SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
GADIS BUTA ITU
          KARYA : ANIK S
                D
                 I
                 S
                U
                 S
                U
                N
               OLEH
             KELOMPOK


1. PEBI DA’I LINGGA        ( OM KANDAR )
2. PRAMUJA HAR DENCIK      ( ROSI )
3. PUTRI QORIMAH           ( TINA )
4. DESWITA                 ( MAK IKEM )
Tina           : “ Selamat pagi, om, “ sapa Tina ketika tiba diruang makan
Om Kandar      : “ Ehmm selamat pagi, gimana kabar papa dan mama kamu ? “Om
                   Kandar membalas setelah setelah menegfuk minumannya
Tina            : “ Baik om, O, ya hamper lupa. Mereka titip salam buat Om sama Tante,
                 “ Tina menjawab lalu dia duduk dikursi makan dengan dibantu Om
                 Kandar perlahan-lahan
Om Kandar      : “ Terima kasih, salam juga buat mereka. “
Tina           : Tina mengangguk
Mak Ikem       :“ Selamat Pagi, Mbak Tina , “ sapa Mak Ikem sambil membawa
                 semangkuk sayur kemeja makan.
Tina           : Tina tersenyum dan membalas salamnya.
Mak Ikem       : Mak ikem lalu membantu Tina mengambil nasi dan lauk pauknya
Tina           : Tante Kandar kemana Om ? Tanya Tina
Om Kandar       : Tadi baru pergi saja. Katanya mau jemput keponakannya dari Jakarta
                 dibandara. Satu jam lagi pasti pulang, “ jawab Om Kandar


                                             ***
Hari ini seperti biasa Tina pulang Agak sore


Tina           : Assalamualaikum. “ , Tina memberi salam
Mak Ikem       : Waalaikumsalam, “ dari dalam terdengar suara Mak Ikem lalu pintu
                 dibuka.” Lo. Pulang sendiri ya mbak ? Tanya Mak Ikem sambil
                 menuntun Tina berjalan
Tina           : Iya jawab tina. “ Tante dan Om kemana Mak ? Tanya Tina kepada Mak
                 Ikem menyadari suasana rumah yang sepi
Mak Ikem           :Tadi mereka pergi, katanya Ada keperluan. Nanti pulangnya agak
                 malam.”




Tiba – tiba dari lantai atas terdengar siulan laki-laki
Tina           : Tina kaget mendengarnya.” Siapa, Mak ? “ Tanya Tina penasaran
Mak Ikem       : Mak Ikem sendiri terkejut. Dengan sedikit gugup ia menjawabnya, “ Itu
                    keponakan ibu , Mbak. Dia akan tinggal disini.”


Selamat pagi, Den ! “ sapa Mak Ikem ketika keponakan majikannya menuju ruang makan


Rosi           : “ Selamat pagi, “ sahut dia agak ketus sambil terus memandang Tina lalu
                    matanya kembali mengarah Mak Ikem. Mak Ikem agak Takut. “ Wah
                    ternyata disini ada cewek juga, ya. “
Mak Ikem       : Mak Ikem mencoba memperkenalkan keduanya. “ Den, ini mbak Tina.
                    Dia anak angkatnya Bapak sama Ibu, dan ini Den Rosi, Mbak,
                    keponakan Ibu. “


       Hari-hari       berlalu.   Setelah    beberapa       hari,   Tina   bareu   merasakan
ketidaksenangannya melihat tingkah laku Rosi. Dia sering mengolok-olok Tina, entah itu
dengan kata-kata maupun perbuatan.
       Diluar itu, tampak sekali kalau Rosi kurang sopan jika berbicara dengan Om dan
Tante Kandar, bahkan Mak Ikem. Sering pulang malam.
       Keesok harinya, Tina dikejutkan dengan pecahnya beberapa pot tanaman hiasnya
yang ada di belakang rumah. Kesal dan marah bercampur dihatinya dan ketika dia
mengetahui kalau ini semua ulah Rosi. Marahnya mulai memuncak hingga pertengkaran
tidak terelakkan.


