SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
TUGAS MAKALAH 
Media Grafis dan Media Proyeksi 
OLEH KELOMPOK I : 
1. ANTON LAMARATI 
2. PURWANTO 
3. ASMIRA 
4. FITRIANI 
JURUSAN TARBIYAH (KI) SEMESTER V 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) SULTAN QAIMUDDIN KENDARI 
2012
KATA PENGANTAR 
Puji syukur senantiasa penulis panjatakan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat 
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul:“Media 
Grafis dan Media Proyeksi”,pada mata kuliah Media Pembelajaran. 
Shalawat dan salam semoga tetap senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi kita 
Muhammad Saw, Nabi yang mengantarkan umat manusia dari alam kegelapan menuju alam 
yang terang benderang. 
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini, tidak akan terlaksana dengan 
baik tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis 
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan belajar yang telah banyak meluangkan 
waktunya yang senantiasa membantu menuangkan ide-idenya di dalam penulisan Makalah 
ini. 
. Makalah ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan di jadikan sebagai ilmu 
tambahan bagi teman-teman Mahasiswa yang belajar mata kuliah Media Pembelajaran .Dan 
mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan 
didalamnya ,oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi 
perbaikan karya tulis kedepannya 
Kendari September 2012 
Penulis
DAFTAR ISI 
Kata pengantar.....................................................................................................i 
Daftar isi................................................................................................................ii 
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1 
A Latar belakang............................................................................................1 
B Rumusan masalah.......................................................................................1 
C Tujuan.........................................................................................................1 
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5 
A Media Grafis dalam Pembelajaran................................................................5 
B . Media Proyeksi dalam Pembelajaran............................................................6 
BAB III PENUTUP.............................................................................................12 
A Kesimpulan................................................................................................12 
B Saran..........................................................................................................12 
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
BAB I 
PENDAHULUAN 
A Latar Belakang 
Pendidikan merupakan salah satu kajian paling utama dalam hidup ini oleh karena 
itu sebagai generasi yang akan bergerak di dunia pendidikan,kita perlu mengatehui 
tentang apa-apa saja yang terdapat dari pendidikan itu sendiri,yang di antaranya yakni 
Media Pembelajaran yang merupakan suatu faktor yang sangat berpengaruh di dunia 
Pendidikan. Seorang peserta didik akan dapat memperoleh pemahaman atau 
pengetahuan dengan cara mengelola rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh 
inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, maupun indera lainnya. Semakin 
tanggap seseorang tentang obyek orang atau kejadian semakin baik pula proses 
pengetahuan atau pemahaman yang dialami. 
oleh karena itu didalam Makalah ini,kami akan menyajikan Materi tentang 
Media Grafis dan Media Proyeksi dalam Pembelajaran. 
B Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan diatas, sehingga ditarik 
permasalahan antara lain sebagai berikut : 
1 Apa yang dimaksud dengan Media Grafis dalam pembelajaran ? 
2 Apa yang dimaksud dengan Media Proyeksi dalam Pembelajaran ? 
C.Tujuan Penulisan 
1.Untuk mengetahui Media Grafis dalam Pembelajaran 
2.Untuk mengetahui Media Proyeksi Pembelajaran
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Media Grafis 
Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pasan yang akan disampaikan 
dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu simbol-simbol yang digunakan 
perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajar 
mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien. 
Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, 
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan apabila tidak 
digrafiskan, misalnya: pelaksanaan shalat atau tentang konsep sifat wajib, mustahil bagi 
Allah, dan konsep lainnya. 
Media grafis selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis juga termasuk 
media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. 
 Adapun jenis-jenis media grafis, antara lain: 
1. Gambar/Foto 
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/Foto 
merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. 
2. Sketsa 
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draf kasar yang melukiskan 
bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat diajar 
menggambar, maka setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya 
dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian siswa, menghindari 
verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu 
dipersoalkan karena media dibuat guru langsung. 
3. Diagram 
Diagram adalah suatu gambar sederhana yang dirancang untuk 
