SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Kukuh Heru Yanto,SH,MH
Kepala Bidang Mutasi
Kanreg VIII BKN
 UU No 8 tahun 1974 sebagaimana telah diubah
dengan UU no 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian.
 PP Nomor 99 tahun 2000 sebagaimana telah diubah
dengan PP no 12 tahun 2002 Tentang Kenaikan
Pangkat PNS.
 PP Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan PP Nomor 66 Tahun 2010
 Perka BKN Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun
2002 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil
Sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 12
Tahun 2002.
 Permendiknas Nomor 58 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan
Bagi Guru Dalam Jabatan.
 Permendiknas Nomor 20 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Program Studi di luar Domisili
Perguruan Tinggi.
 Kepmendiknas Nomor 107/U/2001 tentang
Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak
Jauh.
 SE Dirjen Dikti Nomor 2559/D/T/97 Tanggal 21
Oktober 1997 tentang Larangan Kelas Jauh.
 SE Dirjen Dikti Nomor 2630/D/T/2000 tentang
Penyelenggaraan Kelas Jauh.
 SE Direktur Kelembagaan Depdiknas Nomor 595
/D5.1/T/2007 tanggal 27 Pebruari 2007 tentang
Larangan Kelas Jauh.
 Surat Dirjen Dikti yang ditujukan kepada Deputi
Bina Kindang BKN nomor 1506/D/T/2005 tanggal 16
Mei 2005.
PP 99 tahun 2000 jo PP 12 Tahun 2002 Tentang
Kenaikan Pangkat:
Pasal 9 huruf (f):
“Kenaikan Pangkat Pilihan diberikan kepada
Pegawai Negeri yang memperoleh Surat Tanda
Tamat Belajar / Ijasah.”
Pasal 18 ayat (2):
Kenaikan Pangkat dapat diberikan apabila:
1. Diangkat dalam Jabatan / diberi tugas yang
memerlukan pengetahuan / keahlian yang sesuai
dengan ijasah yang diperoleh.
2. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam
pangkat terakhir
3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
4. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi
yang menduduki jabatan fungsional tertentu
5. Lulus ujian penyesuaian kenaikan pangkat.
Kepka BKN No. 12 tahun 2002 tentang Ketentuan
Pelaksanaan PP No 99 Tahun 2001 tentang Kenaikan
Pangkat PNS sebagaimana telah diubah dengan PP
12 tahun 2002, angka IV dalam angka 9 huruf b:
“ Ijasah yang dimaksud adalah Ijasah yang
diperoleh dari PTN dan/ Ijasah yang diperoleh dari
sekolah atau PTS yang telah diakreditasi dan/atau
telah mendapat ijin penyelenggaraan dari menteri
yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
nasional atau pejabat lain yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
berwenang menyelenggarakan pendidikan”
 Permenpan 16 tahun 2009 tentang Jabfung Guru
dan Angka Kreditnya mengisyaratkan bahwa Syarat
Pengangkatan guru harus berijasah S1/D.IV dan
bersertifikat pendidik.
 Program (S1) kependidikan bagi guru dalam jabatan
adalah program pendidikan yang secara khusus
diperuntukkan bagi guru dalam jabatan.
 PT Penyelenggara program sarjana (S1)
kependidikan bagi guru dalam jabatan dapat
bermitra dengan peguruan tinggi lain yang berlokasi
di wilayah tertentu dalam penyelenggaraan
program studi tertentu, jika di wilayah tersebut
tidak ada program studi yang ditugaskan untuk
menyelenggarakan program sarjana (S1)
kependidikan bagi guru dalam jabatan
 Dalam hal tidak ada perguruan tinggi penyelenggara
program pengadaan tenaga kependidikan yang
memiliki program studi dalam bidang tertentu,
perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan
tenaga kependidikan yang memiliki program studi
satu rumpun dapat menyelenggarakan program
sarjana (S1) kependidikan dengan bermitra dengan
perguruan tinggi lain yang memiliki program studi
relevan.
 Proses pembelajaran dalam program sarjana (S1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan
dilaksanakan melalui pengintegrasian kegiatan
perkuliahan/ pembelajaran tatap muka di kampus
dan atau perkuliahan termediasi dan kegiatan
pembelajaran mandiri. Pembelajaran mandiri
dilaksanakan dengan tutorial dan atau tanpa
tutorial.
 Kegiatan Pembelajaran Program Sarjana (S1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan ini
dilaksakan secara tersendiri, dalam arti tidak
boleh dilakukan secara bersama-sama dengan
kegiatan pembelajaran kelas reguler.
 Tujuan penyelenggaraan program sarjana (S1)
kependidikan bagi guru dalam jabatan yaitu untuk
mendukung upaya percepatan peningkatan kualitas
akademik bagi guru dalam jabatan
 Program Sarjana (S1) kependidikan bagi guru dalam
jabatan diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh
menteri.
 Persyaratan yang dimaksud meliputi perguruan
tinggi yang telah memiliki:
1) Program studi S1 kependidikan yang memiliki ijin
penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Perguruan
Tinggi.
2) Program studi S1 kependidikan yang terakreditasi
oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
dengan nilai minimal B, kecuali untuk program studi
S1 PGSD,PGTK,PGPAUD memiliki ijin penyelenggaraan
dan mendapatkan penugasan dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
3) Perjanjian kerjasama antara perguruan tinggi dengan
pemerintah daerah.
4) Perjanjian kemitraan dengan perguruan tinggi lain
yang memiliki ijin dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Dirjen Dikti.
5) Sarana dan prasarana penunjang sesuai dengan
peraturan perundang undangan.
6) Bahan ajar untuk kepentingan perkuliahan tatap
muka dan/ atau termediasi, dan pembelajaran
