SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
FKH UNTB   DJUBAIDIN ABIDIN, MM,   1
                    Ir.
FKH UNTB   DJUBAIDIN ABIDIN, MM,   2
                    Ir.
ANALISA USAHA TANI

• Tujuan Pemeliharaan sapi potong :
a. Usaha pembibitan untuk menghasilkan anakan.
b. Penggemukan , menghasilkan daging, dengan usaha
   sampingan pupuk kandang
Tujuan akhir : mendapatkan keuntungan secara
   ekonomis yaitu dengan mengorbankan (biaya) yang
   tertentu utk mendapatkan keuntungan yang
   optimal. Utk itu diperlukan analisa usaha finansial.



FKH UNTB          DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                   3
                           Ir.
Pengertian
Analisa usaha tani (finansial)

• Yaitu proses perhitungan tentang
  besarnya seluruh biaya (pengeluaran)
  yang diperlukan dalam suatu proses
  produksi, penerimaan dan pendapatan
  yang akan diperoleh dari usaha
  produksi tersebut.



FKH UNTB     DJUBAIDIN ABIDIN, MM,   4
                      Ir.
TUJUAN ANALISA USAHA TANI

1. Utk mengetahui Modal yang dibutuhkan.
2. Utk mengetahui keuntungan (proyeksi)
3. Utk menghitung resiko/hambatan shg dapat
   diantisipasi.
4. Utk melakukan kegiatan efisiensi niaya usaha utk
   meningkatkan pendapatan.




FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                 5
                         Ir.
PERSYARATAN ANALISA
                FINANSIAL

1. PENGUASAAN TEKNOLOGI.
2. TERSEDIANYA INFORMASI DAN DATA HASIL
   PENCATATAN KEGIATAN USAHA.
3. PENGUASAAN INFORMASI DAN DATA PASAR
   BARANG DAN JASA




FKH UNTB       DJUBAIDIN ABIDIN, MM,   6
                        Ir.
TAHAPAN ANALISIS :

1, MENETAPKAN RENCANA/SKALA PRODUKSI
   DAN JENIS USAHA.
2. MENGHITUNG BIAYA (COST)
3. MENGHITUNG PENERIMAAN (REVENUE)
4. MENGHITUNG PENDAPATAN (INCOME)
5. MELAKUKAN ANALISA KELAYAKAN USAHA




FKH UNTB      DJUBAIDIN ABIDIN, MM,    7
                       Ir.
BIAYA USAHA :

Adalah seluruh pengeluaran dana (korbanan ekonomi)
  yang diperhitungkan utk keperluan usaha.
Biaya usaha dikelompokkan dalam 2 :
1. Biaya Investasi harta tetap.(kanfang, mesin,
   alat,listrik, sumur dll)
2. Biaya operasional usaha, dibagi :
a. Biaya usaha (biaya tetap).
b. Biaya pokok produksi (biaya tidak tetap)


FKH UNTB         DJUBAIDIN ABIDIN, MM,               8
                          Ir.
BIAYA TETAP (Fixed Cost /FC)

• Yaitu seluruh biaya operasional yang dikeluarkan
  dlm proses produksui utk menghasilkan suatu
  produk yang besarnya tetap (konstan), TIDAK
  DIPENGARUHI, oleh jumlah produk yang
  dihasilkan. Mis : sewa tanah, gaji karyawan tetap,
  gaji pengelola, iuran wajib keamanan, biaya
  penyusutan harta tetap..
• Biaya tersebut secara tetap dikeluarkan walaupun
  usaha sedang tidak beroperasi/berproduksi.


FKH UNTB         DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                 9
                          Ir.
BIAYA POKOK PRODUKSI
              (Variable Cost/VC)

• Seluruh biaya yang harus dikeluarkan dlm proses
  produksi utk menghasilkan suatu produk yang
  besarnya tidak tetap dan DIPENGARUHI, oleh
  jumlah produk yang dihasilkan.
• Misal : pembelian sapi bakalan, pakan (hijauan dan
  konsentrat), obat2an, IB, tenaga harian, bahan
  bakar




FKH UNTB         DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                 10
                          Ir.
BIAYA PENYUSUTAN

• Hanya diperhitungkan terhadap investasi harta
  tetap.
• Biaya penyusutan : biaya yang harus dikeluarkan
  dan diperuntukkan sebagai pengganti investasi
  harta tetap, yang pada waktu tertentu tidak dapat
  digunakan lagi atau rusak. Dal;am analiasis finansial
  biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap.
• Rumus : Nilai awal dikurangi Nilai akhir dibagi
  jangka usaha ekonomi


FKH UNTB         DJUBAIDIN ABIDIN, MM,               11
                          Ir.
TOTAL BIAYA (Total cost/TC)

• Yaitu hasil penjumlahan dari Biaya Usaha (biaya
  tetap/FC) ditambah Biaya Pokok (biaya tidak
  tetap/VC).


• Total biaya (TC) = biaya tetap (FC) + biaya tidak
  tetap (VC).


• PENERIMAAN USAHA (Revenue = R)
• Yaitu jumlah nilai uang(rupiah) yang diperhitungkan
  dari seluruh produk yang laku dijual.
FKH UNTB         DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                12
                          Ir.
REVENUE = R

• Hal ini dapat dimengerti karena tidak semua
  produk semua dapat terjual dikarenakan rusak,
  cacat, dikonsumsi sendiri dll.
• Dengan demikian Penerimaan (R) merupakan Hasil
  perkalian antara Jumlah produk (Q) yang terjual
  dengan Harga (P).
• Harga (P) yang dipergunakan adalah harga pasar.
• Penerimaan ® = Q x P



FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,               13
                         Ir.
PENDAPATAN USAHA
               (Income = I)

• Yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperoleh
   pelaku usaha, setelah Penerimaan (R= Revenue)
   dikurangi dengan seluruh biaya atau Total Biaya
   (TC = Total Cost).
• Pendapatan usaha disebut juga dengan Laba Usaha.
• Rumus : I = R – TC,
• Pendapatan?laba usaha dibedakan menjadi 3 (tiga):
1. Pendapatan laba kotor.
2. Pendapatan laba usaha dan
3. Pendapatan laba bersih
FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,            14
                         Ir.
• Pendapatan Laba Kotor adalah penerimaan usaha
  dikurangi biaya pokok produksi atau biaya tidak
  tetap, sehingga Rumus ; I = R – VC.
• Pendapatan Laba Usaha, adalah laba kotor
  dikurangi Biaya Usaha dan Biaya Penyusutan.
  sehingga Rumus : Laba Usaha = Laba kotor – (biaya
  usaha + biaya penyusutan).
. Pendapatan bersih (laba bersih = benefit) adalah
  laba usaha yang telah dikurangi dengan pajak-
  pajak, bunga bank dan pajak lain yang berlaku.
Laba bersih = laba Usaha –(pajak + bunga bank)



FKH UNTB         DJUBAIDIN ABIDIN, MM,            15
                          Ir.
HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) dan
   HARGA JUAL PRODUKSI (HJP)

• Sehari hari kita kenal : harga pasar, harga pokok
  produksi dan harga jual produksi.
• Harga pasar : harga suatu barang yang dihasilkan dari
  mekanisme pasar tertentu.
• Harga pokok produksi (HPP) merupakan harga suatu
  barang yang dapat ditentukan dan dikontrol oleh
  produsen
• Harga jual produksi (HJP) merupakan harga suatu
  barang yang diharapkan oleh produsen utk mendapatkan
  keuntungan dgn mempertimbangkan faktor ekonomi.

FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,           16
                         Ir.
• Harga Pokok Produksi (HPP) adalah besarnya nilai
  korbanan (biaya) yang dikeluarkan utk
  menghasilkan satu unit produksi tertentu. Dgn
  demikian HPP dapat dihitung dengan cara membagi
  Total Biaya dengan Jumlah produk yang dihasilkan.
• Harga Jual Produksi (HJP)
• HJP = HPP + (% keuntungan x HPP)




FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,             17
                         Ir.
ANALISA KELAYAKAN USAHA

1. Break event point/BEP = Titik Pulang Pokok.
a. BEP Unit.
b. BEP Harga
2. R/C Ratio
3. B/C Ratio
4. Payback ratio
5. ROI Return on Investment=laba atas investasi



FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,             18
                         Ir.
ANALISAA KELAYAKAN USAHA

• Analisa kelayakan usaha penting dilakukan oleh
  produsen guna menghindari kerugian dan untuk
  pengembangangan serta kelangsungan usaha.
• Secara finansial kelayakan usaha dapat dianalisis
  menggunakkan beberapa indikator pendekatan alat
  analisis, seperti : BEP(Break event point)= titik
  pulang pokok, Revenue- Cost ratio (R/C ratio),
  Benefit-Cost ratio (B/C ratio), Payback Period,
  Return On Invenstment (ROI).


FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,            19
                         Ir.
BREAK EVENT POINT (BEP)
= Titik Pulang Pokok.

• BEP adalah situasi dimana suatu usaha tidak
  mendapatkan keuntungan tetapi juga tidak
  menderita kerugian usaha.
• Ditinjau dari sisi Pengelola, situasi BEP bukan
  berarti merugi secara keuangan, hanya saja dari
  segi waktu mereka rugi karena selama produksi
  (usaha) tidak memperoleh pendapatan lebih
  sebagai keuntungan usaha.
• Ada 2 pendekatan penetapan BEP, yaitu : BEP Unit
  dan BEP Harga.

FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,           20
                         Ir.
A. BEP UNIT:

• BEP Unit yaitu jumlah produksi (unit) yang
  dihasilkan dimana produsen pada posisi tidak rugi
  dan tidak untung.
• Dengan kata lain BEP satuan menjelaskan jumlah
  produksi minimal yang harus dihasilkan oleh
  produsen.
•               Total Biaya
• BEP Unit = -------------------
•             Harga Jual per unit

FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,            21
                         Ir.
• Ilustrasi BEP Unit:
  Apabila diketahui hasil perhitungan BEP Unit = 10
  unit, maka apabila produsen memproduksi kurang
  dari 10 unit, maka akan rugi atau tidak layak,
  sebaliknya apabila mampu memproduksi lebih dari
  10 Unit, maka akan diperoleh keuntungan atau
  disebut layak.




FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,            22
                         Ir.
B. BEP HARGA.

• BEP Harga yaitu tingkat atau besarnya harga per
  unit suatu produk yang dihasilkan produsen pada
  posisi tidak untung dan tidak rugi.
• Dengan kata lain BEP harga menjelaskan besarnya
  harga jual minimal per unit barang yang ditetapkan
  produsen.
•                Total Biaya
• BEP Harga = ------------------
•               Jumlah Produksi

FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,             23
                         Ir.
• Ilustrasi BEP Harga :
• Diketahui hasil perhitungan BEP Harga = Rp 10,-,
  maka apablia produsen memperoduksi dengan HPP
  kurang dari Rp 10,-, maka akan rugi dan atau tidak
  layak, sebaliknya apabila HPP lebih besar dari Rp
  10,- maka akan diperoleh keuntungan atau layak,




FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,             24
                         Ir.
REVENUE – COST RATIO
(R/C Ratio)

• R/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukkan
  perbandingan antara Penerimaan Usaha (Revenue =
  R), dengan Total Biaya (Cost = C),
• Dalam batasan besaran nilai R/C dapat diketahui
  apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak
  menguntungkan.
• Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu usaha
  akan mendapatkan keuntunngan apabila penerimaan
  lebih besar dibandingkan dengan biaya usaha.


FKH UNTB       DJUBAIDIN ABIDIN, MM,           25
                        Ir.
• Ada 3 kemungkinan yang diperoleh dari
   perbandingan antara Penerimaan (R) dengan Biaya
   (C), yaitu ; R/C = 1, R/C > 1 dan R/C < 1.
• Namun demikian oleh karena adanya unsur
   keuntungan sebesar 0,3, maka analisis kelayakan
   usaha dari R/C ratio adalah :
a. R/C = 1,3 = BEP.
b. R/C > 1,3 = Layak/untung
c. R/C < 1,3 = Tidak layak/rugi

FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,           26
                         Ir.
B/C RATIO

• B/C Ratio adalah besaran nilai yang menunjukkan
   perbandingan antara Laba Bersih (Benefit= B)
   dengan Total Biaya (Cost = C).
• Dalam batasan besaran nilai B/C ratio dapat
   diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau
   tidak menguntungkan.
• Oleh karena adanya unsur keuntungan 0,3, maka
   analisis kelayakan dari B/C ratio adalah :
a. B/C > 0,3 = layak/ untung.
b. B/C = 0,3 = BEP
c, B/C < 0.3 = tidak layak/rugi
FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,            27
                         Ir.
PAYBACK PERIOD

• Payback    Period   adalah    kemampuan      suatu
  Perusahaan    didalam    mengembalikan      semua
  modal/investasi yang ditanam. Payback dinyatakan
  dalam satuan Waktu, misal Bulan atau Tahun.
• Payback period digunakan sebagai salah satu
  pertimbangan yang melengkapi dalam menganalisis
  kelayakan suatu usaha, karena dari Payback
  periode    dapat    diketahui     jangka    waktu
  pengembalain seluruh modal investasi.
• Semakin pendek waktu pengembalian…….

