguji transistor
Menguji transistorMenguji transistor
Menguji transistor
 
Elektronika Daya
Elektronika DayaElektronika Daya
Elektronika Daya
 
Konverter ac ac (minggu ke 6)
Konverter ac ac (minggu ke 6)Konverter ac ac (minggu ke 6)
Konverter ac ac (minggu ke 6)
 
Ec202 labsheet
Ec202 labsheet Ec202 labsheet
Ec202 labsheet
 
Komponen pasif
Komponen pasifKomponen pasif
Komponen pasif
 
Komponen aktif
Komponen aktifKomponen aktif
Komponen aktif
 
Karakteristik komponen aktif
Karakteristik komponen aktifKarakteristik komponen aktif
Karakteristik komponen aktif
 
1 ph semi converter (r-l load)
1 ph semi converter (r-l load)1 ph semi converter (r-l load)
1 ph semi converter (r-l load)
 
Komponen listrik aktif & pasif
Komponen listrik aktif & pasifKomponen listrik aktif & pasif
Komponen listrik aktif & pasif
 
Komponen aktif
Komponen aktifKomponen aktif
Komponen aktif
 

Similar to Thyristor

Komponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika DayaKomponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika Dayairfandwisetiadi
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenBangMahar
 
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)RedhoNurRidho
 
Struktur karakteristik dan aplikasi thyristor
Struktur karakteristik dan aplikasi thyristorStruktur karakteristik dan aplikasi thyristor
Struktur karakteristik dan aplikasi thyristorBilly Alhamra
 
DIAC DAN TRIAC.pptx
DIAC DAN TRIAC.pptxDIAC DAN TRIAC.pptx
DIAC DAN TRIAC.pptxadenknugraha
 
Mekatronika modul 1 REW
Mekatronika modul 1 REWMekatronika modul 1 REW
Mekatronika modul 1 REWRifqy R
 
Triac kel.10 rombel 4, senin
Triac kel.10 rombel 4, seninTriac kel.10 rombel 4, senin
Triac kel.10 rombel 4, seninaprilia_faraday
 
Silicon controlled rectifier
Silicon controlled rectifierSilicon controlled rectifier
Silicon controlled rectifierBienz
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRizky211141
 

Similar to Thyristor (20)

Thyristor
ThyristorThyristor
Thyristor
 
Komponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika DayaKomponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika Daya
 
1 thyristor
1 thyristor1 thyristor
1 thyristor
 
Kd 3. 15 thyristor
Kd 3. 15  thyristorKd 3. 15  thyristor
Kd 3. 15 thyristor
 
Tugas dde
Tugas ddeTugas dde
Tugas dde
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
9 THYRISTOR.ppt
9 THYRISTOR.ppt9 THYRISTOR.ppt
9 THYRISTOR.ppt
 
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
 
Ppt modul 4
Ppt modul 4Ppt modul 4
Ppt modul 4
 
Struktur karakteristik dan aplikasi thyristor
Struktur karakteristik dan aplikasi thyristorStruktur karakteristik dan aplikasi thyristor
Struktur karakteristik dan aplikasi thyristor
 
Test 1
Test 1Test 1
Test 1
 
36 45-2-pb
36 45-2-pb36 45-2-pb
36 45-2-pb
 
DIAC DAN TRIAC.pptx
DIAC DAN TRIAC.pptxDIAC DAN TRIAC.pptx
DIAC DAN TRIAC.pptx
 
Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktor
 
Dioda triac
Dioda triacDioda triac
Dioda triac
 
Mekatronika modul 1 REW
Mekatronika modul 1 REWMekatronika modul 1 REW
Mekatronika modul 1 REW
 
Triac kel.10 rombel 4, senin
Triac kel.10 rombel 4, seninTriac kel.10 rombel 4, senin
Triac kel.10 rombel 4, senin
 
Silicon controlled rectifier
Silicon controlled rectifierSilicon controlled rectifier
Silicon controlled rectifier
 
351109076-DIAC-PPT.pptx
351109076-DIAC-PPT.pptx351109076-DIAC-PPT.pptx
351109076-DIAC-PPT.pptx
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 

More from risal07

Hukum kirchhoff
Hukum kirchhoffHukum kirchhoff
Hukum kirchhoffrisal07
 
Chapter 7 cpu struktur dan fungsi
Chapter 7 cpu struktur dan fungsiChapter 7 cpu struktur dan fungsi
Chapter 7 cpu struktur dan fungsirisal07
 
Chapter 6 input output
Chapter 6 input outputChapter 6 input output
Chapter 6 input outputrisal07
 
Bab 7 struktur looping
Bab 7 struktur loopingBab 7 struktur looping
Bab 7 struktur loopingrisal07
 
Bab 12 metode greedy
Bab 12 metode greedyBab 12 metode greedy
Bab 12 metode greedyrisal07
 
Bab 11 interface metaphorsdanmodelkonseptual
Bab 11 interface metaphorsdanmodelkonseptualBab 11 interface metaphorsdanmodelkonseptual
Bab 11 interface metaphorsdanmodelkonseptualrisal07
 
