Makalah ini membahas tentang Media Grafis dan Media Proyeksi dalam Pembelajaran. Media Grafis meliputi gambar, sketsa, diagram, bagan, dan grafik yang berfungsi untuk menarik perhatian peserta didik. Media Proyeksi seperti overhead projector dapat memproyeksikan gambar transparan untuk memperjelas penjelasan guru. Makalah ini juga menjelaskan cara penggunaan overhead projector dan karakteristiknya.
1. TUGAS MAKALAH
Media Grafis dan Media Proyeksi
OLEH KELOMPOK I :
1. ANTON LAMARATI
2. PURWANTO
3. ASMIRA
4. FITRIANI
JURUSAN TARBIYAH (KI) SEMESTER V
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) SULTAN QAIMUDDIN KENDARI
2012
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatakan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul:“Media
Grafis dan Media Proyeksi”,pada mata kuliah Media Pembelajaran.
Shalawat dan salam semoga tetap senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi kita
Muhammad Saw, Nabi yang mengantarkan umat manusia dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini, tidak akan terlaksana dengan
baik tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan belajar yang telah banyak meluangkan
waktunya yang senantiasa membantu menuangkan ide-idenya di dalam penulisan Makalah
ini.
. Makalah ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan di jadikan sebagai ilmu
tambahan bagi teman-teman Mahasiswa yang belajar mata kuliah Media Pembelajaran .Dan
mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan
didalamnya ,oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan karya tulis kedepannya
Kendari September 2012
Penulis
3. DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A Latar belakang............................................................................................1
B Rumusan masalah.......................................................................................1
C Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
A Media Grafis dalam Pembelajaran................................................................5
B . Media Proyeksi dalam Pembelajaran............................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................12
A Kesimpulan................................................................................................12
B Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
4. BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kajian paling utama dalam hidup ini oleh karena
itu sebagai generasi yang akan bergerak di dunia pendidikan,kita perlu mengatehui
tentang apa-apa saja yang terdapat dari pendidikan itu sendiri,yang di antaranya yakni
Media Pembelajaran yang merupakan suatu faktor yang sangat berpengaruh di dunia
Pendidikan. Seorang peserta didik akan dapat memperoleh pemahaman atau
pengetahuan dengan cara mengelola rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh
inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, maupun indera lainnya. Semakin
tanggap seseorang tentang obyek orang atau kejadian semakin baik pula proses
pengetahuan atau pemahaman yang dialami.
oleh karena itu didalam Makalah ini,kami akan menyajikan Materi tentang
Media Grafis dan Media Proyeksi dalam Pembelajaran.
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan diatas, sehingga ditarik
permasalahan antara lain sebagai berikut :
1 Apa yang dimaksud dengan Media Grafis dalam pembelajaran ?
2 Apa yang dimaksud dengan Media Proyeksi dalam Pembelajaran ?
C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui Media Grafis dalam Pembelajaran
2.Untuk mengetahui Media Proyeksi Pembelajaran
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Grafis
Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pasan yang akan disampaikan
dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu simbol-simbol yang digunakan
perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajar
mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien.
Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan apabila tidak
digrafiskan, misalnya: pelaksanaan shalat atau tentang konsep sifat wajib, mustahil bagi
Allah, dan konsep lainnya.
Media grafis selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis juga termasuk
media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.
Adapun jenis-jenis media grafis, antara lain:
1. Gambar/Foto
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/Foto
merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.
2. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draf kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat diajar
menggambar, maka setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya
dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian siswa, menghindari
verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu
dipersoalkan karena media dibuat guru langsung.
3. Diagram
Diagram adalah suatu gambar sederhana yang dirancang untuk
menggambarkan hubungan timbal balik, yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol.
Diagram biasanya menggambarkan struktur dari obyeknya secara garis besar,
menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada
di situ.
4. Bagan
Bagan seperti halnya media grafis yang lain yaitu termasuk media visual.
Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila
hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Pesan yang
6. disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau
hubungan-hubungan penting.
5. Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, grafis atau
gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal digunakan pula di
situ. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data secara kuantitatif dan teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang
saling berhubungan secara singkat dan jelas.
6. Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu gambar
interpretatife yang digunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan
secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang situasi, atau kejadian-kejadian
tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian,
mempengaruhi sikap atau tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi
pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana,
tanpa detail menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan
dipahami dengan cepat.
B.Media Proyeksi
Proyektor Overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana,
terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk
meletakkan materi pengajaran. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat
menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa
fresnel, melewati sebuah tranparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan diatas landasan
tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cerrnin dan lensa, yang ditempatkan di atas
kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90° melewati bahu pengajar.
Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien,
menghasilkan banyak sekali cahaya pada layar sehingga memungkinkan overhead bisa
dipergunakan di ruangan biasa tanpa penggelapan. Penggunaan proyektornya ditempatkan
di depan kelas sehingga pengajar bisa bertatap muka langsung dengan siswa. Berbagai
materi pengajaran bisa diproyeksikan, termasuk potangan karton, objek kecil dan
berbagai jenis transparan.
Materi pengajaran dapat dimanipulasi oleh pengajar, rincian penting materi dapat
ditunjuk, diperjelas rnemakai warna, dibubuhkan catatan, diagram, sket dengan
mempergunakan spidol, meliputi bagian pesan dan penambahan informasi secara
bertahap sementara ceramah berlangsung. Penggambaran yang kompleks dapat
dipertunjukkan melalui rangkaian teknik turnpang tindih atau overlay.
Karakteristik media OHP
Overhead transparan termasuk media proyeksi yang memerlukan bahan transparan
untuk diproyeksikan, dan memerlukan perangkat untuk memproyeksikan media
7. pengajaran transparan, yang disebut overhead projector. Tiap media memiliki kelebihan
dan keterbatasannya sendiri, demikian pula halnya dengan media transparan ini. Salah
satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran yang tepat adalah
dengan mengkaji kelebihan dan keterbatasan suatu media.
Beberapa keterbatasan media OHP antara lain sebagai berikut:
1) Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk memproyeksikan
pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead Projection)
2) Mernerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila dipergunakan teknik-teknik
penyajian yang kompleks
3) Dalam penggunaannya diperlukan keterampilan khusus
4) Menuntut penataan ruang yang baik
5) Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi
6) Menuntut Cara kerja yang sisternatis dan terarah
7) Membutuhkan keterampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga
mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan).
Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin
tidak dimiliki oleh jenis media lain, yakni:
1) Praktis, karena, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.
2) Memberi kemungkinan tatap, muka dan mengamati respons dari penerima pesan (siswa).
3) Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat.
4) Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
5) Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna.
6) Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.
7) Dapat disusun kembali berdasarkan urutan-urutan atau sekuens belajar.
8) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena pacing control
sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain).
9) Tidak diperlukan operator pembantu khusus.
Cara menggunakan OHP
Cara menggunakan OHP, pertama-tama perlu diperhatikan situasi ruangan yang
akan dipergunakan. Ini berarti harus memperhatikan situasi ruangan yang akan dipakai,
antara lain adanya aliran listrik yang memadai, sesuai dengan kebutuhan alat tersebut.
Proyektor Overhead mempunyai bermacam-macam tipe. di antaranya:
1. Overhead Projector Model 5088 (portable)
2. Overhead Projector Model 213 (large body)
3. Overhead Projector Model 213 (semi portabel)
4. Overhead Projector Model 6202 (portable)
8. Alat ini tidak bersuara tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 volt
dengan daya 480 watt/50Hz. Berat keseluruhan = 9,07 kg, dengan panjang kabel = 4,5 m.
Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus) Tegangan listrik yang
diperlukan 220 Volt/5011z, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat
keseluruhan 13,9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus.
Ukuran badan 380 x 405 x 240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll
attachment. Sistem penyinaran dan pendinginan tidak langsung dari lampu ke atas
transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran
menggunakan sistem articulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata,
dengan focal length 355 mm (14,2"). Terangnya cahaya sekitar 2300 lumens. Pengaturan
cahaya dapat memproyeksikan transparansi film Bari 0°- 30° dengan jarak antara 1,5 m -
3,5 m. Projection stage = 267 x 267 mm dengan sistem pengaman ganda. Kipas angin
sebagai alat pendinginan dilengkapi dengan thermostat otomatis; dan dilengkapi pula
dengan switch pengaman lampu sewaktu penggantian lampu. Penggantian lampu mudah
dilakukan serta kontak ON - OFF juga mudah dijangkau.
Alat ini membutuhkan tegangan listrik.-220 Volt, daya 200 watt, dengan berat
10,4 kg. Panjang kabel = 3,05 m. Sistern pendinginan tidak diperlukan sebab lampu
langsung berhubungan dengan udara luar dan pernakaian daya kecil. Triplet optical
projection head = 317 ram, projection stage 255 x 285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai
macam overhead ini harus diproyeksikan setelah sinar menyala dari overhead projector.
Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau yang disebut layar portable
matte white; dan akan tampak jelas bahàn-bahan yang ditulis dalam transparansi.
Daerah tempat duduk (OHP)
Daerah tempat duduk untuk kedua jenis ruangan, baik untuk ruangan luas a
maupun untuk ruangan sempit b, jarak tempat duduk terdekat adalah sama yaitu 3 meter.
Demikian juga jarak tempat duduk terjauh untuk kedua jenis ruangan itu lama, yaitu 10
meter.
