Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perbankan syariah yang mencakup dasar pengaturan perbankan syariah berdasarkan fatwa DSN-MUI dan peraturan perundang-undangan terkait, serta pengaturan akuntansi transaksi jual beli, bagi hasil, dan pinjaman sesuai prinsip syariah."
2. Dasar Pengaturan Perbankan Syariah
Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis
Ulama Indonesia (DSN – MUI)
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tanggal 17
Juli 2008 tentang Perbankan Syariah.
Peraturan Bank Indonesia mengenai Perbankan
Syariah.
Surat Edaran Bank Indonesia mengenai Perbankan
Syariah.
2
3. PENGATURAN PADA UNDANG – UNDANG
PERBANKAN SYARIAH
Pembinaan dan pengawasan Bank Syariah dan UUS dilakukan
oleh Bank Indonesia. (Pasal 50)
Bank Syariah dan UUS wajib memelihara tingkat kesehatan yang
meliputi sekurang-kurangnya mengenai kecukupan modal,
kualitas aset, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas
manajemen yang menggambarkan kapabilitas dalam aspek
keuangan, kepatuhan terhadap Prinsip Syariah dan prinsip
manajemen Islami, serta aspek lainnya yang berhubungan
dengan usaha Bank Syariah dan UUS. (Pasal 51 (1)).
Bank Syariah dan UUS wajib menyampaikan segala keterangan
dan penjelasan mengenai usahanya kepada Bank Indonesia
menurut tata cara yang ditetapkan dengan Peraturan Bank
Indonesia. (Pasal 52 (1))
3
4. HIRARKI KETENTUAN BANK INDONESIA
UUD 1945
UU Bank Indonesia UU Perbankan Syariah
DSN dan KPS PBI PDG
SE Ektern SE Intern
Ekstern & Intern Intern
4
5. Regulasi Perbankan Syariah
I. Kelembagaan Bank Syariah
II. Prinsip kehati-hatian (Prudential)
III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan &
Moneter
IV. Standar Akuntansi / Pelaporan
5
7. Pengertian Akuntansi adalah suatu sistem
informasi yang mengidenfikasi,
mencatat, serta mengkomunikasikan
Mengidenfikasi => transaksi ekonomi yang terjadi pada
transaksi keuangan suatu organisasi kepada pihak yang
dan non keuangan
berkepentingan
Mencatat =>
secara kronologis
dansistematis
Mengkomunikasikan
=> dalam bentuk
Laporan Keuangan
8. Tiga aktivitas akuntansi
Aktivitas identifikasi (identifying)
o Akan dilakukan idenfikasi terhadap transaksi yang terjadi =>
diklasifikasikan transaksi ekonomi/keuangan atau non keuangan
Aktivitas pencatatan (recording)
o Setelah diidentifikasi => dicatat secara kronologis dan
sistematis dengan ukuran nilai moneter tertentu
Aktivitas komunikasi (communicating)
o Akan dilakukan pelaporan dan distribusi terhadap informasi
akuntansi yang berupa laporan keuangan kepada para pemakai
laporan keuangan
10. Perkembangan Akt Syariah
Sebelum tahun buku 2002
o PSAK 31 tentang Akuntansi Perbankan, sepanjang
tidak bertentangan dengan syariah
o Accounting, Auditing for Islamic Financial Institutions
(AAOIFI – Bahrain)
Tahun buku 2002 sd 2007
o PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah
Setelah tahun buku 2007
o PSAK 101 sd PSAK 108
11. Perkembangan Akt Syariah
No PSAK Judul
TAHUN BUKU 2008
1 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah
2 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3 102 Akuntansi Murabahah
4 103 Akuntansi Salam
5 104 Akuntansi Istishna
6 105 Akuntansi Mudharabah
TAHUN BUKU 2009
7 106 Akuntansi Musyarakah
8 107 Akuntansi Ijarah
9 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah
10 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqah
12. Perkembangan Akt Syariah
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
Transaksi non syariah Transaksi Syariah
Kerangka Dasar Penyusunan Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian Laporan dan Penyajian Laporan
Keuangan (KDPPLK) Keuangan Syariah (KDPPLKS)
PSAK 01 - 99 PSAK 101 – 199
Dewan Standar Akuntansi Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) Syariah (DSAS)
Laporan Keuangan
13. Mengapa Direvisi PSAK 59
Diterapkan untuk Bank Umum
Syariah, BPR-Syariah, kantor
cabang syariah bank konvensional
yang beroperasi di Indonesia
Hal-hal umum yang tidak diatur =>
mengacu pada PSAK dan atau
prinsip akuntansi yang berlaku
umum sepanjang tidak bertentang
dengan syariah.
