SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 87 TAHUN 2013
TENTANG
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

:

a. bahwa berdasarkan Pasal 10 Ayat 1 Undangundang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi;
b. bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,
sertifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui
program pendidikan profesi yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan
tenaga
kependidikan
yang
terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh
Pemerintah maupun masyarakat, dan ditetapkan
oleh Pemerintah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang Program Pendidikan Profesi
Guru Prajabatan;

Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4496) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun
2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5410);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi
Kementerian
Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 91 Tahun 2011 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi
Kementerian
Negara;
5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009
mengenai
Kabinet
Indonesia
Bersatu
II
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 60/P Tahun 2013;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

:

PERATURAN
MENTERI
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI GURU PRAJABATAN.
Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus.
2. Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan yang selanjutnya disebut
program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Nonkependidikan
yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi
guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga
dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
3. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan adalah perguruan tinggi yang
diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan
guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan/atau pendidikan menengah, serta untuk menyelenggarakan
dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan.
4. Matrikulasi adalah sejumlah matakuliah yang wajib diikuti oleh peserta
program PPG yang sudah dinyatakan lulus seleksi untuk memenuhi
kompetensi akademik bidang studi dan/atau kompetensi akademik
kependidikan sebelum mengikuti program PPG.
5. Pengayaan bidang studi adalah kegiatan pemantapan penguasaan materi
bidang studi yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan PPG.
6. Pedagogik khusus bidang studi adalah kegiatan yang memberikan
pengalaman kepada calon guru untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran yang komprehensif, mencakup rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, evaluasi, dan lembar
kerja siswa (LKS).
7. Pemerintah adalah Pemerintah
Pendidikan dan Kebudayaan.

Pusat

dalam

hal

ini

Kementerian

8. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
9. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
10. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten,
atau Pemerintah Kota.

2
Pasal 2
Tujuan program PPG:
a. untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi
merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran;

dalam

b. menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan
pelatihan peserta didik; dan
c. mampu melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara
berkelanjutan.
Pasal 3
(1) Program PPG diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan dan
ditetapkan oleh Menteri.
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. memiliki program studi kependidikan strata satu (S1) yang:
1. sama dengan program PPG yang akan diselenggarakan;
2. terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) dengan peringkat paling rendah B;
3. memiliki dosen tetap paling sedikit 2 (dua) orang berkualifikasi
doktor (S3) dengan jabatan akademik paling rendah Lektor, dan 4
(empat) orang berkualifikasi Magister (S2) dengan jabatan akademik
paling rendah Lektor Kepala berlatar belakang pendidikan sama
dan/atau sesuai dengan program PPG yang akan diselenggarakan,
paling sedikit salah satu latar belakang strata pendidikan setiap
dosen tersebut adalah bidang kependidikan.
b. memiliki sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan
program PPG, termasuk asrama mahasiswa sebagai bagian integral
dalam proses penyiapan guru profesional;
c. memiliki rasio antara dosen dengan mahasiswa pada masing-masing
program studi sesuai SPMI;
d. memiliki
program
peningkatan
dan
pengembangan
instruksional atau yang sejenis dan berfungsi efektif;

aktivitas

e. memiliki program dan jaringan kemitraan dengan sekolah-sekolah mitra
terakreditasi paling rendah B dan memenuhi persyaratan untuk
pelaksanaan program pengalaman lapangan (PPL);
f. memiliki laporan evaluasi diri dan penjaminan mutu berdasar fakta,
paling sedikit 2 (dua) tahun terakhir.
(3) Dalam hal belum ada program studi yang terakreditasi atau yang sesuai
dengan mata pelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah, Menteri
dapat menetapkan perguruan tinggi penyelenggara PPG untuk
bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki sumber daya yang
relevan dengan program studi tersebut.
(4) Dalam hal tidak ada LPTK yang menyelenggarakan program studi tertentu
yang diperlukan, Menteri dapat menetapkan LPTK sebagai penyelenggara
PPG untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi/fakultas yang memiliki
program studi yang sama dengan bidang studi tersebut dan terakreditasi
paling rendah B.
(5) Dalam hal di wilayah tertentu tidak terdapat LPTK yang memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri dapat menetapkan LPTK
yang memenuhi syarat sebagai LPTK induk penyelenggara PPG untuk
bekerja sama dengan LPTK tersebut sebagai LPTK mitra.

