Dokumen ini membahas tentang sifat koligatif larutan, termasuk konsentrasi larutan, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik larutan."
2. M A T E R I
PENGERTIAN
SIFAT
KONSENTRASI SIFAT
KOLIGATIF
LARUTAN KOLIGATIF
LARUTAN
LARUTAN
NON
ELEKTROLIT
SIFAT
KOLIGATIF
LATIHAN SOAL
LARUTAN
ELEKTROLIT
3. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan yang akan dipelajari
adalah konsentrasi molar, konsentrasi
molal, dan fraksi mol.
BACK NEXT
4. Konsentrasi Molar/ Molaritas
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam
satu liter larutan. Satuan kemolaran adalah mol L-1
n
M M M
gr n1000
V Mr V mL
Keterangan :
gr 1000 M = Kemolaran
M n = Jumlah mol zat terlarut
Mr mL V = Volum larutan (dalam liter)
BACK NEXT
5. Contoh
Jika dalam 500 mL larutan terdapat 6 gram urea
(Mr =60), maka molaritas larutan adalah …
Jawab :
6 1000
M x
60 500
6000 -1
0 , 2 mol L
30000
BACK NEXT
6. Konsentrasi Molal/ Molalitas
Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat
terlarut dalam 1 kg (=1000 g) pelarut. Oleh karena itu,
kemolalan dinyatakan dalam mol kg-1
n
n m
p
m m
gr
Mr
1000
P
p
Keterangan :
m = Kemolalan larutan
gr 1000 n = Jumlah mol zat terlarut
m p = masa pelarut (dalam gram)
Mr P
BACK NEXT
7. Contoh
Berapakah kemolalan larutan glukosa yang
mengandung 12% masa glukosa (Mr = 180)?
Jawab :
• Glukosa 12% = 12/100 x 100 gram = 12 gram.
• Dan air (pelarut) = (100 – 12) = 88 gram.
12 1000
m x
180 88
12000 -1
0 , 79 mol kg
15840
BACK NEXT
8. Fraksi Mol
Fraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut menyatakan
perbandingan mol (n) zat terlarut atau n pelarut dengan
n total larutan (terlarut + pelarut).
n terlarut n pelarut
X terlarut X pelarut
n terlarut n pelarut
n terlarut n pelarut
xp xt 1
n pelarut
X pelarut
n pelarut n terlarut
BACK NEXT
9. Contoh
Sebanyak 90 gram glukosa C 6 H 12 O 6 dilarutkan dalam
360 gram air ( Ar C=12, H=1, O=16 ). Tentukan fraksi
mol masing-masing zat !
Jawab :
90
n C 6 H 12 O 6 0 ,5 mol
180
360
n H 2O 20 mol
18 Mr zat
0 ,5 0 ,5 1 tersebut
x C 6 H 12 O 6
20 0 ,5 20 , 5 41
1 40
x H 2O 1
41 41 BACK NEXT
10. SIFAT KOLIGATIF adalah sifat-sifat larutan yang
tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi
hanya pada konsentrasi partikel terlarutnya
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh
konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri.
Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama
dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit,
walaupun konsentrasi keduanya sama. (Hal ini
dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-
ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai
menjadi ion-ion).
BACK NEXT
11. SIFAT
KOLIGATIF
LARUTAN
NON
ELEKTROLIT
Penurunan
Tekanan
Tekanan
Osmotik
Uap Jenuh
Kenaikan Penurunan
Titik Didih Titik Beku
12. Penurunan Tekanan Uap Jenuh ∆P
• Pada setiap suhu, zat cair selalu
mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini
adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu
tertentu.
• Penambahan suatu zat ke dalam zat cair
menyebabkan penurunan tekanan uapnya.
• Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu
mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut,
sehingga kecepatan penguapan berkurang.
BACK NEXT
14. Tampilan mikroskopis dari gerakan molekul
uap air pada permukaan air murni.
Gambar dibawah ini mengilustrasikan bagaimana tekanan uap air
dipengaruhi oleh penambahan zat terlarut yang sukar menguap ( non
volatile solute)
larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+
(biru) dan ion Cl- (hijau) yang terlarut
air murni dalam air
BACK NEXT
15. Menurut Francois Marie Raoult mengemukakan bahwa tekanan uap suatu
komponen bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan, dengan
hubungan sebagai berikut.
