SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Kategori Kitab : As-Sunnah 
Pengertian As-Sunnah Menurut Syari’at 
Selasa, 6 Nopember 2007 12:47:43 WIB 
PENGERTIAN AS-SUNNAH MENURUT SYARI'AT 
Oleh 
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas 
B. Pengertian As-Sunnah Menurut Syari’at 
As-Sunnah menurut istilah syari’at ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Shallallahu 
'alaihi wa sallam dalam bentuk qaul (ucapan), fi’il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh 
serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri’ (pensyari’atan) bagi ummat 
Islam.[1] 
Adapun hadits menurut bahasa ialah sesuatu yang baru. 
Secara istilah sama dengan As-Sunnah menurut Jumhur Ulama. 
Ada ulama yang menerangkan makna asal secara bahasa bahwa: Sunnah itu untuk perbuatan 
dan taqrir, adapun hadits untuk ucapan. Akan tetapi ulama sudah banyak melupakan makna 
asal bahasa dan memakai istilah yang sudah lazim digunakan, yaitu bahwa As-Sunnah 
muradif (sinonim) dengan hadits. 
As-Sunnah menurut istilah ulama ushul fiqih ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi j 
selain dari Al-Qur-an, baik perbuatan, perkataan, taqrir (penetapan) yang baik untuk menjadi 
dalil bagi hukum syar’i. 
Ulama ushul fiqih membahas dari segala yang disyari’atkan kepada manusia sebagai undang-undang 
kehidupan dan meletakkan kaidah-kaidah bagi perundang-undangan tersebut. 
As-Sunnah menurut istilah ahli fiqih (fuqaha’) ialah segala sesuatu yang sudah tetap dari 
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan hukumnya tidak fardhu dan tidak wajib, yakni 
hukumnya sunnah.[2] 
As-Sunnah menurut ulama Salaf adalah petunjuk yang dilaksanakan oleh Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Shahabatnya, baik tentang ilmu, i’tiqaad (keyakinan), 
perkataan maupun perbuatannya.[3] 
Contoh-contoh dari definisi Sunnah yang dibawakan oleh ahli hadits antara lain:
a. Hadits qauli (Sunnah dalam bentuk ucapan) ialah segala ucapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam yang ada hubungannya dengan tasyri’, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam : 
. ن كُْنرمْ رنمْلِنِ ن ن ن نِ 
“Di antara kebaikan Islam seseorang ialah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat 
baginya.” [4] 
b. Hadits fi’li (Sunnah yang berupa perbuatan) ialah segala perbuatan Nabi Shallallahu 'alaihi 
wa sallam yang diberitakan oleh para Shahabatnya tentang wudhu’, shalat, haji, dan 
selainnya. 
Contoh: 
.ن حَِنْرنْف لْ ننَأنْف نَّأف كُأ أنبَأه أُ نبَن نِ نا نبأن لننْف نِِنبَِنِ كِثْ ننْنِ 
“Dari ‘Utsman bin ‘Affan bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (apabila 
berwudhu’), beliau menyela-nyela jenggotnya.” [5] 
c. Hadits taqriri ialah segala perbuatan Shahabat yang diketahui oleh Nabi Shallallahu 'alaihi 
wa sallam dan beliau membiarkannya (sebagai tanda setuju) dan tidak mengingkarinya. 
Contoh: 
نِْنَ نَُِْ ننْنَ كُ لَِْْاِ ن لِن نعَِِِ لِ ننَْهْ ننَرنن نرَِبْنْنِ لِ يُِْ ن لن ةَِِ نرِ عِْْ لنألا ننِْ كُأ نبْأه أُ نبَن نِ نا نبأن كِ 
نأ كن نن نَّاْ ةننبنَْ أَِ نبْأ عِ لِنكِْن ن نةَنبْْن ن لن ن ننِأِ لِ كُْنأِّأُِ ننِْ ن نرَِبْعِ ننَر نَّنَْهْ نَّةَِ كن نَّرندنأبمْ يِبِ لِ 
. كُدِبِ ن لِنِْ كِ نَّفْ نَِّبَِْن 
“Nabi Shalkallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Bilal setelah selesai shalat Shubuh, 
‘Wahai Bilal, kabarkanlah kepadaku sebaik-baik amalan yang telah engkau kerjakan dalam 
Islam, karena aku telah mendengar suara terompahmu di dekatku di Surga?’ Ia menjawab, 
‘Sebaik-baik amal yang aku kerjakan ialah, bahwa setiap kali aku berwudhu’ siang atau 
malam mesti dengan wudhu’ itu aku shalat (sunnah) beberapa raka’at yang dapat aku 
laksanakan.’” [6] 
Atau kisah dua Shahabat yang melakukan safar, keduanya tidak menemukan air (untuk 
wudhu’) sedangkan waktu shalat sudah tiba, lalu keduanya bertayammum dan mengerjakan 
shalat, kemudian setelah selesai shalat mereka menemukan air sedang waktu shalat masih 