menggambarkan hubungan timbal balik, yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol. 
Diagram biasanya menggambarkan struktur dari obyeknya secara garis besar, 
menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada 
di situ. 
4. Bagan 
Bagan seperti halnya media grafis yang lain yaitu termasuk media visual. 
Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila 
hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu 
memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Pesan yang
disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau 
hubungan-hubungan penting. 
5. Grafik 
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, grafis atau 
gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal digunakan pula di 
situ. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data secara kuantitatif dan teliti, 
menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang 
saling berhubungan secara singkat dan jelas. 
6. Kartun 
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu gambar 
interpretatife yang digunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan 
secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang situasi, atau kejadian-kejadian 
tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, 
mempengaruhi sikap atau tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi 
pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, 
tanpa detail menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan 
dipahami dengan cepat. 
B.Media Proyeksi 
Proyektor Overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, 
terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk 
meletakkan materi pengajaran. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat 
menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa 
fresnel, melewati sebuah tranparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan diatas landasan 
tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cerrnin dan lensa, yang ditempatkan di atas 
kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90° melewati bahu pengajar. 
Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien, 
menghasilkan banyak sekali cahaya pada layar sehingga memungkinkan overhead bisa 
dipergunakan di ruangan biasa tanpa penggelapan. Penggunaan proyektornya ditempatkan 
di depan kelas sehingga pengajar bisa bertatap muka langsung dengan siswa. Berbagai 
materi pengajaran bisa diproyeksikan, termasuk potangan karton, objek kecil dan 
berbagai jenis transparan. 
Materi pengajaran dapat dimanipulasi oleh pengajar, rincian penting materi dapat 
ditunjuk, diperjelas rnemakai warna, dibubuhkan catatan, diagram, sket dengan 
mempergunakan spidol, meliputi bagian pesan dan penambahan informasi secara 
bertahap sementara ceramah berlangsung. Penggambaran yang kompleks dapat 
dipertunjukkan melalui rangkaian teknik turnpang tindih atau overlay. 
 Karakteristik media OHP 
Overhead transparan termasuk media proyeksi yang memerlukan bahan transparan 
untuk diproyeksikan, dan memerlukan perangkat untuk memproyeksikan media
pengajaran transparan, yang disebut overhead projector. Tiap media memiliki kelebihan 
dan keterbatasannya sendiri, demikian pula halnya dengan media transparan ini. Salah 
satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran yang tepat adalah 
dengan mengkaji kelebihan dan keterbatasan suatu media. 
Beberapa keterbatasan media OHP antara lain sebagai berikut: 
1) Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk memproyeksikan 
pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead Projection) 
2) Mernerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila dipergunakan teknik-teknik 
penyajian yang kompleks 
3) Dalam penggunaannya diperlukan keterampilan khusus 
4) Menuntut penataan ruang yang baik 
5) Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi 
6) Menuntut Cara kerja yang sisternatis dan terarah 
7) Membutuhkan keterampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga 
mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan). 
Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin 
tidak dimiliki oleh jenis media lain, yakni: 
1) Praktis, karena, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang. 
2) Memberi kemungkinan tatap, muka dan mengamati respons dari penerima pesan (siswa). 
3) Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat. 
4) Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan. 
5) Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna. 
6) Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang. 
7) Dapat disusun kembali berdasarkan urutan-urutan atau sekuens belajar. 
8) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena pacing control 
sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain). 
9) Tidak diperlukan operator pembantu khusus. 
 Cara menggunakan OHP 
Cara menggunakan OHP, pertama-tama perlu diperhatikan situasi ruangan yang 
akan dipergunakan. Ini berarti harus memperhatikan situasi ruangan yang akan dipakai, 
antara lain adanya aliran listrik yang memadai, sesuai dengan kebutuhan alat tersebut. 
Proyektor Overhead mempunyai bermacam-macam tipe. di antaranya: 
1. Overhead Projector Model 5088 (portable) 
2. Overhead Projector Model 213 (large body) 
3. Overhead Projector Model 213 (semi portabel) 
4. Overhead Projector Model 6202 (portable)
Alat ini tidak bersuara tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 volt 
dengan daya 480 watt/50Hz. Berat keseluruhan = 9,07 kg, dengan panjang kabel = 4,5 m. 
Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus) Tegangan listrik yang 
diperlukan 220 Volt/5011z, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat 
keseluruhan 13,9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus. 
Ukuran badan 380 x 405 x 240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll 
attachment. Sistem penyinaran dan pendinginan tidak langsung dari lampu ke atas 
transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran 
menggunakan sistem articulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata, 
dengan focal length 355 mm (14,2"). Terangnya cahaya sekitar 2300 lumens. Pengaturan 
cahaya dapat memproyeksikan transparansi film Bari 0°- 30° dengan jarak antara 1,5 m - 
3,5 m. Projection stage = 267 x 267 mm dengan sistem pengaman ganda. Kipas angin 
sebagai alat pendinginan dilengkapi dengan thermostat otomatis; dan dilengkapi pula 
dengan switch pengaman lampu sewaktu penggantian lampu. Penggantian lampu mudah 
dilakukan serta kontak ON - OFF juga mudah dijangkau. 
Alat ini membutuhkan tegangan listrik.-220 Volt, daya 200 watt, dengan berat 
10,4 kg. Panjang kabel = 3,05 m. Sistern pendinginan tidak diperlukan sebab lampu 
langsung berhubungan dengan udara luar dan pernakaian daya kecil. Triplet optical 
projection head = 317 ram, projection stage 255 x 285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai 
macam overhead ini harus diproyeksikan setelah sinar menyala dari overhead projector. 
Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau yang disebut layar portable 
matte white; dan akan tampak jelas bahàn-bahan yang ditulis dalam transparansi. 
 Daerah tempat duduk (OHP) 
Daerah tempat duduk untuk kedua jenis ruangan, baik untuk ruangan luas a 
maupun untuk ruangan sempit b, jarak tempat duduk terdekat adalah sama yaitu 3 meter. 
Demikian juga jarak tempat duduk terjauh untuk kedua jenis ruangan itu lama, yaitu 10 
meter. 
Layar portable matte white mempunyai bahan yang memiliki ciri di antaranya: 
- Sudut tajam 140° 
- Tidak akan rusak atau cacat permukaan layarnya walaupun sering digulung 
- Daya terang yang dipergunakan lama, baik dari jarak dekat maupun dari jarak jauh 
- Bisa dibersihkan dengan mudah 
- Dilengkapi dengan 
 Keystone Elinzinator, alat untuk membuat basil gambar lebih rata dan proporsional 
 Pengunci kaki dari magnet, mernbuat seluruh layar tak mudah lepas atau terbuka 
, , 
- Tripod dari baja anti karat 
 Ukuran layar :150 cm x 150 cm (60" x 60") 
 Ukuran jika dilipat :175 x 15 cm 
 Berat tipe lainnya = ukuran layar 175 x 175 cm (70" x 70"), ukuran jika dilipat :100 cm x 
30 cm. berat: 13,5 kg. 
Merancang media OHP
Langkah-langkah disain media OHP dalam proses belajar-mengajar: 
- Telaah TIK pokok bahasan yang akan diajarkan 
- Telaah materi pelajaran untuk menentukan jenis media yang diperlukan 
- Telaah keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan pelajaran, kecepatan 
penyerapan, tingkat perbendaharaan kata yang dipakai, penggunaan media yang paling 
tepat 
- Buatlah media transparansi 
 Teknik pembuatan OHT (Overhead Transparency) 
Ada dua teknik pembuatan OHT yaitu secara langsung, dan tidak lansung. Cara 
langsung adalah dengan mengerjakan langsung pada bahan transparansi yang ada. 
Sedangkan proses tidak langsung adalah dengan memindahkan gambar yang sudah ada 
atau yang telah dipersiapkan. pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih 
dahulu. 
Proses langsung 
1) Mempergunakan feltpen khusus untuk transparansi. Ada dua macam pena transparansi 
ini, yang satu mudah dihapus dan larut dalam air, lainnya sukar dihapus dan bersifat lebih 
permanen. Perlengkapan yang diperlukan: 
- Film OHT 
- Pena Transparansi 
- Alkohol 
- Kapas 
- Rotring pena 
- Tinta gambar 
- Penggaris 
- Cutter 
- Masking tape 
- Mounting frame 
- Kertas millimeter 
2) Mempergunakan letterpress atau lettraset. Perlengkapan sama dengan yang digunakan 
feltpen khusus untuk transparansi, kecuali dengan menambahkan letterpress dari 
mecanorma dan alat penggosoknya agar huruf dapat melekat pada transparansi 
Proses tidak langsung 
1) Mempergunakan alat thermafox buatan 3-M. gambar visual terlebih dahulu dibuat pada 
kertas HVS dan difotocopy. Fotocopy ini dipindahkan ke infra red transparency melalui 
thermal process 3-M 
2) Proses diazo, adalah proses yang menggunakan uap ammonia. Master yang akan dicopy 
dipindahkan ke transparansi khusus untuk diazo ini dengan cara penyinaran dengan sinar 
ultra violet. 
Transparansi untuk OHP biasanya diberi bingkai yang berukuran 10" x 12". Sudah tentu 
tidak ada keharusan untuk mernberi bingkai setiap transparansi, tetapi bila berbingkai 
rnempunyai banyak keuntungan antara lain: 
a. Tidak mudah sobek dan mudah dalam pemakaiannya.
b. Bisa menyusun beberapa transparansi sekaligus dalam satu bingkai, sehingga 
mempersingkat waktu dalam penyajiannya (overlay). 
c. Mudah dalam penyimpanan, meskipun berhimpitan tidak akan melekat satu dengan yang 
lainnya. 
d. Memudahkan dalam pembuatan klasifikasi dan katalog dari transparansi sendiri, yang 
bisa membedakan mata pelajaran, topik, sub-bahasan dan lain-lain untuk pemakaian 
berikutnya. 
Mounting (menempelkan transparansi pada bingkai) 
1) Bingkai untuk transparansi dapat dibuat sendiri dengan mudah, yaitu dengan memotong 
karton dupleks yang tebal dengan ukuran 10" x 12" (25 x 30 cm) dan bagian tengahnya 
dibuang sehingga merupakan bingkai (frame). 
