Bahan ajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran yang berisi informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan atau evaluasi pembelajaran. Bahan ajar harus dipilih berdasarkan kriteria seperti tujuan instruksional, relevansi dengan siswa, dan sistematis agar proses pembelajaran berjalan efektif.
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Bahan Pengajaran
1. BAHAN PENGAJARAN
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah: Perencanaan Sistem PAI
Dosen Pengampu: Mochamad Iskarim, S.Pd.I., M.S.I
Disusun Oleh:
1. Eka Fatma Novianti (2021114022)
2. Roziqoh (2021114054)
3. Nur Salamah (2021114172)
4. Fajar Hudananto (2021114211)
Kelas: G
PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2016
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah
melimpahkan taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahan Pengajaran”. Salawat dan
salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw., sahabatnya,
keluarganya, serta segala umatnya hingga yaumil akhir.
Makalah ini disusun guna menambah wawasan pengetahuan terkait
pengertian bahan ajar, pendekatan untuk mengeksplorasi isi kurikulum, macam-
macam pengembangan bahan instruksional, kriteria pemilihan materi pelajaran.
Makalah ini disajikan sebagai bahan materi dalam diskusi mata kuliah
Perencanaan Sistem PAI STAIN Pekalongan.
Penulis menyadari bahwa kemampuan dalam penulisan makalah ini
jauh dari kata sempurna. Penulis sudah berusaha dan mencoba
mengembangkan dari beberapa referensi mengenai sumber materi yang
saling berkaitan. Apabila dalam penulisan makalah ini ada kekurangan dan
kesalahan baik dalam penulisan dan pembahasannya maka penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca.
Akhir kata, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca yang budiman. Amin yaa robbal ‘alamin.
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Metode Pemecahan Masalah.................................................................... 1
D. Sistematika Penulisan Makalah................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Bahan Ajar.............................................................................. 3
B. Pendekatan untuk Mengeksplorasi Isi Kurikulum ................................... 4
C. Tiga Macam Pengembangan Bahan Instruksional ................................... 4
D. Kriteria Pemilihan Materi Pelajaran......................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahan pengajaran merupakan bagian integral dalam kurikulum
sebagaimana yang telah ditentukan dalam garis-garis besar program
pengajaran. Itu sebabnya dapat dikatakan bahwa bahan pengajaran pada
hakikatnya adalah isi kurikulum itu sendiri.
Sebagai mahasiswa jurusan tarbiyah sudah seharusnya kita mengetahui
mengenai bahan pengajaran dalam proses pembelajaran. Untuk itu perlu
kiranya disajikan materi mengenai bahan pengajaran untuk menambah
wawasan mahasiswa jurusan tarbiyah mengenai seperti apa bahan pengajaran
yang baik tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah
sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan
masalahnya sebagai berikut :
1. Apa pengertian bahan ajar?
2. Bagaimana pendekatan untuk mengeksplorasi isi kurikulum?
3. Seperti apa tiga macam pengembangan bahan instruksional?
4. Bagaimana kriteria pemilihan materi pelajaran?
C. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur atau
metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku
atau referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas.
Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah
yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan
langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran,
5. 2
perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan
serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
D. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab 1, bagian
pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah,
pemecahaan masalah, dan sistematika penulisan makalah. Bab 2, adalah
metode pembahasan. Bab 3, bagian penutup yang terdiri dari simpulan.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan
yang dimaksud bisa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.1
Secara bahasa, bahan mengandung empat arti, yaitu barang yang akan
dibuat menjadi satu benda tertentu (bakal); segala sesuatu yang dapat dipakai
atau diperlukan untuk tujuan tertentu, seperti untuk pedoman atau pegangan,
untuk mengajar, memberi ceramah; sesuatu yang menjadi sebab (pangkal) atau
sikap (perbuatan); barang yang akan dipakai untuk bukti (keterangan, alas).2
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru,
sedangkan bahan pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung pesan
yang akan disampaikan kepada siswa. Alat dan bahan biasanya menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Yang menjadi bahan pelajaran diantaranya,
adalah buku-buku, majalah, koran, dan bahan cetak lainnya, transparansi yang
telah berisi pesan yang akan disampaikan, film slide, foto, gambar, dan lain
sebagainya.3
Dengan bahan mengajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu
kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara
akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau
instruktor untuk perencanaan atau penelaahan implementasi pembelajaran.
Purpose and importance of teaching and learning materials:
1. Make lessons interesting.
1
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.173.
2
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi (Jogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013), hlm. 297.
3
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2007), hlm. 175-176.
7. 4
2. Make learning easy
3. Help learning (i.e. What has been learnt) to remain in the minds of the
trainees for a longer time.
4. Help the trainer to deliver his/her lesson successfully and easily.
5. Enable the trainer to express intended concepts of learning effectively.
6. Are things and ideas which are usually familiar to the trainees. 4
Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:
1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru)
2. Kompetensi yang akan dicapai
3. Informasi pendukung
4. Latihan-latihan
5. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
6. Evaluasi.5
B. Pendekatan untuk Mengeksplorasi Isi Kurikulum
Untuk mengeksplorasi isi kurikulum secara nasional untuk berbagai
kebutuhan pendidikan tak dapat dipisahkan dari pendekatan pengembangan
kurikulum secara menyeluruh. Dalam hubungan ini ada empat kategori
pendekatan yang dapat kita pertimbangkan:6
1. Pendekatan Kultural (Kultur Nasional)
2. Pendekatan Multidimensional
3. Pendekatan Manageral
4. Pendekatan Profesional
C. Tiga Macam Pengembangan Bahan Instruksional
1. Pengembangan bahan instruksional mandiri
Bahan instruksional yang biasa disebut modul instruksional terdiri atas
dua macam bahan, yaitu: bahan belajar (learning materials) yang akan
4
Donald H. Chanda, Teaching and Learning Materials Analysis and Development In
Basic Education, (Paris: Supported by:UNESCO Basic Education Division, 2000), hlm. 3.
5
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 174.
6
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 132.
