2. Manajemen koperasi dapat
diartikan mengendalikan,
mengarahkan dan memanfaatkan
segala sumber daya yang ada untuk
tujuan memajukan atau
mensejahterakan para anggota dan
pengurus koperasi. Dan menurut
Arman D. Hutasuhut ditinjau dan
sudut pandang gaya manajemen
(managment style), manajemen
koperasi menganut gaya partisipatif
(participation management), di mana
posisi anggota ditempatkan sebagai
subjek dan manajemen yang aktif
dalam mengendalikan manajemen
perusahaannya.
3. Menurut Ign.Sukamdiyo dalam organisasi
koperasi ada stuktur internal dan eksternal.
Struktur internal organisasi kopersi
meliputi:
1. Alat kelengkapan atau Perangkat
Organisasi Koperasi
a.Rapat Anggota
b.Pengurus Koperasi
c.Pengawas
2.Dewan Penasehat atau Badan Pembina
3.Manajer
Sedangkan stuktur Eksternal Organisasi
Koperasi meliputi:
1.Fungsi Idiil
2.Pembinaan di Bidang Perkoperasian
4. Dilihat dari strukur koperasi,
masalah pembelanjaan
merupakan bagian dari sistem
yang dianut oleh koperasi itu
sendiri yang bersumber pada
dua hal yang berkaitan yaitu :
1. Pelanggan koperasi yang
merupakan para anggota dan
sekaligus sebagai pemilik
koperasi (prinsip identitas)
2. Sendi dasar dan asas
koperasi Indonesia yang
membedakan koperasi dengan
badan usaha lainnya.
5. Dalam pembelanjaan bisa
dibedakan menjadi lima macam
yaitu:
1. Pembelanjaan internal
koperasi
2. Pembelanjaan eksternal
koperasi
3. Modal sendiri koperasi
4. Modal asing pada koperasi
5. Cara mengatasi
permodalan koperasi.
6. Masalah manajemen keuangan
atau pembelanjaan merupakan
fungsi pokok yang harus
mendapat perhatian. Dalam hal
ini, maka pihak pengurus atau
manajemen koperasi harus
mengarahkannya pada:
1. Terwujudnya stabilitas usaha
dengan cara pengelolaan
likuiditas dan solvabilitas
yang baik.
2. Terwujudnya pendayagunaan
modal yang optimal
3. Terwujudnya kemampuan
membentuk modal sendiri.
7. Masalah dari tiga hal tersebut:
1. Merupakan gambaran yang
diperoleh melalui analisa rasio
keuangan dari laporan
akuntansi koperasi
2. Menyangkut masalah
manajemen keuangan koperasi
3. Didasarkan atas prinsip
koperasi harus dapat mandiri
dan tangguh
8. Ketiga masalah di atas menjadi tugas para
pengelola koperasi (pengurus berserta manajer)
untuk dapat menciptakan ketiga kondisi yang
menjadi arah dari perkembangan manajemen
keuangan koperasi. Dalam hal ini pengelola harus
dapat menciptakan kondisi optimal dalam koperasi,
yang antara lain dapat dilakukan melalui:
1. Optimalisasi skala usaha koperasi, melalui
alokasi modal yang efisien, produktif dan
rasional.
2. Optimalisasi pemanfaatan kapasitas usaha dan
modal koperasi.
3. Optimalisasi kerjasama dengan berbagai pihak,
baik dalam bentuk usaha, permodalan maupun
manajemen koperasi secara umum.
4. Optimalisasi pemupukan modal sendiri, melalui
simpanan-simpanan anggota dan pembentukan
dana cadangan.
9. Kesimpulan
Salah satu kunci sukses koperasi adalah
mampu menjalankan manajemen
pembelanjaan koperasi dengan baik dan
terorganisir sehingga koperasi mampu
bertahan dalam kondisi apapaun,
termasuk krisis. Karena yang menjadi
pokok pembahasan dalam manajemen
pembelanjaan koperasi ini adalah
mengenai pembelanjaan dan modal
koperasi yang menjadi sendi penting
pembangunan koperasi.
Oleh karenanya, pemberian pemahaman
mengenai manajemen pembelanjaan
koperasi dibutuhkan agar generasi muda
penerus bangsa mampu meneruskan
pengembangan koperasi.