2. PENGERTIAN
Arthron : ruas / segmen.
Podos : kaki.
Hewan arthropoda adalah hewan yang
kakinya beruas-ruas.
3. Ciri - Ciri
Tubuhnya beruas-ruas.
Tubuh terbagi atas : kepala (caput), dada (thoraks),
dan badan belakang (abdomen). Dan diantaranya ada
yang memiliki kepala dan dada yang bersatu
(cephalothorax).
Bentuk simetri bilateral.
Hewan dengan lapisan embrional bertipe
Triploblastik Coelomata.
Rongga tubuh berisi darah, disebut hemocoel.
Rangka luar keras ( eksoskeleton) yang tersusun
atas zat kitin / protein sebagai pembungkus tubuh ,
yang bisa dieksidisis.
Urat-urat dagingnya bergaris melintang.
4. Sifat hidup : parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
Sistem peredaran darah terbuka dan alat peredaran berupa
jantung dan pembuluh -pembuluh darah terbuka.
Sistem alat pencernaan : Saluran tubular (kurang lebih lurus),
ada mulut dan anus.
Alat pernapasan : trakea, insang, dan paru-paru yang
merupakan lembaran (paru-paru buku).
Alat pencernaan lengkap.
Sistem reproduksi terpisah (gonokoris), terjadi secara seksual
dan aseksual.
Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena.
Sistem eksresi : Saluran-saluran Malphigi.
Hidupnya di darat, air tawar dan laut.
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas : Insecta, Arachnida,
Crustacea, dan Myriapoda.
6. Ciri - Ciri
Memiliki 3 pasang / 6 buah kaki yang disebut juga
hexapoda (berkaki enam).
Habitatnya adalah kosmopolite (dapat beradaptasi
dimanapun).
Bernafas dengan menggunakan paru-paru.
Tubuh dibedakan menjadi caput (kepala), thorax (dada)
dan abdomen (perut).
Di kepala terdapat : mata, antena dan alat mulut.
Dada terdiri dari 3 segmen yang masing-masing
mempunyai sepasang kaki, dan didada dilengkapi sayap.
Pada tiap segmen terdapat lubang nafas (stigma spirakel)
dan segmen terakhir berfungsi sebagai reproduksi.
Tipe mulut : menggigit, menusuk dan menggigit, menghisap,
menjilat.
7. Dalam hidupnya insecta mengalami metamorfosis
atau perubahan bentuk tubuh.
Metamorfosis dibedakan menjadi 2 yaitu:
Metamorfosis sempurna (holometabola),
Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola).
Metamorfosis sempurna (holometabola) tahapnya :
Telur - larva - pupa (kepompong) - imago (dewasa).
Contoh: kupu-kupu, nyamuk, lebah.
Metamorfosa tidak sempurna (hemimetabola)
tahapnya : Telur - nimpha - imago (dewasa).
Contoh: belalang, periplaneta.
Nimpha adalah serangga muda yang bentuknya
seperti serangga dewasa tetapi sebagian organ
tubuhnya belum tumbuh atau sempurna.
8.
9. Sub Kelas
A. Apterygota
Tubuh berwarna perak dan tidak memiliki sayap
Tidak mengalami metamorphosis
Thoraks dan abdomen tidak memiliki batas yang
jelas.
Apterygota dibagi menjadi beberapa ordo :
1. Thysanura
2. Collembola
3. Ordo Protura
4. Ordo Archeognatha
5. Ordo Diplura
10. B. Pterygota
Pterygota dibedakan antara : Exopterygota dan Endopterygota.
Exopterygota, memiliki sayap yang merupakan tonjolan luar dari dinding
tubuh dan metamorfosisnya tidak sempurna.
Endopterygota, sayapnya berkembang dari penonjolan ke dalam dari
dalam dinding dan metamorfosisnya tidak sempurna.
Pterygota dibagi menjadi 10 ordo :
1. Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)
-Sayap terdiri dari 2 pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak
memiliki vena sayap dan disebut elytra. Sayap belakang membranus dan jika
sedang istirahat melipat di bawah sayap depan.