2) Untuk transparansi tunggal (single transparancy) yang sederhana, cara menempelkannya 
sangat mudah yaitu dengan tape plastic atau kertas, keempat sisinya ditempelkan di 
bagian bawah bingkai dengan masking tape tadi. Transparansi atau plastic bening tembus 
cahaya ukurannya harus lebih besar 1 cm dari pada lubang bingkai, untuk memudahkan 
pemasangannya. 
3) Jika transparansi terdiri atas transparansi film dasar dengan lebih dari satu lemabar 
ganda, tempellah lembaran dasar atau pertama di abgian bawah bingkai dan lembar ganda 
atas bingkai, dan seterusnya. Usahakanlah agar dengan mudah dapat dibuka dan ditutup, 
jadi yang direkat hanya satu sisinya saja. 
Masking (teknik menutup) 
Menutup sebagian lembar transparansi untuk memperlihatkan langkah-langkah 
suatu proses, akan dapat mengarahkan perhatian murid atau hadirin ke bagian yang 
sedang diterangkan. 
1) Teknik jendela (spot mask). Penutupnya dibuat dari karton manila yang ditempelkan 
pada kedua sisinya, dua bagian atau lebih. Teknik spot masking sesuai dengan teknik 
penyajian yang memusatkan terhadap bidang, konsep atau gagasan pokok masing-masing 
berbeda. Di sini para siswa dituntun oleh guru untuk memusatkan (spot) perhatian 
terhadap satu konsep saja yang dibicarakan secara bertahap. 
2) Tutup yang bisa digeser (sliding mask). Pada teknik tutup bergeser ini bisa diperliahatkan 
baris demi baris sesuai dengan apa yang sedang diterangkan, sehingga perhatian murid 
terarah. Teknik sliding mask ini sangat sesuai dengan teknik penyajian bahan pelajaran 
yang disampaikan secara bertahap, mengemukakan urut-urutan pola piker, gagasan pokok 
atau sistematika konsep dasar. Teknik ini tidak bertujuan untuk menjelasakan rincian 
gagasan, konsep atau pola piker secara cermat. 
, 
Teknik penyajian 
Teknik penyajian dengan media OHT ini berkembang dari pengalaman dan daya 
iminasi tiap guru. Bentuk penyjian yang lazim dipakai antara lain adalah: 
 Mempergunakan pointer, yaitu penunjuk pada transparansi untuk mengarahkan perhatian 
langsung pada bagian tertentu yang sedang dijelaskan. Bayangan dari pointer ini akan 
tampak pada layar.
 Mempergunakan penutup, transparansi lain yang belum dipakai untuk menambah catatan-catatan 
selama presentasi tanpa merusakkan OHT aslinya. Penutup tersebut dapat 
dibersihkan kembali sehabis pakai dengan mempergunakan alkohol. 
 Mempergunakan alas penutup yang tidak ternbus cahaya untuk mengontrol perkembangan 
dan kecepatan presentasi. Pada penutup dapat dituliskan catatan-catatan guru. Maksud 
ditaruhkannya sebagai alas adalah supaya tertahan beratnya OHT dan tidak mudah jatuh. 
 Mempergunakan overlay yaitu transparansi lain yang berisi bagian dari proses yang akan 
dijelaskan dengan OHT secara keseluruhan. Dengan demikian proses atau konsep yang 
sulit diberikan secara bertahap selama memberikan persentasi. 
 Menggunakan polarizes untuk memberikan stimulasi dampak gerak dan warna dengan 
mempergunakan plastik khusus untuk membuat polarizer projectuals. Dapat dipakai, 
untuk menjelaskan cara kerja mesin bakar, peredaran darah dan sebagainya. 
 Mempergunakan benda-benda tiga dimensi untuk memproyeksikan siluetnya, atau benda-benda 
dari plastik berwarna seperti segitiga, alat penggambar teknik dan sebagainva 
 Menggunakan kopi dari transparansi sebagai hand-out, Dengan membagikan fotokopi dari 
OHT yang dipersentasikan tersebut, perhatian siswa tidak perlu terbagi dengan 
mendengarkan dan mencatat.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa: Dalam media Grafis, 
pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu 
simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian 
materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien. 
Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, 
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan apabila tidak 
digrafiskan, misalnya: pelaksanaan shalat atau tentang konsep sifat wajib, mustahil bagi 
Allah, dan konsep lainnya. Media grafis selain sederhana dan mudah pembuatannya, 
media grafis juga termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.Dan 
media Proyeksi atau Proyektor Overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat 
sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas 
untuk meletakkan materi pengajaran. Tiap media memiliki kelebihan dan keterbatasan-nya 
sendiri, demikian pula halnya dengan media transparan ini. Salah satu faktor yang 
perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran yang tepat adalah dengan mengkaji 
kelebihan dan keterbatasan suatu media. Cara menggunakan OHP, pertama-tama perlu 
diperhatikan situasi ruangan yang akan dipergunakan. Ini berarti harus memperhatikan 
situasi ruangan yang akan dipakai, antara lain adanya aliran listrik yang memadai, sesuai 
dengan kebutuhan alat tersebut. Daerah tempat duduk untuk kedua jenis ruangan, baik 
untuk ruangan luas a maupun untuk ruangan sempit b, jarak tempat duduk terdekat 
adalah sama yaitu 3 meter. Demikian juga jarak tempat duduk terjauh untuk kedua jenis 
ruangan itu lama, yaitu 10 meter. 
B. Saran 
Pada pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih adanya kesalahan 
dan kekurangan. Oleh karenanya penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan 
penulisan pada pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA 
Dr. Nana Sudjana. 1993. Media Pengajaran. LSIK. Jakarta. 
Drs. Ahmad Rifa’i. 1997. Media Pengajaran. CV. Sinar Baru. Bandung