ada, maka salah seorang dari keduanya mengulangi wudhu’ dan shalatnya, kemudian 
keduanya mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian itu. 
Lalu beliau bersabda kepada Shahabat yang tidak mengulangi shalatnya, “Engkau telah 
berbuat sesuai dengan Sunnah.” Dan kepada yang lain (Shahabat yang mengulangi 
shalatnya), beliau bersabda, “Engkau mendapatkan dua ganjaran.” [7]
Di antara makna Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sebagaimana yang 
difahami oleh para Shahabat dan Salafush Shalih Ridhwanullaah ‘alaihim ajma’iin adalah 
sebagai sumber kedua setelah Al-Qur-anul Karim 
Sering kita menyebut Kitabullaah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, 
maksudnya adalah Sunnah sebagai sumber nilai tasyri’. Al-Qur-an menyifatkan As-Sunnah 
dengan makna hikmah. 
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 
نَّةنع كُْن كُْنث بِ ةَِأن نْلَأن نا لُْن لِ بِ ن بََُِِْ نبِِْْ نبَن بِ نِرِِْن نانِِبَِْرِبِ كُْنِْْنْر نا كُْثِنْْرأن نانِِلََِ 
“Ya Rabb kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul di antara mereka yang akan 
membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka dan mengajarkan Al-Kitab dan Al-Hikmah 
kepada mereka dan mensucikan mereka (dari kelakuan-kelakuan yang keji), sesungguhnya 
Engkau Mahamulia lagi Mahabijaksana.” [Al-Baqarah: 129] 
بِ نانِِبَِْرِبِ كُْنِْْنْر نا كُْثِنْْرأن نا فَِ لن ةِكن ن نأَ أُ نبَنه كُْرِ ن مَِْ لنننْ لِ بِ ن نَّةنِ بِِْ نبِِْْ نبَن بِ نِرِِْنِ نانِِلَِ ننِِْْ كننِ ننَنَ ن “Sesungguhnya Allah telah memberi karunia bagi orang-orang yang beriman, ketika Dia 
mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan 
ayat-ayat-Nya dan membersihkan mereka (dari sifat-sifat jahat), dan mengajarkan Al-Kitab 
(Al-Qur-an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah). Sesungguhnya mereka sebelum itu dalam 
kesesatan yang nyata.” [Ali ‘Imranَ 164] 
لنمْنِ أُ نبَن ن ن رَ نانَّةننَ أُ نبَن ن كُْنِْْنْر نا كُْثِنْْرأن نانبَأنرن ن كن رن رنبْْن نالننْف 
“... Dan Allah telah menurunkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah dan mengajarkanmu 
apa-apa yang tidak kamu ketahui. Dan karunia Allah kepadamu amat besar.” [An-Nisaa’َ 
113] 
نِ أُ نا كُْثِنْْرأِ أَِف أُ ن لننْف كندِ نَ نا مَ نا مُْلِمْنف ن بِِْْنىه لِ لِ رَِأِْ “Sebutlah apa-apa yang dibacakan dalam rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah, 
sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Maha Mengetahui.” [Al-Ahzaab: 34] 
نِْْ كننِ ننَنَ ن ن بََُِِْ نبِِْْ نبَن بِ نِرِِْنِ نانِِلََِ بِ نانِِبَِْرِبِ كُْنِْْنْر نا كُْثِنْْرأن نا فَِ لنةِْ نيِِنَ كُأ لنننْ لِ ن “Dialah yang mengutus kepada ummat yang ummi seorang Rasul dari antara mereka yang 
membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya. Yang membersihkan mereka dan mengajarkan 
kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu dalam kesesatan
yang nyata.” [Al-Jumu’ahَ 2] 
Maksud penyebutan Al-Kitab pada ayat-ayat di atas adalah Al-Qur-an. Dan yang dimaksud 
dengan Al-Hik-mah adalah As-Sunnah. 
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Allah menyebut al-Kitab, yang dimaksud adalah Al- 
Qur-an dan menyebut Al-Hikmah. Aku mendengar di negeriku dari para ahli ilmu yang 
mengerti Al-Qur-an berkata bahwa Al-Hikmah adalah As-Sunnah.”[8] 
Qatadah rahimahullah berkata, “Yang dimaksud Al-Hikmah adalah As-Sunnah.” Begitu pula 
penjelasan dari al-Hasan al-Bashri.[9] 
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 
نَ نا اَِّكِ نُِْمَِْ ن نَّنِِب كُأنِِْ نِ نَّيِ أُ ن نانَّيِ كُأم 
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di 
antara kamu...” [An-Nisaa’َ 59] 
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Taat kepada Allah dengan mengikuti Kitab- 
Nya dan taat kepada Rasul adalah mengikuti dan As-Sunnah.” [10] 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Banyak dari Salafush Shalih berkata 
bahwa Al-Hikmah adalah As-Sunnah.” Karena sesungguhnya yang dibaca di rumah-rumah 
