SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
I.

Judul Percobaan

: Pemisahan Campuran

II.

Hari/Tanggal Percobaan

: Kamis/ 28 November 2013

III.

Selesai Percobaan

: Kamis/ 28 November 2013

IV.

Tujuan Percobaan

:

1. Memisahkan zat padat dari zat cair
2. Memisahkan zat padat dari zat padat
V.

Tinjauan Pustaka
Metode pemisahan merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan
atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai
susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium
maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat
murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk
mngetahui keberadaan suatu zat dalam (analisis laboratorium).
Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan
masih memiliki sifat – sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dan air,
terlihat ada batas diantara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan
alkohol batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk
campuran heterogen.
a. Campuran heterogen, yaitu campuran yang tidak serbasama, membentuk
dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut.
b. Campuran homogen adalah campuran yang serba sama di seluruh
bagiannya dan membentuk satu fasa.
Contoh campuran heterogen :
Campuran tepung beras dengan air
Campuran kapur dengan pasir
Campuran serbuk besi dengan karbon.
Contoh campuran homogen :
Campuran gula atau garam dapur dengan air
Air teh yang sudah disaring
Campuran gas di udara.

Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran
homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat
berwujud padat, cair, dan gas.
1.

Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada
paduan logam. Contohnya : Kuningan yang merupakan paduan seng dan
tembaga.

2.

Larutan berwujud cair. Contohnya : Larutan gula dalam pelarut air.

3.

Larutan dalam wujud gas. Contohnya : Udara yang terdiri atas bermacammacam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida.

DASAR PEMISAHAN CAMPURAN
Zat atau Materi dapat dipisahkan dari campurannya karena campuran
tersebut memiliki perbedaan sifat, itulah yang mendasari pemisahan campuran
atau dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai
berikut :
1. Perbedaan Ukuran Partikel
Jika ukuran partikel suatu zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang
tidak diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode penyaringan
(metode filtrasi). Untuk keperluan ini kita harus menggunakan penyaring
dengan ukuran yang sesuai. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan
disebut hasil

penyaringan dan

zat

pencampurnya

akan

terhalang

dan

disebut residu / ampas.
2. Perbedaan Titik didih
Untuk memisahkan campuran zat yang memiliki perbedaan titik didih,
kita dapat melakukannya dengan metode destilasi. Zat yang memiliki titik didih
lebih tinggi akan lebih dulu menguap. Jika yang kita inginkan adalah zat yang
memiliki titik didih yang lebih tinggi, maka langkah selanjutnya kita
mengembunkan uap dari zat tersebut (pendinginan) dan mengalirkannya ke
wadah tertentu. Jika yang kita inginkan adalah zat yang memiliki titik didih
lebih rendah, maka kita cukup memanaskan campuran tersebut saja, sampai
suhu mencapai titik didih zat yang akan kita cari.
3. Perbedaan Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya
suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau
sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar
(pelarut yang memiliki kutub), seperti air, dan pelarut nonpolar (disebut juga
pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform,
dan eter. Dengan hal menggunakan perbedaan kelarutan, kita dapat memisahkan
campuran dengan pelarut tertentu.
4. Perbedaan Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam
larutan yang berbeda. Zat yang memiliki berat jenis lebih besar daripada
pelarutnya akan mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung
satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, kita dapat
melakukan pemisahan campuran tersebut dengan metode sedimentasi atau
sentrifugsi atau pemusingan. Jika dalam campuran terdapat lebih dari satu zat
yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi yang dikombinasi
dengan metode filtrasi.
5. Difusi (bergerak mengalir dan bercampur)
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi
satu sama lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang
diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan
menarik partikel zat hasil ke arah tertentu untuk memperoleh zat murni. Metode
pemisahan

campuran

dengan

menggunakan

bantuan

listrik

disebut

elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu
pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat
dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut
gel agarosa.
6. Adsorbsi (Penyerapan sampai permukaan)
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga
menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini
diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.
Pada dasarnya campuran dapat dipisahkan. Metode pemisahan campuran
yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung pada sifat fisika
dari partikel-pertikel penyusun campuran tersebut. Sifat fisika yang dapat
dijadikan dasar pemisahan suatu campuran adalah ukuran partikel, titik didih
partikel, dan kelarutan.
Namun demikian, ada campuran yang tidak dapat dipisahkan secara
fisika. Biasanya campuran tersebut tergolong campuran homogen. Campuran
tersebut dapat dipisahkan secara kimia. Perbedaan pemisahan campuran secara
fisika dan kimia adalah sebagai berikut :
1. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan.
2. Pemisahan secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat
lain sehingga terbentuk bagian yang dapat dipisahkan.
METODE PEMISAHAN CAMPURAN :
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode
pemisahan kompleks.
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu
tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang
relatif sederhana.
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat, dan
reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan
dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari
pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatikan
untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan
menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil.
1.

Filtrasi / Penyaringan
Filtrasi adalah metode pemisahan zat yang memiliki ukuran partikel

yang berbeda dengan menggunakan alat berpori (penyaring/filter). Penyaring
akan menahan zat yang ukuran partikelnya lebih besar dari pori saringan dan
meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang
tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas).
Metode penyaringan dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah
pada

pengolahan

air,

menjernihkan

preparat

kimia

di

laboratorium,

menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi,
dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di
laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner.
Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat
dilengkapi dengan alat penghisap.
2.