8. 5
digunakan peserta didik dan bahan pedoman bagi tutor. Dalam bahan belajar
tersebut terdapat isi instruksional, pedoman belajar bagi peserta didik, dan
alat penilaian hasil belajar mandiri. Bahan belajar mandiri dikembangkan
bila dalam pelaksanaan kegiatan instruksional peserta didik belajar secara
mandiri, tanpa tergantung kehadiran pengajar. Bahan instruksional itu
adalah pengganti guru baginya.7
2. Pengembangan Bahan Instruksional Kompilasi
Seperti halnya dalam proses awal pendesainan bahan instruksional
mandiri, untuk mengembangkan bahan kompilasi pendesain instruksional
memilih dan mengumpulkan berbagai bahan instruksional yang kebetulan
tersedia dilapangan sepanjang itu relevan dengan strategi instruksional yang
telah dimilikinya. Bahan-bahan tersebut tidak perlu diubah, baik isi maupun
formatnya. Segala kekurangan dalam memenuhi strategi instruksional diisi
oleh pengajar pada saat mengajar. Karena itu, kompleks tidaknya kegiatan
pengajaran tergantung pada relevansi bahan instruksional yang tersedia
dilapangan dengan strategi pembelajaran yang telah disusun sebelumya.8
3. Pengembangan Bahan Instruksional Kombinasi
Bahan instruksioanal kombinasi dikembangkan berdasarkan
keputusan awal tentang daftar program studi, matakuliah, kurikulum diklat
atau mataa pelaajaran yng akaan digunakan sebagai bahan pembelajaran
mandiri dan tatap muka. Semua baahan tersebut tetap mengacu pada strategi
instruksional. Bahan instruksional mandiri ataupun bahan instruksional tatap
muka dikembangkan secara terintegrasi, tidak terpisah.9
D. Kriteria Pemilihan Materi Pelajaran
Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu,
pemilihan materi pelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran
7
Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan Inovator
Pendidikan (Jakarta: Erlangga, 2012), hlm. 289.
8
Ibid., hlm. 291.
9
Ibid., hlm. 292.
9. 6
(kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi
bersangkutan.10
Kriteria pemilihan materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam
sistem instruksional dan yang mendasari penentuan strategi belajar-mengajar:
1. Kriteria tujuan instruksional
Suatu materi materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk
mencapai tujuan instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karen
itu, materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah
dirumuskan.
2. Materi pelajaran supaya terjabar
Perincian materi pelajaran berdasarkan tuntutan dimana setiap TIK
telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Hal ini berarti
terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi materi pelajaran.
3. Relevan dengan kebutuhan siswa
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa meraka ingin berkembang
berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena setiap materi pelajaran yang
akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk mengembangkan
pribadi siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek diantaranya adalah
pengetahuan sikap, nilai dan keterampilan.
4. Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
Siswa dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang berguna
dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi pelajaran yag dipilih
hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman edukatif yang
bermakna bagi perkembanngan mereka menjadi manusia yang mudah
menyesuaikan diri.
5. Materi pelajaran yang mengandung segi-segi etik
Materi pelajaran yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan
segi perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang
bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima
10
Harjanto, Perencanaan Pengajaran ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), hlm. 222.
10. 7
diarahkan untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai
dengan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
6. Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik
dan logis
Setiap materi pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas
ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Materi
disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor perkembangan
psikologis siswa. Dengan cara ini diharapkan isi materi tersebut akan lebih
mudah diserap oleh siswa dan dapat segera dilihat keberhasilannya.
7. Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang
ahli, dan masyarakat
Ketiga faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih materi pelajaran.
Buku sumber yang baku umumnya disusun oleh para ahli dalam bidangnya
dan disusun berdasarkan GPBB yang berlaku, kendatipun belum tentu
lengkap sebagaimana yang diharapkan. Guru yang ahli penting, oleh sebab
sumber utama memang guru itu sendiri. Guru dapat menyimak semua hal
yang dianggapnya perlu untuk disajikan kepada para siswa berdasarkan
ukuran pribadinya.11
11
Ibid,. hlm. 220-224.
11. 8
BAB III
PENUTUP
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Bahan yang dimaksud bisa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Untuk
mengeksplorasi isi kurikulum secara nasional untuk berbagai kebutuhan
pendidikan tak dapat dipisahkan dari pendekatan pengembangan kurikulum secara
menyeluruh.
Kriteria pemilihan materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam sistem
instruksional dan yang mendasari penentuan strategi belajar-mengajar:
1. Kriteria tujuan instruksional.
2. Materi pelajaran supaya terjabar.
3. Relevan dengan kebutuhan siswa.
4. Keseuaian dengan kondisi masyarakat.
5. Materi pelajaran yang mengandung segi-segi etik.
6. Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan
logis.
7. Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang
ahli, dan masyarakat.
12. 9
DAFTAR PUSTAKA
Chanda, Donald H. 2000. Teaching and Learning Materials Analysis and
Development In Basic Education. Paris: Supported by UNESCO Basic
Education Division.
Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar
dan Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.
Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.
14. Modul Al-Fikr “Character Building”
iPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya dengan
pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya bangsa. Berkaitan dengan
hal ini, Pemerintah telah melakukan penyesuaian beberapa nama mata pelajaran yang antara
lain adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti.
Kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan Standar Kompetensi (SK) sebagai acuan
dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Sebagai gantinya, Kurikulum 2013 telah
menyusun Kompetensi Inti (KI). Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap kelas atau
program (PP No. 32/2013).
Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar. Perubahan perilaku dalam
pengamalan ajaran agama dan budi pekerti menjadi perhatian utama.
Dengan demikian tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai secara optimal dan
selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pekalongan, April 2016
Penyusun
Kata Pengantar
15. Modul Al-Fikr “Character Building”
iiPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
KATA PENGANTAR
Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI
Error! Bookmark not defined.