Bab 9 penjadwalan cpu
Bab 9 penjadwalan cpuBab 9 penjadwalan cpu
Bab 9 penjadwalan cpurisal07
 
Bab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursifBab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursifrisal07
 
Bab 7 struktur looping
Bab 7 struktur loopingBab 7 struktur looping
Bab 7 struktur loopingrisal07
 
Bab 6 konsep dasar pemrograman (2)
Bab 6 konsep dasar pemrograman (2)Bab 6 konsep dasar pemrograman (2)
Bab 6 konsep dasar pemrograman (2)risal07
 
Bab 5 diagram alur (flowchart)
Bab 5 diagram alur (flowchart)Bab 5 diagram alur (flowchart)
Bab 5 diagram alur (flowchart)risal07
 
Bab 4 konsep algoritma
Bab 4 konsep algoritmaBab 4 konsep algoritma
Bab 4 konsep algoritmarisal07
 
Bab 3 notasi algoritma
Bab 3 notasi algoritmaBab 3 notasi algoritma
Bab 3 notasi algoritmarisal07
 
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2risal07
 
Bab 1 pengantar logika algoritma
Bab 1 pengantar logika algoritmaBab 1 pengantar logika algoritma
Bab 1 pengantar logika algoritmarisal07
 

More from risal07 (19)

Hukum kirchhoff
Hukum kirchhoffHukum kirchhoff
Hukum kirchhoff
 
Chapter 7 cpu struktur dan fungsi
Chapter 7 cpu struktur dan fungsiChapter 7 cpu struktur dan fungsi
Chapter 7 cpu struktur dan fungsi
 
Chapter 6 input output
Chapter 6 input outputChapter 6 input output
Chapter 6 input output
 
Bab 7 struktur looping
Bab 7 struktur loopingBab 7 struktur looping
Bab 7 struktur looping
 
Bab 12 metode greedy
Bab 12 metode greedyBab 12 metode greedy
Bab 12 metode greedy
 
Bab 11 interface metaphorsdanmodelkonseptual
Bab 11 interface metaphorsdanmodelkonseptualBab 11 interface metaphorsdanmodelkonseptual
Bab 11 interface metaphorsdanmodelkonseptual
 
Bab 9 penjadwalan cpu
Bab 9 penjadwalan cpuBab 9 penjadwalan cpu
Bab 9 penjadwalan cpu
 
Bab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursifBab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursif
 
Bab 7 struktur looping
Bab 7 struktur loopingBab 7 struktur looping
Bab 7 struktur looping
 
Bab 6 konsep dasar pemrograman (2)
Bab 6 konsep dasar pemrograman (2)Bab 6 konsep dasar pemrograman (2)
Bab 6 konsep dasar pemrograman (2)
 
Bab 5 diagram alur (flowchart)
Bab 5 diagram alur (flowchart)Bab 5 diagram alur (flowchart)
Bab 5 diagram alur (flowchart)
 
Bab 4 konsep algoritma
Bab 4 konsep algoritmaBab 4 konsep algoritma
Bab 4 konsep algoritma
 
Bab 3 notasi algoritma
Bab 3 notasi algoritmaBab 3 notasi algoritma
Bab 3 notasi algoritma
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
Bab 2 pengantar logikaalgoritma 2
 
Bab 1 pengantar logika algoritma
Bab 1 pengantar logika algoritmaBab 1 pengantar logika algoritma
Bab 1 pengantar logika algoritma
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 