Dekantasi
Dekantasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran

dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk
memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang
tidak saling campur (suspensi). Contoh : pemisahan campuran air dan pasir
3.

Penguapan atau Evaporasi
Penguapan atau Evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam

keadaan cair (contohnya air) dengan sponton menjadi gas (contohnya uap air).
Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umunya penguapan dapat dilihat
dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan
volume signifikan. Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian
dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang
konnsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada Evaporasi biasanya
hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya
tidak, diadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya. Dalam
evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang dipentingkan, sedangkan
uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.
4.

Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan

zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak
menyublim akan tertinggal. Bahan – bahan yang menggunakan metode ini
adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
5.

Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat

yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan
dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu
kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.Contoh proses kristalisasi
dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mulamula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar
matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam
dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk
mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan
kembali). Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu
dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan
penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh,
dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga
diperoleh gula putih atau gula pasir.
6.

Distilasi
Distilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan

yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang
mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang
berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau
cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan
pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang
diinginkan

akan

menguap,

uap

dilewatkan

pada

tabung

pengembun

(kondensor).proses pendinginan terjadi karena air dialirkan ke dalam dinding
(bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair
Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini
disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.Contoh destilasi adalah proses
penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikanair
minum.
7.

Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan

campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah
kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
8. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu
bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat
sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode
ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme,
memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.
9. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini
adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan
volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah
kromatografi kertas untuk memisahkan tinta. Pada proses pemisahan suatu
campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada pula yang dikombinasi
lebih dari saru jenis metode.
VI.

Cara Kerja

1. Percobaan 1

2. Percobaan 2

Endapankapurtulis
3. Percobaan 3

4. Percobaan 4
5. Percobaan 5

6. Percobaan 6
7. Percobaan 7
VIII. Analisis Data/ Perhitungan/ Persamaan Reaksi yang Terlibat
Pada percobaan pertama yaitu dengan mencampurkan air dengan pasir
kedalam gelas kimia kemudian di aduk dan ditunggu beberapa saat sampai pasir
mengendap. Setelah itu larutan bagian atas kedalam gelas kimia yang kosong
sehingga didapat filtrat berupa air yang berwarna coklat (keruh) dan residu
berupa pasir.Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa
metode yang digunakan untuk memisahkan antara air dan pasir adalah
dekantasi.
Pada percobaan yang kedua yaitu dengan memasukkan bubuk kapur tulis
yang sudah dihaluskan kedalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk sampai
rata dan berubah warna menjadi putih keruh. Air yang telah tercampur tersebut
disaring menggunakan corong dan kertas saring, sehingga diperoleh filtrat
berupa air yang jernih dan residu berupa kapur tulis yang tertinggal pada kertas
saring. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa
metode yang digunakan untuk memisahkan antara bubuk kapur tulis dengan air
adalah filtrasi.
Pada percobaan yang ketiga yaitu dengan mencampurkan garam dapur
kedalam gelas kimia yang berisi air kemudian diaduk sampai rata hingga air dan
garam menjadi larut setelah itu disaring menggunakan corong dan kertas saring,
larutan tetap homogen. Lalu larutan yang sudah disaring diuapkan kedalam
cawan penguap hingga air habis dan hanya tersisa garam.Dari hasil percobaan
yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan untuk
memisahkan antara garam dapur dengan air adalah kristalisasi.
Pada percobaan keempat yaitu dengan mencampurkan 1 gram garam
yang dilarutkan pada 10 ml air kemudian diuapkan dengan cawan
penguap sampai volumenya hampir habis kemudian didinginkan sehingga
terbetuk kristal. Sehingga, proses pemisahan campuran ini termasuk jenis
penguapan.
Pada percobaan kelima yaitu mencampurkan 1 sendok pasir dan 1
sendok garam dapur kedalam gelas kimia yang berisi air kemudian dipanaskan
setelah itu dilakukan proses penyaringan dengan corong dan kertas saring. Zat
padat yang tertinggal pada kertas saring dicuci dengan air kurang lebih 5 ml
sebanyak 2 sampai 3 kali. Air hasil penyaringan dan air cucian di jadikan satu
kemudian diuapkan pada cawan penguap sampai air hampir habis kemudian
didinginkan dan dibiarkan menguap sendiri. Percobaan kelima ini melibatkan 2
proses pemisahan, yaitukristalisasibertingkat.
Pada percobaan keenam yaitu dengan mencampurkan 1 gram kapur
barusyang diberi pengotor kedalam cawan penguapan kemudian ditutup dengan
kaca arloji yang diberi air lalu dipanaskan sampai terdapat kristal berwana putih
yang menempel di bagian cekung kaca arloji yang menutupi gelas kimia. Proses
pemisahan ini termasuk jenis sublimasi.
Padapercobaanketujuhyaitudenganmelarutkangaramdapurdengan
Larutan

air.
air

dipanaskankemudianuapairnyamelewatikondensorhinggadidapatihasilnya,
yaitudistilatberupa air murni. Proses pemisahaninidinamakandestilasi.

IX.