isteri Nabi ننََِ نبَُِْ selain Al-Qur-an adalah Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, 
beliau bersabda: 
.نَّن ةََِِ اَِّْرِ عِ كُْنِْْنْر نا حَِبْننِ ننَنِْ 
“Ketahuilah, sesungguhnya aku diberikan Al-Kitab dan yang sepertinya bersamanya.” [11] 
Hasan bin Athiyyah rahimahullah berkata, “Jibril Alaihissallam turun kepada Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam membawa As-Sunnah sebagaimana Al-Qur-an. Mengajarkan 
As-Sunnah itu sebagaimana ia mengajarkan Al-Qur-an.” [12] 
Dan lihat pula kitab-kitab tafsir yang menafsirkan ayat ini (Al-Ahzaab: 34) dalam Tafsir Ibnu 
Katsir dan lainnya dari tafsir Al-Qur-an bil ma’tsur. 
Para Salafush Shalih memberi makna As-Sunnah dengan agama dan syari’at yang dibawa 
oleh Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam secara mutlak dalam masalah ilmu dan amal, dan 
apa-apa yang diterima oleh para Shahabat, Tabi’in dan Salafush Shalih dalam bidang ‘aqidah 
maupun furu’. 
Abu Bakar Radhiyallahu anhu berkata, “Sunnah itu adalah tali Allah yang kuat.” [13]
‘Abdullah bin ad-Dailamy rahimahullah (dari pembesar Tabi’in) berkata, “Telah sampai 
kepadaku bahwa awal hilangnya agama ini adalah karena manusia meninggalkan As- 
Sunnah.” [14] 
Imam al-Lalika- i membawakan penafsiran ayat: 
عأِ ننْبْْننُْر نبَنىه نمِِّنِنْأ نََِ نُِْمَِْ لنرْأنِْْْبْ 
“Kemudian kami jadikan kamu di atas syari’at dari perintah, maka ikutilah...” [Al-Jaatsiyah: 
18] 
“Yakni engkau berada di atas Sunnah.” [15] 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkataَ “Sesungguhnya As-Sunnah itu adalah syari’at, yakni 
apa-apa yang disyari’atkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa 
sallam dari agama (ini).” [16] 
As-Sunnah adalah yang dimaksud dengan hadits-hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 
yang shahih. 
[Disalin dari buku Kedudukan As-Sunnah Dalam Syariat Islam, Penulis Yazid Abdul Qadir 
Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, PO.Box 264 Bogor 16001, Jawa Barat Indonesia, 
Cetakan Kedua Jumadil Akhir 1426H/Juli 2005] 
_______ 
Footnote 
[1]. Qawaa’idut Tahdits (hal. 62), Muhammad Jamaluddin al-Qasimi, Ushul Hadits, Dr. 
Muhammad ‘Ajjaj al-Khathib, cet. IV Darul Fikr 1401 H, Taisir Muthalahil Hadits (hal. 15), 
Dr. Mahmud ath-Thahhan. 
[2]. Lihat kitab Irsyaadul Fuhuul asy-Syaukani (hal. 32), Fat-hul Baari (XIII/245-246), 
Mafhuum Ahlis Sunnah wal Jama’ah ‘inda Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (hal. 37-43). 
[3]. Lihat pada buku penulis, Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah (hal. 10). 
[4]. HR. At-Tirmidzi (no. 2317), Ibnu Majah (no. 3976), Ibnu Hibban (Ta’liiqatul Hisaan ‘ala 
Shahiih Ibni Hibban no. 229), hadits ini hasan. 
[5]. HR. At-Tirmidzi (no. 31), Ibnu Majah (no. 430), Shahih Ibni Majah (no. 345), al-Hakim 
(I/149) dan al-Hakim berkata, “Sanadnya shahih.” At-Tirmidzi berkataَ “Hasan shahih.” 
Lihat Shahih Ibni Majah (no. 344) dari Shahabat ‘Ammar bin Yasir. 
[6]. HR. Al-Bukhari (no. 1149) dan Muslim (no. 2458), dari Shahabat Abu Hurairah 
Radhiyallahu anhu. 
[7]. HR. Abi Dawud (no. 338-339), an-Nasa-i (I/213) dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu 
anhu. Lihat Shahih Sunan Abu Dawud (no. 366), cet. I/ Ghar-raas, th. 1423 H. 
[8]. Ar-Risaalah (hal. 78 no. (252)), tahqiq Syaikh Ahmad Muhammad Syakir rahimahullah. 
[9]. Lihat Syarah Ushul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama’ah oleh Imam al-Lalikaaiy (I/78 no. 
70-71), tahqiq Dr. Ahmad Sa’ad Hamdan.
[10]. Tafsir Ibnu Katsir (I/568). 
[11]. HSR. Abu Dawud (no. 4604) dan Ahmad (IV/131). 
[12]. Fatawaa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (III/366). 
[13]. Asy-Syahru wal Ibanah, Ibnu Baththah al-‘Ukbary (no. 49). 
[14]. Sunan ad-Darimi (I/45). 
[15]. Syarah Ushul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama’ah oleh Imam al-Lalika- i (I/76-77 no. 
66). 
[16]. Majmu’ Fataawaa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (IV/436

