SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Analisa Polimorfisme Promoter Gen apo A1
(-75 G/A) dan gen apoB (G4154),
Pada Retinopati Diabetik DM Tipe-2
Ririn Nislawati, Tenri Esa, Reini
Meilani
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Prevalensi Diabetes Mellitus
Di Indonesia prevalensi DM ditahun 2010 diperkirakan 4,6%.
Prevalensi DM di
Indonesia :
20021994 1998 2010
2,5
3,5
4,0
4,6
Zainal A : PIT- Perdami Medan 2006
Komplikasi Diabetes mellitus
DM : asimptomatik dalam waktu lama
Retinopati Diabetik : datang dengan penurunan
visus, oleh karena itu perlu deteksi dini faktor-faktor
risiko sebelumnya.
Retinopati Diabetika (RD)
• Disfungsi yang bersifat
progresif, pada pembuluh
darah retina akibat
hyperglikemia kronik
• Merupakan komplikasi
mikrovaskuler dari DM-1 /
DM-2
• Awalnya bersifat
asimptomatik, jika tidak
diterapi dapat berakibat
pada penurunan tajam
penglihatan hingga
kebutaan
Prevalensi retinopati diabetika
( DM tipe 1 dan DM tipe-2).
WESDR study mengatakan :
• Penderita DM 25 kali lebih besar kemungkinannya untuk
menjadi buta dibandingkan non diabetes.
• Durasi DM berhubungan secara langsung dengan
prevalensi retinopati.
• Bertanggungjawab terhadap 12% dari kasus baru
kebutaan akibat retinopati setiap tahun.
• Setelah 20 tahun, 99% penderita DM tipe 1 dan hampir
80% penderita DM tipe 2 menderita retinopati.
• Sekitar 3,6% penderita DM tipe 1 dan 1,6% penderita DM
tipe-2 mengalami kebutaan;
Klasifikasi retinopati diabetik
I. NPDR : Nonproliferative diabetic
retinopathy
Perdarahan
intra retina (blot-dot) Hard exudate
Pelebaran
pembuluh darah
Normal
Perdarahan pre-retina
Neovaskularisasi
Neovaskularisasi
Pada optik disc
Jaringan proliferasidd
III. Edema Makula
II. PDR : Proliferative diabetic retinopathy)
Hard Exudate
Diabetes Mellitus
- faktor hyperglikemia
- faktor dislipidemia
- faktor komplikasi lainnya
- faktor genetik
Retinopati diabetik
Disfungsi endotel & kehilangan perisit
Hyperlipidemia / dislipidemia peningkatan
viskositas darah ekstravasasi
cairan dan lipid (hard exudat)
perdarahan dan edema retina kebutaan
D
DD
D
 Keterlibatan lipid dan polimorfisme
promoter gen apo A1 dan gen apoB
pada retinopati diabetika masih
menimbulkan kontroversi -
membutuhkan eksplorasi lebih lanjut
Disruption of the vascular Unit of the
Retina by Diabetes.
Normal pattern Disruption of vascular unit
Apo A1 dan polimorfisme
promoter gen apo A1
Apo A1 :
1. komponen protein utama HDL
2. Memiliki efek anti inflamasi ,
antioksidan & anti trombotik
3. Media transportasi kolesterol
4. Kadar rendah apoA1 dan HDL memicu terjadinya
retinopati
4. Polimorfisme promoter gen apoA1 -75 (M1-) (G/A)
Menurunkan kadar apoA1 dan HDL
Apo A1 dan HDL
(plasma)
Anti inflamasi, anti oksidasi, anti
trombotik, anti aterogenik
Bersifat protektif, good
cholesterol
Polimorfisme promoter
gen apoA1
Apo A1 dan HDL (plasma)
menurun
Apo A1 adalah komponen
protein utama HDL
CVD dan penyakit
vaskuler lainnya
Apo B dan polimorfisme gen apo B
Apo B :
1. komponen utama LDL, dan VLDL dan Lp(a)
2. Memiliki efek aterogenik
3. Kadar tinggi apoB dan LDL efek destruktif terhadap sel-
sel vaskular arteri termasuk arteri retinal.
4. Polimorfisme gen apo B exon 29 G/A (Gln4154Lys) :
Meningkatkan kadar apoB dan LDL memicu
terjadinya retinopati lebih berat
Apo B dan LDL
(plasma)
Bersifat aterogenik, bad
cholesterol
Polimorfisme gen apoB
Ketidakmampuan berikatan
apoB dgn LDL
Apo B adalah ligan dari reseptor
LDL partikel utk LDL clearence
Peningkatan kadar apo B dan
LDL dalam plasma
CVD dan penyakit
vaskuler lainnya
Apolipoprotein dan Retinopati diabetika ?
• Apolipoprotein telah banyak dilaporkan
memiliki keterkaitan dengan beberapa
komplikasi makrovaskular diabetes.
• Masih sedikit laporan tentang polimorfisme
promoter gen apoA1 (-75 G/A) dan gen apoB
(Glu4154Lys) dan pengaruhya terhadap
dislipidemia pada retinopati diabetika