SILABUS PEMBELAJARAN 1
BAB 1 Hidup Bersih Semua Jadi Nyaman 9
A. Pengertian Thaharah 10
B. Macam-macam Hadas 10
C. Macam-macam Najis 10
D. Tata cara bersuci dari Hadats besar dan hadats kecil 11
E. Hikmah Thaharah 16
AYO BERLATIH 17
POWER POINT MATERI 21
DAFTAR PUSTAKA 27
Daftar Isi
16. Modul Al-Fikr “Character Building”
1Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Satuan pendidikan : SMP
KELAS : VII
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,
seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4 : Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori).
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
1.1.Memahami ketentuan
bersuci dari hadas
Ketentuan bersuci
dari hadas kecil dan
Mengamati Tugas 3 x 3 JP Buku siswa
SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN BUDI PEKERTI
17. Modul Al-Fikr “Character Building”
2Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
kecil dan hadas besar
1.2.Mempraktikkan tata
cara bersuci dari hadas
kecil dan hadas besar.
hadas besar
1. Pengertian
Taharah
2. Macam-macam
hadas
3. Macam-macam
najis
4. Tata cara bersuci
dari hadas kecil
dan hadas besar.
5. Hikmah Taharah.
Mengamati dan memberi
komentar gambar atau tayangan
yang terkait dengan kebersihan.
Menyimak dan membaca
penjelasan mengenai
ketentuanbersuci dari hadas kecil
dan hadas besar.
Membaca dalil naqli mengenai
ketentuan bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar.
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang
ketentuan bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar.
Mengajukan pertanyaan terkait
dengan tata cara bersuci dari hadas
kecil dan hadas besar.
Eksperimen/explore
Secara berkelompok mencari data
dari berita atau informasi tentang
ketentuan bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar.
Mendiskusikan tata cara bersuci
dari hadas kecil dan hadas besar.
Mendiskusikan manfaat bersuci
dari hadas kecil dan hadas besar.
Menuliskan hasil
pengamatan terhadap
perilaku-perilaku yang
selalu memperhatikan
yang memperhatikan
kesucian baik hadas
maupun najis di
lingkungan tempat
tinggalnya.
Observasi
Mengamati
pelaksanaan diskusi
dengan menggunakan
lembar observasi yang
memuat:
Isi diskusi (bersuci
dari hadas kecil dan
hadas besar).
Sikap yg ditunjukkan
siswa terkait dengan
tanggung jawabnya
terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi dan
kerja kelompok.
Portofolio
Membuat paparan
Kemdikbud
Gambar/
video/
multimedia
interaktif
Internet
Media
cetak
18. Modul Al-Fikr “Character Building”
3Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Asosiasi
Membuat analisis tata cara bersuci
dari hadas kecil dan hadas besar.
Merumuskan manfaat bersuci dari
hadas kecil dan hadas besar.
Komunikasi
Mendemonstrasikan praktik
bersuci dari hadas kecil dan hadas
besar.
Menyajikan paparan bagan
tentang ketentuan bersuci dari
hadas kecil dan hadas besar.
Memaparkan rumusan hikmah dan
manfaat bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar
Menanggapi pertanyaan dalam
diskusi.
Merumuskan kesimpulan.
bagan alur tata cara
bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar.
Membuat paparan
manfaatbersuci dari
hadas kecil dan hadas
besar dalam kehidupan
sehari-hari.
Tes
Tes kemampuan
kognitif dengan bentuk
tes soal-soal pilihan
ganda dan uraian.
Tes kemampuan
psikomotorik dengan
unjuk kerja tentang
tayamum/wudhu.
2.1.Memahami ketentuan
shalat berjamaah
2.2.Mempraktikkan shalat
berjamaah
Salat wajib
berjamaah
1. Pengertian shalat
berjamaah
2. Dalil naqli
mengenaishalat
berjamaah
3. Ketentuan shalat
berjamaah
Mengamati
Mengamati dan memberi
komentar gambar atau tayangan
yang terkait dengan shalat
berjamaah.
Menyimak dan membaca
penjelasan mengenai tata cara
shalat berjamaah.
Membaca dalil naqli
Tugas
Menuliskan hasil
pengamatan terhadap
ciri-ciri orang yang rajin
melaksanakan shalat
berjamaah di
lingkungan tempat
tinggal.
3 x 3 JP Buku siswa
Kemdikbud
Gambar/
video/
multimedia
interaktif
Internet
Media
cetak
19. Modul Al-Fikr “Character Building”
4Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
4. Tata cara shalat
berjamaah
5. Hikmah shalat
berjamaah.
mengenaishalat berjamaah.
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang
ketentuan shalat berjamaah.
Mengajukan pertanyaan terkait
dengan tata cara pelaksanaan
shalat berjamaah.
Eksperimen/explore
Secara berkelompok mencari data
dari berita atau informasi tentang
ketentuanshalat berjamaah.
Mendiskusikan tata carashalat
berjamaah.
Mendiskusikan manfaat shalat
berjamaah.
Asosiasi
Membuat analisis tata carashalat
berjamaah.
Membuat analisis tentang
halangan shalat berjamaah.
Merumuskan manfaat shalat
berjamaah.
Komunikasi
Mendemonstrasikan praktik shalat
Observasi
Mengamati
pelaksanaan diskusi
dengan menggunakan
lembar observasi yang
memuat:
Isi diskusi (shalat
berjamaah).
Sikap yg ditunjukkan
siswa terkait dengan
tanggung jawabnya
terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi dan
kerja kelompok.
Portofolio
Membuat paparan
bagan alur tata
carashalat berjamaah.
Membuat paparan
manfaatshalat
berjamaah.
Tes
Tes kemampuan
kognitif dengan bentuk
tes soal – soal pilihan
ganda dan uraian.
20. Modul Al-Fikr “Character Building”
5Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
berjamaah.
Menyajikan paparan bagan
tentang ketentuan shalat
berjamaah.
Memaparkan rumusan hikmah dan
manfaat shalat berjamaah.
Menanggapi pertanyaan dalam
diskusi.
Merumuskan kesimpulan.
Tes kemampuan
psikomotorik dengan
unjuk kerja tentang
shalat berjamaah
3.1.Memahami ketentuan
shalat Jumat
3.2.Mempraktikkan shalat
Jumat
Shalat Jumat
1. Pengertian shalat
Jumat
2. Dalil naqli
mengenaishalat
Jumat
3. Ketentuan shalat
Jumat
4. Tata cara shalat
Jumat
5. Hikmah shalat
Jumat
Mengamati
Mengamati dan memberi
komentar gambar atau tayangan
yang terkait dengan shalat Jumat.