FKH UNTB        DJUBAIDIN ABIDIN, MM,             28
                         Ir.
• Semakin pendek waktu pengembalian maka semakin
   layak suatu usaha, hal ini berarti pula, akan
   semakin besar laba bersih yang diperoleh
   Perusahaan.
                     Investasi Harta Tetap
• Payback Period = -------------------------
                    Laba bersih + Penyusutan
Ilustrasi :
Hasil hitungan payback period didapatka nilai 2,
   berarti usaha mampu mengembalikan modal
   investasi dalam jangka waktu 2 tahun.
FKH UNTB       DJUBAIDIN ABIDIN, MM,          29
                        Ir.
RETURN ON INVESTMENT/ROI
        (Laba atas Investasi)

• Laba atas investasi (ROI) adalah perbandingan
  antara laba bersih dengan uang yang di
  investasikan.
•                 Laba Bersih
• ROI = --------------------------------- X 100 %
          Biaya Investasi Harta Tetap




FKH UNTB       DJUBAIDIN ABIDIN, MM,           30
                        Ir.
• Ilustrasi ROI :
• Bapak Amat seorang peternak, menginvestasikan
  modal/uang dalam usaha penggemukan sapi potong.
  Dari modal yang di investasikan sebesar Rp 100
  juta,-
• Bapak Amat memperoleh keuntungan (laba)
  sebesar Rp 15 juta, maka Laba atas Investasi
  (ROI) =
                 15.000.000,-
  ROI       = ------------------- X 100 % = 15 %
FKH UNTB
               100.000.000,-
                 DJUBAIDIN ABIDIN, MM,           31
                        Ir.
• Untuk mempermudah analisis finansial, maka di
   dalam      perhitungan biaya, penerimaan, dan
   pendapatan usaha, dapat menggunakan bantuan
   tabel/instrumen analisis finansial yang terdiri dari;
1. Analisis Modal dan
2. Proyeksi Laba Rugi, sebagai berikut :




FKH UNTB          DJUBAIDIN ABIDIN, MM,               32
                           Ir.
ANALISIS MODAL
Rencana produksi :
Tujuan usaha     ;
Volume/jumlah    ;

N0   Uraian                      Volume         Harga    Jumlah
                                                satuan   harga
A.   INVESTASI HARTA TETAP

     1. Bangunan
     2. Peralatan
     3. Sarana Pendudkung
B.   BIAYA OPERASIONAL

   1. Biaya Pokok (biaya tidak tetap)
   1.1. Bibit sapi.
   1.2. Pakan hijauan.
   1.3. Pakan konsentrat
   1.4. Vitamin dan obat2an
   1.5. Upah tenaga kerja harian
   1.6. dll
   Total Biaya Produksi
   2. Biaya Usaha (Biaya Tetap)
   2.1. Gaji Pengelola
   2.2.Gaji tenaga kerja tetap.
   2.3.Sewa tanah dst
FKH UNTB usaha
   Total Biaya              DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                 33
   TOTAL BIAYA OPERASIONAL            Ir.
PROYEKSI LABA - RUGI

 NO   URAIAN                                            JUMLAH
 .
      Rencana produksi                                  …….. Ekor/unit

 A.   PENERIMAAN (Hasil Penjualan)                      Rp……..
      1.…………… x Rp                                      Rp
      2.…………… x Rp.                                     Rp
      3.…………… x Rp                                      Rp
      JUMLAH PENERIMAAN                                 Rp …….

 B.   BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak tetap)          Rp ………….
      1.Bibit sapi.                                     Rp
      2.Pakan Hijauan.                                  Rp
      3.Pakan Konsentrat                                Rp
      4.Vitamin dan obat2an                             Rp
      5.Upah tenaga harian lepas                        Rp
      JUMLAH BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak Tetap)   Rp…………..
 C.   LABA KOTOR ( A – B)                               RP …………..

 D.   BIAYA USAHA (Biaya Tetap)                         Rp ………….
      1.Gaji pengelola.                                 RP
      2.Gaji tenaga kerja tetap                         RP
      3.Sewa tanah dst                                  RP
      JUMLAH BIAYA USAHA (Biaya Tetap)                  RP
      Biaya Penyusutan Investasi harta tetap            RP
      TOTAL BIAYA USAHA SETELAH PENYUSUTAN              RP …………..


FKH UNTB                     DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                       34
                                      Ir.
Lanjutan Proyeksi Laba Rugi ……….




NO    URAIAN                                                                  JUMLAH

E.    TOTAL BIAYA (B + D)                                                     RP…………
F.    LABA USAHA (C – D)                                                      RP ………..
G     BUNGA BANK (Kredit)                                                     RP…………
H.    LABA SEBELUM PAJAK (F – G)                                              RP…………
I     PAJAK PENGHASILAN (PPH) DLL                                             RP ………..
J.    LABA BERSIH (H – I)                                                     RP ………..
      ANALISA USAHA :

      1.   R/C Ratio = A/D x 100 % = ……….
      2.   B/C Ratio = J/D x 100 % = ………
      3.   BEP Unit = TC/Harga per unit = ………
      4.   BEP Harga= TC/ Jumlah produksi = ………
      5.   Payback period = Investasi harta tetap / (benefit + penyusutasn)
      6.   ROI = benefit / Investasi harta tetap




FKH UNTB                          DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                                  35
                                           Ir.
Diskusikan di dalam kelompok.


Bapak Amat merencanakan usaha penggemukan sapi potong sebanyak 5 ekor setiap periode. Satu periode
    penggemukan memerlukan waktu 3 bulan. Untuk itu Bapak Amat menyiapkan dana untuk kegiatan
    tersebut sebagai berikut :
1.   Membangun kandang 1 unit untuk 5 ekor senilai Rp 4.500.000,-
2.   Perlaatan kandang 1 paket Rp 200.000,-
3.   Sarana pendukung (sumur, drainase dll) 1 unit senilai Rp 1.000.000,-
4.   Pembelian sapi bakalan per ekor Rp 5.000.000,-
5.   Pembelian pakan hijauan 25 kg/ekor/hari a’ Rp 200,-
6.   Pembelian pakan konsentrat 2,5 kg/ekor/hari a’ Rp2.000,-
7.   Biaya kesehatan selama 3 bulan/ekor a ‘ Rp 25.000,-
8.   Upah tenaga kerja harian perbulan Rp 120.000,-
9.   Biaya listrik/penerangan setiap bulan Rp 120.000,-
10. Gaji pengelola 1 Orang perbulan a’ Rp 500.000,-
11. Sewa tanah 0,05 ha/tahun a’ Rp 12.000.000,
PERTANYAAN ;




FKH UNTB                           DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                                      36
                                            Ir.
PERTANYAAN :
1.   Buatkan tabel analisis modal.
2.   Buatkan tabel laba rugi
3.   Hitunglah analisa usaha dari penggemukan sapi tersebut :
     a. R/C ratio
     b. B/C Ratio.
     c. BEP Unit.
     d. EP Harga
     e. Payback period.
     f. ROI


SELAMAT BEKERJA.


.



FKH UNTB                             DJUBAIDIN ABIDIN, MM,      37
                                              Ir.
Contoh : ANALISIS MODAL
Rencana produksi : 3 bulan
Tujuan usaha     ; Penggemukan sapi
Volume/jumlah    ; 5 ekor/periode

N0   Uraian                               Volume          Harga         Jumlah
                                                          satuan        harga
A.   INVESTASI HARTA TETAP

     1. Bangunan                          1 unit          4.500.000,-   4.500.000,
     2. Peralatan                         1 paket           300.000,-     300.000.
     3. Sarana Pendudkung                 1 unit          1.000.000,-   1.000.000.
     TOTAL INVESTASI                                                    5.800.000,-

B.   BIAYA OPERASIONAL

     1. Biaya Pokok (biaya tidak tetap)
     1.1. Bibit sapi.                     5 Ekor          5.000.000,    25.000.000.
     1.2. Pakan hijauan.                  25 kg/ek/hari         200.     2.250.000.
     1.3. Pakan konsentrat                2,5kg/ek/hari       2.800.     3.150.000.
     1.4. Vitamin dan obat2an             5 ekor             25.000,       125.000.
     1.5. Upah tenaga kerja harian        4 OH/bulan         30.000.       360.000.
     1.6. Penerangan                      3                  20.000.       360.000.