• Bagaimana hubungannya dengan retinopati
diabetika sebagai komplikasi mikrovaskuler
diabetes ? .
Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara polimorfisme
promoter gen Apo A1 (-75 G/A) dan gen Apo
B (Glu4154Lys) dengan kadar serum Apo
A1 dan Apo B pada retinopati diabetika DM
tipe-2 ?
2. Apakah ada hubungan antara polimorfisme
promoter gen Apo A1 (-75 G/A) dan gen Apo
B (Glu4154Lys) terhadap beratnya retinopati
diabetika DM tipe-2 ?
Tujuan Umum
 Menganalisis hubungan polimorfisme promoter gen apo A1
(-75 G/A), gen apo B Glu4154Lys, dengan kadar serum
apo A1 dan apo B serta menilai hubungannya dengan
beratnya retinopati diabetik DM tipe-2
Tujuan Khusus
 Menganalisa hubungan antara polimorfisme
promoter gen apo A1 (-75 G/A) dan gen apo B
(Glu4154Lys) dengan kadar apoA1 dan apoB
pada retinopati diabetik DM -2
 Menganalisa hubungan antara polimorfisme
promoter gen apo A1 (-75 G/A) dan gen apo B
(Glu4154Lys) dengan NPDR, PDR, DME dan non
retinopati diabetik
Manfaat penelitian
 Manfaat keilmuan / teoritik :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah dan konsep jelas
tentang hubungan polimorfisme promoter gen apo A1 (-75 G/A) dan gen apo B
(Glu4154Lys), dengan perubahan kadar apoA1 dan apoB pada retinopati
diabetik DM-2.
  Manfaat aplikasi (klinis) :
Diharapkan dengan pemeriksaan genotype promoter gen apo A1 (-75 G/A) dan
gen apo B (Glu4154Lys) dapat memberi nilai prognostik terhadap beratnya
retinopati diabetika, sehingga menjadi acuan dalam penanganan selanjutnya
Desain Penelitian
 Penelitian observasional dengan rancangan cross
sectional study
 Seleksi subyek penelitian dari poliklinik endokrin
metabolik dan poliklinik mata RSWS, RSP Unhas dan
Klinik CEC, makassar
 Pemeriksaan lab : GDP, profil lipid dan apoA1, apoB di
lab RSWS dan unit penelitian Unhas
 Analisis genotipe polimorfisme promoter gen apoA1 (-
75) dan gen apoB secara PCR-RFLP di Unit penelitian
RSP Unhas
 kriteria inklusi :
 Penderita retinopati diabetika
 Berusia 30 – 70 tahun
 Mengalami diabetes > 5 tahun
 Bersedia menandatangani informed concent
  kriteria Ekslusi :
Hipertensi berat (tensi >170 / 100 mmHg)
Menderita katarak
Riwayat menderita penyakit jantung, ginjal, gangguan hati, dan
anemia berat
Sampel tidak memenuhi syarat untuk dianalisis
Penderita DM tipe 2
Retinopati diabetik
(grup 1 n=30)
Bukan retinopati diabetik
(grup 2 n=30)
Pengambilan darah EDTA
Isolasi DNA dari darah EDTA
Amplifikasi promoter gen apoA1 G/A
dengan PCR-RFLP
Elektroforesis gel agarose
Sekuensing produk PCR
Analisis Data
Polimorfisme
A
L
U
R
P
E
N
E
L
I
T
I
A
N
Restriction enzyme
Msp1 Allele A :119 dan 285 bp,
allele G : 119, 178, and 107 bp.
Restriction enzyme
EcoR1 allele A (digested fragment)
253 dan 227 bp
allele G (undigested fragment)
480 bp
Pengambilan serum darah
GDP, apoA1, apoB
Amplifikasi exon 29 gen apoB G/A
dengan PCR-RFLP
Ekstraksi Genom DNA
Polymerase chain
reaction (PCR)
Restirction fragment
length polymorphisms
(RFLP)
ApoA : (F) AGGGACAGAGCTGATCCTTGAACTCTTAAG-
dan (R) TTAGGGGACACCTACCCGTCAG- GAAGAGCA-
ApoB : (F) 5’-GCTCAc- CCTGAGAGAAGTGTCTFCA-3’; 3’
dan (R) 5’-CATAGTGCAAAGlTCCTC- CCTAGTG-3’
Polimorfisme promoter gen ApoA1 posisi -75 yaitu
transisi G/A dideteksi dengan menggunakan enzim
Msp. Allele A terpotong menjadi 2 fragment pada 119
dan 285 bp, sedangkan allele G terpotong menjadi 3
fragment pada 119, 178, and 107 bp.
Polimorfisme gen apoB di exon 29 pada posisi 4154
(G/A) dideteksi dengan menggunakan enzim
EcoR1 . Allele A ditandai dengan 2 fragment 253 dan
227 bp (digested fragment) dan allele G dengan 1
fragmen : 480 bp (undigested fragment).
STUDI MOLEKULER
Polimorfisme promoter gen ApoA1 (-75
G/A) genotipe : GG, GA, AA
Polimorfisme gen Apo B (Glu4154Lys)
genotype : R+R+, R+R-, R-R-
Darah lekosit dari
subyek penelitian
Data primer sampel
Hasil Penelitian
tabel 1. data Primer Subyek penelitian