3
(6) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
Keputusan Direktur Jenderal.
Pasal 4
(1) Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG didasarkan atas hasil
evaluasi yang dilakukan secara objektif dan komprehensif.
(2) Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG oleh Menteri berlaku
untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun.
(3) LPTK penyelenggara program PPG dievaluasi secara berkala oleh tim yang
ditugaskan Direktur Jenderal.
Pasal 5
Bidang keahlian yang ditempuh peserta didik pada program PPG harus sesuai
dengan jenjang pendidikan serta mata pelajaran yang akan diampu.
Pasal 6
(1) Kualifikasi akademik calon peserta didik program PPG adalah sebagai
berikut:
a. S1 Kependidikan yang sesuai dengan program pendidikan profesi yang
akan ditempuh;
b. S1 Kependidikan yang serumpun dengan program pendidikan profesi
yang akan ditempuh;
c. S1/DIV Nonkependidikan yang sesuai dengan program pendidikan
profesi yang akan ditempuh;
d. S1/DIV Nonkependidikan serumpun dengan program pendidikan
profesi yang akan ditempuh;
e. S1 Psikologi untuk program PPG pada PAUD atau SD.
(2) Calon peserta program PPG yang memiliki kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf e harus
mengikuti dan lulus matrikulasi.
Pasal 7
(1) Seleksi penerimaan peserta didik program PPG dilakukan oleh LPTK
penyelenggara.
(2) Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan oleh LPTK
penyelenggara kepada Direktur Jenderal.
Pasal 8
(1) Kuota peserta didik program PPG secara nasional ditetapkan Menteri.
(2) Menteri dapat menugaskan kepada Direktur Jenderal untuk atas nama
Menteri menetapkan kuota peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
(3) LPTK dilarang menerima peserta didik program PPG di luar ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4) Peserta didik program PPG diberi nomor induk mahasiswa oleh LPTK dan
dilaporkan kepada Direktur Jenderal.
Pasal 9
(1) Struktur kurikulum program PPG berisi lokakarya pengembangan
perangkat pembelajaran, latihan mengajar melalui pembelajaran mikro,
pembelajaran pada teman sejawat, dan Program Pengalaman Lapangan
(PPL), dan program pengayaan bidang studi dan/atau pedagogi.

4
(2) Sistem pembelajaran pada program PPG mencakup lokakarya
pengembangan perangkat pembelajaran dan program pengalaman
lapangan yang diselenggarakan dengan pemantauan langsung secara
intensif oleh dosen pembimbing dan guru pamong yang ditugaskan khusus
untuk kegiatan tersebut.
(3) Lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran dan program
pengalaman lapangan dilaksanakan dengan berorientasi pada pencapaian
kompetensi merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian, serta
melakukan pembimbingan dan pelatihan.
Pasal 10
(1) Beban belajar program PPG ditetapkan berdasarkan latar belakang
pendidikan/keilmuan peserta didik program PPG dan satuan pendidikan
tempat penugasan.
(2) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru
pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat bagi
lulusan S1PGTK dan PGPAUD, adalah 18 (delapan belas) sampai dengan
20 (dua puluh) satuan kredit semester.
(3) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru
pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat
bagi lulusan S1 PGSD adalah 18 (delapan belas) sampai dengan 20 (dua
puluh) satuan kredit semester.
(4) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru
pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat bagi
lulusan selain S1/D IV Kependidikan PGTK dan PGPAUD adalah 36 (tiga
puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.
(5) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru
pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat
bagi lulusan S1/DIV Kependidikan selain S1 PGSD adalah 36 (tiga puluh
enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.
(6) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru
pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat dan
pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat
yang berlatar belakang lulusan S1 Psikologi adalah 36 (tiga puluh enam)
sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.
(7) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru
pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat
dan satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK atau bentuk lain
yang sederajat, baik lulusan S1/D IV Kependidikan maupun lulusan
S1/DIV Nonkependidikan adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40
(empat puluh) satuan kredit semester.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai penjabaran beban belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (7) ke dalam distribusi mata
kuliah sesuai struktur kurikulum diatur oleh LPTK yang bersangkutan.
Pasal 11
(1) Uji kompetensi dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara berkerja sama
dengan organisasi profesi.
(2) Uji kompetensi dilaksanakan di akhir program PPG.
(3) Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidik yang
dikeluarkan oleh LPTK.

