SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
L/O/G/O
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2013
Hotmaria (1206192834)
MINERVA NADIA PUTRI A.T, SKM, MKM.
FACUTY OF PUBLIC HEALTH
UNIVERSITY OF INDONESIA
Akses sanitasi layak di wilayah perkotaan masih pada
angka 69,51 % dari target yang hendak dicapai di
2015 sebesar 76 ,82 %, sedangkan capaian akses
sanitasi layak di wilayah perdesaan sebesar 33.96 %
dari target 55.55 %.(Bappenas, 2010)
Saat ini masih ada 70 juta jiwa warga Indonesia,
masih melakukan BAB di sungai, sawah, kebun, atau
kolam yang mengakibatkan tingginya angka
kesakitan. (Riskesdas, 2010)
LATAR BELAKANG
 Penelitian Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2006,
perilaku masyarakat dalam mencuci tangan adalah setelah buang
air besar sebesar 12%, setelah membersihkan tinja bayi dan balita
sebesar 9%, sebelum makan sebesar 14%, sebelum memberi
makan bayi sebesar 7%, dan sebelum menyiapkan makanan 6 %.
 Dibandingkan dengan negara ASEAN, Indonesia menempati
urutan ke tiga tertinggi perilaku OD (Open Defecation) sebanyak
36%, yang menempati urutan pertama dan kedua adalah Kamboja
sebanyak 72% dan Laos 41%. (Unicef, 2013).
 7,5% rumah tangga masih buang air besar (BAB) sembarangan
dan 71,4% keluarga yang menggunakan sarana BAB yang tidak
layak (Riskesdas, 2010)
LATAR BELAKANG
(Sumber : Dit. PL, Ditjen PP PL, 2013)
STBM
(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Suatu pendekatan partisipatif yang mengajak masyarakat
untuk mengalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses
pemicuan, sehingga masyarakat dapat berpikir dan
mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buang air
besar mereka yang masih di tempat terbuka dan sembarang
tempat. (Kepmenkes no 852 Tahun 2008)
Pendekatan yang dilakukan dalam STBM menyerang atau
menimbulkan rasa ngeri dan malu kepada masyarakat tentang
kondisi lingkungannya. Melalui pendekatan ini kesadaran akan
kondisi yang sangat tidak bersih dan tidak nyaman di
timbulkan
Pendekatan ini memberikan kesadaran bahwa
sanitasi (kebisaan BAB di sembarang tempat)
adalah masalah bersama karena dapat
berimplikasi kepada semua masyarakat
sehingga pemecahannya juga harus dilakukan
dan dipecahkan secara bersama.
Kabupaten LampungTengah merupakan kabupaten yang
mempunyai wilayah terbesar dan jumlah penduduk terbanyak di
Provinsi Lampung.
RUMUSAN MASALAH
LampungTengah sudah menerapkan program SanitasiTotal
Berbasis Masyarakat (STBM) sejak tahun 2012.
Sekitar 70% masyarakat Kabupaten LampungTengah sudah
menerapkan STBM, sisanya sebesar 30% belum melakukan STBM.
Sebanyak 30% masyarakat Kabupaten LampungTengah belum
memiliki sanitasi yang memadai, sebagian besar masyarakat
masih menggunakan jamban tradisional, memanfaatkan sungai
danWC cemplung.
 Pelaksanaan Program STBM di Kabupaten LampungTengah tidak berjalan
optimal. Hal ini ditunjukkan dengan hasil monitoring terhadap perilaku
masyarakat, hanya sedikit yang mengalami perubahan positif. Data dari
tahun 2011-2013, insidens diare tidak mengalami penurunan yang signifikan
dan cenderung sama saat sebelum dilaksanakan program ini, merupakan
salah satu indikator belum maksimalnya pelaksanaan progam ini.
 Implementasi program STBM sering tidak berjalan dengan baik karena untuk
melakukan kegiatan pemberdayaan cenderung membutuhkan waktu yang
cukup lama, masing-masing stakeholder memiliki kepentingan masing-
masing yang tidak jarang mengesampingkan kepentingan sektor lain,
sehingga kebijakan seringkali tidak berjalan terpadu (sejalan) dengan
kebijakan lainnya dan masih kurangnya pemahaman masyarakat akan
pentingnya kebersihan, dan masih adanya masyarakat yang BAB
sembarangan dikarenakan faktor kebiasaan.
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
dengan menggunakan wawancara mendalam pada
informan dan studi literatur.
 Menggunakan Data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari wawancara mendalam terhadap pelaksana
program (implementor) dan kelompok sasaran program
(masyarakat), sedangkan data sekunder diperoleh dari
telaah dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan
program STBM di Kabupaten LampungTengah tahun 2013.
METODOLOGI PENDIDIKAN
 Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai
dengan bulan Mei tahun 2014, di Kabupaten
LampungTengah.
DESAIN PENELITIAN
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
• Kecamatan yang dipilih didapat berdasarkan
informasi dan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Lampung Tengah, yaitu tiga
kecamatan yang mempunyai hasil laporan
pelaksanaan program STBM tergolong baik,
sedang dan kurang. Kecamatan yang dipilih
adalah Kecamatan Trimurjo, Kecamatan
Seputih Agung dan Kecamatan Kalirejo.
L/O/G/O
HASIL PENELITIAN
Informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari :
• Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah,
• Kepala seksi Penyehatan Lingkungan Kabupaten Lampung Tengah,
• Kepala Puskesmas Kecamatan Seputih Agung,
• Koordinator Promosi Kesehatan Kecamatan Seputih Agung,
• Koordinator Penyehatan Lingkungan (Sanitarian) Kecamatan Seputih
Agung,
• Kepala Puskesmas Kecamatan Trimurjo,
• Koordinator Penyehatan Lingkungan (Sanitarian) Kecamatan Trimurjo,
• Kepala Puskesmas Kecamatan Kalirejo,
• Koordinator Penyehatan Lingkungan Kecamatan Kalirejo,
• Ketua RT PujoAsri dan Ketua RT Purwodadi (Masyarakat Kecamatan
Trimurjo),