No NPDR (n) PDR (n) Non RD (n)
1jumlah sampel 8 12 4
2usia (th) 64 55 62
3ApoA1 (gr/L) 149.5 152.1 164.5
4ApoB (gr/L) 117.9 108 151
5 Genotipe Promoter Gen ApoA1
GG(wild type)
GA (heterozigote)
AA (homozigote)
6 Allele
G
A
7 Genotipe Gen ApoB
R+R+ (wild type)
R+R- (heterozygot)
R-R- (homozygote_
8 Allele
R+
R-
Hasil Penelitian:
tabel 2. Hubungan antara genotipe Promoter gen ApoA1 dengan kadar ApoA1 pada
RD dan Non-RD
Genotipe promoter gen ApoA1
Rerata kadar ApoA1 pada RD dan Non-RD
Value
NPDR PDR Non RD
1GG(wild type)
2GA (heterozigote)
3AA (homozigote)
Allele
4G
5A
ket : RD : Retinopati Diabetik ; Non RD : Non Retinopati Diabetik ,
diolah dengan statistik Chi square
Hasil Penelitian:
tabel 3. Hubungan antara genotipe gen ApoB dengan kadar ApoBpada RD dan
Non-RD
Genotipe gen ApoB
Rerata kadar ApoB pada RD dan Non-RD
Value
NPDR PDR Non RD
1R+R+(wild type)
2R+R- (heterozigote)
3R-R- (homozigote)
Allele
4R+
5R-
ket : RD : Retinopati Diabetik ; Non RD : Non Retinopati Diabetik ,
diolah dengan statistik Chi square
Hasil Penelitian:
tabel 4. Hubungan antara genotype promoter gen ApoA1 dan gen ApoB dengan klasifikasi
Retinopati Diabetik
no
NPDR PDR Non RD Value
1Genotipe Promoter Gen ApoA1
GG(wild type)
GA (heterozigote)
AA (homozigote)
2Genotipe Gen ApoB
R+R+ (wild type)
R+R- (heterozygot)
R-R- (homozygote_
ket : RD : Retinopati Diabetik ; Non RD : Non Retinopati Diabetik ,
diolah dengan statistik Chi square
Kendala-kendala
 Pengumpulan sampel :
 Pasien yang datang ke poli mata RSP unhas dan
RSWS sebagian besar yang telah menderita
NPDR dan atau PDR
 Pasien dengan Susp. Retinopati diabetik sebagian
besar telah berumur >50 tahun, sehingga untuk
pemeriksaan fundus terkendala dengan adanya
penyakit mata yang menghalangi pemeriksaan
fuduskopi untuk menegakkan diagnosa retinopati
diabetik, misalnya : katarak senil dan keratitis.
Kendala-kendala
 Reagen ApoA1 dan ApoB yang baru datang di bulan
oktober dan masih menunggu primer dan enzym
untuk PCR yang telah kami pesan melalui rekanan.
Kesimpulan
 Penelitian telah berjalan 40%
 Untuk kelompok Diabetik Retinopati (NPDR dan PDR) telah memenuhi
jumlah sampel, sedangkan untuk kelompok non RD masih
membutuhkan tambahan sampel dan kami lakukan dengan
memperluas cakupan pengambilan sampel di RSWS,RSP Unhas,
BKMM dan Celebes Eye Center (ORBITA)
 Rerata hasil ApoA1 pada kelompok DR dan Non-DR masih dalam
batas normal. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
menunjukkan ada hubungan signifikan antara ApoA1 dengan beratnya
Retinopati Diabetik
 Rerata hasil ApoB pada pasien DR masih dalam batas normal,
sedangkan pada Non-DR menunjukkan adanya peningkatan. Masih
perlu dianalisa kembali apakah ada hubungannya dengan kecilnya
jumlah sampel, kemungkinan terjadinya polimorfisme serta adanya
CVD yang belum menunjukkan adanya kelainan pada mata.
TERIMA
KASIH
Definisi Operasional dan
Kriteria Obyektif
 Penderita Retinopati Diabetik
 adalah penderita diabetes yang mengalami komplikasi retinopati berdasarkan
pemeriksaan dan diagnosis oleh klinisi (dokter spesialis mata), dengan
menggunakan funduskopi. Diklasifikasikan atas non proliferative diabetic
retinopati (NPDR), proliferative diabetic retinopati (PDR) dan diabetic macular
edema (DME)
 Kriteria obyektif = diagnosis NPDR bila : terdapat tanda-tanda :
mikroaneurisme, dot-blot, dan hard exudate, PDR bila terdapat tanda-tanda :
neovaskularisasi, iskemia retina, dan perdarahan vitreus; dan DME bila
didapatkan edema macula dan hard exudates.
 Tes kadar Apolipoprotein A1 (apo A1)
 Adalah pemeriksaan kadar serum apolipoprotein B dengan metode immunoturbidimetric
assay, pada alat kimia klinik automatic
 Nilai rujukan normal : Laki-laki : 104 – 202 mg/dl
 Perempuan : 108 – 225 mg/dl
 Kriteria obyektif = meningkat jika lebih dari rujukan normal,
 menurun jika kurang dari rujukan normal.
 Tes kadar Apolipoprotein B (apo B)
  