     Total Biaya Produksi                                               31.245.000.
     2. Biaya Usaha (Biaya Tetap)
     2.1. Gaji Pengelola                  1 OB               500.000.    1.500.000.
     2.2.Gaji tenaga kerja tetap.         0                   0             0
     2.3.Sewa tanah dst                   0,05 Ha/tahun   12.000.000.      300.000.
PROYEKSI LABA - RUGI

 NO   URAIAN                                             JUMLAH
 .
      Rencana produksi                                   5 Ekor/unit

 A.   PENERIMAAN (Hasil Penjualan)
      1.Penjualan sapi 5 ek x Rp 7.000.000,              Rp 35.000.000.
      2. Penjualana pupuk kandang= 5x 90 x 6 x Rp 500,   Rp 1.350.000,
      JUMLAH PENERIMAAN                                  Rp 36.350.000.

 B.   BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak tetap)
      1.Sapi bakalan                                     Rp 25.000.000.
      2.Pakan Hijauan.                                   Rp 2.250.000
      3.Pakan Konsentrat                                 Rp 3.150.000.
      4.Vitamin dan obat2an                              Rp     125.000,
      5.Upah tenaga harian lepas                         Rp     360.000.
      6.Penerangan                                       Rp     360.000.
      JUMLAH BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak Tetap)    Rp 31.245.000,
 C.   LABA KOTOR ( A – B)                                RP   5.105.000

 D.   BIAYA USAHA (Biaya Tetap)
      1.Gaji pengelola.                                  RP    1.500.000.
      2.Gaji tenaga kerja tetap                          RP-      0,-
      3.Sewa tanah dst                                   RP       300.000
      JUMLAH BIAYA USAHA (Biaya Tetap)                   RP     1.800.000.
      Biaya Penyusutan Investasi harta tetap             RP       290.000
      TOTAL BIAYA USAHA SETELAH PENYUSUTAN               RP     2.090.000.


FKH UNTB                       DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                      39
                                        Ir.
Lanjutan Proyek Laba Rugi ……….




NO    URAIAN                                                                        JUMLAH

E.    TOTAL BIAYA (B + D)                                                           RP 33.335.000,-
F.    LABA USAHA (C – D)                                                            RP   3.015.000,-
G     BUNGA BANK (Kredit)                                                           RP      500.000
H.    LABA SEBELUM PAJAK (F – G)                                                    RP    2.514.000
I     PAJAK PENGHASILAN (PPH) DLL                                                   RP     0
J.    LABA BERSIH (H – I)                                                           RP    2.514.975
      ANALISA USAHA :

      1.   R/C Ratio = A/D x 100 % = 1,08
      2.   B/C Ratio = J/D x 100 % = 0,08
      3.   BEP Unit = TC/Harga per unit = 4,44
      4.   BEP Harga= TC/ Jumlah produksi = 6.667.000,-
      5.   Payback period = Investasi harta tetap / (benefit + penyusutsn) = 2,07
      6.   ROI = benefit / Investasi harta tetap = 0,433616 = 43,36 %




FKH UNTB                          DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                                                40
                                           Ir.
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TAHUN 2013
MATA KULIAH ; KEWIRAUSAHAAN.
WAKTU        ; 90 Menit.

Bapak Amat merencanakan usaha penggemukan sapi potong sebanyak 5 ekor setiap periode. Satu periode
    penggemukan memerlukan waktu 3 bulan. Untuk itu Bapak Amat menyiapkan dana untuk kegiatan
    tersebut sebagai berikut :
1.   Membangun kandang 1 unit untuk 5 ekor senilai Rp 4.500.000,-
2.   Perlaatan kandang 1 paket Rp 200.000,-
3.   Sarana pendukung (sumur, drainase dll) 1 unit senilai Rp 1.000.000,-
4.   Pembelian sapi bakalan per ekor Rp 5.000.000,-
5.   Pembelian pakan hijauan 25 kg/ekor/hari a’ Rp 200,-
6.   Pembelian pakan konsentrat 2,5 kg/ekor/hari a’ Rp2.000,-
7.   Biaya kesehatan selama 3 bulan/ekor a ‘ Rp 25.000,-
8.   Upah tenaga kerja harian perbulan Rp 120.000,-
9.   Biaya listrik/penerangan setiap bulan Rp 120.000,-
10. Gaji pengelola 1 Orang perbulan a’ Rp 500.000,-
11. Sewa tanah 0,05 ha/tahun a’ Rp 12.000.000,
PERTANYAAN ;




FKH UNTB                           DJUBAIDIN ABIDIN, MM,                                      41
                                            Ir.
PERTANYAAN :
1.   Buatkan tabel analisis modal.
2.   Buatkan tabel laba rugi
3.   Hitunglah analisa usaha dari penggemukan sapi tersebut :
     a. R/C ratio
     b. B/C Ratio.
     c. BEP Unit.
     d. EP Harga
     e. Payback period.
     f. ROI


SELAMAT BEKERJA.


.



FKH UNTB                             DJUBAIDIN ABIDIN, MM,      42
                                              Ir.

More Related Content

What's hot

Analisis studi kelayakan
Analisis   studi  kelayakanAnalisis   studi  kelayakan
Analisis studi kelayakan
wika_wibowo
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Eka Wahyuliana
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukm
iraf50
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
Ayi Suwandi
 
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
Beleke MetAll
 
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume labaEstimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Iffa Tabahati
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPV
Kenny Firdaus
 

What's hot (20)

Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen Biaya
 
Pengambilan keputusan taktis
Pengambilan keputusan taktisPengambilan keputusan taktis
Pengambilan keputusan taktis
 
Analisis studi kelayakan
Analisis   studi  kelayakanAnalisis   studi  kelayakan
Analisis studi kelayakan
 
Bab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial
Bab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan ManajerialBab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial
Bab. 11 Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Analisis Biaya Volume Laba.pptx
Analisis Biaya Volume Laba.pptxAnalisis Biaya Volume Laba.pptx
Analisis Biaya Volume Laba.pptx
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukm
 
1. Capital Budgeting.ppt
1. Capital Budgeting.ppt1. Capital Budgeting.ppt
1. Capital Budgeting.ppt
 
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
 
Analisis keputusan
Analisis keputusanAnalisis keputusan
Analisis keputusan
 
PPT Materi Biaya Produksi
PPT Materi Biaya ProduksiPPT Materi Biaya Produksi
PPT Materi Biaya Produksi
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
 
Biaya Siklus Hidup Aset (Life Cycle Costing_LCC) _Materi Training "ASSET LIF...
Biaya Siklus Hidup Aset (Life Cycle Costing_LCC)  _Materi Training "ASSET LIF...Biaya Siklus Hidup Aset (Life Cycle Costing_LCC)  _Materi Training "ASSET LIF...
Biaya Siklus Hidup Aset (Life Cycle Costing_LCC) _Materi Training "ASSET LIF...
 
