SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
 Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
Menjelaskan arti tanggung jawab
 Menjelaskan arti tanggung jawab menurut Alkitab
 Menjelaskan arti tanggung jawab mahasiswa dalam
proses belajar diajar
Pengertian tanggung jawab tanggung jawab menurut
kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul
karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga
membentuk hubungan tertentu antara pemberi
wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab
seimbang dengan wewenang.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar
mahasiswa sebagai orang dewasa, yaitu faktor kebebasan,
tanggung jawab, pengambilan keputusan, pengarahan diri
sendiri, psikologis, fisik, daya ingat, dan motivasi.
Ciri kedewasaan adalah kebebasan atau ketidakterikatan dengan
orang lain. Dalam proses belajar, seorang dewasa cenderung
berkeinginan untuk menentukan apa yang ingin dipelajarinya serta
membandingkan dan menghubungkan pengetahuan baru dengan
pengalaman-pengalaman belajar telah dimiliki sebelumnya.
Dengan demikian proses belajar orang dewasa lebih bersifat
demokratis. Selain itu, mahasiswa sebagai orang dewasa juga dapat
menilai kebenaran informasi yang mereka terima dari dosen.
Dengan demikian pendekatan mereka terhadap apa yang
dipelajarinya dan mengarah pada pemecahan masalah. Yang
penting bagi mereka adalah bagaimana mengaplikasikan sesuatu
dan bagaimana memecahkan masalah, bukan sekedar pengetahuan
dan teori-teori. Dengan demikian mereka memerlukan contoh dan
non contoh aplikasi pengetahuan dan teori dalam kehidupan
sehari-hari. Proses belajar mahasiswa perlu disesuaikan dengan
faktor kebebasan yang dimiliki orang dewasa, misalnya dengan
membebaskan mahasiswa untuk memilih tugas yang ingin
dikerjakan, meminta mahasiswa untuk menulis opinion paper
sebagai pemecahan masalah atas suatu kasus.
Faktor tanggung jawab membedakan sifat anak-anak dari sifat
dewasa. Orang dewasa bertanggung jawab terhadap
tindakannya dan dapat berdiri sendiri. Dalam hal
kedewasaan, mahasiswa dan dosennya sebenarnya sama dan
sejajar. Perbedaannya bahwa dosen memiliki
pengetahuan/keterampilan tertentu yang belum dimiliki
mahasiswa.
Karena kesejajaran tersebut mahasiswa cenderung ingin
diperlakukan sebagai seseorang yang bertanggung jawab dan
dapat dipercaya. Mereka senang dianggap sebagai sahabat
yang mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan dosen sebagai tempat bertanya jika
mereka mengalami masalah dalam melakukan
kegiatannya.
Orang dewasa mampu mengambil keputusan sendiri
berdasarkan sistem nilai dan pengetahuan yang
dimiliki, tanpa ditentukan atau dipengaruhi oleh
orang lain. Mereka dapat menentukan mana yang
baik dan mana yang tidak baik untuk diri mereka.
Ciri lain dari kedewasaan adalah orang dewasa mampu mengarahkan diri
sendiri, dan mereka mempunyai pandangan sendiri (way of life). Ini
berarti dalam proses belajar-mengajar, mahasiswa mampu untuk
berinisiatif dan berkreasi sendiri sesuai dengan pandangan yang
dimilikinya. Namun, walaupun mereka mampu mengarahkan diri
sendiri, bukan berarti mereka tidak memerlukan orang lain. Interaksi
antara mahasiswa dalam proses belajar adalah cukup tinggi, bahkan
mungkin lebih tinggi dari interaksi dalam proses belajar anak-anak.
Dengan mengenal mahasiswa secara mendalam, dosen dapat
memberi kesempatan pada mahasiswanya untuk
berinteraksi dengan mahasiswa lain. Dengan demikian
berdasarkan pengalaman pendidikan/kerja mereka, usia
mereka, keinginan-keinginan mereka, dosen dapat
mengarahkan proses belajar mahasiswa. Melalui cara ini
dosen kemudian dapat menyesuaikan program dan memilih
metode yang tepat untuk mereka, misalnya metode diskusi
kelompok, simulasi, atau studi kasus, yang akan dapat
mengakomodasi tingkat interaksi antar mahasiswa dan
faktor pengarahan diri dalam kelompok.
Dalam proses belajar orang dewasa, faktor psikologis