• Kader Kesehatan Lingkungan Gayo Sakti dan Kader Kesehatan Lingkungan
Harapan Rejo (Masyarakat Kecamatan Seputih Agung),
• Bidan Desa Kalirejo dan Ketua RT Kalidadi (Masyarakat Kecamatan Seputih
Agung
KARAKTERISTIK INFORMAN
LOKASI DESA STBM
DI Kab. LAMPUNG TENGAH
• Dilakukan pelatihan terhadap 100 kader dari 100 desa pada 10
kecamatan.
• Dilakukan pemicuan program STBM pada 100 desa
2012
• Dilakukan pemicuan program STBM pada 75 desa
2013
• Direncanakan 36 desa akan dilakukan pemicuan program STBM.
• Terdapat 16 kecamatan dari 28 kecamatan yang sudah
melakukan program STBM dengan melakukan pemicuan pada
masyarakat.
2014
• Mayoritas tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Lampung Tengah
adalah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
• Mayoritas mata pencaharian adalah petani (sebesar 49,5%)
VARIABEL KARAKTERISTIK MASYARAKAT
Tingkat Pengetahuan Masyarakat
• Masyarakat Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar sudah mengetahui
adanya program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, mereka sudah
mendapat penyuluhan tentang program ini, bagi masyarakat program ini
sudah lama dikarenakan sebelum program STBM, masyarakat
mendapatkan penyuluhan mengenai program PHBS (Perilaku Hidup Bersih
Sehat) dan bagi masyarakat kedua program ini relatif sama,.
• Masyarakat paham akan pentingnya perilaku hidup sehat dan dampak bagi
kesehatan apabila berperilaku buang air besar sembarangan.
Tingkat Pendidikan Masyarakat.
Tingkat PengetahuanMasyarakat.
• Sebagian besar masyarakat Kabupaten Lampung
Tengah sudah berperilaku cuci tangan pakai sabun
diwaktu penting sebelum makan, setelah pulang
kerja (dari sawah), dan setelah buang air besar.
Namun, masih kurangnya perilaku cuci tangan pakai
sabun pada saat memegang/ mengolah makanan
serta setelah kontak dengan hewan.
• Hasil observasi di lapangan, peneliti menemukan
adanya gentong air dan sabun yang diletakkan di
depan rumah, yang digunakan masyarakat untuk
mencuci tangan setelah pulang dari bekerja (sawah).
VARIABEL PERILAKU HYGENE
Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun
• Masyarakat Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar
sudah mempunyai jamban sendiri, walaupun masih ada yang
menggunakan jamban cemplung, sharing dan BABS, dari
sebelum ada pemicuan tentang program STBM.
• Masyarakat yang masih menggunakan jamban cemplung,
sharing maupun BABS, dikarenakan merasa “jijik” untuk
menggunakannya.
VARIABEL PERILAKU HYGENE
Perilaku Tidak BAB Sembarangan
• SDM pelaksana kebijakan program STBM di Kabupaten
Lampung Tengah masih sangat kurang jumlahnya.
• Satu puskesmas hanya mempunyai satu orang petugas
penyehatan lingkungan (sanitarian), bahkan ada puskesmas
yang tidak mempunyai tenaga sanitarian, tetapi menggunakan
tenaga perawat yang berlatar belakang bukan kesehatan
lingkungan untuk memegang bidang penyehatan lingkungan
dan double job dengan menjadi tenaga administrasi .
• SDM pelaksana (sanitarian) yang hanya satu orang dan
terkadang bukan hanya memegang bidang penyehatan
lingkungan saja, menjadi bingung karena banyaknya program
penyehatan lingkungan yang dipegang, dan mana saja program
yang harus diprioritaskan
VARIABEL SUMBER DAYA SDM
JUMLAH SDM
VARIABEL SUMBER DAYA SDM
• Mayoritas tingkat pendidikan SDM pelaksana program STBM di
Lampung Tengah adalah S.1 Kesehatan Masyarakat dan D.3
Kesehatan Lingkungan (AKL)
• Tingkat pendidikan ini sudah sesuai untuk dapat melaksanakan
kebijakan program STBM
TINGKAT PENDIDIKAN SDM PELAKSANA
• SDM pelaksana kebijakan program STBM di Kabupaten Lampung
Tengah mempunyai kompetensi yang cukup untuk menjadi pelaksana
kebijakan program STBM.
• Kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat menjadi pelaksana
kebijakan program STBM adalah mempunyai kewenangan formal
secara penuh untuk melaksanakan program STBM, sudah mendapat
pelatihan tentang STBM sebelumnya, berlatar belakang lingkungan
(minimal D.3 Kesehatan Lingkungan) dan mempunyai komitmen
penuh untuk melaksanakan dan menyukseskan program STBM.
TINGKAT PENGETAHUAN SDM PELAKSANA
Berdasarkan hasil penelitian dan telaah dokumen
didapatkan bahwa penyebaran informasi program STBM
di Kab. Lampung Tengah menggunakan spanduk, buku
pedoman, leaflet, brosur dan papan tulis saat
penyuluhan ke masyarakat (kader), yang didapat dari
Dinas Kesehatan, sedangkan penyuluhan dari kader ke
sesama masyarakat di daerahnya menggunakan papan
tulis dan secara lisan, pada saat pengajian atau
pelaksanaan posyandu.
VARIABEL SUMBER DAYA INFORMASI
• Pelaksanaan fungsi kewenangan di dalam implementasi kebijakan
program STBM di Kabupaten Lampung Tengah telah berjalan dengan
baik.
• Para pelaksana (implementor) program STBM diberikan kewenangan
penuh untuk melakukan pekerjaannya
• instansi tempat informan bekerja mempunyai otoritas penuh dan
resmi untuk melaksanakan kebijakan program STBM
VARIABEL SUMBER DAYA
• Dana yang tersedia untuk program STBM relatif adanya namun
cenderung tidak cukup dan tidak tersedia secara terus-menerus
• Dana yang didapat untuk pembiayaan pelaksanaan program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) berasal dari APBD dan BOK.
WEWENANG
VARIABEL SUMBER DAYA DANA
• Sebagian besar masyarakat Kabupaten Lampung Tengah tidak
berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan program STBM
• Monitoring evaluasi program STBM juga belum pernah
diadakan