More Related Content

What's hot

Pentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk KitaPentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk KitaErwin Wahyu
 
tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah aswajanu
 
Alwajiz fil manhaj
Alwajiz fil manhajAlwajiz fil manhaj
Alwajiz fil manhajArdian DP
 
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoaWaktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoaHendri Syahrial
 
01. kitab permulaan wahyu
01. kitab permulaan wahyu01. kitab permulaan wahyu
01. kitab permulaan wahyuArifuddin Ali.
 
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu RasytahTafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu RasytahWahyu Nugroho
 
Dalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUDalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUaswajanu
 
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Idrus Abidin
 
Bacaan shalawat nariyah
Bacaan shalawat nariyahBacaan shalawat nariyah
Bacaan shalawat nariyahBob Arrio
 
4 orang yang dilaknat allah
4 orang yang dilaknat allah4 orang yang dilaknat allah
4 orang yang dilaknat allahAbyanuddin Salam
 
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]badruzaman82
 
Tawasul kepada allah
Tawasul kepada allahTawasul kepada allah
Tawasul kepada allahAki Untol
 

What's hot (20)

Pentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk KitaPentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk Kita
 
tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah
 
Alwajiz fil manhaj
Alwajiz fil manhajAlwajiz fil manhaj
Alwajiz fil manhaj
 
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoaWaktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
 
Ayat dakwah
Ayat dakwahAyat dakwah
Ayat dakwah
 
01. kitab permulaan wahyu
01. kitab permulaan wahyu01. kitab permulaan wahyu
01. kitab permulaan wahyu
 
Tatacara Shalat
Tatacara ShalatTatacara Shalat
Tatacara Shalat
 
Lisa
LisaLisa
Lisa
 
Ibadah umrah
Ibadah umrahIbadah umrah
Ibadah umrah
 
Dzikrullah
DzikrullahDzikrullah
Dzikrullah
 
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu RasytahTafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
 
Ikhbat
IkhbatIkhbat
Ikhbat
 
Dalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUDalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NU
 
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
 
Bacaan shalawat nariyah
Bacaan shalawat nariyahBacaan shalawat nariyah
Bacaan shalawat nariyah
 
Adab membaca alqur’an
Adab membaca alqur’anAdab membaca alqur’an
Adab membaca alqur’an
 
4 orang yang dilaknat allah
4 orang yang dilaknat allah4 orang yang dilaknat allah
4 orang yang dilaknat allah
 
Tahlil dan dalilnya
Tahlil dan dalilnyaTahlil dan dalilnya
Tahlil dan dalilnya
 
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
 
Tawasul kepada allah
Tawasul kepada allahTawasul kepada allah
Tawasul kepada allah
 

Viewers also liked

presentation hadis dan sunnah
presentation hadis dan sunnahpresentation hadis dan sunnah
presentation hadis dan sunnahfatimahzahrah92
 
Mustolah hadis
Mustolah hadis Mustolah hadis
Mustolah hadis long71
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularismedr2200s
 
Ijtihad dalam Muamalat Kewangan
Ijtihad dalam Muamalat KewanganIjtihad dalam Muamalat Kewangan
Ijtihad dalam Muamalat KewanganIlaa Pilus
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an Dyra Yunilaili
 
Slide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahSlide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahKesuma Wahida
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’anVia Dewi Syahara
 