More Related Content

What's hot

Papan cerita bahan instruksi
Papan cerita bahan instruksiPapan cerita bahan instruksi
Papan cerita bahan instruksi
Bukhari Taib
 
Topik 3 media pengajaran
Topik 3   media pengajaranTopik 3   media pengajaran
Topik 3 media pengajaran
sevenshine
 
Topik 3 media pengajaran
Topik 3 media pengajaranTopik 3 media pengajaran
Topik 3 media pengajaran
Tan Yin
 
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
gatothp
 

What's hot (19)

Model media visual
Model media visualModel media visual
Model media visual
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALMODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
 
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDKlasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
 
Papan cerita bahan instruksi
Papan cerita bahan instruksiPapan cerita bahan instruksi
Papan cerita bahan instruksi
 
Gambar teknik
Gambar teknikGambar teknik
Gambar teknik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Ppt media visual
Ppt media visualPpt media visual
Ppt media visual
 
Modul media pembelajaran kel.5
Modul media pembelajaran kel.5Modul media pembelajaran kel.5
Modul media pembelajaran kel.5
 
Modul media pembelajaran kel.5
Modul media pembelajaran kel.5Modul media pembelajaran kel.5
Modul media pembelajaran kel.5
 
Prinsip visual
Prinsip visualPrinsip visual
Prinsip visual
 
Media Proyeksi
Media ProyeksiMedia Proyeksi
Media Proyeksi
 
Topik 3 media pengajaran
Topik 3   media pengajaranTopik 3   media pengajaran
Topik 3 media pengajaran
 
Pembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia PresentasiPembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia Presentasi
 
Topik 3 media pengajaran
Topik 3 media pengajaranTopik 3 media pengajaran
Topik 3 media pengajaran
 
MACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
MACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARANMACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
MACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
 
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
PPT Simulasi Digital [compatibility mode]
 
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabTeknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
 

Similar to Makalah media grafis_dan_proyeksi

Media visual
Media visualMedia visual
Media visual
ifalatifa
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematika
Lakidende University
 
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabelManfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
Rizki septa wiratna
 
Modul 6 Media Pembelajaran Sebagai alat pembelajaran yang baik
Modul 6 Media Pembelajaran Sebagai alat pembelajaran yang baikModul 6 Media Pembelajaran Sebagai alat pembelajaran yang baik
Modul 6 Media Pembelajaran Sebagai alat pembelajaran yang baik
sdn2mekartani
 

Similar to Makalah media grafis_dan_proyeksi (20)

Media visual
Media visualMedia visual
Media visual
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematika
 
Keterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media Elektronik
Keterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media ElektronikKeterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media Elektronik
Keterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media Elektronik
 
Meningkatkan belajar dengan visual (pengembangan media pembelajaran)
Meningkatkan belajar dengan visual (pengembangan media pembelajaran)Meningkatkan belajar dengan visual (pengembangan media pembelajaran)
Meningkatkan belajar dengan visual (pengembangan media pembelajaran)
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
 
Modul Media Proyeksi
Modul Media ProyeksiModul Media Proyeksi
Modul Media Proyeksi
 
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabelManfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
 
Summary buku
Summary bukuSummary buku
Summary buku
 
Modul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sdModul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sd
 
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptxPPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
 
Modul. media pembelajaran
Modul. media pembelajaran Modul. media pembelajaran
Modul. media pembelajaran
 
Modul 6 Media Pembelajaran Sebagai alat pembelajaran yang baik
Modul 6 Media Pembelajaran Sebagai alat pembelajaran yang baikModul 6 Media Pembelajaran Sebagai alat pembelajaran yang baik
Modul 6 Media Pembelajaran Sebagai alat pembelajaran yang baik
 
Makalah media grafis
Makalah media grafisMakalah media grafis
Makalah media grafis
 
pembelajaran multimedia berbasis persentasi
pembelajaran multimedia berbasis persentasipembelajaran multimedia berbasis persentasi
pembelajaran multimedia berbasis persentasi
 
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan Media Pembelajaran Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan Media Pembelajaran
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 

More from bagibagiilmu

More from bagibagiilmu (20)

Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
 
Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
 
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawanMsdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
 
Makalah prosedur pembuatan_audio_visual
Makalah prosedur pembuatan_audio_visualMakalah prosedur pembuatan_audio_visual
Makalah prosedur pembuatan_audio_visual
 
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_pMakalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
 
Makalah mbs
Makalah mbsMakalah mbs
Makalah mbs
 
Model model mbs
Model model mbsModel model mbs
Model model mbs
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbs
 
Model model manajemen berbasis sekolah
Model  model manajemen berbasis sekolahModel  model manajemen berbasis sekolah
Model model manajemen berbasis sekolah
 
Kepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbsKepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbs
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbs
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Prosedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visualProsedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visual
 
Strategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webStrategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis web
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan media
 
Pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranPemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran
 
Mendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaranMendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaran
 
Klasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaranKlasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaran
 
Modul kelompok 1
Modul kelompok 1Modul kelompok 1
Modul kelompok 1
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Makalah media grafis_dan_proyeksi