Menyimak dan membaca
penjelasan mengenai tata cara
shalat Jumat.
Membaca dalil naqli
mengenaishalat Jumat.
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang
ketentuan shalat Jumat.
Mengajukan pertanyaan terkait
dengan tata cara pelaksanaan
shalat Jumat.
Eksperimen/explore
Secara berkelompok mencari data
Tugas
Menuliskan hasil
pengamatan terhadap
orang yang rajin
melaksanakan shalat
Jumat di lingkungan
tempat tinggal.
Observasi
Mengamati
pelaksanaan diskusi
dengan menggunakan
lembar observasi yang
memuat:
Isi diskusi (shalat
Jumat).
Sikap yg ditunjukkan
siswa terkait dengan
tanggung jawabnya
3 x 3 JP Buku
siswa
Kemdikbu
d
Gambar/
video/
multimedi
a interaktif
Internet
21. Modul Al-Fikr “Character Building”
6Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
dari berita atau informasi tentang
ketentuanshalat Jumat.
Mendiskusikan tata carashalat
Jumat.
Mendiskusikan manfaat shalat
Jumat.
Asosiasi
Membuat analisis tata carashalat
Jumat.
Membuat analisis tentang
halangan shalat Jumat.
Merumuskan manfaat shalat
Jumat.
Komunikasi
Mendemonstrasikan praktik shalat
Jumat.
Menyajikan paparan bagan
tentang ketentuan shalat Jumat.
Memaparkan rumusan hikmah dan
manfaat shalat Jumat.
Menanggapi pertanyaan dalam
diskusi.
Merumuskan kesimpulan.
terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi dan
kerja kelompok.
Portofolio
Membuat paparan
bagan alur tata
carashalat Jumat.
Membuat paparan
manfaatshalat Jumat.
Tes
Tes kemampuan
kognitif dengan bentuk
tes soal – soal pilihan
ganda dan uraian.
Tes kemampuan
psikomotorik dengan
unjuk kerja tentang
shalat Jumat.
4.1.Memahami ketentuan
shalat jamak qasar
4.2.Mempraktikkan shalat
Shalat jamak qasar
1. Pengertian shalat
jamak qasar
Mengamati
Mengamati dan memberi
komentar gambar atau tayangan
Tugas
Tuliskan pengalaman
kalian dalam
3 x 3 JP Buku
siswa
Kemdikbu
22. Modul Al-Fikr “Character Building”
7Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
shalat jamak qasar 2. Dalil naqli
mengenai shalat
jamak qasar
3. Ketentuan shalat
jamak qasar
4. Tata cara shalat
jamak qasar
5. Hikmah shalat
jamak qasar
yang terkait dengan shalat jamak
qasar.
Menyimak dan membaca
penjelasan mengenai tata cara
shalat jamak qasar.
Membaca dalil naqli mengenai
shalat jamak qasar.
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang
ketentuan shalat jamak qasar.
Mengajukan pertanyaan terkait
dengan tata cara pelaksanaan
shalat jamak qasar.
Eksperimen/explore
Secara berkelompok mencari data
dari berita atau informasi tentang
ketentuan shalat jamak qasar.
Mendiskusikan tata carashalat
jamak qasar.
Mendiskusikan manfaat shalat
jamak qasar.
Asosiasi
Membuat analisis tata carashalat
jamak qasar.
Membuat analisis syarat shalat
melaksanakan shalat
jamak qasar.
Observasi
Mengamati
pelaksanaan diskusi
dengan menggunakan
lembar observasi yang
memuat:
Isi diskusi (shalat
jamak qasar).
Sikap yg ditunjukkan
siswa terkait dengan
tanggung jawabnya
terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi dan
kerja kelompok.
Portofolio
Membuat paparan
bagan alur tata
carashalat jamak qasar.
Membuat paparan
manfaatshalat jamak
qasar.
Tes
Tes kemampuan
d
Gambar/
video/
multimedi
a interaktif
Internet
23. Modul Al-Fikr “Character Building”
8Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
jamak qasar.
Merumuskan manfaat shalat
jamak qasar.
Komunikasi
Mendemonstrasikan praktik shalat
jamak qasar.
Menyajikan paparan bagan
tentang ketentuan shalat jamak
qasar.
Memaparkan rumusan hikmah dan
manfaat shalat jamak qasar.
Menanggapi pertanyaan dalam
diskusi.
Merumuskan kesimpulan.
kognitif dengan bentuk
tes soal-soal pilihan
ganda dan uraian.
Tes kemampuan
psikomotorik dengan
unjuk kerja tentang
shalatjamak qasar.
24. Modul Al-Fikr “Character Building”
9Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Semua Bersih Hidup Jadi
Nyaman (Taharah)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.I Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya terkait fenomena
dankejadian yang tampak mata.
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang dalam sudut pandang/teori.
B.Kompetensi Dasar (KD)
1.4 Menerapkan ketentuanbersuci dari hadaskecil danhadasbesar berdasarkan
syariatIslam.
3.8 Memahami ketentuan bersuci dari hadaskecil dan hadasbesar.
4.8 Mempraktikkan tata cara bersuci dari hadaskecil dan hadasbesar.
Bab
1
25. Modul Al-Fikr “Character Building”
10Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
A.Pengertian Thaharah
Thaharah artinya bersuci, menurut syari’at Islam itu ada dua yaitu:
1. Sebab Hadats
a. Hadats besar yang harus di sucikan dengan mandi atau tayamum.
b. Hadats kecil yang harus disucikan dengan berwudhu atau tayamum (jika tidak ada
air).
2. Sebab najis yang harus disucikan dengan air hingga hilang warnanya, rasanya dan
baunya.
B.Macam-macam Hadats
Oleh ulama’ fiqih, najis itu dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Hadats Besar
Hadats besar adalah hadas yang terdiri atas air mani, haid (menstruasi), nifas
(mengeluarkan darah sesudah bersalin) dan wiladah atau melahirkan.
