3. ANALISA USAHA TANI
• Tujuan Pemeliharaan sapi potong :
a. Usaha pembibitan untuk menghasilkan anakan.
b. Penggemukan , menghasilkan daging, dengan usaha
sampingan pupuk kandang
Tujuan akhir : mendapatkan keuntungan secara
ekonomis yaitu dengan mengorbankan (biaya) yang
tertentu utk mendapatkan keuntungan yang
optimal. Utk itu diperlukan analisa usaha finansial.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 3
Ir.
4. Pengertian
Analisa usaha tani (finansial)
• Yaitu proses perhitungan tentang
besarnya seluruh biaya (pengeluaran)
yang diperlukan dalam suatu proses
produksi, penerimaan dan pendapatan
yang akan diperoleh dari usaha
produksi tersebut.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 4
Ir.
5. TUJUAN ANALISA USAHA TANI
1. Utk mengetahui Modal yang dibutuhkan.
2. Utk mengetahui keuntungan (proyeksi)
3. Utk menghitung resiko/hambatan shg dapat
diantisipasi.
4. Utk melakukan kegiatan efisiensi niaya usaha utk
meningkatkan pendapatan.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 5
Ir.
6. PERSYARATAN ANALISA
FINANSIAL
1. PENGUASAAN TEKNOLOGI.
2. TERSEDIANYA INFORMASI DAN DATA HASIL
PENCATATAN KEGIATAN USAHA.
3. PENGUASAAN INFORMASI DAN DATA PASAR
BARANG DAN JASA
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 6
Ir.
7. TAHAPAN ANALISIS :
1, MENETAPKAN RENCANA/SKALA PRODUKSI
DAN JENIS USAHA.
2. MENGHITUNG BIAYA (COST)
3. MENGHITUNG PENERIMAAN (REVENUE)
4. MENGHITUNG PENDAPATAN (INCOME)
5. MELAKUKAN ANALISA KELAYAKAN USAHA
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 7
Ir.
8. BIAYA USAHA :
Adalah seluruh pengeluaran dana (korbanan ekonomi)
yang diperhitungkan utk keperluan usaha.
Biaya usaha dikelompokkan dalam 2 :
1. Biaya Investasi harta tetap.(kanfang, mesin,
alat,listrik, sumur dll)
2. Biaya operasional usaha, dibagi :
a. Biaya usaha (biaya tetap).
b. Biaya pokok produksi (biaya tidak tetap)
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 8
Ir.
9. BIAYA TETAP (Fixed Cost /FC)
• Yaitu seluruh biaya operasional yang dikeluarkan
dlm proses produksui utk menghasilkan suatu
produk yang besarnya tetap (konstan), TIDAK
DIPENGARUHI, oleh jumlah produk yang
dihasilkan. Mis : sewa tanah, gaji karyawan tetap,
gaji pengelola, iuran wajib keamanan, biaya
penyusutan harta tetap..
• Biaya tersebut secara tetap dikeluarkan walaupun
usaha sedang tidak beroperasi/berproduksi.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 9
Ir.
10. BIAYA POKOK PRODUKSI
(Variable Cost/VC)
• Seluruh biaya yang harus dikeluarkan dlm proses
produksi utk menghasilkan suatu produk yang
besarnya tidak tetap dan DIPENGARUHI, oleh
jumlah produk yang dihasilkan.
• Misal : pembelian sapi bakalan, pakan (hijauan dan
konsentrat), obat2an, IB, tenaga harian, bahan
bakar
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 10
Ir.
11. BIAYA PENYUSUTAN
• Hanya diperhitungkan terhadap investasi harta
tetap.
• Biaya penyusutan : biaya yang harus dikeluarkan
dan diperuntukkan sebagai pengganti investasi
harta tetap, yang pada waktu tertentu tidak dapat
digunakan lagi atau rusak. Dal;am analiasis finansial
biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap.
• Rumus : Nilai awal dikurangi Nilai akhir dibagi
jangka usaha ekonomi
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 11
Ir.