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
 
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahAkuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
 
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume labaEstimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPV
 
PPT Proposal pengabdian 2020
PPT Proposal pengabdian 2020PPT Proposal pengabdian 2020
PPT Proposal pengabdian 2020
 

Viewers also liked

Analisis usaha tani jagung
Analisis usaha tani jagungAnalisis usaha tani jagung
Analisis usaha tani jagung
Irenius Sondy
 
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
anrionti
 
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatik
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatikAnalisis kelayakan usaha produk minyak aromatik
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatik
Hermanto Munthe
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi
Licia Dewi
 
Glosarium pemerintahan
Glosarium pemerintahanGlosarium pemerintahan
Glosarium pemerintahan
Ilham Ismail
 
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineralMetabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Edihard'x Rider
 
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakBuku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Riswansyah Yusup
 

Viewers also liked (20)

Pakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhPakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkh
 
cost-benefit analysis
cost-benefit analysiscost-benefit analysis
cost-benefit analysis
 
Analisis usahatani
Analisis usahataniAnalisis usahatani
Analisis usahatani
 
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat TangiblePerhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
 
MATERI TAMBAHAN ANALISIS USAHA TANI
MATERI TAMBAHAN ANALISIS USAHA TANIMATERI TAMBAHAN ANALISIS USAHA TANI
MATERI TAMBAHAN ANALISIS USAHA TANI
 
15 Alasan Harus ke Pradika Rabbit
15 Alasan Harus ke Pradika Rabbit15 Alasan Harus ke Pradika Rabbit
15 Alasan Harus ke Pradika Rabbit
 
Analisis usaha tani jagung
Analisis usaha tani jagungAnalisis usaha tani jagung
Analisis usaha tani jagung
 
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
 
Analisa usaha tani padi
Analisa usaha tani padiAnalisa usaha tani padi
Analisa usaha tani padi
 
Tabel nutrisi
Tabel nutrisiTabel nutrisi
Tabel nutrisi
 
Zat Anti Nutrisi
Zat Anti NutrisiZat Anti Nutrisi
Zat Anti Nutrisi
 
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatik
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatikAnalisis kelayakan usaha produk minyak aromatik
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatik
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi
 
margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Glosarium pemerintahan
Glosarium pemerintahanGlosarium pemerintahan
Glosarium pemerintahan
 
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineralMetabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
 
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakBuku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
 
Benefit Cost Ratio Persentasi
Benefit Cost Ratio PersentasiBenefit Cost Ratio Persentasi
Benefit Cost Ratio Persentasi
 
Buku Glosarium Kesos
Buku Glosarium KesosBuku Glosarium Kesos
Buku Glosarium Kesos
 
Pengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan PartisipatifPengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
 

Similar to Analisa usaha tani fkh 2012

Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Ahmad Rudi
 

Similar to Analisa usaha tani fkh 2012 (20)

PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxPP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
 
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
 
Bussines plan
Bussines planBussines plan
Bussines plan
 
BEP.pptx
BEP.pptxBEP.pptx
BEP.pptx
 
bep- (1).pptx
bep- (1).pptxbep- (1).pptx
bep- (1).pptx
 
Menghitung BEP usaha makanan Daerah.pptx
Menghitung BEP usaha makanan Daerah.pptxMenghitung BEP usaha makanan Daerah.pptx
Menghitung BEP usaha makanan Daerah.pptx
 
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptxperan Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
 
TEORI BIAYA PRODUKSI
TEORI BIAYA PRODUKSITEORI BIAYA PRODUKSI
TEORI BIAYA PRODUKSI
 
Analisa usahatani
Analisa usahataniAnalisa usahatani
Analisa usahatani
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
 
Analisi break eeven
Analisi break eevenAnalisi break eeven
Analisi break eeven
 
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biayaAkuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
 
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
1_Biaya Pengantar.ppt.pdf
1_Biaya Pengantar.ppt.pdf1_Biaya Pengantar.ppt.pdf
1_Biaya Pengantar.ppt.pdf
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
 
Keuangan perusahaan perkebunan oleh Lilik Setyobudi
Keuangan perusahaan perkebunan oleh Lilik SetyobudiKeuangan perusahaan perkebunan oleh Lilik Setyobudi
Keuangan perusahaan perkebunan oleh Lilik Setyobudi
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
 
