SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
MEKANIKA KUANTUM FI 5003
Cakupan kuliah:
-

Review : Pers Schroedinger dan solusinya
Teori gangguan bebas waktu
Dinamika kuantum
Aproksimasi WKB
Operator dan aplikasinya dalam mekanika kuantum
Metoda variasional dana aplikasinya dalam mekanika
quantum: Atom Helium
Metoda Hartree Fock
Teori Gangguan bergantung waktu
Hamburan
Partikel sejenis
Koreksi relativistik atom hidrogen
Sistem Kuliah
Research Based Learning
• 60-70% Bahan kuliah disampaikan dengan tatap
muka dikelas
• Mahasiswa kemudian diminta mengerjakan 2
project RBL yang bersifat pendalaman dan
penajaman terhadap topik tertentu yang masuk
dalam cakupan kuliah Mekanika Kuantum
secara kelompok
• Progress RBL dipresentasikan mulai pekan ke 7
• Presentasi akhir RBL dilakukan pada pekan ke
14 dan 15
Sistem Kuliah
Research Based Learning (2)
• Untuk mempertajam hasil RBL dapat digunakan
metoda numerik baik menggunakan
programming language ataupun yang lebih
sederhana seperti MATLAB dan Excell
• RBL bersifat napak tilas suatu paper di jurnal
tertentu
Sistem Kuliah
Sistem Penilaian
•
•
•
•
•
•

Ujian dilakukan 3 kali, diambil 2 terbaik
Quiz dilakukan 4-6 kali
PR diberikan 6-8 kali
Tugas RBL
Tugas-tugas lain seperti presentasi khusus dll
Bobot : Ujian : 2 x 25%, RBL: 30%, Quiz : 10%,
PR dll.:10%
• A: >80, AB: 72.5-80, B:65-72.5,BC:57.5-65,
C:50-57.5;
Solusi Numerik Pers.
Schroedinger
• Mekanika quantum merupakan persoalan fisika yang
memerlukan abstraksi cukup tinggi dalam
memahaminya.
• Untuk memudahkan memahaminya maka penggunaan
simulasi merupakan pendekatan yang baik dan telah
mulai banyak diterapkan.
• Dalam makalah ini dibahas contoh pengembangan
simulasi sistem kuantum relatif sederhana sebagai dasar
untuk pengembangan pada tingkat kompleksitas yang
lebih tinggi.
Solusi Numerik Pers.
Schroedinger(2)
• Pemecahan masalah fisika kuantum
secara simulasi/numerik dan
penamilannya secara grafis merupakan
suatu upaya untuk memudahkan proses
belajar fisika kuantum.
• Untuk melakukan simulasi sistem
kuantum yang non-relativistik dan tak
bergantung waktu kita perlu memecahkan
persamaan Schroedinger bebas waktu
sbb.
Ilustrasi Sederhana Persoalan
Kuantum berbasis simulasi
Solusi Numerik Pers.
Schroedinger(3)



2 2 
−
∇ Ψ ( r ) + V ( r ) Ψ ( r ) = EΨ ( r )
2m
•
•

•

Untuk persoalan tertentu biasanya potensial dari sistem sudah
diketahui.
Untuk persoalan dalam struktur atom atau inti maka fungsi
gelombang dan energinya yang harus dicari. Namun dalam kasus
lain energi telah diketahui sehingga yang perlu dicari adalah fungsi
gelombangnya saja.
Dengan diketahuinya fungsi gelombang maka kita dapat
menghitung banyak besaran fisika lainnya seperti probabilitas
keberadaan partikel, rapat arus probabilitas, dsb.
Solusi Numerik Pers.
Schroedinger(4)
•

Untuk memecahkan persamaan schroedinger di atas, persamaan
tersebut kita diskritisasikan sbb. Misal untuk menyederhanakan
masalah kita akan memecahkan persoalan partikel dalam kotak
satu dimensi. Fungsi potensial terkait adalah

 0 , untuk - a < x < a
V ( x) = 
 ∞ , untuk lainnya
2

2





 d
−
Ψ ( r ) + V ( r ) Ψ ( r ) = EΨ ( r )
2
2m dx
Diskritisasi
(4)

1 2

3

4

i-1 i i+1 i+2

I-1 I

 2 Ψi +1 − 2Ψi + Ψi −1
−
+ Vi Ψi = EΨi
2
2m
∆x
2m
Ψi +1 = 2Ψi − Ψi −1 − 2 ( E − Vi )

Solusi Iteratif
• Untuk mencari nilai eigen sekaligus harga eigen maka
pertama kita tebak nilai eigen enrergi terlebih dahulu.
• Selanjutnya kita terapkan syarat batas.
• Untuk partikel dalam kotak tentunya maka harga fungsi
gelombang di ujung-ujung kotak adalah nol.
• Selanjutnya karena kita masih memiliki konstanta bebas
maka kita dapat menetapkan sebarang konstanta real di
mesh terdekat dari salah satu batas.
• Dengan ini maka kita dapat menggunakan perumusan
sebelumnya untuk menghitung fungsi gelombang di
mesh-mesh selanjutnya.
Solusi Iteratif (2)
•
•

Akhirnya kita akan menerapkan syarat batas berupa apakah fungsi
gelombang menjadi nol di batas yang lain.
Bila ini dipenuhi maka harga tebakan energi yang digunakan
merupakan nilai eigen dari persamaan Schroedinger di atas,
demikian juga harga ψi akan merupakan harga vektor eigen