Tina                : “ Apa, sih maumu ! kamu belum puas denagan apa yang kamu lakukan
                     selama ini, he ! “ bentak tina
Rosi                : “ Ala ….. Cuma pot bunga, nanti, kan, bisa cari lagi, “ jawab Rosi
                    enteng
Rosi        : “ Heh kamu buta apa gunanya kamu pelihara tanaman hias seperti ini kalau
                    matamu enggak bias melihat
Tina         : Tina menghela nafas. Air matanya mulai keluar mendengar omingan Rosi.
              “ mataku memang Buta, tapi perasaan ku tidak buta ! Tuhan itu ternyata
              adil, ya, mata mu memang tidak buta tapi hati dan perasaan mu buta ! Tina
              mencoba menenangkan diri . “ kamu piker kamu hebat hingga
              meremehkan orang-orang disekitar mu!” jelas tina dengan sedikit kesal. “
              kalau punya masalah jangan begini caranya. Merugikan orang lain!” lanjut
              dia
Rosi          : Rosi hanya tertawa kecil sambil memeinkan jarinya didepan muka Tina ,
                “ Hei gadis buta, kamu belajar ceramah dari mana?
Tina          : “ Dengar ! kamu mungkin lebih diberi lebih sama Tuhan dengan fisik dan
                materi yang sempurna. Maaf, aku tak bisa melihat wajah mu, tapi kata
                Mak Ikem tampang kamu lumayan keren, “ kata Tina sedikit memuji
                dengan pujian sinis. “ Tapi sayang , kamu tidak pandai memanfaatkan
                kelebihan m. ibarat makanan semua yang kamu miliki itu muubaziir…”
                Tina kemudian berlalu…


       Serasa tersambar petir saat mendengar ucapan Tina. Rosi. Rosi hanya bisa
menatap kosong disekitarnya. Belum pernah dibentak orang dengan kata-kata kasar
seperti itu. Apalagi seorang cewek buta. Mungkin benar apa yang dikatakan Tina. Rosi
dilahirkan sempurna ditambah dwajah yang cakep. Selain itu, dia ankan dari orang yang
berada. Tetapi meskipun demikian dia tidak bisa memanfaatkan semua kelebihan itu
denhan baik. Untuk hal-hal yang positif sehingga jika mempuunyai masalah dia selau lari
keminum-minuman keras hingga sekolahnya terbengkalai. Itu lah sebabnya oleh orang
tuanaya, ia dititipkan dirumah Om Kandar agar bisa merubah prilakunya. Om dan Tante
Kandar adalah seorang psikolog dan dokter. Tapi setelah beberapa bulan tinggal disitu,
belum juga tampak adanya suatu perubahan yang tampak bahkan semakin menjadi.
                                          ***
Hari sudah beranjak siang Ketika Mak Ikem membersihkan setiap ruangan.
Rosi            : “ Mak, Om dan Tante kemana?
Mak Ikem        :” Mak Ikem yang sedang asyik dengan pekerjaannya kaget. Dia lalu
                  menoleh, “ eh,….Bapak sama Ibu pergi Prakti, Den, “ Jawabnya
                  sedikit gugup.
Rosi             :Lalu cewek buta itu kemana, kok, sejak kemarin sore enggak lihat, “
                  Tanya rosi lagi.
Mak Ikem        : Mbak Tina maksudnya, Den,? “ Mak Ikem coba memperjelas..
Rosi            : “ iya, Siapa lagi. ? “ Sahut Rosi
Mak Ikem        : Mbak Tina pergi keluar negeri, Den. Kata Bapak, mbak Tina sekolah
                  karena dapat beasiswa, jelasnya.
Rosi            : “ Sekolah ? Keluar negeri. Cewek buta itu ? Rosi seakan tidak percaya
                  mendengarnya.


