Perekrutan calon anggota legislatif (caleg) perempuan yang dilakukan partai politik secara asal-asalan menyebabkan posisi caleg perempuan sering kurang terjamin dan tersudutkan. Kendala lainnya adalah pemberitaan media yang cenderung sinis dan tidak mengeksplorasi kemampuan mereka. Kondisi ini membuat capaian caleg perempuan sulit.
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
Media Indonesia 30 Maret 2014
1. Pemasangan
Iklan & Customer Service:
021 5821303
No Bebas Pulsa:
08001990990
e-mail:
cs@mediaindonesia.com
Rp2.900/eks
(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)
Rp67.000/bulan
(di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Halaman
28
30 MARET 2014 | NO.12032 | TAHUN XLV
Harian Umum
Media Indonesia
@ MIdotcom
Minggu
SELA
S
EKITAR 50% caleg perempuan ditem-
patkan di luar daerah pemilihan tem-
pat dia bermukim atau berasal. Pere-
krutan partai yang asal-asalan membuat
posisi caleg perempuan kerap tersudutkan.
Apalagi, pemberitaan media massa cende-
rung sinis, tidak mengeksplorasi kemam-
puan caleg perempuan.
“Lihat saja, jumlah pemberitaan caleg
artis perempuan lebih banyak jika diban-
dingkan dengan caleg laki-laki. Seharusnya
jangan label perempuannya yang disorot,
tetapi kebijakan partai yang merekrut
asal-asalan,” ujar Nurul Arifin, 47, yang
sudah dua periode duduk di kursi legislatif
dan kini menghadapi pencalonan ketiga
kalinya.
Calon anggota legislatif dari PDI Perjuang-
an Eva Sundari, 48, juga merasakan hal
yang sama. Perempuan, kata dia, sering
kali hanya ditempatkan sebagai kandidat
pengisi daftar.
“Dengan kondisi seperti itu, untuk
memenangi pertarungan bebas di sistem
patriarkat akan sulit,” cetusnya ketika
diwawancarai baru-baru ini.
Kondisi tersebut, lanjut Eva, diperparah
dengan kebijakan parpol untuk merekrut
artis yang hanya dijadikan alat pengumpul
suara. “Ini yang harus diubah. Jalan pintas
seperti itu hanya akan mengesampingkan
pertimbangan kemampuan sehingga tidak
mewakili kaum minoritas dan marginal,”
tegasnya.
Direktur Eksekutif Pusat Pemberdayaan
Perempuan dalam Politik Titi Sumbung
juga menyoroti sistem perekrutan dan
kebijakan partai yang merugikan. Sekitar
50% caleg perempuan, ujar dia, ditempat-
kan di luar daerah pemilihan tempat dia
bermukim atau berasal.
“Perekrutan yang asal-asalan dan ke-
bijakan partai yang kurang berpihak
kepada perempuan jadi tantangan dan
kendala tersendiri. Perempuan terpaksa
harus mulai dari awal untuk memahami
daerah baru.”
Kendala-kendala tersebut membuat
sosiolog Universitas Gadjah Mada Arie
Sudjito pesimistis. Apalagi, kata dia, ke-
banyakan caleg perempuan minim modal
ketimbang laki-laki.
“Butuh strategi khusus. Caleg perempuan
sekarang ini terlihat masih kedodoran,
apalagi perekrutan partai terlihat masih
asal-asalan,” tandasnya. (Her/Ric/M-7)
MENANAM pohon dan memperbanyak
kuantitas taman di perkotaan untuk me-
nekan tingkat polusi udara tidak bisa lagi
ditawar. Menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), sebanyak 7 juta orang me-
ninggal akibat polusi udara pada 2012.
Disebutkan pula, 1 dari 8 orang di dunia
meninggal akibat pengaruh polusi udara.
Hampir 6 juta kematian itu terjadi di Asia
Tenggara dan kawasan Pasifik Barat.
Temuanitujugamenunjukkanketerkaitan
antara polusi udara dan penyakit jantung,
pernapasan, serta kanker. Risiko polusi
udara sekarang jauh lebih besar daripada
sebelumnya. (BBC/Hym/X-8)
PolusiPicuKematian
MATIKAN LAMPU 1 JAM: Suasana kawasan
Bundaran HI sebelum kampanye Global
Earth Hour 2014 (kiri) dan saat kampanye
mematikan lampu di Jakarta, tadi malam. Aksi
Earth Hour 2014 dengan mematikan lampu 1
jam di Jakarta belum sepenuhnya mendapat
dukungan dan partisipasi dari masyarakat.
RUDI KURNIAWANSYAH
S
EJUMLAH kalangan mendesak pene-
gakhukumsegeramenindakseluruh
pelaku bancakan lahan di Cagar
Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu,
Kabupaten Bengkalis, Riau. Dari 12 orang
yang diduga menyerobot kawasan konser-
vasi itu, baru satu yang menjadi tersangka.
Menurut Direktur Eksekutif Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau
Riko Kurniawan, mereka harus secepatnya
diusut dan jika terbukti terlibat, wajib dihu-
kum berat. Terlebih lagi, beberapa di antara
mereka merupakan aparat TNI/Polri dan
pejabat negara. Bahkan terdapat dua man-
tan kapolres di wilayah Polda Riau, perwira
tinggi TNI-AU, dan anggota DPR.
Komandan Satgas Pasukan Darat Operasi
Darurat Asap Riau Brigjen TNI Prihadi Agus
Irianto juga mengakui adanya sejumlah
orang yang menguasai lahan di Cagar Bios-
fer Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Informasi
itu didapat dari keterangan Sersan Kepala
Sudigdo yang telah ditetapkan sebagai
tersangka. Nama-nama
itu kini sudah dikantongi
pihak penegak hukum.
“Mereka harus diadili
di pengadilan umum, ja-
ngan di pengadilan militer.
Mereka harus dihukum
seberat-beratnya. Mereka
kan aparat dan pejabat
yang paham soal hukum,
tetapi justru terdepan melanggar hukum,”
tegas Riko di Pekanbaru, kemarin.
Ia menyatakan bencana asap di Riau
kali ini harus menjadi momentum untuk
memberantas kejahatan lingkungan. Aparat
yang terlibat, jelas Riko, hanya merupakan
lapisan kedua dalam hierarki kejahatan
perambahan hutan. “Lapisan pertama ialah
para cukong yang mendanai kejahatan itu.
Merekalah otaknya.’’
Riko menuntut pelaku dijerat pasal berla-
pis. Tidak cuma dipidana minimal 5 tahun,
mereka juga harus dimiskinkan dan lahan
disita untuk dikembalikan kepada negara.
Koordinator Jaringan Kerja Penyelamatan
Hutan Riau Musli sepakat
perambah lahan di Cagar
Biosfer Giam Siak Kecil-
Bukit Batu pantang dibi-
arkan bebas. Begitu pula
yang disuarakan anggota
Komisi VII DPR dari Fraksi
PAN, Totok Daryanto.
“Jangan dilihat pejabat
atau aparat. Kalau salah
ya segera tangkap dan proses supaya tidak
ada lagi yang berani bermain-main dengan
lingkungan,” tandas Totok.
Dimusnahkan
Luas lahan yang dikuasai ke-12 orang
tersebut sekitar 3.000 hektare dari total 705
ribu hektare Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-
Bukit Batu dan telah disulap menjadi perke-
bunan kelapa sawit. Kepala Balai Besar
Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA)
Kementerian Kehutanan Riau Kemal Amas
mengatakan, kemarin, tanaman kelapa
sawit itu harus segera dimusnahkan karena
ditanam di kawasan konservasi.
‘’Sawit juga bukan jenis tanaman ke-
hutanan. Kawasan yang dirambah harus
direhabilitasi. Langkah ini akan dilakukan
setelah proses hukum terhadap para pelaku
perambahan selesai. Saat ini, tim Satuan Po-
lisi Hutan Reaksi Cepat BBKSDA Riau sedang
fokus pada identifikasi dan pengumpulan
bukti,’’ ucap Kemal, kemarin.
Brigjen Prihadi yang juga Komandan
Korem 031/Wirabima Pekanbaru menyata-
kan penyelesaian kasus perambahan Cagar
Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu berada di
tangan Menteri Kehutanan. Mengenai status
anggota TNI/Polri yang disebut menguasai
lahan di kawasan itu, ia mengatakan tim
masih mendalami. (BG/Wnd/X-8)
rudi@mediaindonesia.com
Tanaman kelapa sawit di
lahan Cagar Biosfer Giam
Siak Kecil-Bukit Batu harus
segera dimusnahkan.
Segera Usut Perambah Cagar
MI/ANGGA YUNIAR
BERBAGAI bangunan ikon dunia gelap
gulita selama 1 jam, tadi malam. Mulai
dari Opera Sydney House di Australia,
Bank of China Tower Hong Kong, Marina
Bay Sands Singapura, Petronas Malaysia,
hingga Monas di Jakarta, yang biasanya
gebyar dengan lampu warna-warni, prak-
tis tak menyisakan cahaya.
Itulah pemandangan saat kampanye 60+
Earth Hour yang digerakkan organisasi
lingkungan WWF, kemarin. Masyarakat
diajak menghemat energi dengan cara me-
matikan lampu selama 1 jam, dari pukul
20.30 hingga 21.30.
“Earth Hour bukan sekadar mematikan
lampu dan alat-alat elektronik selama satu
jam, tapi lebih merupakan simbolisasi
akan sebuah tindakan yang sederhana
yang dilakukan oleh seseorang, yang
berdampak sangat besar bagi perbaikan
lingkungan bila dilakukan secara ber-
sama-sama,” kata Direktur Komunikasi
dan Advokasi WWF Indonesia Nyoman
Iswarayoga.
Data WWF menyebutkan tahun lalu
gerakan mematikan lampu selama satu
jam berhasil mengajak lebih dari 2,3 mi-
liar orang di 154 negara untuk berpartisi-
pasi. Di Jakarta, kendati diwarnai dengan
hujan lebat, lampu-lampu yang menerangi
sejumlah ikon Ibu Kota, antara lain Mo-
nas, Patung Arjuna Wiwaha di Thamrin,
Patung Pemuda Membangun di Senayan,
dan Bundaran HI, dimatikan.
Sejumlah pusat perbelanjaan juga
berpartisipasi dalam kampanye tersebut.
Pengelola mal mematikan lampu-lampu
taman dan lampu luar mal.
Aksi tadi malam merupakan gerakan
Earth Hour keenam kali bagi Indonesia,
setelah aksi pertama kali dilakukan
pada Maret 2009.
Nyoman mengatakan jumlah
kota yang bergabung dalam
kampanye Earth Hour tahun ini
meningkat menjadi 37 kota, dari
31 kota pada tahun lalu.
Di DKI Jakarta, hanya dengan
mematikan lampu dan perangkat
listrik yang sedang tidak diguna-
kan selama satu jam, tahun lalu, lis-
trik yang bisa dihemat sebesar 236 Mw.
Angka tersebut setara dengan penghe-
matan uang sebesar Rp260 juta. Secara
nasional, Earth Hour tahun lalu mampu
mengurangi konsumsi listrik hingga 575
Mw, atau setara Rp540 juta. (Fat/X-2)
Lebih2Miliar
OrangIkuti
EarthHour
Jeda Hlm 7
Aparat yang terlibat
hanya merupakan
lapisan kedua dalam
hierarki kejahatan
perambahan hutan.
Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini
melalui e-mail:
interupsi@mediaindonesia.com
Facebook:
Harian Umum Media Indonesia
Twitter: @MIdotcom
Tanggapan Anda bisa diakses di
metrotvnews.com
Suara dan Simbol Perlawanan
Setelah menyabet Prince Claus Award 2013, Teater
Garasi menghadirkan pentas eksperimental. Mereka
menyoroti peristiwa 1998 secara simbolis.
Tifa, Hlm 11
SAS Bisa Jadi Mimpi Buruk Spurs
Liverpool merupakan klub paling produktif di Liga Primer
setelah mencetak 84 gol dari total 31 laga atau rata-rata
membuat 2,7 gol per pertandingan.
Sepak Bola, Hlm 9
Jelang Nyepi, Okupansi Hotel Naik 5%
Menjelang perayaan Nyepi pada esok hari, tingkat hunian
hotel di Bali justru meningkat sampai 5%. Padahal saat
Nyepi di Bali, seluruh masyarakat tidak boleh beraktivitas.
Umum, Hlm 4
PerekrutanPartaiAsal-asalan
BERKENAAN dengan Hari Raya Nyepi yang merupakan hari libur nasional, Media Indonesia tidak
terbit pada 31 Maret 2014. Media Indonesia kembali terbit pada Selasa, 1 April 2014. Kepada
pembaca dan relasi harap maklum. Pembaca masih bisa mengikuti perkembangan berita dengan
mengakses Metrotvnews.com.
PENERBIT
TIDAK TERBIT
2. 2 MINGGU, 30 MARET 2014SELEKTA
N
UR Afriana, 20, terus mengu-
rung diri di kamar akhir-akhir
ini. Para tamu yang hilir mudik
menyambangi rumah pakdenya, Paeri
al Feri, 46, tak mengusiknya untuk
keluar kamar barang sekejap sekadar
menyapa tamu.
Padahal, anak semata wayang
Satinah, buruh migran yang tengah
menghitung hari menghadapi
hukuman pancung di Arab Saudi,
itu tidak terbiasa mengurung diri.
Bahkan, tetangga yang mencoba
membujuk Nur tidak direspons.
“Tampaknya dia sedih, kalau saja
ibunya jadi dihukum pancung,”
ujar Paeri, kakak kandung Satinah,
di rumahnya di Dusun Mrunten
Wetan, Desa Kalisidi, Ungaran Barat,
Kabupaten Semarang, Jumat (28/3).
Sulastri, istri Paeri, tak juga
berhasil membujuk sang keponakan
yang dititipkan oleh ibundanya
tersebut. Ia tak kuasa menahan
air mata saat ingat pesan yang
disampaikan Satinah, ketika Sulastri
berkesempatan berbicara langsung
dengan adik iparnya itu melalui
telepon seluler pada Minggu (23/3).
Satinah bercerita bahwa ia
diperlakukan secara baik selama
di penjara. Satinah menghabiskan
hari-harinya dengan mengaji,
menghafalkan ayat-ayat Alquran,
serta belajar berbagai keterampilan.
Satinah juga menanyakan
kabar anaknya, Nur Afriana. “Nur
diingatkan jangan sampai lupa salat,
tidak lupa mendoakan ibunya agar
bisa kumpul dengan keluarga lagi,
nurut sama Pakde dan Makde di
rumah,” tutur Sulastri.