mandiri.
7) Laporan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri
(EPSBED)sekurang-kurangnya 2 (dua) semester
terakhir.
 Perguruan tinggi penyelenggara program S1
kependidikan bagi guru dalam jabatan dapat
bermitra dengan perguruan tinggi lain yang
berlokasi di wilayah tertentu dalam
penyelenggaraan program studi tertentu, jika di
wilayah tersebut tidak ada program studi yang
ditugaskan untuk menyelenggarakan program S1
bagi guru dalam jabatan.
 Dalam hal tidak ada perguruan tinggi
penyelenggara program pengadaan tenaga
kependidikan yang memiliki program studi
dalam bidang tertentu, perguruan tinggi
penyelenggara program pengadaan tenaga
kependidikan yang memiliki program studi
satu rumpun dapat menyelenggarakan
program sarjana (S1) kependidikan dengan
bermitra dengan perguruan tinggi lain yang
memiliki program studi relevan dan
terakreditasi minimal B.
 Domisili perguruan tinggi adalah wilayah
kabupaten/kota tempat penyelenggaraan
perguruan tinggi yang ditetapkan dalam ijin
pendirian dan kabupaten/atau kota yang
berbatasan langsung dengan kabupaten/ kota
tempat penyelenggaraan perguruan tinggi
tersebut.
 Penyelenggaraan program studi diluar
domisili adalah pelaksanaan kegiatan
pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi diluar
domisili perguruan tinggi sebagaimana
dicantumkan dalam ijin pendirian perguruan
tinggi dan/atau ijin penyelenggaraan
program studi yang ditetapkan oleh
kementerian.
 Penyelenggaraan Progam Studi di luar domisili wajib
memenuhi persyaratan diantara sebagai berikut:
a) Melaksanakan tridharma perguruan tinggi secara
utuh, konsisten, dan berkelanjutan, yang antara lain
tercermin dari penyediaan anggarannya
b) Telah memperoleh Akreditasi A untuk program studi
yang sama di domisili perguruan tinggi tersebut
c) Program studi di luar domisili harus memperoleh
peringkat akreditasi yang sama dengan program studi
di domisili perguruan tinggi paling lambat 3 (tiga)
tahun
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 107/U/2011 tentang
Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak
Jauh
“ Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ)
adalah program pendidikan tinggi dengan proses
pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh
melalui penggunaan berbagai media komunikasi.”
 Tujuan penyelenggaraan program pendidikan jarak
jauh adalah terwujudnya tujuan pendidikan tinggi
sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Peraturan
Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang
pendidikan tinggi, serta terciptanya kesempatan
mengikuti pendidikan tinggi.
 Program pendidikan tinggi jarak jauh
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memenuhi persyaratan.
 Pendidikan Jarak Jauh dapat diselenggarakan
pada semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan.
 Penyelenggara satuan pendidikan jarak jauh
wajib mengembangkan sistem pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Sesuai dengan Edaran Dikti No. 595/D.1/T/2007
tanggal 27 Pebruari 2007 dan Surat Kopertis
Wilayah VI Nomor : 616/006.2/AK.l0/2005
tentang larangan penyelenggaraan pendidikan
kelas jauh/jarak jauh disebutkan:
“ Termasuk dalam kategori kelas jauh yaitu in
house dan kelas paralel yakni penyelenggaraan
pendidikan diluar kampus tempat perguruan
tinggi tersebut memperoleh izin
penyelenggaraan dari pemerintah,dimana lokasi
universitas induk pada kota A sedangkan lokasi
bekerja pada kota B, jarak tempuh > 60 Km. .“
1. Sesuai dengan SE Dirjen Dikti Nomor:
2559/D/T/97 Tanggal 21 Oktober 1997
perihal Larangan “Kelas Jauh”
“ Semua Perguruan Tinggi baik PTN,PTK,
maupun PTS diseluruh wilayah Indonesia
dilarang menyelenggarakan program
pendidikan dengan cara pendidikan jarak
jauh (kelas jauh/in house), kecuali oleh UT
(Universitas Terbuka) atau perguruan tinggi
lain yang telah diberi tugas untuk
melakukannya.”
“Hal ini sesuai dengan Pasal 56 PP Nomor 30 Tahun
1990, yang menyatakan bahwa pendidikan jarak
jauh hanya dapat dilakukan oleh Universitas
Terbuka atau perguruan tinggi yang diberi tugas
untuk melaksanakannya.”
2. Sesuai dengan Surat Dirjen Dikti Nomor
1506/D/T/2005 tanggal 16 Mei 2005, yang ditujukan
kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara, antara lain
dinyatakan bahwa:
a) Pendidikan jarak jauh yang diakui oleh pemerintah adalah
yang hanya diselenggarakan oleh Universitas Terbuka.
b) Kelas Jauh/Kelas Khusus/Kelas Eksekutif/Kelas Sabtu-
Minggu bukanlah terminologi resmi Departemen Pendidikan
Nasional. Dengan demikian Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi tidak mengenal istilah kelas khusus/kelas jauh/kelas
eksekutif/ kelas sabtu – minggu, dan istilah tersebut hanya
digunakan oleh perguruan tinggi dalam upaya menarik
minat calon mahasiswa. Penyelenggaraan Kelas Jauh/
Kelas Khusus/ Kelas Eksekutif/ Kelas Sabtu-Minggu tidak
sesuai dengan kaidah dan norma pendidikan tinggi.
3. Surat Edaran Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti
No 595/D5.1/2007 tanggal 27 Pebruari 2007
“ Direktoral Jenderal Dikti sejak tahun 1997 telah
melarang penyelenggaraan pendidikan model “
Kelas Jauh dan Sabtu Minggu” dan menetapkan
bahwa ijasah yang dikeluarkan tidak sah dan tidak
dapat digunakan terhadap pengangkatan dan
pembinaan jenjang karir / penyetaraan bagi
pegawai negeri.”
OPTIMALKAN PENDIDIKAN TINGGI