       Sejak kepergian Tina, Rosi merasa rumah itu sepi. Dia lalu ingat dengan kata-kata
Tina setiap mereka bertengkar. Kata-kata yang terakhir yang selalu terngiang adalah dia
dengan segaja memecahkan pot tanaman hiasa Tina.


Tina           : “ Hallo, Ini Mak Ikem,Ya ? suara dari ujung telepon
Mak Ikem        : “ E…. Ini mbak Tina, gimana disana mbak, enak gak ?” Mak Ikem
                  terlihat senang mendengar suara Tina “
Tina            : Saya masih dirumah , Mak, Insyaalah dua jam lagi akan berangkat dari
                  bandara. Mak saya enggak bisa kerumah Om. Jadi maaf ya, kalau saya
                  bis aberpamitan lewat telepon, “ Tina memohon
Mak Ikem         : “ Ya, Mbak, tidak apa-apa yang penting Mbak Tina selamat. Jangan
                  lupa oleh-olehnya. Pesan Mak Ikem.
Tina             : “ Beress” jawab Tina
Rosi             : “ Siapa, Mak, “ Tanya Rosi ketika mendengar percakapan Mak Ikem
 .
Mak Ikem         : “ Anu, Den…, Mbak Tina, “ Jawabnya setelah menutup telepon nya
Rosi              : “ Gimana Kabarnya disana, “ Tanya Rosi ingin tahu.
Mak Ikem          : “ Dia ternyata belum berangkat Den, dia masih dirumah. Katanya
                   dua jam lagi dia akan berangkat dari bandara, “Mak Ikem
                   menjelaskan


       Rosi terlihat gusar seperti kehilangan sesuatu. Dia lalu pergi keluar. Mak Ikem
agak heran dengan Tingkah lakunya Itu. Mak Ikem hanya gelleng-geleng kepala
       Satu jam lagi pesawat akan tinggal landas, Tina berpamitan dengan kedua orang
tuanya Kakak-kakaknya, dan juga Om sama Tante Kandar. Setelah itu dia berjalan
menuju pesawat yang akan di tumpanginya, dibantu salah satu kakaknya. Ketika Om
Kandar berjalan menuju pintu keluar bersama yang lain, dilihatnya Rosi Baerlari
menghampirinya.
Rosi          : Tina mana, Om ?” Tanya Rosi dengan nafas yang terengah-engah.
Om Kandar     : dia sudah masuk pesawat tuh, pesawatnya sudah jalan. Rosi menunduk
              tubuhnya    sedikit   lemes   kekecewaan     dan   penyesalan   tampak
              menyelimutinya. Dia hanya bisa menunggu kapan Tina kembali

More Related Content

What's hot (20)

My
MyMy
My
 
Wahyueeeeeeee
WahyueeeeeeeeWahyueeeeeeee
Wahyueeeeeeee
 
Yurita (po)
Yurita (po)Yurita (po)
Yurita (po)
 
Drama sekolah 10 orang (complit)
Drama sekolah 10 orang  (complit)Drama sekolah 10 orang  (complit)
Drama sekolah 10 orang (complit)
 
Cerpen indo
Cerpen indoCerpen indo
Cerpen indo
 
Ibu jangan pergi lagi
Ibu jangan pergi lagiIbu jangan pergi lagi
Ibu jangan pergi lagi
 
Ibu jangan pergi lagi
Ibu jangan pergi lagiIbu jangan pergi lagi
Ibu jangan pergi lagi
 
cerpen Thank you
cerpen Thank you cerpen Thank you
cerpen Thank you
 
Contoh naskah drama musikal sederhana
Contoh naskah drama musikal sederhanaContoh naskah drama musikal sederhana
Contoh naskah drama musikal sederhana
 
Taubatnya Preman Sekolah
Taubatnya Preman SekolahTaubatnya Preman Sekolah
Taubatnya Preman Sekolah
 
Tek anekdot
Tek anekdotTek anekdot
Tek anekdot
 
Drama 9 orang
Drama 9 orangDrama 9 orang
Drama 9 orang
 
Naskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabatNaskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabat
 