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
 

Analisa usaha tani fkh 2012

  • 1. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 1 Ir.
  • 2. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 2 Ir.
  • 3. ANALISA USAHA TANI • Tujuan Pemeliharaan sapi potong : a. Usaha pembibitan untuk menghasilkan anakan. b. Penggemukan , menghasilkan daging, dengan usaha sampingan pupuk kandang Tujuan akhir : mendapatkan keuntungan secara ekonomis yaitu dengan mengorbankan (biaya) yang tertentu utk mendapatkan keuntungan yang optimal. Utk itu diperlukan analisa usaha finansial. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 3 Ir.
  • 4. Pengertian Analisa usaha tani (finansial) • Yaitu proses perhitungan tentang besarnya seluruh biaya (pengeluaran) yang diperlukan dalam suatu proses produksi, penerimaan dan pendapatan yang akan diperoleh dari usaha produksi tersebut. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 4 Ir.
  • 5. TUJUAN ANALISA USAHA TANI 1. Utk mengetahui Modal yang dibutuhkan. 2. Utk mengetahui keuntungan (proyeksi) 3. Utk menghitung resiko/hambatan shg dapat diantisipasi. 4. Utk melakukan kegiatan efisiensi niaya usaha utk meningkatkan pendapatan. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 5 Ir.
  • 6. PERSYARATAN ANALISA FINANSIAL 1. PENGUASAAN TEKNOLOGI. 2. TERSEDIANYA INFORMASI DAN DATA HASIL PENCATATAN KEGIATAN USAHA. 3. PENGUASAAN INFORMASI DAN DATA PASAR BARANG DAN JASA FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 6 Ir.
  • 7. TAHAPAN ANALISIS : 1, MENETAPKAN RENCANA/SKALA PRODUKSI DAN JENIS USAHA. 2. MENGHITUNG BIAYA (COST) 3. MENGHITUNG PENERIMAAN (REVENUE) 4. MENGHITUNG PENDAPATAN (INCOME) 5. MELAKUKAN ANALISA KELAYAKAN USAHA FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 7 Ir.
  • 8. BIAYA USAHA : Adalah seluruh pengeluaran dana (korbanan ekonomi) yang diperhitungkan utk keperluan usaha. Biaya usaha dikelompokkan dalam 2 : 1. Biaya Investasi harta tetap.(kanfang, mesin, alat,listrik, sumur dll) 2. Biaya operasional usaha, dibagi : a. Biaya usaha (biaya tetap). b. Biaya pokok produksi (biaya tidak tetap) FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 8 Ir.
  • 9. BIAYA TETAP (Fixed Cost /FC) • Yaitu seluruh biaya operasional yang dikeluarkan dlm proses produksui utk menghasilkan suatu produk yang besarnya tetap (konstan), TIDAK DIPENGARUHI, oleh jumlah produk yang dihasilkan. Mis : sewa tanah, gaji karyawan tetap, gaji pengelola, iuran wajib keamanan, biaya penyusutan harta tetap.. • Biaya tersebut secara tetap dikeluarkan walaupun usaha sedang tidak beroperasi/berproduksi. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 9 Ir.
  • 10. BIAYA POKOK PRODUKSI (Variable Cost/VC) • Seluruh biaya yang harus dikeluarkan dlm proses produksi utk menghasilkan suatu produk yang besarnya tidak tetap dan DIPENGARUHI, oleh jumlah produk yang dihasilkan. • Misal : pembelian sapi bakalan, pakan (hijauan dan konsentrat), obat2an, IB, tenaga harian, bahan bakar FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 10 Ir.
  • 11. BIAYA PENYUSUTAN • Hanya diperhitungkan terhadap investasi harta tetap. • Biaya penyusutan : biaya yang harus dikeluarkan dan diperuntukkan sebagai pengganti investasi harta tetap, yang pada waktu tertentu tidak dapat digunakan lagi atau rusak. Dal;am analiasis finansial biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap. • Rumus : Nilai awal dikurangi Nilai akhir dibagi jangka usaha ekonomi FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 11 Ir.
  • 12. TOTAL BIAYA (Total cost/TC) • Yaitu hasil penjumlahan dari Biaya Usaha (biaya tetap/FC) ditambah Biaya Pokok (biaya tidak tetap/VC). • Total biaya (TC) = biaya tetap (FC) + biaya tidak tetap (VC). • PENERIMAAN USAHA (Revenue = R) • Yaitu jumlah nilai uang(rupiah) yang diperhitungkan dari seluruh produk yang laku dijual. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 12 Ir.
  • 13. REVENUE = R • Hal ini dapat dimengerti karena tidak semua produk semua dapat terjual dikarenakan rusak, cacat, dikonsumsi sendiri dll. • Dengan demikian Penerimaan (R) merupakan Hasil perkalian antara Jumlah produk (Q) yang terjual dengan Harga (P). • Harga (P) yang dipergunakan adalah harga pasar. • Penerimaan ® = Q x P FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 13 Ir.
  • 14. PENDAPATAN USAHA (Income = I) • Yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperoleh pelaku usaha, setelah Penerimaan (R= Revenue) dikurangi dengan seluruh biaya atau Total Biaya (TC = Total Cost). • Pendapatan usaha disebut juga dengan Laba Usaha. • Rumus : I = R – TC, • Pendapatan?laba usaha dibedakan menjadi 3 (tiga): 1. Pendapatan laba kotor. 2. Pendapatan laba usaha dan 3. Pendapatan laba bersih FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 14 Ir.
  • 15. • Pendapatan Laba Kotor adalah penerimaan usaha dikurangi biaya pokok produksi atau biaya tidak tetap, sehingga Rumus ; I = R – VC. • Pendapatan Laba Usaha, adalah laba kotor dikurangi Biaya Usaha dan Biaya Penyusutan. sehingga Rumus : Laba Usaha = Laba kotor – (biaya usaha + biaya penyusutan). . Pendapatan bersih (laba bersih = benefit) adalah laba usaha yang telah dikurangi dengan pajak- pajak, bunga bank dan pajak lain yang berlaku. Laba bersih = laba Usaha –(pajak + bunga bank) FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 15 Ir.
  • 16. HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) dan HARGA JUAL PRODUKSI (HJP) • Sehari hari kita kenal : harga pasar, harga pokok produksi dan harga jual produksi. • Harga pasar : harga suatu barang yang dihasilkan dari mekanisme pasar tertentu. • Harga pokok produksi (HPP) merupakan harga suatu barang yang dapat ditentukan dan dikontrol oleh produsen • Harga jual produksi (HJP) merupakan harga suatu barang yang diharapkan oleh produsen utk mendapatkan keuntungan dgn mempertimbangkan faktor ekonomi. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 16 Ir.
  • 17. • Harga Pokok Produksi (HPP) adalah besarnya nilai korbanan (biaya) yang dikeluarkan utk menghasilkan satu unit produksi tertentu. Dgn demikian HPP dapat dihitung dengan cara membagi Total Biaya dengan Jumlah produk yang dihasilkan. • Harga Jual Produksi (HJP) • HJP = HPP + (% keuntungan x HPP) FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 17 Ir.
  • 18. ANALISA KELAYAKAN USAHA 1. Break event point/BEP = Titik Pulang Pokok. a. BEP Unit. b. BEP Harga 2. R/C Ratio 3. B/C Ratio 4. Payback ratio 5. ROI Return on Investment=laba atas investasi FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 18 Ir.