12. TOTAL BIAYA (Total cost/TC)
• Yaitu hasil penjumlahan dari Biaya Usaha (biaya
tetap/FC) ditambah Biaya Pokok (biaya tidak
tetap/VC).
• Total biaya (TC) = biaya tetap (FC) + biaya tidak
tetap (VC).
• PENERIMAAN USAHA (Revenue = R)
• Yaitu jumlah nilai uang(rupiah) yang diperhitungkan
dari seluruh produk yang laku dijual.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 12
Ir.
13. REVENUE = R
• Hal ini dapat dimengerti karena tidak semua
produk semua dapat terjual dikarenakan rusak,
cacat, dikonsumsi sendiri dll.
• Dengan demikian Penerimaan (R) merupakan Hasil
perkalian antara Jumlah produk (Q) yang terjual
dengan Harga (P).
• Harga (P) yang dipergunakan adalah harga pasar.
• Penerimaan ® = Q x P
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 13
Ir.
14. PENDAPATAN USAHA
(Income = I)
• Yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperoleh
pelaku usaha, setelah Penerimaan (R= Revenue)
dikurangi dengan seluruh biaya atau Total Biaya
(TC = Total Cost).
• Pendapatan usaha disebut juga dengan Laba Usaha.
• Rumus : I = R – TC,
• Pendapatan?laba usaha dibedakan menjadi 3 (tiga):
1. Pendapatan laba kotor.
2. Pendapatan laba usaha dan
3. Pendapatan laba bersih
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 14
Ir.
15. • Pendapatan Laba Kotor adalah penerimaan usaha
dikurangi biaya pokok produksi atau biaya tidak
tetap, sehingga Rumus ; I = R – VC.
• Pendapatan Laba Usaha, adalah laba kotor
dikurangi Biaya Usaha dan Biaya Penyusutan.
sehingga Rumus : Laba Usaha = Laba kotor – (biaya
usaha + biaya penyusutan).
. Pendapatan bersih (laba bersih = benefit) adalah
laba usaha yang telah dikurangi dengan pajak-
pajak, bunga bank dan pajak lain yang berlaku.
Laba bersih = laba Usaha –(pajak + bunga bank)
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 15
Ir.
16. HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) dan
HARGA JUAL PRODUKSI (HJP)
• Sehari hari kita kenal : harga pasar, harga pokok
produksi dan harga jual produksi.
• Harga pasar : harga suatu barang yang dihasilkan dari
mekanisme pasar tertentu.
• Harga pokok produksi (HPP) merupakan harga suatu
barang yang dapat ditentukan dan dikontrol oleh
produsen
• Harga jual produksi (HJP) merupakan harga suatu
barang yang diharapkan oleh produsen utk mendapatkan
keuntungan dgn mempertimbangkan faktor ekonomi.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 16
Ir.
17. • Harga Pokok Produksi (HPP) adalah besarnya nilai
korbanan (biaya) yang dikeluarkan utk
menghasilkan satu unit produksi tertentu. Dgn
demikian HPP dapat dihitung dengan cara membagi
Total Biaya dengan Jumlah produk yang dihasilkan.
• Harga Jual Produksi (HJP)
• HJP = HPP + (% keuntungan x HPP)
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 17
Ir.
18. ANALISA KELAYAKAN USAHA
1. Break event point/BEP = Titik Pulang Pokok.
a. BEP Unit.
b. BEP Harga
2. R/C Ratio
3. B/C Ratio
4. Payback ratio
5. ROI Return on Investment=laba atas investasi
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 18
Ir.
19. ANALISAA KELAYAKAN USAHA
• Analisa kelayakan usaha penting dilakukan oleh
produsen guna menghindari kerugian dan untuk
pengembangangan serta kelangsungan usaha.
• Secara finansial kelayakan usaha dapat dianalisis
menggunakkan beberapa indikator pendekatan alat
analisis, seperti : BEP(Break event point)= titik
pulang pokok, Revenue- Cost ratio (R/C ratio),
Benefit-Cost ratio (B/C ratio), Payback Period,
Return On Invenstment (ROI).
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 19
Ir.
