Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, klasifikasi, fungsi, dan efek defisiensi serta toksisitas mineral makro dan mikro. Mineral dibagi menjadi mineral makro dan mikro, dan memiliki peran penting dalam tubuh seperti membentuk tulang dan gigi, mengendalikan komposisi cairan tubuh, serta terlibat dalam aktivitas enzim dan protein. Defisiensi mineral dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan sedangkan toksisitas dap
4. Mineral tidak dapat disintesis oleh tubuh
sehingga unsur-unsur ini harus disediakan lewat
makanan. Unsur-unsur mineral terdapat didalam
jaringan tulang, gigi dan protein.
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi
normal sebagian enzim dan sangat penting dalam
pengendalian komposisi cairan tubuh.
(Mary E. Beck, 2000)
8. Fungsi Utama Mineral Secara Umum
- Mineral merupakan konstituen tulang dan gigi,
yang memberikan keluatan serta rigiditas kepada
jaringan tersebut, misalnya kalsium, fosfor dan
magnesium.
- mineral membentuk garam-garam yang dapat
larut dan dengan demikian mengendalikan
komposisi cairan tubuh.
9. - Mineral turut membangun enzim dan
protein. Sulfur merupakan bagian dari
asam-asam amino methionine dan
cysteine.
(Mary E. Beck, 2000)
11. Klasisfikasi mineral
• Mineral digolongkan ke dalam mineral
makro dan mineral mikro.
• Mineral makro mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam dalam jumlah lebih dari 100 mg
sehari > 0,05% dari berat badan.
• Mineral mikro dibutuhkan kurang dari
100 mg sehari < 0,05% dari berat badan.
15. Karakteristik mineral
• Sifat kimia
– Mineral murni, yaitu mineral yang terdiri
yang terdiri atas 1 unsur saja.
Misalnya: unsur logam yang terdiri dari
emas, perak, dan besi. Sedangkan unsur
bukan logam terdiri dari intan, grafit, dan
belerang.
16. – Mineral senyawa, yaitu mineral yang berasal
dari persenyawaan beberapa unsur.
Misalnya:
Sulfida: senyawa logam dengan belerang
Oksida: senyawa sesuatu unsur dengan oksigen
Karbonat: senyawa karbon, oksigen, dan unsur lain
Sulfat: senyawa belerang, oksigen, dan unsur lain
Fosfat: senyawa fosfor, oksigen, dan unsur lain,
Silikat: senyawa silikon, oksigen, dan unsur lain.
17. • Sifat fisika :
Warna
Kilap
Tembus cahaya
Pecah-belah
Kekerasan
Berat jenis
21. Metabolisme karbohidrat dan proteinKromium
Pembentukan vitamin B12Kobalt
Pembentukan tulang, warna kulit dan rambut, proses
penyembuhan, pembentukan hemoglobin dan sel darah merah,
mempertahankan serabut syaraf, metabolisme besi
Tembaga
Halogen esensial untuk hidup sehat dan reproduksi,
pembentukan tulang dan gigi
Fluorida
Produksi energi, metabilosme, perkembangan fisik dan
mental
Yodium
Pertumbuhan (pada anak), produksi hemoglobin, resistensi
terhadap stres dan penyakit, respirasi sel, pengangkutan oksigen
Besi
Aktivasi enzim, metabolisme lemak dan karbohidrat, reproduksi dan
pertumbuhan, produksi hormon seks, metabolisme vitamin B1, penggunaan
vitamin E
Mangan
Metabolisme tubuhMolibdenum
Fungsi imun, sintesis adenosin trifosfor di mitokondria, perlindungan
sel, metabolisme lemak, pencegah kanker, ketajaman
rasa, perkembangan fungsi reproduksi pria dan spermatogenesis,dan
pemeliharaan kulit
Selenium
Penyembuhan luka dan luka bakar, pencernaan
karbohidrat, metabolisme, fungsi kelenjar prostat, pertumbuhan dan
Seng
Mayer,
2011
Tejasari,
2005
22. Apa saja efek defisiensi dan
toksisitas mineral makro?