Pembahasan
Percobaan pertama, yaitu pemisahan air dengan pasir. Pasir termasuk zat
padat yang tidak dapat larut dalam air, sehingga pemisahan air dengan pasir
dapat dilakukan dengan metode dekantasi, yaitu dengan mengendapkan pasir
yang tercampur dalam air. Semakin lama waktu yang digunakan untuk
mengendapkan pasir maka semakin jernih pula hasil yang diperoleh.
Percobaan kedua, yaitu pemisahan bubuk kapur tulis dengan air. Pada
proses pemisahan ini menggunakan metode filtrasi yaitu pemisahan zat padat
pada suatu larutan berdasakan ukuran partikel yang berbeda dengan
menggunakan kertas saring. Bubuk kapur tulis akan tersaring di atas kertas
saring karena partikel kapur tulis tidak dapat menembus pori-pori kertas saring,
sedangkan air dapat melewati kertas saring karena partikel air lebih kecil dari
pada pori-pori kertas saring.
Pada percobaan ketiga, dilakukan proses kristalisasi, yaitu proses
pemisahan yang dilakukan dengan memisahkan zat padat berbentuk kristal
berupa garam dapur dari air. Dari percobaan yang ketiga dihasilkan kristal
garam dengan warna yang lebih putih daripada warna garam yang sebelum
diuapkan. Hal ini terjadi karena proses penguapan pada air dan molekulmolekul garam akan menggumpal sehingga akan terbentuk kristal-kristal garam
yang lebih murni. Hal ini terjadi karena pada proses penguapan air yang akan
menguap, dan molekul-molekul garam akan menggumpal sehingga akan
terbentuk kristal-kristal garam yang lebih murni, karena komponen larutan
lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
Percobaan keempat, yaitu proses pemisahan garam
berwana biru dengan 10 ml air dan menghasilkan kristal

yang
berwarna biru

kehijauan. Hal itu dikarenakan sewaktu proses penguapan kandungan air dalam
tidak semuanya menguap sehingga kristal
kehijauan.

masih berwarna biru
Percobaan kelima, yaitu pemisahan campuran pada garam dapur, pasir
dan air. Proses pemisahan ini disebutkristalisasibertingkat. Proses pertama
diawali dengan pemanasan larutan garam, pasir, dan air. Proses ini bertujuan
agar garam dan air menjadi semakin homogen. Selanjutnya dilakukan proses
penyaringan dengan menggunakan corong dan kertas saring sehingga pasir
terpisah dan diperoleh larutan garam. Kemudian residu yang terdapat pada
kertas saring ditambahi air yang kemudian di campur dengan larutan garam
hasil penyaringan. Proses selanjutnya yakni larutan garam dipanaskan hingga air
habis, dan hanya tersisa kristal garam yang berwarna putih.
Percobaan keenam, yaitu proses pemisahan antara kapur barus dengan
pengotornya, yaitu berupa pasir. Proses ini disebut sebagai proses sublimasi
yaitu pemisahan zat murni yang didasarkan pada perbedaan titik sublim yakni
pemisahan komponen yang dapat menyublim dari campuran yang tidak dapat
menyublim.Yang dihasilkan pada proses penyubliman tersebut adalah kristal
kapur barus yang tak berwarna. Hal ini terjadi karena pada proses sublimasi
kapur barus menguap akibat pengaruh dari pemanasan, kemudian uap-uap
tersebut mengkristal dan menempel pada bagian cekung kaca arloji yang
digunakan sebagai penutup gelas kimia sebagai akibat dari air yang diletakkan
pada bagian atas kaca arloji.
Padapercobaanketujuh,

yaitupemisahan

dengangaramdidalamlarutangaram.

Proses

inidisebutsebagai

air
proses

destilasiyaitu proses pemisahan bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara
titik

didih

bahan

daripercobaansebesar

yang

diinginkan.

Suhuuntukmencapaititikuap

air

Pelarut bahan yang diinginkandalamhaliniadalah air

darilarutangaramakan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun
(kondensor).

Uap

yang

mencair

ditampung

dalam

wadah.

Setelahmendapatkanhasildaridestilat,
kemudiandibandingkandenganlarutangaramdapurdenganmasingmasingditetesi
yang

sebanyak 6 tetes hingga terjadiperubahanwarna. Warna

diperolehdarilarutanNaClberupawarnakeruh.

Sedangkanwarna

yang

diperolehdaridestilatberupawarnabening. Hal inikarenadestilatmerupakan air
murni

yang tidakakanterjadiperubahanwarnabiladitetesi

, sedangkan

adalah indikator penanda adanya garam dalam larutan.Guna pendingin
adalah untuk membantu proses terjadinya kondensasi (pengembunan) uap air
yang terpisahkan dari larutan garam.Campuran air dan garam bisa dipisahkan
dengan distilasi karena antara air dan garam terdapat perbedaan titik didih. Titik
didih garamsangattinggiyaitu

sedangkan titik didik air

pada

tekanan 1 atm. Titik didih garam lebih tinggi daripada air, sehingga air akan
menguap

lebih

hasildestilatsetelahditetesi

dahulu.Padapercobaanini,

berwarnakeruhdaninidikategorikandestilasigag

alpenyebabnyasuhularutangaram

yang

dipanaskantidakmeratadenganbaikpadapermukaanlabudestilasi.
X.

