Makalah ini membahas pentingnya melestarikan kebudayaan Indonesia di tengah arus globalisasi. Kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa yang perlu dilestarikan. Meskipun terjadi pertukaran budaya, tidak mungkin semua budaya digabung menjadi satu, melainkan setiap bangsa akan tetap mempertahankan ciri khas budayanya masing-masing. Masyarakat perlu sadar akan kekayaan budaya Indonesia dan turut melestarikannya
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
Global Village
1.
2. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat, kebudayaan yang menjadi ciri khas suatu bangsa dan negara kini kian memudar. Padahal seharusnya hal ini janganlah terjadi karena kebudayaan merupakan suatu hal yang dapat memperkaya setiap negara yang ada di dunia dan kebudayaan juga lah yang mampu membedakan suatu negara dengan negara yang lainnya.
3. Sebagai negara yang kaya akan kebudayaan, Indonesia pun menjadi salah satu negara yang terancam punah budayanya. Saat ini para pemuda dan pemudi di Indonesia mulai terbawa pengaruh gaya hidup barat, mulai dari cara mandi, cara berpakaian, hingga gaya dalam berbicara. Hampir semua orang menganggap bahwa ini adalah modernisasi padahal yang sebenarnya terjadi adalah westernisasi. Westernisasi yang sekarang ini terjadi secara kolosal di negara Indonesia membuat kebudayaan di Indonesia mulai dilupakan dan menghilang sedikit demi sedikit. Hal ini tampak dari amnesia masyarakat Indonesia akan reog ponorogo sampai akhirnya kesenian indah ini hendak direbut oleh negara tetangga kita, yakni Malaysia. Ketika hal ini terjadi, barulah masyarakat Indonesia sadar akan kebudayaan mereka dan ingin mempertahankan kebudayaan yang telah menjadi milik mereka selama bertahun-tahun itu.
4. Seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bisa mencegah punahnya kebudayaan ini dengan cara mematenkan kebudayaan kita agar tidak direbut bangsa lain dan melestarikannya dengan mengajarkan kebudayaan tersebut pada pemuda-pemudi bangsa yang akan menjadi generasi penerus kita. Negara Jepang dapat dijadikan sebuah contoh yang baik dalam mempertahankan dan melestarikan kebudayaan di era globalisasi seperti sekarang ini. Di tengah maraknya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat, negeri sakura ini tetap menjunjung tinggi adat istiadat dan kebudayaan mereka. Begitu pula dengan para remaja di Jepang, meskipun kehidupan mereka tidak pernah lepas dari telepon selular dan gadget lain yang menjadi pelengkap lifestyle mereka, namun mereka tetap merayakan festival-festival kebudayaan negara mereka sehingga kebudayaan Jepang minim atau bahkan tidak terancam kepunahan. Sebagai suatu negara yang sarat akan kebudayaan, Indonesia seharusnya mampu mencontoh negara maju seperti Jepang agar kebudayaan di Indonesia tidak menghilang dan punah.
5. Melihat kondisi kebudayaan Indonesia yang terancam punah inilah akhirnya mendorong kami selaku tim penulis untuk membuat suatu makalah yang bertemakan “Bangun Budaya yang Berwawasan Kebangsaan” sebagai pokok bahasan utamanya. Tema ini diangkat untuk mengedukasi semua masyarakat Indonesia terutama para pemuda dan pemudinya agar mereka mengetahui dan sadar akan pentingnya kebudayaan serta mampu melestarikan kebudayaan negara kita agar tidak memudar di tengah-tengah era globalisasi ini.
11. Memberikan pendidikan kepada masyarakat Indonesia terutama para generasi muda yang menjadi tulang punggung bangsa dan negara Indonesia bahwa kebudayaan yang beraneka ragam dapat menjadi harta karun serta aset yang berharga bagi suatu negara di mata dunia apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
12.
13. Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
17. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
25. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
27. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
30. Dalam sejarah umat manusia dan dalam era seperti sekarang yang lazim disebut sebagai era globalisasi ini, setiap negara pastilah mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda. Masing-masing negara mempunyai adat istiadat, peraturan, hukum hingga norma yang berbeda-beda pula. Namun, yang terjadi pada zaman sekarang memang cukup mengherankan. Kebudayaan yang ada di dunia ini sepertinya diduga akan berpadu menjadi satu kebudayaan dan kebudayaan tersebut sepertinya akan menjadi tradisi seluruh masyarakat yang hidup di dunia ini. Namun meskipun begitu, apakah hal ini mungkin terjadi?
32. Kebudayaan merupakan sesuatu yang berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain. Kebudayaan adalah suatu produk yang dihasilkan oleh sekelompok orang sebagai respons dari lingkungan dan fisikal mereka yang kemudian beralih menjadi sebuah pembentukan ide-ide baru, konsep-konsep dan pemahaman hidup seperti yang mereka pikirkan dan alami. Semua ini direfleksikan sebagai suatu hal yang kita sebut sebagai ekspresi kultural.
