SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Sifat Koligatif Larutan
Disusun Oleh :
Elia Cahyani
XII IPA 4
SMA NEGERI 3 KUNINGAN
M A T E R I

                      PENGERTIAN
                                              SIFAT
KONSENTRASI              SIFAT
                                            KOLIGATIF
  LARUTAN              KOLIGATIF
                                            LARUTAN
                       LARUTAN
                                              NON
                                           ELEKTROLIT




            SIFAT
          KOLIGATIF
                            LATIHAN SOAL
          LARUTAN
         ELEKTROLIT
Konsentrasi Larutan
 Konsentrasi larutan yang akan dipelajari
 adalah konsentrasi molar, konsentrasi
 molal, dan fraksi mol.




                                    BACK    NEXT
Konsentrasi Molar/ Molaritas
 Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam
 satu liter larutan. Satuan kemolaran adalah mol L-1

          n
  M                    M   M
                            gr n1000

          V                Mr V mL




                                Keterangan :
        gr     1000             M = Kemolaran
 M                              n = Jumlah mol zat terlarut
       Mr       mL              V = Volum larutan (dalam liter)




                                                       BACK       NEXT
Contoh
 Jika dalam 500 mL larutan terdapat 6 gram urea
 (Mr =60), maka molaritas larutan adalah …
 Jawab :
                      6       1000
              M           x
                     60       500
                      6000                         -1
                                     0 , 2 mol L
                     30000

                                          BACK   NEXT
Konsentrasi Molal/ Molalitas
    Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat
    terlarut dalam 1 kg (=1000 g) pelarut. Oleh karena itu,
    kemolalan dinyatakan dalam mol kg-1
                               n

              n            m
                               p


      m                    m
                               gr
                               Mr
                                    1000
                                     P


              p
                               Keterangan :
                               m = Kemolalan larutan
         gr       1000         n = Jumlah mol zat terlarut
m                              p = masa pelarut (dalam gram)
        Mr         P
                                                   BACK   NEXT
Contoh
  Berapakah kemolalan larutan glukosa yang
  mengandung 12% masa glukosa (Mr = 180)?
  Jawab :
• Glukosa 12% = 12/100 x 100 gram = 12 gram.
• Dan air (pelarut) = (100 – 12) = 88 gram.

     12         1000
m           x
    180          88
    12000                         -1
                  0 , 79 mol kg
    15840

                                               BACK   NEXT
Fraksi Mol
    Fraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut menyatakan
    perbandingan mol (n) zat terlarut atau n pelarut dengan
    n total larutan (terlarut + pelarut).

                      n terlarut           n pelarut
X terlarut            X   pelarut
                                    n terlarut   n pelarut


               n terlarut                  n pelarut
                                                             xp   xt      1
                      n pelarut
X   pelarut
               n pelarut                     n terlarut
                                                                  BACK   NEXT
Contoh
         Sebanyak 90 gram glukosa C 6 H 12 O 6 dilarutkan dalam
         360 gram air ( Ar C=12, H=1, O=16 ). Tentukan fraksi
         mol masing-masing zat !
         Jawab :
                      90
n C 6 H 12 O 6                    0 ,5 mol
                      180
             360
n H 2O                  20 mol
                 18                                   Mr zat
                           0 ,5         0 ,5    1    tersebut
x C 6 H 12 O 6
                      20      0 ,5     20 , 5   41
                       1       40
x H 2O           1
                      41          41                            BACK   NEXT
SIFAT KOLIGATIF adalah sifat-sifat larutan yang
  tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi
    hanya pada konsentrasi partikel terlarutnya
 Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh
  konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri.

 Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama
  dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit,
  walaupun konsentrasi keduanya sama. (Hal ini
  dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-
  ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai
  menjadi ion-ion).

                                                BACK   NEXT
SIFAT
                           KOLIGATIF
                           LARUTAN
                             NON
                          ELEKTROLIT
Penurunan
                                              Tekanan
 Tekanan
                                              Osmotik
Uap Jenuh




            Kenaikan             Penurunan
            Titik Didih          Titik Beku
Penurunan Tekanan Uap Jenuh ∆P
• Pada setiap suhu, zat cair selalu
  mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini
  adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu
  tertentu.
• Penambahan suatu zat ke dalam zat cair
  menyebabkan penurunan tekanan uapnya.
• Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu
  mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut,
  sehingga kecepatan penguapan berkurang.