20. BREAK EVENT POINT (BEP)
= Titik Pulang Pokok.
• BEP adalah situasi dimana suatu usaha tidak
mendapatkan keuntungan tetapi juga tidak
menderita kerugian usaha.
• Ditinjau dari sisi Pengelola, situasi BEP bukan
berarti merugi secara keuangan, hanya saja dari
segi waktu mereka rugi karena selama produksi
(usaha) tidak memperoleh pendapatan lebih
sebagai keuntungan usaha.
• Ada 2 pendekatan penetapan BEP, yaitu : BEP Unit
dan BEP Harga.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 20
Ir.
21. A. BEP UNIT:
• BEP Unit yaitu jumlah produksi (unit) yang
dihasilkan dimana produsen pada posisi tidak rugi
dan tidak untung.
• Dengan kata lain BEP satuan menjelaskan jumlah
produksi minimal yang harus dihasilkan oleh
produsen.
• Total Biaya
• BEP Unit = -------------------
• Harga Jual per unit
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 21
Ir.
22. • Ilustrasi BEP Unit:
Apabila diketahui hasil perhitungan BEP Unit = 10
unit, maka apabila produsen memproduksi kurang
dari 10 unit, maka akan rugi atau tidak layak,
sebaliknya apabila mampu memproduksi lebih dari
10 Unit, maka akan diperoleh keuntungan atau
disebut layak.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 22
Ir.
23. B. BEP HARGA.
• BEP Harga yaitu tingkat atau besarnya harga per
unit suatu produk yang dihasilkan produsen pada
posisi tidak untung dan tidak rugi.
• Dengan kata lain BEP harga menjelaskan besarnya
harga jual minimal per unit barang yang ditetapkan
produsen.
• Total Biaya
• BEP Harga = ------------------
• Jumlah Produksi
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 23
Ir.
24. • Ilustrasi BEP Harga :
• Diketahui hasil perhitungan BEP Harga = Rp 10,-,
maka apablia produsen memperoduksi dengan HPP
kurang dari Rp 10,-, maka akan rugi dan atau tidak
layak, sebaliknya apabila HPP lebih besar dari Rp
10,- maka akan diperoleh keuntungan atau layak,
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 24
Ir.
25. REVENUE – COST RATIO
(R/C Ratio)
• R/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukkan
perbandingan antara Penerimaan Usaha (Revenue =
R), dengan Total Biaya (Cost = C),
• Dalam batasan besaran nilai R/C dapat diketahui
apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak
menguntungkan.
• Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu usaha
akan mendapatkan keuntunngan apabila penerimaan
lebih besar dibandingkan dengan biaya usaha.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 25
Ir.
26. • Ada 3 kemungkinan yang diperoleh dari
perbandingan antara Penerimaan (R) dengan Biaya
(C), yaitu ; R/C = 1, R/C > 1 dan R/C < 1.
• Namun demikian oleh karena adanya unsur
keuntungan sebesar 0,3, maka analisis kelayakan
usaha dari R/C ratio adalah :
a. R/C = 1,3 = BEP.
b. R/C > 1,3 = Layak/untung
c. R/C < 1,3 = Tidak layak/rugi
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 26
Ir.
27. B/C RATIO
• B/C Ratio adalah besaran nilai yang menunjukkan
perbandingan antara Laba Bersih (Benefit= B)
dengan Total Biaya (Cost = C).
• Dalam batasan besaran nilai B/C ratio dapat
diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau
tidak menguntungkan.
• Oleh karena adanya unsur keuntungan 0,3, maka
analisis kelayakan dari B/C ratio adalah :
a. B/C > 0,3 = layak/ untung.
b. B/C = 0,3 = BEP
c, B/C < 0.3 = tidak layak/rugi
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 27
Ir.
28. PAYBACK PERIOD
• Payback Period adalah kemampuan suatu
Perusahaan didalam mengembalikan semua
modal/investasi yang ditanam. Payback dinyatakan
dalam satuan Waktu, misal Bulan atau Tahun.
