SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Chronic Kidney
Disease
Rafi Mahandaru
2013
Epidemiology
• Insidensi penyakit ginjal kronik menurut
(WHO, 2009), sebanyak lebih dari 500 juta
orang.
• Di Indonesia  350 per 1 juta penduduk
• Di Indonesia  70.000 pasien CKD menjalani
hemodialisis.
• Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik
(PGK)merupakan proses patofisiologi dengan etiologi yang
beragam yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal dan dapat
berakhir dengan gagal ginjal.
• Gagal ginjal kronis (chronic renal failure) adalah kerusakan ginjal
progresif dan ireversibel yang berakibat fatal dan ditandai dengan
uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam
darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis atau
transplantasi ginjal.
Definition
• Diabetes Melitus
– NIDDM (T2DM) 44,9%
– IDDM (T1DM) 3,9 %
• Hypertension 27,2%
• Glomerulonephritis
8,2%
What is the Etiology ?
Rumus Kockcroft-Gault
LFG = (140-umur) x BB (Kg) *
72 x kreatinin serum (mg/dL)
*perempuan : dikalikan 0,85
Classification
Are ”we” in Risk Factor ?
Lama Diabetes ?
Anatomical Review
Physiological Review
Filtrasi
glomerulus
• Glomerular hydrostatic pressure 60 mmHg net .fil.rate. 
• Capsular hydrostatic pressure 15 mmHg 17 mmHg
• Glomerular Osmotic Pressure 28 mmHg
Myogenic Mechanism
Juxtaglomerular Cell Apparatus
Sympathetic Mechanism
Proses patologis
yang mendasari
Pengurangan massa ginjal
Hipertrofi
struktural dan
fungsional
Hiperfiltrasi
Peningkatan tekanan kapiler dan
tekanan darah glomerulus
Sklerosis nefron yang masih
tersisa
Penurunan fungsi nefron
yang progresif
etiology
• NIDDM(T2DM)  AGE’s deposition, microangiopathy
• Hypertension  increase glomerular pressure, glomerulosclerosis
• Glomerulonephritis  inflamation, fibrosclerosis
• Drugs  nephrotoxicity
• Autoimmune  immune copmplex, inflamation respon ETC
Penurunan
jumlah nefron
fungsional karena
sebab yang
spesifik
Peningkatan kerja
nefron lain yang
sehat
mengkompensasi
nefron yang rusak
Penumpukan produk – produk akhir metabolisme
•Retensi Na,Cl, H2O  hypertension, abnormalitas elektrolite
•Retensi urea, asam urat, middle molecule urea toxin 
abnormalitas elektrolit, gout arthritis, pruritus
•Retensi dan peningkatan ure, H, K, 
asidosis, neuropathy, gastroenteropathy, peningkatan
tendensi perdarahan, peningkatan resiko infeksi
•Penurunan : eritropoietin, calcitriol, pemecahan asam lemak
 anemia, demineralisasi, hiperlipidemia
etiology
• NIDDM(T2DM)  AGE’s
deposition, microangiopathy
• Hypertension  increase glomerular
pressure, glomerulosclerosis
• Glomerulonephritis 
inflamation, fibrosclerosis
• Drugs  nephrotoxicity
• Autoimmune  immune
copmplex, inflamation respon ETC
Penurunan jumlah nefron
fungsional karena sebab
yang spesifik
Peningkatan kerja
nefron lain yang
sehat
mengkompensasi
nefron yang rusak
Penumpukan produk – produk akhir metabolisme
• Retensi Na,Cl, H2O  hypertension, abnormalitas
elektrolite
• Retensi urea, asam urat, middle molecule urea toxin
 abnormalitas elektrolit, gout arthritis, pruritus
• Retensi dan peningkatan ure, H, K, 
asidosis, neuropathy, gastroenteropathy, peningkatan
tendensi perdarahan, peningkatan resiko infeksi
• Penurunan : eritropoietin, calcitriol, pemecahan asam
lemak  anemia, demineralisasi, hiperlipidemia
Pathophysiological Concept
Anemia
Penurunan
Biosintesis
Erythropoietin
Toksisitas urea
dalam darah
Toksisitas Ureum
dalam sumsum
tulang
Resiko
Perdarahan
Saluran Cerna
Ginjal
Perubahan
Hemodinamik,hiperfiltrasi,sklerosis
Hipertensi Sistemik
Aktivasi Kronis RAAS