                                      BACK   NEXT
Tekanan uap menunjukkan
kecenderungan suatu cairan
untuk menguap.




                             BACK   NEXT
Tampilan mikroskopis dari gerakan molekul
                          uap air pada permukaan air murni.




    Gambar dibawah ini mengilustrasikan bagaimana tekanan uap air
  dipengaruhi oleh penambahan zat terlarut yang sukar menguap ( non
                           volatile solute)




                                 larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+
                                   (biru) dan ion Cl- (hijau) yang terlarut
air murni                                         dalam air

                                                           BACK     NEXT
Menurut Francois Marie Raoult mengemukakan bahwa tekanan uap suatu
      komponen bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan, dengan
                            hubungan sebagai berikut.



                                            PA = tekanan uap komponen A
   PA = XA x PoA                            XA = fraksi mol komponen
                                            P0A = tekanan uap A murni

Untuk menentukan tekanan uap larutan dapat menggunakan rumus berikut :

                       Plarutan = Xpelarut x Popelarut
  Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan uap larutan disebut penurunan
              tekanan uap (∆P). Dapat digunakan rumus sebagai berikut :

                            ∆P = Xter x Po


                                                                   BACK     NEXT
Contoh
Tekanan uap air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan
glukosa 18% pada 100oC? (Ar H= 1 ; C=12 ; O=16)



                                      Plarutan = Xpelarut x Popelarut
Jadi mari kita hitung dulu Xpel (fraksi mol) nya !!!           Jadi tekanan uap glukosa :
•Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 gram.
•Air (pelarut) = (100 – 18) = 82 gram.                          Plarutan = Xpelarut x Popelarut
                                        18
 Jumlah      mol glukosa
                                       180
                                                0 ,1 mol
                                                                Plarutan = 0,978 x 760
 Jumlah      mol air
                              82
                                        4 , 55 mol                       = 743,28 mmHg
                              18
                4,55
  X pel                            0 , 978
           (4,55       0,1)
Peringatan : perlu diingat bahwa air adalah pelarut dan glukosa adalah larutan

                                                                                   BACK     NEXT
Kenaikan Titik Didih ( ∆Tb )
  Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di
 permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.

 Suatu pelarut jika ditambah zat terlarut  titik didih akan naik
 Besarnya kenaikan titik didih ~ konsentrasi molal ( m )
  Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut murni
 Kb = tetapan kenaikan titik didih


                           atau bisa pakai                gr         1000
     Tb = m x Kb
                                rumus
                                               ΔT b                           Kb
                                                          Mr           p
                         m = gr/mr x 1000/p



                                                                       BACK   NEXT
Diagram fasa P – T yg menyatakan hubungan                          P,    Tb dan       Tf
  P                                                           F – I : garis beku
          E F                             G   H
                                                              pelarut Titik beku
                                                              F     :
                                                              I–G :
                                                              Pelarut garis didih
                         CAIR                                 pelarut Titik didih pelarut
                                                              G     :
                     I
                                                                  Titik I : Titik Tripel menunjukkan
                                                                            kesetimbangan fasa : padat
                 J          GAS                                             – cair - gas
                                                                           Titik ini juga menunjukkan
                                                      T                     nilai tekanan uap pelarut
            A B                            C D                              murni
Jika ke dalam pelarut dimasukkan suatu zat terlarut, maka akan terjadi penurunan tekanan uap dari
I ke J. Titik beku akan bergeser dari F ke E (dengan nilai A) dan titik didih akan bergeser dari G ke
H (dengan nilai D).
   E – J : Garis beku larutan                 J – H : Garis didih larutan
   E     : Titik beku Larutan                 H     : Titik didih larutan

Dari diagram ini, dapat disimpulkan bahwa adanya Penurunan tekanan uap ( P),
menyebabkan terjadinya penurunan titik beku ( Tf) dan kenaikan titik didih ( Tb)

                                                                                  BACK       NEXT
Contoh
Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500
gram air. (Dik :Kb air = 0,52oC)


INGAT kita menghitung Tb bukan Tb .
         Tb = Tb larutan – Tb pelarut atau Tb larutan = Tb + Tb pelarut .