Drama 6 orang
Drama 6 orangDrama 6 orang
Drama 6 orang
 
85242 aku dan kamu
85242 aku dan kamu85242 aku dan kamu
85242 aku dan kamu
 
Testimoni
TestimoniTestimoni
Testimoni
 
Drama 7 orang
Drama 7 orangDrama 7 orang
Drama 7 orang
 
Naskah Drama Hukum Karma Berlaku
Naskah Drama Hukum Karma BerlakuNaskah Drama Hukum Karma Berlaku
Naskah Drama Hukum Karma Berlaku
 
Contoh cerpen
Contoh cerpenContoh cerpen
Contoh cerpen
 
My last love
My last love My last love
My last love
 

Similar to Tugas pebi (20)

Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
Di batas senja
Di batas senjaDi batas senja
Di batas senja
 
Berhutang pada sang garuda
Berhutang pada sang garudaBerhutang pada sang garuda
Berhutang pada sang garuda
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Sandra
SandraSandra
Sandra
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Karangan kelas 6 a7
Karangan kelas 6 a7Karangan kelas 6 a7
Karangan kelas 6 a7
 
Karangan kelas 6 a7
Karangan kelas 6 a7Karangan kelas 6 a7
Karangan kelas 6 a7
 
Cerita rakyat
Cerita rakyatCerita rakyat
Cerita rakyat
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Rasa ini
Rasa iniRasa ini
Rasa ini
 
10 cerpen
10 cerpen10 cerpen
10 cerpen
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Cerpen ku
Cerpen kuCerpen ku
Cerpen ku
 
Semuanya karena winda
Semuanya karena windaSemuanya karena winda
Semuanya karena winda
 
Persahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuhPersahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuh
 
Bahasa pdf small hway
Bahasa pdf small hwayBahasa pdf small hway
Bahasa pdf small hway
 
T2s2p4
T2s2p4T2s2p4
T2s2p4
 
Badai badai puber onessfee.blogspot.com
Badai badai puber onessfee.blogspot.comBadai badai puber onessfee.blogspot.com
Badai badai puber onessfee.blogspot.com
 