Hiperlipidemia
Tulang
Protein dan
kalori
malnutrisi
Peningkatan
sekresi
hormon PTH
Peningkatan
ikatan calcium-
fosfat
Penurunan
respon tulang
terhadap
1,25(OD)D3
Jantung
Peningkatan
Volume
Darah, Retensi
Na  hipertensi
Anemia Heart
Disease
Peningkatan
ikatan calcium-
fosfat
Kompensasi
Jantung
berkepangjanganSSP
Ketajaman mental menurun
Apatis, Insomia, Gelisah, Koma
Kejang-kejangApatis, Insomia, Gelisah, Koma
Resiko Cedera
Tulang
Protein dan
kalori malnutrisi
Peningkatan
sekresi
hormon PTH
Peningkatan
ikatan calcium-
fosfat
Penurunan
respon tulang
terhadap
1,25(OD)D3
Jantung
Peningkatan
Volume
Darah, Retensi
Na  hipertensi
Anemia Heart
Disease
Peningkatan
ikatan calcium-
fosfat
Kompensasi
Jantung
berkepangjangan
Ginjal
Perubahan
Hemodinamik, hiperfiltrasi, sklerosis
Hipertensi Sistemik
Aktivasi Kronis RAAS
Hiperlipidemia
Clinical Manifestation
• Gejala dini :
– lethargi,
– sakit kepala
– kelelahan fisik dan
mental
– berat badan berkurang
– mudah tersinggung
– depresi
• Gejala yang lebih lanjut
:
– anoreksia,
– mual disertai muntah,
– nafas dangkal atau sesak
nafas baik waktu ada
kegiatan atau tidak,
– udem yang disertai
lekukan,
– pruritis mungkin tidak
ada tapi mungkin juga
sangat parah.
Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid (comorbid condition)
Memperlambat pemburukan (progression)
fungsi ginjal
Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal
• Sebelum GRF turun  GFR tidak jadi turun 
• Lakukan PxSx utk tentukan pnybb spesifik 
USG, Biopsy, CT-Scan,MRI etc., temukan penyebab
• GFR turun (20 – 30%)  terapi causatif spesifik 
TIDAK bermanfaat
Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
> 90
• Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid evaluasi pemburukan
(progression) Fungsi ginjal, memperkecil resiko kardiovaskuler
60-89
• Menghambat pemburukan (progression) fungsi ginjal
30-59
• Evaluasi dan terapi komplikasi
12-29
• Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
<15 • Terapi Pengganti Ginjal
Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid (comorbid condition)
Penting sekali untuk mengikuti dan
mencatat penurunan LFG pada passien
penyakit ginjal kronik. Hal ini untuk
mengetahui kondisi komorbid
(superimposed factors) yang dapat
memperburuk keadaan pasien.
Faktor-faktor komorbid ini antara lain
 gangguan keseimbangan cairan,
 hipertensi yang tidak terkontrol
 infeksi traktus urinarius,
 obat-obat nefrotoksik,
 bahan radiokontras,
 peningkatan aktivitas penyakit dasar
Memperlambat pemburukan (progression)
fungsi ginjal
• Kontrol Tekanan Darah
– Batasi asupan sodium
1500 mg/hari atau
kurang dari itu
– beberapa butuh ACE-I
atau ARB
– Pemberian diuretic
hanaya jika ada
overload cairan
• Batasi Asupan Protein
– Non-diabetic : 0,8 g
protein / kgBB/hari
– Diabetic : 0,8 – 1,0 g
protein/kgBB/hari
• Pencegahan dan terapi terhadap
kardiovaskular merupakan hal yang
penting, karena 40-45% kematian pada
penyakit ginjal kronik disebabkan oleh
penyakit kaediovaskular.
• Pengedalian diabetes,
• Pengendalian hipertensi,
• Pengendalian dislipidemia,
• Pengendalian anemia,
• Pengendalian Hiperfosfatemia
• Terapi terhadap kelebihan cairan dengan
gangguan keseimbangan elektrolit.
Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
Malnutrisi
• Meningkatkan mortalitas dan
morbiditas
• Asupan protein yang dibatasi
membutuhkan suplementasi vitamin
seperti :
niacin, pyridoxine, cyanocobalamin
• Vit. C dosis tinggi, A,E,K tidak
direkomendasikan seiring
menurunnya GRF  akumulasi dalam
tubuh
Acidosis Metabolic
• Protein  merupakan sumber
metabolic acidosis