Jadi kita hitung dulu Tb = m x Kb          Terus kita hitung Tb larutan
         gr     1000                       Tb larutan = Tb + Tb pelarut
  Tb                      Kb
        mr          p
                                                                          Tb pelarut
                                           Tb larutan = 0,104 + 100       (ketetapan)
         18     1000               o
  Tb                      0 , 52       C                                       Liat tabel
        180         500
                o
                                                      = 100,104oC         Ketetapan Tb dan Tf
        0,104       C




                                                                           BACK         NEXT
Penurunan Titik Beku (∆Tf)
Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatnya.

  Suatu pelarut jika ditambah zat terlarut  titik bekunya akan turun
  Besarnya penurunan titik beku ~ konsentrasi molal ( m )
   Tf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan
  Kf = tetapan penurunan titik beku



                                           gr       1000
  Tf = m x Kf Atau             ΔT f                             Kf
                                           Mr          p


                                                                    BACK   NEXT
BACK   NEXT
BACK   NEXT
Contoh
Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500
gram air. (Dik :Kf air = 1,86oC)


          Tf = Tf pelarut – Tf larutan atau Tf larutan = Tf pelarut - Tf

Jadi kita hitung dulu Tf = m x Kf           Terus kita hitung Tf larutan

          gr      1000                      Tf larutan = Tf pelarut - Tf
   Tf                       K   f
          mr          p                                                    Tf pelarut
                                                                           (ketetapan)

          18      1000
                                            Tf larutan = 0 – 0,372              Liat tabel
                                    o
    Tf                      1,86        C                                  Ketetapan Tb dan Tf
          180         500
                  o
                                                       = – 0,372oC
          0,372       C




                                                                           BACK      NEXT
Tabel
     Ketetapan kenaikan titik didih molal (Kb) dan tetapan
     penurunan titik beku molal (Kf) dari beberapa pelarut.
 Pelarut         Tb (oC)     Kb (oC.m-1)   Tf (oC)   Kf (oC.m-1)

       Air          100            0,52         0         1,86

    Benzena        80,10           2,53       5,53        5,12

     Kamper        207,42          5,61      179,8        39,7

      Fenol        181,75          3,56      40,90        7,40

 Nitro Benzena     210,80          5,24        5,7        7,00



Kembali ke ∆Tb    Kembali ke ∆Tf
Tekanan Osmotik ()
• Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari
  larutan yang konsentrasinya lebih kecil (encer) ke
  larutan yang konsentrasinya lebih besar (pekat) melaui
  membran semipermeabel.

• Tekanan osmotik ( adalah besarnya tekanan yang
                     )
  harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah
  mengalirnya molekul-molekul pelarut kedalam larutan
  melalui membran semipermeabel.

• Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tekanan
  osmotik adalah osmometer.

                                                 BACK   NEXT
Menurut Van’t Hoff , tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat dihitung dengan
rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu :




      = nRT
      V                                  MRT
                                         =

                    Atau                 π = tekanan osmotik
                                         V = volum larutan (dalam liter)
                                         n = jumlah mol zat terlarut
                       n                 T = suhu absolut larutan (suhu kelvin)
                           RT            R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
                      V

                                                                     BACK     NEXT
Tekanan Osmotik ( ) adalah Tekanan yang dibutuhkan
     untuk mencegah terjadinya proses osmosis
                                          BACK   NEXT
1. Larutan A Hipertonik terhadap larutan B
  Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih
  tinggi daripada tekanan osmotik larutan B
                              A > B
2. Larutan A Isotonik   terhadap larutan B
   Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A sama
   dengan tekanan osmotik larutan B
                              A = B
3. Larutan A Hipotonik terhadap larutan B

  Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih
  rendah daripada tekanan osmotik larutan B
                              A < B

                                                       BACK    NEXT
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
   Dari teori ion Svante August Arrhenius dikemukakan bahwa larutan
          asam, basa ataupun garam termasuk larutan elektrolit.
     Larutan elektrolit yaitu larutan yg dapat terionisasi atau terurai
  menjadi ion – ion. Dan akibat peruraian itu maka dapat mengakibatkan
                      bertambahnya jumlah partikel

Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus
Henricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan
dengan suatu faktor sebesar ( 1 + ( n – 1 ) ) atau diberi lambang i dan
disebut faktor Van’t Hoff

“Attention”
                                               Jumlah    mol zat terion isasi
n = jumlah ion
  = derajad ionisasi                          Jumlah    mol zat yg dilarutkan