- Angotanya ada yang menjadi hama dan ada juga yang menjadi predator.
- Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah.
- Metamorfose bertipe sempurna (holometabola)
Contoh :
Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L)
Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr)
Kumbang buas (predator) Coccinella sp.
11. 2. Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)Contoh :
Anggota serangga meliputi : serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah,
predator dan parasitoid
Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedang sayap
belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter.
Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet.
Tipe mulutnya penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.
Contoh : lalat buah (Dacus spp.), lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F),
lalat rumah (Musca domesticaLinn.), dan lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis)
3. Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding
Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap).
Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung
membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang
membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan.
Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli.
Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan
dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet.
Contoh : Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.), Kepik hijau (Nezara viridula
L), dan Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
12. 4. Ordo Homoptera (wereng, kutu dan sebagainya)
Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen,
bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat
membranus.
Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari
bagian posterior kepala.
Contoh : Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.), Kutu putih daun kelapa
(Aleurodicus destructor Mask.), dan Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla
sp.)
5. Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)
Sebagai predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain
sebagai penyerbuk.
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya
lebih besar daripada sayap belakang.
Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli.
Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum
sebagai alat pengisapnya.
Contoh : Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi), Apanteles
artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona), dan Tetratichus brontispae
Ferr. (parasit kumbang Brontispa)
13. 6. Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-
warni.
Pada kepala dijumpai adanya alat mulut serangga bertipe pengisap, sedang larvanya
memiliki tipe penggigit.
Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris
dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.
Contoh : Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk), Kupu gajah (Attacus
atlas L), dan Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)
7. Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng)
Sayap dua pasang dan bersifat membranus.
Pada capung besar dijumpai vena-vena yang jelas dan pada kepala dijumpai adanya mata
facet yang besar.
Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola).
Pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air
Contoh : trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi.
8. Ordo Orthoptera (bangsa belalang)
memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-
vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar
dengan vena-vena yang teratur.
Contoh : Kecoa (Periplaneta sp.), Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.), dan Belalang
kayu (Valanga nigricornis Drum.)
14. 9. Ordo Archiptera atau Isoptera (bersayap asli)
Mempunyai dua pasang sayap yang tipis dan
berukuran sama.
Metamorfosisnya tidak sempurna.
Contoh : Aeshna (capung) dan Reticulitermis (anai-anai) ,
Rayap
10. Ordo Siphonoptera
Ukuran tubuhnya hanya beberapa milimeter saja.
Tidak mempunyai sayap, tetapi dapat berpindah ke
tubuh inang atau dari inang yang satu ke inang yang
lain menggunakan kakinya yang kuat untuk
meloncat.
Menggunakan mulut penusuk dan pengisap, hewan
ini mengisap darah inang
Contoh : kutu anjing, kutu tikus, dan kutu manusia
16. Ciri - Ciri
Memiliki 4 pasang / 8 buah kaki.
Memiliki 8 buah mata sederhana di bagian depan.
Memiliki 1 pasang kalisera (taring pisau mengandung racun
berbentuk gunting atau catut untuk melumpuhkan mangsa)
Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai indera, tangan
maupun alat untu melakukan kopulasi.
Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutera disebut
spinerets.
Bernafas dengan menggunakan paru-paru buku.
Sistem peredaran darah terbuka.
Sistem saraf tangga tali.
Sistem reproduksi terjadi secara seksual
17. Ordo
1.Scorpionida
Memiliki 4 pasang kaki yang dihimpitan
thorax
Alat penyengat diujung abdomen.
Memiliki zat yang bisa mengakibatkan
kejang, mati rasa, nyeri jika disengat.
Contoh : Kalajengking
18. 2. Arachnoida
Tidak mempunyai perut yang beruas-ruas.
Contoh : Laba-laba
3. Acarina
Tubuhnya tidak berbuku-buku
Parasit pada burung dan mamalia termasuk
manusia.
Contoh : Caplak kudis, Tungau, dan Caplak unggas
20. Ciri - Ciri
Memiliki 5 pasang / 10 buah kaki.
