1. Keberlanjutan Pembangunan
Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi
seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan
nasional yang termaktub dalam Pembukaan
Undangundang Dasar 1945.
Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini
tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan
generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan
mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia
dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk
mendukungnya. Dengan demikian pengertian
pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Konsep
ini mengandung dua unsur :
2. masyarakat yang kurang beruntung, yang
amat perlu mendapatkan prioritas tinggi dari
semua negara.
Yang kedua adalah keterbatasan. Penguasaan
teknologi dan organisasi sosial harus
memperhatikan keterbatasan kemampuan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
manusia pada saat ini dan di masa depan.
Mutu Lingkungan Hidup Dengan Resiko
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena
merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan
pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada
dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun
dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu
lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan
dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan
banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?
3. bagi kelangsungan hidup manusia di suatu
wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan
antara lain dari suasana yang membuat orang
betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri.
Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari
kebutuhan dasar/fisik seperti makan
minum, perumahan sampai kebutuhan
rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa
aman, ibadah dan sebagainya.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan
budaya yaitu :
a. Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan
abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen
biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan
manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti
tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik
jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
4. lingkungan manusia dalam hubungan
dengan sesamanya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Standar kualitas
lingkungan sosial ekonomi dikatakan
baik jika kehidupan manusia cukup
sandang, pangan, papan, pendidikan
dan kebutuhan lainnya.
c. Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi
(benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui
aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa
bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non
materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem
politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik
jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman,
sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan
dan mengembangkan sistem budayanya.
5. Kesadaran Lingkungan
Kesadaran dalam melindungi kehidupan dan lingkungan hidup
telah dihasilkan sampai saat ini. Buddhisme telah
memperkenalkannya sebagai salah satu hukum dasar utama
sekitar 25 abad yang lalu untuk para pengikutnya. Buddhisme
sesungguhnya menghadirkan jalan cinta kasih. Buddha
menunjukkan rasa cinta kasihnya secara lengkap seperti yang
terlihat ketika cinta kasih melindungi semua makhluk.
Buddha mengajarkan bahwa bagi yang mengikuti
ajaran-Nya perlu mempraktikkan cinta kasih yang
tulus, tidak merugikan semua mahluk, tidak hanya
untuk melindungi umat manusia, tetapi juga untuk
melindungi tumbuh-tumbuhan dan binatang. Buddha
dengan kebijaksanaan yang sempurna,melihat semua
mahluk di alam semesta adalah sama secara
alami, semua binatang, dan manusia hidup bekerja
sama, satu sama lain menjadi satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
6. umat manusia untuk mencukupi permintaan
yang berlebihan, dan mengambilnya dalam
persaingan yang tak ada akhirnya, mendorong
ke arah perusakan diri dan lingkungan.
Membandingkan pikiran yang tamak dan tak
sehat dengan semangat hidup sederhana dan
dengan puas berlatih seperti yang diajarkan
Buddha.
Hidup dalam keselarasan bukan berarti penghapusan
kebenaran dan pengetahuan, tetapi untuk tinggal
dalam keselarasan dengan semua mahluk dan alam.
Pada dasarnya bagi yang memahami pengajaran
Buddha akan membatasi keakuan, untuk tinggal
selaras dengan alam, tanpa merugikan lingkungan.
Kemudian akan melihat tingkat mana yang sebaiknya
diteliti dan dilindungi untuk digunakan pada masa
datang oleh generasi berikutnya dan makhluk lain.
7. Keserakhan yang berlebihan untuk memiliki segalanya bagi
dirinya, atau untuk kelompok sendiri, membuat buta.
Disiapkan untuk berkelahi, berperang, menyebabkan
kematian, penyakit, kelaparan, membinasakan semua jenis
makhluk hidup, secara berangsur-angsur memperburuk
lingkungan hidup. Mencoba untuk memaksimalkan
keuntungan, tanpa terkait dengan dampak eksplorasi negatif
yang mendorong kearah penghabisan sumber
alam, melepaskan zat beracun ke
udara, air, bumi, mendorong ke arah polusi
lingkungan, membinasakan keuntungan ekologis.