 Adalah pemeriksaan kadar serum apolipoprotein B dengan metode immunoturbidimetric
assay, pada alat kimia klinik automatic
 Nilai rujukan normal : Laki-laki : 66 – 133 mg/dl
 Perempuan : 60 – 117 mg/dl
 Kriteria obyektif = meningkat jika lebih dari rujukan normal,
 menurun jika kurang dari rujukan normal.
 Ratio apo B / apo A1
 adalah : perbandingan nilai kadar apo
B terhadap apo A1.
 Kriteria obyektif = nilai > 1 berarti
risiko tinggi untuk mengalami
aterosklerosis
 Polimorfisme promoter gen apo A1 (-75 G/A)
  
 Adalah identifikasi genotype promoter gen apo A1 pada posisi -75, dengan metode /
tekhnik PCR-RFLP (reaction retstriction fragmen length polimorfism), menggunakan enzim
pemotong Mspi
 Kriteria obyektif =
 wild type : genotype GG
 heterozygote polimorfisme : genotype GA
 homozygote polimorfisme : genotype AA
 Polimorfisme gen apo B exon 29 Glu4154Lys
  
 Adalah identifikasi genotype gen apo B pada exon 29 posisi nukleotida 4154, dengan
metode / tekhnik PCR-RFLP, menggunakan enzim pemotong EcoRi
 Kriteria obyektif =
 wild type : R-R-
 heterozygote polimorfisme : genotype R+R-
 homozygote polimorfisme : genotype R+R+

More Related Content

Similar to Apo a1 risbin 2013, lapoaran akhir

PPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptxPPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptxchindikia
 
Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4Aldi Rauf
 
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Betari Wanda Saskia
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeNesha Mutiara
 
ppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptxppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptxssuser75a738
 
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptxdr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptxpudjo3
 
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptxDx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptxInriMoniung
 
Diabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbelDiabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbelRidwansyah Iid
 
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxTUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxAlexFabrigaz Apt
 
Asosiasi gen polimorfisme elmo1 dengan dn di populasi cina
Asosiasi gen polimorfisme elmo1 dengan dn di populasi cinaAsosiasi gen polimorfisme elmo1 dengan dn di populasi cina
Asosiasi gen polimorfisme elmo1 dengan dn di populasi cinaRahayu Oktaliani
 