• Restriksi protein akan meningkatkan
kadar serum bikarbonat
• Suplementasi SodiumBicarbonat
digunakan untuk meningkatkan
parameter nutrisional
• Awasi BP  sodium Load
Hiperkalemia
• Terjadi karena pengurangan eksresi K dan
protein
• Obat obatan RAAS antagonis
meningkatkan kalium
• Pada pasien diabtes lebih cepat terjadi
• Jus cranberies, jus apple, glucose tablet
• Terapi sodium bicarbonat
• Koreksi kalium Calcium
• Ikatan Ca-PO4
• Kontrol ikatan Ca-PO4 membantu
mengontrol PTH
• Belum ada EBM ttg suplementasi kalsium
langsung
• Suplementasi dg vit D atif - hiperkalsemia
• Corrected calcium (mg/dL) = serum calcium
(mg/dL) + 0.8 (4.0 - serum albumin g/dL)
Cara/Bahan Efikasi Efek Samping
Diet rendah fosfat
Al(OH)3
Ca CO3
Ca Acetat
Mg(OH)2/MgCO3
Tidak selalu mudah
Bagus
Sedang
Sangat Bagus
Sedang
Malnutrisi
Intosikasi Al
Hipercalcemia
Mual,muntah
Intoksikasi Mg
Pemberian Kalsitriol untuk mengatasi osteodistrofi renal banyak
dilaporkan. Tetapi pemakaiannya tidak begitu luas, karena
dapat meningkatkan absorbsi fosfat dan kalsium disaluran
cerna sehingga dikhawatirkan mengakibatkan penumpukan
barang calcium carbonate dijaringan, yang disebut kalsifikasi
metastatik. Disamping itu juga dapat mengakibatkan
penekanan yang berlebihan terhadap kelenjar paratiroid.
Pencegahandanterapiterhadap
komplikasi
AbsolutIndication
• Periecarditis
• Ensefalopati / neuropati
azotemik
• Bendungan paru dan
kelebihan cairan yang tidak
responsif dengan diuretik
• Hipertensi refrakter
• Muntah persisten
• BUN > 120 mg % dan
kreatinin > 10 mg %
ElectiveIndication
• LFG (formula Cockcroft dan
Gault) antara 5 dan 8
ml/m/1,73 m2
Mual, anoreksia,muntah, d
an astenia berat
Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal
edn (ed R.WW.Schrier). Uttle Brown, Boston p. 152-60.
• Go A et al. 2004. Chronic kidney disease and the risks of death, cardiovascular
events, and hospitalization. N Engl J Med 351:1296 [PMID: 15385656]
• Ketteler M et al. 2006. Calcification and cardiovascular health: New insights into an
old phenomenon. Hypertension 47:1027 [PMID: 16618842]
• Levey AS, et al. 2007 : CKD: Common, harmful and treatable—World Kidney Day
2007. Am J Kidney Dis 49(2).
• National Kidney Foundation. 2000. Kidney Disease Outcomes Quality Initiative
Clinical Practice Guidelines for Nutrition in Chronic Renal Failure. Am J Kidney Dis
35.
• Sarnak M., et al. 2003. Kidney disease as a risk factor for development of
cardiovascular disease: A statement from the American Heart Association Councils
on Kidney in Cardiovascular Disease, High Blood Pressure Research, Clinical
Cardiology, and Epidemiology and Prevention. Circulation 108:2154 [PMID:
14581387] .
• Strong K., et al. 2005. Preventing chronic disease: How many lives can we save?
Lancet 366:1578 [PMID: 16257345]
• Murray, Robert K.,et al. 2007. Harper’s Illustrated Biochemistry Twenty-Sixth
Edition. Mc-Graw Hill Company.
• Fauci, Braunwald, et a. 2007. Harrison's Principles Of Internal Medicine 17 th
Edition. McGraw Hill Inc.
• Guyton, Arthur C., Hall, John E. 2006. Textbook of Medical Physiology. Elsevier Inc.
• Silbernagl, Stefan et al. 2000. Color Atlas of Patophysiology. Thieme New York.
• Sudoyo A.W., dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu
Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Indonesia.
• Sukandar Enday. 2006. Nefrologi Klinik. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah, Bagian
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD / RS. dr. Hasan Sadikin.
• National Kidney Foundation. 2000. KDOQI Clinical Practice Guidelines for Chronic