Tak lupa, Satinah juga menitipkan
anaknya. “Dia bilang ‘Titip Nur,
nek ono sing seneng dinikahke wae,
ojo ngenteni aku (kalau ada yang
menaksir dinikahkan saja, tidak
usah menunggu saya). Mungkin kita
tidak bertemu di dunia, tapi nanti
bertemu di akhirat. Insya Allah kalau
niat kita baik, pasti dapat bertemu’,”
kata Sulastri menirukan ucapan
Satinah di ujung telepon.
Atas nama keluarga, Sulastri
juga mengucapkan terima kasih
kepada Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo dan seluruh
elemen masyarakat yang membantu
menggalang dana untuk adik
iparnya.
“Kami sangat berterima kasih atas
kepedulian seluruh masyarakat.”
Hingga kini, pemerintah
tengah mengupayakan meminta
penangguhan hukuman pancung
atas Satinah. “Tim satgas akan
kembali meminta penangguhan
hukuman Satinah kepada pihak
keluarga korban,” ujar Direktur
Perlindungan TKI Kementerian Luar
Negeri Tatang Razak, kemarin.
Tim satgas diketuai mantan
Menteri Agama Maftuh Basyuni,
dengan anggota Deputi II Kemenko
Polhukam Agus Priyono, dan Tatang
Razak. Tim berangkat kemarin sore.
Pemerintah telah meminta
penundaan hukuman yang
seharusnya dijatuhkan pada Agustus
2011 sebanyak lima kali, yakni
Desember 2011, Desember 2012, Juni
2013, Februari 2014, dan April 2014.
Kepala Humas Kemenakertrans
Suhartono menambahkan,
pemerintah terus mengupayakan
agar keluarga korban menyetujui
nilai diat 4 juta dinar, sekitar Rp12
miliar. (Haryanto/Wes/Vei/Hym/X-2)
ARNOLDUS DHAE
P
ENAIKAN tarif pelayanan jasa pe-
numpang pesawat udara (PJP2U)
atau passenger service charge (PSC)
atau yang lebih dikenal dengan air-
port tax di lima bandara di Indonesia per 1
April 2014 dikeluhkan masyarakat dan para
pengusaha industri pariwisata.
Lima bandara di bawah naungan PT Ang-
kasa Pura I yang akan menaikkan airport
tax ialah Juanda, Surabaya, Ngurah Rai,
Bali, Sultan Hasanuddin,
Makassar, Sepinggan, Ba-
likpapan, dan Lombok,
Mataram.
Beberapa warga Bali
yang dimintai konfirmasi
terkait dengan kenaikan
airport tax tersebut
mengeluh jika tarif baru
pascapenetapan tersebut
terlalu besar, khususnya
untuk penumpang do-
mestik.
“Bagi sebagian orang,
duit Rp75 ribu tidak ada artinya. Namun
untuk masyarakat kecil, itu angka yang
besar karena sebelumnya kita hanya mem-
bayar Rp40 ribu. Kalau dinaikkan, ya, cu-
kup Rp50 ribu saja lah,” ujar Ketut Selamet,
warga Denpasar yang sering bolak-balik ke
Lombok itu, kemarin.
Ia mengusulkan seharusnya harga air-
port tax internasional yang lebih besar,
bukan sebaliknya. “Angka Rp200 ribu un-
tuk airport yang internasional tidak ada
artinya bagi wisatawan mancanegara,”
ujar Kristian, pedagang suvenir di kawasan
Kuta, kemarin.
Keluhan yang sama juga disampaikan
pelaku industri pariwisata di Bali. Mereka
komplain atas pengumuman penaikan
yang terkesan tiba-tiba. Ketua Asita Bali
Ketut Ardhana mengatakan penaikan ter-
sebut seharusnya sudah disosialisasikan
jauh-jauh hari.
Namun, GM Bandara Internasional I Gusti
Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, meng-
aku mengingat saat ini terminal domestik
Bandara Ngurah Rai masih dalam proses
renovasi, penyesuaian tarif PJP2U pener-
bangan dalam negeri baru akan diberlaku-
kan 1 Agustus 2014.
Penumpang di Bandara Juanda Surabaya,
Abdurahman, menilai seharusnya sebelum
airport tax dinaikkan, ada sosialisasi ke
penumpang. Apalagi penaikan dari Rp40
ribu naik menjadi Rp75 ribu dinilai terlalu
tinggi. Di sisi lain, Bandara Juanda dinilai
kurang tertib. Masih banyak dijumpai pen-
jemput yang tidur seenaknya di bandara.
Yudi, 35, warga asal Samarinda yang hen-
dak ke Jakarta, dapat memahami bahwa
penaikan itu karena Angkasa Pura I sudah
mengeluarkan anggaran yang besar untuk
pengembangan Bandara Sepinggan.
“Namun, penaikan jangan juga orien-
tasi profit saja. Harusnya dikaji semua sisi
karena yang naik pesawat kan tidak semua
banyak duit. Petugasnya
juga masih banyak yang
bingung,” tuturnya.
Salah satu anggota
Himpunan Pengusaha
Muda Indonesia (Hipmi)
Sulsel Abdul Rahman
mempertanyakan ren-
cana penaikan airport tax
tersebut.
“Untuk apa airport tax
dinaikkan? Sementara
pelayanan bandara atau
Angkasa Pura ke kon-
sumen tidak setimpal,” ungkapnya di Ma-
kassar, kemarin.
Dimasukkan ke tiket
Pengamat kebijakan publik Agus
Pambagio menilai penaikan retribusi yang
dibebankan kepada penumpang disebab-
kan tidak adanya subsidi pemerintah bagi
pengelola bandara sejak dua tahun bela-
kangan. Di sisi lain, pemerintah kemudian
melakukan pemisahan sistem navigasi dari
PT Angkasa Pura I dan II, yang mengakibat-
kan pendapatan yang menurun.
Dalam pandangan Agus, pengelola ban-
dara membutuhkan biaya besar untuk
mengelola bandara, mulai dari kebersihan,
pengawasan, pemeliharaan, sampai pem-
bangunan. Jika hanya berharap dari sewa
toko atau sarana lain, pendapatan itu tidak
mencukupi.
Di seluruh dunia, kata dia, biasanya 99%
biaya itu dimasukkan langsung ke harga
tiket, jadi mahalnya tidak begitu terasa.
“Kalau di Indonesia kan baru Garuda dan
Citilink yang memasukkan tarif tersebut ke
harga tiket, sedangkan maskapai lain masih
menolak karena takut harga jadi mahal.”
Padahal, ia mengemukakan, masyara-
kat selama ini tidak mempermasalahkan
penaikan harga tiket. (Ire/SY/FL/LN/E-4)
arnold@mediaindonesia.com
Agus Pambagio
Pengamat kebijakan publik
DOK. MI
Di seluruh dunia, biasanya 99% biaya itu dimasukkan
langsung ke harga tiket, jadi mahalnya tidak begitu terasa.
PencarianMH370Berlanjut,ObjekBaruDitemukan
SBYSebaiknyaMenjadiTeladan
PRESIDEN Susilo Bambang Yu-
dhoyono sebaiknya menjadi te-
ladan dengan tidak mengguna-
kan fasilitas negara atau uang
negara untuk kampanye Partai
Demokrat. Pasalnya, masyara-
kat saat ini kekurangan contoh
pejabat yang berintegritas.
“SBY lebih baik menjadi tela-
dan, mestinya dia mengguna-
kan fasilitas pribadi ketika dia
berkampanye karena ketika
berkampanye partai politik,
ia melakukan kegiatan untuk
kepentingan partisan,” kata
Direktur Eksekutif Perkumpu-
lan untuk Pemilu dan Demo-
krasi (Perludem) Titi Anggraeni
di Gedung Komisi Pemilihan
Umum Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, Direktur Ekse-
kutif Lingkar Madani untuk
Indonesia (Lima) Ray Rangkuti
melaporkan Presiden Yudho-
yono kepada Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu). Ray men-
duga Yudhoyono selaku Ketua
Umum DPP Partai Demokrat
menggunakan uang negara un-
tuk perjalanannya ke Lampung
dalam rangka kampanye Partai
Demokrat pada Rabu (26/3).
Ray mengatakan laporan ter-
sebut mengarah pada dugaan
penyalahgunaan uang negara,
bukan fasilitas negara. Ketua
Umum Partai Demokrat itu
disebut melakukan perjalanan
dengan pesawat komersial un-
tuk kepentingan partai yang
disewa dengan uang negara.
Dalam menjawab laporan
tersebut, Bawaslu akan me-
manggil Partai Demokrat dan
Menteri Sekretaris Negara
Sudi Silalahi. Hal itu disampai-
kan anggota Bawaslu Nelson
Simanjuntak. Sementara itu,
Staf Khusus Presiden Bidang
Komunikasi Politik Daniel Spar-
ringa mengatakan Presiden
menghormati undang-undang
terkait akuntabilitas anggaran
negara. Presiden Yudhoyono
siap diperiksa BPK (Media In-
donesia, 29/3).
Menurut anggota Bawaslu
Nasrullah, Yudhoyono dapat
dikenai pidana dua tahun pen-
jara atau denda Rp24 juta se-
suai dengan yang diamanat-
kan dalam Pasal 299 bahwa
pelaksana petugas kampanye
dilarang menggunakan fasilitas
negara. “Dalam pasal itu sudah
sangat jelas terkait sanksi bagi
kampanye yang terbukti meng-
gunakan fasilitas negara dan
pemerintah,” jelas Nasrullah
saat dihubungi, kemarin.
Namun, hingga saat ini Ba-
waslu masih mengkaji laporan
pengaduan tentang dugaan
pelanggaran yang dilakukan
Yudhoyono.
Pengamat hukum tata negara
dariUniversitasAndalasKhairul
Fahmi meminta ketegasan Ba-
waslu atas laporan pengaduan
tentang Yudhoyono.
“Harusnya semua anggota
Bawaslu satu suara dalam meni-
lai dugaan pelanggaran pemilu.
Jangan memunculkan kesan
komisioner Bawaslu ditung-
gangi kepentingan salah satu
parpol,” kata Fahmi kala me-
nanggapi sikap Ketua Bawaslu
Muhammad yang terlalu dini
menyimpulkan tak ada pelang-
garan yang dilakukan Presiden
Yudhoyono. (AT/SU/Wnd/X-5)
PESAWAT Ilyushin IL-76 milik
Tiongkok mengidentifikasi tiga
objek lagi di area pencarian pe-
sawat Malaysia Airlines MH 370
di Samudra Hindia, kemarin.
Kantor berita resmi Beijing,
Xinhua, melaporkan ketiga
objek baru tersebut masing-
masing berwarna putih, merah,
dan oranye. Setelah tim pencari
menjatuhkan alat penanda di
lokasi, kru pesawat langsung
melaporkannya ke Otoritas
Keamanan Maritim Australia
(AMSA) selaku koordinator o-
perasi pencarian.
Dua hari lalu, tim pencari
juga telah menemukan lima ob-
jek beraneka warna terapung
di permukaan laut di kawa-
san pencarian yang berjarak
1.850 km sebelah barat Perth,
Australia.
Operasi pencarian kemarin
melibatkan 8 pesawat serta 6
kapal yang diperkirakan akan
mencapai area tersebut men-
jelang malam. Di hari yang
sama, dua kapal Tiongkok juga
dilaporkan telah mencapai
daerah pencarian yang sesuai
dengan identifikasi dan analisis
terbaru.
Menurut AMSA, tim di
lapangan mengidentifikasi
beberapa objek yang mungkin
saja berkaitan dengan rute
pesawat Kuala Lumpur-Beijing
yang hilang pada 8 Maret lalu
itu. Semua objek temuan itu
belum bisa dipastikan terkait
dengan pesawat MH 370. Pasal-
nya, diperlukan pemeriksaan
terlebih dahulu. Namun, setiap
objek yang ditemukan selalu
memunculkan harapan baru.
Marsekal Kevin Short dari
Angkatan Udara Selandia Baru,
yang terlibat dalam pencarian
MH 370, mengatakan timnya
juga mengidentifikasi 11 objek
berbentuk persegi panjang ber-
warna putih di bawah permu-
kaan air dan berjarak sekitar
1.600 km sebelah barat Perth,
Australia.
“Benda-benda itu teriden-
tifikasi berukuran 1 meter
persegi serta berada dalam
jarak 5 meter satu sama lain,”
ujar Short.
Sementara itu, Perdana Men-
teri Australia Tony Abbott me-
nyatakan pemerintahnya tidak
menghitung-hitung biaya yang
dikeluarkan selama operasi
pencarian pesawat Boeing
777-200 ER yang membawa 239
penumpang itu.
Biaya operasi pencarian yang
melibatkan Australia, Tiong-
kok, Amerika Serikat, Selandia
Baru, Jepang, dan Korea Selatan
itu, menurut Abbott dalam
konferensi pers kemarin di
Sydney, ditanggung oleh negara
masing-masing.
Kendati mengakui tanggung
jawab legal operasi pencarian
sesungguhnya ada di tangan
Malaysia, tempat MH 370 ter-
daftar, Abbott berpendapat
negara-negara lain pun punya
kepentingan dalam operasi ter-
sebut. Amerika Serikat, misal-
nya, sebagai pembuat pesawat,
Inggris sebagai pembuat mesin,
Prancis sebagai pemasok sistem
penerbangan, serta Tiongkok,
negara yang warganya paling
banyak menumpangi MH 370.
Abbott menambahkan,
perangkat pencari kotak hitam
akan dipasangkan ke kapal ang-
katan laut Australia. (Xinhua/
Reuters/Hym/M-1)
OBROLAN PEMBACA MI: Sejarawan Salim Said (kiri) menyampaikan paparan bukunya yang
berjudul Dari Gestapu ke Reformasi-Serangkaian Kesaksian, disaksikan moderator Kepala Divisi
Pemberitaan Media Indonesia (MI) Abdul Kohar dalam forum Obrolan Pembaca MI di Freedom
Institute, Jakarta, kemarin.
MI/ATET DWI PRAMADIA
KEMBALI TURUN KE JALAN: Ribuan pengunjuk rasa antipemerintah melakukan long march di Bangkok, Thailand, kemarin. Mereka kembali turun
ke jalan menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur. Demonstrasi oposisi itu digelar menjelang pemilihan parlemen yang akan
memutuskan nasib Yingluck.
AP/APICHART WEERAWONG
UNJUK RASA KASUS SATINAH: Aktivis yang tergabung dalam Legal
Resources Center untuk Keadilan Gender dan Hak Asasi Manusia
membawa kotak sumbangan uang membantu TKI Satinah, saat
berunjuk rasa, di Semarang, Jumat (28/3). Mereka mendesak
pemerintah membebaskan Satinah dari hukuman mati.
ANTARA/R REKOTOMO
Pesan Satinah untuk Anak Semata Wayangnya
AirportTaxNaik
KurangSosialisasi
3.