Layar portable matte white mempunyai bahan yang memiliki ciri di antaranya:
- Sudut tajam 140°
- Tidak akan rusak atau cacat permukaan layarnya walaupun sering digulung
- Daya terang yang dipergunakan lama, baik dari jarak dekat maupun dari jarak jauh
- Bisa dibersihkan dengan mudah
- Dilengkapi dengan
Keystone Elinzinator, alat untuk membuat basil gambar lebih rata dan proporsional
Pengunci kaki dari magnet, mernbuat seluruh layar tak mudah lepas atau terbuka
, ,
- Tripod dari baja anti karat
Ukuran layar :150 cm x 150 cm (60" x 60")
Ukuran jika dilipat :175 x 15 cm
Berat tipe lainnya = ukuran layar 175 x 175 cm (70" x 70"), ukuran jika dilipat :100 cm x
30 cm. berat: 13,5 kg.
Merancang media OHP
9. Langkah-langkah disain media OHP dalam proses belajar-mengajar:
- Telaah TIK pokok bahasan yang akan diajarkan
- Telaah materi pelajaran untuk menentukan jenis media yang diperlukan
- Telaah keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan pelajaran, kecepatan
penyerapan, tingkat perbendaharaan kata yang dipakai, penggunaan media yang paling
tepat
- Buatlah media transparansi
Teknik pembuatan OHT (Overhead Transparency)
Ada dua teknik pembuatan OHT yaitu secara langsung, dan tidak lansung. Cara
langsung adalah dengan mengerjakan langsung pada bahan transparansi yang ada.
Sedangkan proses tidak langsung adalah dengan memindahkan gambar yang sudah ada
atau yang telah dipersiapkan. pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih
dahulu.
Proses langsung
1) Mempergunakan feltpen khusus untuk transparansi. Ada dua macam pena transparansi
ini, yang satu mudah dihapus dan larut dalam air, lainnya sukar dihapus dan bersifat lebih
permanen. Perlengkapan yang diperlukan:
- Film OHT
- Pena Transparansi
- Alkohol
- Kapas
- Rotring pena
- Tinta gambar
- Penggaris
- Cutter
- Masking tape
- Mounting frame
- Kertas millimeter
2) Mempergunakan letterpress atau lettraset. Perlengkapan sama dengan yang digunakan
feltpen khusus untuk transparansi, kecuali dengan menambahkan letterpress dari
mecanorma dan alat penggosoknya agar huruf dapat melekat pada transparansi
Proses tidak langsung
1) Mempergunakan alat thermafox buatan 3-M. gambar visual terlebih dahulu dibuat pada
kertas HVS dan difotocopy. Fotocopy ini dipindahkan ke infra red transparency melalui
thermal process 3-M
2) Proses diazo, adalah proses yang menggunakan uap ammonia. Master yang akan dicopy
dipindahkan ke transparansi khusus untuk diazo ini dengan cara penyinaran dengan sinar
ultra violet.
Transparansi untuk OHP biasanya diberi bingkai yang berukuran 10" x 12". Sudah tentu
tidak ada keharusan untuk mernberi bingkai setiap transparansi, tetapi bila berbingkai
rnempunyai banyak keuntungan antara lain:
a. Tidak mudah sobek dan mudah dalam pemakaiannya.
10. b. Bisa menyusun beberapa transparansi sekaligus dalam satu bingkai, sehingga
mempersingkat waktu dalam penyajiannya (overlay).
c. Mudah dalam penyimpanan, meskipun berhimpitan tidak akan melekat satu dengan yang
lainnya.
d. Memudahkan dalam pembuatan klasifikasi dan katalog dari transparansi sendiri, yang
bisa membedakan mata pelajaran, topik, sub-bahasan dan lain-lain untuk pemakaian
berikutnya.
Mounting (menempelkan transparansi pada bingkai)
1) Bingkai untuk transparansi dapat dibuat sendiri dengan mudah, yaitu dengan memotong
karton dupleks yang tebal dengan ukuran 10" x 12" (25 x 30 cm) dan bagian tengahnya
dibuang sehingga merupakan bingkai (frame).
2) Untuk transparansi tunggal (single transparancy) yang sederhana, cara menempelkannya
sangat mudah yaitu dengan tape plastic atau kertas, keempat sisinya ditempelkan di
bagian bawah bingkai dengan masking tape tadi. Transparansi atau plastic bening tembus
cahaya ukurannya harus lebih besar 1 cm dari pada lubang bingkai, untuk memudahkan
pemasangannya.
3) Jika transparansi terdiri atas transparansi film dasar dengan lebih dari satu lemabar
ganda, tempellah lembaran dasar atau pertama di abgian bawah bingkai dan lembar ganda
atas bingkai, dan seterusnya. Usahakanlah agar dengan mudah dapat dibuka dan ditutup,
jadi yang direkat hanya satu sisinya saja.