hendaknya diperhatikan. Perlu ada kesan bahwa mahasiswa
diterima sebagai orang dewasa yang mempunyai kebebasan
berekspresi dan berkreasi dan dihargai sebagai sahabat. Yang
penting adalah dosen dan mahasiswa dapat menumbuhkan
rasa saling membutuhkan, bukan saling menggurui. Asas
humanistik sangat penting dalam hal ini.
Mahasiswa dewasa membutuhkan situasi belajar yang lebih bebas.
Secara fisik ia membutuhkan tempat latihan yang tidak mengikat.
Untuk itu semua tempat dan perlengkapan perlu diatur agar :
1) memberikan kenyamanan,
2) menyenangkan,
3) bersifat santai tidak formal (bentuk tata kelas yang klasikal
kurang
tepat dibandingkan dengan tata kelas bentuk huruf U),
4) pengaturan udara di ruangan yang baik,
5) penempatan alat dan media pengajaran yang tepat.
Kondisi fisik fasilitas (ruangan dan peralatan) juga harus
dibarengi dengan kondisi fisik mahasiswa dan dosen yang baik.
Jumlah mahasiswa jangan terlalu banyak. Jumlah yang ideal
adalah antara 15-20 orang, karena memungkinkan untuk dialog
dan diskusi antara dosen dengan semua mahasiswa. Dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan praktis, jumlah kelas yang tidak
terlalu besar memungkinkan setiap mahasiswa mendapat
kesempatan untuk menjalankan praktek.
Daya ingat orang dewasa juga mempengaruhi proses
belajar, terutama dalam hal menangkap/menerima pelajaran
baru, mengingat pengalaman dan pengetahuan yang sudah
pernah didapat, menghadirkan kembali yang lama dan
menghubungkan dengan yang baru. Daya ingat seseorang
menurun jika usianya makin lanjut. Oleh sebab itu, dosen yang
baik tidak akan mengharuskan mahasiswa untuk menghafal
bahan pelajaran yang bertumpuk-tumpuk. Yang diperlukan oleh
mahasiswa adalah pengertian dan pemahaman terhadap materi
yang dipelajarinya, bukan cuma sekedar menghafal saja.
Perlu diperhatikan bahwa motivasi orang dewasa untuk
mengikuti pendidikan berbeda-beda. Menurut Houle (1961),
motivasi peserta pelatihan orang dewasa dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu :
Pertama;adalah mereka yang berorientasi pada tujuan (goal
oriented), yaitu mereka yang mementingkan penerapan dan
pemanfaatan pelajaran sebagai sarana untuk mencapai
tujuan tertentu, misalnya promosi atau naik pangkat, dan
lain-lain.
Kedua; adalah mereka yang berorientasi pada kegiatan
(social oriented), yaitu mereka yang mementingkan
interaksi antar sesama peserta dan proses belajar sebagai
tujuan belajar.
Ketiga; adalah mereka yang berorientasi pada mempelajari
ilmu itu sendiri (learning oriented) karena mereka
senang belajar.
Dengan mengenal dan memahami faktor-faktor
tersebut, maka program yang akan disajikan dalam
proses belajar hendaknya sudah memenuhi asumsi
dasar sebagai berikut :
1.Mahasiswa sebagai orang dewasa mampu
mengarahkan diri sendiri dalam belajar
(self-directing).
2.Mahasiswa sebagai orang dewasa mempunyai
pengalaman hidup yang sangat kaya yang merupakan
sumber belajar yang berharga.
3.Mahasiswa sebagai orang dewasa cenderung lebih
berminat pada proses belajar mengajar yang berhubungan
dengan penyelesaian masalah dan tugas-tugas yang
dihadapinya.
Aspek yang penting dalam ini
adalah bahwa mahasiswa sebagai
orang dewasa bukan cuma
”passive recepient” atau
penerima yang pasif, namun lebih
sebagai ”active actor” atau
individu yang berperan aktif
dalam proses belajar mengajar.
Mahasiswa sebagai orang dewasa merupakan
orang-orang yang sudah terbentuk. Mahasiswa sudah
dapat menilai program-program yang disajikan, dan
juga menilai cara penyajian program oleh dosen. Tidak
jarang mahasiswa merasa bosan dan kadang-kadang
lesu, sebab bahan yang mereka terima tidak sesuai atau
kurang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka.
Padahal menurut penilaian dosen bahan yang dipilih
telah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Apabila bahan yang disajikan memenuhi
kebutuhan peserta dan disajikan dengan gaya
yang sesuai dengan gaya belajar mereka, maka