2. Hadats Kecil
Hadats kecil adalah hadats yang mencakup keluarnya sesuatu dari dua jalan (dubur
dan kubul), hilangnya kesadaran karena mabuk atau pingsan, tidur nyenyak, kecuali tidur
sambil duduk dan menyentuh kemaluan dan dubur dengan telapak tangan.
C.Macam-macam Najis
Oleh ulama ahli fiqih, najs itu dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Najis Mukhofafah
Artinya najis ringan. Yang termasuk najis Mukhafafah (ringan) itu seperti air kencing
bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu apapun
kecuali air susu ibunya.
2. Najis Mugholadhoh
Artinya najis yang sangat berat. Yang termasuk najis mugholadhoh adalah air liur
anjing dan babi. Apabila pakaian kita kena jilatan anjing, maka cara mensucikannya yaitu
dengan dibasuh 7 kali, salah satu diantaranya dicampur dengan debu.
3. Najis Mutawasithoh
Artinya najis pertengahan, yakni antara najis-najis mugholadhoh dan mukhofafah.
Seperti sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur manusia atau binatang, barang cair yang
memabukkan dan lain sebagainya. Cara mensucikannya yaitu dengan disiram air bersih
hingga hilang rupa, bau dan rasanya.
26. Modul Al-Fikr “Character Building”
11Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
D.Tata cara bersuci dari Hadats besar dan hadats kecil
1. Tata cara bersuci dari hadats besar
Yaitu dengan cara mandi atau tayamum.
a. Mandi
Apabila kita akan mengerjakan sholat hendaklah kita suci dan bersih dari hadas
besar. Seseorang itu tidak sah sholatnya apabila ia menyandang hadats besar. Cara
menghilangkannya yaitu dengan mandi wajib, yaitu dengan membasuh seluruh tubuh
mulai puncak ranbut hingga ujung kaki.
1) Adapun yang menyebabkan mandi wajib atau berhadats besar, yaitu:
a) Bersetubuh atau junub, yakni bertemunya dua khitan.
b) Keluarnya mani baik disebabkan bersetubuh atau karena mimpi. Mandi yang
demikian itu disebut mandi junub atau jinabat.
c) Sebab selesai haid.
d) Sebab selesai melahirkan (melahirkan).
e) Sebab nifas (bersalin; setelah selesai berhentinya keluar darah setelah
melahirkan).
f) Sebab mati, yang matinya bukan mati syahid.
2) Fardhu mandi
a) Niat, niat hanya dilakukan didalam hati, bersamaan dengan menuangkan air
diatas kepalanya. Untuk memudahkan niat didalam hati, sebaiknya lisan
mengucapkan lafal niat mandi, yaitu:
ُْتيَوَنَُُلْسغْلاُُِعْفَرِلُُِثَدَحْلاَُُ ْالُُِرَبْكُُْرَفُاًضُُِ ِِلُاَعَتُىَل
Artinya: “aku nait mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karna
Allah ta’ala.
b) Menghilangkan najis bila terdapat pada tubuhnya.
c) Membasuh seluruh tubuhnya, rambut dan kulitnya dengan air.
3) Sunnat mandi
a) Membaca basmallah
b) Berwudhu sebelum mandi.
c) Menggosokkan tangan keseluruh tubuh.
27. Modul Al-Fikr “Character Building”
12Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
d) Bersambung (tidak terputus-putus, misalnya: membasuh kepala sampai leher
pada waktu malam hari, dan leher kebawah pada pagi hari).
e) Mendahulukan bagian tubuh yang kanan atas yang bagian kiri.
b. Tayamum
Tayamum ialah mengusapkan tanah kemuka dan kedua tangan sampai siku
dengan beberapa syarat. Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi, sebagai
rukhsah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa
halangan (uzur), yaitu:
1) Uzur karena sakit, kalau ia memakai air, bertambah sakitnya atau lambat
sembuhnya, menurut keterangan dokter atau dukun yang telah berpengalaman
tentang penyakit serupa.
2) Karena adalam perjalanan.
3) Karena tidak ada air.
a) Syarat tayamum
Sudah masuk waktu shalat
Sudah diuasahakan mencari air
Dengan tanah yang suci dan berdebu
b) Fardhu (rukun) tayamum
Niat
Mengusap muka dengan tanah
Mengusap kedua tangan sampai kesiku dengan tanah.
Menertibkan rukun-rukun.
c) Tata cara bertayamum
Carilah debu yang ada ditanah lapang atau pada dinding-dinding tembok
yang bersih.
Kedua telapak tangan diletakkan diatas tanah atau debu, sambil niat di dalam
hati untuk mengerjakan sholat. Adapun lafadz niat tayamum yaitu:
نويتُالتيممُلستباُحةُالصالُةُفرضاُهللُتعاُلىُ
Artinya: “aku niat bertayamum untuk dapat mengerjakan sholat fardhu
karena Allah Ta’ala.
Kemudian debu itu ditiup, supaya tinggal debu yang halus
Sesudah diusapkan kemuka sampai merata.
28. Modul Al-Fikr “Character Building”
13Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Kedua telapak tangan atau debu yang kedua kalinya.
Sesudah itu diusapkan pada punggung tangan sampai pergelangan. Dimulai
dari sebelah kanan. Pengusapan ini cukup sekali saja.
Selesai bertayamum, kemudian berdo’a sebagaimana doa sesudah wudhu.
ُامهّٰللَاُ،ٗهل ْوسَرَُو ٗهْدبَعاًدامَحُم انَادَهْشَا َُو ٗهَلُ َْكي َِرش َُلَهدْح َُوهللا اِلاَُهِٰلا َُل ْنَاُدَهْشَا
ُ،َْنيِباوااتُال َنُِم ْيِنْلَعْاجَُْني ِحِلااصُال َكِداَبِعُ َنُِم ْيَنْلَعْجَ،ُوَْني ِِّرِهَطَتمُْال َنُِم ْيِنْلَعْاج َو
َُْكيَلِاُب ْوتَاَُوَكرِفْغَتْسَاَُتْنَ اِلاَُهِٰلا َُلْنَادَهْشُاَكِدَْمحِبَُوامهّٰلُالَكَناَحْبس.