More Related Content

What's hot

Perencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis dataPerencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis dataHasan Syahputra
 
TATA CARA PENGISIAN APLIKASI E-KINERJA TAHUN 2023.pdf
TATA CARA PENGISIAN APLIKASI E-KINERJA TAHUN 2023.pdfTATA CARA PENGISIAN APLIKASI E-KINERJA TAHUN 2023.pdf
TATA CARA PENGISIAN APLIKASI E-KINERJA TAHUN 2023.pdfZianArmie
 
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...Rusman R. Manik
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD93220872
 
Prosedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiProsedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiArdi Susanto
 
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Rusman R. Manik
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR-F28423DP.pptx
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR-F28423DP.pptxMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR-F28423DP.pptx
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR-F28423DP.pptxAbdulAziz880731
 
Soal ujian praktek
Soal ujian praktekSoal ujian praktek
Soal ujian praktekAgung Mzl
 
Kisi kisi+kriteria praktek p kn 2019
Kisi kisi+kriteria praktek p kn 2019Kisi kisi+kriteria praktek p kn 2019
Kisi kisi+kriteria praktek p kn 2019Heri Suryono
 
TATA CARA INPUT SKP.pdf
TATA CARA INPUT SKP.pdfTATA CARA INPUT SKP.pdf
TATA CARA INPUT SKP.pdfNihzaAlLutfi
 