Tubuh terdiri atas 2 bagian : kepala dada yang
menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan
belakang (abdomen).
Pada bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit
keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang
terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4
pasang kaki jalan. Dan juga terdapat sepasang
antena, rahang atas, dan rahang bawah
Pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki
renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor.
Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga
berfungsi untuk menyimpan telur.
21. Sistem pencernaan : Dimulai dari mulut,
kerongkong, lambung, usus, dan anus.
Sisa metabolisme diekskresikan melalui sel api.
Sistem saraf tangga tali.
Sistem peredaran darah terbuka.
Bernafas dengan menggunakan insang.
Habitat berada di air laut dan air tawar.
Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan
dan betina) dan pembuahan berlangsung di dalam
tubuh betina (fertilisasi internal)
Untuk menjadi dewasa, larva hewan ini akan
mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.
22. Sub Kelas
1. Entomostraca (udang-udangan rendah)
Umumnya berukuran kecil dan merupakan
zooplankton.
Banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar.
Biasanya digunakan sebagai makanan ikan.
Entomostraca dibagi menjadi 4 ordo :
a. Branchiopoda
Hewan ini disebut kutu air dan merupakan salah satu
penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara
parthenogenesis.
Contoh : Daphnia pulex dan Asellus aquaticus
23. b. Ostracoda
- Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton.
- Tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
Contoh : Cypris candida, Codona suburdana
c. Copepoda
- Hidup di air laut dan air tawar.
- Merupakan plankton dan parasit.
- Segmentasi tubuhnya jelas
Contoh : Argulus indicus, Cyclops
d. Cirripedia
- Tubuh terdiri atas kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram.
- Hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Ada yang bersifat parasit
- Cara hidup beraneka ragam. Salah satu adalah Bernakel yang terdapat
pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau
mengapung di laut.
Contoh : Lepas atau Bernakel, Sacculina
24. 2.Malacostrata (udang-udangan besar)
Umumnya hidup di laut dan pantai.
Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala
dan dada yang bersatu serta perut (abdomen)
Malacostrata dibagi menjadi 3 ordo :
a. Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh : Onicus asellus (kutu perahu) dan
Limnoria lignorum, yang keduanya adalah pengerek
kayu
25. b. Stomatopoda
- Hidup di laut
- bentuk tubuh mirip belalang sembah
- mempunyai warna mencolok
- Belakang kepala mempunyai karapaks
- Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan
antena.
Contoh : Squilla empusa (udang belalang)
c. Decapoda
- Memiliki 10 kaki dan merupakan kelompok yang sangat penting peranannya bagi
kehidupan manusia.
- Sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein.
- Kepala dan dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks.
- Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
- Tubuh mempunyai 5 pasang kaki / 10 kaki sehingga disebut juga hewan si kaki
sepuluh.
Contoh : Udang windu (Panaeus), Udang galah (Macrobanchium rosenbergi),
Rajungan (Neptunus pelagicus), dan Kepiting (Portunus sexdentalus)
27. Ciri - Ciri
Memiliki kaki lebih dari 5 pasang yang setiap ruasnya
terdapat 2 pasang kaki disebut dengan kaki seribu.
Tubuhnya terdiri atas kepala(cephalo) dan badan
(abdomen).
Pada kepala terdapat : sepasang mata tunggal,
sepasang alat peraba besar, dan sepasang alat peraba
kecil yang beruas-ruas.
Sistem saraf : Sistem saraf tangga tali dengan alat
penerima rangsang berupa 1 pasang mata tunggal
dan 1 pasang antena sebagai alat peraba.
Reproduksi secara aseksual.
Alat ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malphigi.
28. Sistem peredaran darah bersifat terbuka.
Alat pencernaan lengkap dan mempunyai
kelenjar ludah.
Bernafas dengan satu pasang trakea
berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap
ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua
pasang di setiap ruasnya
Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal,
sepasang alat peraba besar, dan sepasang alat
peraba kecil yang beruas-ruas.