Algoritma perhitungannya adalah :
Tebak harga energi eigen (misal mulai nilai terbesar atau terkecil)
Tentukan fluks di mesh ke 0 adalah 0 dan mesh ke 1 adalah a
Hitung mesh ke 2, 3, 4, dst. sampai mesh ke I+1
Bila mesh ke I+1 harganya nol berarti tebakan energi saat ini benar
merupakan nilai eigen, bila tidak berarti tebakan energi sekarang
bukan nilai iegen
5. Ulangi untuk harga energi yang berbeda untuk mencari nilai energi
eigen atau nilai eigen berikutnya

1.
2.
3.
4.
Review Persamaan
Schrodinger dan Aplikasinya
Schroedinger Wave Equation
and Its Solution
Zaki Su’ud
Pers. Schrodinger
• Pers. Schroedinger bergantung waktu:

∂Ψ ( x, t )
 ∂ Ψ ( x, t )
i
=−
+ V Ψ ( x, t )
2
∂t
2m ∂x
2

2
Pemecahan dengan separasi variabel
Ψ ( x, t ) = T (t )U ( x)
∂T (t )
 2 ∂ 2u ( x )
i u ( x )
= −T (t )
+ VT(t )u ( x)
∂t
2m ∂x 2

∂T (t )   2 ∂ 2u ( x)
i u ( x )
= −
+ Vu ( x) T(t )
2
∂t
 2m ∂x

  2 ∂ 2u ( x )

−
+ Vu ( x) 
∂T(t ) / ∂t  2m ∂x 2
i
=

T(t )
u ( x)






∂T(t ) / ∂t
i
=E
T(t )
∂T (t )
i
= ET (t )
∂t
T (t ) = Ce −iEt / 
 2 ∂ 2u ( x)
−
+ Vu ( x) = Eu ( x)
2m ∂x 2
Persamaan Schroedinger Untuk
keadaan tunak (Time indipendent)
2





2
−
∇ Ψ (r ) + V Ψ (r ) = EΨ (r )
2m
Laplacian di beberapa geometri
∂ 2Ψ ∂ 2Ψ ∂ 2Ψ
∇ Ψ = 2 + 2 + 2 (rectangular )
∂x
∂y
∂z
2

1 ∂
∂Ψ
1 ∂ 2Ψ ∂ 2Ψ
∇ 2Ψ =
(ρ
)+ 2
+ 2 (cylindrical )
2
ρ ∂ρ
∂ρ
ρ ∂ϕ
∂z

1 ∂ 2 ∂Ψ
1
∂
∂Ψ
1
∂ 2Ψ
∇2Ψ = 2
(r
)+ 2
(sin θ
)+ 2 2
( spherical )
2
r ∂r
∂r
r sin θ ∂θ
∂θ
r sin θ ∂ϕ
SOLUSI PERSAMAAN SCHROEDINGER
UNTUK KASUS 1 DIMENSI
•
•
•
•
•

Potensial kotak tak hingga
Potensial tangga
Potensial kotak/sumur potensial berhingga
Terobosan potensial
Osilator harmonik
Potensial Kotak Tak hingga
Potensial Kotak Tak hingga(2)
 ∂ Ψ ( x)
−
+ VΨ ( x) = EΨ ( x)
2
2m ∂x
2
2
 ∂ Ψ ( x)
−
+ Vo Ψ ( x) = EΨ ( x)
2
2m ∂x
2
∂ Ψ ( x)
2m
= − 2 ( E − Vo )Ψ ( x)
2
∂x

Ψ ( x) = A cos(kx + ϕ o )
2

2
Potensial Kotak Tak hingga(3)
2m
k=
( E − Vo )
2

Syarat Batas
Ψ (-a/2) = Ψ (a/2) = 0
Dengan pertimbangan simetri ϕ o = 0
Ψ ( x) = A cos(kx)
Terapkan Syarat Batas
A cos(ka / 2) = 0
Potensial Kotak Tak hingga(4)
2m
k=
( E − Vo )
2

π
ka / 2 = (2n + 1)
2
π
k = (2n + 1)
a
2m
π2
( E − Vo ) = (2n + 1) 2 2
2
a
π 2 2
En = Vo + (2n + 1) 2
2ma 2
h2
2
En = Vo + (2n + 1)
8ma 2
Potensial Kotak Tak hingga(5)
Potential Step
V(x)

E
Vo

x
Potential step (2)
0, x < 0
V ( x) = 
Vo , x > 0
Untuk V konstant
 2 ∂ 2 Ψ ( x)
−
+ VΨ ( x) = EΨ ( x)
2
2m ∂x
∂ 2 Ψ ( x)
2m
= − 2 ( E − V )Ψ ( x)
2
∂x

Untuk x < 0
Ψ ( x) = e ikx + Re −ikx
Potential step(3)
• Arus netto ke kanan:

∂Ψ ∂Ψ *
j=
(Ψ *
−
Ψ)
2im
∂x
∂x

j=
[(e −ikx + R * e ikx )(ike ikx − ik Re −ikx ) − complex conj.]
2im
k
j=
(1 − R 2 )
m
Potential step(4)
• Untuk x>0

Ψ2 = Te

iqx

2m( E − Vo )
q=
2


∂Ψ ∂Ψ *
j=
(Ψ *
−
Ψ)
2im
∂x
∂x
q 2
j=
T
m
Potential step(5)
• Syarat Batas :

Ψ1 (0) = Ψ2 (0)
j (0) kiri = j (0) kanan
Substitusi :
1+ R = T
k
q
2
(1 − R ) =
T
m
m
Diperoleh
k −q
R=
k +q
2k
T=
k +q

2
Sumur Potensial Berhingga E>0
V(x)

E
Vo
x
Sumur Potensial Berhingga(2)
0, x < −a

V ( x) = − Vo ,−a < x < a
0, X > a

Untuk V konstant
 ∂ Ψ ( x)
−
+ VΨ ( x) = EΨ ( x)
2
2m ∂x
2
∂ Ψ ( x)
2m
= − 2 ( E − V )Ψ ( x)
2
∂x