34. Ada satu cara tradisional dalam menginterpretasikan kebudayaan, yaitu sekelompok orang yang berbicara dengan menggunakan bahasa yang sama dan menempati suatu wilayah tertentu. Sekelompok orang ini terdiri dari individu-individu yang mempunyai tujuan dan karakteristik yang sama, biasanya termasuk bahasa yang sama, tempat tinggal, tradisi, kebiasaan, ingatan sejarah, dan sebagainya.
35. Di dalam pencarian untuk kebudayaan global, pertanyaan yang akan dan sering muncul adalah apakah kebudayaan yang biasa dilakukan oleh masing-masing individu dapat memberikan akibat yang dapat menjadikan kebudayaan global itu lebih berkreasi atau bermacam – macam. Pertanyaan di atas mungkin cukup membingungkan bagi sebagian orang. Namun jika ada yang mempunyai jawaban, jawaban yang muncul itupun belum tentu dapat dibenarkan. Jawaban itu mungkin bisa saja benar bila orang – orang berpikir terlalu dalam. Bagaimanapun, kebudayaan memiliki hubungan dengan banyak hal, dan kebudayaan-kebudayaan yang ada tidak dapat saling menghancurkan satu sama lain.
36. Dalam akulturasi kebudayaan dunia menjadi satu kebudayaan, elemen yang paling penting dan tidak bisa dianggap dan dirasa dengan mudah adalah mengikat semua orang dengan kebudayaan yang berbeda-berbeda menjadi suatu kesatuan dan dapat mengerti satu sama lain serta berkomunikasi dengan yang lainnya.
37. Karena kesusastraan yang luas ikut bekerja dalam kebudayaan dan aspek lainya seperti kesenian, kita dapat merubah dan memilah-milah yang mana yang terbaik dan yang paling bernilai di setiap kebudayaan yang berbeda dengan tujuan untuk memperlihatkan kita bahwa kita dapat mengerti satu sama lain dan untuk melihat suatu kesatuan manusia yang sebenarnya di dalam sebuah kebudayaan. Perhatian yang paling utama dari suatu kesatuan manusia dimana kebudayaan tampak bermacam - macam adalah jika kita ingin membangun komunikasi diantara orang yang berbeda-beda dengan tujuan untuk menjalin suatu
39. Oleh karena itu, kebudayaan merupakan bagian dari misi semua orang untuk mempromosikan kedamaian dunia. “Untuk mencapai keseimbangan hubungan di antara negara – negara sehingga tumbuhlah rasa saling ketergantungan, secara bersamaan terdapat izin masuk dalam kenyataan yang secara saling bergantung diizinkan dan bermanfaat jika berdasarkan pada keuntungan mutualitas dan resiprokal.”
40. Menciptakan sebuah kebudayaan global bukanlah merupakan suatu upaya untuk mencari pengganti dari kebudayaan yang telah ada atau menggabungkan mereka ke dalam kebudayaan homogen melainkan lebih kepada membuat seluruh masyarakat dunia agar mampu bekerja sama dan membangun jaringan di antara kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, yang akan muncul dari kerja sama seperti ini adalah rasa kebersamaan di antara orang – orang yang merasa bebas untuk belajar dan menyatakan adat istiadat mereka, kebudayaan dan keyakinan spiritual di dalam suatu kesatuan manusia.
44. Melalui fakta-fakta yang telah diperoleh dan dibahas di dalam makalah ini, sulit dibayangkan bila semua orang yang berpijak di atas bumi hanya mempunyai satu kebudayaan yang sama. Di era globalisasi seperti sekarang ini saja, kita dapat melihat hampir semua orang di dunia terorganisasi ke dalam etnis atau kebangsaan tertentu dan dioperasikan dibawah sistem yang berbeda-beda, berbicara dalam bahasa yang berbeda, dan mempunyai kebudayaan yang berbeda antara satu individu dengan individu yang lain.
45. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sekuat atau secanggih apapun sistem komunikasi dan transportasi yang ada di dunia ini tidak akan mampu menciutkan seluruh kebudayaan menjadi hanya satu kebudayaan saja. Dunia ini tidak akan menjadi sebuah desa global atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan global village seperti yang dibayangkan oleh sebagian orang. Dunia ini akan tetap menjadi dunia yang kaya akan kebudayaan yang beraneka ragam. Tidak akan ada satu kebudayaan yang mampu menggabungkan seluruh kebudayaan berbeda yang ada di dunia ini atau mungkin menggantikannya. Yang ada hanyalah, dengan teknologi canggih dan sistem komunikasi serta transportasi yang canggih seperti sekarang ini, orang-orang dengan kebudayaan yang berbeda dapat melakukan pertukaran kebudayaan yang dapat memperkaya pengetahuan mereka akan kebudayaan yang dimiliki oleh negara lain.
47. Setiap individu harus menyadari kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh negaranya masing-masing. Kekayaan budaya tersebut akan menyadarkan masyarakat akan pentingnya nilai-nilai budaya itu sendiri. Semua orang harus dapat melestarikan kebudayaannya masing-masing, dengan demikian kita akan tetap memiliki aneka ragam kebudayaan yang kemudian dapat menjadi warisan bagi generasi kita yang berikutnya.