Dokumen tersebut membahas tentang komponen elektronika pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor. Komponen-komponen tersebut dijelaskan fungsi dan prinsip kerjanya serta contoh aplikasinya dalam rangkaian elektronika. Termasuk dijelaskan transformator sebagai komponen yang dapat mengubah tegangan listrik.
1. TEKNIK ELEKTRONIKA
menerapkan dasar-dasar elektronika
Mengidentifikasi komponen elektronika
Tina Rusita
Angga Panca Alam A
Fairuz Ramadhan
Unesa - SMKN 2 Probolinggo
2. Komponen elektronika
• Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian /
sistem elektronika.
KOMPONEN
ELEKTRONIKA
KOMPONEN PASIF KOMPONEN AKTIF
3. KOMPONEN PASIF
• komponen-komponen elektronika yang tidak
memerlukan tegangan ataupun arus listrik
agar dapat bekerja. (Komponen ini
memerlukan sumber arus dan tegangan
sendiri )
• Yang termasuk komponen pasif adalah
1. resistor,
2. kapasitor, dan
3. induktor.
4. RESISTOR
• Resistor disebut juga dengan tahanan atau
hambatan.
• berfungsi untuk :
1. Sebagai pembagi arus
2. Sebagai penurun tegangan
3. Sebagai pembagi tegangan
4. Sebagai penghambat aliran arus listrik.
• Lambang untuk Resistor ditulis dengan huruf
R, satuanya dinyatakan dalam OHM (Ω).
6. REISTOR TETAP/ FIX/ LINIER
• hambatan yang nilainya tetap karena ukuran resistornya sangat
kecil, maka nilai hambatannya untuk yang memiliki daya kecil tidak
ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna.
• Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15
Watt, 25 Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan
kode warna melainkan langsung ditulis dengan angka.
• Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon,
pengkodean nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin
warna dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna.
• Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai
dengan 3 Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk
toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan 5 cincin warna.
8. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
• Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar
pula daya resistor tersebut.
• Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi
suhu yang bisa diterima resistor tersebut.
• Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih
besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan
resistor dari bahan carbon.
9. RESISTOR VARIABEL
• Resistor yang nilai tahanannya dibuat dapat
berubah-ubah sesuai kebutuhan.
• jenis resistor ini antara lain Potensiometer
(resistor variabel), Trimpot, Negative
Temperature Co-eficient (NTC), Positive
Temperature Co-efficient (PTC), dan Light
Dependent Resistor(LDR).
10. 1. Trimpot:
variabel resistor yang nilai
hambatannya dapat
diubah dengan
mengunakan obeng.
2. Potensio:
Yaitu variabel resistor yang nilai
hambatannya dapat diubah
langsung mengunakan tangan
(tanpa alat bantu) dengan cara
memutar poros engkol atau
mengeser kenop untuk potensio
geser.
POTENSIOMETER
TRIMPOT
11. • PTC : Positive Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai
hambatannya terpengaruh oleh perubahan
suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi
makin besar nilai hambatannya.
• NTC : Negative Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai
hambatannya terpengaruh oleh perubahan
suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi
makin kecil nilai hambatannya.
• LDR : Light Dependent Resistor
adalah jenis resistor non linier yang nilai
hambatannya terpengaruh oleh perubahan
intensitas cahaya yang mengenainya. Makin
besar intensitas cahaya yang mengenainya
makin kecil nilai hambatannya.
15. KAPASITOR/KONDENSATOR
• Kondensator adalah komponen pasif yang
dapat menyimpan muatan listrik.
Kondensator sering juga disebut sebagai
Kapasitor .
• Pada dasarnya kondensator adalah dua
penghantar yang tersekat satu dari yang
lainnya oleh suatu bahan semi isolator.
16. • Perhatikan gambar , A
dan B adalah penghantar
yang berbentuk kawat,
kepingan , selinder atau
sebagainya. Diantara
penghantar itu ada bagian
isolasi (udara , kertas,
mika dan sebagainya).