• Payback period digunakan sebagai salah satu
pertimbangan yang melengkapi dalam menganalisis
kelayakan suatu usaha, karena dari Payback
periode dapat diketahui jangka waktu
pengembalain seluruh modal investasi.
• Semakin pendek waktu pengembalian…….
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 28
Ir.
29. • Semakin pendek waktu pengembalian maka semakin
layak suatu usaha, hal ini berarti pula, akan
semakin besar laba bersih yang diperoleh
Perusahaan.
Investasi Harta Tetap
• Payback Period = -------------------------
Laba bersih + Penyusutan
Ilustrasi :
Hasil hitungan payback period didapatka nilai 2,
berarti usaha mampu mengembalikan modal
investasi dalam jangka waktu 2 tahun.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 29
Ir.
30. RETURN ON INVESTMENT/ROI
(Laba atas Investasi)
• Laba atas investasi (ROI) adalah perbandingan
antara laba bersih dengan uang yang di
investasikan.
• Laba Bersih
• ROI = --------------------------------- X 100 %
Biaya Investasi Harta Tetap
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 30
Ir.
31. • Ilustrasi ROI :
• Bapak Amat seorang peternak, menginvestasikan
modal/uang dalam usaha penggemukan sapi potong.
Dari modal yang di investasikan sebesar Rp 100
juta,-
• Bapak Amat memperoleh keuntungan (laba)
sebesar Rp 15 juta, maka Laba atas Investasi
(ROI) =
15.000.000,-
ROI = ------------------- X 100 % = 15 %
FKH UNTB
100.000.000,-
DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 31
Ir.
32. • Untuk mempermudah analisis finansial, maka di
dalam perhitungan biaya, penerimaan, dan
pendapatan usaha, dapat menggunakan bantuan
tabel/instrumen analisis finansial yang terdiri dari;
1. Analisis Modal dan
2. Proyeksi Laba Rugi, sebagai berikut :
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 32
Ir.
33. ANALISIS MODAL
Rencana produksi :
Tujuan usaha ;
Volume/jumlah ;
N0 Uraian Volume Harga Jumlah
satuan harga
A. INVESTASI HARTA TETAP
1. Bangunan
2. Peralatan
3. Sarana Pendudkung
B. BIAYA OPERASIONAL
1. Biaya Pokok (biaya tidak tetap)
1.1. Bibit sapi.
1.2. Pakan hijauan.
1.3. Pakan konsentrat
1.4. Vitamin dan obat2an
1.5. Upah tenaga kerja harian
1.6. dll
Total Biaya Produksi
2. Biaya Usaha (Biaya Tetap)
2.1. Gaji Pengelola
2.2.Gaji tenaga kerja tetap.
2.3.Sewa tanah dst
FKH UNTB usaha
Total Biaya DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 33
TOTAL BIAYA OPERASIONAL Ir.
34. PROYEKSI LABA - RUGI
NO URAIAN JUMLAH
.
Rencana produksi …….. Ekor/unit
A. PENERIMAAN (Hasil Penjualan) Rp……..
1.…………… x Rp Rp
2.…………… x Rp. Rp
3.…………… x Rp Rp
JUMLAH PENERIMAAN Rp …….
B. BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak tetap) Rp ………….
1.Bibit sapi. Rp
2.Pakan Hijauan. Rp
3.Pakan Konsentrat Rp
4.Vitamin dan obat2an Rp
5.Upah tenaga harian lepas Rp
JUMLAH BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak Tetap) Rp…………..
C. LABA KOTOR ( A – B) RP …………..
D. BIAYA USAHA (Biaya Tetap) Rp ………….
1.Gaji pengelola. RP
2.Gaji tenaga kerja tetap RP
3.Sewa tanah dst RP
JUMLAH BIAYA USAHA (Biaya Tetap) RP
Biaya Penyusutan Investasi harta tetap RP
TOTAL BIAYA USAHA SETELAH PENYUSUTAN RP …………..
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 34
Ir.
