Dokumen tersebut membahas pentingnya mengetahui identitas diri seseorang, baik secara fisik maupun rohani. Secara fisik, identitas diri diperlukan untuk memiliki hak dan perlindungan hukum. Secara rohani, mengetahui identitas diri sebagai anak Allah melalui Kristus diperlukan untuk memiliki kewarganegaraan di Kerajaan Sorga serta menghadapi tantangan hidup dan kegelapan. Identitas diri sese
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Identitas Kita dalam Kristus
1. Identitas Diri
Setiap orang yang lahir didunia ini memiliki identitas dirinya sendiri. Apakah itu
berupa tanda-tanda fisik maupun berup dokumen-dokumen kenegaraan. Identitas diri ini
sangat penting, bahkan dinilai sebagai surat berharga bagi setiap pribadi yang memilikinya.
Karena tanpa tanda-tanda identitas tersebut, seseorang akan kehilangan jati dirinya, dan
bukan hanya itu, ia bahkan mengalami kesulitan untuk membeli sesuatu sebagai milik. Ia
akan kehilangan hak-haknya sebagai warga negara maupun sebagai warga masyarakat; ia
kehilangan hak perlindungan dari negara, baik itu terhadap harta yang dia anggap sebagai
milikinya maupun keinginan untuk memiliki sesuatu. Setiap tindakannya yang berkaitan
dengan hukum, ia pasti berada pada pihak yang salah dan melanggar hukum. Dan
sesungguhnya setiap orang yang kehilangan identitas dirinya tidak mungkin survive, bertahan
hidup di dunia ini.
Tahukah kita bahwa hal serupa juga berlaku dalam dunia rohani? Ketika kita
kehilangan atau ketidaksadaran akan identitas kita didalam Kristus, kita telah kehilangan
akses kepada kewarganegaraan kita didalam Kerajaan Sorga. Kita tidak bisa berdiri
menghadapi tantangan hidup apalagi menghadapi penguasa kerajaan kegelapan. Kita akan
selalu menjadi korban dalam segala situasi yang kita hadapi setiap saat, kita tidak bisa
memenuhi panggilan ilahi dari Tuhan didalam hidup kita. Bahkan kita berada dalam bahaya,
dimana kita kembali ditaklukan oleh dosa dan keinginan daging; kita hidup didalam
permusuhan dengan Allah (Roma 8:7). Itu sebabnya mengapa ada banyam umat Tuhan
mengalami pergumulan dan bahkan kegagalan yang sebenarnya tidak akan ia alami, apabila
ia senantiasa sadar akan siapa dirinya di dalam Kristus. Ini adalah perkara yang sangat serius,
ketidaktahuan akan hal ini secara otomatis telah membuat seseorang itu berada dalam posisi
yang dikalahkan, baik oleh tantangan hidup maupun oleh dunia kegelapan. Siapakah identitas
kita yang sesungguhnya didalam Kristus? Ini merupakan pertanyaan yang sangat penting,
yang tidak boleh kita lupakan dan yang tidak boleh kita tidak mendapatkan jawabannya.
Untuk memperoleh atau memiliki identitas dasar diri kita di dunia ini, kita tidak perlu
berjuang; karena kita telah diberikan berdasarkan kelahiran kita lewat orang tua. Ini adalah
hak asasi yang dimiliki oleh setiap manusia yang ada dimuka bumi ini, negara dan dunia
mengakuinya, bahkan membuat undang-undang untuk melindunginya. Demikian juga untuk
memiliki identitas kewarganegaraan Sorga itu, Bapa di Sorga telah menganugerahkannya
2. kepada kita di dalam Kristus. Identitas itu datang bersama dengan kelahiran kita di dalam
Kristus, ketika kita menyatakan percaya kepadaNya dan memberi diri dibaptis. Seluruh
karyaNya didalam Kristus lewat kelahiran, kematian dan kebangkitanNya dikenakannya
kepada diri kita untuk menjadi identitas kita yang baru dari kerajaanNya. Kita dilahirkan
menjadi anak-anakNya, ahli waris bersama Kristus, kita dianugerahiNya dengan dengan
hidupNya sendiri; dikaruniakan Roh KudusNya kepada kita; tubuh kita dijadikan rumah
kediamanNya. Dan sejak itu hidup kita yang sesungguhnya bukan diri kita lagi melainkan
Kristus yang hidup didalam diri kita (Gal 2:19-20); kita dimilikiNya sepenuhnya (1 Kor 6:19-
20). Kristuslah identitas diri kita yang sesungguhnya, Dialaha hikmat, kebenaran dan
kesucian kita (1 Kor 1:30). Oleh Dia, karena Dia dan untuk Dia kita ada dan hidup; Dialah
kemuliaan kita dan kitalah kemuliaanNya.
Jadi, Ingatlah dan hiduplah dan bertumbuhlah di dalam kesadaran akan siapa dirimu
di dalam Kristus, maka engkau pasti berhasil dalam segala apa yang engkau kerjakan; sebab
Allah yang Maha Tinggi telah mendandani engkau dan Ia berkenan kepadamu dan engkau
berkenan dan benar sepenuhnya di hadapanNYa. Sukses itu milikmu, kemuliaan itu milikmu,
dan engkau milik Kristus dan Kristus milik Bapa.