4. 4 MINGGU, 30 MARET 2014UMUM
TIM penyidik Polda Jawa Barat
dan Polrestabes Bandung ber-
hasil menangkap Desi Ariani,
32, tersangka kasus penculikan
bayi di Rumah Sakit (RS) Hasan
Sadikin Bandung, Jumat (28/3)
malam.
Meski demikian, tim penyi-
dik masih sulit mendalami
motif yang dilakukan Desi ka-
rena tersangka saat ini masih
dalam perawatan di UGD RS
Hasan Sadikin.
Tersangka berusaha bunuh
diri dengan loncat dari jem-
batan layang Pasopati setinggi
15 meter, setelah polisi men-
datangi tempat indekosnya
yang berjarak 50 meter dari
RS Hasan Sadikin.
Kabid Humas Polda Jawa Ba-
rat, Kombes Martinus Sitompul
menjelaskan, sampai sekarang
polisi belum bisa mengem-
bangkan penyidikan termasuk
kemungkinanadanyatersangka
lain dalam kasus tersebut.
“Begitu juga apakah tersang-
ka merupakan jaringan pencu-
likan bayi. Polisi sudah men-
gumpulkan keterangan dari
Swara Mardika, suami Desi
Ariani. Menurut suaminya, aksi
itu untuk menipu suaminya
dengan mengakui bayi itu anak
kandungnya. Kami masih men-
dalami keterangan itu,” ujar
Martinus, kemarin.
DesidanSwaramenikahpada
Juli2013.DaripengakuanSwara,
merekaharusmenikahlantaran
Desi mengaku telah hamil dua
bulan. Pada malam penculikan
itu, Desi pulang membawa bayi
sambil mengaku bahwa ia baru
saja melahirkan anak.
Martinus menambahkan,
kasus tersebut terungkap saat
polisi menyisir sebuah rumah
di Gang Sukawarna, Pasirka-
liki, Sukajadi, Kota Bandung,
Jumat (28/3) sekitar pukul
21.10 WIB.
Kecurigaan polisi bertam-
bah saat mendengar suara
tangisan bayi. Sebelum digere-
bek, Desi keluar dari rumah
hendak pergi ke warung. “Saat
itu polisi masuk ke kamar Desi
dan menemukan bayi Toni
Manurung. Tidak lama kemu-
dian polisi mendapat laporan
bahwa ada perempuan jatuh
dari jembatan layang Pasopati.
Tak lain perempuan itu Desi,”
kata Martinus.
Kabar penemuan bayi itu
membuat Toni Manurung
dan Boru Manulang lega dan
bahagia. “Kami mengucapkan
terima kasih banyak kepada
aparat kepolisian yang telah
bekerja maksimal,” ujar Boru
Manulang, seusai melakukan
tes fisik anaknya di RS Hasan
Sadikin. (EM/N-3)
PelakuPenculikanBayi BerusahaBunuhDiri
Jelang Nyepi,
Okupansi Hotel
di Bali Naik 5%
ARNOLDUS DHAE
M
ENJELANG pe-
rayaan Nyepi
y a n g j a t u h
pada 31 Maret,
tingkat hunian hotel di Bali
justru meningkat sampai
5%. Umumnya saat pelaksa-
naan Nyepi di Bali, seluruh
masyarakat tidak boleh ber-
aktivitas. Namun uniknya,
Bali tetap memesona bagi
para wisatawan sehingga
pada saat Nyepi pun peng-
huni hotel meningkat.
Ketua Perhimpunan Ho-
tel dan Restoran Indonesia
(PHRI) Kabupaten Badung,
Rai Wijaya menjelaskan rata-
rataokupansihotelsecaraglo-
bal di seluruh Bali mencapai
65%. Namun, kini bertambah
menjelang Hari Raya Nyepi.
“Masuk akal bila bertambah
karena long weekend. Banyak
warga dari Jakarta, Surabaya,
dan Bandung datang ke Bali
untuk berlibur, entah me-
reka ingin merasakan Nyepi
atau sekadar berlibur seperti
biasa,” ujar Rai, kemarin.
Dia menambahkan, saat ini
banyak hotel menawarkan
paket Nyepi dengan harga
diskon mencapai 30% se-
hingga menarik minat para
wisatawan untuk berkunjung
ke Pulau Dewata.
Ketua Bali Tourism Board,
Ida Bagus Ngurah Wijaya,
mengatakan, berdasarkan ke-
terangan para pemilik hotel,
banjirnya hunian disebab-
kan sebagian warga ingin
menghindari Nyepi di rumah.
Namun, ada juga wisatawan
dari luar daerah dan luar ne-
geri memilih berada di Bali
pada saat Nyepi.
“Kalau dari luar daerah
dan luar negeri, rata-rata su-
dah tiba di Bali Jumat (28/3).
Inilah salah satu keuntungan
bagi Bali. Semakin orang
penasaran, semakin banyak
orang datang saat Nyepi.”
Pada umumnya, lanjut Rai,
para turis mendapatkan in-
formasi tentang pelaksa-
naan Nyepi sehari sebelum
perayaan sampai acara pun-
cak. “Dengan melaksanakan
Nyepi, bisa menghemat ener-
gi, menciptakan lingkung-
an hidup lebih ramah, me-
ngurangi pencemaran, dan
sebagainya,” jelas Rai.
Melonjak
Sebaliknya, banyak pula
warga Bali yang mening-
galkan Pulau Dewata menu-
ju Surabaya, Lombok, dan
Labuan Bajo, Flores Barat.
Pada H-3 Nyepi, jumlah
kendaraan roda dua yang
meninggalkan Bali naik 200%
ketimbang hari-hari biasa.
“Biasanya, pada H-2 jumlah
kendaraan akan bertambah
banyak. Diprediksikan mulai
H-2 (Sabtu, 29/3) hingga dini
hari akan dipenuhi kenda-
raan yang keluar Bali,” ujar
Manajer Operasional Ang-
kutan Sungai Danau dan Pe-
nyeberangan Pelabuhan Gili-
manuk, Wahyudi Susianto.
Adapun kendaraan roda
dua melonjak sekitar 50%
atau di atas 1.000 mobil. Pa-
dahal, pada hari-hari biasa
hanya 600-700 mobil. “Un-
tuk sementara kami masih
mengoperasikan 32 kapal ka-
rena belum ada penumpukan
meski ada lonjakan,” jelas
Wahyudi.
Kendaraan yang masuk
ke Bali hingga kini belum
dihitung. Namun, dia yakin
jumlah orang dan kenda-
raan yang masuk dipastikan
menurun.
Terkait dengan Nyepi yang
akan dimulai Senin (31/3)
pukul 06.00 Wita, pihak ASDP
Gilimanuk akan memberang-
katkan kapal terakhir ke Keta-
pang, Banyuwangi, Jawa Ti-
mur, pada pukul 05.55 Wita.
Adapun keberangkatan dari
Pelabuhan Ketapang terakhir
pada pukul 23.00 Wita.
Menjelang Nyepi, Dinas
Perhubungan Bali telah
mengalihkan arus lalu lintas
terkait dengan persiapan
upacara Tawur Agung Kesa-
nga yang dilaksanakan di
perempatan jalan utama (Ca-
tus Pata) pada Minggu (30/3)
atau sehari menjelang Nyepi.
(RS/N-3)
arnold@mediaindonesia.com
Kendaraan roda dua
yang menyeberangi
Gilimanuk menuju
Ketapang,
Banyuwangi,
melonjak hingga
200%.
KEMBALI KE PELUKAN ORANGTUA: Toni Manurung mencium bayinya yang digendong sang istri, Lasmaria Boru Manulang, saat dipertemukan
di Polsek Sukajadi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/3) malam. Bayi perempuan yang baru dilahirkan itu diculik dari Rumah Sakit Hasan
Sadikin, Bandung. Polisi menemukan bayi tersebut di sebuah rumah indekos yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah sakit itu.
ANTARA/NOVRIAN ARBI
SELAMATKAN HARIMAU SUMATRA: Sejumlah aktivis dan relawan dari Greenpeace menggelar aksi
untuk menyelamatkan hutan dan harimau sumatra, di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno,
Jakarta, kemarin. Mereka menuntut pemerintah menghentikan segala bentuk deforestasi.
MI/ANGGA YUNIAR
D
ENGAN berkemeja
putih dilapis rompi
garis-garis, Iis Novi-
yanti, 30, masuk ke ruang
Pediatric Intensive Care Unit
Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Koja, Jakarta Utara.
Di sana terbaring anak kan-
dungnya, Iqbal Amarullah,
3,5. Iis tak kuasa menahan
emosi. Dia pingsan.
Iis kemudian sadar lagi.
Dia lantas bangkit dan
melanjutkan niatnya untuk
menengok Iqbal. Tidak
lama berselang, Iis berseru
histeris dan lari ke luar ru-
angan. Iqbal, yang sebelum-
nya tidur, bangun gara-gara
terkejut. Bocah itu menangis
sama histerisnya sembari
memanggil ‘mama’.
Perjumpaan anak-ibu
kemarin siang itu merupa-
kan pertama kalinya sejak
Iqbal dirawat di RSUD Koja.
Si bocah, yang sebelumnya
diberitakan bernama Iqbal
Saputra ditemukan oleh
warga di halte di Jakarta
Utara, pada Kamis (13/3), da-
lam kondisi menyedihkan,
termasuk patah tangan, luka
bakar di sekujur tubuh, dan
luka pada alat kelamin.
Dadang Supriatna, peng-
aniaya Iqbal yang sehari-
hari mengamen di Ibu Kota
ditetapkan sebagai ter-
sangka oleh polisi. Namun,
keberadaan Iis tidak dike-
tahui sampai Jumat (28/3)
malam.
Saat ditemukan, menurut
Kasat Reskrim Polres Metro
Jakarta Utara AKBP Daddy
Hartadi, Iis bekerja seba-
gai asisten rumah tangga
di Jakarta Barat. Informasi
itu berasal dari Nanang, 26,
yang pernah menyalurkan
Iis ke yayasan penyalur
pembantu rumah tangga,
PT Angin Dharmawati, di
Cempaka Putih, Jakarta
Pusat. Pada Jumat (28/3)
pukul 23.00 WIB, polisi
menjemputnya di sana. Dia
dibawa ke kantor polisi lalu
menjumpai Iqbal di RSUD
Koja, kemarin.
Perjumpaan itu tak ber-
langsung lama. Setelah ping-
san dan histeris, Iis masuk
ruang perawatan. “Situasi
emosionalnya belum stabil.
Dia depresi, bingung antara
sedih dan gembira. Sekarang
ditangani psikiater,” kata dr
Dewi Iriani di RSUD Koja.
Kepada polisi, Daddy
menjelaskan, Iis mengakui
Iqbal adalah anak kandung-
nya. Iis sempat berpacaran
dengan Dadang, tapi tidak
lama karena perilakunya
kasar, termasuk kepada
Iqbal.
Ketika sosok Iqbal marak
mengisi media massa, Iis
yang baru seminggu beker-
ja di bilangan Jakarta Barat
mengaku sama sekali tidak
mengetahuinya. “Saya eng-
gak boleh nonton TV sama
nyonya, cuma disuruh kerja
aja jadi pembantu,” ujar
Daddy menirukan Iis.
Ira Mariani, kakak kand-
ung Iis, mengatakan kon-
disi kejiwaan Iis memang
banyak berubah sejak ibu
mereka meninggal dunia,
disusul Yassin, suami Iis, de-
lapan bulan lalu. “Dia suka
ngelantur, kadang pikun,
karena stres,” kata Ira.
Iis pun, dikisahkan Ira,
kerap melihat Dadang melu-
kai Iqbal, tetapi tidak berani
melaporkannya ke polisi.
“Dia cuma bisa berteriak
dan menceritakan ke teman-
nya,” tutur Ira. (Thomas
Harming Suwarta/M-1)
JumpaPertamaIqbaldanIbunya
5. Perjalanan
Reformasi
Dikoreksi
MINGGU, 30 MARET 2014 5INDONESIA MEMILIH
YAHYA FARID NASUTION
E
RA reformasi ternyata
belum bisa memper-
baiki kondisi ekonomi,
sosial, budaya, dan kes-
ejahteraan secara menyeluruh.
Bahkan cita-cita bangsa Indone-
siasemakinmenjauh.PartaiNas-
Dem melalui gerakan restorasi
ingin mengoreksi perjalanan
reformasi yang salah arah.
Hal itu disampaikan Ketua
Umum Partai NasDem Surya
Paloh dalam orasi politik pada
kampanye akbar Partai Nas-
Dem di Lapangan Hertasning,
Makassar, Sulawesi Selatan.
Surya menilai pemerintahan
yang berjalan selama 16 tahun
terakhir tidak sesuai dengan
amanat rakyat. “Cita-cita refor-
masi yang ingin memberantas
korupsi, kolusi, dan nepotisme
malah menciptakan jurang
KKN yang lebih besar.”
Itu artinya, lanjut Surya,
NasDem tertantang untuk me-
ngoreksi sang pengoreksi (re-
formasi). “Saya tekankan, Nas-
Dem sebagai gerakan restorasi
yang ingin mengoreksi refor-
masi!,” kata Surya di hadapan
ribuan kader dan simpatisan
Partai NasDem. Ia meyakinkan
seluruh kader Partai NasDem
berani membawa gerakan
restorasi demi masa depan
bangsa yang lebih baik.
Pada kesempatan itu, Surya
juga menyanjung warga Ma-
kassar, yang disebutnya seba-
gai masyarakat yang berani,
terbuka, dan jujur. “Saya ber-
doa, ya Allah, jika apa yang
kami ucapkan ini adalah de-
ngan kejujuran dan konsis-
tensi, jadikan NasDem sebagai
pemenang. Namun jika apa
yang kami ucapakan ini tidak
dengan kejujuran dan konsis-
tensi, sebaiknya jangan diberi
kemenangan,” tuturnya.
Ketua Koordinator Wilayah
Partai NasDem Sulsel Akbar
Faisal, saat berorasi, mengajak
para kader dan simpatisan un-
tuk memenangkan NasDem di
Provinsi Sulsel. “Sejak awal
kelahirannya, banyak yang ti-
dak menghendaki keberadaan
NasDem karena takut NasDem
meraih simpati yang besar dari
masyarakat. Mari kita bukti-
kan kekhawatiran mereka itu
benar adanya pada hari pen-
coblosan 9 April mendatang,”
tukas Akbar.
Target
Sulawesi Selatan selama
ini memang dikenal sebagai
lumbung suara Partai Golkar.
Oleh karenanya, Surya Paloh
pun menargetkan Partai Nas-
Dem bisa menempel perolehan
suara Partai Golkar.