Pengantar sinkronisasi antar dokumen dan pengantar RPJMD
Pengantar sinkronisasi antar dokumen dan pengantar RPJMDPengantar sinkronisasi antar dokumen dan pengantar RPJMD
Pengantar sinkronisasi antar dokumen dan pengantar RPJMDM Handoko
 
76697058 sk-guru-dan-pembagian-tugas-smk
76697058 sk-guru-dan-pembagian-tugas-smk76697058 sk-guru-dan-pembagian-tugas-smk
76697058 sk-guru-dan-pembagian-tugas-smkUbaydillah Al Ghigari
 
Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Litle Jo
 
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRIPeranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRIDadang Solihin
 
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2Oswar Mungkasa
 
Manajemen Keuangan Negara
Manajemen Keuangan NegaraManajemen Keuangan Negara
Manajemen Keuangan NegaraSiti Sahati
 

What's hot (20)

Perencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis dataPerencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis data
 
TATA CARA PENGISIAN APLIKASI E-KINERJA TAHUN 2023.pdf
TATA CARA PENGISIAN APLIKASI E-KINERJA TAHUN 2023.pdfTATA CARA PENGISIAN APLIKASI E-KINERJA TAHUN 2023.pdf
TATA CARA PENGISIAN APLIKASI E-KINERJA TAHUN 2023.pdf
 
Kemenkeu
KemenkeuKemenkeu
Kemenkeu
 
Art fpti 2017 (1)
Art fpti  2017 (1)Art fpti  2017 (1)
Art fpti 2017 (1)
 
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD
 
Prosedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiProsedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupati
 
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR-F28423DP.pptx
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR-F28423DP.pptxMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR-F28423DP.pptx
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR-F28423DP.pptx
 
Soal ujian praktek
Soal ujian praktekSoal ujian praktek
Soal ujian praktek
 
Ijazah smp 2017
Ijazah smp 2017Ijazah smp 2017
Ijazah smp 2017
 
Kisi kisi+kriteria praktek p kn 2019
Kisi kisi+kriteria praktek p kn 2019Kisi kisi+kriteria praktek p kn 2019
Kisi kisi+kriteria praktek p kn 2019
 
TATA CARA INPUT SKP.pdf
TATA CARA INPUT SKP.pdfTATA CARA INPUT SKP.pdf
TATA CARA INPUT SKP.pdf
 
Pengantar sinkronisasi antar dokumen dan pengantar RPJMD
Pengantar sinkronisasi antar dokumen dan pengantar RPJMDPengantar sinkronisasi antar dokumen dan pengantar RPJMD
Pengantar sinkronisasi antar dokumen dan pengantar RPJMD
 
76697058 sk-guru-dan-pembagian-tugas-smk
76697058 sk-guru-dan-pembagian-tugas-smk76697058 sk-guru-dan-pembagian-tugas-smk
76697058 sk-guru-dan-pembagian-tugas-smk
 
Paparan pp-90-2010-kemenkeu
Paparan pp-90-2010-kemenkeuPaparan pp-90-2010-kemenkeu
Paparan pp-90-2010-kemenkeu
 
Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)
 
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRIPeranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
 
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
 
Manajemen Keuangan Negara
Manajemen Keuangan NegaraManajemen Keuangan Negara
Manajemen Keuangan Negara
 

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

2h
2h2h
2h
 
Formasi jabatan kaltara
Formasi jabatan kaltaraFormasi jabatan kaltara
Formasi jabatan kaltara
 
Finishing up
Finishing upFinishing up
Finishing up
 
Larangan kelas-jauh
Larangan kelas-jauhLarangan kelas-jauh
Larangan kelas-jauh
 
PERGUB IJIN BELAJAR
PERGUB  IJIN BELAJARPERGUB  IJIN BELAJAR
PERGUB IJIN BELAJAR
 
Formasi jabatan kaltara
Formasi jabatan kaltaraFormasi jabatan kaltara
Formasi jabatan kaltara
 
Ijin belajar..
Ijin belajar..Ijin belajar..
Ijin belajar..
 