PA = tekanan uap komponen A
PA = XA x PoA XA = fraksi mol komponen
P0A = tekanan uap A murni
Untuk menentukan tekanan uap larutan dapat menggunakan rumus berikut :
Plarutan = Xpelarut x Popelarut
Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan uap larutan disebut penurunan
tekanan uap (∆P). Dapat digunakan rumus sebagai berikut :
∆P = Xter x Po
BACK NEXT
16. Contoh
Tekanan uap air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan
glukosa 18% pada 100oC? (Ar H= 1 ; C=12 ; O=16)
Plarutan = Xpelarut x Popelarut
Jadi mari kita hitung dulu Xpel (fraksi mol) nya !!! Jadi tekanan uap glukosa :
•Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 gram.
•Air (pelarut) = (100 – 18) = 82 gram. Plarutan = Xpelarut x Popelarut
18
Jumlah mol glukosa
180
0 ,1 mol
Plarutan = 0,978 x 760
Jumlah mol air
82
4 , 55 mol = 743,28 mmHg
18
4,55
X pel 0 , 978
(4,55 0,1)
Peringatan : perlu diingat bahwa air adalah pelarut dan glukosa adalah larutan
BACK NEXT
17. Kenaikan Titik Didih ( ∆Tb )
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di
permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.
Suatu pelarut jika ditambah zat terlarut titik didih akan naik
Besarnya kenaikan titik didih ~ konsentrasi molal ( m )
Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut murni
Kb = tetapan kenaikan titik didih
atau bisa pakai gr 1000
Tb = m x Kb
rumus
ΔT b Kb
Mr p
m = gr/mr x 1000/p
BACK NEXT
18. Diagram fasa P – T yg menyatakan hubungan P, Tb dan Tf
P F – I : garis beku
E F G H
pelarut Titik beku
F :
I–G :
Pelarut garis didih
CAIR pelarut Titik didih pelarut
G :
I
Titik I : Titik Tripel menunjukkan
kesetimbangan fasa : padat
J GAS – cair - gas
Titik ini juga menunjukkan
T nilai tekanan uap pelarut
A B C D murni
Jika ke dalam pelarut dimasukkan suatu zat terlarut, maka akan terjadi penurunan tekanan uap dari
I ke J. Titik beku akan bergeser dari F ke E (dengan nilai A) dan titik didih akan bergeser dari G ke
H (dengan nilai D).
E – J : Garis beku larutan J – H : Garis didih larutan
E : Titik beku Larutan H : Titik didih larutan
Dari diagram ini, dapat disimpulkan bahwa adanya Penurunan tekanan uap ( P),
menyebabkan terjadinya penurunan titik beku ( Tf) dan kenaikan titik didih ( Tb)
BACK NEXT
19. Contoh
Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500
gram air. (Dik :Kb air = 0,52oC)
INGAT kita menghitung Tb bukan Tb .
Tb = Tb larutan – Tb pelarut atau Tb larutan = Tb + Tb pelarut .
Jadi kita hitung dulu Tb = m x Kb Terus kita hitung Tb larutan
gr 1000 Tb larutan = Tb + Tb pelarut
Tb Kb
mr p
Tb pelarut
Tb larutan = 0,104 + 100 (ketetapan)
18 1000 o
Tb 0 , 52 C Liat tabel
180 500
o
= 100,104oC Ketetapan Tb dan Tf
0,104 C
BACK NEXT
20. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatnya.
Suatu pelarut jika ditambah zat terlarut titik bekunya akan turun
Besarnya penurunan titik beku ~ konsentrasi molal ( m )
Tf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku
gr 1000
Tf = m x Kf Atau ΔT f Kf
Mr p
BACK NEXT
23. Contoh
Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500
gram air. (Dik :Kf air = 1,86oC)
Tf = Tf pelarut – Tf larutan atau Tf larutan = Tf pelarut - Tf
Jadi kita hitung dulu Tf = m x Kf Terus kita hitung Tf larutan
gr 1000 Tf larutan = Tf pelarut - Tf
Tf K f
mr p Tf pelarut
(ketetapan)
18 1000
Tf larutan = 0 – 0,372 Liat tabel
o
Tf 1,86 C Ketetapan Tb dan Tf
180 500
o
= – 0,372oC
0,372 C
BACK NEXT
24. Tabel
Ketetapan kenaikan titik didih molal (Kb) dan tetapan
penurunan titik beku molal (Kf) dari beberapa pelarut.