• Tidak ada tokoh masyarakat yang berperan secara aktif yang
mengajak masyarakat untuk terus berperan dalam program
STBM ini
VARIABEL KOMITMEN MASYARAKAT
Masyarakat tidak dapat berpartisipasi (datang saat
penyuluhan atau ikut berperan aktif saat pelaksanaan
monev), dikarenakan sebagian besar profesi mereka
adalah petani.
• Transmisi informasi program STBM di Kabupaten Lampung Tengah,
dari pemegang kebijakan sudah berjalan dengan baik.
• Transmisi komunikasi telah disampaikan secara berjenjang dari
pusat, propinsi, dinas kesehatan kabupaten, puskesmas kabupaten
hingga ke masyarakat.
• Transmisi komunikasi disampaikan kepada para pelaksana pada
akhir tahun 2012 (November- Desember 2012) dalam bentuk
pelatihan dan sosialisasi, yang dilakukan secara bertahap sampai
dengan sekarang, dan telah disampaikan kepada kelompok sasaran
(masyarakat) pada awal 2013, dalam bentuk penyuluhan (sosialisasi)
yang dilakukan secara bertahap.
VARIABEL KOMUNIKASI TRANSMISI
• Hampir semua pelaksana (implementor) tidak
mengetahui dan tidak pernah membaca tentang
peraturan kebijakan program STBM yaitu
Kepmenkes no 852/Menkes/SK/IX Tahun 2008
• (pelaksana) memahami dan mengetahui secara jelas
apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan
program STBM, karena sebelumnya telah
mendapatkan pelatihan.
VARIABEL KOMUNIKASI KEJELASAN
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa perintah-
perintah dalam kebijakan program STBM di
Kabupaten Lampung Tengah tidak dijalankan secara
konsisten
• Kurangnya dana dan masih sangat minimnya
partisipasi dari masyarakat.
VARIABEL KOMUNIKASI KONSISTENSI
• Komitmen sdm pelaksana program STBM di
Kabupaten Lampung Tengah sudah baik.
• Semua informan menyatakan bahwa program
ini layak dilaksanakan terus menerus, mereka
terkesan dan tidak ragu dengan program
STBM ini.
VARIABEL DISPOSISI
VARIABEL STRUKTUR BIROKRASI SOP
• Penegakan kebijakan program STBM belum optimal.
• Tidak adanya target atau pelaporan bulanan yang rutin pada
sistem pelaporan dialam SOP sehingga menjadi salah satu
kendala.
• Selama ini sistem pelaporan ada apabila terjadi penambahan atau
pengurangan jumlah jamban layak atau terdapat desa ber STBM
yang baru, namun hal ini jarang ada sehingga frekuensi pelaporan
menjadi jarang, hal ini diperparah dengan tidak pernah
diadakannya evaluasi, sehingga tidak dapat terlihat dampak
positif atau negatif maupun keuntungan dan kerugian yang
dihasilkan dari pelaksanaan program STBM ini.
VARIABEL STRUKTUR BIROKRASI KOORDINASI
• koordinasi antar lembaga telah dilakukan secara
berkesinambungan dalam pelaksanaan kebijakan
program STBM, dan tidak ada kendala dalam koordinasi
antar lembaga pelaksana
• ada beberapa koordinasi antar lembaga yang dilakukan
yaitu : koordinasi pusat – propinsi, koordinasi propinsi –
kabupaten, koordinasi kabupaten – kecamatan, dan
koordinasi kecamatan – kader kesehatan.
• Lembaga pelaksana STBM di Kabupaten Lampung
Tengah, hanya Dinas Kesehatan dan Pusksesmas
Kecamatan dari jajaran kesehatan, serta lintas sektoral
hanya dari kecamatan, dan sejauh ini koordinasi
berjalan baik dan saling mendukung satu sama lain
• Implementasi Program STBM di Kabupaten Lampung tengah,
belom optimal, hal ini dapat dilihat dengan jumlah kasus diare
yang tidak mengalami penurunan kasus secara signifikan,
cenderung sama saat sebelum dilakukan pemicuan program
STBM.
• Kendala yang di dapat dalam pelaksanaan kebijakan program
STBM di Kab. Lampung Tengah adalah kurangnya partisipasi
masyarakat, kurangnya jumlah sdm pelaksana, dana yang relatif
kurang dan tidak ada secara terus menerus.
• Kelompok sasaran program (Masyarakat), mayoritas sudah
mengetahui tentang program STBM dan sudah paham akan
perilaku hidup sehat.
• Pelaksana sudah melaksanakan program dengan baik, baik dari
segi sumber daya, komunikasi, disposisi, dan sturktur birokrasi,
KESIMPULAN
• Perlu adanya peningkatan jumlah sumber daya manusia pada sektor
kesehatan dan kebijakan tenaga kesehatan pegawai tidak tetap yang perlu
ditingkatkan atau dikaji kembali, sehingga tersedianya SDM Kesehatan
yang didistribusikan secara adil dan merata.
• Perlu adanya peningkatan untuk dana program STBM, baik dari
pemerintah, swasta maupun masyarakat.
• Perlu adanya target atau pelaporan bulanan yang rutin pada sistem
pelaporan program STBM.
• Perlu adanya peningkatan perekonomian masyarakat dengan
menggunakan pelatihan/ pemberian keterampilan kepada masyarakat,
dan pemberian informasi tentang wawasan kesehatan bagi kelompok
usaha atau kelompok industri.
• Perlu adanya partisipasi secara aktif dari lembaga swadaya masyarakat
(LSM) terutama PKK, organisasi keagamaan dan sektor swasta, perlu
adanya natural leader untuk dapat mengajak, mendukung, memotivasi
masyarakat untuk dapat meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap
program STBM dan berpartisipasi secara aktif.
SARAN
• Perlu adanya peningkatan kerjasama dengan
sektor lain baik dari pemerintah, swasta
maupun masyarakat, terutama untuk
peningkatan dana.
• Bagi peneliti lain, perlunya adanya
penggunaan variabel yang pada penelitian ini
tidak diteliti, yaitu outcome (penurunan kasus
diare), sehingga bisa dilihat hubungan lebih
mendalam antara program STBM terhadap
dampak kesehatan bagi masyarakat.
SARAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmas
Joni Iswanto
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokok
Arif Pradana
 