  • 1. TUGAS MAKALAH Media Grafis dan Media Proyeksi OLEH KELOMPOK I : 1. ANTON LAMARATI 2. PURWANTO 3. ASMIRA 4. FITRIANI JURUSAN TARBIYAH (KI) SEMESTER V SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) SULTAN QAIMUDDIN KENDARI 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatakan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul:“Media Grafis dan Media Proyeksi”,pada mata kuliah Media Pembelajaran. Shalawat dan salam semoga tetap senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad Saw, Nabi yang mengantarkan umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini, tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan belajar yang telah banyak meluangkan waktunya yang senantiasa membantu menuangkan ide-idenya di dalam penulisan Makalah ini. . Makalah ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan di jadikan sebagai ilmu tambahan bagi teman-teman Mahasiswa yang belajar mata kuliah Media Pembelajaran .Dan mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan didalamnya ,oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan karya tulis kedepannya Kendari September 2012 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Kata pengantar.....................................................................................................i Daftar isi................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1 A Latar belakang............................................................................................1 B Rumusan masalah.......................................................................................1 C Tujuan.........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5 A Media Grafis dalam Pembelajaran................................................................5 B . Media Proyeksi dalam Pembelajaran............................................................6 BAB III PENUTUP.............................................................................................12 A Kesimpulan................................................................................................12 B Saran..........................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kajian paling utama dalam hidup ini oleh karena itu sebagai generasi yang akan bergerak di dunia pendidikan,kita perlu mengatehui tentang apa-apa saja yang terdapat dari pendidikan itu sendiri,yang di antaranya yakni Media Pembelajaran yang merupakan suatu faktor yang sangat berpengaruh di dunia Pendidikan. Seorang peserta didik akan dapat memperoleh pemahaman atau pengetahuan dengan cara mengelola rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, maupun indera lainnya. Semakin tanggap seseorang tentang obyek orang atau kejadian semakin baik pula proses pengetahuan atau pemahaman yang dialami. oleh karena itu didalam Makalah ini,kami akan menyajikan Materi tentang Media Grafis dan Media Proyeksi dalam Pembelajaran. B Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan diatas, sehingga ditarik permasalahan antara lain sebagai berikut : 1 Apa yang dimaksud dengan Media Grafis dalam pembelajaran ? 2 Apa yang dimaksud dengan Media Proyeksi dalam Pembelajaran ? C.Tujuan Penulisan 1.Untuk mengetahui Media Grafis dalam Pembelajaran 2.Untuk mengetahui Media Proyeksi Pembelajaran
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Media Grafis Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pasan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien. Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan apabila tidak digrafiskan, misalnya: pelaksanaan shalat atau tentang konsep sifat wajib, mustahil bagi Allah, dan konsep lainnya. Media grafis selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis juga termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.  Adapun jenis-jenis media grafis, antara lain: 1. Gambar/Foto Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/Foto merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. 2. Sketsa Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat diajar menggambar, maka setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian siswa, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan karena media dibuat guru langsung. 3. Diagram Diagram adalah suatu gambar sederhana yang dirancang untuk menggambarkan hubungan timbal balik, yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol. Diagram biasanya menggambarkan struktur dari obyeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. 4. Bagan Bagan seperti halnya media grafis yang lain yaitu termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Pesan yang
  • 6. disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. 5. Grafik Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, grafis atau gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal digunakan pula di situ. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data secara kuantitatif dan teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. 6. Kartun Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu gambar interpretatife yang digunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap atau tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dipahami dengan cepat. B.Media Proyeksi Proyektor Overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan materi pengajaran. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa fresnel, melewati sebuah tranparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan diatas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cerrnin dan lensa, yang ditempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90° melewati bahu pengajar. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien, menghasilkan banyak sekali cahaya pada layar sehingga memungkinkan overhead bisa dipergunakan di ruangan biasa tanpa penggelapan. Penggunaan proyektornya ditempatkan di depan kelas sehingga pengajar bisa bertatap muka langsung dengan siswa. Berbagai materi pengajaran bisa diproyeksikan, termasuk potangan karton, objek kecil dan berbagai jenis transparan. Materi pengajaran dapat dimanipulasi oleh pengajar, rincian penting materi dapat ditunjuk, diperjelas rnemakai warna, dibubuhkan catatan, diagram, sket dengan mempergunakan spidol, meliputi bagian pesan dan penambahan informasi secara bertahap sementara ceramah berlangsung. Penggambaran yang kompleks dapat dipertunjukkan melalui rangkaian teknik turnpang tindih atau overlay.  Karakteristik media OHP Overhead transparan termasuk media proyeksi yang memerlukan bahan transparan untuk diproyeksikan, dan memerlukan perangkat untuk memproyeksikan media