Artinya:"Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada
sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya
dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan
jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-
hamba-Mu yang shaleh."
2. Tata cara bersuci dari hadats kecil
a. Wudhu
Wudhu artinya bersih dan indah. sedangkan menurut istilah (syariah islam)
artinya menggunakan air pada anggota badan tertentu dengan cara tertentu yang
dimulai dengan niat guna menghilangkan hadast kecil. Wudhu merupakan salah satu
syarat sahnya sholat (orang yang akan sholat, diwajibkan berwudhu lebih dulu, tanpa
wudhu shalatnya tidak sah.
b. Niat sebelum wudhu dan do’a sesudah wudhu:
Niat wudhu:
ِْمي ِجَّالر ِانَطْيَّشال َنِم ِهللاِبُذ ُْوعَا–ِْمي ِحَّالر ِن ٰمْحَّالر ِهللا ِمْسِب
ُْتيَوَنىٰالَعَت ِ ه ًِاّلِلضْرَف ِرَغْصَ ْاْل ِثَدَحْلا ِعْفَرِلَء ُْوضُوْلا
"Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah."
Do’a sesudah wudhu:
ُٗهدْبَعًادَّمَحُم َّنَاُدَهْشَاَو ٗهَل َكْي َِرش َْل ُهَدْح َو ُهللا َِّْلا َهِٰلا َْل ْنَا ُدَهْشَاْيِنْلَعْاج َّمُههللَا ،ٗهُل ْوُسَرَو
َ َْني ِحِلاَّصال َكِداَبِع َنِم ْيَنْلَعْجَو ،َْني ِرِِّهَطَتُمْلا َنِم ْيِنْلَعْاجَو ،َْنيِباَّوَّتال َنِم
Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada sekutu
bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-
29. Modul Al-Fikr “Character Building”
14Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang
suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh."
c. Tata cara berwudhu
1. Apabila seorang muslim mau berwudhu maka hendaknya ia berniat di dalam
hatinya kemudian membaca basmallah.
2. Disunnahkan mencuci kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali sebelum
memulai wudhu.
3. Berkumur-kumur.
4. Menghirup air dengan hidung lalu mengeluarkannya. Disunnahkan ketika
menghirup air di lakukan dgn kuat kecuali jika dalam keadaan berpuasa maka ia
tidak mengeraskannya krn dikhawatirkan air masuk ke dalam tenggorokan.
Rasulullah bersabda "Keraskanlah di dalam menghirup air dgn hidung kecuali jika
kamu sedang berpuasa."
5. Lalu mencuci muka. Batas muka adl dari batas tumbuhnya rambut kepala bagian
atas sampai dagu dan mulai dari batas telinga kanan hingga telinga kiri. Dan jika
rambut yg ada pada muka tipis maka wajib dicuci hingga pada kulit dasarnya.
Tetapi jika tebal maka wajib mencuci bagian atasnya saja namun disunnahkan
mencelah-celahi rambut yg tebal tersebut. Karena Rasulullah selalu mencelah-
celahi jenggotnya di saat berwudhu.
6. Kemudian mencuci kedua tangan sampai siku karena Allah berfirman "dan kedua
tanganmu hingga siku."
7. Kemudian mengusap kepala beserta kedua telinga satu kali dimulai dari bagian
depan kepala lalu diusapkan ke belakang kepala lalu mengembalikannya ke depan
kepala. Setelah itu langsung mengusap kedua telinga dgn air yg tersisa pada
tangannya.
8. Lalu mencuci kedua kaki sampai kedua mata kaki karena Allah berfirman "dan
kedua kakimu hingga dua mata kaki." . Yang dimaksud mata kaki adl benjolan yg
ada di sebelah bawah betis. Kedua mata kaki tersebut wajib dicuci berbarengan dgn
kaki. Orang yg tangan atau kakinya terpotong maka ia mencuci bagian yg tersisa yg
wajib dicuci. Dan apabila tangan atau kakinya itu terpotong semua maka cukup
mencuci bagian ujungnya saja.
9. Ketika berwudhu wajib mencuci anggota-anggota wudhunya secara berurutan tidak
menunda pencucian salah satunya hingga yg sebelumnya kering.
30. Modul Al-Fikr “Character Building”
15Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
10. Boleh mengelap anggota-anggota wudhu seusai berwudhu.
d. Sunnah wudhu:
1. Disunnatkan bagi tiap muslim menggosok gigi sebelum memulai wudhunya
2. Disunnatkan pula mencuci kedua telapak tangan tiga kali sebelum berwudhu
sebagaimana disebutkan di atas kecuali jika setelah bangun tidur maka hukumnya
wajib mencucinya tiga kali sebelum berwudhu. Sebab boleh jadi kedua tangannya
telah menyentuh kotoran di waktu tidurnya sedangkan ia tidak merasakannya.
3. Disunnatkan keras di dalam meng-hirup air dgn hidung sebagaimana dijelaskan di
atas.
4. Disunnatkan bagi orang muslim mencelah-celahi jenggot jika tebal ketika
membasuh muka.
5. Disunnatkan bagi orang muslim mencelah-celahi jari-jari tangan dan kaki di saat
mencucinya krn Rasulullah bersabda “Celah-celahilah jari-jemari kamu.”.
6. Mencuci anggota wudhu yg kanan terlebih dahulu sebelum mencuci anggota
wudhu yg kiri. Mencuci tangan kanan terlebih dahulu kemudian tangan kiri dan
begitu pula mencuci kaki kanan sebelum mencuci kaki kiri.
7. Mencuci anggota-anggota wudhu dua atau tiga kali namun kepala cukup diusap
satu kali usapan saja.
8. Tidak berlebih-lebihan dalam pemakaian air krn Rasulullah berwudhu dgn mencuci
tiga kali lalu bersabda “Barangsiapa mencuci lbh maka ia telah berbuat kesalahan
dan kezhaliman.”
e. Perkara yang membatalkan wudhu
1. Keluarnya air kencing dan sesuatu yang dihukumi air kencing seperti cairan (yang
belum jelas) setelah kencing dan sebelum istibra'.
