Ekplorasi adalah kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi untuk mengetahui ukuran, bentuk, kedudukan, sifat, dan nilai endapan bahan galian. Teknik ekplorasi meliputi penyelidikan singkapan, pelacakan float, pendulangan, pembuatan parit uji, dan sumur uji. Pemerintah menetapkan tiga golongan bahan galian: strategis, vital, dan yang tidak termasuk kedua golongan sebelumnya.
1. TEKNIK EKPLORASI
TEKNIK EKPLORASI
Ekplorasi adalah kegiatan yang dilakukan setelah prospeksinataunsetelah endapan bahan
galian tersebut ditemikan dan bertujuan untuk mengetahui ikuran,bentuk,kedudukan,sifat,dan
nilai dari endapan bahan galian tersebut,pekerjaan ekplorasi merupakan bagian awal dari
serangkain kegiatan pertambangan.kegiatan pertambangan,dimulai dari prospeksi dan diakhiri
dengan kegiatan pemasaran yang dapat dilihat pada gambar di bawah disini
TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN
PROSPEKSI
EKSPLORASI
Tidak menguntungkan
menguntungkan
EVALUASI (STUDI KELAYAKAN)
PERENCANAAN TAMBANG DAN PEMBIAYAAN
FILE
PERSIAPAN
PEMBONGKARAN
PEMUATAN
PERTAMBANGAN
PENGANGKUTAN
PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
METALURGI EKSTRAKTIF DAN PEMURNIAN
PEMASARAN
TEKNIK EKPLORASI
Page 1
2. TEKNIK EKPLORASI
Berdasarkan pengertian dan definisi diatas maka ruang lingkup pekerjaan eksplorasi
selalu diawali dengan pekerjaan prospeksi,sehingga dapat dikemukakan tentang ruang lingkup
prospeksi dan ekplorasi sbb:
Berdasarkan posisi prospeksi,baik pendahuluan maupun detail maka dapat dilakukan dengan 3
cara sbb:
1. Air bone ( pesawat terbang )
Terlebih dahulu dilakukan recoqnition fligt,kemudian pengukuran dengan
magnometer,dengan radiometer(airbone radimetrics surves) atau dengan pengukuran
gelombang elektromagnetic
2. Carbone ( kendaran darat)
Pada prinsipnya sama dengan airbone,pekerjaan dapat dilakukan relatif lebih
mudah,alat detektor yang digunakan dapat bisah lebih berat dan lebih sensitif(akurat)
3. Manual (jalann kaki )
Didalam prospecting cara ketiga ini lebih sering digunakan dari pada cara pertama dan
kedua.cara ini dilakukan dipermukaan dengan menyelidiki singkapan (out crop
),penjelasan “ float “ ( tracing float ),tracing dengan dengan panning,pembuatan parit
(trenching) dan pembuatan sumur uji ( test pit )
Berdasar posisi melakukan ekplorasi, baik pendahuluan maupun detail maka dapat dilakukan
dengan 3 cara sbb:
1) Penyelidkan singkapan ( out crop )
Dilakukan dengan cara mencari singkapan-singkapan vein ( urat ),badan biji,atau batuan
pembawa bijih yang berada dilembah sungai sampai pada kaki bukit
2) Penjajakan float ( titik lokasi ) ( trancing float )
Potongan bijih dari penghancuran singkapan kan tertransportasi ketempat yang lebih
rendah.dilakukan dengan jalan kaki dari hulu untuk melacak tempat aslinya
3) Tracing dengan panning
Untuk ukuran butir float yang halus terutama mineral berat dapat dilakukan
pendulangan (panning )
4) Pembuatan parit ( traenching )
Hanya bermanfaat pada tanah penutup yang relarif tipis ( kurang dari 2 meter ) dibuat
tegak lurus strike badan bijih ( ore body )
5) Pembuatan sumur uji ( test pitting )
TEKNIK EKPLORASI
Page 2
3. TEKNIK EKPLORASI
Apabila pembuatann parit tidak dapat mencapai badan bijih yang dikarenakan tanah
penutupnya ( OB ) relatif tebal maka dibuat sumur uji.sumur uji ini disusun searah
dengan parit atau tetap tegak lurus ( strike ) badan bijih
PENGGOLONGAN BAHAN GALIAN
Pemerintah menetapkan uu
penggolongan bahan galian,yaitu:
dan
peraturan
pemerintah
tentang
Undang-undang no.11 th.1967 tentang ketentuan-ketenuan pokok
pertambangan,pengolonmgan dan pelaksanaan penguasaan bahan galian,lebih
detil pasal 3 ayat 1 bahwa bahan galian dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
a) Bahan galian setrategis ( A )
Seperti:
Minyak bumi
Bitumen padat
Aspal
Antrasit
Batu bara muda
Uranium
Nikel
Kobalt
Timah
b) Bahan galian vital ( B )
Seperti:
Besi
Mangan
Bauksit
Tembaga
Perak
Emas
Intan
Platina
Kwarsa
TEKNIK EKPLORASI
Page 3
4. TEKNIK EKPLORASI
Belerang
c) Bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B
Seperti:
Batu apung
Marmer
Batu permata
Asbes
Talk
Granit
Andesit
Tanah liat
Pasir
TEKNIK EKPLORASI
Page 4