  • 7. pengajaran transparan, yang disebut overhead projector. Tiap media memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri, demikian pula halnya dengan media transparan ini. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran yang tepat adalah dengan mengkaji kelebihan dan keterbatasan suatu media. Beberapa keterbatasan media OHP antara lain sebagai berikut: 1) Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead Projection) 2) Mernerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila dipergunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks 3) Dalam penggunaannya diperlukan keterampilan khusus 4) Menuntut penataan ruang yang baik 5) Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi 6) Menuntut Cara kerja yang sisternatis dan terarah 7) Membutuhkan keterampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan). Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh jenis media lain, yakni: 1) Praktis, karena, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang. 2) Memberi kemungkinan tatap, muka dan mengamati respons dari penerima pesan (siswa). 3) Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat. 4) Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan. 5) Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna. 6) Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang. 7) Dapat disusun kembali berdasarkan urutan-urutan atau sekuens belajar. 8) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena pacing control sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain). 9) Tidak diperlukan operator pembantu khusus.  Cara menggunakan OHP Cara menggunakan OHP, pertama-tama perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan dipergunakan. Ini berarti harus memperhatikan situasi ruangan yang akan dipakai, antara lain adanya aliran listrik yang memadai, sesuai dengan kebutuhan alat tersebut. Proyektor Overhead mempunyai bermacam-macam tipe. di antaranya: 1. Overhead Projector Model 5088 (portable) 2. Overhead Projector Model 213 (large body) 3. Overhead Projector Model 213 (semi portabel) 4. Overhead Projector Model 6202 (portable)
  • 8. Alat ini tidak bersuara tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 volt dengan daya 480 watt/50Hz. Berat keseluruhan = 9,07 kg, dengan panjang kabel = 4,5 m. Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus) Tegangan listrik yang diperlukan 220 Volt/5011z, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan 13,9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran badan 380 x 405 x 240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachment. Sistem penyinaran dan pendinginan tidak langsung dari lampu ke atas transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran menggunakan sistem articulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata, dengan focal length 355 mm (14,2"). Terangnya cahaya sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan transparansi film Bari 0°- 30° dengan jarak antara 1,5 m - 3,5 m. Projection stage = 267 x 267 mm dengan sistem pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendinginan dilengkapi dengan thermostat otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch pengaman lampu sewaktu penggantian lampu. Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON - OFF juga mudah dijangkau. Alat ini membutuhkan tegangan listrik.-220 Volt, daya 200 watt, dengan berat 10,4 kg. Panjang kabel = 3,05 m. Sistern pendinginan tidak diperlukan sebab lampu langsung berhubungan dengan udara luar dan pernakaian daya kecil. Triplet optical projection head = 317 ram, projection stage 255 x 285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai macam overhead ini harus diproyeksikan setelah sinar menyala dari overhead projector. Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau yang disebut layar portable matte white; dan akan tampak jelas bahàn-bahan yang ditulis dalam transparansi.  Daerah tempat duduk (OHP) Daerah tempat duduk untuk kedua jenis ruangan, baik untuk ruangan luas a maupun untuk ruangan sempit b, jarak tempat duduk terdekat adalah sama yaitu 3 meter. Demikian juga jarak tempat duduk terjauh untuk kedua jenis ruangan itu lama, yaitu 10 meter. Layar portable matte white mempunyai bahan yang memiliki ciri di antaranya: - Sudut tajam 140° - Tidak akan rusak atau cacat permukaan layarnya walaupun sering digulung - Daya terang yang dipergunakan lama, baik dari jarak dekat maupun dari jarak jauh - Bisa dibersihkan dengan mudah - Dilengkapi dengan  Keystone Elinzinator, alat untuk membuat basil gambar lebih rata dan proporsional  Pengunci kaki dari magnet, mernbuat seluruh layar tak mudah lepas atau terbuka , , - Tripod dari baja anti karat  Ukuran layar :150 cm x 150 cm (60" x 60")  Ukuran jika dilipat :175 x 15 cm  Berat tipe lainnya = ukuran layar 175 x 175 cm (70" x 70"), ukuran jika dilipat :100 cm x 30 cm. berat: 13,5 kg. Merancang media OHP
  • 9. Langkah-langkah disain media OHP dalam proses belajar-mengajar: - Telaah TIK pokok bahasan yang akan diajarkan - Telaah materi pelajaran untuk menentukan jenis media yang diperlukan - Telaah keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan pelajaran, kecepatan penyerapan, tingkat perbendaharaan kata yang dipakai, penggunaan media yang paling tepat - Buatlah media transparansi  Teknik pembuatan OHT (Overhead Transparency) Ada dua teknik pembuatan OHT yaitu secara langsung, dan tidak lansung. Cara langsung adalah dengan mengerjakan langsung pada bahan transparansi yang ada. Sedangkan proses tidak langsung adalah dengan memindahkan gambar yang sudah ada atau yang telah dipersiapkan. pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih dahulu. Proses langsung 1) Mempergunakan feltpen khusus untuk transparansi. Ada dua macam pena transparansi ini, yang satu mudah dihapus dan larut dalam air, lainnya sukar dihapus dan bersifat lebih permanen. Perlengkapan yang diperlukan: - Film OHT - Pena Transparansi - Alkohol - Kapas - Rotring pena - Tinta gambar - Penggaris - Cutter - Masking tape - Mounting frame - Kertas millimeter 2) Mempergunakan letterpress atau lettraset. Perlengkapan sama dengan yang digunakan feltpen khusus untuk transparansi, kecuali dengan menambahkan letterpress dari mecanorma dan alat penggosoknya agar huruf dapat melekat pada transparansi Proses tidak langsung 1) Mempergunakan alat thermafox buatan 3-M. gambar visual terlebih dahulu dibuat pada kertas HVS dan difotocopy. Fotocopy ini dipindahkan ke infra red transparency melalui thermal process 3-M 2) Proses diazo, adalah proses yang menggunakan uap ammonia. Master yang akan dicopy dipindahkan ke transparansi khusus untuk diazo ini dengan cara penyinaran dengan sinar ultra violet. Transparansi untuk OHP biasanya diberi bingkai yang berukuran 10" x 12". Sudah tentu tidak ada keharusan untuk mernberi bingkai setiap transparansi, tetapi bila berbingkai rnempunyai banyak keuntungan antara lain: a. Tidak mudah sobek dan mudah dalam pemakaiannya.