2

2
Sumur Potensial Berhingga(3)

Solusi umum
Ψ ( x) = e + Re
ikx

Ψ ( x) = Ae

iqx

−ikx

+ Be

−iqx

Ψ ( x) = Te , x > a
ikx

, x < −a
,− a < x < a
Dengan Syarat batas
e

− ika

ik (e
Ae

+ Re
−ika

iqa

ika

+ Be

− Re ) = iq ( Ae
ika

+ Be

iq ( Ae

= Ae

− iqa

iqa

−iqa

+ Be

= Te
−iqa

iqa

−iqa

− Be )
iqa

ika

) = ikTe

ika

Hasil :
(q 2 − k 2 ) sin 2qa
R = ie − 2ika
2
2
2kq cos(2qa ) − i (q + k ) sin 2qa
2kq
− 2 ika
T =e
2kq cos(2qa ) − i (q 2 + k 2 ) sin 2qa
Hal khusus bila E>>V & sin2qa=0

nπ 
En = −Vo +
2
8ma
2

2

2
Sumur Potensial Berhingga E<0
V(x)

Vo
x
E
Sumur Potensial Berhingga E<0 (2)
Solusi umum
Ψ ( x) = C1e kx + D1e − kx , x < −a
Ψ ( x) = Aeiqx + Be −iqx ,−a < x < a
Ψ ( x) = C2 e + D2 e
kx

− kx

,x > a

Syarat batas :
1. Berhingga saat x = ±∞ ⇒ C1 = C2 = 0
2. Fungsi gelombang dan turunannya
kontinu di batas x = -a dan x = a
Sumur Potensial Berhingga E<0 (3)
Ψ ( x) = C1e kx , x < −a

Ψ ( x) = Ae iqx + Be −iqx ,−a < x < a
Ψ ( x) = D2 e − kx , x > a
Dengan syarat batas kedua :
C1e − ka = Ae −iqa + Be iqa
kC1e − ka = iqAe −iqa − iqBe iqa
D2 e − ka = Ae iqa + Be −iqa
− kD2 e − ka = iqAe iqa − iqBe −iqa
iqAe −iqa − iqBe iqa
k=
Ae −iqa + Be iqa
iqAe −iqa − iqBe iqa
−k =
Ae −iqa + Be iqa
Sumur Potensial Berhingga E<0 (4)
− iqa

iqAe − iqBe
−k =
− iqa
iqa
Ae + Be
sin( qa )
k =q
= q tan qa
cos(qa )
qa dapat dicari dan berharga diskrit
2m
q=
(E −V )
2

2m
k=
(V − E )
2


iqa
Barier Potensial (1)
V(x)

Vo
E
Barier Potensial (2)
0, x < − a

V ( x) = Vo ,−a < x < a
0, X > a

Untuk V konstant
 ∂ Ψ ( x)
−
+ VΨ ( x) = EΨ ( x)
2
2m ∂x
2
∂ Ψ ( x)
2m
= − 2 ( E − V )Ψ ( x)
2
∂x

2

2
Barier Potensial (3)
Solusi umum
Ψ ( x) = e + Re
ikx

−ikx

Ψ ( x) = Ae + Be
qx

, x < −a

− qx

,− a < x < a

Ψ ( x) = Te , x > a
Syarat batas :
ikx

Fungsi gelombang dan turunannya
kontinu di batas x = -a dan x = a
Barier Potensial
Dengan syarat batas di x = -a :
e

−ika

ke

+ Re

−ika

= Ae

ika

− Rke

ika

− qa

+ Be

= Aqe

− qa

qa

− Bqe

qa

Dengan syarat batas di x = a :
Te

ika

Tke

= Ae + Be

ika

qa

− qa

= Aqe − Bqe
qa

− qa
Barier Potensial
e − ika + Re ika
Ae − qa + Be qa
=
− ika
ika
ke − Rke
Aqe − qa − Bqe qa
Aqe qa − Bqe − qa
k=
Ae qa + Be − qa
k ( Ae qa + Be − qa ) = Aqe qa − Bqe − qa
A(k − q )e qa = − B (k + q )e − qa
− (k + q )e − qa (q + k )e − 2 qa
A=
=
B
qa
( k − q )e
(q − k )
Akhirnya diperoleh :
2kq
- 2ika
T=e
2kq cosh(2qa ) + i (k 2 − q 2 ) sinh 2qa
Peluruhan Alfa
Transmitansi
2

T =e

G
1/ 2 b

 2m 
G = 2 2 
 

1/ 2

 Z1 Z 2 e

∫ dr  r − E 




R
2

1/ 2

 2mZ1Z 2 e b 

G = 2
2





2

π

2


1/ 2

R
− 
b





Umur hidup
2R G
τ≅
e
v
Delta Function Potential
λ
V ( x) = −
δ ( x)
2ma
2
d Ψ
λ
2
− k Ψ = − δ ( x)Ψ
2
dx
a
2m E
2
k =
2

e − kx , x > 0

Ψ ( x) =  kx
e , x < 0

2
Continuity of the wave function
+ε

+ε

d dΨ
2m
 dΨ   dΨ 
= ∫ dx 2 [V ( x) − E ] Ψ ( x)

 −
 = ∫ dx
 dx ε  dx  −ε −ε dx dx −ε 
 dΨ   dΨ 

 −
 = 0, for standard potential
 dx ε  dx  −ε
But for potential which include delta function :
+ε