5
Pasal 12
(1) Dosen pada program PPG memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah
lulusan program Magister (S2), dan paling sedikit salah satu strata
pendidikan setiap dosen berlatar belakang bidang kependidikan sesuai
dengan tingkat dan bidang keahlian yang diajarkannya.
(2) Dosen pada program PPG kejuruan selain memiliki kualifikasi paling
rendah lulusan program Magister (S2), dan paling sedikit salah satu strata
pendidikan setiap dosen berlatar belakang bidang kependidikan, serta
diutamakan yang memiliki sertifikat keahlian sesuai dengan tingkat dan
bidang keahlian yang diajarkannya.
Pasal 13
Untuk menyiapkan program PPG, Pemerintah melaksanakan rintisan program
pendidikan profesi guru prajabatan pada beberapa LPTK yang ditetapkan.
Pasal 14
Sebutan profesional lulusan program PPG adalah guru yang penggunaan
dalam bentuk singkatan Gr ditempatkan di belakang nama yang berhak atas
sebutan profesional yang bersangkutan.
Pasal 15
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku program PPG yang
diselenggarakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8
Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan yang sedang
berjalan dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor
8 Tahun 2009.
Pasal 16
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru
Prajabatan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Agustus 2013
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMMAD NUH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 15 Agustus 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1026

6
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
TTD.
Muslikh, S.H.
NIP 195809151985031001

7

More Related Content

What's hot

Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPPermen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPGilang Asri Devianty
 
6 3 1_kikd_agribisnis perikanan air tawar_compiled
6 3 1_kikd_agribisnis perikanan air tawar_compiled6 3 1_kikd_agribisnis perikanan air tawar_compiled
6 3 1_kikd_agribisnis perikanan air tawar_compiledYunawati Baskoro
 
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13Calvyn Mamoto
 
Permen Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
Permen Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMKPermen Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
Permen Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMKGilang Asri Devianty
 
Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015Mas Becak
 
KI KD TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN
KI KD TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKANKI KD TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN
KI KD TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKANajiw06
 
Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
Panduan Penyusunan Capaian PembelajaranPanduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
Panduan Penyusunan Capaian PembelajaranCahyo Darujati
 
1 13 2_kikd_teknik elektronika industri_compiled
1 13 2_kikd_teknik elektronika industri_compiled1 13 2_kikd_teknik elektronika industri_compiled
1 13 2_kikd_teknik elektronika industri_compiledhamdan rizqi
 
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiPermen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiDenny Helard
 
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerLampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerGuss No
 
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNPermendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNSMK NEGERI 1 BANGKINANG
 
3 1 2_kikd_teknik komputer dan jaringan_compiled
3 1 2_kikd_teknik komputer dan jaringan_compiled3 1 2_kikd_teknik komputer dan jaringan_compiled
3 1 2_kikd_teknik komputer dan jaringan_compiledAsep Maolana
 

What's hot (15)

Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPPermen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
 
6 3 1_kikd_agribisnis perikanan air tawar_compiled
6 3 1_kikd_agribisnis perikanan air tawar_compiled6 3 1_kikd_agribisnis perikanan air tawar_compiled
6 3 1_kikd_agribisnis perikanan air tawar_compiled
 
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
 
Permen Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
Permen Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMKPermen Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
Permen Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
 
Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015
 
KI KD TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN
KI KD TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKANKI KD TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN
KI KD TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN
 
Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
Panduan Penyusunan Capaian PembelajaranPanduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
 