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah completeAngah Rahim
 

Viewers also liked (17)

MAKALAH -FUNGSI HADIST
MAKALAH -FUNGSI HADISTMAKALAH -FUNGSI HADIST
MAKALAH -FUNGSI HADIST
 
1008461 12 bimbingan hadis
1008461 12 bimbingan hadis1008461 12 bimbingan hadis
1008461 12 bimbingan hadis
 
presentation hadis dan sunnah
presentation hadis dan sunnahpresentation hadis dan sunnah
presentation hadis dan sunnah
 
Mustolah hadis
Mustolah hadis Mustolah hadis
Mustolah hadis
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
 
Ijtihad dalam Muamalat Kewangan
Ijtihad dalam Muamalat KewanganIjtihad dalam Muamalat Kewangan
Ijtihad dalam Muamalat Kewangan
 
Kumpulan Pembentangan
Kumpulan PembentanganKumpulan Pembentangan
Kumpulan Pembentangan
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
Ijma - Fiqih
Ijma - FiqihIjma - Fiqih
Ijma - Fiqih
 
3 Sunnah
3 Sunnah3 Sunnah
3 Sunnah
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
Slide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahSlide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ah
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islam Sumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
 
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
 
Iman
ImanIman
Iman
 

Similar to Pengertian as sunnah menurut syari’at

06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar haAgusSupriatna33
 
Adab al-quran
Adab al-quranAdab al-quran
Adab al-quranmasdalul
 
4. Fiqh Ramadhan (Hukum dan Keringanan Puasa).pdf
4. Fiqh Ramadhan (Hukum dan Keringanan Puasa).pdf4. Fiqh Ramadhan (Hukum dan Keringanan Puasa).pdf
4. Fiqh Ramadhan (Hukum dan Keringanan Puasa).pdfc9fhbm7gzj
 
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdfahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdfKHAIRULMOHD7
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anridwansyah218
 
MANHAJ TALAQQI WAL ISTIDLAL.docx
MANHAJ TALAQQI WAL ISTIDLAL.docxMANHAJ TALAQQI WAL ISTIDLAL.docx
MANHAJ TALAQQI WAL ISTIDLAL.docxAshabulJawiyin
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2Ra Hardianto
 
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...caturwibowo83
 
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.pptsumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.pptJakaLanang3
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islamJuaria Muin
 
Usul fiqh, hadith.
Usul fiqh, hadith.Usul fiqh, hadith.
Usul fiqh, hadith.jimoh370
 
Aqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul haditsAqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul haditsArdian DP
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisQomaruz Zaman
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMSarah Nadhila
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2ikbar ghifari
 
Hadis Dakwah K5
 Hadis Dakwah K5 Hadis Dakwah K5
Hadis Dakwah K5LBB. Mr. Q
 

Similar to Pengertian as sunnah menurut syari’at (20)

Adab Membaca Al-Qur’an.pptx
Adab Membaca Al-Qur’an.pptxAdab Membaca Al-Qur’an.pptx
Adab Membaca Al-Qur’an.pptx
 
Tabarruk
TabarrukTabarruk
Tabarruk
 
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
 
Adab al-quran
Adab al-quranAdab al-quran
Adab al-quran
 
4. Fiqh Ramadhan (Hukum dan Keringanan Puasa).pdf
4. Fiqh Ramadhan (Hukum dan Keringanan Puasa).pdf4. Fiqh Ramadhan (Hukum dan Keringanan Puasa).pdf
4. Fiqh Ramadhan (Hukum dan Keringanan Puasa).pdf
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdfahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'an
 
MANHAJ TALAQQI WAL ISTIDLAL.docx
MANHAJ TALAQQI WAL ISTIDLAL.docxMANHAJ TALAQQI WAL ISTIDLAL.docx
MANHAJ TALAQQI WAL ISTIDLAL.docx
 
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
 
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
 
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.pptsumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Usul fiqh, hadith.
Usul fiqh, hadith.Usul fiqh, hadith.
Usul fiqh, hadith.
 
Aqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul haditsAqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul hadits
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
 
Hadis Dakwah K5
 Hadis Dakwah K5 Hadis Dakwah K5
Hadis Dakwah K5
 

Recently uploaded

Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHerman022
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 

Recently uploaded (7)

Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 

Pengertian as sunnah menurut syari’at

  • 1. Kategori Kitab : As-Sunnah Pengertian As-Sunnah Menurut Syari’at Selasa, 6 Nopember 2007 12:47:43 WIB PENGERTIAN AS-SUNNAH MENURUT SYARI'AT Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas B. Pengertian As-Sunnah Menurut Syari’at As-Sunnah menurut istilah syari’at ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam bentuk qaul (ucapan), fi’il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri’ (pensyari’atan) bagi ummat Islam.[1] Adapun hadits menurut bahasa ialah sesuatu yang baru. Secara istilah sama dengan As-Sunnah menurut Jumhur Ulama. Ada ulama yang menerangkan makna asal secara bahasa bahwa: Sunnah itu untuk perbuatan dan taqrir, adapun hadits untuk ucapan. Akan tetapi ulama sudah banyak melupakan makna asal bahasa dan memakai istilah yang sudah lazim digunakan, yaitu bahwa As-Sunnah muradif (sinonim) dengan hadits. As-Sunnah menurut istilah ulama ushul fiqih ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi j selain dari Al-Qur-an, baik perbuatan, perkataan, taqrir (penetapan) yang baik untuk menjadi dalil bagi hukum syar’i. Ulama ushul fiqih membahas dari segala yang disyari’atkan kepada manusia sebagai undang-undang kehidupan dan meletakkan kaidah-kaidah bagi perundang-undangan tersebut. As-Sunnah menurut istilah ahli fiqih (fuqaha’) ialah segala sesuatu yang sudah tetap dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan hukumnya tidak fardhu dan tidak wajib, yakni hukumnya sunnah.[2] As-Sunnah menurut ulama Salaf adalah petunjuk yang dilaksanakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Shahabatnya, baik tentang ilmu, i’tiqaad (keyakinan), perkataan maupun perbuatannya.[3] Contoh-contoh dari definisi Sunnah yang dibawakan oleh ahli hadits antara lain:
  • 2. a. Hadits qauli (Sunnah dalam bentuk ucapan) ialah segala ucapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang ada hubungannya dengan tasyri’, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : . ن كُْنرمْ رنمْلِنِ ن ن ن نِ “Di antara kebaikan Islam seseorang ialah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya.” [4] b. Hadits fi’li (Sunnah yang berupa perbuatan) ialah segala perbuatan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang diberitakan oleh para Shahabatnya tentang wudhu’, shalat, haji, dan selainnya. Contoh: .ن حَِنْرنْف لْ ننَأنْف نَّأف كُأ أنبَأه أُ نبَن نِ نا نبأن لننْف نِِنبَِنِ كِثْ ننْنِ “Dari ‘Utsman bin ‘Affan bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (apabila berwudhu’), beliau menyela-nyela jenggotnya.” [5] c. Hadits taqriri ialah segala perbuatan Shahabat yang diketahui oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau membiarkannya (sebagai tanda setuju) dan tidak mengingkarinya. Contoh: نِْنَ نَُِْ ننْنَ كُ لَِْْاِ ن لِن نعَِِِ لِ ننَْهْ ننَرنن نرَِبْنْنِ لِ يُِْ ن لن ةَِِ نرِ عِْْ لنألا ننِْ كُأ نبْأه أُ نبَن نِ نا نبأن كِ نأ كن نن نَّاْ ةننبنَْ أَِ نبْأ عِ لِنكِْن ن نةَنبْْن ن لن ن ننِأِ لِ كُْنأِّأُِ ننِْ ن نرَِبْعِ ننَر نَّنَْهْ نَّةَِ كن نَّرندنأبمْ يِبِ لِ . كُدِبِ ن لِنِْ كِ نَّفْ نَِّبَِْن “Nabi Shalkallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Bilal setelah selesai shalat Shubuh, ‘Wahai Bilal, kabarkanlah kepadaku sebaik-baik amalan yang telah engkau kerjakan dalam Islam, karena aku telah mendengar suara terompahmu di dekatku di Surga?’ Ia menjawab, ‘Sebaik-baik amal yang aku kerjakan ialah, bahwa setiap kali aku berwudhu’ siang atau malam mesti dengan wudhu’ itu aku shalat (sunnah) beberapa raka’at yang dapat aku laksanakan.’” [6] Atau kisah dua Shahabat yang melakukan safar, keduanya tidak menemukan air (untuk wudhu’) sedangkan waktu shalat sudah tiba, lalu keduanya bertayammum dan mengerjakan shalat, kemudian setelah selesai shalat mereka menemukan air sedang waktu shalat masih ada, maka salah seorang dari keduanya mengulangi wudhu’ dan shalatnya, kemudian keduanya mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian itu. Lalu beliau bersabda kepada Shahabat yang tidak mengulangi shalatnya, “Engkau telah berbuat sesuai dengan Sunnah.” Dan kepada yang lain (Shahabat yang mengulangi shalatnya), beliau bersabda, “Engkau mendapatkan dua ganjaran.” [7]
  • 3. Di antara makna Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sebagaimana yang difahami oleh para Shahabat dan Salafush Shalih Ridhwanullaah ‘alaihim ajma’iin adalah sebagai sumber kedua setelah Al-Qur-anul Karim Sering kita menyebut Kitabullaah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maksudnya adalah Sunnah sebagai sumber nilai tasyri’. Al-Qur-an menyifatkan As-Sunnah dengan makna hikmah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: نَّةنع كُْن كُْنث بِ ةَِأن نْلَأن نا لُْن لِ بِ ن بََُِِْ نبِِْْ نبَن بِ نِرِِْن نانِِبَِْرِبِ كُْنِْْنْر نا كُْثِنْْرأن نانِِلََِ “Ya Rabb kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul di antara mereka yang akan membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka dan mengajarkan Al-Kitab dan Al-Hikmah kepada mereka dan mensucikan mereka (dari kelakuan-kelakuan yang keji), sesungguhnya Engkau Mahamulia lagi Mahabijaksana.” [Al-Baqarah: 129] بِ نانِِبَِْرِبِ كُْنِْْنْر نا كُْثِنْْرأن نا فَِ لن ةِكن ن نأَ أُ نبَنه كُْرِ ن مَِْ لنننْ لِ بِ ن نَّةنِ بِِْ نبِِْْ نبَن بِ نِرِِْنِ نانِِلَِ ننِِْْ كننِ ننَنَ ن “Sesungguhnya Allah telah memberi karunia bagi orang-orang yang beriman, ketika Dia mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan ayat-ayat-Nya dan membersihkan mereka (dari sifat-sifat jahat), dan mengajarkan Al-Kitab (Al-Qur-an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah). Sesungguhnya mereka sebelum itu dalam kesesatan yang nyata.” [Ali ‘Imranَ 164] لنمْنِ أُ نبَن ن ن رَ نانَّةننَ أُ نبَن ن كُْنِْْنْر نا كُْثِنْْرأن نانبَأنرن ن كن رن رنبْْن نالننْف “... Dan Allah telah menurunkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah dan mengajarkanmu apa-apa yang tidak kamu ketahui. Dan karunia Allah kepadamu amat besar.” [An-Nisaa’َ 113] نِ أُ نا كُْثِنْْرأِ أَِف أُ ن لننْف كندِ نَ نا مَ نا مُْلِمْنف ن بِِْْنىه لِ لِ رَِأِْ “Sebutlah apa-apa yang dibacakan dalam rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah, sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Maha Mengetahui.” [Al-Ahzaab: 34] نِْْ كننِ ننَنَ ن ن بََُِِْ نبِِْْ نبَن بِ نِرِِْنِ نانِِلََِ بِ نانِِبَِْرِبِ كُْنِْْنْر نا كُْثِنْْرأن نا فَِ لنةِْ نيِِنَ كُأ لنننْ لِ ن “Dialah yang mengutus kepada ummat yang ummi seorang Rasul dari antara mereka yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya. Yang membersihkan mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu dalam kesesatan
  • 4. yang nyata.” [Al-Jumu’ahَ 2] Maksud penyebutan Al-Kitab pada ayat-ayat di atas adalah Al-Qur-an. Dan yang dimaksud dengan Al-Hik-mah adalah As-Sunnah. Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Allah menyebut al-Kitab, yang dimaksud adalah Al- Qur-an dan menyebut Al-Hikmah. Aku mendengar di negeriku dari para ahli ilmu yang mengerti Al-Qur-an berkata bahwa Al-Hikmah adalah As-Sunnah.”[8] Qatadah rahimahullah berkata, “Yang dimaksud Al-Hikmah adalah As-Sunnah.” Begitu pula penjelasan dari al-Hasan al-Bashri.[9] Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: نَ نا اَِّكِ نُِْمَِْ ن نَّنِِب كُأنِِْ نِ نَّيِ أُ ن نانَّيِ كُأم “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu...” [An-Nisaa’َ 59] Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Taat kepada Allah dengan mengikuti Kitab- Nya dan taat kepada Rasul adalah mengikuti dan As-Sunnah.” [10] Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Banyak dari Salafush Shalih berkata bahwa Al-Hikmah adalah As-Sunnah.” Karena sesungguhnya yang dibaca di rumah-rumah isteri Nabi ننََِ نبَُِْ selain Al-Qur-an adalah Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: .