Masking (teknik menutup)
Menutup sebagian lembar transparansi untuk memperlihatkan langkah-langkah
suatu proses, akan dapat mengarahkan perhatian murid atau hadirin ke bagian yang
sedang diterangkan.
1) Teknik jendela (spot mask). Penutupnya dibuat dari karton manila yang ditempelkan
pada kedua sisinya, dua bagian atau lebih. Teknik spot masking sesuai dengan teknik
penyajian yang memusatkan terhadap bidang, konsep atau gagasan pokok masing-masing
berbeda. Di sini para siswa dituntun oleh guru untuk memusatkan (spot) perhatian
terhadap satu konsep saja yang dibicarakan secara bertahap.
2) Tutup yang bisa digeser (sliding mask). Pada teknik tutup bergeser ini bisa diperliahatkan
baris demi baris sesuai dengan apa yang sedang diterangkan, sehingga perhatian murid
terarah. Teknik sliding mask ini sangat sesuai dengan teknik penyajian bahan pelajaran
yang disampaikan secara bertahap, mengemukakan urut-urutan pola piker, gagasan pokok
atau sistematika konsep dasar. Teknik ini tidak bertujuan untuk menjelasakan rincian
gagasan, konsep atau pola piker secara cermat.
,
Teknik penyajian
Teknik penyajian dengan media OHT ini berkembang dari pengalaman dan daya
iminasi tiap guru. Bentuk penyjian yang lazim dipakai antara lain adalah:
Mempergunakan pointer, yaitu penunjuk pada transparansi untuk mengarahkan perhatian
langsung pada bagian tertentu yang sedang dijelaskan. Bayangan dari pointer ini akan
tampak pada layar.
11. Mempergunakan penutup, transparansi lain yang belum dipakai untuk menambah catatan-catatan
selama presentasi tanpa merusakkan OHT aslinya. Penutup tersebut dapat
dibersihkan kembali sehabis pakai dengan mempergunakan alkohol.
Mempergunakan alas penutup yang tidak ternbus cahaya untuk mengontrol perkembangan
dan kecepatan presentasi. Pada penutup dapat dituliskan catatan-catatan guru. Maksud
ditaruhkannya sebagai alas adalah supaya tertahan beratnya OHT dan tidak mudah jatuh.
Mempergunakan overlay yaitu transparansi lain yang berisi bagian dari proses yang akan
dijelaskan dengan OHT secara keseluruhan. Dengan demikian proses atau konsep yang
sulit diberikan secara bertahap selama memberikan persentasi.
Menggunakan polarizes untuk memberikan stimulasi dampak gerak dan warna dengan
mempergunakan plastik khusus untuk membuat polarizer projectuals. Dapat dipakai,
untuk menjelaskan cara kerja mesin bakar, peredaran darah dan sebagainya.
Mempergunakan benda-benda tiga dimensi untuk memproyeksikan siluetnya, atau benda-benda
dari plastik berwarna seperti segitiga, alat penggambar teknik dan sebagainva
Menggunakan kopi dari transparansi sebagai hand-out, Dengan membagikan fotokopi dari
OHT yang dipersentasikan tersebut, perhatian siswa tidak perlu terbagi dengan
mendengarkan dan mencatat.
12. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa: Dalam media Grafis,
pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu
simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian
materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien.
Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan apabila tidak
digrafiskan, misalnya: pelaksanaan shalat atau tentang konsep sifat wajib, mustahil bagi
Allah, dan konsep lainnya. Media grafis selain sederhana dan mudah pembuatannya,
media grafis juga termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.Dan
media Proyeksi atau Proyektor Overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat
sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas
untuk meletakkan materi pengajaran. Tiap media memiliki kelebihan dan keterbatasan-nya
sendiri, demikian pula halnya dengan media transparan ini. Salah satu faktor yang
perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran yang tepat adalah dengan mengkaji
kelebihan dan keterbatasan suatu media. Cara menggunakan OHP, pertama-tama perlu
diperhatikan situasi ruangan yang akan dipergunakan. Ini berarti harus memperhatikan
situasi ruangan yang akan dipakai, antara lain adanya aliran listrik yang memadai, sesuai
dengan kebutuhan alat tersebut. Daerah tempat duduk untuk kedua jenis ruangan, baik
untuk ruangan luas a maupun untuk ruangan sempit b, jarak tempat duduk terdekat
adalah sama yaitu 3 meter. Demikian juga jarak tempat duduk terjauh untuk kedua jenis
ruangan itu lama, yaitu 10 meter.
B. Saran
Pada pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih adanya kesalahan
dan kekurangan. Oleh karenanya penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan
penulisan pada pembuatan makalah selanjutnya.
13. DAFTAR PUSTAKA
Dr. Nana Sudjana. 1993. Media Pengajaran. LSIK. Jakarta.
Drs. Ahmad Rifa’i. 1997. Media Pengajaran. CV. Sinar Baru. Bandung