mahasiswa akan dengan mudah menguasai
bahan tersebut dan dapat mempraktikkannya
di masyarakat. Sebaliknya jika penyampaian
bahan tidak sesuai dengan gaya belajar
peserta, maka tujuan pengajaran akan sukar
tercapai. Oleh sebab itu, seorang dosen perlu
mengetahui gaya belajar mahasiswanya, antara
lain bahwa mereka tidak menyukai hafalan-
hafalan, mereka lebih mengutamakan
pemecahan masalah dan hal-hal yang praktis
daripada yang teoritis. Kegiatan belajar yang
berupa kuliah saja tidak menarik bagi
mahasiswa, mereka lebih senang terlibat dalam
interaksi intelektual dengan teman-temannya
seperti dalam diskusi kelompok, latihan-
latihan pemecahan masalah yang praktis (studi
kasus), observasi, dan penggunaan multi
media dalam pengajaran.
B. pengetahuan/pemahaman
Tahap penjelasan dan
pemahaman terhadap
konsep, teori,
prosedur dan prinsip-prinsip yang
berlaku pada materi atau
keterampilan yang akan
dipelajari.
C.Keterampilan
Tahap penguasaan suatu
keterampilan dan uji coba
keterampilan tersebut melalui
praktek dan latihan
D.penerapan keterampilan
atau pengalaman
Tahap penerapan
pengetahuan dan
keterampilan yang sudah
dikuasai pada masalah baru
yang belum pernah
diketahui
Betapa pun baiknya
perencanaan perkuliahan yang
telah dibuat, sikap fleksibel
tetap diperlukan, karena pada
saat pelaksanaan perkuliahan
mungkin diperlukan perubahan
dari rencana yang sudah ada.
Hal yang perlu diperhatikan oleh dosen dalam
melaksanakan perkuliahan adalah umpan balik
(feedback). Umpan balik ini berguna bagi baik bagi
mahasiswa maupun bagi dosen untuk melanjutkan proses
perkuliahan. Umpan balik dari dosen merupakan cara
untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa
memperbaiki proses belajarnya.
Tidak adanya umpan balik dari dosen dapat
menyebabkan mahasiswa frustasi, bosan dan kehilangan
arah. Mereka tidak tahu apa dan di mana kesalahan
mereka, tidak tahu apa kekurangan mereka, juga tidak
tahu di mana posisi mereka dibandingkan dengan sesama
rekannya. Oleh sebab itu, umpan balik ini penting sekali
bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan belajarnya
E.Sikap
Tahap menentukan sikap berdasarkan
pengetahuan dan
keterampilan yang sudah dimiliki.
Perubahan sikap ini
tidak mungkin dicapai dalam waktu
singkat, tetapi
memerlukan waktu yang lama.
Umpan balik dari mahasiswa terhadap dosen berguna untuk
menyesuaikan proses perkuliahan berdasarkan kebutuhan
mahasiswa dan strategi yang sesuai dengan tujuan belajar
mahasiswa. Jika dosen tidak mengetahui persepsi mahasiswa
tentang proses perkuliahan yang dijalankan, dosen tidak akan
mengerti apa dan di mana kekurangan perkuliahannya. Umpan
balik mahasiswa juga memberi kesempatan kepada dosen untuk
bersikap fleksibel terhadap kebutuhan mahasiswa dan rencana
perkuliahan yang dibuatnya.
PENUTUP
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul
karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga
membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan
penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan
wewenang.Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung
jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk
dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
Kita tahu bahwa manusia di dalam hidupnya disamping
sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan
makhluk sosial, di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung
jawab,mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan
pengorbanan.Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang
mendasar dalam diri manusia.
Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan-
kelemahan dari makalah kami ini tentang Tanggung
Jawab Mahasiswa pada Proses Belajar Diajar . Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari segenap pembaca
untuk perbaikan makalah ini agar dilain kesempatan
kami dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi.
By : GROUP 2