35. Lanjutan Proyeksi Laba Rugi ……….
NO URAIAN JUMLAH
E. TOTAL BIAYA (B + D) RP…………
F. LABA USAHA (C – D) RP ………..
G BUNGA BANK (Kredit) RP…………
H. LABA SEBELUM PAJAK (F – G) RP…………
I PAJAK PENGHASILAN (PPH) DLL RP ………..
J. LABA BERSIH (H – I) RP ………..
ANALISA USAHA :
1. R/C Ratio = A/D x 100 % = ……….
2. B/C Ratio = J/D x 100 % = ………
3. BEP Unit = TC/Harga per unit = ………
4. BEP Harga= TC/ Jumlah produksi = ………
5. Payback period = Investasi harta tetap / (benefit + penyusutasn)
6. ROI = benefit / Investasi harta tetap
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 35
Ir.
36. Diskusikan di dalam kelompok.
Bapak Amat merencanakan usaha penggemukan sapi potong sebanyak 5 ekor setiap periode. Satu periode
penggemukan memerlukan waktu 3 bulan. Untuk itu Bapak Amat menyiapkan dana untuk kegiatan
tersebut sebagai berikut :
1. Membangun kandang 1 unit untuk 5 ekor senilai Rp 4.500.000,-
2. Perlaatan kandang 1 paket Rp 200.000,-
3. Sarana pendukung (sumur, drainase dll) 1 unit senilai Rp 1.000.000,-
4. Pembelian sapi bakalan per ekor Rp 5.000.000,-
5. Pembelian pakan hijauan 25 kg/ekor/hari a’ Rp 200,-
6. Pembelian pakan konsentrat 2,5 kg/ekor/hari a’ Rp2.000,-
7. Biaya kesehatan selama 3 bulan/ekor a ‘ Rp 25.000,-
8. Upah tenaga kerja harian perbulan Rp 120.000,-
9. Biaya listrik/penerangan setiap bulan Rp 120.000,-
10. Gaji pengelola 1 Orang perbulan a’ Rp 500.000,-
11. Sewa tanah 0,05 ha/tahun a’ Rp 12.000.000,
PERTANYAAN ;
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 36
Ir.
37. PERTANYAAN :
1. Buatkan tabel analisis modal.
2. Buatkan tabel laba rugi
3. Hitunglah analisa usaha dari penggemukan sapi tersebut :
a. R/C ratio
b. B/C Ratio.
c. BEP Unit.
d. EP Harga
e. Payback period.
f. ROI
SELAMAT BEKERJA.
.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 37
Ir.
38. Contoh : ANALISIS MODAL
Rencana produksi : 3 bulan
Tujuan usaha ; Penggemukan sapi
Volume/jumlah ; 5 ekor/periode
N0 Uraian Volume Harga Jumlah
satuan harga
A. INVESTASI HARTA TETAP
1. Bangunan 1 unit 4.500.000,- 4.500.000,
2. Peralatan 1 paket 300.000,- 300.000.
3. Sarana Pendudkung 1 unit 1.000.000,- 1.000.000.
TOTAL INVESTASI 5.800.000,-
B. BIAYA OPERASIONAL
1. Biaya Pokok (biaya tidak tetap)
1.1. Bibit sapi. 5 Ekor 5.000.000, 25.000.000.
1.2. Pakan hijauan. 25 kg/ek/hari 200. 2.250.000.
1.3. Pakan konsentrat 2,5kg/ek/hari 2.800. 3.150.000.
1.4. Vitamin dan obat2an 5 ekor 25.000, 125.000.
1.5. Upah tenaga kerja harian 4 OH/bulan 30.000. 360.000.
1.6. Penerangan 3 20.000. 360.000.
Total Biaya Produksi 31.245.000.
2. Biaya Usaha (Biaya Tetap)
2.1. Gaji Pengelola 1 OB 500.000. 1.500.000.
2.2.Gaji tenaga kerja tetap. 0 0 0
2.3.Sewa tanah dst 0,05 Ha/tahun 12.000.000. 300.000.
39. PROYEKSI LABA - RUGI
NO URAIAN JUMLAH
.
Rencana produksi 5 Ekor/unit
A. PENERIMAAN (Hasil Penjualan)
1.Penjualan sapi 5 ek x Rp 7.000.000, Rp 35.000.000.