Hal itu ia ungkapkan saat
bertemu Gubernur Sulsel
Syahrul Yasin Limpo. Surya
mengaku sebagai politikus
yang pernah berkecimpung di
Partai Golkar selama 43 tahun,
Sulawesi Selatan memiliki
euforia tertentu bagi dirinya.
Selain persahabatannya de-
ngan Jusuf Kalla, Syahrul yang
juga menjabat Ketua DPD
Tingkat I Partai Golkar memi-
liki hubungan dekat dengan
Surya.
“NasDem cukup dekat-dekat
saja dengan Golkar. Tidak
boleh di atasnya. Di Sulsel fat-
sunnya begitu, etikanya demi-
kian. Sulsel ini dipimpin oleh
adik (Syahrul Yasin Limpo)
saya. Salah kalau seorang
kakak tidak memberi adiknya
kesempatan untuk lebih maju,”
ujar Surya.
DijawabSyahrul,sosokSurya
Paloh pun sudah dianggapnya
seperti kakak sendiri. “Jadi
saya pikir tidak ada ancaman-
ancaman antara Golkar dan
NasDem,” tandasnya. (LN/P-2)
yahya@mediaindonesia.com
Rakyat Indonesia harus berani kritis bahwa
perjalanan reformasi hingga saat ini belum
membawa perubahan lebih baik.
PERNIK
KAMPANYE
LogistikPemilu
LudesTerbakar
PEMBAKARAN kantor KPU
Sumba Barat Daya oleh mas-
sa mengancam jadwal pelak-
sanaan pemilu legislatif di
sana. Semua logistik Pemilu
Legislatif 2014 yang disim-
pan di kantor KPU ludes.
“Kami pastikan logistik pe-
milu di sana kondisinya sa-
ngat parah,” kata Ketua KPU
NTT Johanes Depa di Ku-
pang, kemarin. Kantor KPU
Sumba Barat Daya dibakar
massa pendukung pasangan
Bupati Kornelius Kodi Mete-
Daud Lende Umbu Moto
yang kalah dalam pemilu
kada Agustus 2013. Terkait
terbakarnya logistik, Johanes
belum berani memastikan
pemilu di Sumba Barat Daya
bisa digelar 9 April. (PO/P-2)
CalegPAN
Dikeroyok
AKSI kekerasan menjelang
pelaksanaan pemilu terus
terjadi di Aceh. Kali ini me-
nimpa Muliadi, caleg dari
PAN untuk Dewan Perwa-
kilanAceh(DPRA).Pada,Jum-
at (28/3) korban dikeroyok 20
orang di Dusun Kule, Aceh
Timur. Peristiwa bermula
saat Muliadi didatangi 20
pemuda, kawannya sesama
kombatan saat konflik Aceh 9
tahun lalu. Tiba-tiba, korban
dikeroyok hingga menderita
luka-luka di beberapa bagian
tubuhnya. Kini Muliadi harus
menjalani perawatan inten-
sif. (MR/P-2)
MASA DEPAN BANGSA: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyimulasi pencoblosan saat kampanye terbuka Partai NasDem di
Lapangan Hertasning, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. Untuk memperbaiki masa depan bangsa ini, ribuan kader dan simpatisan yang
hadir diajak Surya untuk tidak ragu mencoblos partai nomor 1.
MI/RAMDANI
HariiniPemiludiLuarNegeri
HARI ini Komisi Pemilihan Umum mulai
menggelar Pemilu 2014 untuk pemilih
di luar negeri. Ada enam wilayah yang
akan menggelar pemilu legislatif, yakni
Beijing, Brasil, Hong Kong, Kopenhagen,
Santiago, dan Shanghai.
“Semua sudah oke,” terang Ferry
Kurnia Rizkiyansyah, kemarin di kantor
KPU Pusat, Jakarta. Pelaksanaan pemu-
ngutan suara akan dilaksanakan di kan-
tor perwakilan di luar negeri. Ia menya-
kinkan untuk teknis dan pengamanan
pemungutan suara seperti metode drop-
ping box dan pos untuk pengiriman hasil
pemilu juga sudah siap.
Untuk mengecek kesiapan tersebut dan
melihat pelaksanaan pemilu legislatif di
luar negeri, salah seorang komisioner
KPU, Arief Budiman, telah berangkat ke
Hong Kong.
Setelah 30 Maret-31 Maret, pada 3,
4, 5, dan 6 April, KPU memperkirakan
semakin banyak perwakilan yang akan
melaksanakan pemungutan suara.
Pada kesempatan itu, Ferry juga me-
ngabarkan ada 2 petugas Panitia Pemilu
Luar Negeri (PPLN) meninggal dunia
karena kecelakaan lalu lintas tunggal di
Jedah, Arab Saudi, saat bertugas mendis-
tribusikan logistik pemilu. “Mereka
pahlawan demokrasi, meninggal saat
melaksanakan tugas,” tutur Ferry.
Sementara itu, untuk memastikan
pelaksanaan Pemilu 2014 di luar negeri
berjalan demokratis, akuntabel, dan
transparan, Direktur Eksekutif Migrant
Care, Anis Hidayah kemarin mengatakan
lembaganya akan memantau langsung
pelaksanaan penghitungan suara di be-
berapa titik. “Ada tiga negara yang akan
kami pantau langsung, yaitu Hong Kong,
Singapura, dan Malaysia,” terangnya.
Pemantauan Migrant Care nantinya
tidak hanya pelaksanaan pencoblosan
dan penghitungan suara di luar negeri,
tetapi juga penampungan hasil dari surat
suara di Jakarta. Pelaksanaan pemilu di
luar negeri akan dimulai dari 30 Maret-6
April.
Berdasarkan jumlah daftar pemilih te-
tap per 15 Februari 2014, dari total DPT
187.847.512 pemilih, sebanyak 2.025.005
merupakan pemilih luar negeri, sedang-
kan sisanya, 185.822.507, merupakan
pemilih dalam negeri. Pemilu di luar
negeri akan dilaksanakan di 130 perwa-
kilan. (AT/P-2)
2013 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Operasi yang dilanjutkan
Pembayaran kepada pemasok (23.029.174.976) (2.434.876.676)
Pembayaran kepada Direksi dan karyawan (5.525.529.178) (2.199.763.908)
Pembayaran beban bunga (2.099.099.091) -
Pembayaran beban pajak (377.513.930) -
Sub jumlah (31.031.317.175) (4.634.640.584)
Operasi dalam penghentian
Penerimaan dari pelanggan - 18.655.314.189
Penerimaan lain-lain - 927.833.853
Pembayaran kepada pemasok - (18.725.708.936)
Pembayaran kepada Direksi dan karyawan - (3.262.228.004)
Sub jumlah - (2.404.788.898)
Kas Digunakan Untuk Operasi (31.031.317.175) (7.039.429.482)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Operasi yang dilanjutkan
Penerimaan pendapatan bunga 4.489.495.411 2.665.823.895
Penerimaan dividen dari entitas asosiasi 5.353.925.309 2.813.164.171
Akuisisi entitas anak - bersih - (85.303.326.006)
Pembayaran uang muka aset tetap (2.130.985.816) (1.633.082.000)
Pembelian aset tetap (40.249.031.824) (253.636.506)
Pembayaran biaya eksplorasi
dan pengembangan ditangguhkan (48.048.712.003) (25.095.740.285)
Pembayaran aset tidak lancar lainnya - (15.000.000)
Sub jumlah (80.585.308.923) (106.821.796.731)
Operasi dalam penghentian
Penerimaan dari divestasi - 3.959.051.500
Pembelian aset tetap - (595.100.805)
Pembayaran uang jaminan - (3.400.000)
Sub jumlah - 3.360.550.695
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas
Investasi (80.585.308.923) (103.461.246.036)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Operasi yang dilanjutkan
Penerimaan utang bank 111.054.341.380 -
Penerimaan dari penawaran umum terbatas - 410.000.000.000
Pembayaran biaya emisi saham - (5.676.311.911)
Pembayaran dividen oleh entitas anak (1.123.489.704) (2.718.634.770)
Penerimaan piutang kepada pihak berelasi - 746.399.817
Pemberian piutang kepada pihak berelasi - (521.449.300)
Penerimaan piutang kepada pihak ketiga 7.645.330.000 10.763.095.000
Pembayaran utang sewa pembiayaan (420.322.050) (342.436.546)
Pembayaran uang muka sewa pembiayaan - (154.707.450)
Penerimaan utang kepada pihak berelasi 5.067.980 333.693.675
Pembayaran utang kepada pihak berelasi - (115.552.021.909)
Penerimaan utang kepada pihak ketiga - 2.394.279.192
Pembayaran utang kepada pihak ketiga (7.651.267.542) (39.050.804.388)
Transfer ke kas dibatasi penggunaannya (5.000.000.000) -
Sub jumlah 104.509.660.064 260.221.101.410
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 104.509.660.064 260.221.101.410
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS (7.106.966.034) 149.720.425.892
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 156.006.157.426 5.275.981.975
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 18.626.388.224 1.009.749.559
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 167.525.579.616 156.006.157.426
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Jakarta, 30 Maret 2014
Direksi
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk
L A P O R A N K E U A N G A N
ASET
31 Desember
2013
31 Desember
2012
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 167.525.579.616 156.006.157.426
Piutang lain-lain kepada pihak ketiga - bersih 2.531.356.149 9.736.833.735
Persediaan 12.989.509.030 74.560.323
Biaya dibayar di muka 244.551.673 203.483.504
Jumlah Aset Lancar 183.290.996.468 166.021.034.988
ASET TIDAK LANCAR
Uang muka - tidak lancar 4.222.380.297 4.234.756.580
Investasi pada entitas asosiasi 211.804.544.785 187.383.811.389
Aset tetap - bersih 40.255.376.922 2.438.532.428
Biaya eksplorasi dan pengembangan
ditangguhkan 180.621.779.008 118.645.905.278
Goodwill 1.315.050.000 1.315.050.000
Kas dibatasi penggunaannya 5.000.000.000 -
Uang jaminan 140.204.150 140.204.150
Jumlah Aset Tidak Lancar 443.359.335.162 314.158.259.825
Jumlah Aset 626.650.331.630 480.179.294.813
LIABILITAS DAN EKUITAS
31 Desember
2013
31 Desember
2012
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang lain-lain kepada pihak ketiga 28.487.240.208 29.274.040.263
Utang pajak 1.514.985.940 1.115.328.620
Biaya masih harus dibayar 1.268.766.357 992.310.000
Utang kepada pihak berelasi 937.280.132 883.878.512
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Sewa pembiayaan 397.493.072 295.030.636
Utang bank 6.337.929.812 -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 38.943.695.521 32.560.588.031
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan pasca kerja 1.883.227.584 1.085.222.599
Utang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Sewa pembiayaan 290.085.232 519.869.718
Utang bank 121.201.809.118 -
Utang jangka panjang lainnya 103.580.964 -
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 123.478.702.898 1.605.092.317
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 125 per saham
Modal dasar - 3.600.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor - 900.000.000
saham 112.500.000.000 112.500.000.000
Tambahan modal disetor 299.011.620.443 301.823.688.089
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali - (2.812.067.646)
Saldo laba 17.496.348.711 677.667.755
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas Induk 429.007.969.154 412.189.288.198
Kepentingan nonpengendali 35.219.964.057 33.824.326.267
Jumlah Ekuitas 464.227.933.211 446.013.614.465
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 626.650.331.630 480.179.294.813
2013 2012
PENDAPATAN
Bagian laba bersih entitas asosiasi 29.774.658.705 16.867.263.035
Pendapatan bunga 4.999.134.271 4.181.649.767
Keuntungan divestasi bisnis - 2.588.357.710
Pendapatan lain-lain 384.892.048 366.252.830
Jumlah Pendapatan 35.158.685.024 24.003.523.342
BEBAN-BEBAN
Beban umum dan administrasi (9.752.766.375) (6.564.468.002)
Kerugian kurs mata uang asing (1.756.040.210) (1.363.169.090)
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang (700.867.500) -
Beban lain-lain (2.600.352.114) (200.975.186)
Jumlah Beban (14.810.026.199) (8.128.612.278)
LABA SEBELUM PAJAK 20.348.658.825 15.874.911.064
BEBAN PAJAK - BERSIH (1.010.850.375) (755.027.860)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN 19.337.808.450 15.119.883.204
RUGI BERSIH DARI OPERASI YANG
DIHENTIKAN - (817.742.136)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 19.337.808.450 14.302.141.068
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -
JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF 19.337.808.450 14.302.141.068
LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk 16.818.680.956 16.139.062.212
Kepentingan nonpengendali 2.519.127.494 (1.836.921.144)
Laba bersih tahun berjalan 19.337.808.450 14.302.141.068
JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk 16.818.680.956 16.139.062.212
Kepentingan nonpengendali 2.519.127.494 (1.836.921.144)
Jumlah laba rugi komprehensif 19.337.808.450 14.302.141.068
LABA (RUGI) PER SAHAM
Laba (rugi) per saham dasar
Dari operasi yang dilanjutkan 18,69 34,61
Dari operasi yang dihentikan - (1,67)
Laba per saham dilutif 18,69 18,92
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Modal disetor
Tambahan
modal disetor
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan
Ekuitas entitas anak
yang berasal dari
penyajian kembali
laporan keuangan
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi
entitas sepengendali
Saldo laba
Ekuitas yang dapat
diatribusikan
kepada pemilik
Entitas Induk
Kepemilikan
nonpengendali Jumlah ekuitas
Saldo per 1 Januari 2012 10.000.000.000 - 730.466.964 141.942.248.462 - (28.358.547.265) 124.314.168.161 33.476.210.953 157.790.379.114
Penerbitan saham baru 102.500.000.000 301.823.688.089 - - - - 404.323.688.089 - 404.323.688.089
Kepentingan nonpengendali dari akuisisi entitas anak - - - - - - - 179.991.263 179.991.263
Divestasi entitas anak - - (730.466.964) - - 18.866.516.664 18.136.049.700 - 18.136.049.700
Dividen entitas anak untuk kepentingan nonpengendali - - - - - - - (563.034.770) (563.034.770)
Ekuitas entitas anak yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan - - - (141.942.248.462) - - (141.942.248.462) - (141.942.248.462)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - - - - (2.812.067.646) (5.969.363.856) (8.781.431.502) 2.568.079.965 (6.213.351.537)
Jumlah laba rugi komprehensif tahun berjalan - - - - - 16.139.062.212 16.139.062.212 (1.836.921.144) 14.302.141.068
Saldo per 31 Desember 2012 112.500.000.000 301.823.688.089 - - (2.812.067.646) 677.667.755 412.189.288.198 33.824.326.267 446.013.614.465
tambahan modal disetor - (2.812.067.646) - - 2.812.067.646 - - - -
Dividen entitas anak untuk kepentingan nonpengendali - - - - - - - (1.123.489.704) (1.123.489.704)
Jumlah laba rugi komprehensif tahun berjalan - - - - - 16.818.680.956 16.818.680.956 2.519.127.494 19.337.808.450
Saldo per 31 Desember 2013 112.500.000.000 299.011.620.443 - - - 17.496.348.711 429.007.969.154 35.219.964.057 464.227.933.211
Catatan :
1. Informasi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (anggota Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan opini wajar tanpa pengecualian.