Thyristor

  • 1. Drs. M. Yusuf Mappeasse, M.Pd.
  • 2. THYRISTOR Thyristor berakar kata dari bahasaYunani yang berarti ‘pintu'. Dinamakan demikian karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup untuk melewatkan arus listrik. Thyristor adalah komponen semikonduktor untuk pensaklaran yang berdasarkan pada strukturPNPN. Komponen ini memiliki kestabilan dalam dua keadaan yaitu on dan off serta memiliki umpan-balik regenerasi internal. Thyristor memiliki kemampuan untuk mensaklar arus searah (DC) yaitu jenis SCR, maupun arus bolak-balik (AC), jenis TRIAC. Pada kesempatan ini, yang akan kemukakan adalah komponen- komponen thyristor yang dikenal dengan sebutan SCR (silicon controlled rectifier), TRIAC dan DIAC.
  • 3. Struktur dasar thyristor adalah struktur 4 layer PNPN seperti yang ditunjukkan pada gambar-1a. Jika dipilah, struktur ini dapat dilihat sebagai dua buah struktur junction PNP dan NPN yang tersambung di tengah seperti pada gambar-1b. Ini tidak lain adalah dua buah transistor PNP dan NPN yang tersambung pada masing-masing kolektor dan base.
  • 4. Jika divisualisasikan sebagai transistor Q1 dan Q2, maka struktur thyristor ini dapat diperlihatkan seperti pada gambar-2 yang berikut ini.
  • 5. Bagaimana kalau pada thyristor ini kita beri beban lampu DC dan diberi suplai tegangan dari nol sampai tegangan tertentu seperti pada gambar berikut: Apa yang terjadi pada lampu ketika tegangan dinaikkan dari nol?
  • 6. Lampu akan tetap padam karena lapisan N-P yang ada di tengah akan mendapatkan reverse-bias (teori dioda). Pada saat ini disebut thyristor dalam keadaan OFF karena tidak ada arus yang bisa mengalir atau sangat kecil sekali. Arus tidak dapat mengalir sampai pada suatu tegangan reverse-bias tertentu yang menyebabkan sambungan NP ini jenuh dan hilang. Tegangan ini disebut tegangan breakdown dan pada saat itu arus mulai dapat mengalir melewati thyristor sebagaimana dioda umumnya. Pada thyristor tegangan ini disebut tegangan breakover Vbo.
  • 7. 1. Silicon Controlled Rectifier (SCR) Simbol SCR
  • 8. 1. Silicon Controlled Rectifier (SCR) Gambar Fisik SCR
  • 9. 1. Silicon Controlled Rectifier (SCR) SCR merupakan jenis thyristor yang terkenal dan paling tua, komponen ini tersedia dalam rating arus antara 0,25 hingga ratusan amper, serta rating tegangan hingga 5000 volt. Kondisi awal dari SCR adalah dalam kondisi OFF (A dan K tidak tersambung). Salah satu cara untuk meng-ON kan (menyambungkan antara A dan K) adalah dengan memberikan tegangan picu terhadap G (gate). Sekali SCR tersambung maka SCR akan terjaga dalam kondisi ON. Untuk mematikan sambungan A-K, maka yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan tegangan balik pada A-K-nya, atau dengan menghubungkan G ke K. Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada di titik nol.
  • 10. 1. Silicon Controlled Rectifier (SCR) Gambar berikut adalah karakteristik volt-amper SCR dan skema aplikasi dasar dari SCR.
  • 11. 1. Silicon Controlled Rectifier (SCR) Rangkaian Aplikasi SCR
  • 12. 2. Triode for Alternating Current (TRIAC) (Trioda untuk arus bolak-balik) Nama resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam struktur kristal tunggal, dengan demikian maka Triac dapat digunakan untuk melakukan pensaklaran dalam dua arah (arus bolak balik, AC). TRIAC sangat cocok untuk mengendalikan kalang AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus kendali yang sangat rendah. Sebagai tambahan, memberikan pulsa sulut pada titik tertentu dalam siklus AC memungkinkan pengendalian persentase arus yang mengalir melalui TRIAC (pengendalian fasa).
  • 13. 2. Triode for Alternating Current (TRIAC) (Trioda untuk arus bolak-balik) Simbol TRIAC
  • 14. 2. Triode for Alternating Current (TRIAC) (Trioda untuk arus bolak-balik) SRUKTUR TRIAC
  • 15. 2. Triode for Alternating Current (TRIAC) (Trioda untuk arus bolak-balik) Karakteristik kurva I-V TRIAC
  • 16. 2. Triode for Alternating Current (TRIAC) (Trioda untuk arus bolak-balik) Skema Aplikasi Triac
  • 17. 3. DIAC DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki dua terminal (elektroda) saja, berbeda dengan "saudaranya" yang memiliki tiga terminal, TRIAC. Kalau dilihat strukturnya seperti gambar di atas, DIAC bukanlah termasuk keluarga thyristor, namun prisip kerjanya membuat ia digolongkan sebagai thyristor.
  • 18. 3. DIAC DIAC dibuat dengan struktur PNP mirip seperti transistor. Lapisan N pada transistor dibuat sangat tipis sehingga elektron dengan mudah dapat menyeberang menembus lapisan ini. Sedangkan pada DIAC, lapisan N di buat cukup tebal sehingga elektron cukup sukar untuk menembusnya. Struktur DIAC yang demikian dapat juga dipandang sebagai dua buah dioda PN dan NP, sehingga dalam beberapa literatur DIAC digolongkan sebagai dioda. Sukar dilewati oleh arus dua arah, DIAC memang dimaksudkan untuk tujuan ini. Hanya dengan tegangan breakdown tertentu barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus yang dihantarkan tentu saja bisa bolak-balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kurva karakteristik DIAC sama seperti TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa tegangan breakdown-nya.
  • 19. 3. DIAC Contoh aplikasi dimmer lampu berikut ini:
  • 20. 3. DIAC Jika diketahui IGT dari TRIAC pada rangkaian di atas 10 mA dan VGT = 0.7 volt. Lalu diketahui juga yang digunakan adalah sebuah DIAC dengan Vbo = 20 V, maka dapat dihitung TRIAC akan ON pada tegangan : V = IGT(R)+Vbo+VGT = 120.7 V Sinyal Output Triac
  • 21. 3. DIAC Pada rangkaian dimmer, resistor R biasanya diganti dengan rangkaian seri resistor dan potensiometer. Di sini kapasitor C bersama rangkaian R digunakan untuk menggeser phasa tegangan VAC. Lampu dapat diatur menyala redup dan terang, tergantung pada saat kapan TRIAC di picu.