14. PSAK 59 vs PSAK 101-106
Akuntansi Syariah
PSAK 59 (khusus perbankan PSAK 101-106 (entitas syariah
syariah) & non-syariah)
Pendahuluan: Kerangka Dasar Penyusunan
Pelaporan Lap Keuangan
- Tujuan Syariah
- Ruang Lingkup
PSAK 101 Penyajian Lap Keu
Pengakuan/Pengukuran Syariah
Mudh, Musy, Murab, salam, istishna,
ijarah, wadiah, qardh, sharf PSAK 102 Ak Murabahah
Penyajian LK PSAK 103 Akuntansi Salam
Neraca, L/R, AK, Dana Inv Terikat, PSAK 104 Akuntansi Istishna
ZIS, Lap Qard PSAK 105 Ak Mudharabah
Pengungkapan LK PSAK 106 Ak Musyarakah
Neraca, L/R, AK, Dana Inv Terikat,
ZIS, Lap Qard
28
15. Apa beda Utama
Akuntansi Syariah
PSAK 59 vs PSAK 101-106?
PSAK 59 PSAK 101-106
Hanya 1 Standar Ada 7 Standar
Hanya untuk entitas Berlaku untuk entitas
bank syariah (Umum, syariah & konvensional
BPRS) Ada 4 Tujuan LK
Tujuan LK tidak ada (shariah compliance,
dalam PSAK 59 accountability on fund,
profitability, Fungsi Sosial)
Tidak ada metode
Dikenal 3 metode
Pengukuran di atur pengukuran (historis, current
Tidak mengatur pihak value, Ne realizable value)
terkait dengan entitas Mengatur pihak terkait
syariah dengan entitas syariah
33
16. Perbedaan PSAK 59 dan PSAK Syariah
PSAK 59 PSAK Syariah
Hanya untuk perbankan Untuk Entitas yang
Syariah (BUS, BPRS, melaksanakan transaksi
Cabang Syariah Bank syariah
Konvensional)
Hanya mengatur dari segi LLKS dan pihak terkait
perbankan syariah saja (nasabah)
Penyempurnaan ketentuan
PSAK 59 (ketentuan dan
istilah)
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah terpisah dari
KDPPLK Umum
17. Beberapa penyempurnaan dari PSAK 59
PSAK 101 (Penyajian Lap Keungan Syariah)
o Lampiran 1 – Contoh LK Bank Syariah
o Lampiran 2 – Contoh LK Asuransi Syariah
PSAK 102 (Akt Murabahah)
o Tiga pengakuan keuntungan margin
murabahah dilengkapi dengan contoh.