Banyak vihara hutan yang didirikan di pegunungan
menunjukkan penyesuaian diri yang harmonis dengan
alam,. Hidup tenang dalam hutan membantu praktek
ajaran Buddhis untuk meningkatkan batin, dan pada
waktu yang sama, juga melindungi binatang tinggal di
daerah itu. Pengikut Buddha dengan pikiran yang
bersikap toleran dan penuh kasih menyesuaikan diri
dengan tumbuh-tumbuhan yang alami, binatang buas
di hutan, dengan keselarasan dan berhubungan
timbal balik.
8. Orang menggunakan oksigen yang sebagian besar dihasilkan
oleh pohon, dan sebagai imbalannya, orang memelihara
pohon itu. Binatang buas mungkin datang untuk makan
tanaman panenan yang ditanam oleh vihara tanpa
memikirkan resiko untuk dibunuh. Buddhisme hidup harmonis
dengan sepenuhnya, berbeda dari yang
kompetitif, menentang kehidupan dan memberantas alam.
Keyakinan yang seksama, secara teknis
nampak paham lingkungan merupakan suatu
ungkapan efektif pada pandangan hidup
Buddha. Mengundang untuk
mempertimbangkan lima hubungan antara
praktek dan kesehatan hidup secara umum.
Hubungan dengan
kesehatan, konsentrasi, etika, dan
kebijaksanaan.
9. menghubungkan kesehatan pribadi
lingkungan. Praktek Buddha mengarahkan
pikiran; itu sesungguhnya sebagai bentuk
kesehatan mental. Kemudian kesehatan
mental berpengaruh terhadap kesehatan
phisik. Sedanglah melakukan kesehatan
seseorang pribadi mempimpin tak bisa
diacuhkan untuk suatu perhatian dengan
kesehatan lingkungan.
Bagaimana kesehatan makanan yang kamu
makan, air yang kamu minum, atau udara yang kamu
hirup? sebagian besar jawaban, tergantung pada
bagaimana lingkungan yang sehat. Adalah bukan
sukar untuk melihat mengapa orang menjadi sangat
peka terhadap kerusakan lingkungan: perbedaan
antara dirimu dan lingkungan seperti menyesatkan
sebagai perbedaan antara mengurus pikiran dan
badan.
10. pikiran; belajar dari diri sendiri, dapat
membantu makhluk lain. Biarawan Zen
berkata praktek adalah "tidak ada yang
khusus"? tidak ada tambahan" Tujuan
belajar Buddhisme bukan untuk belajar
Buddhisme, tetapi untuk belajar diri
sendiri," menurut Shunryu
Suzuki, Master Zen dari Jepang.
Pertanyaan yang sama menjadi dasar bekerja pada
lingkungan, sebab banyak permasalahan lingkungan
sedikitnya dapat dikurangi ke berbagai pilihan pribadi.
Kesusilaan adalah penting untuk praktek, dan kesusilaan
menuntut suatu perhatian untuk kesehatan makhluk lain.
Buddha menjelaskan delapan usur jalan utama yaitu
pandangan, pikiran, ucapan, perbuatan, pencaharian, usah
a, perhatian, dan konsentrasi yang benar.
11. kebijaksanaan. Latihan ini adalah salah
satu dari tugas ekologi, studi
bagaimana ekosistem berfungsi.
Pemikiran lewat dari sini akan
sungguh-sungguh menghasilkan
kebijaksanaan, tetapi bukan jenis
kebijaksanaan yang dicari dalam
praktek Buddha
Ekologi, seperti umumnya ilmu pengetahuan
lain, analitis, penerangan, pada sisi lain, cara
terbaik diuraikan sebagai intuitif. Tetapi ilmu
lingkungan, dengan memperhatikan
hubungan antara hal-hal, yang dibangun
semacam resonansi dari segi pandangan
Buddha.
12. untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang
meliputi kebijakan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup, sedangkan yang dimaksud lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
Kondisi lingkungan hidup dari waktu ke waktu ada
kecenderungan terjadi penurunan
kualitasnya, penyebab utamanya yaitu karena pada
tingkat pengambilan keputusan, kepentingan
pelestarian sering diabaikan sehingga menimbulkan
adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Dengan terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan ternyata juga menimbulkan konflik sosial
maupun konflik lingkungan.
13. perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan
lingkungan hidup yang sejalan dengan prinsip
pembangunan yaitu pembangunan
ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup
yang berimbang sebagai pilar-pilar yang
saling tergantung dan saling memperkuat satu
sama lain. Di dalam pelaksanaannya
melibatkan berbagai fihak, serta ketegasan
dalam penaatan hukum lingkungan.
Diharapkan dengan adanya partisipasi barbagai pihak dan
pengawasan serta penaatan hukum yang betul-betul dapat
ditegakkan, dapat dijadikan acuan bersama untuk
mengelola lingkungan hidup dengan cara yang bijaksana
sehingga tujuan pembanguna etul-betul dapat
diimplementasikan di lapangan dan tidak berhenti pada
slogan semata. Namun demikian fakta di lapangan
seringkali bertentangan dengan apa yang diharapkan.
14. bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu
hidup rakyat, dimana proses pelaksanaan
pembangunan disatu pihak menghadapi permasalahan
jumlah penduduk yang besar dengan tingkat
pertambahan yang tinggi, akan tetapi tersedianya
sumber daya alam terbatas, atas dasar tersebut dimana
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
mutu hidup rakyat tersebut, baik generasi sekarang
maupun generasi mendatang adalah pembangunan
berwawasan lingkungan.
Untuk mencapai tujuan utama tersebut, maka sejak awal
perencanaan usaha atau kegiatan sudah diperkirakan
perubahan rona lingkungan akibat pembentukan suatu
kondisi lingkungan yang baru, baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan, yang ditimbulkan sebagai akibat
diselenggarakannya usaha atau kegiatan pembangunan.
Atas dasar tersebutlah bahwa perlu pengaturan lebih lanjut
mengenai usaha atau kegiatan yang akan menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan hidup.
15. kedalam proses perencanaan suatu usaha atau
kegiatan tersebut, sehingga dapat diambil keputusan
optimal dari berbagai alternative, karena analisis
mengenai dampak lingkungan merupakan salah satu
alat untuk mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan
oleh suatu rencana atau kegiatan terhadap lingkungan
hidup, guna mempersiapkan langkah untuk
menanggulangi dampak negative dan mengembangkan
dampak positif. Mengenai dampak lingkungan hidup
dapat disebabkan oleh rencana kegiatan disegala sector
seperti :
1. Bidang Pertambangan dan Energi yaitu pertambangan
umum, tranmisi, PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU, ekspoitasi, kilangan/pengolahan dan
tarnmisi minyak/gas bumi,
2. Bidang Kesehatan yautu : rumah sakit kelas A/setara kelasA atau kelas I
dan industri farmasi,
3. Bidang Pekerjaan Umum yaitu :pembangunan Waduk, Irigasi dan
kanalilasi, jalan raya/tol, pengolahan sampah, peremajaan kota dan gedung
bertingkat/apartemen,
4. Bidang Pertanian yaitu : Usaha tambak udang, sawah, perkebunan dan
pertanian,
5. Bidang Parpostel seperti hotel, padang golf, taman rekreasi dan kawasan
parawisata,
6. Bidang Tranmigarasi dan Pemukiman Perambahan Hutan,
16. hitam, galangan kapal, pesawat terbang dan
industri kayu lapis.
8. Bidang Perhubungan seperti:
Pembangunan Jaringan kereta api, Sub
Way, pembangunan pelabuhan dan badar
udara,
9. Bidang perdagangan,
10. Bidang pertahanan dan keamanan seperti : Pembangunan
genung amunisi, pangkalan angkatan laut, pangkalan angkatan
udara dan pusat latihan tempur,
11. Bidang pengembangan tenaga nuklir seperti : Pembangunan
dan pengopearian reactor nuklir dan nuklir non reactor,
12. Bidang kehutanan yaitu : Pembangunan taman safari, kebun
binatang, hak pengusaha hutan, hak pengusahaan hutan tanaman
industri (HTI) dan Pengusaha parawisata alam,
13. Bidang pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B-3)
dan 14 Bidang kegiatan terpadu/multisektor (wajib AMDAL).