More Related Content

What's hot (20)

Nefropatik diabetik
Nefropatik diabetikNefropatik diabetik
Nefropatik diabetik
 
Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
Migrain
MigrainMigrain
Migrain
 
ppt sindrom dispepsia
ppt sindrom dispepsia ppt sindrom dispepsia
ppt sindrom dispepsia
 
Crohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratifCrohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratif
 
Kaki diabetik
Kaki diabetikKaki diabetik
Kaki diabetik
 
Presentation gagal ginjal kronik
Presentation gagal ginjal kronikPresentation gagal ginjal kronik
Presentation gagal ginjal kronik
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFKasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
 
encephalitis
encephalitisencephalitis
encephalitis
 
Koledokolitiasis
KoledokolitiasisKoledokolitiasis
Koledokolitiasis
 
P 4a gerd
P 4a gerdP 4a gerd
P 4a gerd
 
Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
Batu ginjal
Batu ginjalBatu ginjal
Batu ginjal
 
Dispepsia organik pleno
Dispepsia organik plenoDispepsia organik pleno
Dispepsia organik pleno
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
 
Ggk
GgkGgk
Ggk
 
Ppt tumor otak
Ppt tumor otakPpt tumor otak
Ppt tumor otak
 

Similar to CKD

223739743 ckd-kelompok-2
223739743 ckd-kelompok-2223739743 ckd-kelompok-2
223739743 ckd-kelompok-2homeworkping10
 
215023071 case2-ckd2
215023071 case2-ckd2215023071 case2-ckd2
215023071 case2-ckd2homeworkping8
 
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...ve fitri
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney diseaseAni Nuraeni
 
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxBAksaSonita062
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.pptAyu Rahayu
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.pptretno915824
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalWarnet Raha
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalWarnet Raha
 
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONISGAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONISryankoko11
 

Similar to CKD (20)

223739743 ckd-kelompok-2
223739743 ckd-kelompok-2223739743 ckd-kelompok-2
223739743 ckd-kelompok-2
 
109258193 case-ckd
109258193 case-ckd109258193 case-ckd
109258193 case-ckd
 
215023071 case2-ckd2
215023071 case2-ckd2215023071 case2-ckd2
215023071 case2-ckd2
 
Ckd
CkdCkd
Ckd
 
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
 
Ckd2
Ckd2Ckd2
Ckd2
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney disease
 
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
PPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptxPPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptx
 
Referat-ginjal
 Referat-ginjal Referat-ginjal
Referat-ginjal
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal (2)
Makalah gagal ginjal (2)Makalah gagal ginjal (2)
Makalah gagal ginjal (2)
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONISGAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
 

More from Rafi Mahandaru

More from Rafi Mahandaru (8)

HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic Person
 
asthma bronchiale
asthma bronchialeasthma bronchiale
asthma bronchiale
 
Misoprostol vs oxytocin
Misoprostol vs oxytocinMisoprostol vs oxytocin
Misoprostol vs oxytocin
 
See pneumoperitoneum
See pneumoperitoneumSee pneumoperitoneum
See pneumoperitoneum
 