Alat ukur lansia dimensi sosial
Alat ukur lansia dimensi sosialAlat ukur lansia dimensi sosial
Alat ukur lansia dimensi sosial
 

Similar to OPTIMALKAN PENDIDIKAN TINGGI

Draft Permendiknas tentang Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan per tangga...
Draft Permendiknas tentang Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan per tangga...Draft Permendiknas tentang Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan per tangga...
Draft Permendiknas tentang Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan per tangga...gatothp
 
Buku Panduan PVB pens (draft)
Buku Panduan PVB pens (draft)Buku Panduan PVB pens (draft)
Buku Panduan PVB pens (draft)PVB Jatim
 
1-peran-spmi-dalam-merdeka-belajar-LLDikti-2020 (1).pptx
1-peran-spmi-dalam-merdeka-belajar-LLDikti-2020 (1).pptx1-peran-spmi-dalam-merdeka-belajar-LLDikti-2020 (1).pptx
1-peran-spmi-dalam-merdeka-belajar-LLDikti-2020 (1).pptxEdi Zulfikar
 
Program pendidikan tinggi jarak jauh
Program pendidikan tinggi jarak jauhProgram pendidikan tinggi jarak jauh
Program pendidikan tinggi jarak jauhMohammad Subhan
 
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmenPermendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmenWinarto Winartoap
 
Permen tahun2013 nomor87 ttg PPGuru
Permen tahun2013 nomor87 ttg PPGuruPermen tahun2013 nomor87 ttg PPGuru
Permen tahun2013 nomor87 ttg PPGuruBudhi Emha
 
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppgPermendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppgBudhi Emha
 
Permen Nomor 87 tahun 2013
Permen Nomor 87 tahun 2013 Permen Nomor 87 tahun 2013
Permen Nomor 87 tahun 2013 Reni Nazta
 
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Gurupermen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi GuruIbnu Fajar
 
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013MAN 9 Jakarta
 
PERGUB_NO_74_TAHUN_2020_TENTANG_SMA_TERBUKA.pdf
PERGUB_NO_74_TAHUN_2020_TENTANG_SMA_TERBUKA.pdfPERGUB_NO_74_TAHUN_2020_TENTANG_SMA_TERBUKA.pdf
PERGUB_NO_74_TAHUN_2020_TENTANG_SMA_TERBUKA.pdfssuserc094712
 
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiPp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiUniversity of Sultan Ageng Tirtayasa
 
Unsur pend. & Penunjg Bimtek Nivia Des 2022.pptx
Unsur pend. & Penunjg Bimtek Nivia Des 2022.pptxUnsur pend. & Penunjg Bimtek Nivia Des 2022.pptx
Unsur pend. & Penunjg Bimtek Nivia Des 2022.pptxssuserae050b
 
Draft kepmendiknas pendidikan vokasi versi7 sep2010[1]
Draft kepmendiknas pendidikan vokasi versi7 sep2010[1]Draft kepmendiknas pendidikan vokasi versi7 sep2010[1]
Draft kepmendiknas pendidikan vokasi versi7 sep2010[1]gatothp
 
Persyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik
Persyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan AkademikPersyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik
Persyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan AkademikCIkumparan
 
Permen Nomor 09 tahun 2010
Permen Nomor 09 tahun 2010Permen Nomor 09 tahun 2010
Permen Nomor 09 tahun 2010Reni Nazta
 
Panduan_Pembukaan_Prodi_PJJ_30032019 simlemkerma.pdf
Panduan_Pembukaan_Prodi_PJJ_30032019 simlemkerma.pdfPanduan_Pembukaan_Prodi_PJJ_30032019 simlemkerma.pdf
Panduan_Pembukaan_Prodi_PJJ_30032019 simlemkerma.pdfEnnyItjeSela
 
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfPermendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfHartiRahayu3
 
se-menpan-rb-nomor-28-tahun-2021.pdf
se-menpan-rb-nomor-28-tahun-2021.pdfse-menpan-rb-nomor-28-tahun-2021.pdf
se-menpan-rb-nomor-28-tahun-2021.pdfNodiMarefanda1
 

Similar to OPTIMALKAN PENDIDIKAN TINGGI (20)

Draft Permendiknas tentang Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan per tangga...
Draft Permendiknas tentang Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan per tangga...Draft Permendiknas tentang Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan per tangga...
Draft Permendiknas tentang Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan per tangga...
 