  • 10. b. Bisa menyusun beberapa transparansi sekaligus dalam satu bingkai, sehingga mempersingkat waktu dalam penyajiannya (overlay). c. Mudah dalam penyimpanan, meskipun berhimpitan tidak akan melekat satu dengan yang lainnya. d. Memudahkan dalam pembuatan klasifikasi dan katalog dari transparansi sendiri, yang bisa membedakan mata pelajaran, topik, sub-bahasan dan lain-lain untuk pemakaian berikutnya. Mounting (menempelkan transparansi pada bingkai) 1) Bingkai untuk transparansi dapat dibuat sendiri dengan mudah, yaitu dengan memotong karton dupleks yang tebal dengan ukuran 10" x 12" (25 x 30 cm) dan bagian tengahnya dibuang sehingga merupakan bingkai (frame). 2) Untuk transparansi tunggal (single transparancy) yang sederhana, cara menempelkannya sangat mudah yaitu dengan tape plastic atau kertas, keempat sisinya ditempelkan di bagian bawah bingkai dengan masking tape tadi. Transparansi atau plastic bening tembus cahaya ukurannya harus lebih besar 1 cm dari pada lubang bingkai, untuk memudahkan pemasangannya. 3) Jika transparansi terdiri atas transparansi film dasar dengan lebih dari satu lemabar ganda, tempellah lembaran dasar atau pertama di abgian bawah bingkai dan lembar ganda atas bingkai, dan seterusnya. Usahakanlah agar dengan mudah dapat dibuka dan ditutup, jadi yang direkat hanya satu sisinya saja. Masking (teknik menutup) Menutup sebagian lembar transparansi untuk memperlihatkan langkah-langkah suatu proses, akan dapat mengarahkan perhatian murid atau hadirin ke bagian yang sedang diterangkan. 1) Teknik jendela (spot mask). Penutupnya dibuat dari karton manila yang ditempelkan pada kedua sisinya, dua bagian atau lebih. Teknik spot masking sesuai dengan teknik penyajian yang memusatkan terhadap bidang, konsep atau gagasan pokok masing-masing berbeda. Di sini para siswa dituntun oleh guru untuk memusatkan (spot) perhatian terhadap satu konsep saja yang dibicarakan secara bertahap. 2) Tutup yang bisa digeser (sliding mask). Pada teknik tutup bergeser ini bisa diperliahatkan baris demi baris sesuai dengan apa yang sedang diterangkan, sehingga perhatian murid terarah. Teknik sliding mask ini sangat sesuai dengan teknik penyajian bahan pelajaran yang disampaikan secara bertahap, mengemukakan urut-urutan pola piker, gagasan pokok atau sistematika konsep dasar. Teknik ini tidak bertujuan untuk menjelasakan rincian gagasan, konsep atau pola piker secara cermat. , Teknik penyajian Teknik penyajian dengan media OHT ini berkembang dari pengalaman dan daya iminasi tiap guru. Bentuk penyjian yang lazim dipakai antara lain adalah:  Mempergunakan pointer, yaitu penunjuk pada transparansi untuk mengarahkan perhatian langsung pada bagian tertentu yang sedang dijelaskan. Bayangan dari pointer ini akan tampak pada layar.
  • 11.  Mempergunakan penutup, transparansi lain yang belum dipakai untuk menambah catatan-catatan selama presentasi tanpa merusakkan OHT aslinya. Penutup tersebut dapat dibersihkan kembali sehabis pakai dengan mempergunakan alkohol.  Mempergunakan alas penutup yang tidak ternbus cahaya untuk mengontrol perkembangan dan kecepatan presentasi. Pada penutup dapat dituliskan catatan-catatan guru. Maksud ditaruhkannya sebagai alas adalah supaya tertahan beratnya OHT dan tidak mudah jatuh.  Mempergunakan overlay yaitu transparansi lain yang berisi bagian dari proses yang akan dijelaskan dengan OHT secara keseluruhan. Dengan demikian proses atau konsep yang sulit diberikan secara bertahap selama memberikan persentasi.  Menggunakan polarizes untuk memberikan stimulasi dampak gerak dan warna dengan mempergunakan plastik khusus untuk membuat polarizer projectuals. Dapat dipakai, untuk menjelaskan cara kerja mesin bakar, peredaran darah dan sebagainya.  Mempergunakan benda-benda tiga dimensi untuk memproyeksikan siluetnya, atau benda-benda dari plastik berwarna seperti segitiga, alat penggambar teknik dan sebagainva  Menggunakan kopi dari transparansi sebagai hand-out, Dengan membagikan fotokopi dari OHT yang dipersentasikan tersebut, perhatian siswa tidak perlu terbagi dengan mendengarkan dan mencatat.
  • 12. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa: Dalam media Grafis, pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien. Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan apabila tidak digrafiskan, misalnya: pelaksanaan shalat atau tentang konsep sifat wajib, mustahil bagi Allah, dan konsep lainnya. Media grafis selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis juga termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.Dan media Proyeksi atau Proyektor Overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan materi pengajaran. Tiap media memiliki kelebihan dan keterbatasan-nya sendiri, demikian pula halnya dengan media transparan ini. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran yang tepat adalah dengan mengkaji kelebihan dan keterbatasan suatu media. Cara menggunakan OHP, pertama-tama perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan dipergunakan. Ini berarti harus memperhatikan situasi ruangan yang akan dipakai, antara lain adanya aliran listrik yang memadai, sesuai dengan kebutuhan alat tersebut. Daerah tempat duduk untuk kedua jenis ruangan, baik untuk ruangan luas a maupun untuk ruangan sempit b, jarak tempat duduk terdekat adalah sama yaitu 3 meter. Demikian juga jarak tempat duduk terjauh untuk kedua jenis ruangan itu lama, yaitu 10 meter. B. Saran Pada pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih adanya kesalahan dan kekurangan. Oleh karenanya penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan penulisan pada pembuatan makalah selanjutnya.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Dr. Nana Sudjana. 1993. Media Pengajaran. LSIK. Jakarta. Drs. Ahmad Rifa’i. 1997. Media Pengajaran. CV. Sinar Baru. Bandung