2. Keluarnya tinja, baik dari tempatnya yang tabi'i atau yang lain, banyak ataupun
sedikit.
3. Keluarnya angin dari dubur, baik bersuara maupun tidak.
4. Tidur yang mengalahkan indera pendengar dan indera penglihat (hilang kesadaran).
5. Segala sesuatu yang menghilangkan kesadaran seperti gila, pingsan, mabuk, dan
lain-lainnya.
6. Istihadhah kecil dan sedang (bagi wanita).
31. Modul Al-Fikr “Character Building”
16Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
E. Hikmah Thaharah
1. Thaharah termasuk tuntunan fitrah. Fitrah manusia cenderung kepada kebersihan dan
membenci kotoran serta hal-hal yang menjijikkan.
2. Memelihara kehormatan dan harga diri. Karena manusia suka berhimpun dan duduk
bersama. Islam sangat menginginkan, agar orang muslim menjadi manusa terhormat dan
punya harga diri di tengah kawan-kawannya
3. Memelihara kesehatan. Kebersihan merupakan jalan utama yang memelihara manusia
dari berbagai penyakit, karena penyakit lebih sering tersebar disebabkan oleh kotoran.
Dan membersihkan tubuh, membasuh wajah, kedua tangan, hidung dan keudua kaki
sebagai anggota tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan kotoran akan
membuat tubuh terpelihara dari berbagai penyakit
4. Beribadah kepada Allah dalam keadaan suci. Allah menyukai orang-orang yang gemar
bertaubat dan orang-orang yang bersuci.
32. Modul Al-Fikr “Character Building”
17Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
I. Penerapan
1. Isilah kolom di bawah ini dengan menyebutkan contoh hadaskecil atau besar dan
caramenyucikannya!
Peristiwa yangterjadi Jenishadas Cara menyucikannya
hilang akal (misalnyatidur) Hadaskecil ber-
wudhuataubertayammum
2. Isilah kolom di bawah ini dengan menyebutkan contoh najisdan cara membersihkanya!
Peristiwa yangterjadi Jenis Najis Cara menyucikannya
terkena kotoran cicak mutawasithah
menyucikan sampaihilang bau, rasa
danwarnanya
Ayo Berlatih
34. Modul Al-Fikr “Character Building”
19Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
II. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B,
C, dan D!
1. Taharah mengajarkan kepada kita agar selalu hidup...
A.sederhana B.damai
C.bersih D.tenang
2. Menyapu muka dan kedua tangan sampai siku dengan tanah suci sebagai pengganti
wudhuatau mandi adalah...
A. Taharah B.mandi wajib
C. istinja’ D.tayammum
3. Tujuan tayammumadalah untuk menghilangkan...
A.hadaskecil B.hadasbesar
C.hadas kecil dan hadasbesar D.najis
4. Orang yang melakukan tayammumadalah orang yang...
A.sedang dalam berpergian
B.sedang sakit sehingga tidak boleh kena air
C.sedang sibuk kerja dan tak sempat mencari air
D.sedang di atas kendaraan
5. Berikut ini yang termasuk rukun tayammumadalah...
A.niat B.membasuh kaki
C.mengusap kepala D.membasuh telinga
6. Salah satu yang membatalkan tayammumadalah...
A.makan dan mimum sebelum shalat
B.berselisih paham dengan teman
C.semua yang membatalkan wudhu
D.melihat maksiat sebelum shalat
35. Modul Al-Fikr “Character Building”
20Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
7. Apabila berhalangan untuk menggunakan air, mandi untuk menghilangkan
hadasbesardiganti dengan...
A.mandi biasa B.tayammum
C.berwudhu D.mandi keramas
8. Penyebab seseorang melakukan mandi besar adalah...
A.buang angin B.buang air kecil
C.menyentuh alat kelamin D.mengeluarkan air mani
36. Modul Al-Fikr “Character Building”
21Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
9. Berikut ini hal-hal yang dibolehkan bagi perempuan yang sedang haid, kecuali...
A.berpuasa B.mendengarkan ceramah
C.dzikirdan beristighfar D.mendengar adzan
10.Apabila tidak terdapat air, maka bersuci untuk menghilangkan hadaskecil maupun
besarcukup dengan tayammum, yaitu...
A.mengusap muka dan telinga dengan debu
B.membasuh muka dan tangan dengan air
C.mengusap muka dan kaki dengan debu
D.mengusap muka dan tangan dengan debu
III. Uraian
Jawablah soal berikut ini sesuai dengan pernyataan!
1. Mengapa taharahitu penting?
2. Jelaskan perbedaan antara hadas dan najis!
3. Sebutkan macam-macam najis dan beri contohnya!
4. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan orang itu berhadas besar!
5. Mengapa perempuan yang sedang haid tidak boleh melaksanakan salat dan puasa?
6. Jelaskan tata cara tayammum!
7. Sebutkan tata cara wudhuyang benar!
8. Sebutkan air yang suci dan menyucikan!
9. Apa yang dimaksud Istinja’!
10.Jelaskan alasan diwajibkannya mandi!
37. Modul Al-Fikr “Character Building”
22Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
IV. Tugas Individu
Setelah kalian mempelajari tentang tata cara taharah, amatilah perilaku yang selalu
memerhatikan kesucian baik dari najis maupun dari hadas di lingkungan tempat kalian
tinggal!
Perilaku peduli dengan kesucian Tanggapanmu
Ketika melihat kotoran tikus di lantai,
Ahmad segera membersihkannya.
Saya sangat mendukung sikap Ahmad agar
lingkungan selalu bersih.
V. Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok sesuai jumlah peserta didik di kelas (Maksimal 5 orang
perkelompok)!
2. Buat tata cara mensucikan najis mukhaffafah, mutawasi ̄ahdan mughalladhah!
3. Buatlah tata cara mensucikan hadas besar dan hadaskecil !
4. Presentasikan hasil kerja kelompok tersebut, kelompok lain memberikan tanggapan !
Nilai
Paraf Orang
Tua
Paraf Guru
38. Modul Al-Fikr “Character Building”
23Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
THAHARAH
Oleh:
1. Dewi Nur Athfiyyah (2021114114)
2. Eka Fatma Novianti ( 2021114022)
39. Modul Al-Fikr “Character Building”
24Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Pengertian Thaharah
Thaharah artinya bersuci, menurut
syari’at Islam itu ada dua yaitu:
1. Sebab Hadats
• Hadats besar yang harus di sucikan
dengan mandi atau tayamum.