Bahan isolasi ini disebut
bahan dilektrikum.
17. PRINSIP KERJA
KAPASITOR/KONDENSATOR
• Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik,
maka muatan-muatan positif akan mengumpul
pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan
pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju
ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif,
karena terpisah oleh bahan dielektrikum yang
non-konduktif.
18. • Muatan elektrik tersebut "tersimpan” selama
tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi
pada saat terkumpulnya muatan-muatan
positif dan negatif di awan.
19. • Kemampuan kondensator/kapasitor untuk
menyimpan muatan listrik (daya listrik) disebut
kapasitansi kondensator/kapasitor. Kapasitansi
itu dinyatakan dalam satuan Farad.
• Besar kapasitansi kondensator tergantung pada :
- Luas keping penghantar,
- Jarak antara keping penghantar atau tebalnya
bahan dielektrika,
- Jenis dielektrikum yang digunakan.
20. BESARAN KAPASITANSI
• Kapasitas dari sebuah kondensator/kapasitor
adalah perbandingan antara banyaknya
muatan listrik dengan tegangan kapasitor.
Yang dinyatakan dengan:
C = Q/V
• Dimana: C = kapasitas dalam satuan Farad
Q = muatan listrik dalam satuan Coulomb
V = tegangan kapasitor dalam satuan Volt
21. FUNGSI KONDENSATOR/KAPASITOR
• Untuk filter
• Untuk kopling
• Untuk Fine Tuning
• Untuk Melewatkan arus AC
• Untuk osilator
• Untuk memblok arus DC
23. JENIS KONDENSATOR/KAPASITOR
• Kondensator/Kapasitor terbagi dalam dua
kelompok yaitu
1. kapasitor yang memiliki kapasitas yang
tetap, dan
2. kapasitor yang memiliki kapasitas yang
dapat diubah-ubah atau dengan kata lain
kapasitor variabel.
25. KAPASITOR TETAP
• NON POLAR KAPASITOR
jenis kapasitor yang memiliki
kapasitas yang tetap,
kapasitasnya tidak terlalu
besar. Kapasitor jenis ini
biasanya terbuat dari bahan
kertas, mika, keramik dan
mylar. Tersedia dari besaran
pF sampai beberapa uF
26. • KAPASITOR POLAR
sesuai dengan namanya
kapasitor ini memiliki
polaritas pada kedua
kakinya yaitu polaritas
positif (+) dan polaritas
negatif (-). Kapasitor ini
termasuk dalam kelompok
kapasitor yang memiliki nilai
kapasitas yang tetap dan
memiliki nilai kapasitas yang
besar, lebih dari 1 uF
27. KAPASITOR VARIABEL/VARCO
• Kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai
kapasitas-nya dapat diubah-ubah sesuai
keinginan. Oleh karena itu kapasitor ini di
kelompokan ke dalam kapasitor yang
memiliki nilai kapasitas yang tidak tetap.
28. KODE WARNA KAPASITOR
Warna
Gelang 1
(Angka
pertama)
Gelang 2
(Angka
kedua)
Gelang 3
(Faktor
pengali)
Gelang 4
(Toleransi)
Tegangan
Kerja
Hitam - 0 1 ± 20%
Coklat 1 1 101
Merah 2 2 102
250 V
Oranye 3 3 103
Kuning 4 4 104
400 V
Hijau 5 5 105
Biru 6 6 106
650 V
Ungu 7 7 107
Abu-abu 8 8 108
Putih 9 9 109
± 10%
30. INDUKTOR
• Induktor adalah salah satu komponen
elektronika yang cara kerjanya berdasarkan
induksi magnet. Induktor biasa disebut juga
spul dibuat dari bahan kawat beremail tipis.
Induktor dibuat dari bahan tembaga, diberi
simbol L dan satuannya Henry disingkat H.