2. Karena informasi keuangan tersebut diambil dari laporan keuangan konsolidasian, dengan demikian informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari laporan keuangan konsolidasian.
6. 6 MINGGU, 30 MARET 2014JENDELA BUKU
ATEIS
CeritaMasaLalusebagai
Cermin Kekinian PENGANTAR
Dalam rangka memperingati 44
tahun Media Indonesia, redaksi
akan mengupas 44 buku yang
membawa perubahan dan meng-
ubah Indonesia. Buku Atheis
karya Achdiat K Mihardja
menjadi buku ke-11 yang
dibahas secara mendalam.
BUDIANA INDRASTUTI
N
OVEL ini pertama kali diter-
bitkan pada 1949, oleh pener-
bit Balai Pustaka. Bercerita
tentang seorang tokoh ber-
nama Hasan. Lahir dari keluarga yang
fanatik pada Islam, ia besar menjadi
pria yang lugu dan taat beragama. Saat
putus cinta karena halangan orangtua,
pelariannya ialah mempelajari agama.
Ia bahkan belajar aliran kepercayaan
yang dianut orangtuanya. Selesai
sekolah, Hasan pindah ke Bandung
dan bekerja.
Saat bekerja itu ia berjumpa lagi
dengan kawan lama, Rusli. Ia ‘belajar’
gaya hidup baru yang tergolong bebas,
nyaris tanpa aturan. Rusli pula yang
memperkenalkan Hasan kepada Kar-
tini, seorang janda muda. Sejak awal
perkenalan, Hasan sudah jatuh cinta
kepada Kartini. Ia agak ragu melihat
Kartini yang digambarkan sangat be-
bas: merokok, berbicara gamblang,
tidak ragu pergi dengan laki-laki. Sosok
perempuan yang jauh dari yang diketa-
hui Hasan. Namun, cinta membawanya
makin dekat pada Kartini.
Pergaulan dengan Rusli dan Kar-
tini perlahan-lahan membawa Hasan
menjauh dari ajaran agama. Ketika
berjumpa dengan Anwar sang seniman
yang ateis, makin tidak yakinlah ia pada
agama dan Tuhan yang selama ini ia
sembah. Merasa sudah cukup dewasa
untuk memilih jalan hidupnya, Hasan
mulai tidak mempertimbangkan aturan
agama. Ia bahkan tak peduli ketika
orangtuanya menentang pernikahan-
nya dengan Kartini.
Namun, lambat laun pernikahan
itu menunjukkan ketimpangan. Gaya
hidup Kartini yang berbeda dengan
Hasan menjadi masalah. Perbedaan
kecil lama-lama memicu perseter-
uan besar. Puncaknya, Hasan
curiga Kartini berse-
lingkuh dengan Anwar.
Mereka pun bercerai.
Justru perceraian yang
mendekatkan kembali
Hasan kepada Tuhan.
Ia sadar bahwa per-
jalanan hidupnya su-
dah melenceng.
Hasan mencoba
ke m b a l i ke p a d a
orangtuanya, tapi
sang ayah tetap tak
memaafkan. Hing-
ga ajal menjemput,
ayah Hasan tetap
tak mau lagi me-
ngakui anaknya itu.
Hasan sangat menye-
sal. Dalam penyesalan, ia
dapati kenyataan bahwa
Kartini tak berseling-
kuh, tapi Anwar yang
memaksa. Darah Hasan
mendidih, tak sabar
ingin membalas dendam
kepada Anwar. Ia bergegas
keluar, lupa bahwa saat itu
ada jam malam. Hasan tertembak
peluru penjaga malam. Beruntung,
di akhir hayat ia masih ingat Tuhan.
Hasan tewas setelah menyebut Allahu
Akbar.
Di masanya, roman ini menceritakan
situasi masyarakat saat itu. Hasan sang
tokoh utama ialah cermin pemuda dari
awal abad ke-20, yang terjebak oleh ke-
galauan karena perubahan gaya hidup
di sekitarnya. Ia pemuda berpendidik-
an, dibesarkan dengan kepatuhan pada
norma agama. Namun, iman-
nya toh
goyah karena pergaulannya dengan
Rusli dan Anwar yang pandai ber-
main kata. Memang, keimanan saja
tidak cukup. Harus ada benteng
percaya diri yang kuat yang akan
membuat hidup tetap lurus saat ber-
ada di lingkungan baru agar tidak
mudah terpengaruh, tetap setia pada
hal-hal yang benar.
Cara Achdiat memilih plot cerita
juga unik. Di awal
ia langsung men-
ceritakan kematian
tokoh utama, tapi
toh pembaca ‘tidak
segera sadar’ bahwa
yang mati adalah si
tokoh utama. Penulis
menceritakan Hasan
lewat tokoh ‘aku’ dan
membuat cerita u-
tama novel ini seperti
berada dalam bingkai
cerita lain.
Tema cinta menjadi
bungkus yang menarik
dalam novel ini. Pada-
hal, jika ditelaah lebih
lanjut, yang diceritakan
ialah pertentangan dua
paham: antara ketu-
hanan dan ketidakper-
cayaan pada agama.
Latar belakang agama
dalam novel ini sedikit
banyak mirip dengan
pengalaman pribadi Ach-
diat yang juga pernah mem-
pelajari tarekat di masa mudanya.
Sedikit kisah mengenai komunisme,
sosialisme, kapitalisme diselipkan di
sana-sini. Meski hanya sebagai bunga
percakapan para tokoh, itu menunjuk-
kan bahwa paham-paham tersebut me-
rupakan topik hangat di masanya.
Tak lupa, Achdiat menggambarkan
Hasan terserang tuberkulosis (Tb). Itu-
lah hasil pengamatan penulis pada ling-
kungan. Penyakit Tb memang sempat
menjadi momok di tahun-tahun
pendudukan Jepang.
Belum banyak
d i t e m u k a n
p e n g o -
b a t a n
T b ,
b a -
nyak penderita meninggal tidak terto-
long pada masa itu.
Selain soal cinta, novel ini menjadi
unik karena gaya bahasa yang diguna-
kan.Tidaksulitdipahamipembacayang
tidak pernah mengalami percakapan
baku di masa lalu. Justru pembaca masa
kini cukup mencermati kalimat-kalimat
yang ditulis dan dengan mudah akan
bisa membayangkan suasana masa
lalu. Kejelian penulis dalam beberapa
deskripsi yang detail dan terstruktur
sangat membantu menajamkan nuansa
atas latar novel ini.
Setelah usai membaca seluruh novel,
barulah terpikir lama fungsi tokoh
‘aku’. Siapakah dia sebenarnya? Tam-
paknya Achdiat ingin menjadikan ia to-
koh yang mendamaikan pertentangan
di antara dua paham yang terjadi dalam
cerita. Tokoh aku menunjukkan bahwa
dalam hidup, tugas manusia hanyalah
menjalankan yang sudah digariskan.
Relevansi tema
Yang diceritakan dalam novel Atheis
sebetulnya mudah ditemukan di masya-
rakat. Mereka yang lemah mental, lalu
terjebak arus yang tidak benar. Bekal
kebaikan budi yang telah ditanam
keluarga sedari kecil seperti menjadi
sia-sia. Bukankah hal serupa masih
sering terlihat sekarang? Korupsi yang
merajalela, dilakukan bersama-sama
oleh mereka yang termasuk orang
terpandang. Mustahil mereka tak tahu
bahwa yang dilakukan adalah perbuat-
an tercela. Yang sangat mungkin terjadi
adalah, para koruptor itu terbawa oleh
lingkungan yang permisif pada tindak-
an salah.
Pergeserangayahidupsebagaibagian
dari perubahan masyarakat juga terus
terjadi. Sayangnya, ketidaksiapan ma-
syarakat menerima perubahan sering
membuat kehidupan lalu berjalan
tertatih-tatih.
Novel karya Achdiat ini telah dicetak
ulang puluhan kali. Pesan di dalamnya
jelas. Soal ketuhanan, kejujuran, dan
laku hidup yang lurus. Artinya, pesan
dalam cerita itu masih relevan sampai
sekarang. Bahkan mungkin sampai
ratusan tahun setelah buku ini ditulis.
(M-2)
miweekend@mediaindonesia.com
Pada 2005, Achdiat meluncur-
kan novel Manifesto Khalifatullah.
Achdiat mengatakan novel itu
menjadi ‘jawaban’ bagi Atheis. Ia
meyakinkan pembaca bahwa tugas
manusia di dunia ialah menjadi
wakil Tuhan. Dalam novel itu, ia
membagi pengalaman kehidupan
intelektual dan spiritual sebagai
seseorang yang mengalami mun-
culnya aliran pemikiran, mulai
Karl Marx hingga Nietzsche.
Kretek dan Nasionalisme
MEMBINCANGKAN tembakau tidak lagi sema-
ta-mata membicarakan suatu jenis tanaman,
tapi juga makna politis yang menyelubung-
inya. Tembakau, dalam berbagai racikan,
belakangan ini ramai diperdebatkan oleh
banyak kalangan mulai dari pengampu kebi-
jakan, aktivis, akademisi, bahkan tetap hangat
dalam perbincangan masyarakat biasa.
Dalam buku ini, keretek digunakan untuk
menafsirkan proses historis Indonesia yang
membawa kita pada kesadaran bahwa mem-
pelajari keretek berarti juga mempelajari
sejarah pergerakan, revolusi, serta sejarah
ekonomi dan sosial.
Keretek Indonesia dilahirkan dan dibesar-
kan dalam konteks penjajahan ketika domi-
nasi kekuatan ekonomi kolonial tidak mem-
berikan ruang bagi bumiputra untuk tumbuh
dan berkembang. Oleh karena itu, kelahiran
dan pertumbuhan industri keretek Indonesia
memunculkan dimensi lain dari perjuang-
an bangsa Indonesia untuk memperoleh
kebebasan dan membangun kemandirian
ekonomi. (*/M-2)
BUKU BARU
Judul: Modernisasi di
Jantung Budaya Jawa
Penulis : Wasino
Penerbit : Penerbit Buku Kompas
ISBN : 9797098052
ISBN-13: 9789797098056
Terbit: 17 Maret 2014
JAWA telah menjadi pusat kekuatan poli-
tik dan budaya di Nusantara sejak zaman
Hindu-Buddha. Salah satu pusatnya ialah
Surakarta, wilayah yang pernah mempunya
dua kekuatan politik: Kesunanan dan Mang-
kunegaran. Dalam cara mengelola peme-
rintahan dan pengembangan kebudayaan,
Mangkunegaran lebih modern, dalam arti
lebih banyak mendapat pengaruh Barat,
terutama Belanda.
Berbeda dengan buku-buku lain yang
membahas birokrasi pemerintahan Jawa
secara umum, yang menganggap kekuasaan
bersifat feodal, tradisional, dan hierarkis
birokratis, buku ini menyajikan gambaran
yang berbeda. Mangkunegaran merupa-
kan salah satu pusat kekuasaan Jawa yang
bersifat aristo-demokratis yang modern dan
sederhana dalam tatanan birokrasinya.
Buku ini juga memberi gambaran yang
relatif lengkap tentang perubahan dalam
mengelola negara, dari negara tradisional
menjadi negara kerajaan yang modern. La-
yak dibaca oleh mahasiswa dan guru sejarah,
politisi, serta siapa saja yang merasa perlu
memahami sistem pemerintahan di keraton-
keraton Jawa masa lalu. (*/M-2)
Modernisasi di Jantung
Budaya Jawa
Film Kafir
Penghargaan
untuk Atheis
Membalas Atheis
Judul: Kretek Indonesia dari
Nasionalisme hingga Warisan Budaya
Penulis : S Margana dkk
Penerbit : Jurusan Sejarah FIB UGM
dengan Puskindo
ISBN: 978-602-1217-03-0
Terbit: Januari 2014
Cerita tentang keguncangan jiwa seorang pemuda
yang sebelumnya sangat taat beragama, tetapi karena
keluguannya, ia terpengaruh oleh pemikiran kaum
materialistis atau falsafah kebendaan sehingga ia
kehilangan keyakinan akan ketuhanan.
Judul:
Atheis (1949)
Pengarang:
Achdiat K Mihardja
Penerbit:
Balai Pustaka
Jumlah halaman:
293
e--
rr..
i.i.
gg
ii
..
--
e-
j
t
t
s
y
to
m
le
m
ta
be
cer
T
bunn
daall
hahal,
lalanjJudul:
PADA 1974, Sjumandjaja me-
nyutradarai film berdasarkan
roman Atheis karya Achdiat K
Mihardja. Deddy Sutomo dan
Christine Hakim menjadi bintang-
nya. Badan Sensor Film bereaksi
dengan menolak film ini. Saat ber-
hasil rilis, film ini tidak mendapat
sambutan baik. Jumlah penonton
minim. Bagaimanapun, film ini
menjadi salah satu karya Sju-
mandjaja yang paling dikenal dan
banyak dijadikan rujukan.
Setelah mendapat penghargaan
sastra dari pemerintah Indonesia
pada 1969, novel Atheis diterjemah-
kan ke dalam bahasa Melayu pada
1970. Dua tahun kemudian, edisi
berbahasa Inggris dari karya Ach-
diat itu diterbitkan sebagai bagian
dari proyek UNESCO Collection of
Representative Works. Roman itu
dianggap sebagai karya sastra yang
masuk kategori adikarya.
7. PADA sekali waktu dalam suatu rapat di Komisi
Kesejahteraan yang semua anggotanya laki-laki,
perundingan berlangsung lama dan tampaknya
tidak akan berujung. Komisi tersebut tengah mem-
bahas isu kesejahteraan yang berdampak pada
keberadaan perempuan. Peserta tidak benar-benar
paham akan apa yang dibutuhkan perempuan.
Mereka sulit mengambil keputusan.
Tiba-tiba muncul mantan Presiden BJ Habibie.
Dia mengatakan, “Tidak semua masalah bisa di-
selesaikan laki-laki. Keterwakilan perempuan di
DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabu-
paten/kota sangat penting untuk menyelesaikan
masalah bangsa.”