                                                                 BACK     NEXT
Hubungan harga i dengan persen ionisasi (derajat ionisasi) adalah sebagai
berikut :
                          i = 1 + (n – 1) α
n = jumlah ion
Misal : CaCl2(n = 3)
        : KCl (n = 2)
        : FeCl3 (n = 4)

α = derajat ionisasi
Untuk n = 2 (biner)
        n = 3 (terner)
        n = 4 (kuartener)
        n = 5 (pentaner)
Untuk α = 1 (elektrolit kuat)
        α = 0 (nonelektrolit)
        0<α<1 (elektrolit lemah)

                                                                 BACK       NEXT
Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit :

                                                          o
                              ΔP        x terlarut    P        i
                               Tb = m x Kb x i
                               Tf = m x Kf x i
                              π = MRT x i
Ket : sama seperti rumus-rumus sebelumnya tadi, hanya saja tinggal dikali i




                                                                              BACK   NEXT
1. Kemolalan suatu larutan 20% masa C2H5OH (Mr = 46) adalah ....

    A   6,4 mol                 D    3,4 mol

    B   5,4 mol                 E    0,4 mol

    C   4,4 mol




    PILIH SOAL :          PILIH SOAL :

    1    2     3
2. Tekanan uap air pada suhu tertentu adalah 115 mmHg. Jika suatu zat
   nonelektrolit dilarutkan dalam air (Mr = 18) dengan perbandingan masa
   yang sama yaitu 1 gram, ternyata tekanan uap larutan 100 mmHg. Harga
   Mr zat tersebut adalah ....

    A   75               C   120             E   180

    B   90               D   150



     PILIH SOAL :

    1    2     3
3. Larutan 0,05 mol raksa(II) sulfat (HgSO4) dalam 100 gram air (Kf = 1,86)
   membeku pada suhu -1,55oC. Derajat ionisasi raksa(II) sulfat (HgSO4)
   adalah ....

    A    1/2                     C   2/3                   E   3/4

    B    1/4                     D   2/5




        PILIH SOAL :

     1      2    3

More Related Content

What's hot

laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerqlp
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometerPenetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometerDhanti Utari
 
Lkpd pbl hidrolisis
Lkpd pbl hidrolisisLkpd pbl hidrolisis
Lkpd pbl hidrolisisBASUKI SSi
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri pptBillqis yh
 
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungPenetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungRidwan Ajipradana
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbonTillapia
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)Novi Fachrunnisa
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatRidwan Ajipradana
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 

What's hot (20)

Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometerPenetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
Penetapan derajat ionisasi dengan konduktometer
 
Lkpd pbl hidrolisis
Lkpd pbl hidrolisisLkpd pbl hidrolisis
Lkpd pbl hidrolisis
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri ppt
 
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungPenetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbon
 
Rpp kesetimbangan kimia
Rpp kesetimbangan kimiaRpp kesetimbangan kimia
Rpp kesetimbangan kimia
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 

Similar to Sifat koligatif larutan

Sifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif LarutanSifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif LarutanIrwan Saputra
 
Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)Tiwix Ajach
 
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)hamela_sari
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutanriza sofia
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitEko Supriyadi
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitEKO SUPRIYADI
 
Kelompok 10 koligatif larutan
Kelompok 10 koligatif larutanKelompok 10 koligatif larutan
Kelompok 10 koligatif larutansukmaawaty
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptWidiaRahmi2
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit21 Memento
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptNanangWijaya9
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptEmiLiawati7
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptDewiSri20
 
Konsentrasi dan sifat koligatif larutan
Konsentrasi dan sifat koligatif larutanKonsentrasi dan sifat koligatif larutan
Konsentrasi dan sifat koligatif larutanFitria Maghfiroh
 
Rangkuman kimia-kelas-xii
Rangkuman kimia-kelas-xiiRangkuman kimia-kelas-xii
Rangkuman kimia-kelas-xiiokieriandi
 

Similar to Sifat koligatif larutan (20)

Sifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif LarutanSifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif Larutan
 
Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)
 
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Sifat Fisis Larutan
Sifat Fisis LarutanSifat Fisis Larutan
Sifat Fisis Larutan
 
Kelompok 10 koligatif larutan
Kelompok 10 koligatif larutanKelompok 10 koligatif larutan
Kelompok 10 koligatif larutan
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
 
Rangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatifRangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatif
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Sifat Koliatif Larutan (SKL)-1
Sifat Koliatif Larutan (SKL)-1Sifat Koliatif Larutan (SKL)-1
Sifat Koliatif Larutan (SKL)-1
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
Konsentrasi dan sifat koligatif larutan
Konsentrasi dan sifat koligatif larutanKonsentrasi dan sifat koligatif larutan
Konsentrasi dan sifat koligatif larutan
 
Rangkuman kimia-kelas-xii
Rangkuman kimia-kelas-xiiRangkuman kimia-kelas-xii
Rangkuman kimia-kelas-xii
 
Sifat Koligatif
Sifat KoligatifSifat Koligatif
Sifat Koligatif
 
5. larutan
5. larutan5. larutan
5. larutan
 
Sifat koligatif-larutan
Sifat koligatif-larutanSifat koligatif-larutan
Sifat koligatif-larutan
 

Sifat koligatif larutan

  • 1. Sifat Koligatif Larutan Disusun Oleh : Elia Cahyani XII IPA 4 SMA NEGERI 3 KUNINGAN
  • 2. M A T E R I PENGERTIAN SIFAT KONSENTRASI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KOLIGATIF LARUTAN LARUTAN NON ELEKTROLIT SIFAT KOLIGATIF LATIHAN SOAL LARUTAN ELEKTROLIT
  • 3. Konsentrasi Larutan Konsentrasi larutan yang akan dipelajari adalah konsentrasi molar, konsentrasi molal, dan fraksi mol. BACK NEXT
  • 4. Konsentrasi Molar/ Molaritas Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Satuan kemolaran adalah mol L-1 n M M M gr n1000 V Mr V mL Keterangan : gr 1000 M = Kemolaran M n = Jumlah mol zat terlarut Mr mL V = Volum larutan (dalam liter) BACK NEXT
  • 5. Contoh Jika dalam 500 mL larutan terdapat 6 gram urea (Mr =60), maka molaritas larutan adalah … Jawab : 6 1000 M x 60 500 6000 -1 0 , 2 mol L 30000 BACK NEXT
  • 6. Konsentrasi Molal/ Molalitas Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kg (=1000 g) pelarut. Oleh karena itu, kemolalan dinyatakan dalam mol kg-1 n n m p m m gr Mr 1000 P p Keterangan : m = Kemolalan larutan gr 1000 n = Jumlah mol zat terlarut m p = masa pelarut (dalam gram) Mr P BACK NEXT
  • 7. Contoh Berapakah kemolalan larutan glukosa yang mengandung 12% masa glukosa (Mr = 180)? Jawab : • Glukosa 12% = 12/100 x 100 gram = 12 gram. • Dan air (pelarut) = (100 – 12) = 88 gram. 12 1000 m x 180 88 12000 -1 0 , 79 mol kg 15840 BACK NEXT
  • 8. Fraksi Mol Fraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut menyatakan perbandingan mol (n) zat terlarut atau n pelarut dengan n total larutan (terlarut + pelarut). n terlarut n pelarut X terlarut X pelarut n terlarut n pelarut n terlarut n pelarut xp xt 1 n pelarut X pelarut n pelarut n terlarut BACK NEXT
  • 9. Contoh Sebanyak 90 gram glukosa C 6 H 12 O 6 dilarutkan dalam 360 gram air ( Ar C=12, H=1, O=16 ). Tentukan fraksi mol masing-masing zat ! Jawab : 90 n C 6 H 12 O 6 0 ,5 mol 180 360 n H 2O 20 mol 18 Mr zat 0 ,5 0 ,5 1 tersebut x C 6 H 12 O 6 20 0 ,5 20 , 5 41 1 40 x H 2O 1 41 41 BACK NEXT
  • 10. SIFAT KOLIGATIF adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel terlarutnya  Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri.  Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. (Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion- ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion). BACK NEXT
  • 11. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT Penurunan Tekanan Tekanan Osmotik Uap Jenuh Kenaikan Penurunan Titik Didih Titik Beku
  • 12. Penurunan Tekanan Uap Jenuh ∆P • Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. • Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. • Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang. BACK NEXT
  • 13. Tekanan uap menunjukkan kecenderungan suatu cairan untuk menguap. BACK NEXT