2m
 dΨ   dΨ 

 −
 = ∫ dx 2 [Voδ ( x − a ) − E ] Ψ ( x)
 dx ε  dx  −ε −ε 
2m
 dΨ   dΨ 

 −
 = 2 Vo Ψ (a )
 dx ε  dx  −ε 
Double Delta Function Potential
 2λ
V ( x) = −
{δ ( x + a) + δ ( x − a )}
2ma
d 2Ψ
λ
2
− k Ψ = − {δ ( x + a ) + δ ( x − a )}Ψ
2
dx
a
2m E
2
k =
2
For even solution :
e − kx , x > a

Ψ ( x) =  A cosh(kx),−a < x < a
e kx , x < − a

Double Delta Function Potential
− ka

e = A cosh ka
Applying derivative condition in x = a (symmetric case)
λ − ka
− ka
− ke − Ak sinh ka = − e
a
Eigen value condition :
λ
tanhka =
−1
ka
2ka
− 2 ka
e
=
−1
λ
For odd solution:
e − kx , x > a

Ψ ( x) =  A sinh( kx),−a < x < a
e kx , x < − a


e − ka = A sinh ka
Applying derivative condition in x = a

λ − ka
− ke − Ak cosh ka = − e
a
Eigen value condition :
λ
coth(ka) =
−1
ka
2ka = λ − λe −λ
− ka
Osilator Harmonik
 2 d 2Ψ 1
−
+ kx 2 Ψ EΨ
=
2
2m dx
2
Changing the variable :
k
ω=
m
2E
ε=
ω
mω
y =x

d 2Ψ
+(ε −y 2 ) Ψ 0
=
2
dy
Osilator harmonik, kondisi asimtotik
As y → ∞ :
2

d Ψo
2
− y Ψo = 0
2
dy
2

Ψo ( y ) = e

− y2 / 2

Definisikan h(y) sehingga :
Ψ (y) = h(y)e
2

− y2 / 2

d h( y )
dh( y )
− 2y
+ (ε − 1)h( y ) = 0
2
dy
dy
Osilator harmonik, solusi deret
∞

h( y ) = ∑ am y m
m =0

Setelah memasukkan deret ini ke persamaan diferensial
di atas maka kita mendapatkan rumus rekursi berikut :
(m + 1)(m + 2)a m + 2 = ( 2m − ε + 1)am
Untuk sembarang harga ε , untuk harga m yang besar (misal m > N) :
2
am
m
Dengan demikian, maka solusinya dapat diaproksimasi menjadi

a m+2 ≈

2 N +2
22
h(y) = (polinomial y) + a N [ y + y
+
y N + 4 + ...]
N
N ( N + 2)
Deret di atas dapat dituliskan sebagai :
N

 ( y 2 ) N / 2−1 ( y 2 ) N / 2 ( y 2 ) N / 2+1

N
a N y ( − 1)! 
+
+
+ ...
2
 ( N / 2 − 1)! ( N / 2)! ( N / 2 + 1)!

2
Osilator harmonik, solusi deret
Bila kita tuliskan N = 2k
 ( y 2 ) k −1 ( y 2 ) k ( y 2 ) k +1

y (k − 1)! 
+
+
+ ...
 (k − 1)! (k )! (k + 1)!

 y2 
( y 2 )2
( y 2 ) k − 2 
2
2
= y (k − 1)! e − 1 + y +
+ ... +

2!
(k − 2)!


Hasil ini dimasukkan ke rumus rekursi dan agar rekursi terhenti
maka
2

ε = 2N + 1
Dengan ini rumus rekursinya menjadi
N ( N − 2)...( N − 2k + 4)( N − 2k + 2)
a 2k = (−2) k
ao
(2k )!
( N − 1)( N − 3)...( N − 2k + 3)( N − 2k + 1)
a 2k +1 = (−2) k
a1
(2k + 1)!
Osilator harmonik, solusi deret:
Rangkuman
• Ada sejumlah eigen value yang diskrit dan
berjarak sama:
1
E n = ω ( n + )
2
• Sifat Polinomial Hermit: a.l. memenuhi
2

d H n ( y)
dH n ( y )
− 2y
+ 2nH n ( y ) = 0
2
dy
dy
Karakteristik Polinomial Hermit
H n +1 − 2 yH n + 2nH n −1 = 0
dH n
H n +1 +
− 2 yH n = 0
dy
zn
2 zy − z 2
∑ H n ( y) n! = e
n
H n ( y ) = (−1) n e y
∞

2

d n − y2
e
n
dy

Normalisasi : ∫ dye H n ( y ) 2 = 2 n n! π
-∞

-y2
Contoh Polinomial Hermit
H o ( y) = 1
H1 ( y ) = 2 y
H 2 ( y) = 4 y − 2
2

H 3 ( y ) = 8 y − 12 y
2

H 4 ( y ) = 16 y − 48 y + 12
4

2

H 5 ( y ) = 32 y − 160 y + 129 y
5

3

More Related Content

What's hot

teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenDwi Karyani
 
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrik
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrikFisika Kuantum (2) efek fotolistrik
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrikjayamartha
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektorTri Wahyuni
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4radar radius
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi DiracFungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi DiracSamantars17
 
Material semikonduktor
Material semikonduktor Material semikonduktor
Material semikonduktor Heru Dermawan
 
Fisika Kuantum Potensial Tanggul
Fisika Kuantum Potensial Tanggul Fisika Kuantum Potensial Tanggul
Fisika Kuantum Potensial Tanggul Nurul Shufa
 

What's hot (20)

teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
01b model atom
01b model atom01b model atom
01b model atom
 
Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrik
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrikFisika Kuantum (2) efek fotolistrik
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrik
 
Potensial listrik
Potensial listrikPotensial listrik
Potensial listrik
 
Partikel Elementer
Partikel ElementerPartikel Elementer
Partikel Elementer
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Hukum I termodinamika
Hukum I termodinamikaHukum I termodinamika
Hukum I termodinamika
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi DiracFungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
 