  • 19. ANALISAA KELAYAKAN USAHA • Analisa kelayakan usaha penting dilakukan oleh produsen guna menghindari kerugian dan untuk pengembangangan serta kelangsungan usaha. • Secara finansial kelayakan usaha dapat dianalisis menggunakkan beberapa indikator pendekatan alat analisis, seperti : BEP(Break event point)= titik pulang pokok, Revenue- Cost ratio (R/C ratio), Benefit-Cost ratio (B/C ratio), Payback Period, Return On Invenstment (ROI). FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 19 Ir.
  • 20. BREAK EVENT POINT (BEP) = Titik Pulang Pokok. • BEP adalah situasi dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian usaha. • Ditinjau dari sisi Pengelola, situasi BEP bukan berarti merugi secara keuangan, hanya saja dari segi waktu mereka rugi karena selama produksi (usaha) tidak memperoleh pendapatan lebih sebagai keuntungan usaha. • Ada 2 pendekatan penetapan BEP, yaitu : BEP Unit dan BEP Harga. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 20 Ir.
  • 21. A. BEP UNIT: • BEP Unit yaitu jumlah produksi (unit) yang dihasilkan dimana produsen pada posisi tidak rugi dan tidak untung. • Dengan kata lain BEP satuan menjelaskan jumlah produksi minimal yang harus dihasilkan oleh produsen. • Total Biaya • BEP Unit = ------------------- • Harga Jual per unit FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 21 Ir.
  • 22. • Ilustrasi BEP Unit: Apabila diketahui hasil perhitungan BEP Unit = 10 unit, maka apabila produsen memproduksi kurang dari 10 unit, maka akan rugi atau tidak layak, sebaliknya apabila mampu memproduksi lebih dari 10 Unit, maka akan diperoleh keuntungan atau disebut layak. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 22 Ir.
  • 23. B. BEP HARGA. • BEP Harga yaitu tingkat atau besarnya harga per unit suatu produk yang dihasilkan produsen pada posisi tidak untung dan tidak rugi. • Dengan kata lain BEP harga menjelaskan besarnya harga jual minimal per unit barang yang ditetapkan produsen. • Total Biaya • BEP Harga = ------------------ • Jumlah Produksi FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 23 Ir.
  • 24. • Ilustrasi BEP Harga : • Diketahui hasil perhitungan BEP Harga = Rp 10,-, maka apablia produsen memperoduksi dengan HPP kurang dari Rp 10,-, maka akan rugi dan atau tidak layak, sebaliknya apabila HPP lebih besar dari Rp 10,- maka akan diperoleh keuntungan atau layak, FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 24 Ir.
  • 25. REVENUE – COST RATIO (R/C Ratio) • R/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukkan perbandingan antara Penerimaan Usaha (Revenue = R), dengan Total Biaya (Cost = C), • Dalam batasan besaran nilai R/C dapat diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. • Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu usaha akan mendapatkan keuntunngan apabila penerimaan lebih besar dibandingkan dengan biaya usaha. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 25 Ir.
  • 26. • Ada 3 kemungkinan yang diperoleh dari perbandingan antara Penerimaan (R) dengan Biaya (C), yaitu ; R/C = 1, R/C > 1 dan R/C < 1. • Namun demikian oleh karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3, maka analisis kelayakan usaha dari R/C ratio adalah : a. R/C = 1,3 = BEP. b. R/C > 1,3 = Layak/untung c. R/C < 1,3 = Tidak layak/rugi FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 26 Ir.
  • 27. B/C RATIO • B/C Ratio adalah besaran nilai yang menunjukkan perbandingan antara Laba Bersih (Benefit= B) dengan Total Biaya (Cost = C). • Dalam batasan besaran nilai B/C ratio dapat diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. • Oleh karena adanya unsur keuntungan 0,3, maka analisis kelayakan dari B/C ratio adalah : a. B/C > 0,3 = layak/ untung. b. B/C = 0,3 = BEP c, B/C < 0.3 = tidak layak/rugi FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 27 Ir.
  • 28. PAYBACK PERIOD • Payback Period adalah kemampuan suatu Perusahaan didalam mengembalikan semua modal/investasi yang ditanam. Payback dinyatakan dalam satuan Waktu, misal Bulan atau Tahun. • Payback period digunakan sebagai salah satu pertimbangan yang melengkapi dalam menganalisis kelayakan suatu usaha, karena dari Payback periode dapat diketahui jangka waktu pengembalain seluruh modal investasi. • Semakin pendek waktu pengembalian……. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 28 Ir.
  • 29. • Semakin pendek waktu pengembalian maka semakin layak suatu usaha, hal ini berarti pula, akan semakin besar laba bersih yang diperoleh Perusahaan. Investasi Harta Tetap • Payback Period = ------------------------- Laba bersih + Penyusutan Ilustrasi : Hasil hitungan payback period didapatka nilai 2, berarti usaha mampu mengembalikan modal investasi dalam jangka waktu 2 tahun. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 29 Ir.
  • 30. RETURN ON INVESTMENT/ROI (Laba atas Investasi) • Laba atas investasi (ROI) adalah perbandingan antara laba bersih dengan uang yang di investasikan. • Laba Bersih • ROI = --------------------------------- X 100 % Biaya Investasi Harta Tetap FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 30 Ir.
  • 31. • Ilustrasi ROI : • Bapak Amat seorang peternak, menginvestasikan modal/uang dalam usaha penggemukan sapi potong. Dari modal yang di investasikan sebesar Rp 100 juta,- • Bapak Amat memperoleh keuntungan (laba) sebesar Rp 15 juta, maka Laba atas Investasi (ROI) = 15.000.000,- ROI = ------------------- X 100 % = 15 % FKH UNTB 100.000.000,- DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 31 Ir.
  • 32. • Untuk mempermudah analisis finansial, maka di dalam perhitungan biaya, penerimaan, dan pendapatan usaha, dapat menggunakan bantuan tabel/instrumen analisis finansial yang terdiri dari; 1. Analisis Modal dan 2. Proyeksi Laba Rugi, sebagai berikut : FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 32 Ir.
  • 33. ANALISIS MODAL Rencana produksi : Tujuan usaha ; Volume/jumlah ; N0 Uraian Volume Harga Jumlah satuan harga A. INVESTASI HARTA TETAP 1. Bangunan 2. Peralatan 3. Sarana Pendudkung B. BIAYA OPERASIONAL 1. Biaya Pokok (biaya tidak tetap) 1.1. Bibit sapi. 1.2. Pakan hijauan. 1.3. Pakan konsentrat 1.4. Vitamin dan obat2an 1.5. Upah tenaga kerja harian 1.6. dll Total Biaya Produksi 2. Biaya Usaha (Biaya Tetap) 2.1. Gaji Pengelola 2.2.Gaji tenaga kerja tetap. 2.3.Sewa tanah dst FKH UNTB usaha Total Biaya DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 33 TOTAL BIAYA OPERASIONAL Ir.