Pelarut Tb (oC) Kb (oC.m-1) Tf (oC) Kf (oC.m-1)
Air 100 0,52 0 1,86
Benzena 80,10 2,53 5,53 5,12
Kamper 207,42 5,61 179,8 39,7
Fenol 181,75 3,56 40,90 7,40
Nitro Benzena 210,80 5,24 5,7 7,00
Kembali ke ∆Tb Kembali ke ∆Tf
25. Tekanan Osmotik ()
• Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari
larutan yang konsentrasinya lebih kecil (encer) ke
larutan yang konsentrasinya lebih besar (pekat) melaui
membran semipermeabel.
• Tekanan osmotik ( adalah besarnya tekanan yang
)
harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah
mengalirnya molekul-molekul pelarut kedalam larutan
melalui membran semipermeabel.
• Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tekanan
osmotik adalah osmometer.
BACK NEXT
26. Menurut Van’t Hoff , tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat dihitung dengan
rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu :
= nRT
V MRT
=
Atau π = tekanan osmotik
V = volum larutan (dalam liter)
n = jumlah mol zat terlarut
n T = suhu absolut larutan (suhu kelvin)
RT R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
V
BACK NEXT
27. Tekanan Osmotik ( ) adalah Tekanan yang dibutuhkan
untuk mencegah terjadinya proses osmosis
BACK NEXT
28. 1. Larutan A Hipertonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih
tinggi daripada tekanan osmotik larutan B
A > B
2. Larutan A Isotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A sama
dengan tekanan osmotik larutan B
A = B
3. Larutan A Hipotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih
rendah daripada tekanan osmotik larutan B
A < B
BACK NEXT
29. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Dari teori ion Svante August Arrhenius dikemukakan bahwa larutan
asam, basa ataupun garam termasuk larutan elektrolit.
Larutan elektrolit yaitu larutan yg dapat terionisasi atau terurai
menjadi ion – ion. Dan akibat peruraian itu maka dapat mengakibatkan
bertambahnya jumlah partikel
Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus
Henricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan
dengan suatu faktor sebesar ( 1 + ( n – 1 ) ) atau diberi lambang i dan
disebut faktor Van’t Hoff
“Attention”
Jumlah mol zat terion isasi
n = jumlah ion
= derajad ionisasi Jumlah mol zat yg dilarutkan
BACK NEXT
30. Hubungan harga i dengan persen ionisasi (derajat ionisasi) adalah sebagai
berikut :
i = 1 + (n – 1) α
n = jumlah ion
Misal : CaCl2(n = 3)
: KCl (n = 2)
: FeCl3 (n = 4)
α = derajat ionisasi
Untuk n = 2 (biner)
n = 3 (terner)
n = 4 (kuartener)
n = 5 (pentaner)
Untuk α = 1 (elektrolit kuat)
α = 0 (nonelektrolit)
0<α<1 (elektrolit lemah)
BACK NEXT
31. Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit :
o
ΔP x terlarut P i
Tb = m x Kb x i
Tf = m x Kf x i
π = MRT x i
Ket : sama seperti rumus-rumus sebelumnya tadi, hanya saja tinggal dikali i
BACK NEXT
32. 1. Kemolalan suatu larutan 20% masa C2H5OH (Mr = 46) adalah ....
A 6,4 mol D 3,4 mol
B 5,4 mol E 0,4 mol
C 4,4 mol
PILIH SOAL : PILIH SOAL :
1 2 3
33. 2. Tekanan uap air pada suhu tertentu adalah 115 mmHg. Jika suatu zat
nonelektrolit dilarutkan dalam air (Mr = 18) dengan perbandingan masa
yang sama yaitu 1 gram, ternyata tekanan uap larutan 100 mmHg. Harga
Mr zat tersebut adalah ....
A 75 C 120 E 180
B 90 D 150
PILIH SOAL :
1 2 3
34. 3. Larutan 0,05 mol raksa(II) sulfat (HgSO4) dalam 100 gram air (Kf = 1,86)
membeku pada suhu -1,55oC. Derajat ionisasi raksa(II) sulfat (HgSO4)
adalah ....
A 1/2 C 2/3 E 3/4
B 1/4 D 2/5
PILIH SOAL :
1 2 3