Material semikonduktor
Material semikonduktor Material semikonduktor
Material semikonduktor
 
Fisika Kuantum Potensial Tanggul
Fisika Kuantum Potensial Tanggul Fisika Kuantum Potensial Tanggul
Fisika Kuantum Potensial Tanggul
 

Viewers also liked

Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaFani Diamanti
 
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Ismail Musthofa
 
Ppt efek compton
Ppt efek comptonPpt efek compton
Ppt efek comptonAmalia Lia
 
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamFisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamjayamartha
 

Viewers also liked (7)

Efek compton
Efek compton Efek compton
Efek compton
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhingga
 
Ppt fisika kuantum
Ppt fisika kuantumPpt fisika kuantum
Ppt fisika kuantum
 
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
 
Ppt efek compton
Ppt efek comptonPpt efek compton
Ppt efek compton
 
Efecto compton
Efecto comptonEfecto compton
Efecto compton
 
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamFisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
 

Similar to Pendahuluan1

persamaan logaritma .pptx
persamaan logaritma .pptxpersamaan logaritma .pptx
persamaan logaritma .pptxFiveDarmayanti
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasiQiu Mil
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptxPERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptxSepriwanTito
 
Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuRizky Wulansari
 
Matlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenMatlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenRachmaWardani2
 
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdfSlide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdfArisWidyoNugroho
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika
147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika
147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisikaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Pendahuluan1 (20)

persamaan logaritma .pptx
persamaan logaritma .pptxpersamaan logaritma .pptx
persamaan logaritma .pptx
 
Aplikasi integral
Aplikasi integralAplikasi integral
Aplikasi integral
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptxPERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Kalkulus 2
Kalkulus 2Kalkulus 2
Kalkulus 2
 
Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral Tentu
 
Matlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenMatlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogen
 
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdfSlide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensial
 
1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger
 
Turunan1
Turunan1Turunan1
Turunan1
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika
147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika
147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika
 

