Dokumen tersebut membahas pengertian anugerah dalam iman Kristen. Secara harfiah, anugerah berarti pemberian atau karunia, namun dalam Alkitab anugerah lebih dari sekedar berkat duniawi melainkan adalah Kristus sendiri yang hidup di dalam umat-Nya dan membawa perubahan. Anugerah juga bukan alasan untuk berdosa tetapi justru memberdayakan umat untuk bekerja lebih keras melalui kuasa Kristus.
1. ANUGERAH
Kata Anugerah adalah sebuah kata yang sangat kental dan kuat dikumandangkan
dalam Injil Tuhan Kita, Yesus Kristus. Namun sangat disayangkan, pengertian Anugerah ini
telah dianggap sebagai hal yang biasa oleh sebagian besar anak-anak Tuhan. Mereka sering
melantunkannya lewat lagu pujian, tapi dalam kehidupan sehari-hari Anugerah itu tidak
terlihat jelas mempengaruhi dan mewarnai hidup mereka. Padahal kalau kata Anugerah
dipahami dan dimiliki dengan benar, pasti membawa sebuah perubahan hidup yang sangat
dahsyat bagi kita. betapa tidak, manusia Allah, bukankah itu berarti Kristus yang bangkit itu
hidup didalam dan dimanifestasikan melalui diri kita? Di Samping itu, kata Anugerah itu
sering diartikan secara sempit. Anugerah itu dianggap sebagai pertolongan Tuhan untuk
meraih berkat-berkat didunia ini semata-mata. Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa didalam
Anugerah itu ada kemudahan-kemudahan yang dapat kita peroleh untuk menolong kita
didalam menjalankan hidup ini, tetapi hal itu bukan hal yang mayor atau yang utama. Kalau
begitu apakah Anugerah itu sebenarnya?
Secara kosa kata, kata Anugerah itu memiliki pengertian sederhana yang berarti
“Pemberian, kemurahan, kasih karunia” dsb. Namun Alkitab menggunakan kata Anugerah,
kata itu lebih dari sekedar berkat-berkat atau kemudahan-kemudahan yang dapat kita peroleh
untuk menjalani hidup ini dengan baik. Anugerah itu berbicara tentang perkara utama dan
prinsip yang Allah berikan kepada kita di dalam Kristus, yaitu Allah berkenan menerima kita
dan menjadikan kita anggota-angota keluargan-Nya, disatu sisi. Di sisi yang lain, Anugerah
itu berkaitan langsung dengan diri Tuhan Yesus Kristus itu sendiri. itulah sebabnya setiap
orang yang telah menerima Anugerah Allah dalam arti yang sesungguhnya pasti mengalami
perubahan yang drastis dan fantastis. Mengapa bisa demikian? Karena menerima Seorang
Pribadi yang Agung dan Pemilik hidup itu sendiri.
Apa yang Allah lakukan ini tidak dapat dicapai oleh manusia dengan cara apapun
yang dapat manusia upayakan. Bahkan ditinjau dari sisi manusia itu sendiri tidak seorangpun
yang layak menerima Anugerah itu. Namun Allah telah berkenan memberikan Anugerah itu
kepada kita yang ada didalam Kristus. Itulah sebabnya didalam prolog Injil Yohanes
disampaikan kepada kita sebuah pernyataan keputusan Allah yang mengatakan bahwa
Anugerah dan Kebenaran datang melalui Yesus. Dan Yesus adalah Anak Allah yang penuh
dengan Anugerah (Kasih Karunia) dan kebenaran. Dan kita yang menerima Kristus, kita
menerima Anugerah demi Anugerah (Yoh 1:14-16). Jadi Anugerah Allah itu adalah Tuhan
2. Yesus itu sendiri. Itulah sebabnya untuk hidup dalam Anugerah yang limpah itu, kita harus
memahami dan menerima yang telah Tuhan Yesus kerjakan dan berikan kepada kita di dalam
kematian dan kebangkitan-Nya. tanpa memiliki dan memahami apa yang telah Tuhan Yesus
kerjakan lewat kematian dan kebangkitan-Nya, kita tidak dapat hidup dalam Anugerah Allah
yang luar biasa itu. Karena hal inilah Anugerah itu selalu disandingkan bersama dengan kata
Kebenaran; hanya kebenaran dari Allah-lah yang mendatangkan Anugerah yang
sesungguhnyam dan Anugerah yang benar itu akan membawa kita kepada kebenaran dan
hidup dalam realita Kebenaran tersebut. Dan kebenaran itu juga adalah Pribadi Tuhan Yesus
itu sendiri.