Tugas pebi

  • 1. GADIS BUTA ITU KARYA : ANIK S D I S U S U N OLEH KELOMPOK 1. PEBI DA’I LINGGA ( OM KANDAR ) 2. PRAMUJA HAR DENCIK ( ROSI ) 3. PUTRI QORIMAH ( TINA ) 4. DESWITA ( MAK IKEM )
  • 2. Tina : “ Selamat pagi, om, “ sapa Tina ketika tiba diruang makan Om Kandar : “ Ehmm selamat pagi, gimana kabar papa dan mama kamu ? “Om Kandar membalas setelah setelah menegfuk minumannya Tina : “ Baik om, O, ya hamper lupa. Mereka titip salam buat Om sama Tante, “ Tina menjawab lalu dia duduk dikursi makan dengan dibantu Om Kandar perlahan-lahan Om Kandar : “ Terima kasih, salam juga buat mereka. “ Tina : Tina mengangguk Mak Ikem :“ Selamat Pagi, Mbak Tina , “ sapa Mak Ikem sambil membawa semangkuk sayur kemeja makan. Tina : Tina tersenyum dan membalas salamnya. Mak Ikem : Mak ikem lalu membantu Tina mengambil nasi dan lauk pauknya Tina : Tante Kandar kemana Om ? Tanya Tina Om Kandar : Tadi baru pergi saja. Katanya mau jemput keponakannya dari Jakarta dibandara. Satu jam lagi pasti pulang, “ jawab Om Kandar *** Hari ini seperti biasa Tina pulang Agak sore Tina : Assalamualaikum. “ , Tina memberi salam Mak Ikem : Waalaikumsalam, “ dari dalam terdengar suara Mak Ikem lalu pintu dibuka.” Lo. Pulang sendiri ya mbak ? Tanya Mak Ikem sambil menuntun Tina berjalan Tina : Iya jawab tina. “ Tante dan Om kemana Mak ? Tanya Tina kepada Mak Ikem menyadari suasana rumah yang sepi Mak Ikem :Tadi mereka pergi, katanya Ada keperluan. Nanti pulangnya agak malam.” Tiba – tiba dari lantai atas terdengar siulan laki-laki
  • 3. Tina : Tina kaget mendengarnya.” Siapa, Mak ? “ Tanya Tina penasaran Mak Ikem : Mak Ikem sendiri terkejut. Dengan sedikit gugup ia menjawabnya, “ Itu keponakan ibu , Mbak. Dia akan tinggal disini.” Selamat pagi, Den ! “ sapa Mak Ikem ketika keponakan majikannya menuju ruang makan Rosi : “ Selamat pagi, “ sahut dia agak ketus sambil terus memandang Tina lalu matanya kembali mengarah Mak Ikem. Mak Ikem agak Takut. “ Wah ternyata disini ada cewek juga, ya. “ Mak Ikem : Mak Ikem mencoba memperkenalkan keduanya. “ Den, ini mbak Tina. Dia anak angkatnya Bapak sama Ibu, dan ini Den Rosi, Mbak, keponakan Ibu. “ Hari-hari berlalu. Setelah beberapa hari, Tina bareu merasakan ketidaksenangannya melihat tingkah laku Rosi. Dia sering mengolok-olok Tina, entah itu dengan kata-kata maupun perbuatan. Diluar itu, tampak sekali kalau Rosi kurang sopan jika berbicara dengan Om dan Tante Kandar, bahkan Mak Ikem. Sering pulang malam. Keesok harinya, Tina dikejutkan dengan pecahnya beberapa pot tanaman hiasnya yang ada di belakang rumah. Kesal dan marah bercampur dihatinya dan ketika dia mengetahui kalau ini semua ulah Rosi. Marahnya mulai memuncak hingga pertengkaran tidak terelakkan. Tina : “ Apa, sih maumu ! kamu belum puas denagan apa yang kamu lakukan selama ini, he ! “ bentak tina Rosi : “ Ala ….. Cuma pot bunga, nanti, kan, bisa cari lagi, “ jawab Rosi enteng
  • 4. Rosi : “ Heh kamu buta apa gunanya kamu pelihara tanaman hias seperti ini kalau matamu enggak bias melihat Tina : Tina menghela nafas. Air matanya mulai keluar mendengar omingan Rosi. “ mataku memang Buta, tapi perasaan ku tidak buta ! Tuhan itu ternyata adil, ya, mata mu memang tidak buta tapi hati dan perasaan mu buta ! Tina mencoba menenangkan diri . “ kamu piker kamu hebat hingga meremehkan orang-orang disekitar mu!” jelas tina dengan sedikit kesal. “ kalau punya masalah jangan begini caranya. Merugikan orang lain!” lanjut dia Rosi : Rosi hanya tertawa kecil sambil memeinkan jarinya didepan muka Tina , “ Hei gadis buta, kamu belajar ceramah dari mana? Tina : “ Dengar ! kamu mungkin lebih diberi lebih sama