Kesimpulan
Dari percobaan-percobaan yang telah kami lakukan kita dapat memisahkan
zat padat dari zat padat, dan zat-zat padat dari zat cair baik yang larut dalam air
maupun yang tidak dapat larut dalam air dengan cara :
1)

Dekantasi

2)

Filtrasi

3)

Kristalisasi
4)

Penguapan

5)

Kristalisasibertingkat

6)

Sublimasi

7)

Destilasi
Setiap zat memiliki ciri-ciri tertentu dalam hal pemisahan tergantung

pada wujud zat dan proses pembentukannya. Untuk mendapatkan hasil
campuran yang baik antara pelarut dan zat terlarutnya sebaiknya kita melihat
struktur penyusunnya.
XI.

JawabanPertanyaan
Apasebabnyaaliran

di

dalampendingindibuatberlawananarahdenganalirandistilat?
Gerakan

air

masuklebihbanyakdari

daribawahkeatasdenganbantuantekanandari
air

keluar.

berlawanandenganalirandistilat,

Dengangerak
maka

sebagaipendingindapatlebihefektifkarenapenyerapankalordariuap

air
yang
air
air

lebihbesarsehingga proses kondensasilebihmudah
Mengapalarutangarampadapercobaanketigaterlebihdahuludisaringsebelumdiu
apkan?
Agar

pengotordidalamlarutangaramtersaringsempurnasehingga

dikristalkanberupakristalgaramsepenuhnya
Apafungsipencucianresidupadapercobaankelima?
Didalamresidumasihadakandungangaramdalamlarutan,
karenaukuranpasirlebihbesardibandingkandenganporiporikertassaringmakagaramdapatlolosdarikertassaring

yang
XII.

Daftar Pustaka
Tim Kimia Dasar. 2013. Petunjuk Pratikum KIMIA DASAR 1. Surabaya:
Unipress.
http://www.pemisahancampuran/forum-kimia-pemisahan-campuran.html(19
Oktober 2012)
http://www.pemisahancampuran/PROSESPEMBUATANGARAMDAPURMen
getahuiProsesPembuatanGaramDapur.html(19 Oktober 2012)
http://www.pemisahancampuran/pemisahan-campuran.html(19 Oktober 2012)

Surabaya,.……..……………….

Mengetahui,

Praktikan,

Dosen/Asisten Pembimbing

(……………………………….……)

(……………………………….……)
LAMPIRAN

Percobaanpertama, pemisahandekantasilarutanpasir. Dari kirikekanan :pasir,
larutanpasir yang sudahdilarutkandandicampurkan, hasildekantasi

Percobaankedua, filtrasilarutankapurtulis. Dari kirikekanan
:Larutankapursebelumdifiltrasi, proses filtrasi, hasilfiltrasilarutankapur, residu
Percobaanketiga, hasilkristalisasilarutangaramdapur

Percobaankeempatpenguapangaram CuSO4. 5H2O. Dari kirikekanan
:larutangaramCuSO4. 5H2O, hasilkristalisasi
Percobaankelima, hasildarikristalisasibertingkat

Percobaankeenam, Sublimasikapurbarus. Dari kirikemudianatasteruskebawah :proses
sublimasi, tampakpadakacaarlojitelahdipenuhikristal, bentukkristaldari proses sublimasi
Percobaanketujuh, destilasilarutangaramdapur. Dari kirikekanan
:susunanalatdestilasi, termometermenunjukkansuhutitikuap,
perbandinganhasildestilatdenganlarutanNaCl yang masing-masingsudahditetesi

More Related Content

What's hot

Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPanji Wijaksono
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinFransiska Puteri
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiMei Ancestor
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Ppt distilasi ari
Ppt distilasi ariPpt distilasi ari
Ppt distilasi ariUNIMUS
 
Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Tillapia
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 

What's hot (20)

Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Analisis Kation
Analisis KationAnalisis Kation
Analisis Kation
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Spektrometri massa
Spektrometri massaSpektrometri massa
Spektrometri massa
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
 
Ppt elektroforesis
Ppt elektroforesisPpt elektroforesis
Ppt elektroforesis
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Ppt distilasi ari
Ppt distilasi ariPpt distilasi ari
Ppt distilasi ari
 
Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Spektro uv-vis
Spektro uv-visSpektro uv-vis
Spektro uv-vis
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 

Viewers also liked

Anti nyamuk ekstrak bawang putih
Anti nyamuk ekstrak bawang putihAnti nyamuk ekstrak bawang putih
Anti nyamuk ekstrak bawang putihVicki Vicki
 
Makalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongMakalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongEka FitryAlone
 
KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN SEMACAMNYA
KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN SEMACAMNYAKIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN SEMACAMNYA
KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN SEMACAMNYAchrestoezra
 
Unit pemrosesan polimer kel 8
Unit pemrosesan polimer kel 8Unit pemrosesan polimer kel 8
Unit pemrosesan polimer kel 8Aulia Rahman
 
Latihan Soal FISIKA Materi Pengukuran
Latihan Soal FISIKA Materi PengukuranLatihan Soal FISIKA Materi Pengukuran
Latihan Soal FISIKA Materi PengukuranEKO MULYONO
 
Industri pembekuan ikan
Industri pembekuan ikanIndustri pembekuan ikan
Industri pembekuan ikanpantek69
 