Pendahuluan1

  • 1. MEKANIKA KUANTUM FI 5003 Cakupan kuliah: - Review : Pers Schroedinger dan solusinya Teori gangguan bebas waktu Dinamika kuantum Aproksimasi WKB Operator dan aplikasinya dalam mekanika kuantum Metoda variasional dana aplikasinya dalam mekanika quantum: Atom Helium Metoda Hartree Fock Teori Gangguan bergantung waktu Hamburan Partikel sejenis Koreksi relativistik atom hidrogen
  • 2. Sistem Kuliah Research Based Learning • 60-70% Bahan kuliah disampaikan dengan tatap muka dikelas • Mahasiswa kemudian diminta mengerjakan 2 project RBL yang bersifat pendalaman dan penajaman terhadap topik tertentu yang masuk dalam cakupan kuliah Mekanika Kuantum secara kelompok • Progress RBL dipresentasikan mulai pekan ke 7 • Presentasi akhir RBL dilakukan pada pekan ke 14 dan 15
  • 3. Sistem Kuliah Research Based Learning (2) • Untuk mempertajam hasil RBL dapat digunakan metoda numerik baik menggunakan programming language ataupun yang lebih sederhana seperti MATLAB dan Excell • RBL bersifat napak tilas suatu paper di jurnal tertentu
  • 4. Sistem Kuliah Sistem Penilaian • • • • • • Ujian dilakukan 3 kali, diambil 2 terbaik Quiz dilakukan 4-6 kali PR diberikan 6-8 kali Tugas RBL Tugas-tugas lain seperti presentasi khusus dll Bobot : Ujian : 2 x 25%, RBL: 30%, Quiz : 10%, PR dll.:10% • A: >80, AB: 72.5-80, B:65-72.5,BC:57.5-65, C:50-57.5;
  • 5. Solusi Numerik Pers. Schroedinger • Mekanika quantum merupakan persoalan fisika yang memerlukan abstraksi cukup tinggi dalam memahaminya. • Untuk memudahkan memahaminya maka penggunaan simulasi merupakan pendekatan yang baik dan telah mulai banyak diterapkan. • Dalam makalah ini dibahas contoh pengembangan simulasi sistem kuantum relatif sederhana sebagai dasar untuk pengembangan pada tingkat kompleksitas yang lebih tinggi.
  • 6. Solusi Numerik Pers. Schroedinger(2) • Pemecahan masalah fisika kuantum secara simulasi/numerik dan penamilannya secara grafis merupakan suatu upaya untuk memudahkan proses belajar fisika kuantum. • Untuk melakukan simulasi sistem kuantum yang non-relativistik dan tak bergantung waktu kita perlu memecahkan persamaan Schroedinger bebas waktu sbb.
  • 8. Solusi Numerik Pers. Schroedinger(3)    2 2  − ∇ Ψ ( r ) + V ( r ) Ψ ( r ) = EΨ ( r ) 2m • • • Untuk persoalan tertentu biasanya potensial dari sistem sudah diketahui. Untuk persoalan dalam struktur atom atau inti maka fungsi gelombang dan energinya yang harus dicari. Namun dalam kasus lain energi telah diketahui sehingga yang perlu dicari adalah fungsi gelombangnya saja. Dengan diketahuinya fungsi gelombang maka kita dapat menghitung banyak besaran fisika lainnya seperti probabilitas keberadaan partikel, rapat arus probabilitas, dsb.
  • 9. Solusi Numerik Pers. Schroedinger(4) • Untuk memecahkan persamaan schroedinger di atas, persamaan tersebut kita diskritisasikan sbb. Misal untuk menyederhanakan masalah kita akan memecahkan persoalan partikel dalam kotak satu dimensi. Fungsi potensial terkait adalah  0 , untuk - a < x < a V ( x) =   ∞ , untuk lainnya 2 2      d − Ψ ( r ) + V ( r ) Ψ ( r ) = EΨ ( r ) 2 2m dx
  • 10. Diskritisasi (4) 1 2 3 4 i-1 i i+1 i+2 I-1 I  2 Ψi +1 − 2Ψi + Ψi −1 − + Vi Ψi = EΨi 2 2m ∆x 2m Ψi +1 = 2Ψi − Ψi −1 − 2 ( E − Vi ) 
  • 11. Solusi Iteratif • Untuk mencari nilai eigen sekaligus harga eigen maka pertama kita tebak nilai eigen enrergi terlebih dahulu. • Selanjutnya kita terapkan syarat batas. • Untuk partikel dalam kotak tentunya maka harga fungsi gelombang di ujung-ujung kotak adalah nol. • Selanjutnya karena kita masih memiliki konstanta bebas maka kita dapat menetapkan sebarang konstanta real di mesh terdekat dari salah satu batas. • Dengan ini maka kita dapat menggunakan perumusan sebelumnya untuk menghitung fungsi gelombang di mesh-mesh selanjutnya.
  • 12. Solusi Iteratif (2) • • Akhirnya kita akan menerapkan syarat batas berupa apakah fungsi gelombang menjadi nol di batas yang lain. Bila ini dipenuhi maka harga tebakan energi yang digunakan merupakan nilai eigen dari persamaan Schroedinger di atas, demikian juga harga ψi akan merupakan harga vektor eigen Algoritma perhitungannya adalah : Tebak harga energi eigen (misal mulai nilai terbesar atau terkecil) Tentukan fluks di mesh ke 0 adalah 0 dan mesh ke 1 adalah a Hitung mesh ke 2, 3, 4, dst. sampai mesh ke I+1 Bila mesh ke I+1 harganya nol berarti tebakan energi saat ini benar merupakan nilai eigen, bila tidak berarti tebakan energi sekarang bukan nilai iegen 5. Ulangi untuk harga energi yang berbeda untuk mencari nilai energi eigen atau nilai eigen berikutnya  1. 2. 3. 4.