31. • Fungsi pokok induktor adalah untuk
menimbulkan medan magnet. Induktor
berupa kawat yang digulung sehingga menjadi
kumparan. Kemampuan induktor untuk
menimbulkan medan magnet disebut
induktansi. Untuk memperbesar induktansi,
didalam kumparan disisipkan bahan sebagai
inti.
32. MACAM-MACAM INDUKTOR
• Macam-macam induktor
menurut bahan pembuat
intinya dapat dibedakan
menjadi 4 yaitu:
• Induktor dengan inti
udara
• Induktor dengan inti besi
• Induktor dengan inti ferit
• Induktor dengan
perubahan inti
35. TRANSFORMATOR
• Transformator (trafo) adalah alat yang
digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC).
36. • Transformator terdiri dari 3 komponen pokok
yaitu: kumparan pertama (primer) yang
bertindak sebagai input, kumparan kedua
(skunder) yang bertindak sebagai output, dan
inti besi yang berfungsi untuk memperkuat
medan magnet yang dihasilkan.
38. HUBUNGAN DALAM TRANSFORMATOR
• Hubungan antara tegangan primer, jumlah
lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah
lilitan sekunder, dapat dinyatakan
dalam persamaan :
39. JENIS TRANSFORMATOR
Berdasarkan perbandingan antara jumlah
lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
transformator ada dua jenis yaitu:
• Transformator step up
• Transformator step down
40. TRANSFORMATOR STEP UP
• transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik rendah menjadi tinggi,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan sekunder lebih banyak daripada
jumlah lilitan primer (Ns > Np).
41. TRANSFORMATOR STEP DOWN
• transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik tinggi menjadi rendah,
transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan primer lebih banyak daripada
jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
42. PENGGUNAAN TRANSFORMATOR
• Transformator (trafo) digunakan pada
peralatan listrik terutama yang memerlukan
perubahan atau penyesuaian besarnya
tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan
tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220
volt, Contoh alat listrik lain yang memerlukan
transformator adalah: TV, komputer, mesin
foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.
43. TRANSFORMATOR IDEAL
• Pada transformator ideal, tidak ada energi
yang diubah menjadi bentuk energi lain di
dalam transformator sehingga daya listrik
pada kumparan skunder sama dengan daya
listrik pada kumparan primer. Atau dapat
dikatakan efisiensi pada transformator ideal
adalah 100 persen.
45. EFISIENSI TRANSFORMATOR
• Efisiensi transformator didefinisikan sebagai
perbandingan antara daya listrik keluaran
dengan daya listrik yang masuk pada
transformator. Pada transformator ideal
efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya
efisiensi tranformator selalu kurang dari 100
%. hal ini karena sebagian energi terbuang
menjadi panas.
47. CONTOH SOAL
• Sebuah transformator step down mempunyai
jumlah lilitan primer 1000 dan lilitan sekunder
200, digunakan untuk menyalakan lampu 12 V,
48 W.
Tentukan:
a.arus listrik sekunder,
b.arus listrik primer !
48. JAWABAN
Diketahui: Np = 1000 lilitan
Ns = 200 Lilitan
Vp = 12 V
Ps = 48 W
Ditanyakan:
a. Is = ?
b. Ip =?
• Jawab:
Jadi, kuat arus sekunder adalah 4 A
Jadi, kuat arus sekunder adalah 0,8 A
49. CONTOH SOAL
• Sebuah transformator mempunyai efisiensi
80%. Jika lilitan primer dihubungkan dengan
tegangan 200 V dan mengalir kuat arus listrik
5 A,
Tentukan:
a. daya primer,
b. daya sekunder
50. JAWABAN
Ditanyakan:
a. Pp = ?
b. Ps = ?
• Jawab:
Jadi, daya primer trafo 1000 W Jadi, daya sekunder transformator 800 watt.