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)Muhtar Muhtar
 
Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Adeyan Alfikri
 

Viewers also liked (9)

Anti nyamuk ekstrak bawang putih
Anti nyamuk ekstrak bawang putihAnti nyamuk ekstrak bawang putih
Anti nyamuk ekstrak bawang putih
 
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHANLAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
 
Makalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongMakalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkong
 
KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN SEMACAMNYA
KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN SEMACAMNYAKIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN SEMACAMNYA
KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN SEMACAMNYA
 
Unit pemrosesan polimer kel 8
Unit pemrosesan polimer kel 8Unit pemrosesan polimer kel 8
Unit pemrosesan polimer kel 8
 
Latihan Soal FISIKA Materi Pengukuran
Latihan Soal FISIKA Materi PengukuranLatihan Soal FISIKA Materi Pengukuran
Latihan Soal FISIKA Materi Pengukuran
 
Industri pembekuan ikan
Industri pembekuan ikanIndustri pembekuan ikan
Industri pembekuan ikan
 
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
 
Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)
 

Similar to PEMISAHAN CAMPURAN

Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)Dedi Setiadi
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiSMAN 4 MERLUNG
 
Bab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanBab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanfariseko
 
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkDame Phaghite
 
laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)Fadly SaNdi
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptxPPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptxNovriDoank2
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianErnalia Rosita
 
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docxLaporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docxWahyuniMinangkabau
 
Modul kesetimbangan uap cair
Modul kesetimbangan uap cairModul kesetimbangan uap cair
Modul kesetimbangan uap cairErick Wilian
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapanhengkinugraha
 
PPT-KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
PPT-KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptxPPT-KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
PPT-KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptxIPAMTK
 
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptxtugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptxAnggiHerlindia
 

Similar to PEMISAHAN CAMPURAN (20)

Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
Bab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanBab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahan
 
METODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptxMETODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptx
 
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smk
 
laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptxPPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docxLaporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
 
Modul kesetimbangan uap cair
Modul kesetimbangan uap cairModul kesetimbangan uap cair
Modul kesetimbangan uap cair
 
Destilasi 2
Destilasi 2Destilasi 2
Destilasi 2
 
Teknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuranTeknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuran
 
Ekstraksi-dengan-pelarut
Ekstraksi-dengan-pelarutEkstraksi-dengan-pelarut
Ekstraksi-dengan-pelarut
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
PPT-KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
PPT-KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptxPPT-KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
PPT-KLASIFIKASI-MATERI-DAN-PERUBAHANNYA.pptx
 
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptxtugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
 
Ipa7 bab3-b
Ipa7 bab3-bIpa7 bab3-b
Ipa7 bab3-b
 

More from Dita Issriza

More from Dita Issriza (20)

peluruhan alfa
peluruhan alfapeluruhan alfa
peluruhan alfa
 
interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahaya
 
Teleskop
TeleskopTeleskop
Teleskop
 
Jurnal teleskop
Jurnal teleskopJurnal teleskop
Jurnal teleskop
 
Sistem rangka
Sistem rangkaSistem rangka
Sistem rangka
 
Karbohidrat (2)
Karbohidrat (2)Karbohidrat (2)
Karbohidrat (2)
 
Reaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaReaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimia
 
Teori Kinetik gas
Teori Kinetik gasTeori Kinetik gas
Teori Kinetik gas
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Identifikasi jenis zat pewarna makanan
Identifikasi jenis zat pewarna makananIdentifikasi jenis zat pewarna makanan
Identifikasi jenis zat pewarna makanan
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Zat aditif pada makanan
Zat aditif pada makananZat aditif pada makanan
Zat aditif pada makanan
 
An optical instrument
An optical instrumentAn optical instrument
An optical instrument
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Hemodialisis
HemodialisisHemodialisis
Hemodialisis
 
Energy work and power
Energy work and powerEnergy work and power
Energy work and power
 
An optical instrument
An optical instrumentAn optical instrument
An optical instrument
 