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseStudi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseNesha Mutiara
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxUDAYANA UNIVERSITY
 

Similar to Apo a1 risbin 2013, lapoaran akhir (18)

Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
PPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptxPPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptx
 
Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4Glomerulopati blok-3-4
Glomerulopati blok-3-4
 
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Rkik5
Rkik5Rkik5
Rkik5
 
ppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptxppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptx
 
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptxdr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
 
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptxDx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
 
Diabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbelDiabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbel
 
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxTUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
 
Asosiasi gen polimorfisme elmo1 dengan dn di populasi cina
Asosiasi gen polimorfisme elmo1 dengan dn di populasi cinaAsosiasi gen polimorfisme elmo1 dengan dn di populasi cina
Asosiasi gen polimorfisme elmo1 dengan dn di populasi cina
 
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseStudi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
 

Recently uploaded

Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 

Recently uploaded (20)

Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 

Apo a1 risbin 2013, lapoaran akhir

  • 1. Analisa Polimorfisme Promoter Gen apo A1 (-75 G/A) dan gen apoB (G4154), Pada Retinopati Diabetik DM Tipe-2 Ririn Nislawati, Tenri Esa, Reini Meilani Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar.
  • 2. Prevalensi Diabetes Mellitus Di Indonesia prevalensi DM ditahun 2010 diperkirakan 4,6%.
  • 3. Prevalensi DM di Indonesia : 20021994 1998 2010 2,5 3,5 4,0 4,6
  • 4. Zainal A : PIT- Perdami Medan 2006 Komplikasi Diabetes mellitus
  • 5. DM : asimptomatik dalam waktu lama Retinopati Diabetik : datang dengan penurunan visus, oleh karena itu perlu deteksi dini faktor-faktor risiko sebelumnya.
  • 6. Retinopati Diabetika (RD) • Disfungsi yang bersifat progresif, pada pembuluh darah retina akibat hyperglikemia kronik • Merupakan komplikasi mikrovaskuler dari DM-1 / DM-2 • Awalnya bersifat asimptomatik, jika tidak diterapi dapat berakibat pada penurunan tajam penglihatan hingga kebutaan
  • 7. Prevalensi retinopati diabetika ( DM tipe 1 dan DM tipe-2). WESDR study mengatakan : • Penderita DM 25 kali lebih besar kemungkinannya untuk menjadi buta dibandingkan non diabetes. • Durasi DM berhubungan secara langsung dengan prevalensi retinopati. • Bertanggungjawab terhadap 12% dari kasus baru kebutaan akibat retinopati setiap tahun. • Setelah 20 tahun, 99% penderita DM tipe 1 dan hampir 80% penderita DM tipe 2 menderita retinopati. • Sekitar 3,6% penderita DM tipe 1 dan 1,6% penderita DM tipe-2 mengalami kebutaan;
  • 8. Klasifikasi retinopati diabetik I. NPDR : Nonproliferative diabetic retinopathy Perdarahan intra retina (blot-dot) Hard exudate Pelebaran pembuluh darah Normal Perdarahan pre-retina Neovaskularisasi Neovaskularisasi Pada optik disc Jaringan proliferasidd III. Edema Makula II. PDR : Proliferative diabetic retinopathy) Hard Exudate
  • 9. Diabetes Mellitus - faktor hyperglikemia - faktor dislipidemia - faktor komplikasi lainnya - faktor genetik Retinopati diabetik Disfungsi endotel & kehilangan perisit Hyperlipidemia / dislipidemia peningkatan viskositas darah ekstravasasi cairan dan lipid (hard exudat) perdarahan dan edema retina kebutaan D DD D