Survailance emergency
Survailance emergencySurvailance emergency
Survailance emergency
Joni Iswanto
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
virgananda
 

What's hot (20)

Kota sehat
Kota sehatKota sehat
Kota sehat
 
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
 
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasiPmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
Pmk no. 100 ttg pos upaya kesehatan kerja terintegrasi
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmas
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana
 
SOP IPAL.docx
SOP IPAL.docxSOP IPAL.docx
SOP IPAL.docx
 
Simpus
SimpusSimpus
Simpus
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokok
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Survailance emergency
Survailance emergencySurvailance emergency
Survailance emergency
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
 
PROGRAM KB
PROGRAM KBPROGRAM KB
PROGRAM KB
 
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
 
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
 
Desa siaga aktif
Desa siaga aktifDesa siaga aktif
Desa siaga aktif
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
 

Viewers also liked

Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehat
Anisa Rahmah
 
Analisis terhadap kebijakan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dalam upaya pen...
Analisis terhadap kebijakan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dalam upaya pen...Analisis terhadap kebijakan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dalam upaya pen...
Analisis terhadap kebijakan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dalam upaya pen...
Operator Warnet Vast Raha
 
Buku evaluasi indikator 2010 2012
Buku evaluasi indikator 2010   2012Buku evaluasi indikator 2010   2012
Buku evaluasi indikator 2010 2012
Ditjen P2P
 

Viewers also liked (18)

Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
 
Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehat
 
Slide fasilitasi stbm
Slide fasilitasi stbmSlide fasilitasi stbm
Slide fasilitasi stbm
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
 
Proposal menyusui AKPER PEMKAB MUNA
Proposal menyusui  AKPER PEMKAB MUNA Proposal menyusui  AKPER PEMKAB MUNA
Proposal menyusui AKPER PEMKAB MUNA
 
Analisis terhadap kebijakan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dalam upaya pen...
Analisis terhadap kebijakan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dalam upaya pen...Analisis terhadap kebijakan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dalam upaya pen...
Analisis terhadap kebijakan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dalam upaya pen...
 