More Related Content

What's hot

Ppt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakterPpt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakter
maiiaarlam
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
M fazrul
 
Inovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasiInovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasi
Firmansyah Ashari
 
Jenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasaJenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasa
Masayu Fachrunnisa
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
LSP3I
 
Organisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusiaOrganisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusia
HIMA KS FISIP UNPAD
 

What's hot (20)

Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Ppt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakterPpt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakter
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
 
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
 
Inovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasiInovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasi
 
Jenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasaJenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasa
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Organisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusiaOrganisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusia
 
Apa itu etika.
Apa itu etika.Apa itu etika.
Apa itu etika.
 
Makalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalMakalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan Profesional
 
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaranKinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Pendidikan holistik
Pendidikan holistikPendidikan holistik
Pendidikan holistik
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
 

Viewers also liked (9)

Pasangan kita adalah Kualitas diri kita
Pasangan kita adalah Kualitas diri kitaPasangan kita adalah Kualitas diri kita
Pasangan kita adalah Kualitas diri kita
 
The Example Of Procedure Text
The Example Of Procedure TextThe Example Of Procedure Text
The Example Of Procedure Text
 
Mahasiswa dan tanggung jawab sosial
Mahasiswa dan tanggung jawab sosialMahasiswa dan tanggung jawab sosial
Mahasiswa dan tanggung jawab sosial
 
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4
 
Mahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosialMahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosial
 
Procedure text
Procedure textProcedure text
Procedure text
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
 
Procedure text ppt
Procedure text pptProcedure text ppt
Procedure text ppt
 

Similar to TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Rery Novio
 
Interaksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraanInteraksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraan
Awin Ayura
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Ari Sanjaya
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
Hanie Mutzz
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
20080122
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)
Alfonsus Sam
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
Syam Sheya
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
Dhiah Febri
 

Similar to TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN (20)

Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
 
Interaksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraanInteraksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraan
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 
1
11
1
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
AndreRangga1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
wawan479953
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.  Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut : Menjelaskan arti tanggung jawab  Menjelaskan arti tanggung jawab menurut Alkitab  Menjelaskan arti tanggung jawab mahasiswa dalam proses belajar diajar
  • 6.
  • 7. Pengertian tanggung jawab tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar mahasiswa sebagai orang dewasa, yaitu faktor kebebasan, tanggung jawab, pengambilan keputusan, pengarahan diri sendiri, psikologis, fisik, daya ingat, dan motivasi.
  • 24. Ciri kedewasaan adalah kebebasan atau ketidakterikatan dengan orang lain. Dalam proses belajar, seorang dewasa cenderung berkeinginan untuk menentukan apa yang ingin dipelajarinya serta membandingkan dan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman-pengalaman belajar telah dimiliki sebelumnya. Dengan demikian proses belajar orang dewasa lebih bersifat demokratis. Selain itu, mahasiswa sebagai orang dewasa juga dapat menilai kebenaran informasi yang mereka terima dari dosen. Dengan demikian pendekatan mereka terhadap apa yang dipelajarinya dan mengarah pada pemecahan masalah. Yang penting bagi mereka adalah bagaimana mengaplikasikan sesuatu dan bagaimana memecahkan masalah, bukan sekedar pengetahuan dan teori-teori. Dengan demikian mereka memerlukan contoh dan non contoh aplikasi pengetahuan dan teori dalam kehidupan sehari-hari. Proses belajar mahasiswa perlu disesuaikan dengan faktor kebebasan yang dimiliki orang dewasa, misalnya dengan membebaskan mahasiswa untuk memilih tugas yang ingin dikerjakan, meminta mahasiswa untuk menulis opinion paper sebagai pemecahan masalah atas suatu kasus.
  • 25. Faktor tanggung jawab membedakan sifat anak-anak dari sifat dewasa. Orang dewasa bertanggung jawab terhadap tindakannya dan dapat berdiri sendiri. Dalam hal kedewasaan, mahasiswa dan dosennya sebenarnya sama dan sejajar. Perbedaannya bahwa dosen memiliki pengetahuan/keterampilan tertentu yang belum dimiliki mahasiswa. Karena kesejajaran tersebut mahasiswa cenderung ingin diperlakukan sebagai seseorang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Mereka senang dianggap sebagai sahabat yang mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan dosen sebagai tempat bertanya jika mereka mengalami masalah dalam melakukan kegiatannya.
  • 26.
  • 27. Orang dewasa mampu mengambil keputusan sendiri berdasarkan sistem nilai dan pengetahuan yang dimiliki, tanpa ditentukan atau dipengaruhi oleh orang lain. Mereka dapat menentukan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk diri mereka.
  • 28.
  • 29. Ciri lain dari kedewasaan adalah orang dewasa mampu mengarahkan diri sendiri, dan mereka mempunyai pandangan sendiri (way of life). Ini berarti dalam proses belajar-mengajar, mahasiswa mampu untuk berinisiatif dan berkreasi sendiri sesuai dengan pandangan yang dimilikinya. Namun, walaupun mereka mampu mengarahkan diri sendiri, bukan berarti mereka tidak memerlukan orang lain. Interaksi antara mahasiswa dalam proses belajar adalah cukup tinggi, bahkan mungkin lebih tinggi dari interaksi dalam proses belajar anak-anak.
  • 30. Dengan mengenal mahasiswa secara mendalam, dosen dapat memberi kesempatan pada mahasiswanya untuk berinteraksi dengan mahasiswa lain. Dengan demikian berdasarkan pengalaman pendidikan/kerja mereka, usia mereka, keinginan-keinginan mereka, dosen dapat mengarahkan proses belajar mahasiswa. Melalui cara ini dosen kemudian dapat menyesuaikan program dan memilih metode yang tepat untuk mereka, misalnya metode diskusi kelompok, simulasi, atau studi kasus, yang akan dapat mengakomodasi tingkat interaksi antar mahasiswa dan faktor pengarahan diri dalam kelompok.
  • 31. Dalam proses belajar orang dewasa, faktor psikologis hendaknya diperhatikan. Perlu ada kesan bahwa mahasiswa diterima sebagai orang dewasa yang mempunyai kebebasan berekspresi dan berkreasi dan dihargai sebagai sahabat. Yang penting adalah dosen dan mahasiswa dapat menumbuhkan rasa saling membutuhkan, bukan saling menggurui. Asas humanistik sangat penting dalam hal ini.
  • 32. Mahasiswa dewasa membutuhkan situasi belajar yang lebih bebas. Secara fisik ia membutuhkan tempat latihan yang tidak mengikat. Untuk itu semua tempat dan perlengkapan perlu diatur agar : 1) memberikan kenyamanan, 2) menyenangkan, 3) bersifat santai tidak formal (bentuk tata kelas yang klasikal kurang tepat dibandingkan dengan tata kelas bentuk huruf U), 4) pengaturan udara di ruangan yang baik, 5) penempatan alat dan media pengajaran yang tepat.
  • 33. Kondisi fisik fasilitas (ruangan dan peralatan) juga harus dibarengi dengan kondisi fisik mahasiswa dan dosen yang baik. Jumlah mahasiswa jangan terlalu banyak. Jumlah yang ideal adalah antara 15-20 orang, karena memungkinkan untuk dialog dan diskusi antara dosen dengan semua mahasiswa. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan praktis, jumlah kelas yang tidak terlalu besar memungkinkan setiap mahasiswa mendapat kesempatan untuk menjalankan praktek. Daya ingat orang dewasa juga mempengaruhi proses belajar, terutama dalam hal menangkap/menerima pelajaran baru, mengingat pengalaman dan pengetahuan yang sudah pernah didapat, menghadirkan kembali yang lama dan menghubungkan dengan yang baru. Daya ingat seseorang menurun jika usianya makin lanjut. Oleh sebab itu, dosen yang baik tidak akan mengharuskan mahasiswa untuk menghafal bahan pelajaran yang bertumpuk-tumpuk. Yang diperlukan oleh mahasiswa adalah pengertian dan pemahaman terhadap materi yang dipelajarinya, bukan cuma sekedar menghafal saja.