1 13 2_kikd_teknik elektronika industri_compiled
1 13 2_kikd_teknik elektronika industri_compiled1 13 2_kikd_teknik elektronika industri_compiled
1 13 2_kikd_teknik elektronika industri_compiled
 
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiPermen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
 
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerLampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
 
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNPermendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
 
Panduan pendampingan pip 2021
Panduan pendampingan pip 2021Panduan pendampingan pip 2021
Panduan pendampingan pip 2021
 
3 1 2_kikd_teknik komputer dan jaringan_compiled
3 1 2_kikd_teknik komputer dan jaringan_compiled3 1 2_kikd_teknik komputer dan jaringan_compiled
3 1 2_kikd_teknik komputer dan jaringan_compiled
 
Bk
BkBk
Bk
 
Bab 1 bagian 1
Bab 1 bagian 1Bab 1 bagian 1
Bab 1 bagian 1
 

Viewers also liked

KB 4 - Pengumpulan Data Laporan Tugas Akhir
KB 4 - Pengumpulan Data Laporan Tugas AkhirKB 4 - Pengumpulan Data Laporan Tugas Akhir
KB 4 - Pengumpulan Data Laporan Tugas AkhirUwes Chaeruman
 
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Sesuai kurikulum 2013
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Sesuai kurikulum 2013Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Sesuai kurikulum 2013
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Sesuai kurikulum 2013Uwes Chaeruman
 
Meningkatkan interkativitas pembelajaran online
Meningkatkan interkativitas pembelajaran onlineMeningkatkan interkativitas pembelajaran online
Meningkatkan interkativitas pembelajaran onlineUwes Chaeruman
 
KB 3 - Bagian Akhir Laporan Tugas Akhir
KB 3 - Bagian Akhir Laporan Tugas Akhir KB 3 - Bagian Akhir Laporan Tugas Akhir
KB 3 - Bagian Akhir Laporan Tugas Akhir Uwes Chaeruman
 
Empat Model Arsitektur e learning
Empat Model Arsitektur e learningEmpat Model Arsitektur e learning
Empat Model Arsitektur e learningUwes Chaeruman
 
Prosedur Umum Pengembangan Pelatihan
Prosedur Umum Pengembangan PelatihanProsedur Umum Pengembangan Pelatihan
Prosedur Umum Pengembangan PelatihanUwes Chaeruman
 
Pengembangan modul pelatihan jarak jauh
Pengembangan modul pelatihan jarak jauhPengembangan modul pelatihan jarak jauh
Pengembangan modul pelatihan jarak jauhUwes Chaeruman
 
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia LanjutKB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia LanjutUwes Chaeruman
 

Viewers also liked (20)

KB 4 - Pengumpulan Data Laporan Tugas Akhir
KB 4 - Pengumpulan Data Laporan Tugas AkhirKB 4 - Pengumpulan Data Laporan Tugas Akhir
KB 4 - Pengumpulan Data Laporan Tugas Akhir
 
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Sesuai kurikulum 2013
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Sesuai kurikulum 2013Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Sesuai kurikulum 2013
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Sesuai kurikulum 2013
 
Tujuan
TujuanTujuan
Tujuan
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
 
Meningkatkan interkativitas pembelajaran online
Meningkatkan interkativitas pembelajaran onlineMeningkatkan interkativitas pembelajaran online
Meningkatkan interkativitas pembelajaran online
 
Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3
 
KB 3 - Bagian Akhir Laporan Tugas Akhir
KB 3 - Bagian Akhir Laporan Tugas Akhir KB 3 - Bagian Akhir Laporan Tugas Akhir
KB 3 - Bagian Akhir Laporan Tugas Akhir
 
Empat Model Arsitektur e learning
Empat Model Arsitektur e learningEmpat Model Arsitektur e learning
Empat Model Arsitektur e learning
 
Md 1 kb 4
Md 1 kb 4Md 1 kb 4
Md 1 kb 4
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Sistem ljj ciloto
Sistem ljj   cilotoSistem ljj   ciloto
Sistem ljj ciloto
 