  • 10.  Keterlibatan lipid dan polimorfisme promoter gen apo A1 dan gen apoB pada retinopati diabetika masih menimbulkan kontroversi - membutuhkan eksplorasi lebih lanjut
  • 11. Disruption of the vascular Unit of the Retina by Diabetes. Normal pattern Disruption of vascular unit
  • 12. Apo A1 dan polimorfisme promoter gen apo A1 Apo A1 : 1. komponen protein utama HDL 2. Memiliki efek anti inflamasi , antioksidan & anti trombotik 3. Media transportasi kolesterol 4. Kadar rendah apoA1 dan HDL memicu terjadinya retinopati 4. Polimorfisme promoter gen apoA1 -75 (M1-) (G/A) Menurunkan kadar apoA1 dan HDL
  • 13. Apo A1 dan HDL (plasma) Anti inflamasi, anti oksidasi, anti trombotik, anti aterogenik Bersifat protektif, good cholesterol Polimorfisme promoter gen apoA1 Apo A1 dan HDL (plasma) menurun Apo A1 adalah komponen protein utama HDL CVD dan penyakit vaskuler lainnya
  • 14. Apo B dan polimorfisme gen apo B Apo B : 1. komponen utama LDL, dan VLDL dan Lp(a) 2. Memiliki efek aterogenik 3. Kadar tinggi apoB dan LDL efek destruktif terhadap sel- sel vaskular arteri termasuk arteri retinal. 4. Polimorfisme gen apo B exon 29 G/A (Gln4154Lys) : Meningkatkan kadar apoB dan LDL memicu terjadinya retinopati lebih berat
  • 15. Apo B dan LDL (plasma) Bersifat aterogenik, bad cholesterol Polimorfisme gen apoB Ketidakmampuan berikatan apoB dgn LDL Apo B adalah ligan dari reseptor LDL partikel utk LDL clearence Peningkatan kadar apo B dan LDL dalam plasma CVD dan penyakit vaskuler lainnya
  • 16. Apolipoprotein dan Retinopati diabetika ? • Apolipoprotein telah banyak dilaporkan memiliki keterkaitan dengan beberapa komplikasi makrovaskular diabetes. • Masih sedikit laporan tentang polimorfisme promoter gen apoA1 (-75 G/A) dan gen apoB (Glu4154Lys) dan pengaruhya terhadap dislipidemia pada retinopati diabetika • Bagaimana hubungannya dengan retinopati diabetika sebagai komplikasi mikrovaskuler diabetes ? .
  • 17. Rumusan Masalah 1. Apakah ada hubungan antara polimorfisme promoter gen Apo A1 (-75 G/A) dan gen Apo B (Glu4154Lys) dengan kadar serum Apo A1 dan Apo B pada retinopati diabetika DM tipe-2 ? 2. Apakah ada hubungan antara polimorfisme promoter gen Apo A1 (-75 G/A) dan gen Apo B (Glu4154Lys) terhadap beratnya retinopati diabetika DM tipe-2 ?
  • 18. Tujuan Umum  Menganalisis hubungan polimorfisme promoter gen apo A1 (-75 G/A), gen apo B Glu4154Lys, dengan kadar serum apo A1 dan apo B serta menilai hubungannya dengan beratnya retinopati diabetik DM tipe-2
  • 19. Tujuan Khusus  Menganalisa hubungan antara polimorfisme promoter gen apo A1 (-75 G/A) dan gen apo B (Glu4154Lys) dengan kadar apoA1 dan apoB pada retinopati diabetik DM -2  Menganalisa hubungan antara polimorfisme promoter gen apo A1 (-75 G/A) dan gen apo B (Glu4154Lys) dengan NPDR, PDR, DME dan non retinopati diabetik
  • 20. Manfaat penelitian  Manfaat keilmuan / teoritik : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah dan konsep jelas tentang hubungan polimorfisme promoter gen apo A1 (-75 G/A) dan gen apo B (Glu4154Lys), dengan perubahan kadar apoA1 dan apoB pada retinopati diabetik DM-2.   Manfaat aplikasi (klinis) : Diharapkan dengan pemeriksaan genotype promoter gen apo A1 (-75 G/A) dan gen apo B (Glu4154Lys) dapat memberi nilai prognostik terhadap beratnya retinopati diabetika, sehingga menjadi acuan dalam penanganan selanjutnya
  • 21. Desain Penelitian  Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study  Seleksi subyek penelitian dari poliklinik endokrin metabolik dan poliklinik mata RSWS, RSP Unhas dan Klinik CEC, makassar  Pemeriksaan lab : GDP, profil lipid dan apoA1, apoB di lab RSWS dan unit penelitian Unhas  Analisis genotipe polimorfisme promoter gen apoA1 (- 75) dan gen apoB secara PCR-RFLP di Unit penelitian RSP Unhas