23. Efek defisiensi dan toksisitas mineral makro
Mineral Tanda dan gejala defisiensi Tanda dan gejala toksisitas
Kalsium Rasa baal pada lengan dan tungkai, kuku jari yang
rapuh, palpitasi jantung, insomnia, kram otot,
osteoporosis
Batu ginjal, gangguan
penyerapan besi
Klorida Gangguan keseimbangan asam-basa Tidak ada
Magnesium Bingung, disorientasi, gugup, iritabilitas, nadi yang
cepat, tremor, kehilangan kontrol otot, disfungsi
neuromuskular
Gangguan irama jantung,
hipotensi, gagal napas
Fosfor Kehilangan nafsu makan, kelelahan, napas tidak
teratur, gangguan syaraf, kelemahan otot
Tidak ada
Kalium kelemahan otot, paralisis, anoreksia, bingung,
refleks yang lemah, detak jantung yang pelan dan
tidak teratur
Gangguan jantung, paralisis
Nartium Kehilangan napsu makan, gas dalam usus, atrofi
(pengecilan) otot, muntah, penurunan berat
badan
Edema dan peningkatan
tekanan darah
Sulfur Tidak ada Tidak ada
Brenna
H.
24. Apa saja efek defisiensi dan
toksisitas mineral mikro?
25. Efek defisiensi dan toksisitas mineral mikro
Nama Mineral Tanda dan Gejala Defisiensi Tanda dan Gejala Toksisitas
Kromium Intoleransi glukosa (pada pasien
diabetes)
Tidak ada
Kobalt Tidak dapat mencerna, diare atau
konstipasi, penurunan berat badan,
lemas, ingatan yang buruk
Tidak ada
Tembaga Kelemahan generalisata, gangguan
respirasi, luka kulit, penyakit tulang
Muntah, diare
Fluorida Keries gigi Gigi yang berbercak-bercak dan
berlekuk, peningkatan densitas
dan klasifikasi tulang
Yodium Tangan dan kaki yang dingin, rambut
kering, iritabilitas, gugup, obesitas,
gondok
Penbesaran kelenjar tiroid
Brenna
H.
26. Nama Mineral Tanda dan gejala defisiensi Tanda dan gejala Toksisitas
Besi Kuku yang rapuh, konstipasi,
masalah pernapasan, luka atau
inflamasi pada lidah anemia, pucat,
kelemahan, peka terhadap dingin,
lemas
Kram dan nyeri perut, mual, muntah,
hemosiderosis, hemokromatosis
Mangan Ataksia, pening, gangguan atau
kehilangan pendengaran
Gangguan neomuskular berat
Molibdenum Tidak ada Nyeri kepala, pening, rasa terbakat di dada,
kelemahan, mual, muntah, diare
Selenium Tidak ada Mual, muntah, nyeri abdomen, perubahan
pada rambut dan kuku, kerusakan syaraf,
lemas
Seng Keterlambatan malnutrisi seksual,
lelah, kehilangan sensasi pembau
dan perasa, nafsu makan yang
buruk, penyembuhan luka yang
lama, pertumbuhan yang lambat,
kelainan kulit
Anemia, gangguan penyerapan kalsium,
demam, nyeri otot, pening
Efek defisiensi dan toksisitas mineral mikro
Brenna
H.
28. Kebutuhan Mineral
• mineral makro terdapat dalam tubuh dengan
jumlah yang > 0,05% dari bobot tubuh.
• mineral mikro terdapat dalam tubuh dengan
jumlah yang < 0,05% dari bobot tubuh.
• biomineral dikenal sebagai unsur spora, unsur-
unsur runutan (trace elements) yang
diperlukan dalam jumlah jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan makrobiomineral.
(Sumardjo; 2006)
29. Daftar Pustaka
Mayer, Brenna H. 2011. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah: Edisi
2. Jakarta: EGC.
Tejasari. 2005. Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Almatsier, Sunita. 2010. PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
30. Daftar Pustaka
• Firmansyah, Rikky, dkk. ___. Mudah dan Aktif
Belajar Biologi untuk Kelas XI. Jakarta: Setia Purna
• Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia: Buku
Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: EGC
• Supomo, Titus. ___. Intisari Fisika SMP: Ringkasan
Mater Rumus Fisika Lengkap. Jakarta: Pustaka
Widyatama
• Beck, Mary. 2000. Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta :
Andi Offset