  • 14. Tampilan mikroskopis dari gerakan molekul uap air pada permukaan air murni. Gambar dibawah ini mengilustrasikan bagaimana tekanan uap air dipengaruhi oleh penambahan zat terlarut yang sukar menguap ( non volatile solute) larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+ (biru) dan ion Cl- (hijau) yang terlarut air murni dalam air BACK NEXT
  • 15. Menurut Francois Marie Raoult mengemukakan bahwa tekanan uap suatu komponen bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan, dengan hubungan sebagai berikut. PA = tekanan uap komponen A PA = XA x PoA XA = fraksi mol komponen P0A = tekanan uap A murni Untuk menentukan tekanan uap larutan dapat menggunakan rumus berikut : Plarutan = Xpelarut x Popelarut Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan uap larutan disebut penurunan tekanan uap (∆P). Dapat digunakan rumus sebagai berikut : ∆P = Xter x Po BACK NEXT
  • 16. Contoh Tekanan uap air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan glukosa 18% pada 100oC? (Ar H= 1 ; C=12 ; O=16) Plarutan = Xpelarut x Popelarut Jadi mari kita hitung dulu Xpel (fraksi mol) nya !!! Jadi tekanan uap glukosa : •Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 gram. •Air (pelarut) = (100 – 18) = 82 gram. Plarutan = Xpelarut x Popelarut 18 Jumlah mol glukosa 180 0 ,1 mol Plarutan = 0,978 x 760 Jumlah mol air 82 4 , 55 mol = 743,28 mmHg 18 4,55 X pel 0 , 978 (4,55 0,1) Peringatan : perlu diingat bahwa air adalah pelarut dan glukosa adalah larutan BACK NEXT
  • 17. Kenaikan Titik Didih ( ∆Tb ) Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.  Suatu pelarut jika ditambah zat terlarut  titik didih akan naik  Besarnya kenaikan titik didih ~ konsentrasi molal ( m )  Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut murni  Kb = tetapan kenaikan titik didih atau bisa pakai gr 1000 Tb = m x Kb rumus ΔT b Kb Mr p m = gr/mr x 1000/p BACK NEXT
  • 18. Diagram fasa P – T yg menyatakan hubungan P, Tb dan Tf P F – I : garis beku E F G H pelarut Titik beku F : I–G : Pelarut garis didih CAIR pelarut Titik didih pelarut G : I Titik I : Titik Tripel menunjukkan kesetimbangan fasa : padat J GAS – cair - gas Titik ini juga menunjukkan T nilai tekanan uap pelarut A B C D murni Jika ke dalam pelarut dimasukkan suatu zat terlarut, maka akan terjadi penurunan tekanan uap dari I ke J. Titik beku akan bergeser dari F ke E (dengan nilai A) dan titik didih akan bergeser dari G ke H (dengan nilai D). E – J : Garis beku larutan J – H : Garis didih larutan E : Titik beku Larutan H : Titik didih larutan Dari diagram ini, dapat disimpulkan bahwa adanya Penurunan tekanan uap ( P), menyebabkan terjadinya penurunan titik beku ( Tf) dan kenaikan titik didih ( Tb) BACK NEXT
  • 19. Contoh Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air. (Dik :Kb air = 0,52oC) INGAT kita menghitung Tb bukan Tb . Tb = Tb larutan – Tb pelarut atau Tb larutan = Tb + Tb pelarut . Jadi kita hitung dulu Tb = m x Kb Terus kita hitung Tb larutan gr 1000 Tb larutan = Tb + Tb pelarut Tb Kb mr p Tb pelarut Tb larutan = 0,104 + 100 (ketetapan) 18 1000 o Tb 0 , 52 C Liat tabel 180 500 o = 100,104oC Ketetapan Tb dan Tf 0,104 C BACK NEXT
  • 20. Penurunan Titik Beku (∆Tf) Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya.  Suatu pelarut jika ditambah zat terlarut  titik bekunya akan turun  Besarnya penurunan titik beku ~ konsentrasi molal ( m )  Tf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan  Kf = tetapan penurunan titik beku gr 1000 Tf = m x Kf Atau ΔT f Kf Mr p BACK NEXT
  • 21. BACK NEXT
  • 22. BACK NEXT
  • 23. Contoh Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air. (Dik :Kf air = 1,86oC) Tf = Tf pelarut – Tf larutan atau Tf larutan = Tf pelarut - Tf Jadi kita hitung dulu Tf = m x Kf Terus kita hitung Tf larutan gr 1000 Tf larutan = Tf pelarut - Tf Tf K f mr p Tf pelarut (ketetapan) 18 1000 Tf larutan = 0 – 0,372 Liat tabel o Tf 1,86 C Ketetapan Tb dan Tf 180 500 o = – 0,372oC 0,372 C BACK NEXT
