Sel volta memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari karena mampu menghasilkan arus listrik dari reaksi kimia untuk berbagai aplikasi seperti radio, televisi, kendaraan bermotor. Sel volta terdiri atas sel baterai yang dapat berupa baterai biasa atau alkaline, serta sel aki yang bersifat reversibel dimana hasil reaksi dapat diubah kembali menjadi zat semula.
Bentuk muka bumi dan pengaruhnya terhadap aktivitas penduduk indonesia
1. BENTUK MUKA BUMI DAN
PENGARUHNYA TERHADAP
AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA
(Sebagai Tugas Ips)
Kelompok 6
Euis teti s
Faiz f
Fitri
Fazril m
SMP NEGERI 1 MALINGPING
TAHUN AJARAN
2014/2015
2. Kata pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang
berjudul “ bentuk muka bumi dan pengaruhnya terhadap aktivitas
penduduk Indonesia”
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya makalah ini bisa selesai dengan
lancar. Mama dan Bapak dirumah yang telah memberikan bantuan
materil maupun do’anya, sehingga pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk
itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan
terimakasih.
Penulis
Penerbit : suara media sejahtra
3. Bab 1 pendahuluan
a. Latar belakang
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar
maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai
13.466 buah. Luas wilayah Indonesia
mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan
lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas
dari pada wilayah daratannya. Jika kamu perhatikan keadaan pulau-pulau di
Indonesia, tampak adanya keragaman bentuk muka bumi.
Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendahdataran
tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan. Secara umum, setiap bentuk muka
bumi menunjukkan
pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya.
Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas
penduduknya adalah
srebagai berikut
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Mata Pencaharian
A. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letaK ketinggian
0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah datara rendah, aktivitas
yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini
biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk
yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah
untuk menanam padi sehinggA Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di
Indonesia. Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang dominan
berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam. Bencana
alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir, tsunami, dan
gempa.
4. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di
daerah dataran rendah, yaitu :
1. Di daerah dataran rendah, pergerakan atau mobilitas dari satu tempat
ke tempat lainnya mudah dilakukan oleh penduduk.
2. Di daerah dataran, lahan yang subur banyak dijumpai karena biasanya
berupa tanah aluvial atau hasil endapan sungai yang subur.
3. Dataran rendah dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang
bekerja sebagai nelayan.
4. Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar
melalui jalur laut.
B. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m. Bukit tidak
tampak curam seperti halnya gunung Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah
bukit pada suatu
wilayah tertentu. Di daerah perbukitan, aktivitas
permukiman tidak seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah
tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk
memanfaatkan lahan datar yang luasnya
terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di
kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan
sumber air berupa mata air atau sungai.
c. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian
lebih dari 400 meter. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk
berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Oleh karena itu, beberapa
dataran tinggi di Indonesia
berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran
Tinggi Bandung. Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di
daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran.
Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa
jenis sayuran seperti
5. tomat dan cabe. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata.
Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya
tarik penduduk untuk berwisata kedaerah dataran tinggi.
D. Gunung Dan Pegunungan
merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan
ketinggian lebih dari 600 meter dpal. Indonesia memiliki banyak gunung dan
pegunungan. Sebagian dari gunung tersebut merupakan gunung berapi.
Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga
membawa manfaat bagi wilayah
sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan
kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi
banyak penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan
tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian.
2. Bentuk Rumah, Pakaian, Kebiasaan Sehari-Hari yang
Menunjukkan Keadaan yang Berbeda-Beda
Kamu tentu mengetahui bahwa di Indonesia terdiri atas beragam suku
bangsa, dan tentunya memiliki ciri khas dari suku-suku tersebut. Ciri khas
yang dimiliki dapat dilihat dari bentuk rumah, pakaian yang dikenakan, dan
kebiasaan sehari-hari yang menunjukkan keadaan yang berbeda-beda.
Misalnya, bentuk rumah di pantai biasanya tinggi-tinggi dan berventilasi
besar, kadang tidak memakai langit-langit dan banyak memiliki serambi atau
beranda. Sedangkan, untuk rumah di dataran tinggi rumahnya pendek-pendek,
rapat, dan berventilasi kecil.
3. Alat transportasi
Alat transportasi, terutama yang masih bersifat tradisional akan
berbeda antara yang di pantai, dataran rendah ataupun yang di dataran tinggi
(pegunungan). Perbedaan ini dapat kamu lihat dari alat transportasi yang
digunakan. Misalnya, di daerah pegunungan alat transportasi yang digunakan
berupa hewan, seperti kuda atau sapi.