PSAK 104 (Akt Istishna)
o Ketentuan tentang Pembayaran Tangguh yg
dilengkapi dengan contoh
18. Beberapa penyempurnaan dari PSAK 59
PSAK 105 (Akt Mudharabah)
o Pengakuan Keuntungan Tangguhan Penyerahan
Aset Mudharabah => diamortisasi selama jangka
waktu akad
o Tidak diperkenankan pengakuan pendapatan
dari proyeksi
PSAK 106 (Akt Musyarakah)
o Harus dibuat catatan terpisah
o Pengakuan Keuntungan Tangguhan Penyerahan
Aset Musyarakah => diamortisasi selama jangka
waktu akad
PSAK 107 (Akt Ijarah)
o Dipertegas penggunaan metode penyusutan
19. Perbedaan Akt Bank dan Akt Bank Syariah
Akuntansi Bank Konvensional
o Droping kredit :
• Dr. PYD/KYD (KKB,KPR, MK, KI dsb)
• Cr. Rekening Nasabah
Akuntansi Bank Syariah
o Murabahah => Akt Murabahah (PSAK 102)
• Dr. Piutang Murabahah
o Ijarah => Akt Ijarah (PSAK 107)
• Dr. Akt Ijarah
o Mudharabah => Akt Mudharabah (PSAK 105)
• Dr. Investasi Mudharabah
20. AKUNTANSI
KOPERASI SYARIAH
(hanya segi koperasi AKUNTANSI
syariah saja) SYARIAH LAINNYA
Akuntansi Syariah
(PSAK SYARIAH + (Industri khusus
PSAK 27 + lainnya)
PERATURAN DEP
KOPERASI)
Penerapan
AKUNTANSI
TRANSAKSI SYARIAH
(LKS dan Pihak-2 Terkait)
PSAK SYARIAH
PSAK 101 SD 107
AKUNTANSI
AKUNTANSI
ASURANSI SYARIAH
PERBANKAN SYARIAH
(hanya segi asuransi
(hanya segi perbankan
syariah saja)
syariah saja)
(PSAK SYARIAH +
(PSAK SYARIAH +
PSAK 108 +
PERATURAN BANK
PERATURAN DEP.
INDONESIA)
KEUANGAN)
(1) Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat (1) Lap Surplus Defisit Underwriting Dana Tabaru
(2) Lap Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil (2) Laporan Perubahan Dana Tabaru
21. GASAP (General Accepted Sharia Accounting Principle)
PRINSIP AKUNTANSI SYARIAH YANG BERLAKU UMUM
Wiroso – Pengantar Akuntansi Syariah
GAAP (General Accepted
GASAP (General Accepted Sharia
Accounting Principle)
Rerangka Prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum untuk Entitas Syariah di Indonesia
Praktik, Konvensi dan Kebiasaan
Buku Teks/Ajar, Simpulan riset,
Accounting Principle)
Tingkat 3 Pelaporan yang Sehat sesuai
Artikel, dan Pendapat Ahli
dengan Syariah
Landasan
Operasional SAK Paraturan Pedoman atau
internasional / Buletin Pemerintah Praktek Akuntansi
atau Tingkat 2 negara lain yang tehnis untuk Industri Industri (Kajian
Landasan sesuai syariah (Regulasi) Asosiasi syariah)
Praktik
PSAK & ISAK umum yang
Tingkat 1 PSAK & ISAK Syariah
sesuai syariah
Landasan Konseptual KDPPLK Syariah
FATWA SYARIAH
LANDASAN
AL HADITS
SYARIAH
AL QUR’AN
22. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Syariah
Ada 4 dasar pengukuran berbeda:
o Biaya historis.
o Biaya kini (current cost)
o Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value)
o Nilai sekarang (present value)
• Aktiva dinilai sebesar arus kas masuk bersih di masa depan
yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan
dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
• Kewajiban dinilai sebesar arus kas keluar di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan
usaha normal.