  • 34. Perlu diperhatikan bahwa motivasi orang dewasa untuk mengikuti pendidikan berbeda-beda. Menurut Houle (1961), motivasi peserta pelatihan orang dewasa dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : Pertama;adalah mereka yang berorientasi pada tujuan (goal oriented), yaitu mereka yang mementingkan penerapan dan pemanfaatan pelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya promosi atau naik pangkat, dan lain-lain. Kedua; adalah mereka yang berorientasi pada kegiatan (social oriented), yaitu mereka yang mementingkan interaksi antar sesama peserta dan proses belajar sebagai tujuan belajar. Ketiga; adalah mereka yang berorientasi pada mempelajari ilmu itu sendiri (learning oriented) karena mereka senang belajar.
  • 35. Dengan mengenal dan memahami faktor-faktor tersebut, maka program yang akan disajikan dalam proses belajar hendaknya sudah memenuhi asumsi dasar sebagai berikut : 1.Mahasiswa sebagai orang dewasa mampu mengarahkan diri sendiri dalam belajar (self-directing). 2.Mahasiswa sebagai orang dewasa mempunyai pengalaman hidup yang sangat kaya yang merupakan sumber belajar yang berharga. 3.Mahasiswa sebagai orang dewasa cenderung lebih berminat pada proses belajar mengajar yang berhubungan dengan penyelesaian masalah dan tugas-tugas yang dihadapinya.
  • 36. Aspek yang penting dalam ini adalah bahwa mahasiswa sebagai orang dewasa bukan cuma ”passive recepient” atau penerima yang pasif, namun lebih sebagai ”active actor” atau individu yang berperan aktif dalam proses belajar mengajar.
  • 37. Mahasiswa sebagai orang dewasa merupakan orang-orang yang sudah terbentuk. Mahasiswa sudah dapat menilai program-program yang disajikan, dan juga menilai cara penyajian program oleh dosen. Tidak jarang mahasiswa merasa bosan dan kadang-kadang lesu, sebab bahan yang mereka terima tidak sesuai atau kurang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka. Padahal menurut penilaian dosen bahan yang dipilih telah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
  • 38. Apabila bahan yang disajikan memenuhi kebutuhan peserta dan disajikan dengan gaya yang sesuai dengan gaya belajar mereka, maka mahasiswa akan dengan mudah menguasai bahan tersebut dan dapat mempraktikkannya di masyarakat. Sebaliknya jika penyampaian bahan tidak sesuai dengan gaya belajar peserta, maka tujuan pengajaran akan sukar tercapai. Oleh sebab itu, seorang dosen perlu mengetahui gaya belajar mahasiswanya, antara lain bahwa mereka tidak menyukai hafalan- hafalan, mereka lebih mengutamakan pemecahan masalah dan hal-hal yang praktis daripada yang teoritis. Kegiatan belajar yang berupa kuliah saja tidak menarik bagi mahasiswa, mereka lebih senang terlibat dalam interaksi intelektual dengan teman-temannya seperti dalam diskusi kelompok, latihan- latihan pemecahan masalah yang praktis (studi kasus), observasi, dan penggunaan multi media dalam pengajaran.
  • 39.
  • 40.
  • 41. B. pengetahuan/pemahaman Tahap penjelasan dan pemahaman terhadap konsep, teori, prosedur dan prinsip-prinsip yang berlaku pada materi atau keterampilan yang akan dipelajari.
  • 42. C.Keterampilan Tahap penguasaan suatu keterampilan dan uji coba keterampilan tersebut melalui praktek dan latihan
  • 43. D.penerapan keterampilan atau pengalaman Tahap penerapan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dikuasai pada masalah baru yang belum pernah diketahui
  • 44. Betapa pun baiknya perencanaan perkuliahan yang telah dibuat, sikap fleksibel tetap diperlukan, karena pada saat pelaksanaan perkuliahan mungkin diperlukan perubahan dari rencana yang sudah ada.
  • 45. Hal yang perlu diperhatikan oleh dosen dalam melaksanakan perkuliahan adalah umpan balik (feedback). Umpan balik ini berguna bagi baik bagi mahasiswa maupun bagi dosen untuk melanjutkan proses perkuliahan. Umpan balik dari dosen merupakan cara untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa memperbaiki proses belajarnya. Tidak adanya umpan balik dari dosen dapat menyebabkan mahasiswa frustasi, bosan dan kehilangan arah. Mereka tidak tahu apa dan di mana kesalahan mereka, tidak tahu apa kekurangan mereka, juga tidak tahu di mana posisi mereka dibandingkan dengan sesama rekannya. Oleh sebab itu, umpan balik ini penting sekali bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan belajarnya
  • 46. E.Sikap Tahap menentukan sikap berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Perubahan sikap ini tidak mungkin dicapai dalam waktu singkat, tetapi memerlukan waktu yang lama.
  • 47. Umpan balik dari mahasiswa terhadap dosen berguna untuk menyesuaikan proses perkuliahan berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan strategi yang sesuai dengan tujuan belajar mahasiswa. Jika dosen tidak mengetahui persepsi mahasiswa tentang proses perkuliahan yang dijalankan, dosen tidak akan mengerti apa dan di mana kekurangan perkuliahannya. Umpan balik mahasiswa juga memberi kesempatan kepada dosen untuk bersikap fleksibel terhadap kebutuhan mahasiswa dan rencana perkuliahan yang dibuatnya.
  • 49. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya. Kita tahu bahwa manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial, di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab,mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia.
  • 50. Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan- kelemahan dari makalah kami ini tentang Tanggung Jawab Mahasiswa pada Proses Belajar Diajar . Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari segenap pembaca untuk perbaikan makalah ini agar dilain kesempatan kami dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi.
  • 51.
  • 52.