Jenis Teks
Jenis TeksJenis Teks
Jenis Teks
 
Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1
 
Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2
 
Pelaksana skn
Pelaksana sknPelaksana skn
Pelaksana skn
 
Kb 4
Kb 4Kb 4
Kb 4
 
Prosedur Umum Pengembangan Pelatihan
Prosedur Umum Pengembangan PelatihanProsedur Umum Pengembangan Pelatihan
Prosedur Umum Pengembangan Pelatihan
 
Pengembangan modul pelatihan jarak jauh
Pengembangan modul pelatihan jarak jauhPengembangan modul pelatihan jarak jauh
Pengembangan modul pelatihan jarak jauh
 
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia LanjutKB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
 

Similar to Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013

Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guruPermen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guruM. ALI AMIRUDDIN
 
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfPermendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfHartiRahayu3
 
Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019IndahMutiaraKami
 
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptxTugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptxBonardoSiallagan
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Ari Satria
 
(6) kepmendiknas no. 045 u-2002
(6) kepmendiknas no. 045 u-2002(6) kepmendiknas no. 045 u-2002
(6) kepmendiknas no. 045 u-2002Jurgizi Gorontalo
 
Permen tahun2013 nomor102
Permen tahun2013 nomor102Permen tahun2013 nomor102
Permen tahun2013 nomor102jatisari3
 
Permen tahun2013 nomor102 ujian sekolah sd
Permen tahun2013 nomor102 ujian sekolah sdPermen tahun2013 nomor102 ujian sekolah sd
Permen tahun2013 nomor102 ujian sekolah sdWinarto Winartoap
 
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusanPermendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusanAbu Nihad
 
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosen
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosenPp no 37 tahun 2009 tentang dosen
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosenMystic333
 
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggiPermen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggiDenny Helard
 
Permendikbud 73-tahun-2013
Permendikbud 73-tahun-2013Permendikbud 73-tahun-2013
Permendikbud 73-tahun-2013Wahyu Haryadi
 
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmenPermendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmenWinarto Winartoap
 
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]SaeFull4
 
Permen no-59-tahun-2011-ttg-un
Permen no-59-tahun-2011-ttg-unPermen no-59-tahun-2011-ttg-un
Permen no-59-tahun-2011-ttg-unGuru Online
 

Similar to Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013 (20)

Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guruPermen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
 
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfPermendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
 
Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019
 
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptxTugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049
 
(6) kepmendiknas no. 045 u-2002
(6) kepmendiknas no. 045 u-2002(6) kepmendiknas no. 045 u-2002
(6) kepmendiknas no. 045 u-2002
 
Permen tahun2013 nomor102
Permen tahun2013 nomor102Permen tahun2013 nomor102
Permen tahun2013 nomor102
 
Permen tahun2013 nomor102 ujian sekolah sd
Permen tahun2013 nomor102 ujian sekolah sdPermen tahun2013 nomor102 ujian sekolah sd
Permen tahun2013 nomor102 ujian sekolah sd
 
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusanPermendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
 
PP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdf
PP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdfPP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdf
PP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdf
 
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosen
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosenPp no 37 tahun 2009 tentang dosen
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosen
 
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggiPermen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
 
Permendikbud 73-tahun-2013
Permendikbud 73-tahun-2013Permendikbud 73-tahun-2013
Permendikbud 73-tahun-2013
 
Permen tahun2013 nomor73_kkni
Permen tahun2013 nomor73_kkniPermen tahun2013 nomor73_kkni
Permen tahun2013 nomor73_kkni
 
Permen 73 tahun2013 ttg penerapan kkni bidang pt
Permen 73 tahun2013 ttg penerapan kkni bidang ptPermen 73 tahun2013 ttg penerapan kkni bidang pt
Permen 73 tahun2013 ttg penerapan kkni bidang pt
 
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmenPermendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
 
Permen nomor 61 tahun 2014
Permen nomor 61 tahun 2014Permen nomor 61 tahun 2014
Permen nomor 61 tahun 2014
 
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
 
Permen no-59-tahun-2011-ttg-un
Permen no-59-tahun-2011-ttg-unPermen no-59-tahun-2011-ttg-un
Permen no-59-tahun-2011-ttg-un
 