2. Penjualana pupuk kandang= 5x 90 x 6 x Rp 500, Rp 1.350.000,
JUMLAH PENERIMAAN Rp 36.350.000.
B. BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak tetap)
1.Sapi bakalan Rp 25.000.000.
2.Pakan Hijauan. Rp 2.250.000
3.Pakan Konsentrat Rp 3.150.000.
4.Vitamin dan obat2an Rp 125.000,
5.Upah tenaga harian lepas Rp 360.000.
6.Penerangan Rp 360.000.
JUMLAH BIAYA POKOK PRODUKSI (Biaya Tidak Tetap) Rp 31.245.000,
C. LABA KOTOR ( A – B) RP 5.105.000
D. BIAYA USAHA (Biaya Tetap)
1.Gaji pengelola. RP 1.500.000.
2.Gaji tenaga kerja tetap RP- 0,-
3.Sewa tanah dst RP 300.000
JUMLAH BIAYA USAHA (Biaya Tetap) RP 1.800.000.
Biaya Penyusutan Investasi harta tetap RP 290.000
TOTAL BIAYA USAHA SETELAH PENYUSUTAN RP 2.090.000.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 39
Ir.
40. Lanjutan Proyek Laba Rugi ……….
NO URAIAN JUMLAH
E. TOTAL BIAYA (B + D) RP 33.335.000,-
F. LABA USAHA (C – D) RP 3.015.000,-
G BUNGA BANK (Kredit) RP 500.000
H. LABA SEBELUM PAJAK (F – G) RP 2.514.000
I PAJAK PENGHASILAN (PPH) DLL RP 0
J. LABA BERSIH (H – I) RP 2.514.975
ANALISA USAHA :
1. R/C Ratio = A/D x 100 % = 1,08
2. B/C Ratio = J/D x 100 % = 0,08
3. BEP Unit = TC/Harga per unit = 4,44
4. BEP Harga= TC/ Jumlah produksi = 6.667.000,-
5. Payback period = Investasi harta tetap / (benefit + penyusutsn) = 2,07
6. ROI = benefit / Investasi harta tetap = 0,433616 = 43,36 %
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 40
Ir.
41. SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TAHUN 2013
MATA KULIAH ; KEWIRAUSAHAAN.
WAKTU ; 90 Menit.
Bapak Amat merencanakan usaha penggemukan sapi potong sebanyak 5 ekor setiap periode. Satu periode
penggemukan memerlukan waktu 3 bulan. Untuk itu Bapak Amat menyiapkan dana untuk kegiatan
tersebut sebagai berikut :
1. Membangun kandang 1 unit untuk 5 ekor senilai Rp 4.500.000,-
2. Perlaatan kandang 1 paket Rp 200.000,-
3. Sarana pendukung (sumur, drainase dll) 1 unit senilai Rp 1.000.000,-
4. Pembelian sapi bakalan per ekor Rp 5.000.000,-
5. Pembelian pakan hijauan 25 kg/ekor/hari a’ Rp 200,-
6. Pembelian pakan konsentrat 2,5 kg/ekor/hari a’ Rp2.000,-
7. Biaya kesehatan selama 3 bulan/ekor a ‘ Rp 25.000,-
8. Upah tenaga kerja harian perbulan Rp 120.000,-
9. Biaya listrik/penerangan setiap bulan Rp 120.000,-
10. Gaji pengelola 1 Orang perbulan a’ Rp 500.000,-
11. Sewa tanah 0,05 ha/tahun a’ Rp 12.000.000,
PERTANYAAN ;
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 41
Ir.
42. PERTANYAAN :
1. Buatkan tabel analisis modal.
2. Buatkan tabel laba rugi
3. Hitunglah analisa usaha dari penggemukan sapi tersebut :
a. R/C ratio
b. B/C Ratio.
c. BEP Unit.
d. EP Harga
e. Payback period.
f. ROI
SELAMAT BEKERJA.
.
FKH UNTB DJUBAIDIN ABIDIN, MM, 42
Ir.