29. Ordo
1. DIPLOPODA
Tubuhnya berbentuk silinder
Memiliki jumlah segmen sekitar 25-100, setiap
segmennya hanya mempunyai sepasang kaki
dan setiap abdomen mempunyai lima pasang
kaki dan dua pasang spirakel.
Tubuhnya akan menggulung jika ada yang
mengganggu.
Contoh : Kaki seribu dan keluwing
30. 2.CHILOPODA
Merupakan hewan pemangsa (predator).
Bentuk tubuhnya pipih.
Memiliki jumlah segmen mencapai 177, setiap
segmen mempunyai sepasang kaki, kecuali pada
satu segmen di belakang kepala dan dua segmen
terakhir.
Pada bagian kepala terdapat sepasang mata, yang
mengalami modifikasi menjadi cakar beracun.
Menyerang mangsa dengan cara menggigit
menggunakan kaki beracun yang berguna untuk
melumpuhkan mangsa
Contoh : Lipan dan Kelabang.
31. PERANAN
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama
serangga hama.
Namun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia,
terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal
atau kudis pada manusia.
Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda
Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing
Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para
petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu
(Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang
dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
Untuk dimakan, misal laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak) yang dapat
diperoleh secara musiman.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
34. Ciri - Ciri
Kupu - kupu mengalami metamorfosis sempurna (holometabola)
tahapnya : Telur - larva - pupa (kepompong) - imago (dewasa).
Mempunyai 2 pasang sayap membranus, tertutup sisik dan biasanya
warnanya menarik, cemerlang dengan pola yang teratur.
Sisik-sisik pada sayap mudah terlepas seperti debu bila terpegang dan
tidak mempunyai frenulum.
Kebanyakan tubuh dan tungkainya tertutup dengan sisik-sisik, sungut
ramping dan menjendol pada ujungnya.
Umumnya kupu-kupu aktif disiang hari.
Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/
sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang
diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging
bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.
Habitat kupu-kupu hidup hampir di seluruh permukaan bumi, baik
yang beriklim panas maupun yang beriklim dingin, dataran rendah
maupun dataran tinggi. Jenis kupu-kupu banyak di temukan di daerah
hutan hujan tropis. Ada sekitar 28.000 jenis kupu-kupu di dunia.
35. Siklus Hidup
Telur
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras
yang disebut khorion ditutupi dengan lapisan anti lilin
yang melindungi telur dari terjemur sebelum larva
sempat berkembang sepenuhnya. Dan memiliki pori-
pori berbentuk corong yang halus di satu ujungnya,
yaitu mikropil yang bertujuan memungkinkan
masuknya sperma untuk bergabung dengan sel telur.
Memiliki bentuk bola maupun oval.
36. Ulat
Larva kupu-kupu, yaitu ulat, memakan daun tumbuhan dan menghabiskan
seluruh waktunya sebagai beluncas untuk mencari makanan. Dan
umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari
jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Kebanyakan beluncas memakan
daun, tetapi ada beberapa spesies seperti Spalgis epius dan Liphyra brassolis
yang memakan serangga. Beberapa larva menjalin hubungan yang saling
menguntungkan dengan semut menggunakan getaran yang dipancarkan
melalui substrat di samping merembeskan sinyal kimia. Ulat kupu-kupu
memiliki tiga pasang kaki tetap pada segmen toraks dan tidak lebih enam
pasang prokaki yang tumbuh pada segmen abdomen. Pada prokaki ada
gegelang kait halus yaitu krusye yang membantu beluncas menggenggam
substrat. Beberapa ulat bisa menggembungkan sebagian kepalanya supaya
mirip ular sebagai langkah pertahanan.
39. Peranan
Menguntungkan :
Dapat membantu manusia dalam proses
penyerbukan.
Dapat menjadi hiasan, seperti gantungan kunci.
Dapat menghasilkan sutra yang berasal dari ulat
sutra.
Merugikan :
Ulat dapat menjadi hama yang merugikan manusia
karena ulat melahap dapat melahap habis daun-
daunan yang berakibat serius pada pertanian.