Charcot foot
Charcot footCharcot foot
Charcot foot
 
Septic shock
Septic shockSeptic shock
Septic shock
 
Tifoid Pada Anak
Tifoid Pada AnakTifoid Pada Anak
Tifoid Pada Anak
 
Diare Pada Anak
Diare Pada AnakDiare Pada Anak
Diare Pada Anak
 

CKD

  • 2. Epidemiology • Insidensi penyakit ginjal kronik menurut (WHO, 2009), sebanyak lebih dari 500 juta orang. • Di Indonesia  350 per 1 juta penduduk • Di Indonesia  70.000 pasien CKD menjalani hemodialisis.
  • 3. • Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK)merupakan proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal dan dapat berakhir dengan gagal ginjal. • Gagal ginjal kronis (chronic renal failure) adalah kerusakan ginjal progresif dan ireversibel yang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal. Definition
  • 4.
  • 5. • Diabetes Melitus – NIDDM (T2DM) 44,9% – IDDM (T1DM) 3,9 % • Hypertension 27,2% • Glomerulonephritis 8,2% What is the Etiology ?
  • 6. Rumus Kockcroft-Gault LFG = (140-umur) x BB (Kg) * 72 x kreatinin serum (mg/dL) *perempuan : dikalikan 0,85 Classification
  • 7. Are ”we” in Risk Factor ?
  • 8.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Physiological Review Filtrasi glomerulus • Glomerular hydrostatic pressure 60 mmHg net .fil.rate.  • Capsular hydrostatic pressure 15 mmHg 17 mmHg • Glomerular Osmotic Pressure 28 mmHg
  • 17. Proses patologis yang mendasari Pengurangan massa ginjal Hipertrofi struktural dan fungsional Hiperfiltrasi Peningkatan tekanan kapiler dan tekanan darah glomerulus Sklerosis nefron yang masih tersisa Penurunan fungsi nefron yang progresif etiology • NIDDM(T2DM)  AGE’s deposition, microangiopathy • Hypertension  increase glomerular pressure, glomerulosclerosis • Glomerulonephritis  inflamation, fibrosclerosis • Drugs  nephrotoxicity • Autoimmune  immune copmplex, inflamation respon ETC Penurunan jumlah nefron fungsional karena sebab yang spesifik Peningkatan kerja nefron lain yang sehat mengkompensasi nefron yang rusak Penumpukan produk – produk akhir metabolisme •Retensi Na,Cl, H2O  hypertension, abnormalitas elektrolite •Retensi urea, asam urat, middle molecule urea toxin  abnormalitas elektrolit, gout arthritis, pruritus •Retensi dan peningkatan ure, H, K,  asidosis, neuropathy, gastroenteropathy, peningkatan tendensi perdarahan, peningkatan resiko infeksi •Penurunan : eritropoietin, calcitriol, pemecahan asam lemak  anemia, demineralisasi, hiperlipidemia etiology • NIDDM(T2DM)  AGE’s deposition, microangiopathy • Hypertension  increase glomerular pressure, glomerulosclerosis • Glomerulonephritis  inflamation, fibrosclerosis • Drugs  nephrotoxicity • Autoimmune  immune copmplex, inflamation respon ETC Penurunan jumlah nefron fungsional karena sebab yang spesifik Peningkatan kerja nefron lain yang sehat mengkompensasi nefron yang rusak Penumpukan produk – produk akhir metabolisme • Retensi Na,Cl, H2O  hypertension, abnormalitas elektrolite • Retensi urea, asam urat, middle molecule urea toxin  abnormalitas elektrolit, gout arthritis, pruritus • Retensi dan peningkatan ure, H, K,  asidosis, neuropathy, gastroenteropathy, peningkatan tendensi perdarahan, peningkatan resiko infeksi • Penurunan : eritropoietin, calcitriol, pemecahan asam lemak  anemia, demineralisasi, hiperlipidemia Pathophysiological Concept