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONALKRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
 

Recently uploaded

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013

  • 1. SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 10 Ayat 1 Undangundang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi; b. bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, sertifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat, dan ditetapkan oleh Pemerintah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5410);
  • 2. 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60/P Tahun 2013; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. 2. Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan yang selanjutnya disebut program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Nonkependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 3. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah, serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan. 4. Matrikulasi adalah sejumlah matakuliah yang wajib diikuti oleh peserta program PPG yang sudah dinyatakan lulus seleksi untuk memenuhi kompetensi akademik bidang studi dan/atau kompetensi akademik kependidikan sebelum mengikuti program PPG. 5. Pengayaan bidang studi adalah kegiatan pemantapan penguasaan materi bidang studi yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan PPG. 6. Pedagogik khusus bidang studi adalah kegiatan yang memberikan pengalaman kepada calon guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang komprehensif, mencakup rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, evaluasi, dan lembar kerja siswa (LKS). 7. Pemerintah adalah Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat dalam hal ini Kementerian 8. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 9. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. 10. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, atau Pemerintah Kota. 2
  • 3. Pasal 2 Tujuan program PPG: a. untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; dalam b. menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik; dan c. mampu melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan. Pasal 3 (1) Program PPG diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh Menteri. (2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. memiliki program studi kependidikan strata satu (S1) yang: 1. sama dengan program PPG yang akan diselenggarakan; 2. terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) dengan peringkat paling rendah B; 3. memiliki dosen tetap paling sedikit 2 (dua) orang berkualifikasi doktor (S3) dengan jabatan akademik paling rendah Lektor, dan 4 (empat) orang berkualifikasi Magister (S2) dengan jabatan akademik paling rendah Lektor Kepala berlatar belakang pendidikan sama dan/atau sesuai dengan program PPG yang akan diselenggarakan, paling sedikit salah satu latar belakang strata pendidikan setiap dosen tersebut adalah bidang kependidikan. b. memiliki sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan program PPG, termasuk asrama mahasiswa sebagai bagian integral dalam proses penyiapan guru profesional; c. memiliki rasio antara dosen dengan mahasiswa pada masing-masing program studi sesuai SPMI; d. memiliki program peningkatan dan pengembangan instruksional atau yang sejenis dan berfungsi efektif; aktivitas e. memiliki program dan jaringan kemitraan dengan sekolah-sekolah mitra terakreditasi paling rendah B dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan program pengalaman lapangan (PPL); f. memiliki laporan evaluasi diri dan penjaminan mutu berdasar fakta, paling sedikit 2 (dua) tahun terakhir. (3) Dalam hal belum ada program studi yang terakreditasi atau yang sesuai dengan mata pelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah, Menteri dapat menetapkan perguruan tinggi penyelenggara PPG untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki sumber daya yang relevan dengan program studi tersebut. (4) Dalam hal tidak ada LPTK yang menyelenggarakan program studi tertentu yang diperlukan, Menteri dapat menetapkan LPTK sebagai penyelenggara PPG untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi/fakultas yang memiliki program studi yang sama dengan bidang studi tersebut dan terakreditasi paling rendah B. (5) Dalam hal di wilayah tertentu tidak terdapat LPTK yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri dapat menetapkan LPTK yang memenuhi syarat sebagai LPTK induk penyelenggara PPG untuk bekerja sama dengan LPTK tersebut sebagai LPTK mitra. 3
  • 4. (6) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal. Pasal 4 (1) Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG didasarkan atas hasil evaluasi yang dilakukan secara objektif dan komprehensif. (2) Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG oleh Menteri berlaku untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun. (3) LPTK penyelenggara program PPG dievaluasi secara berkala oleh tim yang ditugaskan Direktur Jenderal. Pasal 5 Bidang keahlian yang ditempuh peserta didik pada program PPG harus sesuai dengan jenjang pendidikan serta mata pelajaran yang akan diampu. Pasal 6 (1) Kualifikasi akademik calon peserta didik program PPG adalah sebagai berikut: a. S1 Kependidikan yang sesuai dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh; b. S1 Kependidikan yang serumpun dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh; c. S1/DIV Nonkependidikan yang sesuai dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh; d. S1/DIV Nonkependidikan serumpun dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh; e. S1 Psikologi untuk program PPG pada PAUD atau SD. (2) Calon peserta program PPG yang memiliki kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf e harus mengikuti dan lulus matrikulasi. Pasal 7 (1) Seleksi penerimaan peserta didik program PPG dilakukan oleh LPTK penyelenggara. (2) Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan oleh LPTK penyelenggara kepada Direktur Jenderal. Pasal 8 (1) Kuota peserta didik program PPG secara nasional ditetapkan Menteri. (2) Menteri dapat menugaskan kepada Direktur Jenderal untuk atas nama Menteri menetapkan kuota peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) LPTK dilarang menerima peserta didik program PPG di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (4) Peserta didik program PPG diberi nomor induk mahasiswa oleh LPTK dan dilaporkan kepada Direktur Jenderal. Pasal 9 (1) Struktur kurikulum program PPG berisi lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran, latihan mengajar melalui pembelajaran mikro, pembelajaran pada teman sejawat, dan Program Pengalaman Lapangan (PPL), dan program pengayaan bidang studi dan/atau pedagogi. 4
  • 5. (2) Sistem pembelajaran pada program PPG mencakup lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran dan program pengalaman lapangan yang diselenggarakan dengan pemantauan langsung secara intensif oleh dosen pembimbing dan guru pamong yang ditugaskan khusus untuk kegiatan tersebut. (3) Lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran dan program pengalaman lapangan dilaksanakan dengan berorientasi pada pencapaian kompetensi merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian, serta melakukan pembimbingan dan pelatihan. Pasal 10 (1) Beban belajar program PPG ditetapkan berdasarkan latar belakang pendidikan/keilmuan peserta didik program PPG dan satuan pendidikan tempat penugasan. (2) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat bagi lulusan S1PGTK dan PGPAUD, adalah 18 (delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester. (3) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat bagi lulusan S1 PGSD adalah 18 (delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester. (4) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat bagi lulusan selain S1/D IV Kependidikan PGTK dan PGPAUD adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester. (5) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat bagi lulusan S1/DIV Kependidikan selain S1 PGSD adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester. (6) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat dan pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat yang berlatar belakang lulusan S1 Psikologi adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester. (7) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjadi guru pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat dan satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, baik lulusan S1/D IV Kependidikan maupun lulusan S1/DIV Nonkependidikan adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester. (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai penjabaran beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (7) ke dalam distribusi mata kuliah sesuai struktur kurikulum diatur oleh LPTK yang bersangkutan. Pasal 11 (1) Uji kompetensi dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara berkerja sama dengan organisasi profesi. (2) Uji kompetensi dilaksanakan di akhir program PPG. (3) Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidik yang dikeluarkan oleh LPTK. 5
  • 6. Pasal 12 (1) Dosen pada program PPG memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah lulusan program Magister (S2), dan paling sedikit salah satu strata pendidikan setiap dosen berlatar belakang bidang kependidikan sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang diajarkannya. (2) Dosen pada program PPG kejuruan selain memiliki kualifikasi paling rendah lulusan program Magister (S2), dan paling sedikit salah satu strata pendidikan setiap dosen berlatar belakang bidang kependidikan, serta diutamakan yang memiliki sertifikat keahlian sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang diajarkannya. Pasal 13 Untuk menyiapkan program PPG, Pemerintah melaksanakan rintisan program pendidikan profesi guru prajabatan pada beberapa LPTK yang ditetapkan. Pasal 14 Sebutan profesional lulusan program PPG adalah guru yang penggunaan dalam bentuk singkatan Gr ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan profesional yang bersangkutan. Pasal 15 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku program PPG yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan yang sedang berjalan dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009. Pasal 16 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 17 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Agustus 2013 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Diundangkan di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, TTD. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1026 6
  • 7. Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TTD. Muslikh, S.H. NIP 195809151985031001 7