Buku Panduan PVB pens (draft)
Buku Panduan PVB pens (draft)Buku Panduan PVB pens (draft)
Buku Panduan PVB pens (draft)
 
1-peran-spmi-dalam-merdeka-belajar-LLDikti-2020 (1).pptx
1-peran-spmi-dalam-merdeka-belajar-LLDikti-2020 (1).pptx1-peran-spmi-dalam-merdeka-belajar-LLDikti-2020 (1).pptx
1-peran-spmi-dalam-merdeka-belajar-LLDikti-2020 (1).pptx
 
Program pendidikan tinggi jarak jauh
Program pendidikan tinggi jarak jauhProgram pendidikan tinggi jarak jauh
Program pendidikan tinggi jarak jauh
 
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmenPermendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
 
Permen tahun2013 nomor87 ttg PPGuru
Permen tahun2013 nomor87 ttg PPGuruPermen tahun2013 nomor87 ttg PPGuru
Permen tahun2013 nomor87 ttg PPGuru
 
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppgPermendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
 
Permen Nomor 87 tahun 2013
Permen Nomor 87 tahun 2013 Permen Nomor 87 tahun 2013
Permen Nomor 87 tahun 2013
 
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Gurupermen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
 
Permen tahun2013 nomor87
Permen tahun2013 nomor87Permen tahun2013 nomor87
Permen tahun2013 nomor87
 
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
 
PERGUB_NO_74_TAHUN_2020_TENTANG_SMA_TERBUKA.pdf
PERGUB_NO_74_TAHUN_2020_TENTANG_SMA_TERBUKA.pdfPERGUB_NO_74_TAHUN_2020_TENTANG_SMA_TERBUKA.pdf
PERGUB_NO_74_TAHUN_2020_TENTANG_SMA_TERBUKA.pdf
 
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiPp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
 
Unsur pend. & Penunjg Bimtek Nivia Des 2022.pptx
Unsur pend. & Penunjg Bimtek Nivia Des 2022.pptxUnsur pend. & Penunjg Bimtek Nivia Des 2022.pptx
Unsur pend. & Penunjg Bimtek Nivia Des 2022.pptx
 
Draft kepmendiknas pendidikan vokasi versi7 sep2010[1]
Draft kepmendiknas pendidikan vokasi versi7 sep2010[1]Draft kepmendiknas pendidikan vokasi versi7 sep2010[1]
Draft kepmendiknas pendidikan vokasi versi7 sep2010[1]
 
Persyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik
Persyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan AkademikPersyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik
Persyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik
 
Permen Nomor 09 tahun 2010
Permen Nomor 09 tahun 2010Permen Nomor 09 tahun 2010
Permen Nomor 09 tahun 2010
 
Panduan_Pembukaan_Prodi_PJJ_30032019 simlemkerma.pdf
Panduan_Pembukaan_Prodi_PJJ_30032019 simlemkerma.pdfPanduan_Pembukaan_Prodi_PJJ_30032019 simlemkerma.pdf
Panduan_Pembukaan_Prodi_PJJ_30032019 simlemkerma.pdf
 
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfPermendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
 
se-menpan-rb-nomor-28-tahun-2021.pdf
se-menpan-rb-nomor-28-tahun-2021.pdfse-menpan-rb-nomor-28-tahun-2021.pdf
se-menpan-rb-nomor-28-tahun-2021.pdf
 