  • 18. Anemia Penurunan Biosintesis Erythropoietin Toksisitas urea dalam darah Toksisitas Ureum dalam sumsum tulang Resiko Perdarahan Saluran Cerna Ginjal Perubahan Hemodinamik,hiperfiltrasi,sklerosis Hipertensi Sistemik Aktivasi Kronis RAAS Hiperlipidemia Tulang Protein dan kalori malnutrisi Peningkatan sekresi hormon PTH Peningkatan ikatan calcium- fosfat Penurunan respon tulang terhadap 1,25(OD)D3 Jantung Peningkatan Volume Darah, Retensi Na  hipertensi Anemia Heart Disease Peningkatan ikatan calcium- fosfat Kompensasi Jantung berkepangjanganSSP Ketajaman mental menurun Apatis, Insomia, Gelisah, Koma Kejang-kejangApatis, Insomia, Gelisah, Koma Resiko Cedera
  • 19. Tulang Protein dan kalori malnutrisi Peningkatan sekresi hormon PTH Peningkatan ikatan calcium- fosfat Penurunan respon tulang terhadap 1,25(OD)D3
  • 20. Jantung Peningkatan Volume Darah, Retensi Na  hipertensi Anemia Heart Disease Peningkatan ikatan calcium- fosfat Kompensasi Jantung berkepangjangan
  • 21. Ginjal Perubahan Hemodinamik, hiperfiltrasi, sklerosis Hipertensi Sistemik Aktivasi Kronis RAAS Hiperlipidemia
  • 22.
  • 23. Clinical Manifestation • Gejala dini : – lethargi, – sakit kepala – kelelahan fisik dan mental – berat badan berkurang – mudah tersinggung – depresi • Gejala yang lebih lanjut : – anoreksia, – mual disertai muntah, – nafas dangkal atau sesak nafas baik waktu ada kegiatan atau tidak, – udem yang disertai lekukan, – pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
  • 24. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid (comorbid condition) Memperlambat pemburukan (progression) fungsi ginjal Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal
  • 25. • Sebelum GRF turun  GFR tidak jadi turun  • Lakukan PxSx utk tentukan pnybb spesifik  USG, Biopsy, CT-Scan,MRI etc., temukan penyebab • GFR turun (20 – 30%)  terapi causatif spesifik  TIDAK bermanfaat Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya > 90 • Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid evaluasi pemburukan (progression) Fungsi ginjal, memperkecil resiko kardiovaskuler 60-89 • Menghambat pemburukan (progression) fungsi ginjal 30-59 • Evaluasi dan terapi komplikasi 12-29 • Persiapan untuk terapi pengganti ginjal <15 • Terapi Pengganti Ginjal
  • 26. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid (comorbid condition) Penting sekali untuk mengikuti dan mencatat penurunan LFG pada passien penyakit ginjal kronik. Hal ini untuk mengetahui kondisi komorbid (superimposed factors) yang dapat memperburuk keadaan pasien. Faktor-faktor komorbid ini antara lain  gangguan keseimbangan cairan,  hipertensi yang tidak terkontrol  infeksi traktus urinarius,  obat-obat nefrotoksik,  bahan radiokontras,  peningkatan aktivitas penyakit dasar
  • 27. Memperlambat pemburukan (progression) fungsi ginjal • Kontrol Tekanan Darah – Batasi asupan sodium 1500 mg/hari atau kurang dari itu – beberapa butuh ACE-I atau ARB – Pemberian diuretic hanaya jika ada overload cairan • Batasi Asupan Protein – Non-diabetic : 0,8 g protein / kgBB/hari – Diabetic : 0,8 – 1,0 g protein/kgBB/hari
  • 28. • Pencegahan dan terapi terhadap kardiovaskular merupakan hal yang penting, karena 40-45% kematian pada penyakit ginjal kronik disebabkan oleh penyakit kaediovaskular. • Pengedalian diabetes, • Pengendalian hipertensi, • Pengendalian dislipidemia, • Pengendalian anemia, • Pengendalian Hiperfosfatemia • Terapi terhadap kelebihan cairan dengan gangguan keseimbangan elektrolit. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular
  • 29. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi Malnutrisi • Meningkatkan mortalitas dan morbiditas • Asupan protein yang dibatasi membutuhkan suplementasi vitamin seperti : niacin, pyridoxine, cyanocobalamin • Vit. C dosis tinggi, A,E,K tidak direkomendasikan seiring menurunnya GRF  akumulasi dalam tubuh Acidosis Metabolic • Protein  merupakan sumber metabolic acidosis • Restriksi protein akan meningkatkan kadar serum bikarbonat • Suplementasi SodiumBicarbonat digunakan untuk meningkatkan parameter nutrisional • Awasi BP  sodium Load