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
 
Optimalisasi Kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala
Optimalisasi Kegiatan Pemeriksaan Jentik BerkalaOptimalisasi Kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala
Optimalisasi Kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala
 
Buku evaluasi indikator 2010 2012
Buku evaluasi indikator 2010   2012Buku evaluasi indikator 2010   2012
Buku evaluasi indikator 2010 2012
 
Evaluasi program stbm
Evaluasi program stbmEvaluasi program stbm
Evaluasi program stbm
 
Renstra 2015-2019
Renstra 2015-2019Renstra 2015-2019
Renstra 2015-2019
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Profil PP dan PL Tahun 2014
Profil PP dan PL Tahun 2014Profil PP dan PL Tahun 2014
Profil PP dan PL Tahun 2014
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
 
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...
 
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
 
Power Point PHBS
Power Point PHBSPower Point PHBS
Power Point PHBS
 

Similar to Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah

Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehat
Anisa Rahmah
 
Program penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkunganProgram penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkungan
DR Irene
 
Program penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkunganProgram penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkungan
DR Irene
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
MarioRio8
 
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATANFinal Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Suparmanto Manto
 
Kelompok 14 KKL-PPM.pptx pengabdian pada masyarakat
Kelompok 14 KKL-PPM.pptx pengabdian pada masyarakatKelompok 14 KKL-PPM.pptx pengabdian pada masyarakat
Kelompok 14 KKL-PPM.pptx pengabdian pada masyarakat
FaikaAmalia1
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
Adii Baweel
 

Similar to Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah (20)

Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehat
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
 
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBMPolicy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
 
Laporah ehra 2
Laporah ehra 2Laporah ehra 2
Laporah ehra 2
 
Lembar depan memorandum program sanitasi kabupaten tanjung jabung timur provi...
Lembar depan memorandum program sanitasi kabupaten tanjung jabung timur provi...Lembar depan memorandum program sanitasi kabupaten tanjung jabung timur provi...
Lembar depan memorandum program sanitasi kabupaten tanjung jabung timur provi...
 
Pola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptx
Pola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptxPola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptx
Pola makan dan asuh_Stunting_RitaDama.pptx
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
PPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdfPPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdf
 
Program penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkunganProgram penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkungan
 
Program penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkunganProgram penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkungan
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
 
2303
23032303
2303
 
Peningkatan Akses Sanitasi dan Perilaku Higinitas
Peningkatan Akses Sanitasi dan Perilaku HiginitasPeningkatan Akses Sanitasi dan Perilaku Higinitas
Peningkatan Akses Sanitasi dan Perilaku Higinitas
 
Panduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logo
Panduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logoPanduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logo
Panduan penyusunan strategi saniitasi sekolah rev logo
 
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATANFinal Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
 
Kelompok 14 KKL-PPM.pptx pengabdian pada masyarakat
Kelompok 14 KKL-PPM.pptx pengabdian pada masyarakatKelompok 14 KKL-PPM.pptx pengabdian pada masyarakat
Kelompok 14 KKL-PPM.pptx pengabdian pada masyarakat
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Artikel Ilmiah
Artikel IlmiahArtikel Ilmiah
Artikel Ilmiah
 
evaluasi dan rencana tindak lanjut
evaluasi dan rencana tindak lanjutevaluasi dan rencana tindak lanjut
evaluasi dan rencana tindak lanjut
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 

Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah

  • 1. L/O/G/O ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013 Hotmaria (1206192834) MINERVA NADIA PUTRI A.T, SKM, MKM. FACUTY OF PUBLIC HEALTH UNIVERSITY OF INDONESIA
  • 2. Akses sanitasi layak di wilayah perkotaan masih pada angka 69,51 % dari target yang hendak dicapai di 2015 sebesar 76 ,82 %, sedangkan capaian akses sanitasi layak di wilayah perdesaan sebesar 33.96 % dari target 55.55 %.(Bappenas, 2010) Saat ini masih ada 70 juta jiwa warga Indonesia, masih melakukan BAB di sungai, sawah, kebun, atau kolam yang mengakibatkan tingginya angka kesakitan. (Riskesdas, 2010) LATAR BELAKANG
  • 3.  Penelitian Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2006, perilaku masyarakat dalam mencuci tangan adalah setelah buang air besar sebesar 12%, setelah membersihkan tinja bayi dan balita sebesar 9%, sebelum makan sebesar 14%, sebelum memberi makan bayi sebesar 7%, dan sebelum menyiapkan makanan 6 %.  Dibandingkan dengan negara ASEAN, Indonesia menempati urutan ke tiga tertinggi perilaku OD (Open Defecation) sebanyak 36%, yang menempati urutan pertama dan kedua adalah Kamboja sebanyak 72% dan Laos 41%. (Unicef, 2013).  7,5% rumah tangga masih buang air besar (BAB) sembarangan dan 71,4% keluarga yang menggunakan sarana BAB yang tidak layak (Riskesdas, 2010) LATAR BELAKANG
  • 4. (Sumber : Dit. PL, Ditjen PP PL, 2013)
  • 5. STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Suatu pendekatan partisipatif yang mengajak masyarakat untuk mengalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses pemicuan, sehingga masyarakat dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buang air besar mereka yang masih di tempat terbuka dan sembarang tempat. (Kepmenkes no 852 Tahun 2008) Pendekatan yang dilakukan dalam STBM menyerang atau menimbulkan rasa ngeri dan malu kepada masyarakat tentang kondisi lingkungannya. Melalui pendekatan ini kesadaran akan kondisi yang sangat tidak bersih dan tidak nyaman di timbulkan
  • 6. Pendekatan ini memberikan kesadaran bahwa sanitasi (kebisaan BAB di sembarang tempat) adalah masalah bersama karena dapat berimplikasi kepada semua masyarakat sehingga pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara bersama.
  • 7. Kabupaten LampungTengah merupakan kabupaten yang mempunyai wilayah terbesar dan jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Lampung. RUMUSAN MASALAH LampungTengah sudah menerapkan program SanitasiTotal Berbasis Masyarakat (STBM) sejak tahun 2012. Sekitar 70% masyarakat Kabupaten LampungTengah sudah menerapkan STBM, sisanya sebesar 30% belum melakukan STBM. Sebanyak 30% masyarakat Kabupaten LampungTengah belum memiliki sanitasi yang memadai, sebagian besar masyarakat masih menggunakan jamban tradisional, memanfaatkan sungai danWC cemplung.
  • 8.  Pelaksanaan Program STBM di Kabupaten LampungTengah tidak berjalan optimal. Hal ini ditunjukkan dengan hasil monitoring terhadap perilaku masyarakat, hanya sedikit yang mengalami perubahan positif. Data dari tahun 2011-2013, insidens diare tidak mengalami penurunan yang signifikan dan cenderung sama saat sebelum dilaksanakan program ini, merupakan salah satu indikator belum maksimalnya pelaksanaan progam ini.  Implementasi program STBM sering tidak berjalan dengan baik karena untuk melakukan kegiatan pemberdayaan cenderung membutuhkan waktu yang cukup lama, masing-masing stakeholder memiliki kepentingan masing- masing yang tidak jarang mengesampingkan kepentingan sektor lain, sehingga kebijakan seringkali tidak berjalan terpadu (sejalan) dengan kebijakan lainnya dan masih kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan masih adanya masyarakat yang BAB sembarangan dikarenakan faktor kebiasaan.
  • 11.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan dengan menggunakan wawancara mendalam pada informan dan studi literatur.  Menggunakan Data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam terhadap pelaksana program (implementor) dan kelompok sasaran program (masyarakat), sedangkan data sekunder diperoleh dari telaah dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan program STBM di Kabupaten LampungTengah tahun 2013. METODOLOGI PENDIDIKAN  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2014, di Kabupaten LampungTengah. DESAIN PENELITIAN LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
  • 12. • Kecamatan yang dipilih didapat berdasarkan informasi dan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, yaitu tiga kecamatan yang mempunyai hasil laporan pelaksanaan program STBM tergolong baik, sedang dan kurang. Kecamatan yang dipilih adalah Kecamatan Trimurjo, Kecamatan Seputih Agung dan Kecamatan Kalirejo.
  • 14. Informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari : • Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, • Kepala seksi Penyehatan Lingkungan Kabupaten Lampung Tengah, • Kepala Puskesmas Kecamatan Seputih Agung, • Koordinator Promosi Kesehatan Kecamatan Seputih Agung, • Koordinator Penyehatan Lingkungan (Sanitarian) Kecamatan Seputih Agung, • Kepala Puskesmas Kecamatan Trimurjo, • Koordinator Penyehatan Lingkungan (Sanitarian) Kecamatan Trimurjo, • Kepala Puskesmas Kecamatan Kalirejo, • Koordinator Penyehatan Lingkungan Kecamatan Kalirejo, • Ketua RT PujoAsri dan Ketua RT Purwodadi (Masyarakat Kecamatan Trimurjo), • Kader Kesehatan Lingkungan Gayo Sakti dan Kader Kesehatan Lingkungan Harapan Rejo (Masyarakat Kecamatan Seputih Agung), • Bidan Desa Kalirejo dan Ketua RT Kalidadi (Masyarakat Kecamatan Seputih Agung KARAKTERISTIK INFORMAN