Gas mulia
Gas muliaGas mulia
Gas mulia
 
Mutasi gen
Mutasi genMutasi gen
Mutasi gen
 
Aneusomi
AneusomiAneusomi
Aneusomi
 

PEMISAHAN CAMPURAN

  • 1. I. Judul Percobaan : Pemisahan Campuran II. Hari/Tanggal Percobaan : Kamis/ 28 November 2013 III. Selesai Percobaan : Kamis/ 28 November 2013 IV. Tujuan Percobaan : 1. Memisahkan zat padat dari zat cair 2. Memisahkan zat padat dari zat padat V. Tinjauan Pustaka Metode pemisahan merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mngetahui keberadaan suatu zat dalam (analisis laboratorium). Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat – sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dan air, terlihat ada batas diantara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan alkohol batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk campuran heterogen. a. Campuran heterogen, yaitu campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. b. Campuran homogen adalah campuran yang serba sama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa.
  • 2. Contoh campuran heterogen : Campuran tepung beras dengan air Campuran kapur dengan pasir Campuran serbuk besi dengan karbon. Contoh campuran homogen : Campuran gula atau garam dapur dengan air Air teh yang sudah disaring Campuran gas di udara. Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas. 1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam. Contohnya : Kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga. 2. Larutan berwujud cair. Contohnya : Larutan gula dalam pelarut air. 3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya : Udara yang terdiri atas bermacammacam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida. DASAR PEMISAHAN CAMPURAN Zat atau Materi dapat dipisahkan dari campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan sifat, itulah yang mendasari pemisahan campuran atau dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :
  • 3. 1. Perbedaan Ukuran Partikel Jika ukuran partikel suatu zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode penyaringan (metode filtrasi). Untuk keperluan ini kita harus menggunakan penyaring dengan ukuran yang sesuai. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan disebut hasil penyaringan dan zat pencampurnya akan terhalang dan disebut residu / ampas. 2. Perbedaan Titik didih Untuk memisahkan campuran zat yang memiliki perbedaan titik didih, kita dapat melakukannya dengan metode destilasi. Zat yang memiliki titik didih lebih tinggi akan lebih dulu menguap. Jika yang kita inginkan adalah zat yang memiliki titik didih yang lebih tinggi, maka langkah selanjutnya kita mengembunkan uap dari zat tersebut (pendinginan) dan mengalirkannya ke wadah tertentu. Jika yang kita inginkan adalah zat yang memiliki titik didih lebih rendah, maka kita cukup memanaskan campuran tersebut saja, sampai suhu mencapai titik didih zat yang akan kita cari. 3. Perbedaan Kelarutan Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar (pelarut yang memiliki kutub), seperti air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan hal menggunakan perbedaan kelarutan, kita dapat memisahkan campuran dengan pelarut tertentu.
  • 4. 4. Perbedaan Pengendapan Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam larutan yang berbeda. Zat yang memiliki berat jenis lebih besar daripada pelarutnya akan mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, kita dapat melakukan pemisahan campuran tersebut dengan metode sedimentasi atau sentrifugsi atau pemusingan. Jika dalam campuran terdapat lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi yang dikombinasi dengan metode filtrasi. 5. Difusi (bergerak mengalir dan bercampur) Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi satu sama lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu untuk memperoleh zat murni. Metode pemisahan campuran dengan menggunakan bantuan listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa. 6. Adsorbsi (Penyerapan sampai permukaan) Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme. Pada dasarnya campuran dapat dipisahkan. Metode pemisahan campuran yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung pada sifat fisika
  • 5. dari partikel-pertikel penyusun campuran tersebut. Sifat fisika yang dapat dijadikan dasar pemisahan suatu campuran adalah ukuran partikel, titik didih partikel, dan kelarutan. Namun demikian, ada campuran yang tidak dapat dipisahkan secara fisika. Biasanya campuran tersebut tergolong campuran homogen. Campuran tersebut dapat dipisahkan secara kimia. Perbedaan pemisahan campuran secara fisika dan kimia adalah sebagai berikut : 1. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan. 2. Pemisahan secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga terbentuk bagian yang dapat dipisahkan. METODE PEMISAHAN CAMPURAN : Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks. Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana. Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks. Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatikan untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil.
  • 6. 1. Filtrasi / Penyaringan Filtrasi adalah metode pemisahan zat yang memiliki ukuran partikel yang berbeda dengan menggunakan alat berpori (penyaring/filter). Penyaring akan menahan zat yang ukuran partikelnya lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas). Metode penyaringan dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap. 2. Dekantasi Dekantasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi). Contoh : pemisahan campuran air dan pasir 3. Penguapan atau Evaporasi Penguapan atau Evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan sponton menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umunya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan. Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian
  • 7. dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konnsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada Evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak, diadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya. Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang. 4. Sublimasi Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Bahan – bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod. 5. Kristalisasi Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mulamula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali). Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh,
  • 8. dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir. 6. Distilasi Distilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor).proses pendinginan terjadi karena air dialirkan ke dalam dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikanair minum.
  • 9. 7. Ekstraksi Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu. 8. Adsorbsi Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran. 9. Kromatografi Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta. Pada proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada pula yang dikombinasi lebih dari saru jenis metode.
  • 10. VI. Cara Kerja 1. Percobaan 1 2. Percobaan 2 Endapankapurtulis
  • 11. 3. Percobaan 3 4. Percobaan 4
  • 12. 5. Percobaan 5 6. Percobaan 6
  • 14. VIII. Analisis Data/ Perhitungan/ Persamaan Reaksi yang Terlibat Pada percobaan pertama yaitu dengan mencampurkan air dengan pasir kedalam gelas kimia kemudian di aduk dan ditunggu beberapa saat sampai pasir mengendap. Setelah itu larutan bagian atas kedalam gelas kimia yang kosong sehingga didapat filtrat berupa air yang berwarna coklat (keruh) dan residu berupa pasir.Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan untuk memisahkan antara air dan pasir adalah dekantasi. Pada percobaan yang kedua yaitu dengan memasukkan bubuk kapur tulis yang sudah dihaluskan kedalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk sampai rata dan berubah warna menjadi putih keruh. Air yang telah tercampur tersebut disaring menggunakan corong dan kertas saring, sehingga diperoleh filtrat berupa air yang jernih dan residu berupa kapur tulis yang tertinggal pada kertas saring. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan untuk memisahkan antara bubuk kapur tulis dengan air adalah filtrasi. Pada percobaan yang ketiga yaitu dengan mencampurkan garam dapur kedalam gelas kimia yang berisi air kemudian diaduk sampai rata hingga air dan garam menjadi larut setelah itu disaring menggunakan corong dan kertas saring, larutan tetap homogen. Lalu larutan yang sudah disaring diuapkan kedalam cawan penguap hingga air habis dan hanya tersisa garam.Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan untuk memisahkan antara garam dapur dengan air adalah kristalisasi. Pada percobaan keempat yaitu dengan mencampurkan 1 gram garam yang dilarutkan pada 10 ml air kemudian diuapkan dengan cawan
  • 15. penguap sampai volumenya hampir habis kemudian didinginkan sehingga terbetuk kristal. Sehingga, proses pemisahan campuran ini termasuk jenis penguapan. Pada percobaan kelima yaitu mencampurkan 1 sendok pasir dan 1 sendok garam dapur kedalam gelas kimia yang berisi air kemudian dipanaskan setelah itu dilakukan proses penyaringan dengan corong dan kertas saring. Zat padat yang tertinggal pada kertas saring dicuci dengan air kurang lebih 5 ml sebanyak 2 sampai 3 kali. Air hasil penyaringan dan air cucian di jadikan satu kemudian diuapkan pada cawan penguap sampai air hampir habis kemudian didinginkan dan dibiarkan menguap sendiri. Percobaan kelima ini melibatkan 2 proses pemisahan, yaitukristalisasibertingkat. Pada percobaan keenam yaitu dengan mencampurkan 1 gram kapur barusyang diberi pengotor kedalam cawan penguapan kemudian ditutup dengan kaca arloji yang diberi air lalu dipanaskan sampai terdapat kristal berwana putih yang menempel di bagian cekung kaca arloji yang menutupi gelas kimia. Proses pemisahan ini termasuk jenis sublimasi. Padapercobaanketujuhyaitudenganmelarutkangaramdapurdengan Larutan air. air dipanaskankemudianuapairnyamelewatikondensorhinggadidapatihasilnya, yaitudistilatberupa air murni. Proses pemisahaninidinamakandestilasi. IX. Pembahasan Percobaan pertama, yaitu pemisahan air dengan pasir. Pasir termasuk zat padat yang tidak dapat larut dalam air, sehingga pemisahan air dengan pasir dapat dilakukan dengan metode dekantasi, yaitu dengan mengendapkan pasir
  • 16. yang tercampur dalam air. Semakin lama waktu yang digunakan untuk mengendapkan pasir maka semakin jernih pula hasil yang diperoleh. Percobaan kedua, yaitu pemisahan bubuk kapur tulis dengan air. Pada proses pemisahan ini menggunakan metode filtrasi yaitu pemisahan zat padat pada suatu larutan berdasakan ukuran partikel yang berbeda dengan menggunakan kertas saring. Bubuk kapur tulis akan tersaring di atas kertas saring karena partikel kapur tulis tidak dapat menembus pori-pori kertas saring, sedangkan air dapat melewati kertas saring karena partikel air lebih kecil dari pada pori-pori kertas saring. Pada percobaan ketiga, dilakukan proses kristalisasi, yaitu proses pemisahan yang dilakukan dengan memisahkan zat padat berbentuk kristal berupa garam dapur dari air. Dari percobaan yang ketiga dihasilkan kristal garam dengan warna yang lebih putih daripada warna garam yang sebelum diuapkan. Hal ini terjadi karena proses penguapan pada air dan molekulmolekul garam akan menggumpal sehingga akan terbentuk kristal-kristal garam yang lebih murni. Hal ini terjadi karena pada proses penguapan air yang akan menguap, dan molekul-molekul garam akan menggumpal sehingga akan terbentuk kristal-kristal garam yang lebih murni, karena komponen larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. Percobaan keempat, yaitu proses pemisahan garam berwana biru dengan 10 ml air dan menghasilkan kristal yang berwarna biru kehijauan. Hal itu dikarenakan sewaktu proses penguapan kandungan air dalam tidak semuanya menguap sehingga kristal kehijauan. masih berwarna biru