23. Asumsi Dasar
Kelangsungan Usaha (Going Concern)
o Dasar yang berbeda dapat digunakan jika:
• Ada pembatasan kelangsungan usaha
• Ingin melikuidasi perusahaan; atau
• Mengurangi secara material skala usahanya
Dasar Akrual (Accrual Basis)
o Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian (bukan pada
saat kas diterima atau dibayar)
o Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil
usaha menggunakan dasar kas
24. Pengakuan pendapatan Bank Syariah
Akrual Pendapatan :
Hanya pendapatan atas aktiva
produktif performing
Non performing => pendapatan
diakui dijurnal balik
25. Kolektibilitas Bank Syariah
Piutang (jual beli) Bagi Hasil
Pinjaman (mudharabah &
Hutang lain musyarakah)
FORMING
L (Lancar) L (Lancar)
PER
DPK (Dlm Perhatian khusus)
KL (Kurang Lancar) KL (Kuarang Lancar)
PERFORMING
D (Diragukan)
NON
M (Macet) M (Macet)
26. Penggolongan Kualitas Pembiayaan Bank Umum dg prinsip
Syariah (Mudharabah/Musyarakah) dari Kemampuan Membayar
Kualitas Angsuran Pokok RP terhadap PP
L Tepat waktu dan atau RP ≥ 80%
PP
KL Tunggakan s.d.90 hari dan 30% < RP <80%
atau PP
M -Tunggakan > 180 hari RP ≤ 30% lebih dari 3 periode
-Jatuh tempo dan belum lunas dan PP
atau
RP = Realisasi Pendapatan, PP = Proyeksi Pendapatan
27. Alur Akuntansi Syariah
Data dasar / transaksi Input
EKONOMI KAPITALIS
EKONOMI ISLAM
Ditangani komputer
Jurnal
Buku Besar Proses
Neraca Percobaan
Laporan keuangan Output
29. Paradigma Transaksi Syariah
Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang
mengatur aktivitas umat manusia yang berisi
perintah dan larangan, baik yang menyangkut
hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan
maupun interaksi horisontal dengan sesama
makhluk.
Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan
muamalah (transaksi syariah) mengikat secara
hukum bagi semua pelaku dan stakeholder entitas
yang melakukan transaksi syariah.
30. Ingin lengkapnya…
baca saja pada
KDPPLK Syariah
Azas Transaksi Syariah
Prinsip persaudaraan (ukhuwah);
Prinsip keadilan (‘adalah);
Prinsip kemaslahatan (maslahah);
Prinsip keseimbangan (tawazun);
Prinsip universalisme (syumuliyah).
31. Karakteristik dan persyaratan
Transaksi Syariah
transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip
saling paham dan saling ridha;
prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang
objeknya halal dan baik (thayib);
uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan
satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas;
tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir;
gharar; haram;
32. Karakteristik dan persyaratan Transaksi
Syariah
tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of
money)
o karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait
dengan risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut
sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no gain without
accompanying risk);
transaksi dilakukan berdasarkan :
o suatu perjanjian yang jelas dan benar;
o untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
o tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk
satu akad
o tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan
(ta’alluq) dalam satu akad;
33. Karakteristik dan persyaratan Transaksi Syariah
Transaksi syariah komersial berupa:
o investasi untuk mendapatkan bagi hasil;
o jual beli barang untuk mendapatkan laba; dan atau
o pemberian layanan jasa untuk mendapatkan
imbalan.
Transaksi syariah nonkomersial berupa:
o pemberian dana pinjaman atau talangan (qardh);
o penghimpunan dan penyaluran dana sosial seperti
zakat, infak, sedekah, wakaf dan hibah.