  • 15. LOKASI DESA STBM DI Kab. LAMPUNG TENGAH • Dilakukan pelatihan terhadap 100 kader dari 100 desa pada 10 kecamatan. • Dilakukan pemicuan program STBM pada 100 desa 2012 • Dilakukan pemicuan program STBM pada 75 desa 2013 • Direncanakan 36 desa akan dilakukan pemicuan program STBM. • Terdapat 16 kecamatan dari 28 kecamatan yang sudah melakukan program STBM dengan melakukan pemicuan pada masyarakat. 2014
  • 16. • Mayoritas tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Lampung Tengah adalah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) • Mayoritas mata pencaharian adalah petani (sebesar 49,5%) VARIABEL KARAKTERISTIK MASYARAKAT Tingkat Pengetahuan Masyarakat • Masyarakat Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar sudah mengetahui adanya program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, mereka sudah mendapat penyuluhan tentang program ini, bagi masyarakat program ini sudah lama dikarenakan sebelum program STBM, masyarakat mendapatkan penyuluhan mengenai program PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) dan bagi masyarakat kedua program ini relatif sama,. • Masyarakat paham akan pentingnya perilaku hidup sehat dan dampak bagi kesehatan apabila berperilaku buang air besar sembarangan. Tingkat Pendidikan Masyarakat. Tingkat PengetahuanMasyarakat.
  • 17. • Sebagian besar masyarakat Kabupaten Lampung Tengah sudah berperilaku cuci tangan pakai sabun diwaktu penting sebelum makan, setelah pulang kerja (dari sawah), dan setelah buang air besar. Namun, masih kurangnya perilaku cuci tangan pakai sabun pada saat memegang/ mengolah makanan serta setelah kontak dengan hewan. • Hasil observasi di lapangan, peneliti menemukan adanya gentong air dan sabun yang diletakkan di depan rumah, yang digunakan masyarakat untuk mencuci tangan setelah pulang dari bekerja (sawah). VARIABEL PERILAKU HYGENE Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun
  • 18. • Masyarakat Kabupaten Lampung Tengah sebagian besar sudah mempunyai jamban sendiri, walaupun masih ada yang menggunakan jamban cemplung, sharing dan BABS, dari sebelum ada pemicuan tentang program STBM. • Masyarakat yang masih menggunakan jamban cemplung, sharing maupun BABS, dikarenakan merasa “jijik” untuk menggunakannya. VARIABEL PERILAKU HYGENE Perilaku Tidak BAB Sembarangan
  • 19. • SDM pelaksana kebijakan program STBM di Kabupaten Lampung Tengah masih sangat kurang jumlahnya. • Satu puskesmas hanya mempunyai satu orang petugas penyehatan lingkungan (sanitarian), bahkan ada puskesmas yang tidak mempunyai tenaga sanitarian, tetapi menggunakan tenaga perawat yang berlatar belakang bukan kesehatan lingkungan untuk memegang bidang penyehatan lingkungan dan double job dengan menjadi tenaga administrasi . • SDM pelaksana (sanitarian) yang hanya satu orang dan terkadang bukan hanya memegang bidang penyehatan lingkungan saja, menjadi bingung karena banyaknya program penyehatan lingkungan yang dipegang, dan mana saja program yang harus diprioritaskan VARIABEL SUMBER DAYA SDM JUMLAH SDM
  • 20. VARIABEL SUMBER DAYA SDM • Mayoritas tingkat pendidikan SDM pelaksana program STBM di Lampung Tengah adalah S.1 Kesehatan Masyarakat dan D.3 Kesehatan Lingkungan (AKL) • Tingkat pendidikan ini sudah sesuai untuk dapat melaksanakan kebijakan program STBM TINGKAT PENDIDIKAN SDM PELAKSANA • SDM pelaksana kebijakan program STBM di Kabupaten Lampung Tengah mempunyai kompetensi yang cukup untuk menjadi pelaksana kebijakan program STBM. • Kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat menjadi pelaksana kebijakan program STBM adalah mempunyai kewenangan formal secara penuh untuk melaksanakan program STBM, sudah mendapat pelatihan tentang STBM sebelumnya, berlatar belakang lingkungan (minimal D.3 Kesehatan Lingkungan) dan mempunyai komitmen penuh untuk melaksanakan dan menyukseskan program STBM. TINGKAT PENGETAHUAN SDM PELAKSANA
  • 21. Berdasarkan hasil penelitian dan telaah dokumen didapatkan bahwa penyebaran informasi program STBM di Kab. Lampung Tengah menggunakan spanduk, buku pedoman, leaflet, brosur dan papan tulis saat penyuluhan ke masyarakat (kader), yang didapat dari Dinas Kesehatan, sedangkan penyuluhan dari kader ke sesama masyarakat di daerahnya menggunakan papan tulis dan secara lisan, pada saat pengajian atau pelaksanaan posyandu. VARIABEL SUMBER DAYA INFORMASI
  • 22. • Pelaksanaan fungsi kewenangan di dalam implementasi kebijakan program STBM di Kabupaten Lampung Tengah telah berjalan dengan baik. • Para pelaksana (implementor) program STBM diberikan kewenangan penuh untuk melakukan pekerjaannya • instansi tempat informan bekerja mempunyai otoritas penuh dan resmi untuk melaksanakan kebijakan program STBM VARIABEL SUMBER DAYA • Dana yang tersedia untuk program STBM relatif adanya namun cenderung tidak cukup dan tidak tersedia secara terus-menerus • Dana yang didapat untuk pembiayaan pelaksanaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berasal dari APBD dan BOK. WEWENANG VARIABEL SUMBER DAYA DANA