Tuhan dengan fisik dan materi yang sempurna. Maaf, aku tak bisa melihat wajah mu, tapi kata Mak Ikem tampang kamu lumayan keren, “ kata Tina sedikit memuji dengan pujian sinis. “ Tapi sayang , kamu tidak pandai memanfaatkan kelebihan m. ibarat makanan semua yang kamu miliki itu muubaziir…” Tina kemudian berlalu… Serasa tersambar petir saat mendengar ucapan Tina. Rosi. Rosi hanya bisa menatap kosong disekitarnya. Belum pernah dibentak orang dengan kata-kata kasar seperti itu. Apalagi seorang cewek buta. Mungkin benar apa yang dikatakan Tina. Rosi dilahirkan sempurna ditambah dwajah yang cakep. Selain itu, dia ankan dari orang yang berada. Tetapi meskipun demikian dia tidak bisa memanfaatkan semua kelebihan itu denhan baik. Untuk hal-hal yang positif sehingga jika mempuunyai masalah dia selau lari keminum-minuman keras hingga sekolahnya terbengkalai. Itu lah sebabnya oleh orang tuanaya, ia dititipkan dirumah Om Kandar agar bisa merubah prilakunya. Om dan Tante Kandar adalah seorang psikolog dan dokter. Tapi setelah beberapa bulan tinggal disitu, belum juga tampak adanya suatu perubahan yang tampak bahkan semakin menjadi. *** Hari sudah beranjak siang Ketika Mak Ikem membersihkan setiap ruangan.
  • 5. Rosi : “ Mak, Om dan Tante kemana? Mak Ikem :” Mak Ikem yang sedang asyik dengan pekerjaannya kaget. Dia lalu menoleh, “ eh,….Bapak sama Ibu pergi Prakti, Den, “ Jawabnya sedikit gugup. Rosi :Lalu cewek buta itu kemana, kok, sejak kemarin sore enggak lihat, “ Tanya rosi lagi. Mak Ikem : Mbak Tina maksudnya, Den,? “ Mak Ikem coba memperjelas.. Rosi : “ iya, Siapa lagi. ? “ Sahut Rosi Mak Ikem : Mbak Tina pergi keluar negeri, Den. Kata Bapak, mbak Tina sekolah karena dapat beasiswa, jelasnya. Rosi : “ Sekolah ? Keluar negeri. Cewek buta itu ? Rosi seakan tidak percaya mendengarnya. Sejak kepergian Tina, Rosi merasa rumah itu sepi. Dia lalu ingat dengan kata-kata Tina setiap mereka bertengkar. Kata-kata yang terakhir yang selalu terngiang adalah dia dengan segaja memecahkan pot tanaman hiasa Tina. Tina : “ Hallo, Ini Mak Ikem,Ya ? suara dari ujung telepon Mak Ikem : “ E…. Ini mbak Tina, gimana disana mbak, enak gak ?” Mak Ikem terlihat senang mendengar suara Tina “ Tina : Saya masih dirumah , Mak, Insyaalah dua jam lagi akan berangkat dari bandara. Mak saya enggak bisa kerumah Om. Jadi maaf ya, kalau saya bis aberpamitan lewat telepon, “ Tina memohon Mak Ikem : “ Ya, Mbak, tidak apa-apa yang penting Mbak Tina selamat. Jangan lupa oleh-olehnya. Pesan Mak Ikem. Tina : “ Beress” jawab Tina Rosi : “ Siapa, Mak, “ Tanya Rosi ketika mendengar percakapan Mak Ikem . Mak Ikem : “ Anu, Den…, Mbak Tina, “ Jawabnya setelah menutup telepon nya
  • 6. Rosi : “ Gimana Kabarnya disana, “ Tanya Rosi ingin tahu. Mak Ikem : “ Dia ternyata belum berangkat Den, dia masih dirumah. Katanya dua jam lagi dia akan berangkat dari bandara, “Mak Ikem menjelaskan Rosi terlihat gusar seperti kehilangan sesuatu. Dia lalu pergi keluar. Mak Ikem agak heran dengan Tingkah lakunya Itu. Mak Ikem hanya gelleng-geleng kepala Satu jam lagi pesawat akan tinggal landas, Tina berpamitan dengan kedua orang tuanya Kakak-kakaknya, dan juga Om sama Tante Kandar. Setelah itu dia berjalan menuju pesawat yang akan di tumpanginya, dibantu salah satu kakaknya. Ketika Om Kandar berjalan menuju pintu keluar bersama yang lain, dilihatnya Rosi Baerlari menghampirinya. Rosi : Tina mana, Om ?” Tanya Rosi dengan nafas yang terengah-engah. Om Kandar : dia sudah masuk pesawat tuh, pesawatnya sudah jalan. Rosi menunduk tubuhnya sedikit lemes kekecewaan dan penyesalan tampak menyelimutinya. Dia hanya bisa menunggu kapan Tina kembali