  • 34. PROYEKSI LABA - RUGI NO URAIAN JUMLAH . Rencana produksi …….. Ekor/unit A. PENERIMAAN (Hasil Penjualan) Rp…….. 1.…………… x Rp Rp 2.…………… x Rp. Rp 3.…………… x Rp Rp JUMLAH PENERIMAAN Rp ……. B. BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak tetap) Rp …………. 1.Bibit sapi. Rp 2.Pakan Hijauan. Rp 3.Pakan Konsentrat Rp 4.Vitamin dan obat2an Rp 5.Upah tenaga harian lepas Rp JUMLAH BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak Tetap) Rp………….. C. LABA KOTOR ( A – B) RP ………….. D. BIAYA USAHA (Biaya Tetap) Rp …………. 1.Gaji pengelola. RP 2.Gaji tenaga kerja tetap RP 3.Sewa tanah dst RP JUMLAH BIAYA USAHA (Biaya Tetap) RP Biaya Penyusutan Investasi harta tetap RP TOTAL BIAYA USAHA SETELAH PENYUSUTAN RP ………….. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 34 Ir.
  • 35. Lanjutan Proyeksi Laba Rugi ………. NO URAIAN JUMLAH E. TOTAL BIAYA (B + D) RP………… F. LABA USAHA (C – D) RP ……….. G BUNGA BANK (Kredit) RP………… H. LABA SEBELUM PAJAK (F – G) RP………… I PAJAK PENGHASILAN (PPH) DLL RP ……….. J. LABA BERSIH (H – I) RP ……….. ANALISA USAHA : 1. R/C Ratio = A/D x 100 % = ………. 2. B/C Ratio = J/D x 100 % = ……… 3. BEP Unit = TC/Harga per unit = ……… 4. BEP Harga= TC/ Jumlah produksi = ……… 5. Payback period = Investasi harta tetap / (benefit + penyusutasn) 6. ROI = benefit / Investasi harta tetap FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 35 Ir.
  • 36. Diskusikan di dalam kelompok. Bapak Amat merencanakan usaha penggemukan sapi potong sebanyak 5 ekor setiap periode. Satu periode penggemukan memerlukan waktu 3 bulan. Untuk itu Bapak Amat menyiapkan dana untuk kegiatan tersebut sebagai berikut : 1. Membangun kandang 1 unit untuk 5 ekor senilai Rp 4.500.000,- 2. Perlaatan kandang 1 paket Rp 200.000,- 3. Sarana pendukung (sumur, drainase dll) 1 unit senilai Rp 1.000.000,- 4. Pembelian sapi bakalan per ekor Rp 5.000.000,- 5. Pembelian pakan hijauan 25 kg/ekor/hari a’ Rp 200,- 6. Pembelian pakan konsentrat 2,5 kg/ekor/hari a’ Rp2.000,- 7. Biaya kesehatan selama 3 bulan/ekor a ‘ Rp 25.000,- 8. Upah tenaga kerja harian perbulan Rp 120.000,- 9. Biaya listrik/penerangan setiap bulan Rp 120.000,- 10. Gaji pengelola 1 Orang perbulan a’ Rp 500.000,- 11. Sewa tanah 0,05 ha/tahun a’ Rp 12.000.000, PERTANYAAN ; FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 36 Ir.
  • 37. PERTANYAAN : 1. Buatkan tabel analisis modal. 2. Buatkan tabel laba rugi 3. Hitunglah analisa usaha dari penggemukan sapi tersebut : a. R/C ratio b. B/C Ratio. c. BEP Unit. d. EP Harga e. Payback period. f. ROI SELAMAT BEKERJA. . FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 37 Ir.
  • 38. Contoh : ANALISIS MODAL Rencana produksi : 3 bulan Tujuan usaha ; Penggemukan sapi Volume/jumlah ; 5 ekor/periode N0 Uraian Volume Harga Jumlah satuan harga A. INVESTASI HARTA TETAP 1. Bangunan 1 unit 4.500.000,- 4.500.000, 2. Peralatan 1 paket 300.000,- 300.000. 3. Sarana Pendudkung 1 unit 1.000.000,- 1.000.000. TOTAL INVESTASI 5.800.000,- B. BIAYA OPERASIONAL 1. Biaya Pokok (biaya tidak tetap) 1.1. Bibit sapi. 5 Ekor 5.000.000, 25.000.000. 1.2. Pakan hijauan. 25 kg/ek/hari 200. 2.250.000. 1.3. Pakan konsentrat 2,5kg/ek/hari 2.800. 3.150.000. 1.4. Vitamin dan obat2an 5 ekor 25.000, 125.000. 1.5. Upah tenaga kerja harian 4 OH/bulan 30.000. 360.000. 1.6. Penerangan 3 20.000. 360.000. Total Biaya Produksi 31.245.000. 2. Biaya Usaha (Biaya Tetap) 2.1. Gaji Pengelola 1 OB 500.000. 1.500.000. 2.2.Gaji tenaga kerja tetap. 0 0 0 2.3.Sewa tanah dst 0,05 Ha/tahun 12.000.000. 300.000.
  • 39. PROYEKSI LABA - RUGI NO URAIAN JUMLAH . Rencana produksi 5 Ekor/unit A. PENERIMAAN (Hasil Penjualan) 1.Penjualan sapi 5 ek x Rp 7.000.000, Rp 35.000.000. 2. Penjualana pupuk kandang= 5x 90 x 6 x Rp 500, Rp 1.350.000, JUMLAH PENERIMAAN Rp 36.350.000. B. BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak tetap) 1.Sapi bakalan Rp 25.000.000. 2.Pakan Hijauan. Rp 2.250.000 3.Pakan Konsentrat Rp 3.150.000. 4.Vitamin dan obat2an Rp 125.000, 5.Upah tenaga harian lepas Rp 360.000. 6.Penerangan Rp 360.000. JUMLAH BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak Tetap) Rp 31.245.000, C. LABA KOTOR ( A – B) RP 5.105.000 D. BIAYA USAHA (Biaya Tetap) 1.Gaji pengelola. RP 1.500.000. 2.Gaji tenaga kerja tetap RP- 0,- 3.Sewa tanah dst RP 300.000 JUMLAH BIAYA USAHA (Biaya Tetap) RP 1.800.000. Biaya Penyusutan Investasi harta tetap RP 290.000 TOTAL BIAYA USAHA SETELAH PENYUSUTAN RP 2.090.000. FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 39 Ir.
  • 40. Lanjutan Proyek Laba Rugi ………. NO URAIAN JUMLAH E. TOTAL BIAYA (B + D) RP 33.335.000,- F. LABA USAHA (C – D) RP 3.015.000,- G BUNGA BANK (Kredit) RP 500.000 H. LABA SEBELUM PAJAK (F – G) RP 2.514.000 I PAJAK PENGHASILAN (PPH) DLL RP 0 J. LABA BERSIH (H – I) RP 2.514.975 ANALISA USAHA : 1. R/C Ratio = A/D x 100 % = 1,08 2. B/C Ratio = J/D x 100 % = 0,08 3. BEP Unit = TC/Harga per unit = 4,44 4. BEP Harga= TC/ Jumlah produksi = 6.667.000,- 5. Payback period = Investasi harta tetap / (benefit + penyusutsn) = 2,07 6. ROI = benefit / Investasi harta tetap = 0,433616 = 43,36 % FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 40 Ir.
  • 41. SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TAHUN 2013 MATA KULIAH ; KEWIRAUSAHAAN. WAKTU ; 90 Menit. Bapak Amat merencanakan usaha penggemukan sapi potong sebanyak 5 ekor setiap periode. Satu periode penggemukan memerlukan waktu 3 bulan. Untuk itu Bapak Amat menyiapkan dana untuk kegiatan tersebut sebagai berikut : 1. Membangun kandang 1 unit untuk 5 ekor senilai Rp 4.500.000,- 2. Perlaatan kandang 1 paket Rp 200.000,- 3. Sarana pendukung (sumur, drainase dll) 1 unit senilai Rp 1.000.000,- 4. Pembelian sapi bakalan per ekor Rp 5.000.000,- 5. Pembelian pakan hijauan 25 kg/ekor/hari a’ Rp 200,- 6. Pembelian pakan konsentrat 2,5 kg/ekor/hari a’ Rp2.000,- 7. Biaya kesehatan selama 3 bulan/ekor a ‘ Rp 25.000,- 8. Upah tenaga kerja harian perbulan Rp 120.000,- 9. Biaya listrik/penerangan setiap bulan Rp 120.000,- 10. Gaji pengelola 1 Orang perbulan a’ Rp 500.000,- 11. Sewa tanah 0,05 ha/tahun a’ Rp 12.000.000, PERTANYAAN ; FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 41 Ir.
  • 42. PERTANYAAN : 1. Buatkan tabel analisis modal. 2. Buatkan tabel laba rugi 3. Hitunglah analisa usaha dari penggemukan sapi tersebut : a. R/C ratio b. B/C Ratio. c. BEP Unit. d. EP Harga e. Payback period. f. ROI SELAMAT BEKERJA. . FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 42 Ir.