OPTIMALKAN PENDIDIKAN TINGGI

  • 1. Kukuh Heru Yanto,SH,MH Kepala Bidang Mutasi Kanreg VIII BKN
  • 2.  UU No 8 tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU no 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.  PP Nomor 99 tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan PP no 12 tahun 2002 Tentang Kenaikan Pangkat PNS.  PP Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 66 Tahun 2010
  • 3.  Perka BKN Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 12 Tahun 2002.  Permendiknas Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan.  Permendiknas Nomor 20 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Program Studi di luar Domisili Perguruan Tinggi.
  • 4.  Kepmendiknas Nomor 107/U/2001 tentang Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh.  SE Dirjen Dikti Nomor 2559/D/T/97 Tanggal 21 Oktober 1997 tentang Larangan Kelas Jauh.  SE Dirjen Dikti Nomor 2630/D/T/2000 tentang Penyelenggaraan Kelas Jauh.  SE Direktur Kelembagaan Depdiknas Nomor 595 /D5.1/T/2007 tanggal 27 Pebruari 2007 tentang Larangan Kelas Jauh.  Surat Dirjen Dikti yang ditujukan kepada Deputi Bina Kindang BKN nomor 1506/D/T/2005 tanggal 16 Mei 2005.
  • 5. PP 99 tahun 2000 jo PP 12 Tahun 2002 Tentang Kenaikan Pangkat: Pasal 9 huruf (f): “Kenaikan Pangkat Pilihan diberikan kepada Pegawai Negeri yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar / Ijasah.”
  • 6. Pasal 18 ayat (2): Kenaikan Pangkat dapat diberikan apabila: 1. Diangkat dalam Jabatan / diberi tugas yang memerlukan pengetahuan / keahlian yang sesuai dengan ijasah yang diperoleh. 2. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 4. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu 5. Lulus ujian penyesuaian kenaikan pangkat.
  • 7. Kepka BKN No. 12 tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No 99 Tahun 2001 tentang Kenaikan Pangkat PNS sebagaimana telah diubah dengan PP 12 tahun 2002, angka IV dalam angka 9 huruf b: “ Ijasah yang dimaksud adalah Ijasah yang diperoleh dari PTN dan/ Ijasah yang diperoleh dari sekolah atau PTS yang telah diakreditasi dan/atau telah mendapat ijin penyelenggaraan dari menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan”
  • 8.  Permenpan 16 tahun 2009 tentang Jabfung Guru dan Angka Kreditnya mengisyaratkan bahwa Syarat Pengangkatan guru harus berijasah S1/D.IV dan bersertifikat pendidik.  Program (S1) kependidikan bagi guru dalam jabatan adalah program pendidikan yang secara khusus diperuntukkan bagi guru dalam jabatan.
  • 9.  PT Penyelenggara program sarjana (S1) kependidikan bagi guru dalam jabatan dapat bermitra dengan peguruan tinggi lain yang berlokasi di wilayah tertentu dalam penyelenggaraan program studi tertentu, jika di wilayah tersebut tidak ada program studi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan program sarjana (S1) kependidikan bagi guru dalam jabatan
  • 10.  Dalam hal tidak ada perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program studi dalam bidang tertentu, perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program studi satu rumpun dapat menyelenggarakan program sarjana (S1) kependidikan dengan bermitra dengan perguruan tinggi lain yang memiliki program studi relevan.
  • 11.  Proses pembelajaran dalam program sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan dilaksanakan melalui pengintegrasian kegiatan perkuliahan/ pembelajaran tatap muka di kampus dan atau perkuliahan termediasi dan kegiatan pembelajaran mandiri. Pembelajaran mandiri dilaksanakan dengan tutorial dan atau tanpa tutorial.
  • 12.  Kegiatan Pembelajaran Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan ini dilaksakan secara tersendiri, dalam arti tidak boleh dilakukan secara bersama-sama dengan kegiatan pembelajaran kelas reguler.
  • 13.  Tujuan penyelenggaraan program sarjana (S1) kependidikan bagi guru dalam jabatan yaitu untuk mendukung upaya percepatan peningkatan kualitas akademik bagi guru dalam jabatan  Program Sarjana (S1) kependidikan bagi guru dalam jabatan diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh menteri.
  • 14.  Persyaratan yang dimaksud meliputi perguruan tinggi yang telah memiliki: 1) Program studi S1 kependidikan yang memiliki ijin penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi. 2) Program studi S1 kependidikan yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan nilai minimal B, kecuali untuk program studi S1 PGSD,PGTK,PGPAUD memiliki ijin penyelenggaraan dan mendapatkan penugasan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
  • 15. 3) Perjanjian kerjasama antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah. 4) Perjanjian kemitraan dengan perguruan tinggi lain yang memiliki ijin dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Dirjen Dikti. 5) Sarana dan prasarana penunjang sesuai dengan peraturan perundang undangan. 6) Bahan ajar untuk kepentingan perkuliahan tatap muka dan/ atau termediasi, dan pembelajaran mandiri. 7) Laporan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri (EPSBED)sekurang-kurangnya 2 (dua) semester terakhir.