  • 22.  kriteria inklusi :  Penderita retinopati diabetika  Berusia 30 – 70 tahun  Mengalami diabetes > 5 tahun  Bersedia menandatangani informed concent   kriteria Ekslusi : Hipertensi berat (tensi >170 / 100 mmHg) Menderita katarak Riwayat menderita penyakit jantung, ginjal, gangguan hati, dan anemia berat Sampel tidak memenuhi syarat untuk dianalisis
  • 23. Penderita DM tipe 2 Retinopati diabetik (grup 1 n=30) Bukan retinopati diabetik (grup 2 n=30) Pengambilan darah EDTA Isolasi DNA dari darah EDTA Amplifikasi promoter gen apoA1 G/A dengan PCR-RFLP Elektroforesis gel agarose Sekuensing produk PCR Analisis Data Polimorfisme A L U R P E N E L I T I A N Restriction enzyme Msp1 Allele A :119 dan 285 bp, allele G : 119, 178, and 107 bp. Restriction enzyme EcoR1 allele A (digested fragment) 253 dan 227 bp allele G (undigested fragment) 480 bp Pengambilan serum darah GDP, apoA1, apoB Amplifikasi exon 29 gen apoB G/A dengan PCR-RFLP
  • 24. Ekstraksi Genom DNA Polymerase chain reaction (PCR) Restirction fragment length polymorphisms (RFLP) ApoA : (F) AGGGACAGAGCTGATCCTTGAACTCTTAAG- dan (R) TTAGGGGACACCTACCCGTCAG- GAAGAGCA- ApoB : (F) 5’-GCTCAc- CCTGAGAGAAGTGTCTFCA-3’; 3’ dan (R) 5’-CATAGTGCAAAGlTCCTC- CCTAGTG-3’ Polimorfisme promoter gen ApoA1 posisi -75 yaitu transisi G/A dideteksi dengan menggunakan enzim Msp. Allele A terpotong menjadi 2 fragment pada 119 dan 285 bp, sedangkan allele G terpotong menjadi 3 fragment pada 119, 178, and 107 bp. Polimorfisme gen apoB di exon 29 pada posisi 4154 (G/A) dideteksi dengan menggunakan enzim EcoR1 . Allele A ditandai dengan 2 fragment 253 dan 227 bp (digested fragment) dan allele G dengan 1 fragmen : 480 bp (undigested fragment). STUDI MOLEKULER Polimorfisme promoter gen ApoA1 (-75 G/A) genotipe : GG, GA, AA Polimorfisme gen Apo B (Glu4154Lys) genotype : R+R+, R+R-, R-R- Darah lekosit dari subyek penelitian
  • 26. Hasil Penelitian tabel 1. data Primer Subyek penelitian No NPDR (n) PDR (n) Non RD (n) 1jumlah sampel 8 12 4 2usia (th) 64 55 62 3ApoA1 (gr/L) 149.5 152.1 164.5 4ApoB (gr/L) 117.9 108 151 5 Genotipe Promoter Gen ApoA1 GG(wild type) GA (heterozigote) AA (homozigote) 6 Allele G A 7 Genotipe Gen ApoB R+R+ (wild type) R+R- (heterozygot) R-R- (homozygote_ 8 Allele R+ R-
  • 27. Hasil Penelitian: tabel 2. Hubungan antara genotipe Promoter gen ApoA1 dengan kadar ApoA1 pada RD dan Non-RD Genotipe promoter gen ApoA1 Rerata kadar ApoA1 pada RD dan Non-RD Value NPDR PDR Non RD 1GG(wild type) 2GA (heterozigote) 3AA (homozigote) Allele 4G 5A ket : RD : Retinopati Diabetik ; Non RD : Non Retinopati Diabetik , diolah dengan statistik Chi square
  • 28. Hasil Penelitian: tabel 3. Hubungan antara genotipe gen ApoB dengan kadar ApoBpada RD dan Non-RD Genotipe gen ApoB Rerata kadar ApoB pada RD dan Non-RD Value NPDR PDR Non RD 1R+R+(wild type) 2R+R- (heterozigote) 3R-R- (homozigote) Allele 4R+ 5R- ket : RD : Retinopati Diabetik ; Non RD : Non Retinopati Diabetik , diolah dengan statistik Chi square
  • 29. Hasil Penelitian: tabel 4. Hubungan antara genotype promoter gen ApoA1 dan gen ApoB dengan klasifikasi Retinopati Diabetik no NPDR PDR Non RD Value 1Genotipe Promoter Gen ApoA1 GG(wild type) GA (heterozigote) AA (homozigote) 2Genotipe Gen ApoB R+R+ (wild type) R+R- (heterozygot) R-R- (homozygote_ ket : RD : Retinopati Diabetik ; Non RD : Non Retinopati Diabetik , diolah dengan statistik Chi square