  • 14. Schroedinger Wave Equation and Its Solution Zaki Su’ud
  • 15. Pers. Schrodinger • Pers. Schroedinger bergantung waktu: ∂Ψ ( x, t )  ∂ Ψ ( x, t ) i =− + V Ψ ( x, t ) 2 ∂t 2m ∂x 2 2
  • 16. Pemecahan dengan separasi variabel Ψ ( x, t ) = T (t )U ( x) ∂T (t )  2 ∂ 2u ( x ) i u ( x ) = −T (t ) + VT(t )u ( x) ∂t 2m ∂x 2  ∂T (t )   2 ∂ 2u ( x) i u ( x ) = − + Vu ( x) T(t ) 2 ∂t  2m ∂x    2 ∂ 2u ( x )  − + Vu ( x)  ∂T(t ) / ∂t  2m ∂x 2 i =  T(t ) u ( x)       ∂T(t ) / ∂t i =E T(t ) ∂T (t ) i = ET (t ) ∂t T (t ) = Ce −iEt /   2 ∂ 2u ( x) − + Vu ( x) = Eu ( x) 2m ∂x 2
  • 17. Persamaan Schroedinger Untuk keadaan tunak (Time indipendent) 2     2 − ∇ Ψ (r ) + V Ψ (r ) = EΨ (r ) 2m
  • 18. Laplacian di beberapa geometri ∂ 2Ψ ∂ 2Ψ ∂ 2Ψ ∇ Ψ = 2 + 2 + 2 (rectangular ) ∂x ∂y ∂z 2 1 ∂ ∂Ψ 1 ∂ 2Ψ ∂ 2Ψ ∇ 2Ψ = (ρ )+ 2 + 2 (cylindrical ) 2 ρ ∂ρ ∂ρ ρ ∂ϕ ∂z 1 ∂ 2 ∂Ψ 1 ∂ ∂Ψ 1 ∂ 2Ψ ∇2Ψ = 2 (r )+ 2 (sin θ )+ 2 2 ( spherical ) 2 r ∂r ∂r r sin θ ∂θ ∂θ r sin θ ∂ϕ
  • 19. SOLUSI PERSAMAAN SCHROEDINGER UNTUK KASUS 1 DIMENSI • • • • • Potensial kotak tak hingga Potensial tangga Potensial kotak/sumur potensial berhingga Terobosan potensial Osilator harmonik
  • 21. Potensial Kotak Tak hingga(2)  ∂ Ψ ( x) − + VΨ ( x) = EΨ ( x) 2 2m ∂x 2 2  ∂ Ψ ( x) − + Vo Ψ ( x) = EΨ ( x) 2 2m ∂x 2 ∂ Ψ ( x) 2m = − 2 ( E − Vo )Ψ ( x) 2 ∂x  Ψ ( x) = A cos(kx + ϕ o ) 2 2
  • 22. Potensial Kotak Tak hingga(3) 2m k= ( E − Vo ) 2  Syarat Batas Ψ (-a/2) = Ψ (a/2) = 0 Dengan pertimbangan simetri ϕ o = 0 Ψ ( x) = A cos(kx) Terapkan Syarat Batas A cos(ka / 2) = 0
  • 23. Potensial Kotak Tak hingga(4) 2m k= ( E − Vo ) 2  π ka / 2 = (2n + 1) 2 π k = (2n + 1) a 2m π2 ( E − Vo ) = (2n + 1) 2 2 2 a π 2 2 En = Vo + (2n + 1) 2 2ma 2 h2 2 En = Vo + (2n + 1) 8ma 2
  • 24. Potensial Kotak Tak hingga(5)
  • 26. Potential step (2) 0, x < 0 V ( x) =  Vo , x > 0 Untuk V konstant  2 ∂ 2 Ψ ( x) − + VΨ ( x) = EΨ ( x) 2 2m ∂x ∂ 2 Ψ ( x) 2m = − 2 ( E − V )Ψ ( x) 2 ∂x  Untuk x < 0 Ψ ( x) = e ikx + Re −ikx
  • 27. Potential step(3) • Arus netto ke kanan:  ∂Ψ ∂Ψ * j= (Ψ * − Ψ) 2im ∂x ∂x  j= [(e −ikx + R * e ikx )(ike ikx − ik Re −ikx ) − complex conj.] 2im k j= (1 − R 2 ) m
  • 28. Potential step(4) • Untuk x>0 Ψ2 = Te iqx 2m( E − Vo ) q= 2   ∂Ψ ∂Ψ * j= (Ψ * − Ψ) 2im ∂x ∂x q 2 j= T m
  • 29. Potential step(5) • Syarat Batas : Ψ1 (0) = Ψ2 (0) j (0) kiri = j (0) kanan Substitusi : 1+ R = T k q 2 (1 − R ) = T m m Diperoleh k −q R= k +q 2k T= k +q 2
  • 30. Sumur Potensial Berhingga E>0 V(x) E Vo x
  • 31. Sumur Potensial Berhingga(2) 0, x < −a  V ( x) = − Vo ,−a < x < a 0, X > a  Untuk V konstant  ∂ Ψ ( x) − + VΨ ( x) = EΨ ( x) 2 2m ∂x 2 ∂ Ψ ( x) 2m = − 2 ( E − V )Ψ ( x) 2 ∂x  2 2
  • 32. Sumur Potensial Berhingga(3) Solusi umum Ψ ( x) = e + Re ikx Ψ ( x) = Ae iqx −ikx + Be −iqx Ψ ( x) = Te , x > a ikx , x < −a ,− a < x < a
  • 33. Dengan Syarat batas e − ika ik (e Ae + Re −ika iqa ika + Be − Re ) = iq ( Ae ika + Be iq ( Ae = Ae − iqa iqa −iqa + Be = Te −iqa iqa −iqa − Be ) iqa ika ) = ikTe ika Hasil : (q 2 − k 2 ) sin 2qa R = ie − 2ika 2 2 2kq cos(2qa ) − i (q + k ) sin 2qa 2kq − 2 ika T =e 2kq cos(2qa ) − i (q 2 + k 2 ) sin 2qa
  • 34. Hal khusus bila E>>V & sin2qa=0 nπ  En = −Vo + 2 8ma 2 2 2
  • 35. Sumur Potensial Berhingga E<0 V(x) Vo x E
  • 36. Sumur Potensial Berhingga E<0 (2) Solusi umum Ψ ( x) = C1e kx + D1e − kx , x < −a Ψ ( x) = Aeiqx + Be −iqx ,−a < x < a Ψ ( x) = C2 e + D2 e kx − kx ,x > a Syarat batas : 1. Berhingga saat x = ±∞ ⇒ C1 = C2 = 0 2. Fungsi gelombang dan turunannya kontinu di batas x = -a dan x = a
  • 37. Sumur Potensial Berhingga E<0 (3) Ψ ( x) = C1e kx , x < −a Ψ ( x) = Ae iqx + Be −iqx ,−a < x < a Ψ ( x) = D2 e − kx , x > a Dengan syarat batas kedua : C1e − ka = Ae −iqa + Be iqa kC1e − ka = iqAe −iqa − iqBe iqa D2 e − ka = Ae iqa + Be −iqa − kD2 e − ka = iqAe iqa − iqBe −iqa iqAe −iqa − iqBe iqa k= Ae −iqa + Be iqa iqAe −iqa − iqBe iqa −k = Ae −iqa + Be iqa
  • 38. Sumur Potensial Berhingga E<0 (4) − iqa iqAe − iqBe −k = − iqa iqa Ae + Be sin( qa ) k =q = q tan qa cos(qa ) qa dapat dicari dan berharga diskrit 2m q= (E −V ) 2  2m k= (V − E ) 2  iqa