• Hadats kecil yang harus disucikan dengan
berwudhu atau tayamum (jika tidak ada
air).
2. Sebab najis yang harus disucikan dengan
air hingga hilang warnanya, rasanya dan
baunya.
Macam-macam Hadats
Oleh ulama’ fiqih, najis itu dikelompokkan
menjadi dua yaitu:
• Hadats Besar
• Hadats Kecil
40. Modul Al-Fikr “Character Building”
25Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Macam-macam Najis
1. Najis Mukhofafah
Artinya najis ringan
2. Najis Mugholadhoh
Artinya najis yang sangat berat
3. Najis Mutawasithoh
Artinya najis pertengahan
Tata cara bersuci dari Hadats besar
dan hadats kecil
1. Tata cara bersuci dari hadats besar
a. Mandi
• Niat, niat hanya dilakukan didalam hati, bersamaan
dengan menuangkan air diatas kepalanya. Untuk
memudahkan niat didalam hati, sebaiknya lisan
mengucapkan lafal niat mandi, yaitu:
َاعَت ِهِلل ًاض ْ َف ِ َ ْ َاْلا ِثَ َ ْلا ِعْفَ ِل َ ْ ُغْلا ُ ْيَ َنَىل
Artinya: “aku nait mandi wajib untuk
menghilangkan hadats besar, fardhu karna Allah
ta’ala.
• Menghilangkan najis bila terdapat pada tubuhnya.
• Membasuh seluruh tubuhnya, rambut dan kulitnya
dengan air.
41. Modul Al-Fikr “Character Building”
26Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
b. Tayamum
Tayamum ialah mengusapkan tanah
kemuka dan kedua tangan sampai siku
dengan beberapa syarat. Tayamum
adalah pengganti wudhu atau mandi.
1. Tata cara tayamum:
• Carilah debu yang ada ditanah lapang atau pada dinding-dinding tembok
yang bersih.
• Kedua telapak tangan diletakkan diatas tanah atau debu, sambil niat di
dalam hati untuk mengerjakan sholat. Adapun lafadz niat tayamum yaitu:
• ي نالا ْلسحالضا فهللتعالى
• Kemudian debu itu ditiup, supaya tinggal debu yang halus
• Sesudah diusapkan kemuka sampai merata.
• Kedua telapak tangan atau debu yang kedua kalinya.
• Sesudah itu diusapkan pada punggung tangan sampai pergelangan. Dimulai
dari sebelah kanan. Pengusapan ini cukup sekali saja.
• Selesai bertayamum, kemudian berdo’a sebagaimana doa sesudah wudhu.
•ُ َهْشَاْنَاَهٰلِاَالُهللِّااَلِاُهَ ْحَوَ ْيِ َشَالَهلَِّنَاُ َهْشَاَوُه ْ َعًا َِّ َ ُمُهلْ ُسَرَو،َِّ ُهِّٰلَلاْيِ ْلَعْجاَ ِم،َ ْ ِبِّاَ َِّ ال
ْيِ ْلَعْجَاوَ ِم،َ ْيِ ِِّهَ َ ُ ْلاْيَ ْلَعْجَوَ ِمَكِدَا ِعَ ْ ِ ِلِّاَ ال.
42. Modul Al-Fikr “Character Building”
27Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Tata cara bersuci dari hadats kecil
a. Wudhu
Wudhu artinya bersih dan indah.
sedangkan menurut istilah (syariah islam)
artinya menggunakan air pada anggota badan
tertentu dengan cara tertentu yang dimulai
dengan niat guna menghilangkan hadast kecil.
Niat sebelum dan sesudah wudhu
1. Niat sebelum wudhu
• ِهِّٰلِلًاضْ َفِ َغْصَاْلا ِثَ َ ْلا ِعْفَ ِلَءْ ُضُ ْلا ُ ْيَ َنٰىلَاعَت
2. Do’a sesudah wudhu
َهل َ ْيِ َشَال ُهَ ْحَو ُهللِّااَلِا َهٰلِاَال ْنَا ُ َهْشَاُه ْ َعًا َِّ َ ُم َِّنَاُ َهْشَاَو
ُهلْ ُسَرَوَ ِم ْيِ ْلَعْجَاو ،َ ْ ِبِّاَ َِّ ال َ ِم ْيِ ْلَعْجا َِّ ُهِّٰلَلا ،
َ ْ ِ ِلِّاَ ال َكِدَا ِع َ ِم ْيَ ْلَعْجَو ،َ ْيِ ِِّهَ َ ُ ْلا
43. Modul Al-Fikr “Character Building”
28Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Tata cara wudhu
1. Niat
2. mencuci kedua telapak tangannya sebanyak tiga
kali sebelum memulai wudhu.
3. Berkumur-kumur.
4. Menghirup air dengan hidung lalu
mengeluarkannya.
5. mencuci muka
6. mencuci kedua tangan sampai siku
7. mencuci kedua kaki sampai kedua mata kaki
8. secara berurutan
Hikmah Thaharah
1. Thaharah termasuk tuntunan fitrah
2. Memelihara kehormatan dan harga diri
3. Memelihara kesehatan.
4. Beribadah kepada Allah dalam keadaan suci
44. Modul Al-Fikr “Character Building”
29Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Hambali. 2012. Aku anak sholeh pandai sholat dan berdo’a. Jawa tengah: Tawadhu.
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.--Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2014.
Labib. 2005. Pilihan sholat terlengkap disertai do’a, dzikir dan wirid serta hikmahnya.
Surabaya: Bintang usaha jaya.
Rasjid, Sulaiman. 2000. Fiqh Islam. Bandung: PT. Sinar baru algensindo.
Rifa’i, Moh. 2014. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT.Karya Toha Putra.
Daftar Pustaka