  • 30. Hiperkalemia • Terjadi karena pengurangan eksresi K dan protein • Obat obatan RAAS antagonis meningkatkan kalium • Pada pasien diabtes lebih cepat terjadi • Jus cranberies, jus apple, glucose tablet • Terapi sodium bicarbonat • Koreksi kalium Calcium • Ikatan Ca-PO4 • Kontrol ikatan Ca-PO4 membantu mengontrol PTH • Belum ada EBM ttg suplementasi kalsium langsung • Suplementasi dg vit D atif - hiperkalsemia • Corrected calcium (mg/dL) = serum calcium (mg/dL) + 0.8 (4.0 - serum albumin g/dL)
  • 31. Cara/Bahan Efikasi Efek Samping Diet rendah fosfat Al(OH)3 Ca CO3 Ca Acetat Mg(OH)2/MgCO3 Tidak selalu mudah Bagus Sedang Sangat Bagus Sedang Malnutrisi Intosikasi Al Hipercalcemia Mual,muntah Intoksikasi Mg
  • 32. Pemberian Kalsitriol untuk mengatasi osteodistrofi renal banyak dilaporkan. Tetapi pemakaiannya tidak begitu luas, karena dapat meningkatkan absorbsi fosfat dan kalsium disaluran cerna sehingga dikhawatirkan mengakibatkan penumpukan barang calcium carbonate dijaringan, yang disebut kalsifikasi metastatik. Disamping itu juga dapat mengakibatkan penekanan yang berlebihan terhadap kelenjar paratiroid.
  • 34. AbsolutIndication • Periecarditis • Ensefalopati / neuropati azotemik • Bendungan paru dan kelebihan cairan yang tidak responsif dengan diuretik • Hipertensi refrakter • Muntah persisten • BUN > 120 mg % dan kreatinin > 10 mg % ElectiveIndication • LFG (formula Cockcroft dan Gault) antara 5 dan 8 ml/m/1,73 m2 Mual, anoreksia,muntah, d an astenia berat Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal
  • 35. edn (ed R.WW.Schrier). Uttle Brown, Boston p. 152-60. • Go A et al. 2004. Chronic kidney disease and the risks of death, cardiovascular events, and hospitalization. N Engl J Med 351:1296 [PMID: 15385656] • Ketteler M et al. 2006. Calcification and cardiovascular health: New insights into an old phenomenon. Hypertension 47:1027 [PMID: 16618842] • Levey AS, et al. 2007 : CKD: Common, harmful and treatable—World Kidney Day 2007. Am J Kidney Dis 49(2). • National Kidney Foundation. 2000. Kidney Disease Outcomes Quality Initiative Clinical Practice Guidelines for Nutrition in Chronic Renal Failure. Am J Kidney Dis 35. • Sarnak M., et al. 2003. Kidney disease as a risk factor for development of cardiovascular disease: A statement from the American Heart Association Councils on Kidney in Cardiovascular Disease, High Blood Pressure Research, Clinical Cardiology, and Epidemiology and Prevention. Circulation 108:2154 [PMID: 14581387] . • Strong K., et al. 2005. Preventing chronic disease: How many lives can we save? Lancet 366:1578 [PMID: 16257345] • Murray, Robert K.,et al. 2007. Harper’s Illustrated Biochemistry Twenty-Sixth Edition. Mc-Graw Hill Company. • Fauci, Braunwald, et a. 2007. Harrison's Principles Of Internal Medicine 17 th Edition. McGraw Hill Inc. • Guyton, Arthur C., Hall, John E. 2006. Textbook of Medical Physiology. Elsevier Inc. • Silbernagl, Stefan et al. 2000. Color Atlas of Patophysiology. Thieme New York. • Sudoyo A.W., dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Indonesia. • Sukandar Enday. 2006. Nefrologi Klinik. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah, Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD / RS. dr. Hasan Sadikin. • National Kidney Foundation. 2000. KDOQI Clinical Practice Guidelines for Chronic