نَّن ةََِِ اَِّْرِ عِ كُْنِْْنْر نا حَِبْننِ ننَنِْ “Ketahuilah, sesungguhnya aku diberikan Al-Kitab dan yang sepertinya bersamanya.” [11] Hasan bin Athiyyah rahimahullah berkata, “Jibril Alaihissallam turun kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membawa As-Sunnah sebagaimana Al-Qur-an. Mengajarkan As-Sunnah itu sebagaimana ia mengajarkan Al-Qur-an.” [12] Dan lihat pula kitab-kitab tafsir yang menafsirkan ayat ini (Al-Ahzaab: 34) dalam Tafsir Ibnu Katsir dan lainnya dari tafsir Al-Qur-an bil ma’tsur. Para Salafush Shalih memberi makna As-Sunnah dengan agama dan syari’at yang dibawa oleh Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam secara mutlak dalam masalah ilmu dan amal, dan apa-apa yang diterima oleh para Shahabat, Tabi’in dan Salafush Shalih dalam bidang ‘aqidah maupun furu’. Abu Bakar Radhiyallahu anhu berkata, “Sunnah itu adalah tali Allah yang kuat.” [13]
  • 5. ‘Abdullah bin ad-Dailamy rahimahullah (dari pembesar Tabi’in) berkata, “Telah sampai kepadaku bahwa awal hilangnya agama ini adalah karena manusia meninggalkan As- Sunnah.” [14] Imam al-Lalika- i membawakan penafsiran ayat: عأِ ننْبْْننُْر نبَنىه نمِِّنِنْأ نََِ نُِْمَِْ لنرْأنِْْْبْ “Kemudian kami jadikan kamu di atas syari’at dari perintah, maka ikutilah...” [Al-Jaatsiyah: 18] “Yakni engkau berada di atas Sunnah.” [15] Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkataَ “Sesungguhnya As-Sunnah itu adalah syari’at, yakni apa-apa yang disyari’atkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam dari agama (ini).” [16] As-Sunnah adalah yang dimaksud dengan hadits-hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang shahih. [Disalin dari buku Kedudukan As-Sunnah Dalam Syariat Islam, Penulis Yazid Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, PO.Box 264 Bogor 16001, Jawa Barat Indonesia, Cetakan Kedua Jumadil Akhir 1426H/Juli 2005] _______ Footnote [1]. Qawaa’idut Tahdits (hal. 62), Muhammad Jamaluddin al-Qasimi, Ushul Hadits, Dr. Muhammad ‘Ajjaj al-Khathib, cet. IV Darul Fikr 1401 H, Taisir Muthalahil Hadits (hal. 15), Dr. Mahmud ath-Thahhan. [2]. Lihat kitab Irsyaadul Fuhuul asy-Syaukani (hal. 32), Fat-hul Baari (XIII/245-246), Mafhuum Ahlis Sunnah wal Jama’ah ‘inda Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (hal. 37-43). [3]. Lihat pada buku penulis, Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah (hal. 10). [4]. HR. At-Tirmidzi (no. 2317), Ibnu Majah (no. 3976), Ibnu Hibban (Ta’liiqatul Hisaan ‘ala Shahiih Ibni Hibban no. 229), hadits ini hasan. [5]. HR. At-Tirmidzi (no. 31), Ibnu Majah (no. 430), Shahih Ibni Majah (no. 345), al-Hakim (I/149) dan al-Hakim berkata, “Sanadnya shahih.” At-Tirmidzi berkataَ “Hasan shahih.” Lihat Shahih Ibni Majah (no. 344) dari Shahabat ‘Ammar bin Yasir. [6]. HR. Al-Bukhari (no. 1149) dan Muslim (no. 2458), dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. [7]. HR. Abi Dawud (no. 338-339), an-Nasa-i (I/213) dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu. Lihat Shahih Sunan Abu Dawud (no. 366), cet. I/ Ghar-raas, th. 1423 H. [8]. Ar-Risaalah (hal. 78 no. (252)), tahqiq Syaikh Ahmad Muhammad Syakir rahimahullah. [9]. Lihat Syarah Ushul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama’ah oleh Imam al-Lalikaaiy (I/78 no. 70-71), tahqiq Dr. Ahmad Sa’ad Hamdan.
  • 6. [10]. Tafsir Ibnu Katsir (I/568). [11]. HSR. Abu Dawud (no. 4604) dan Ahmad (IV/131). [12]. Fatawaa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (III/366). [13]. Asy-Syahru wal Ibanah, Ibnu Baththah al-‘Ukbary (no. 49). [14]. Sunan ad-Darimi (I/45). [15]. Syarah Ushul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama’ah oleh Imam al-Lalika- i (I/76-77 no. 66). [16]. Majmu’ Fataawaa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (IV/436