4.Adat kebiasaan
Adat kebiasaan dalam berbicara, bertatakrama, dan berpakaian antara
penduduk pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi tidak akan sama. Orang
pantai biasanya berpakaian terbuka, seperti menggunakan kaus, celana
pendek. Hal ini disebabkan karena suhu di daerah pantai panas. Sedangkan,
di dataran tinggi biasanya orang berpakaian tertutup. Hal ini disebabkan
karena suhu di dataran tinggi atau daerah pegunungan dingin.
6. BAB 3 KESIMPULAN
Tenaga endogen umumnya bersifat membangun karena adanya material baru
yang dikeluarkan dari dalam bumi.Material tersebut memperbaharui material
lama di permukaan bumi yang telah mengalami pe- rubahan atau kerusakan
oleh tenaga eksogen.Tenaga endogen juga membentuk permukaan bumi,
sehingga terdapat bukit, pegunungan, lembah dan lain-lain.
Walaupun demikian, pada awal pembentukannya dirasakan sebagai sebuah
bencana alam.Sebagai contoh, letusan gunung berapi pada awalnya
menimbulkan kerusakan bagi lahan pertanian, hutan, permukiman dan
menimbulkanpula korban jiwa yangbanyak.Namun, setelah letusan terjadi,
material hasil letusan (abu, pasir dan material lainnya) mengganti lapisan tanah
subur yang telah tipis karena erosi sehingga menjadi subur kembali.
DAFTAR ISI
7. Kata pengantar ...................................................................................
Daftar isi............................................................................................
Bab 1 pendahuluan .............................................................................
a. Latar belakang...............................................................................
Bab 2 pembahasan .............................................................................
Bab 3 kesimpulan ...............................................................................
Daftar pustaka ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
9. Kegunaan Sel Volta
Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia dalam
sel volta banyak kegunaannya, seperti untuk radio, kalkulator, televisi, kendaraan
bermotor, dan lain-lain.Sel volta dalam kehidupan sehari-hari ada dalam bentuk berikut.
a. Sel Baterai
1) Baterai Biasa
Baterai yang sering kita gunakan disebut juga sel kering atau sel Lecanche. Dikatakan sel
kering karena jumlah air yang dipakai sedikit (dibatasi). Sel ini terdiri atas:
AnodeLogamseng(Zn)yangdipakai sebagai wadah.
Katode : Batang karbon (tidak aktif).
Elektrolit : Campuran berupa pasta yang terdiri dari MnO2,NH4Cl, dan sedikit air.
Reaksi:
Anode : Zn(s) —>Zn2+(aq) + 2 e–
Katode :2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2 e–—>Mn2O3(s) + 2 NH3(g) + H2O(l)
2) Baterai Alkaline
Pada baterai alkaline dapat dihasilkan energi dua kali lebih besar dibanding baterai biasa.
Sel ini terdiri atas:
Anode : Logam seng (Zn) yang sama seperti baterai biasa digunakan sebagai wadah.
Katode : Oksida mangan (MnO2 ).
Elektrolit : Kalium hidroksida (KOH).
Reaksi:
Anode : Zn(s)—> Zn2+(aq) + 2 e–
Katode : 2 MnO2+ H2O + 2 e–—>Mn2O3 + 2 OH–
Ion Zn2+ bereaksi dengan OH– membentuk Zn(OH)
b. Sel Aki
Sel aki atau accu merupakan contoh sel volta yang bersifat reversibel, di mana hasil reaksi
dapat diubah kembali menjadi zat semula. Pada sel aki jika sudah lemah dapat diisi
ulang, sedangkan
pada sel baterai tidak bisa.
Sel ini terdiri atas:
Anode : Lempeng logam timbal (Pb).
Katode : Lempeng logam oksida timbal (PbO2).
Ektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer.
Reaksi pengosongan aki:
Anode : Pb(s) ++ H2SO4 (aq) —> PbSO4(s) + H+(aq) + 2 e–
Katode :PbO2(s) + SO4-2 (aq)+ 3 H+(aq) + 2 e– —>PbSO4(aq) + 2 H2O
_____________________________________________________________
_+
Reaksi lengkapnya:Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4-2 (aq) + 2 H+(aq)—> 2 PbSO4(s) + 2 H2O (l)
Ketika sel ini menghasilkan arus listrik, anode Pb dan katode PbO2
berubah membentuk PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah membentuk H2O sehingga
konsentrasi H2SO4 akan berkurang. Kemudian sel aki dapat diisi/disetrum kembali,
sehingga konsentrasi asam sulfat kembali seperti semula. Proses ini nanti merupakan
contoh dalam sel elektrolisis.