  • 17. Percobaan kelima, yaitu pemisahan campuran pada garam dapur, pasir dan air. Proses pemisahan ini disebutkristalisasibertingkat. Proses pertama diawali dengan pemanasan larutan garam, pasir, dan air. Proses ini bertujuan agar garam dan air menjadi semakin homogen. Selanjutnya dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan corong dan kertas saring sehingga pasir terpisah dan diperoleh larutan garam. Kemudian residu yang terdapat pada kertas saring ditambahi air yang kemudian di campur dengan larutan garam hasil penyaringan. Proses selanjutnya yakni larutan garam dipanaskan hingga air habis, dan hanya tersisa kristal garam yang berwarna putih. Percobaan keenam, yaitu proses pemisahan antara kapur barus dengan pengotornya, yaitu berupa pasir. Proses ini disebut sebagai proses sublimasi yaitu pemisahan zat murni yang didasarkan pada perbedaan titik sublim yakni pemisahan komponen yang dapat menyublim dari campuran yang tidak dapat menyublim.Yang dihasilkan pada proses penyubliman tersebut adalah kristal kapur barus yang tak berwarna. Hal ini terjadi karena pada proses sublimasi kapur barus menguap akibat pengaruh dari pemanasan, kemudian uap-uap tersebut mengkristal dan menempel pada bagian cekung kaca arloji yang digunakan sebagai penutup gelas kimia sebagai akibat dari air yang diletakkan pada bagian atas kaca arloji. Padapercobaanketujuh, yaitupemisahan dengangaramdidalamlarutangaram. Proses inidisebutsebagai air proses destilasiyaitu proses pemisahan bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan daripercobaansebesar yang diinginkan. Suhuuntukmencapaititikuap air Pelarut bahan yang diinginkandalamhaliniadalah air darilarutangaramakan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun
  • 18. (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Setelahmendapatkanhasildaridestilat, kemudiandibandingkandenganlarutangaramdapurdenganmasingmasingditetesi yang sebanyak 6 tetes hingga terjadiperubahanwarna. Warna diperolehdarilarutanNaClberupawarnakeruh. Sedangkanwarna yang diperolehdaridestilatberupawarnabening. Hal inikarenadestilatmerupakan air murni yang tidakakanterjadiperubahanwarnabiladitetesi , sedangkan adalah indikator penanda adanya garam dalam larutan.Guna pendingin adalah untuk membantu proses terjadinya kondensasi (pengembunan) uap air yang terpisahkan dari larutan garam.Campuran air dan garam bisa dipisahkan dengan distilasi karena antara air dan garam terdapat perbedaan titik didih. Titik didih garamsangattinggiyaitu sedangkan titik didik air pada tekanan 1 atm. Titik didih garam lebih tinggi daripada air, sehingga air akan menguap lebih hasildestilatsetelahditetesi dahulu.Padapercobaanini, berwarnakeruhdaninidikategorikandestilasigag alpenyebabnyasuhularutangaram yang dipanaskantidakmeratadenganbaikpadapermukaanlabudestilasi. X. Kesimpulan Dari percobaan-percobaan yang telah kami lakukan kita dapat memisahkan zat padat dari zat padat, dan zat-zat padat dari zat cair baik yang larut dalam air maupun yang tidak dapat larut dalam air dengan cara : 1) Dekantasi 2) Filtrasi 3) Kristalisasi
  • 19. 4) Penguapan 5) Kristalisasibertingkat 6) Sublimasi 7) Destilasi Setiap zat memiliki ciri-ciri tertentu dalam hal pemisahan tergantung pada wujud zat dan proses pembentukannya. Untuk mendapatkan hasil campuran yang baik antara pelarut dan zat terlarutnya sebaiknya kita melihat struktur penyusunnya. XI. JawabanPertanyaan Apasebabnyaaliran di dalampendingindibuatberlawananarahdenganalirandistilat? Gerakan air masuklebihbanyakdari daribawahkeatasdenganbantuantekanandari air keluar. berlawanandenganalirandistilat, Dengangerak maka sebagaipendingindapatlebihefektifkarenapenyerapankalordariuap air yang air air lebihbesarsehingga proses kondensasilebihmudah Mengapalarutangarampadapercobaanketigaterlebihdahuludisaringsebelumdiu apkan? Agar pengotordidalamlarutangaramtersaringsempurnasehingga dikristalkanberupakristalgaramsepenuhnya Apafungsipencucianresidupadapercobaankelima? Didalamresidumasihadakandungangaramdalamlarutan, karenaukuranpasirlebihbesardibandingkandenganporiporikertassaringmakagaramdapatlolosdarikertassaring yang
  • 20.
  • 21. XII. Daftar Pustaka Tim Kimia Dasar. 2013. Petunjuk Pratikum KIMIA DASAR 1. Surabaya: Unipress. http://www.pemisahancampuran/forum-kimia-pemisahan-campuran.html(19 Oktober 2012) http://www.pemisahancampuran/PROSESPEMBUATANGARAMDAPURMen getahuiProsesPembuatanGaramDapur.html(19 Oktober 2012) http://www.pemisahancampuran/pemisahan-campuran.html(19 Oktober 2012) Surabaya,.……..………………. Mengetahui, Praktikan, Dosen/Asisten Pembimbing (……………………………….……) (……………………………….……)
  • 22. LAMPIRAN Percobaanpertama, pemisahandekantasilarutanpasir. Dari kirikekanan :pasir, larutanpasir yang sudahdilarutkandandicampurkan, hasildekantasi Percobaankedua, filtrasilarutankapurtulis. Dari kirikekanan :Larutankapursebelumdifiltrasi, proses filtrasi, hasilfiltrasilarutankapur, residu
  • 23. Percobaanketiga, hasilkristalisasilarutangaramdapur Percobaankeempatpenguapangaram CuSO4. 5H2O. Dari kirikekanan :larutangaramCuSO4. 5H2O, hasilkristalisasi
  • 24. Percobaankelima, hasildarikristalisasibertingkat Percobaankeenam, Sublimasikapurbarus. Dari kirikemudianatasteruskebawah :proses sublimasi, tampakpadakacaarlojitelahdipenuhikristal, bentukkristaldari proses sublimasi
  • 25. Percobaanketujuh, destilasilarutangaramdapur. Dari kirikekanan :susunanalatdestilasi, termometermenunjukkansuhutitikuap, perbandinganhasildestilatdenganlarutanNaCl yang masing-masingsudahditetesi