Peristiwa tadi merupakan ilustrasi kondisi
yang diangkat dalam iklan layanan masyarakat
dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak. Melalui iklan yang baru
diluncurkan Kamis (27/3) itu, diharapkan calon
pemilih paham akan pentingnya memilih caleg
perempuan dalam Pemilu Legislatif 2014 yang
jatuh pada 9 April nanti. Dipilihnya BJ Habibie
sebagai bintang iklan bukan tanpa alasan. Selain
dikenal lantaran cinta juga sebagai penghormatan
kepada almarhumah istrinya, Ainun Habibie, se-
lama ini mantan Presiden RI itu dikenal mengakui
pentingnya keterwakilan perempuan.
Kebijakan afirmasi
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlin-
dungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar menga-
takan selama ini belum semua masyarakat mema-
hami pentingnya keterwakilan perempuan yang di-
syaratkan minimum 30% sesuai Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2012 sebagai kebijakan afirmasi
atas tindakan khusus sementara. “Itu sebabnya,
perlu sosialisasi yang baik untuk menepis citra
negatif akibat proses rekrutmen instan terha-
dap caleg perempuan,” papar Linda.
Kebijakan afirmasi, terang Linda, dibuat
karena partisipasi perempuan Indonesia
di bidang politik masih rendah. Padahal, banyak
negara lain yang sudah mensyaratkan dan me-
ngakui peran perempuan dalam politik. Norwegia,
misalnya, juga sempat memberlakukan kebijakan
afirmasi syarat minimal partisipasi perempuan
dalam parlemen. Kini, keterwakilan perempuan
di negara itu sudah mencapai 50%.
Utang peradaban
Di Indonesia, ketidaksetaraan perempuan masih
terjadi di segala bidang. Linda menyebutkan data
yang ada menunjukkan ketertinggalan perempuan
di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
“Semua itu memerlukan keterlibatan perempuan
dalam politik,” tegasnya.
Terkait ketidaksetaraan, aktivis Titi Sumbung
mengingatkan kondisi itu menjadi utang per-
adaban. “Bukan salah laki-laki. Namun, memang
menjadi utang peradaban yang harus diperbaiki
dan dilunasi.” Pelunasan utang peradaban terse-
but tidaklah mudah, tapi harus dimulai. Norwegia,
yang kini keterwakilan perempuan dalam par-
lemennya mencapai 50%, sudah berjuang sejak
lama. Setidaknya negara itu perlu waktu hingga
100 tahun. (Her/M-7)
KISAH tentang cukup banyaknya caleg
perempuan yang tersisih dalam pemi-
lihan bukanlah isapan jempol. Direktur
Eksekutif Pusat Pemberdayaan Perem-
puan dalam Politik Titi Sumbung, yang
kini berusia 76 ta-
hun, pernah mengala-
minya sendiri. Bukan
hanya gagal sekali,
melainkan dua kali.
Aktivis yang su-
dah lama berkiprah
memperjuangkan hak
perempuan itu pada
Pemilu 2004 memu-
tuskan menerima
pencalonan sebagai
caleg lewat satu par-
tai besar yang pernah
berkuasa.
“Saya berharap bisa masuk ke (badan)
legislatif dan ikut dalam penyusunan
anggaran. Namun yang terjadi, saya
dilempar ke Jember, tempat yang saya
tidak kenal masyarakat setempat, dan
mereka pun tidak mengenal saya,” ki-
sahnya.
Tidak ingin patah arang, Titi memutus-
kan menetap di Jember selama 3 bulan
lebih dan melakukan upaya sosialisasi.
Usahanya berhasil. Ia memperoleh
jumlah suara tertinggi. Namun pada
2004, aturan pemilu
membuat dia harus
rela melepas keme-
nangan. Pasalnya, Titi
mendapat nomor urut
4 sehingga harus me-
nyerahkan ke caleg
nomor dua, sesuai de-
ngan kuota kursi.
Kecewa, sudah ba-
rang tentu. Namun,
dia tidak langsung
kapok. Pada Pemilu
2009, Titi kembali
nyaleg. Hasilnya sama saja, kali itu dia
dilempar ke Kalimantan Barat dan diberi
nomor urut 5. Kalaupun sekarang nomor
urut tidak memengaruhi kemenangan,
Titi melihat faktor urutan masih bisa
memengaruhi calon pemilih yang cende-
rung lebih memilih nomor urut teratas.
(Her/M-7)
HERA KHAERANI
P
ESIMISTIS! Itulah yang diungkapkan sosi-
olog Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito
ketika ditanya tentang peluang keterpili-
han perempuan pada pemilu 2014.
“Saya agak pesimistis karena politik kita makin
pragmatis. Harusnya ada roadmap baru untuk
perempuan dalam politik. Mereka, misalnya, bisa
promosikan antimoney politics,” tuturnya.
Arie melihat pendekatan politikus perempuan
untuk mengusung isu antipolitik uang bisa sangat
membantu. Jika tidak ada upaya untuk meminima-
lisasi politik uang di tengah masyarakat, kerja caleg
perempuan akan terlampau berat. Pasalnya, masya-
rakatmasihtetappunyaekspektasi‘diberi’saatcaleg
datang berkampanye. Padahal, kebanyakan caleg
perempuan minim modal ketimbang laki-laki.
Di sisi lain, kebijakan afirmasi atau tindakan
khusus sementara (TKS) minimum 30% keterwakil-
an perempuan masih dibayang-bayangi kultur
patriarkat. Struktur dan mekanisme kerja partai
pun masih oligarki sehingga keputusan elite partai
sering kali masih mendiskriminasi perempuan.
Arie menilai kondisi akan lebih baik jika semakin
banyak perempuan masuk ke parlemen. Namun,
dengan pola kaderisasi dan rekrutmen partai yang
masih serabutan, dia merasa sulit berharap terlalu
tinggi. “Terus terang, kalau sekarang saya lihat
caleg perempuan masih kedodoran.”
Sulit cari caleg
Kualitas caleg yang masih kedodoran secara ti-
dak langsung diakui Wakil Sekjen Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia Romulus Sihombing.
Untuk memenuhi kuota caleg perempuan sebesar
30%, partainya memang sempat mengalami kesu-
litan. “Akhirnya kami membuat strategi merekrut
dan banyak mengirimkan caleg untuk mengikuti
pelatih-an dan seminar,” cetusnya.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan Fernita
Darwis juga mengakui cukup sulit memenuhi kuota
30%. Partai NasDem pun setali tiga uang. Humas
NasDem Sri Sajekti Sudjunadi mengungkapkan
banyak perempuan dan keluarga yang
menganggap politikus bukan profesi
yang harus ditekuni. Meski demikian,
NasDem akhirnya berhasil memenuhi
kuota, mengajak orang yang berasal dari
berbagai latar belakang untuk melakukan
gerakan perubahan.
Hasil survei
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) telah
melakukan riset yang menguji persepsi
masyarakat terhadap calon anggota
legislatif perempuan. Hasilnya, baik
pada 2013 maupun awal 2014, persepsi
terhadap caleg perempuan lebih baik
ketimbang caleg laki-laki.
“Caleg perempuan dianggap bisa be-
nar-benar memperjuangkan aspirasi
masyarakat. Kedua, soal keyakinan
caleg tidak korupsi. Persepsi seperti
itu cenderung tidak berubah,” ung-
kap peneliti LSI Adjie Al Farabi.
Namun, jika ditanya tentang
keterpilihan caleg perempuan,
Adjie tidak yakin. Menurut dia,
persepsi yang lebih baik tidak
lantas menjadikan peluang terpi-
lih caleg perempuan lebih tinggi
daripada laki-laki. Calon pemilih
perempuan sekalipun tidak
serta-merta memilih caleg
perempuan dan sebaliknya,
calon pemilih laki-laki juga
tidak menjadikan caleg
pria sebagai preferensi.
Meski demikian, Adjie
cenderung optimistis ke-
terwakilan perempuan pada Pem-
ilu 2014 akan lebih baik daripada 2009.
“Sistemnya mendukung dan cukup banyak
caleg perempuan yang kemampuannya su-
dah lebih matang.” (Ric/M-7)
miweekend@mediaindonesia.com
Kaum hawa perlu strategi untuk menghadapi berbagai
kendala mulai keterbatasan dana hingga dampak dari
sistem perekrutan yang masih asal-asalan.
Utang Peradaban Harus
Dilunasi!
Dua Kali Nyaleg
Dua Kali Gagal
MINGGU, 30 MARET 2014 7JEDA
Caleg
Perempuan
Kedodoran?
CAKSONO
Kalaupun sekarang
nomor urut tidak
memengaruhi kemenangan,
Titi melihat faktor urutan
masih bisa mempengaruhi
calon pemilih yang
cenderung lebih memilih
nomor urut teratas.
8. 8 MINGGU, 30 MARET 2014OLAHRAGA
Dominasi
Mercedesdi
SepangBerlanjut
SETELAH menguasai tiga
latihan bebas, tim Mercedes
melanjutkan dominasinya
pada ajang balap Formula
1 GP Malaysia. Di babak
kualifikasi, kemarin, Mer-
cedes menempatkan dua
pembalapnya di posisi tiga
besar.
Lewis Hamilton menjadi
yang tercepat dengan catatan
waktu 1 menit 59,431 detik.
Itu merupakan pole position
kedua Hamilton setelah di
seri pembuka GP Australia
dua pekan silam juga start
dari posisi terdepan.
“Saya sangat senang de-
ngan apa yang bisa kami
lakukan sepanjang pekan.
Namun, hari ini sangat luar
biasa,” ungkap pembalap
Inggris tersebut yang telah
33 kali meraih pole position
sepanjang kariernya.
Rekan setim Hamilton,
Nico Rosberg, juga tampil
luar biasa. Juara GP Austra-
lia itu akan start dari posisi
ketiga setelah membukukan
waktu 2 menit 0,050 detik.
Dominasi duet Mercedes
tersebut hanya mampu
disaingi Sebastian Vettel.
Pembalap tim Red Bull itu
kembali menunjukkan kuali-
tasnya sebagai juara dunia
dengan berada di posisi dua
setelah terpaut 0,055 detik
dari waktu Hamilton.
Rekan setim Vettel, Da-
niel Ricciardo, menjadi yang
tercepat kelima di bawah
pembalap Ferrari Fernando
Alonso yang mencetak waktu
tercepat keempat.
Kesuksesan menjadi yang
tercepat kedua merupakan
pencapaian luar biasa pem-
balap Jerman tersebut. Pasal-
nya, hingga sesi latihan Jumat
(28/3) mobil Red Bull yang
dikendarainya dinilai masih
belum cukup baik untuk ber-
tarung dengan mobil lain.
Mampu menempati po-
sisi start akan menambah
semangat juara dunia empat
kali Formula 1 itu untuk
bisa meraih hasil bagus di
Sepang setelah gagal finis di
Australia.
“Di awal kualifikasi 1, kami
sempat waswas karena mobil
masih masalah. Setelah itu,
semuanya berjalan baik,”
jelas Vettel.
Walau senang dengan per-
forma mobilnya, Vettel meng-
aku akan sulit untuk bisa me-
ngalahkan Mercedes dalam
lomba yang akan berlang-
sung hari ini. Menurutnya,
tahun ini Mercedes memiliki
mobil terbaik.
“Sulit untuk mengalahkan
mereka (Mercedes). Namun,
itu bukan hal yang mustahil
dilakukan. Merupakan hal
menyedihkan jika saat ba-
ngun pagi, Anda berpikir ha-
nya akan bisa finis di posisi
dua, lima, atau delapan. Kami
datang ke Malaysia untuk me-
nang,”tegaspembalapberusia
26 tahun itu. (Rtr/Wdo/R-1)
IndonesiaLoloskanTigaWakilkeFinal
INDONESIA meloloskan tiga wakil di di babak final turnamen
bulu tangkis Malaysia Open GP Gold 2014. Tunggal putra
Simon Santoso, tunggal putri Adrianti Firdasari serta ganda
campuran Praveen Jordan/Debby Susanto lolos ke laga puncak
setelah menyingkirkan lawan-lawan di semifinal kemarin.
Simon melangkah ke final dengan menundukkan pemain
Thailand Thammasin Sitthikom 21-12, 19-21, 21-18. Di final,
Simon akan menghadapi unggulan kedelapan asal India
Sourabh Varma.
Di tunggal putri, Firdasari menghentikan perlawanan pe-
main Jepang Nozomi Okuhara dengan skor 21-19, 21-14 dan
akan menghadapi unggulan dua asal Tiongkok Xue Yao.
Adapun Praveen/Debby di luar dugaan mampu menyingkir-
kan unggulan utama asal Singapura Danny Bawa Chrisnanta/
Vanessa Neo melalui pertarungan ketat selama tiga gim de-
ngan skor 21-18,14-21, 21-9. (Wdo/R-1)
TorontoRaptorskeBabakPlayOff
TORONTO Raptors akhirnya merebut satu tiket ke babak
play off kompetisi NBA. Kepastian ini didapat setelah Rap-
tors meraih kemenangan tipis 105-103 atas Boston Celtic
kemarin.
Amir Jordan menjadi menjadi penentu kemenangan Raptors
dengan poin yang dibuatnya tujuh detik menjelang laga usai.
Adapun, DeMar Rozan menjadi penyumbang angka terbanyak
Raptors dengan 30 poin. Kemenangan itu membuat catatan
menang-kalah Raptors menjadi 41-31 dan memastikan Rap-
tors lolos ke play off untuk pertama kali sejak 2008.
Di laga lain, Philadelphia 76ers masih belum mampu meraih
kemenangan saat menyerah 98-120 dari Houston Rockets. Ini
merupakan kekalahan beruntun 76ers dalam 26 laga.
Bersama Cleveland Cavaliers, 76ers menjadi tim dengan
rekor kekalahan beruntun terpanjang dalam sejarah NBA,
Cavaliers menelan 26 kekalahan beruntun musim kompetisi
2010-2011. (AP/Wdo/R-1)
SEKILAS GELANGGANG
Pertarungan Dua Raja
WIDHOROSO
R
AFAEL Nadal ting-
gal selangkah lagi
mewujudkan im-
pian meraih gelar
perdananya di turnamen
ATP Miami Open. Petenis
Spanyol tersebut hanya bu-
tuh melewati hadangan No-
vak Djokovic di laga final
malam nanti di kompleks
tenis Crandon Park, Miami.
Nadal melangkah ke par-
tai puncak setelah menang
walk over (WO) atas Tomas
Berdych (Republik Ceko) di
semifinal. Berdych mundur
setelah mengalami masalah
dengan perut.
Empat jam sebelumnya,
Djokovic juga merebut tiket
ke final tanpa perlu mengelu-
arkan keringat. Petenis Serbia
itu meraih kemenangan WO
setelah Kei Nishikori (Jepang)
tidak bisa tampil akibat cedera
otot paha.