Ketika Allah memberikan Anugerah itu kepada kita Ia memili satu maksud dan tujuan
yang utama yaitu membawa kita masuk kedalam kesatuan dengan diriNya. Dam ingat, hanya
oleh Anugerahlah kita diperkenankan untuk memasuki dan miliki persekutuan dan persatuan
yang dahsyat tersebut. Jangan hidup diluar Anugerah Tuhan, jadilah sama seperti Rasul
Paulus yang mengaku “tetapi karena kasih Karunia Allah aku adalah sebagaimana aku aad
sekarang, dan Kasih Karunia yang diAnugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya,
aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua, tetapi bukannya aku melainkan Kasih
Karunia Allah yang menyertai aku (1 Kor 15:10)) dan ia tidak menolak Anugerah Tuhan (Gal
2:21).
Prinsip Kerja Anugerah
Ada sebagian anak-anak Tuhan yang memiliki pemahaman yang salah tentang
Anugerah, mereka menyamakan Anugerah sebagai sebah pembiusan untuk tdak berbuat apa-
apa. Anugerah itu diartikan sebagai sebuah pemberian yang bersifat sampingan, bukan
sebagai yang utama. Mereka juga menilai Anugerah sebagai sebuah jaminan atau pengaman
untuk berbuat dosa. Pemahaman yang demikian membuat mereka tidak menaruh penting
akan Anugerah tersebut, akhirnya mereka berusaha berjuang sekuat tenaga untuk menggelar
sebuah kehidupan yang dikehendaki Tuhan. Tentu usaha yang demikian adalah kesia-siaan,
dan bukan hanya itu saja, tetapi juga sebuah tindakan yang meremehkan apa yang telah Allah
kerjakan didalam Kristus. Bukankah justru karena ketidak sanggupan manusia itu, Allah
memberikan Anugerah-Nya? bagaimana mungkin sekarang manusia mau memperkenankan
Tuha dalam ketidak-sanggupannya?
3. Oleh sebab itu, untuk terhindar dari hal demikian, kita harus memahami Anugerah itu
dalam perspektif Tuhan yang tertuis dalam Alkitab Kita. Alkitab dengan jelas menyatakan
bahwasemua manusia telah berdosa dan telah dierbudak oleh dosa. Dalam kondisi yang
demikian tidak ada “way out”, tidak ada jalan keluar sama sekali. Manusia semakin berusaha,
semakin terjerembab dalam cengkraman kuasa dosa, karena itu sudah ada didalam hukum
dosa itu sendiri. dan ditambah lagi, ketika manusia itu memperhadapkan kepada dirinya
dengan hukum-hukum Tuhan (Hukum Taurat), hukum moral, bahkan secara khusus Firman
Tuhan itu sendiri, sekalipun itu dari kitab Perjanjian Baru, tanpa didahului dengan menerima
Anugerah Tuhan, juga akan semakin memperburuk keadaannya. Sebab Alkitab berkata
“Kuasa dosa ialah hukum taurat” (1 Korintus 15:56), hukum taurat disini tidak hanya
menunjuk kepada hukum-hukum yang Tuhan Berikan kepada Bangsa Israel melalui nabi
Musa, tetapi juga menunjuk kepada sebuah prinsip yang berlaku yaitu Setiap usaha dari diri
sendiri untuk memenuhi standart atau Firman Tuhan. Oleh karena itu, ketika seseorang
melakukan hal itu, ia berada dibawah hukum taurat. Ketika seseorang berada dibawah hukum
taurat, ia otomatis berada diluar anugerah Tuhan. Kalau ia berada diluar Anugerah Tuhan, ia
juga berada diluar Kristus (Galatia 5:4). Kalau ia berada diluar Kristus, berari dia berada
didalam cengkraman kuasa dosa. Dalam keadaan yang demikian, Cuma ada satu jalan
keluarnya, yaitu Tuhan turun tangan. Cara Tuhan turun tangan adalah dengan memberikan
Anugerah-Nya dan Anugerah-Nya adalah Tuhan Yesus Kristus itu sendiri. inilah anugerah
yang aktif yang membawa kita kepada kemuliaan dan kebenaran.
Inilah yang Rasul Paulus maksudkan ketika ia mengatakan, tetapi karena kasih
karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang
dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada
mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku (1
Kor 15:10). Dari pernyataan kebenaran yang rasul Paulus kemukakan tersebut mendapati satu
prinsip anugerah yaitu, bahwa anugerah itu tidak pasif, tidak membuat orang mejadi ‘aji
mumpung’. Malahan sebaliknya anugerah Tuhan itu pasti membuat setiap orang yang
sungguh-sungguh menerima anugerah tersebut menjadi aktif, rajin, bertanggungjawab,
bahkan melebihi kesanggupan yang dapat diperkirakannya. Dan lebih dari itu semuanya,
anugerah itu membuat kita memiliki semua yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita
didalam Kristus. Dengan demikian, tergenapilah semua rencana Tuhan dalam hidup kita.
inilah anugerah Tuhan yang sempurna dan penuh dengan kekuasaan.