2. Epidemiology
• Insidensi penyakit ginjal kronik menurut
(WHO, 2009), sebanyak lebih dari 500 juta
orang.
• Di Indonesia 350 per 1 juta penduduk
• Di Indonesia 70.000 pasien CKD menjalani
hemodialisis.
3. • Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik
(PGK)merupakan proses patofisiologi dengan etiologi yang
beragam yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal dan dapat
berakhir dengan gagal ginjal.
• Gagal ginjal kronis (chronic renal failure) adalah kerusakan ginjal
progresif dan ireversibel yang berakibat fatal dan ditandai dengan
uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam
darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis atau
transplantasi ginjal.
Definition
4.
5. • Diabetes Melitus
– NIDDM (T2DM) 44,9%
– IDDM (T1DM) 3,9 %
• Hypertension 27,2%
• Glomerulonephritis
8,2%
What is the Etiology ?
6. Rumus Kockcroft-Gault
LFG = (140-umur) x BB (Kg) *
72 x kreatinin serum (mg/dL)
*perempuan : dikalikan 0,85
Classification
23. Clinical Manifestation
• Gejala dini :
– lethargi,
– sakit kepala
– kelelahan fisik dan
mental
– berat badan berkurang
– mudah tersinggung
– depresi
• Gejala yang lebih lanjut
:
– anoreksia,
– mual disertai muntah,
– nafas dangkal atau sesak
nafas baik waktu ada
kegiatan atau tidak,
– udem yang disertai
lekukan,
– pruritis mungkin tidak
ada tapi mungkin juga
sangat parah.
24. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid (comorbid condition)
Memperlambat pemburukan (progression)
fungsi ginjal
Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal
25. • Sebelum GRF turun GFR tidak jadi turun
• Lakukan PxSx utk tentukan pnybb spesifik
USG, Biopsy, CT-Scan,MRI etc., temukan penyebab
• GFR turun (20 – 30%) terapi causatif spesifik
TIDAK bermanfaat
Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
> 90
• Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid evaluasi pemburukan
(progression) Fungsi ginjal, memperkecil resiko kardiovaskuler
60-89
• Menghambat pemburukan (progression) fungsi ginjal
30-59
• Evaluasi dan terapi komplikasi
12-29
• Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
<15 • Terapi Pengganti Ginjal
26. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid (comorbid condition)
Penting sekali untuk mengikuti dan
mencatat penurunan LFG pada passien
penyakit ginjal kronik. Hal ini untuk
mengetahui kondisi komorbid
(superimposed factors) yang dapat
memperburuk keadaan pasien.
Faktor-faktor komorbid ini antara lain
gangguan keseimbangan cairan,
hipertensi yang tidak terkontrol
infeksi traktus urinarius,
obat-obat nefrotoksik,
bahan radiokontras,
peningkatan aktivitas penyakit dasar
27. Memperlambat pemburukan (progression)
fungsi ginjal
• Kontrol Tekanan Darah
– Batasi asupan sodium
1500 mg/hari atau
kurang dari itu
– beberapa butuh ACE-I
atau ARB
– Pemberian diuretic
hanaya jika ada
overload cairan
• Batasi Asupan Protein
– Non-diabetic : 0,8 g
protein / kgBB/hari
– Diabetic : 0,8 – 1,0 g
protein/kgBB/hari
28. • Pencegahan dan terapi terhadap
kardiovaskular merupakan hal yang
penting, karena 40-45% kematian pada
penyakit ginjal kronik disebabkan oleh
penyakit kaediovaskular.
• Pengedalian diabetes,
• Pengendalian hipertensi,
• Pengendalian dislipidemia,
• Pengendalian anemia,
• Pengendalian Hiperfosfatemia
• Terapi terhadap kelebihan cairan dengan
gangguan keseimbangan elektrolit.
Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
29. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
Malnutrisi
• Meningkatkan mortalitas dan
morbiditas
• Asupan protein yang dibatasi
membutuhkan suplementasi vitamin
seperti :
niacin, pyridoxine, cyanocobalamin
• Vit. C dosis tinggi, A,E,K tidak
direkomendasikan seiring
menurunnya GRF akumulasi dalam
tubuh
Acidosis Metabolic
• Protein merupakan sumber
metabolic acidosis
• Restriksi protein akan meningkatkan
kadar serum bikarbonat
• Suplementasi SodiumBicarbonat
digunakan untuk meningkatkan
parameter nutrisional
• Awasi BP sodium Load
30. Hiperkalemia
• Terjadi karena pengurangan eksresi K dan
protein
• Obat obatan RAAS antagonis
meningkatkan kalium
• Pada pasien diabtes lebih cepat terjadi
• Jus cranberies, jus apple, glucose tablet
• Terapi sodium bicarbonat
• Koreksi kalium Calcium
• Ikatan Ca-PO4
• Kontrol ikatan Ca-PO4 membantu
mengontrol PTH
• Belum ada EBM ttg suplementasi kalsium
langsung
• Suplementasi dg vit D atif - hiperkalsemia
• Corrected calcium (mg/dL) = serum calcium
(mg/dL) + 0.8 (4.0 - serum albumin g/dL)
31. Cara/Bahan Efikasi Efek Samping
Diet rendah fosfat
Al(OH)3
Ca CO3
Ca Acetat
Mg(OH)2/MgCO3
Tidak selalu mudah
Bagus
Sedang
Sangat Bagus
Sedang
Malnutrisi
Intosikasi Al
Hipercalcemia
Mual,muntah
Intoksikasi Mg
32. Pemberian Kalsitriol untuk mengatasi osteodistrofi renal banyak
dilaporkan. Tetapi pemakaiannya tidak begitu luas, karena
dapat meningkatkan absorbsi fosfat dan kalsium disaluran
cerna sehingga dikhawatirkan mengakibatkan penumpukan
barang calcium carbonate dijaringan, yang disebut kalsifikasi
metastatik. Disamping itu juga dapat mengakibatkan
penekanan yang berlebihan terhadap kelenjar paratiroid.
34. AbsolutIndication
• Periecarditis
• Ensefalopati / neuropati
azotemik
• Bendungan paru dan
kelebihan cairan yang tidak
responsif dengan diuretik
• Hipertensi refrakter
• Muntah persisten
• BUN > 120 mg % dan
kreatinin > 10 mg %
ElectiveIndication
• LFG (formula Cockcroft dan
Gault) antara 5 dan 8
ml/m/1,73 m2
Mual, anoreksia,muntah, d
an astenia berat
Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal
35. edn (ed R.WW.Schrier). Uttle Brown, Boston p. 152-60.
• Go A et al. 2004. Chronic kidney disease and the risks of death, cardiovascular
events, and hospitalization. N Engl J Med 351:1296 [PMID: 15385656]
• Ketteler M et al. 2006. Calcification and cardiovascular health: New insights into an
old phenomenon. Hypertension 47:1027 [PMID: 16618842]
• Levey AS, et al. 2007 : CKD: Common, harmful and treatable—World Kidney Day
2007. Am J Kidney Dis 49(2).
• National Kidney Foundation. 2000. Kidney Disease Outcomes Quality Initiative
Clinical Practice Guidelines for Nutrition in Chronic Renal Failure. Am J Kidney Dis
35.
• Sarnak M., et al. 2003. Kidney disease as a risk factor for development of
cardiovascular disease: A statement from the American Heart Association Councils
on Kidney in Cardiovascular Disease, High Blood Pressure Research, Clinical
Cardiology, and Epidemiology and Prevention. Circulation 108:2154 [PMID:
14581387] .
• Strong K., et al. 2005. Preventing chronic disease: How many lives can we save?
Lancet 366:1578 [PMID: 16257345]
• Murray, Robert K.,et al. 2007. Harper’s Illustrated Biochemistry Twenty-Sixth
Edition. Mc-Graw Hill Company.
• Fauci, Braunwald, et a. 2007. Harrison's Principles Of Internal Medicine 17 th
Edition. McGraw Hill Inc.
• Guyton, Arthur C., Hall, John E. 2006. Textbook of Medical Physiology. Elsevier Inc.
• Silbernagl, Stefan et al. 2000. Color Atlas of Patophysiology. Thieme New York.
• Sudoyo A.W., dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu
Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Indonesia.
• Sukandar Enday. 2006. Nefrologi Klinik. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah, Bagian
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD / RS. dr. Hasan Sadikin.
• National Kidney Foundation. 2000. KDOQI Clinical Practice Guidelines for Chronic