  • 40. Barier Potensial (2) 0, x < − a  V ( x) = Vo ,−a < x < a 0, X > a  Untuk V konstant  ∂ Ψ ( x) − + VΨ ( x) = EΨ ( x) 2 2m ∂x 2 ∂ Ψ ( x) 2m = − 2 ( E − V )Ψ ( x) 2 ∂x  2 2
  • 41. Barier Potensial (3) Solusi umum Ψ ( x) = e + Re ikx −ikx Ψ ( x) = Ae + Be qx , x < −a − qx ,− a < x < a Ψ ( x) = Te , x > a Syarat batas : ikx Fungsi gelombang dan turunannya kontinu di batas x = -a dan x = a
  • 42. Barier Potensial Dengan syarat batas di x = -a : e −ika ke + Re −ika = Ae ika − Rke ika − qa + Be = Aqe − qa qa − Bqe qa Dengan syarat batas di x = a : Te ika Tke = Ae + Be ika qa − qa = Aqe − Bqe qa − qa
  • 43. Barier Potensial e − ika + Re ika Ae − qa + Be qa = − ika ika ke − Rke Aqe − qa − Bqe qa Aqe qa − Bqe − qa k= Ae qa + Be − qa k ( Ae qa + Be − qa ) = Aqe qa − Bqe − qa A(k − q )e qa = − B (k + q )e − qa − (k + q )e − qa (q + k )e − 2 qa A= = B qa ( k − q )e (q − k ) Akhirnya diperoleh : 2kq - 2ika T=e 2kq cosh(2qa ) + i (k 2 − q 2 ) sinh 2qa
  • 45.
  • 46. Transmitansi 2 T =e G 1/ 2 b  2m  G = 2 2    1/ 2  Z1 Z 2 e  ∫ dr  r − E      R 2 1/ 2  2mZ1Z 2 e b   G = 2 2      2 π  2  1/ 2 R −  b    
  • 48. Delta Function Potential λ V ( x) = − δ ( x) 2ma 2 d Ψ λ 2 − k Ψ = − δ ( x)Ψ 2 dx a 2m E 2 k = 2  e − kx , x > 0  Ψ ( x) =  kx e , x < 0  2
  • 49. Continuity of the wave function +ε +ε d dΨ 2m  dΨ   dΨ  = ∫ dx 2 [V ( x) − E ] Ψ ( x)   −  = ∫ dx  dx ε  dx  −ε −ε dx dx −ε   dΨ   dΨ    −  = 0, for standard potential  dx ε  dx  −ε But for potential which include delta function : +ε 2m  dΨ   dΨ    −  = ∫ dx 2 [Voδ ( x − a ) − E ] Ψ ( x)  dx ε  dx  −ε −ε  2m  dΨ   dΨ    −  = 2 Vo Ψ (a )  dx ε  dx  −ε 
  • 50. Double Delta Function Potential  2λ V ( x) = − {δ ( x + a) + δ ( x − a )} 2ma d 2Ψ λ 2 − k Ψ = − {δ ( x + a ) + δ ( x − a )}Ψ 2 dx a 2m E 2 k = 2 For even solution : e − kx , x > a  Ψ ( x) =  A cosh(kx),−a < x < a e kx , x < − a 
  • 51. Double Delta Function Potential − ka e = A cosh ka Applying derivative condition in x = a (symmetric case) λ − ka − ka − ke − Ak sinh ka = − e a Eigen value condition : λ tanhka = −1 ka 2ka − 2 ka e = −1 λ
  • 52. For odd solution: e − kx , x > a  Ψ ( x) =  A sinh( kx),−a < x < a e kx , x < − a  e − ka = A sinh ka Applying derivative condition in x = a λ − ka − ke − Ak cosh ka = − e a Eigen value condition : λ coth(ka) = −1 ka 2ka = λ − λe −λ − ka
  • 53. Osilator Harmonik  2 d 2Ψ 1 − + kx 2 Ψ EΨ = 2 2m dx 2 Changing the variable : k ω= m 2E ε= ω mω y =x  d 2Ψ +(ε −y 2 ) Ψ 0 = 2 dy
  • 54. Osilator harmonik, kondisi asimtotik As y → ∞ : 2 d Ψo 2 − y Ψo = 0 2 dy 2 Ψo ( y ) = e − y2 / 2 Definisikan h(y) sehingga : Ψ (y) = h(y)e 2 − y2 / 2 d h( y ) dh( y ) − 2y + (ε − 1)h( y ) = 0 2 dy dy
  • 55. Osilator harmonik, solusi deret ∞ h( y ) = ∑ am y m m =0 Setelah memasukkan deret ini ke persamaan diferensial di atas maka kita mendapatkan rumus rekursi berikut : (m + 1)(m + 2)a m + 2 = ( 2m − ε + 1)am Untuk sembarang harga ε , untuk harga m yang besar (misal m > N) : 2 am m Dengan demikian, maka solusinya dapat diaproksimasi menjadi a m+2 ≈ 2 N +2 22 h(y) = (polinomial y) + a N [ y + y + y N + 4 + ...] N N ( N + 2) Deret di atas dapat dituliskan sebagai : N  ( y 2 ) N / 2−1 ( y 2 ) N / 2 ( y 2 ) N / 2+1  N a N y ( − 1)!  + + + ... 2  ( N / 2 − 1)! ( N / 2)! ( N / 2 + 1)!  2
  • 56. Osilator harmonik, solusi deret Bila kita tuliskan N = 2k  ( y 2 ) k −1 ( y 2 ) k ( y 2 ) k +1  y (k − 1)!  + + + ...  (k − 1)! (k )! (k + 1)!   y2  ( y 2 )2 ( y 2 ) k − 2  2 2 = y (k − 1)! e − 1 + y + + ... +  2! (k − 2)!   Hasil ini dimasukkan ke rumus rekursi dan agar rekursi terhenti maka 2 ε = 2N + 1 Dengan ini rumus rekursinya menjadi N ( N − 2)...( N − 2k + 4)( N − 2k + 2) a 2k = (−2) k ao (2k )! ( N − 1)( N − 3)...( N − 2k + 3)( N − 2k + 1) a 2k +1 = (−2) k a1 (2k + 1)!
  • 57. Osilator harmonik, solusi deret: Rangkuman • Ada sejumlah eigen value yang diskrit dan berjarak sama: 1 E n = ω ( n + ) 2 • Sifat Polinomial Hermit: a.l. memenuhi 2 d H n ( y) dH n ( y ) − 2y + 2nH n ( y ) = 0 2 dy dy
  • 58. Karakteristik Polinomial Hermit H n +1 − 2 yH n + 2nH n −1 = 0 dH n H n +1 + − 2 yH n = 0 dy zn 2 zy − z 2 ∑ H n ( y) n! = e n H n ( y ) = (−1) n e y ∞ 2 d n − y2 e n dy Normalisasi : ∫ dye H n ( y ) 2 = 2 n n! π -∞ -y2
  • 59. Contoh Polinomial Hermit H o ( y) = 1 H1 ( y ) = 2 y H 2 ( y) = 4 y − 2 2 H 3 ( y ) = 8 y − 12 y 2 H 4 ( y ) = 16 y − 48 y + 12 4 2 H 5 ( y ) = 32 y − 160 y + 129 y 5 3