  • 16.  Perguruan tinggi penyelenggara program S1 kependidikan bagi guru dalam jabatan dapat bermitra dengan perguruan tinggi lain yang berlokasi di wilayah tertentu dalam penyelenggaraan program studi tertentu, jika di wilayah tersebut tidak ada program studi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan program S1 bagi guru dalam jabatan.
  • 17.  Dalam hal tidak ada perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program studi dalam bidang tertentu, perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program studi satu rumpun dapat menyelenggarakan program sarjana (S1) kependidikan dengan bermitra dengan perguruan tinggi lain yang memiliki program studi relevan dan terakreditasi minimal B.
  • 18.  Domisili perguruan tinggi adalah wilayah kabupaten/kota tempat penyelenggaraan perguruan tinggi yang ditetapkan dalam ijin pendirian dan kabupaten/atau kota yang berbatasan langsung dengan kabupaten/ kota tempat penyelenggaraan perguruan tinggi tersebut.
  • 19.  Penyelenggaraan program studi diluar domisili adalah pelaksanaan kegiatan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi diluar domisili perguruan tinggi sebagaimana dicantumkan dalam ijin pendirian perguruan tinggi dan/atau ijin penyelenggaraan program studi yang ditetapkan oleh kementerian.
  • 20.  Penyelenggaraan Progam Studi di luar domisili wajib memenuhi persyaratan diantara sebagai berikut: a) Melaksanakan tridharma perguruan tinggi secara utuh, konsisten, dan berkelanjutan, yang antara lain tercermin dari penyediaan anggarannya b) Telah memperoleh Akreditasi A untuk program studi yang sama di domisili perguruan tinggi tersebut c) Program studi di luar domisili harus memperoleh peringkat akreditasi yang sama dengan program studi di domisili perguruan tinggi paling lambat 3 (tiga) tahun
  • 21.
  • 22. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 107/U/2011 tentang Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh “ Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) adalah program pendidikan tinggi dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi.”
  • 23.  Tujuan penyelenggaraan program pendidikan jarak jauh adalah terwujudnya tujuan pendidikan tinggi sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, serta terciptanya kesempatan mengikuti pendidikan tinggi.
  • 24.  Program pendidikan tinggi jarak jauh diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan.  Pendidikan Jarak Jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.  Penyelenggara satuan pendidikan jarak jauh wajib mengembangkan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
  • 25. Sesuai dengan Edaran Dikti No. 595/D.1/T/2007 tanggal 27 Pebruari 2007 dan Surat Kopertis Wilayah VI Nomor : 616/006.2/AK.l0/2005 tentang larangan penyelenggaraan pendidikan kelas jauh/jarak jauh disebutkan: “ Termasuk dalam kategori kelas jauh yaitu in house dan kelas paralel yakni penyelenggaraan pendidikan diluar kampus tempat perguruan tinggi tersebut memperoleh izin penyelenggaraan dari pemerintah,dimana lokasi universitas induk pada kota A sedangkan lokasi bekerja pada kota B, jarak tempuh > 60 Km. .“
  • 26. 1. Sesuai dengan SE Dirjen Dikti Nomor: 2559/D/T/97 Tanggal 21 Oktober 1997 perihal Larangan “Kelas Jauh” “ Semua Perguruan Tinggi baik PTN,PTK, maupun PTS diseluruh wilayah Indonesia dilarang menyelenggarakan program pendidikan dengan cara pendidikan jarak jauh (kelas jauh/in house), kecuali oleh UT (Universitas Terbuka) atau perguruan tinggi lain yang telah diberi tugas untuk melakukannya.”
  • 27. “Hal ini sesuai dengan Pasal 56 PP Nomor 30 Tahun 1990, yang menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh hanya dapat dilakukan oleh Universitas Terbuka atau perguruan tinggi yang diberi tugas untuk melaksanakannya.”
  • 28. 2. Sesuai dengan Surat Dirjen Dikti Nomor 1506/D/T/2005 tanggal 16 Mei 2005, yang ditujukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara, antara lain dinyatakan bahwa: a) Pendidikan jarak jauh yang diakui oleh pemerintah adalah yang hanya diselenggarakan oleh Universitas Terbuka. b) Kelas Jauh/Kelas Khusus/Kelas Eksekutif/Kelas Sabtu- Minggu bukanlah terminologi resmi Departemen Pendidikan Nasional. Dengan demikian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tidak mengenal istilah kelas khusus/kelas jauh/kelas eksekutif/ kelas sabtu – minggu, dan istilah tersebut hanya digunakan oleh perguruan tinggi dalam upaya menarik minat calon mahasiswa. Penyelenggaraan Kelas Jauh/ Kelas Khusus/ Kelas Eksekutif/ Kelas Sabtu-Minggu tidak sesuai dengan kaidah dan norma pendidikan tinggi.
  • 29. 3. Surat Edaran Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti No 595/D5.1/2007 tanggal 27 Pebruari 2007 “ Direktoral Jenderal Dikti sejak tahun 1997 telah melarang penyelenggaraan pendidikan model “ Kelas Jauh dan Sabtu Minggu” dan menetapkan bahwa ijasah yang dikeluarkan tidak sah dan tidak dapat digunakan terhadap pengangkatan dan pembinaan jenjang karir / penyetaraan bagi pegawai negeri.”