Ini merupakan kemenangan
WO kedua Djokovic di Miami
Open 2014. Di babak ketiga,
ia juga menang tanpa perlu
bertanding setelah setelah
Florian Mayer (Jerman) meng-
alami cedera paha.
Pertemuan dua raja tenis
dunia itu merupakan yang per-
tama kali tahun ini atau yang
ke-40 sepanjang karier ke-
duanya. Dalam 39 pertemuan
sebelumnya, Nadal meraih 22
kemenangan.
“Satu-satunya peluang un-
tuk menang melawan Djokovic
adalah dengan tampil habis-
habisan dan berharap ia tidak
sedang dalam penampilan
terbaik,” ungkap Nadal.
Miami Open sendiri meru-
pakan salah satu turnamen
bergengsi yang belum pernah
dimenangi petenis peringkat
satu dunia itu. Sebelumnya,
Nadal tiga kali lolos ke final,
tetapi selalu gagal.
“Ini merupakan final ke-
empat saya. Untuk bisa tampil
empat kali dalam final sebuah
turnamen, Anda mesti menun-
jukkan permainan bagus,”
kata petenis kidal tersebut.
Adapun bagi Djokovic, ini
merupakan kali kelima di-
rinya mampu menembus final
Miami Open. Berbeda dengan
Nadal, petenis peringkat dua
dunia itu telah tiga kali meraih
gelar juara Miami Open.
Peristiwa langka
Di sisi lain, peristiwa dua
kemenangan WO di semifinal
sebuah turnamen ATP meru-
pakan peristiwa yang sangat
jarang terjadi. Tak urung keja-
dian tersebut membuat ribuan
penonton yang sudah datang
ke stadion kecewa.
“Ini sesuatu yang sangat
jarang dan setahu saya ini ti-
dak pernah terjadi,” ungkap
Nadal.
Direktur turnamen Adam
Barrett mengakui mundurnya
Nishikori dan Berdych meru-
pakan kerugian besar. “Cliff
Buchholz yang pernah menja-
bat direktur turnamen menga-
takan apa yang terjadi adalah
sebuah rekor. Tapi bukan
rekor seperti ini yang saya
inginkan,” ungkap Barrett.
Dalam pernyataannya, Nis-
hikori menyebut cedera yang
dialami membuatnya tidak
mungkin tampil. “Saya telah
mencobamelakukanpemanas-
an, tetapi tidak mampu ber-
gerak. Siapa pun lawannya,
saya tidak mungkin menang
dalam kondisi seperti ini,” ung-
kap petenis yang menyingkir-
kan Roger Federer di perempat
final tersebut.
Adapun, Berdych menga-
takan mengalami diare sejak
Jumat (28/3) pagi. Walaupun
telah mendapat infus, kondi-
sinya tidak juga membaik.
“Ini salah satu hal terburuk
yang bisa dialami pemain.
Tanpa energi atau apa pun,
Anda pasti tidak bisa melaku-
kan apa-apa,” ujarnya. (Rtr/
AP/R-1)
widhoroso
@mediaindonesia.com
Novak Djokovic melangkah ke final
dengan sempurna tanpa pernah kehilangan
satu set pun.
Pertemuan dua raja tenis
dunia itu merupakan yang
pertama tahun ini atau
yang ke-40 sepanjang
karier keduanya. Dalam 39
pertemuan sebelumnya,
Nadal menang 22 kali.
Lewis Hamilton
Pembalap tim Mercedes
REUTERS
9. MINGGU, 30 MARET 2014 9SEPAK BOLA
JADI ANCAMAN: Duet striker Liverpool Luis Suarez (kiri) dan Daniel Sturridge akan menjadi ancaman serius bagi Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Primer di Stadion
Anfield malam ini. Duet tersebut total sudah mencetak 48 gol musim ini.
REUTERS/PHIL NOBLE
TIMNAS U-23 Indonesia akan
menerapkan pola dari kaki
ke kaki melawan Sri Lanka
dalam laga persahabatan di
Stadion Manahan, Surakarta,
hari ini (30/3).
Pelatih Aji Santoso pun
meminta pemain tidak mela-
kukan kesalahan seperti pada
pertandingan melawan tim
Divisi Utama Persis Solo yang
berakhir 2-2.
Menurut mantan pesepak
bola nasional tersebut, aliran
bola harus terorganisasi dan
lebih maksimal untuk bisa
menguasai permainan, tak
peduli siapa lawannya, ter-
masuk Sri Lanka.
“Kitaharusmewaspadaipe-
main lawan yang muncul dari
belakang tanpa ada penga-
walan, seperti saat meng-
hadapi Persis. Anak-anak
diharapkan sudah mengerti
pola permainan yang saya
inginkan,” ujarnya.
Setelah laga uji coba mela-
wan Sri Lanka, timnas U-23
akan bertolak ke Singapura
untuk melawan timnas Singa-
pura U-23 pada 2 April.
Dalam duel nanti, pelatih
Sri Lanka Sampat Pereira ti-
dak memasang target meraih
kemenangan.
Pasalnya, dia hanya mem-
bawa 20 pemain dan 90% di
antara mereka masih berusia
di bawah 21 tahun.
“Kami membawa skuat
muda kami. Banyak yang
masih berusia 21 tahun. Ada
yang masih 19 tahun dan ada
empat pemain yang usianya
23 tahun,” ujar Sampat.
Ia menambahkan, tim itu
merupakan tim yang meraih
medali perunggu pada turna-
men di antara negara-negara
bekas jajahan Portugis yang
digelar di India, Januari 2014
lalu.
Laga uji coba ini akan digu-
nakan timnas Sri Lanka U-23
sebelum mengikuti turnamen
di Libanon, Mei nanti.
Meski demikian, Sampat
yang juga mantan kapten
timnas Sri Lanka mengakui
timnas U-23 Indonesia meru-
pakan tim yang bagus.
Manajer timnas Sri Lanka
U-23 Gamma G menambah-
kan, semua pemainnya siap
tempur melawan tuan rumah
Indonesia.
Ia juga tidak masalah de-
ngan cuaca di Indonesia ka-
rena hampir sama dengan
negaranya.
Menurut dia, Sri Lanka per-
nah bertemu dengan Indone-
sia pada pertandingan babak
kualifikasi Piala Dunia 2006.
Timnya bermain imbang 2-2
di Sri Lanka dan kalah 0-1 di
Jakarta. (Sat/Ant/R-1)
JanganlagiUlangiKesalahan
SAS Bisa Jadi Mimpi Buruk Spurs
EKO RAHMAWANTO
L
IVERPOOL meru-
pakan klub paling
produktif di Liga
Primer setelah men-
cetak 84 gol dari total 31 laga
atau rata-rata membuat 2,7 gol
per pertandingan.
Duet Luis Suarez dan Daniel
Sturridge menjadi pasangan
tersubur. Ketajaman kedua
pemain itu akan kembali diuji
saat menghadapi Tottenham
Hotspur di Stadion Anfield
malam ini.
SAS--Suarez dan Sturridge-
-demikian media Inggris me-
labeli duet itu--amat mungkin
akan menambah pundi-pundi
gol mereka. The Reds sudah
mencetak 48 gol dari total
84 gol.
Duet ini jadi pasangan pe-
main ketiga yang bisa bikin
lebih dari 20 gol dalam satu
musim, setelah Andrew Cole-
Peter Beardsley di 1993-1994
dan Didier Drogba-Frank Lam-
pard di 2009-2010.
Meskipun sama-sama haus
gol, pelatih Liverpool Brendan
Rodgers tak setuju jika kedua-
nya disebut pasangan serasi.
“Saya tidak terlalu memikir-
kan (rekor itu). Saya lebih
memikirkan tim Liverpool
yang hebat. Kedua pemain
punya talenta spesial masing-
masing. Keduanya luar biasa,”
puji pelatih asal Irlandia Utara
itu.
“Buat saya mereka bukan-
lah sebuah pasangan. Mereka
merupakan pemain-pemain
individual yang bermain di
dalam sebuah sistem yang
bekerja dengan amat baik.
Mereka solois, (tapi) mereka
bisa berkombinasi,” nilainya
di Sky Sports.
Musim ini Liverpool diung-
gulkan untuk menjadi kampi-
un selain Chelsea, Manchester
City, dan Arsenal. Konsistensi
menjadi modal utama ‘si Me-
rah’ untuk bersaing dengan
tiga tim lainnya.
Liverpool sudah meraih
11 kemenangan tanpa keka-
lahan dari 12 laga kandang
terakhir. Secara keseluruhan,
Liverpool mencatat 13 keme-
nangan, 1 kali imbang, dan
1 kekalahan. Satu-satunya
kekalahan didapat saat men-
jamu Southampton (21/9) atau
laga kandang ketiga Liverpool
musim ini
Namun, pelatih Tottenham
Tim Sherwood meragukan
Liverpool bisa mengimbangi
Chelsea dan City. Dua tim yang
terakhir disebut ini dinilai
punya pengalaman lebih oke
dalam mengatasi tekanan.
Selain itu, Sherwood meni-
lai seiring membesarnya kans
mereka untuk juara, semakin
besar pula kekhawatiran yang
menyelimuti para pemain.
“Itu semua tergantung pada
bagaimana mereka menjaga
keberanian. City dan Chelsea
seharusnya jadi favorit karena
para pemain yang mereka mi-
liki telah melintasi tantangan
tersebut dan melakukannya
sebelumnya,” ujar Sherwood.
Rekor buruk
Dalam duel nanti, Totten-
ham datang ke Anfiel diba-
yangi kekalahan telak di per-
tandingan pertama di White
Hart Lane. Saat itu the Lili-
whites takluk 0-5.
Spurs juga punya rekor
buruk lawan tim-tim besar
seperti Chelsea, Manchester
City, dan Arsenal. Spurs tak
bisa menang melawan ke-
tiga tim itu. Meski demikian,
midfielder Spurs Paulinho pun
meminta semua pemain me-
lupakan hasil pertandingan
itu demi memetik hasil yang
bagus.
“Semua pemain harus melu-
pakan laga itu. Kami mempu-
nyai kesempatan saat berlaga
di sana, bermain bagus, dan
semoga pulang dengan hasil
bagus,” kata Paulinho.
Sama dengan Paulinho.
Gylfi Sigurdsson optimistis
Tottenham akan pulang mini-
mal mengantongi satu poin.
Ia realistis karena akan susah
bemain di Anfield dengan
kondisi Liverpool yang tengah
on fire.
“Penting buat kami untuk
setidaknya memetik satu poin,
jika tak bisa memetik tiga
angka, terutama dengan cara
kami kalah dari laga terakhir,”
kata Sigurdsson. (AP/Rtr/R-2)
eko@mediaindonesia.com
Liverpool sudah meraih 11 kemenangan
tanpa kekalahan dari 12 laga kandang
terakhir mereka.
10. ONO SARWONO
TIBALAH waktunya Negara Republik Astina menggelar
gawean nasional lima tahunan, pemilihan umum
legislatif. Saat ini telah memasuki tahapan kampanye.
Maka tak pelak setiap hari di seluruh penjuru negeri
gaduh dengan suara dan ramai dengan atribut calon
wakil (cakil) rakyat yang menjajakan diri.
Para cakil ke sana kemari berteriak sora (lantang)
mengumbar seribu janji. Mereka juga berusaha
mengakrabkan diri kepada rakyat. Caranya, menyebar
gambar atau potret diri. Ada yang berujud baliho,
ada pula sejenis poster yang dipaku di pohon, dilem
di tiang listrik dan telepon, atau dipantek di pagar
atau tembok rumah orang tanpa minta izin. Macam-
macamlah.
Yang unik, umumnya gambar diri para cakil
itu dengan raut muka merenges, tertawa yang
dipaksakan. Lantas, di antara gambar-gambar itu ada
yang dengan mata melotot. Maksudnya, mungkin, itu
untuk menyimbolkan optimisme masa depan yang
lebih baik bersamanya.
Tidak ketinggalan pula mereka juga mencantumkan
gelar, misalnya gusti raden mas, kanjeng gusti
pangeran harya, dan gusti raden ayu.
Mimik-mimik pada gambar diri yang jelas-jelas
diskenariokan tersebut tentu guna mengikat minat
rakyat sehingga pada saatnya tiba, warga memilih
cakil-cakil yang umumnya petahana tersebut.
Siapa saja cakil-cakil itu? Ada nama Dursasana,
Durmuka, Dursaya, Dursala, Durjaya, Durmagati,
Dursilawati, Durmasama, Durgempo, Durmana,
Dursara, Durbahu, Durkundha, Durmada, dan Dur-
Dur lainnya.
Malima
Setiap berorasi, di mana pun tempatnya, mereka
selalu menjanjikan kehidupan rakyat yang tata, titi,
tentrem, karta, lan raharja. Semua kebutuhan rakyat
akan terpenuhi, mulai dari yang pokok hingga sekunder.
Intinya, rakyat dijamin hidup makmur dan sejahtera.
Untuk lebih memilut hati rakyat, para cakil
memperlihatkan (seolah-olah) kemurahan hati
dengan membagi-bagikan uang. Mereka juga
menggunakan fasilitas negara.
Banyak kereta, kuda, dan tunggangan lain yang
merupakan aset negara mereka pakai dengan
seenaknya. Mereka wira-wiri tanpa risi meski disiuli
rakyat di sepanjang jalan.
Ambillah contoh Dursasana, cakil dari daerah
pemilihan Banjarjunut. Ia bukan hanya dikenal royal,
melainkan juga kondang melibatkan anak-anak dalam
setiap kampanye. Ia memang suka mengimbau warga
datang ke tempat kampanye dengan menggandeng
anak dan cucu sebanyak-banyaknya.
Sesungguhnya, cara kampanye yang mereka
lakukan itu seperti yang sudah-sudah. Selain
menghamburkan banyak materi, para petahana itu
tidak punya komitmen memakmurkan rakyat. Janji-
janji yang mereka gaungkan ibarat busa yang cepat
terbang dan hilang tertiup angin.
Jadi, praktik kampanye apus-apusan (tipu-tipu)
terus berulang dalam setiap digelar pemilihan umum.
Persoalannya, rakyat masih banyak yang tidak kapok
sehingga masih saja keliru memilih para wakilnya
yang hanya mengusung janji-janji
gombal.
Kemudian Durmuka, contoh lain wakil rakyat
petahana yang antara omongan dan tindakan ngalor-
ngidul, esuk tempe sore dele alias mencla-mencle. Ia
juga kerap memelintir janjinya setelah berkuasa.
Pesan-pesannya yang apik saat kampanye ia belak-
belokkan maksudnya sehingga rakyat tidak bisa
menagih.
Buktinya, lima tahun sebelumnya, Durmuka dan
juga hampir semua wakil rakyat mengusung janji
kebebasan berekspresi. Ternyata kebebasan yang
mereka maksudkan ialah kebebasan sesuka-sukanya,
yakni bebas melakukan malima, madat (menghisap
narkoba), madon (melacur), minum (mabuk), main
(berjudi), dan maling (mencuri).