35. ASET
Akun-akun dalam Akuntansi Syariah
Investasi
Aktiva Ijarah
Piutang
PASIVA
Kewajiban Pendapatan Ops
Utama - pendptan
milik bersama
Dana Syirkah
bank syariah sbg
Temporer
pengelola dan
DPK sbg pemodal
Hak pihak ketiga
atas bagi hasil
Pendapatan
Ops Lainnya
36. Pembagian Ledger (Buku Besar)
Akun Riil (Laporan Posisi Keuangan)
o Aktiva
o Kewajiban
o Dana Syirkah Temporer => Tidak dapat dikelompokkan
sebagai kewajiban atau equity
o Equity
Akun Nominal (Laba Rugi)
o Pendapatan Usaha Utama
o Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil => Tidak dikelompokkan
sebagai beban atau pendapatan
o Pendapatan Operasi Lainnya
o Beban
37. Pembagian Ledger
Akun Ekstra Komtabel
o Penerimaan Zakat, Dana Kebajikan, Dana Investasi
Terikat
o Penyaluran Zakat, Dana Kebajikan, Dana Investasi
Terikat
o Perubahan Dana Investasi Terikat
38. Karakteristik yg berbeda
Tidak sama dengan karakteristik Akun dalam
Akuntansi Umum
o Tidak dikategorikan kewajiban atau Equity
• Dana Syirkah Temporer
o Tidak dikelompokkan beban atau pendapatan
• Hak pihak ketiga atas bagi hasil
o sebagai pengurang pendapatan (bukan beban)
• Potongan Pelunasan Murabahah
• Beban Penyusutan Aktiva Ijarah
• Beban Pemeliharaan Aktiva Ijarah
40. Tujuan Laporan Keuangan
menyediakan informasi suatu
perusahaan (entitas) yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan; dan
pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
41. UNSUR LAPORAN KEUANGAN Fungsi Sosial
ENTITAS SYARIAH
Fungsi Jasa layanan
Komersial (Manajer Investasi, Fungsi Manajer Investasi Fungsi Investor
Investor, Jasa Layanan)
Neraca
Laporan Laba Rugi
Perubahan Equity
Perubahan arus kas
Sosial
Sumber & Penggunaan
Dana Zakat
Sumber & Penggunaan
Dana Kebajikan
Lainnya
Perubahan Dana Investasi
Terikat (Bank Syariah /
LKS)
Pengelolaan Dana Tabaru
(Asuransi)
42. Unsur Laporan Keuangan
Entitas Non Syariah Entitas Syariah
Laporan 1. Neraca 1. Neraca
Keuangan 2. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas 3. Laporan Arus Kas
4. Laporan perubahan 4. Laporan perubahan Ekuitas
Ekuitas 5. Catatan atas Lap Keuangan
5. Catatan atas Lap 6. Laporan Perubahan Dana Investasi
Keuangan Terikat
7. Laporan Sumber dan Penggunaan
Zakat
8. Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana Kebajikan
43. Lap Posisi Keuangan Bank Syariah
Aktiva Pasiva
Piutang Kewajiban
Jual Beli •Murabahah •Tabungan wadiah Prinsip wadiah
Dana dijamin (wajib)
•Salam •Giro wadiah dikembalikan semua
•Istishna (100%)
Earning Assets
Ujroh
Akt Ijarah
•Ijarah Dana Syirkah Temporer
(PSAK 59 – Investasi Tidak Terikat)
•Tabungan mudharabah
Bagi Hasil
Investasi •Deposito mudharabah Prinsip Mudharabah
•Mudharabah Mutlaqah / Unrestricted
Kerugian => ditanggung
•Musyarakah shahibul maal
Tidak ada jaminan dana
dikembalikan 100%
Pinj Qardh
Fixed Assets Equity Equity of share holder
44. Lap Posisi Keuangan Bank Syariah
AKTIVA KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
Kas
Simpanan (Giro Wadiah & Tabungan Wadiah)
Penempatan pada Bank Indonesia
Kewajiban Lain (hutang salam & hut. Istishna)
Giro pada Bank lain
Kewajiban kepada Bank Lain
Penempatan pada Bank Lain
Pembiayaan yang diterima
Effek-effek
Keuntungan yg sudah diumumkan belum dibagi
Piutang (murabahah, salam, istishna)
Hutang Zakat
Investasi Mudharabah
Hutang Pajak
Investasi Musyarakah
Pinjaman Al Qardh DANA SYIRKAH TEMPORER
Persediaan (aktiva untk dijual kembali) DST Bukan Bank (Tab & Deposito Mudharabah)
Aktiva yang diperoleh untuk Ijarah DST Bank ( Tabungan & Deposito Mudharabah)
Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian
Penyertaan
EKUITAS
Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan Modal disetor
Aktiva lainnya Tambahan modal disetor
Saldo laba (rugi)
45. Laporan Laba Rugi Bank Syariah
Hasil usaha bersama LKS dan
pemodal mudharabah
Pendapatan operasi utama 2.000 (1)
Hak pihak ke-3 atas bagi hasil ( 800) (2)
-------------
Pendptan bank sbg mudharib 1.200 (3) Bukan sebagai
beban atau
Pendapatan operasi lainnya 400 (4)
pendapatan LKS)
-------------
1.600
Beban bank ( 700) (5)
------------
Laba (rugi) bank 900
46. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
200-B 200-A
Saldo awal xxx xxx
Jumlah kelompok investasi awal periode xxx xxx
Nilai per kelompok investasi xxx xxx
Penerimaan dana xxx xxx
Penarikan dana (xxx) (xxx)
Keuntungan (kerugian) investasi xxx xxx
Biaya administrasi (xxx) (xxx)
Imbalan bank sebagai agen investasi (xxx) (xxx)
Saldo investasi pada akhir periode xxx xxx
Jumlah kelompok investasi pada akhir periode xxx xxx
Nilai kelompok investasi pada akhir periode xxx xxx
47. Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana Zakat
(PSAK 59 => Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS)
Sumber Dana Zakat
Zakat dari dalam bank syariah xxx
Zakat dari pihak luar bank syariah xxx
Jumlah xxx
Penggunaan Dana Zakat
Fakir (xxx)
Miskin (xxx)
Amil (xxx)
Muallaf (xxx)
Orang yang terlilit hutang (gharim) (xxx)
Riqab (xxx)
Fisabilillah (xxx)
Orang yang dalam perjalanan (ibnu sabil) (xxx)
Jumlah Penggunaan Dana Zakat (xxx)
Kenaikan (penurunan) dana zakat xxx
Saldo awal dana zakat xxx
Saldo akhir dana zakat xxx
48. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana kebajikan
- Pinjaman Al Qardh
- Talangan
Wiroso – Pengantar Akuntansi Syariah
Sumber dana Intern - Cerukan (OD)
- Laba - Rahn Neraca
- Modal - Hawalah
Qardh
PSAK 59 => Laporan Sumber Penggunaan Al Qardhul Hasan
Sumber dana Ekstern - Pinjaman Al Laporan
- Pihak luar Qardhul Hasan Sumber
- Denda - Sumbangan Penggunaan
- Pendptan non halal Dana
(non syariah) Kebajikan
- Infaq
- Shadaqah
49. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN
200-B 200-A
Sumber Dana Kebajikan
Infak Zakat dari dalam bank syariah xxx xxx
Sedekah xxx xxx
Hasil pengelolaan wakaf xxx xxx
Pengembalian dana kebajikan produktif xxx xxx
Denda xxx xxx
Pendapatan nonhalal xxx xxx
Jumlah Sumber Dana Kebajikan xxx xxx
Penggunaan Dana Kebajikan
Dana kebajikan produktif (xxx) (xxx)
Sumbangan (xxx) (xxx)
Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum (xxx) (xxx)
Jumlah Penggunaan Dana Kebajikan (xxx) (xxx)
Kenaikan (penurunan) dana kebajikan xxx xxx
Saldo awal dana kebajikan xxx xxx
Saldo akhir dana kebajikan xxx xxx
50. Lap Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
Pendapatan Usaha Utama (Akrual) xxx
Pengurang: Pendapatan periode berjalan yg kas atau setara kasnya belum diterima:
Pendapatan margin murabahah (xxx)
Pendapatan istishna’ (xxx)
Hak bagi hasil:
Pembiayaan mudharabah (xxx)
Pembiayaan musyarakah (xxx)
Pendapatan sewa (xxx)
Jumlah (xxx)
Penambah:Pendapatan periode sebelumnya yg kasnya diterima pd periode berjalan:
Penerimaan pelunasan piutang:
Margin murabahah xxx
Istishna’ xxx
Pendapatan sewa xxx
Penerimaan piutang bagi hasil:
Pembiayaan mudharabah xxx
Pembiayaan musyarakah xxx
Jumlah xxx
Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil xxx
Bagi hasil yang menjadi hak bank syariah xxx
Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana xxx
Dirinci atas:
Hak pemilik dana atas bagi hasil yang sudah didistribusikan xxx
Hak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan xxx