  • 24. Tabel Ketetapan kenaikan titik didih molal (Kb) dan tetapan penurunan titik beku molal (Kf) dari beberapa pelarut. Pelarut Tb (oC) Kb (oC.m-1) Tf (oC) Kf (oC.m-1) Air 100 0,52 0 1,86 Benzena 80,10 2,53 5,53 5,12 Kamper 207,42 5,61 179,8 39,7 Fenol 181,75 3,56 40,90 7,40 Nitro Benzena 210,80 5,24 5,7 7,00 Kembali ke ∆Tb Kembali ke ∆Tf
  • 25. Tekanan Osmotik () • Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari larutan yang konsentrasinya lebih kecil (encer) ke larutan yang konsentrasinya lebih besar (pekat) melaui membran semipermeabel. • Tekanan osmotik ( adalah besarnya tekanan yang ) harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah mengalirnya molekul-molekul pelarut kedalam larutan melalui membran semipermeabel. • Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tekanan osmotik adalah osmometer. BACK NEXT
  • 26. Menurut Van’t Hoff , tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat dihitung dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu :  = nRT V  MRT = Atau π = tekanan osmotik V = volum larutan (dalam liter) n = jumlah mol zat terlarut n T = suhu absolut larutan (suhu kelvin) RT R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1) V BACK NEXT
  • 27. Tekanan Osmotik ( ) adalah Tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya proses osmosis BACK NEXT
  • 28. 1. Larutan A Hipertonik terhadap larutan B Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih tinggi daripada tekanan osmotik larutan B A > B 2. Larutan A Isotonik terhadap larutan B Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A sama dengan tekanan osmotik larutan B A = B 3. Larutan A Hipotonik terhadap larutan B Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih rendah daripada tekanan osmotik larutan B A < B BACK NEXT
  • 29. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Dari teori ion Svante August Arrhenius dikemukakan bahwa larutan asam, basa ataupun garam termasuk larutan elektrolit. Larutan elektrolit yaitu larutan yg dapat terionisasi atau terurai menjadi ion – ion. Dan akibat peruraian itu maka dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah partikel Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus Henricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan dengan suatu faktor sebesar ( 1 + ( n – 1 ) ) atau diberi lambang i dan disebut faktor Van’t Hoff “Attention” Jumlah mol zat terion isasi n = jumlah ion = derajad ionisasi Jumlah mol zat yg dilarutkan BACK NEXT
  • 30. Hubungan harga i dengan persen ionisasi (derajat ionisasi) adalah sebagai berikut : i = 1 + (n – 1) α n = jumlah ion Misal : CaCl2(n = 3) : KCl (n = 2) : FeCl3 (n = 4) α = derajat ionisasi Untuk n = 2 (biner) n = 3 (terner) n = 4 (kuartener) n = 5 (pentaner) Untuk α = 1 (elektrolit kuat) α = 0 (nonelektrolit) 0<α<1 (elektrolit lemah) BACK NEXT
  • 31. Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit : o ΔP x terlarut P i Tb = m x Kb x i Tf = m x Kf x i π = MRT x i Ket : sama seperti rumus-rumus sebelumnya tadi, hanya saja tinggal dikali i BACK NEXT
  • 32. 1. Kemolalan suatu larutan 20% masa C2H5OH (Mr = 46) adalah .... A 6,4 mol D 3,4 mol B 5,4 mol E 0,4 mol C 4,4 mol PILIH SOAL : PILIH SOAL : 1 2 3
  • 33. 2. Tekanan uap air pada suhu tertentu adalah 115 mmHg. Jika suatu zat nonelektrolit dilarutkan dalam air (Mr = 18) dengan perbandingan masa yang sama yaitu 1 gram, ternyata tekanan uap larutan 100 mmHg. Harga Mr zat tersebut adalah .... A 75 C 120 E 180 B 90 D 150 PILIH SOAL : 1 2 3
  • 34. 3. Larutan 0,05 mol raksa(II) sulfat (HgSO4) dalam 100 gram air (Kf = 1,86) membeku pada suhu -1,55oC. Derajat ionisasi raksa(II) sulfat (HgSO4) adalah .... A 1/2 C 2/3 E 3/4 B 1/4 D 2/5 PILIH SOAL : 1 2 3