Karenanya, di hampir seluruh pelosok negeri
perilaku bergelimang dosa tersebut ndrebala (tumbuh
subur). Setiap hari, orang nyimeng dan nggelek ada
di mana-mana, pelacuran di setiap sudut dan gubuk,
orang mendem di gang-gang dan jalan-jalan, main judi
siang-malam tiada mati, dan pencurian uang atau
korupsi merajalela.
Imbasnya, Astina yang sebelumnya dikenal
jagat sebagai negara hebat akhirnya dicap sebagai
negara bejat. Ketika masih di bawah pemerintahan
Pandudewanata, Astina merupakan negara berdaulat
yang dawa pocapane dan luhur kawibawane, menjadi
pembicaraan becik dan sangat dihormati bangsa-
bangsa lain.
Akan tetapi, sejak di bawah rezim Kurawa, Astina
memang masih menjadi pembicaraan bangsa manca
(luar negeri), tetapi isunya negatif. Kenapa demikian,
karena para penguasa dan rakyatnya, meminjam
istilah pujangga Rangga Warsita, telah terperangkap
dalam kehidupan zaman edan. Zaman yang berlumur
anomali-anomali.
Jangan salah
Praktik kehidupan nunjang palang itu yakni
tiadanya lagi norma, tatanan, dan kaidah akibat
rakyat keliru memilih para elite dan pemimpinnya.
Para nayaka praja petahana yang sebelumnya mereka
pilih itu ternyata gerombolan pecundang ulung.
Pertanyaannya, bagaimana caranya agar tidak
tertipu lagi. Rakyat mesti mengerti. Kenapa
Dursasana, Durmuka, dan cakil yang bernama Dur-
Dur itu tidak amanah karena sesungguhnya mereka
memang demikian adanya.
Coba perhatikan, dari namanya saja mereka sudah
tidak beres.
Contohnya Dursasana. Secara etimologi, nama
itu terdiri dari dua kata, yakni dur dan sasana. Dur
itu artinya goroh atau bohong, sedangkan sasana
adalah tempat. Dengan demikian Dursasana itu dapat
diartikan tempatnya bohong.
Sama halnya dengan wakil rakyat yang bernama
Durmuka, yang artinya berwajah goroh. Jadi tidak
salah jika ia penipu. Begitu juga Dursala, Durjaya, dan
Dur-Dur lainnya.
Karena itu, rakyat mesti paham. Harus bisa
membedakan mana pembohong dan mana yang tidak.
Jangan terbius janji, penampilan, dan gaya muluk agar
nantinya tidak lagi getun dan keduwung (kecewa).
Gunakan segala pancaindra dengan baik agar bisa
memilih cakil yang konsisten, yaitu ati, lati, lan pakarti
nyawiji, antara hati, ucapan, dan tindakan klop. (M-3)
IKSAKA BANU
...di dalam sana di atas tikar, aku segera tertidur
dan tidak tahu apa mimpiku.
A
KU tergagap bangun. Max Havelaar! Ya,
itu potongan sajak dari buku yang kubaca
sebelum berangkat ke Cilegon. Melintas
begitu saja di kepala. Kuperiksa perban
pembalut pinggang. Tak ada infeksi. Kurasa aku
kelelahan sehingga tertidur sampai pagi memeluk
leher kuda. Untung tidak terpelanting di jalan. Kutarik
kekang. Hewan yang semula berjalan sangat lambat
itu kini berhenti. Kujatuhkan diri ke atas rerumputan
tepi jalan. Gerakan itu ternyata membuat pinggangku
seperti disobek tangan raksasa. Luka kembali terbuka.
Aku mencoba berdiri, tapi kepala terasa berputar.
Mungkin karena belum makan sejak kemarin malam,
tapi aku tetap harus ke Serang mengabarkan semua
ini.
Perlahan kutata ingatanku: Alun-alun Cilegon, 9 Juli
1888.
Mesiu, darah, neraka!
Ya. Semua berawal dari kunjungan perdana
sore kemarin ke pos baruku: Kepolisian Sektor III,
merangkap penjara di jalan Tanjung Kurung. Setelah
bicara dengan Dirk Zware Laarzen, pejabat sementara
yang kini resmi menjadi wakilku, aku berkeliling ke
ruang tahanan.
“Ustaz Rakhim?” kulongok sel terdepan, sebuah
ruang sempit dengan lubang angin bundar berterali di
dinding belakang. Sinar mentari menerobos dari situ,
membuat kepala pria berkopiah putih yang berada di
balik pintu jeruji itu seolah berpendar seperti cahaya
orang suci pada lukisan gereja abad pertengahan. Ada
suara gaduh yang berasal dari rantai di kedua tangan
dan kakinya saat ia mendekat. Sepasang matanya
tajam mengiris. Kucoba mengulangi pertanyaan. Bibir
kehitaman di antara kumis serta jenggot lebat orang
itu tak bergerak. Agaknya ia terbiasa bicara dengan
mata, tapi pandangan bengisnya tertuju kepada orang
di belakangku.
“Nama tak punya arti di sini, Inspektur,” Dirk
menggerutu dari balik punggungku. “Ia bisa bernama
Rakhim, Wasid, atau Ismail. Yang jelas, ia dan
gerombolannya nyaris merobek perut Hendriek,
minggu sore di pasar. Sayang, hanya ia yang
tertangkap.”
“Lalu yang di belakang itu?” aku melangkah ke
ruang jaga. Dari tempat itu terlihat beberapa kamar
tahanan berukuran lebih kecil.
“Pencopet biasa. Minggu depan kulepas.”
“Jadi sudah tiga hari orang tarekat itu di sini?
Apakah rantai diperlukan di dalam sel? Mengapa
pula pipinya memar?” tanyaku.
“Ia menyerang saat pintu kubuka. Terpaksa popor
bedil bicara. Baru kemarin rantai kupasang. Betul,
Usep?” Dirk menoleh kepada seorang opas berkulit
cokelat yang sedang meletakkan secangkir kopi
untukku.
“Sumuhun, Tuan,” Usep memandang Dirk dan aku
sekilas sebelum kembali ke dapur.
Aku menghela napas. “Orang tarekat harus didekati
secara halus. Sekarang ia telanjur di sini. Hanya
ada dua pilihan: ia pindah ke penjara kabupaten
secepatnya, atau penjagaan tempat ini diperkuat,”
kutarik sebatang cerutu dari saku jas seraya
mengempaskan badan ke atas sofa.
“Telah kubaca semua arsip. Kota-kota di daerah
ini sejak dahulu bergiliran berontak,” kuloloskan
asap cerutu. “Ciri pemberontakannya khas, bersifat
spiritual. Mulai dari kerusuhan di Cikandi Udik,
Kolelet, kasus Jayakusuma, serta tragedi dua tahun
lalu, yaitu pembantaian di Ciomas. Sasaran mereka
bukan hanya militer, melainkan semua yang mereka
anggap kafir. Musuh Allah.”
“Kebetulan aku ikut membereskan sisa huru-hara
itu. Mereka mencincang pejabat Eropa, pangreh praja
serta seluruh keluarga yang hadir dalam Upacara
Sedekah Bumi,” Dirk meneguk kopinya. “Koran De
Locomotief pernah mengulas. Konon, semua kegilaan
ini berkaitan dengan Krakatau. Ledakan besar
gunung itu lima tahun lalu mendatangkan gelombang
raksasa yang menyapu banyak desa, penyakit pes,
serta ramalan kedatangan Imam Mahdi, Ratu Adil
yang konon akan membebaskan orang-orang ini dari
tekanan pemerintah Hindia.”
“Mereka terlalu miskin untuk memahami
perbaikan,” aku menggeleng. “Kita perlu juru bicara,
orang setempat yang bisa menjelaskan bahwa 30
tahun terakhir ini kita telah menghapus banyak
pajak, bahkan meniadakan hukuman cambuk.
Mengenai bencana Krakatau, bukankah kita tidak
alpa menyalurkan bantuan pangan, mengirim
penggali kubur, serta mendirikan pos kesehatan?”
kugigit cerutu agak lama. “Tetapi sungguh, popor
bedil itu berlebihan. Ia seorang pemimpin agama.
Pikirkan murid-murid orang ini di luar sana bila tahu
pemimpin mereka dianiaya.”
“Mijn God!” mendadak Dirk memukul meja,
membuat Usep yang berdiri di dekatku tersentak.
“Engkau lama bertugas di Aceh, Inspektur. Itu daerah
para jantan. Aku berharap kedatanganmu membawa
perubahan. Janganlah menjadi perpanjangan tangan
para birokrat liberal di Batavia, yang dengan mudah
termakan cerita picisan karya Multatuli atau siapa
pun itu. Sungguh, mereka yang duduk di kursi dewan
bersama omong kosong tentang kemanusiaan itu
telah membuat kita menjadi tuan-tuan yang bingung
dan lemah di sini. Di Ciomas, anak perempuan
Heer Jansen yang berusia empat tahun ditikam, lalu
digantung bersama kakak lelakinya.
Ketika aku datang,
wajah anak itu
sudah menghitam,
dikerumuni lalat
seperti kismis yang
ditaburkan di atas
selai stroberi. Dan kita
masih saja diminta
menahan diri,” sekali
lagi Dirk menghantam
meja, “Sesungguhnya
bukan cuma popor
senapan. Aku ingin
sekali jahanam di sana
itu ditembak tepat di
kepala.”
“Kafir!” tiba-tiba
terdengar teriakan
keras dari sel. Dirk
terlonjak menghampiri
sumber suara.
“Oh, terganggu
ocehanku? Kafir, eh?
Tak bertuhan?” Dirk
meraih tombak di
sudut ruangan. “Dan
kalian penggorok
leher wanita serta
anak kecil, merasa
bertuhan? Biar
kuperlihatkan seperti
apa orang tak bertuhan
itu!”
Dirk menyabetkan
tombak berulang kali
pada terali sel sambil
berteriak-teriak mirip
orang kehilangan akal.
“Cukup,
Hoofdagent!” aku
membentak. Dirk
menoleh. Napasnya
naik-turun. Wajahnya
seperti iblis. Ia
membuang tombak,
lalu menarik botol
wiski dari saku
celana. Diteguknya
beberapa kali sambil
mengibaskan tangan, mengusir beberapa agen polisi
yang berkerumun mendengar keributan.
“Sambil pulang, aku ingin melihat Cilegon di
malam hari. Mengenal rumah-rumah penting di sini,”
kuambil topi dan pistol, pura-pura tak terpengaruh
oleh kegilaan Dirk. “Besok kutemui asisten residen
dan jaksa, bicara pemindahan tahanan itu.”
“Kurasa mereka akan setuju. Nah, itu Agen Jaap. Ia
akan memandumu,” Dirk yang sudah kembali tenang,
membukakan pintu untukku.
“Tak usah,” aku menggeleng. “Aku tak lama.”
“Baiklah,” Dirk mengangkat bahu.
Pukul tujuh petang kunaiki kuda menuju kota.
Lampu-lampu gas di sekeliling alun-alun membuatku
mudah mengamati segala penjuru. Walau banyak
warung masih buka, suasana keseluruhan cenderung
sepi. Seperti yang sempat dijelaskan Agen Jaap,
rumah Asisten Residen Gubbels ada di utara alun-
alun, sederet dengan kantor pos dan rumah Asisten
Kontrolir Van Rinsum. Aku ingin menengok ke sana.
Seharusnya bisa langsung belok ke kanan, melewati
rumah jaksa serta ajun kolektor, lalu di ujung alun-
alun belok lagi ke kiri, tapi jalan itu penuh lumpur.
Kuputuskan memutari alun-alun melewati rumah
bupati dan penjara besar yang rencananya akan
kutengok esok hari. Aku sudah tiba di muka masjid,
siap mengarahkan kuda ke kanan ketika terdengar
keributan luar biasa dari selatan. Tak begitu jelas
yang terjadi, tetapi banyak orang lari membawa
obor sambil berteriak-teriak. Para pemilik warung
berhamburan menyelamatkan dagangan. Di beberapa
titik terlihat api memangsa atap rumah. Ada letusan
senapan disusul jeritan silih berganti.
Kuambil teropong. Segerombolan besar orang
dipimpin oleh beberapa sosok berbaju putih
menghambur dengan tombak dan parang, memasuki
rumah-rumah pejabat, termasuk kediaman Patih
Penna. Mereka menyeret keluar dan menghantamkan
aneka senjata ke tubuh penghuni rumah. Dari
belakang masjid, ratusan orang juga mulai menyerbu.
Tampaknya mereka masuk dari jalan kecil yang
menghubungkan Desa Seneja dengan perumahan elite
ini.
Salah seorang dari mereka berada sangat dekat
denganku. Kutarik revolver. Orang itu terjengkang,
tapi ujung tombaknya sempat hinggap di pinggangku.
Para rekannya berseru mengacungkan parang. Ini
benar-benar perkara hidup-mati. Apakah tragedi
Ciomas akan terulang? Kupacu kuda ke tempat asal
melalui jalan berlumpur. Sempat kuletupkan lagi
revolver dua kali sebelum tiba di kantor yang ternyata
sudah berubah menjadi lautan api. Beberapa agen
polisi bergelimpangan tanpa nyawa di pelataran. Di
pintu depan, tubuh Dirk tergantung layu. Lidahnya
terjulur. Sebuah pisau lengkung tertanam di dada
kirinya seperti cula badak.
“Simpan pistolmu, dan pergilah selagi bisa, Tuan.
Tangan Ratu Adil telah jatuh ke atas kota ini,”
terdengar suara yang cukup kukenal, menyertai
kokangan senapan.
“Usep?” aku mengerutkan kening melihat opas yang
sore tadi mengantarkan kopi dengan ramah, kini
berdiri beringas dengan Mauser terarah kepadaku. Di
belakangnya, tawanan berkopiah putih itu. Rantai di
tangannya sudah lenyap, berganti dengan parang.
Usep melemparkan tas perbekalan kepadaku, lalu
tanpa berkata lagi menepuk paha kudaku yang segera
berjingkrak, melesat meninggalkan tempat itu.
Jakarta, 2014
Hoofdagent: polisi senior.
Iksaka Banu, penulis dan praktisi periklanan.
Tinggal di Jakarta.
Parade Goroh
Tangan Ratu Adil
10 MINGGU, 30 MARET 2014CERPEN
PIGURA
Redaksi menerima kiriman naskah cerpen,
ketik sebanyak 9.000 karakter,
karya orisinal dan belum pernah diterbitkan
di media massa lain.
Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com
dan cerpenmi@yahoo.co.id
@Cerpen_Mi