  • 30. Kendala-kendala  Pengumpulan sampel :  Pasien yang datang ke poli mata RSP unhas dan RSWS sebagian besar yang telah menderita NPDR dan atau PDR  Pasien dengan Susp. Retinopati diabetik sebagian besar telah berumur >50 tahun, sehingga untuk pemeriksaan fundus terkendala dengan adanya penyakit mata yang menghalangi pemeriksaan fuduskopi untuk menegakkan diagnosa retinopati diabetik, misalnya : katarak senil dan keratitis.
  • 31. Kendala-kendala  Reagen ApoA1 dan ApoB yang baru datang di bulan oktober dan masih menunggu primer dan enzym untuk PCR yang telah kami pesan melalui rekanan.
  • 32. Kesimpulan  Penelitian telah berjalan 40%  Untuk kelompok Diabetik Retinopati (NPDR dan PDR) telah memenuhi jumlah sampel, sedangkan untuk kelompok non RD masih membutuhkan tambahan sampel dan kami lakukan dengan memperluas cakupan pengambilan sampel di RSWS,RSP Unhas, BKMM dan Celebes Eye Center (ORBITA)  Rerata hasil ApoA1 pada kelompok DR dan Non-DR masih dalam batas normal. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan ada hubungan signifikan antara ApoA1 dengan beratnya Retinopati Diabetik  Rerata hasil ApoB pada pasien DR masih dalam batas normal, sedangkan pada Non-DR menunjukkan adanya peningkatan. Masih perlu dianalisa kembali apakah ada hubungannya dengan kecilnya jumlah sampel, kemungkinan terjadinya polimorfisme serta adanya CVD yang belum menunjukkan adanya kelainan pada mata.
  • 34.
  • 35.
  • 36. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif  Penderita Retinopati Diabetik  adalah penderita diabetes yang mengalami komplikasi retinopati berdasarkan pemeriksaan dan diagnosis oleh klinisi (dokter spesialis mata), dengan menggunakan funduskopi. Diklasifikasikan atas non proliferative diabetic retinopati (NPDR), proliferative diabetic retinopati (PDR) dan diabetic macular edema (DME)  Kriteria obyektif = diagnosis NPDR bila : terdapat tanda-tanda : mikroaneurisme, dot-blot, dan hard exudate, PDR bila terdapat tanda-tanda : neovaskularisasi, iskemia retina, dan perdarahan vitreus; dan DME bila didapatkan edema macula dan hard exudates.
  • 37.  Tes kadar Apolipoprotein A1 (apo A1)  Adalah pemeriksaan kadar serum apolipoprotein B dengan metode immunoturbidimetric assay, pada alat kimia klinik automatic  Nilai rujukan normal : Laki-laki : 104 – 202 mg/dl  Perempuan : 108 – 225 mg/dl  Kriteria obyektif = meningkat jika lebih dari rujukan normal,  menurun jika kurang dari rujukan normal.
  • 38.  Tes kadar Apolipoprotein B (apo B)     Adalah pemeriksaan kadar serum apolipoprotein B dengan metode immunoturbidimetric assay, pada alat kimia klinik automatic  Nilai rujukan normal : Laki-laki : 66 – 133 mg/dl  Perempuan : 60 – 117 mg/dl  Kriteria obyektif = meningkat jika lebih dari rujukan normal,  menurun jika kurang dari rujukan normal.
  • 39.  Ratio apo B / apo A1  adalah : perbandingan nilai kadar apo B terhadap apo A1.  Kriteria obyektif = nilai > 1 berarti risiko tinggi untuk mengalami aterosklerosis
  • 40.  Polimorfisme promoter gen apo A1 (-75 G/A)     Adalah identifikasi genotype promoter gen apo A1 pada posisi -75, dengan metode / tekhnik PCR-RFLP (reaction retstriction fragmen length polimorfism), menggunakan enzim pemotong Mspi  Kriteria obyektif =  wild type : genotype GG  heterozygote polimorfisme : genotype GA  homozygote polimorfisme : genotype AA
  • 41.  Polimorfisme gen apo B exon 29 Glu4154Lys     Adalah identifikasi genotype gen apo B pada exon 29 posisi nukleotida 4154, dengan metode / tekhnik PCR-RFLP, menggunakan enzim pemotong EcoRi  Kriteria obyektif =  wild type : R-R-  heterozygote polimorfisme : genotype R+R-  homozygote polimorfisme : genotype R+R+

Editor's Notes

  1. http://www.mdconsult.com/das/book/pdf/282715756-3/978-0-323-04332-8/4-u1.0-B978-0-323-04332-8..00092-5..DOCPDF.pdf?isbn=978-0-323-04332-8&eid=4-u1.0-B978-0-323-04332-8..00092-5..DOCPDF