  • 23. • Sebagian besar masyarakat Kabupaten Lampung Tengah tidak berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan program STBM • Monitoring evaluasi program STBM juga belum pernah diadakan • Tidak ada tokoh masyarakat yang berperan secara aktif yang mengajak masyarakat untuk terus berperan dalam program STBM ini VARIABEL KOMITMEN MASYARAKAT Masyarakat tidak dapat berpartisipasi (datang saat penyuluhan atau ikut berperan aktif saat pelaksanaan monev), dikarenakan sebagian besar profesi mereka adalah petani.
  • 24. • Transmisi informasi program STBM di Kabupaten Lampung Tengah, dari pemegang kebijakan sudah berjalan dengan baik. • Transmisi komunikasi telah disampaikan secara berjenjang dari pusat, propinsi, dinas kesehatan kabupaten, puskesmas kabupaten hingga ke masyarakat. • Transmisi komunikasi disampaikan kepada para pelaksana pada akhir tahun 2012 (November- Desember 2012) dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi, yang dilakukan secara bertahap sampai dengan sekarang, dan telah disampaikan kepada kelompok sasaran (masyarakat) pada awal 2013, dalam bentuk penyuluhan (sosialisasi) yang dilakukan secara bertahap. VARIABEL KOMUNIKASI TRANSMISI
  • 25. • Hampir semua pelaksana (implementor) tidak mengetahui dan tidak pernah membaca tentang peraturan kebijakan program STBM yaitu Kepmenkes no 852/Menkes/SK/IX Tahun 2008 • (pelaksana) memahami dan mengetahui secara jelas apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan program STBM, karena sebelumnya telah mendapatkan pelatihan. VARIABEL KOMUNIKASI KEJELASAN
  • 26. • Hasil penelitian menunjukkan bahwa perintah- perintah dalam kebijakan program STBM di Kabupaten Lampung Tengah tidak dijalankan secara konsisten • Kurangnya dana dan masih sangat minimnya partisipasi dari masyarakat. VARIABEL KOMUNIKASI KONSISTENSI
  • 27. • Komitmen sdm pelaksana program STBM di Kabupaten Lampung Tengah sudah baik. • Semua informan menyatakan bahwa program ini layak dilaksanakan terus menerus, mereka terkesan dan tidak ragu dengan program STBM ini. VARIABEL DISPOSISI
  • 28. VARIABEL STRUKTUR BIROKRASI SOP • Penegakan kebijakan program STBM belum optimal. • Tidak adanya target atau pelaporan bulanan yang rutin pada sistem pelaporan dialam SOP sehingga menjadi salah satu kendala. • Selama ini sistem pelaporan ada apabila terjadi penambahan atau pengurangan jumlah jamban layak atau terdapat desa ber STBM yang baru, namun hal ini jarang ada sehingga frekuensi pelaporan menjadi jarang, hal ini diperparah dengan tidak pernah diadakannya evaluasi, sehingga tidak dapat terlihat dampak positif atau negatif maupun keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari pelaksanaan program STBM ini.
  • 29. VARIABEL STRUKTUR BIROKRASI KOORDINASI • koordinasi antar lembaga telah dilakukan secara berkesinambungan dalam pelaksanaan kebijakan program STBM, dan tidak ada kendala dalam koordinasi antar lembaga pelaksana • ada beberapa koordinasi antar lembaga yang dilakukan yaitu : koordinasi pusat – propinsi, koordinasi propinsi – kabupaten, koordinasi kabupaten – kecamatan, dan koordinasi kecamatan – kader kesehatan. • Lembaga pelaksana STBM di Kabupaten Lampung Tengah, hanya Dinas Kesehatan dan Pusksesmas Kecamatan dari jajaran kesehatan, serta lintas sektoral hanya dari kecamatan, dan sejauh ini koordinasi berjalan baik dan saling mendukung satu sama lain
  • 30. • Implementasi Program STBM di Kabupaten Lampung tengah, belom optimal, hal ini dapat dilihat dengan jumlah kasus diare yang tidak mengalami penurunan kasus secara signifikan, cenderung sama saat sebelum dilakukan pemicuan program STBM. • Kendala yang di dapat dalam pelaksanaan kebijakan program STBM di Kab. Lampung Tengah adalah kurangnya partisipasi masyarakat, kurangnya jumlah sdm pelaksana, dana yang relatif kurang dan tidak ada secara terus menerus. • Kelompok sasaran program (Masyarakat), mayoritas sudah mengetahui tentang program STBM dan sudah paham akan perilaku hidup sehat. • Pelaksana sudah melaksanakan program dengan baik, baik dari segi sumber daya, komunikasi, disposisi, dan sturktur birokrasi, KESIMPULAN
  • 31. • Perlu adanya peningkatan jumlah sumber daya manusia pada sektor kesehatan dan kebijakan tenaga kesehatan pegawai tidak tetap yang perlu ditingkatkan atau dikaji kembali, sehingga tersedianya SDM Kesehatan yang didistribusikan secara adil dan merata. • Perlu adanya peningkatan untuk dana program STBM, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat. • Perlu adanya target atau pelaporan bulanan yang rutin pada sistem pelaporan program STBM. • Perlu adanya peningkatan perekonomian masyarakat dengan menggunakan pelatihan/ pemberian keterampilan kepada masyarakat, dan pemberian informasi tentang wawasan kesehatan bagi kelompok usaha atau kelompok industri. • Perlu adanya partisipasi secara aktif dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) terutama PKK, organisasi keagamaan dan sektor swasta, perlu adanya natural leader untuk dapat mengajak, mendukung, memotivasi masyarakat untuk dapat meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap program STBM dan berpartisipasi secara aktif. SARAN
  • 32. • Perlu adanya peningkatan kerjasama dengan sektor lain baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat, terutama untuk peningkatan dana. • Bagi peneliti lain, perlunya adanya penggunaan variabel yang pada penelitian ini tidak diteliti, yaitu outcome (penurunan kasus diare), sehingga bisa dilihat hubungan lebih mendalam antara program STBM terhadap dampak kesehatan bagi masyarakat. SARAN