SlideShare a Scribd company logo
1 of 115
Download to read offline
1
Management
Interpersonal
Program MA
ChristianLeadership
STT INTI
2
Human Resources
Management and
Managing Conflict
Program MA Leadership
INTI
3
Dinamika Konflik
4
Konflik adalah terganggunya keseimbangan
dari suatu lingkungan karena tindakan dari
satu pihak mengancam tata nilai, tujuan atau
perilaku dari pihak yang lain
5
Konflik yang dialami oleh umat Tuhan
1. Konflik diawali dari kejatuhan manusia ke
dalam dosa dalam Kejadian 3
2. Tokoh-tokoh Alkitab mengalami konflik
Contoh: Abraham, Musa, Daud, Petrus,
Paulus, dan Barnabas
3. Yesus mengalami bahkan memulai konflik,
Mat 8:26; 21:12-16; 23
6
4. Iblis berusaha untuk mengambil keuntungan
atas orang percaya melalui konflik, 2Kor 2:10-
11
5. Kadang-kadang Allah menginjinkan konflik,
1Kor 11:8-19, Kis 6:1-7
7
Konflik tidak selalu berarti hal yang buruk
1. Di dalam hidup semua kita akan mengalami
konflik
2. Konflik itu sendiri bukanlah dosa
8
Penyebab timbulnya konflik
A. Ancaman atau pertengkaran atas teritori
B. Harapan tak terpenuhi
C. Kepemimpinan dan administrasi yang keliru
D. Benturan sikap dan kepribadian
9
A. ANCAMAN ATAU PERTENGKARAN
ATAS TERITORI
1. Bentuk dari teritori ini dapat berupa:
a. Fisik
b. Psikologis
c. Rohani
10
Hal ini dapat berdampak kepada:
1. Hubungan pribadi
2. Kesejahteraan materi
3. Kedudukan
4. Tata nilai dan kepercayaan
11
2. Bentuk dari konflik teritori
a. Dua pihak atau lebih ingin menempati
“ruang” yang sama pada saat yang sama
Dalam pelayanan kristiani, ruang tersebut
antara lain dapat berbentuk:
• Posisi kepemimpinan
• Tempat ibadah
• Fasilitas pelayanan
12
b. Dua pihak atau lebih mengusulkan sasaran
atau solusi yang berbeda yang tidak dapat
diterima atau dilaksanakan pada saat yang
sama
c. Salah satu pihak berusaha untuk memaksakan
keputusan dan sasarannya di atas pihak yang
lain yang memiliki pendapat dan sasaran yang
berbeda.
13
3. Reaksi terhadap ancaman teritori
a. Menarik diri
“Saya akan membawa teritori saya pergi
bersama saya”
b. Menukar
“Saya akan menukar sebagian dari teritori
saya dengan hal yang lain”
c. Membagi
“Saya akan menyerahkan sebagian dari
teritori saya demi melindungi bagian yang
lain”
14
d. Mengambil
“Saya akan mengambil teritori orang lain
apapun caranya”
e. Mendefinisikan ulang
“Mari menarik garis batas teritori yang baru
yang dapat diterima oleh semua pihak”
15
B. Harapan tak terpenuhi
1. Harapan yang tidak realistik atau
sebelumnya tidak dijelaskan
2. Salah satu pihak tidak bertindak sesuai
dengan harapan dari pihak yang lain
a. Pernikahan
Harapan yang berbeda tentang peran
suami dan istri
16
b. Keluarga
Anak-anak yang tidak memenuhi harapan
orangtua
c. Majikan – karyawan
Apa yang diharapkan majikan untuk
dikerjakan oleh karyawan bukan yang
dipikirkan oleh sang karyawan bahwa
itulah yang harus ia kerjakan
17
d. Gembala – majelis jemaat
Gembala tidak menjalankan pelayanan
seperti yang diharapkan oleh majelis
jemaat
18
3. Orang dan lingkungan berubah
Perubahan dapat menjadi lahan dari konflik
sebab hal tersebut dapat membuat orang
merasa bingung dan terganggu
kenyamanannya yang pada gilirannya
menimbulkan ketegangan. Ketegangan yang
bertumbuh akan mengarah kepada konflik
kecuali hal tersebut diselesaikan.
19
C. Kepemimpinan dan administrasi
1. Relasi dalam struktur organisasi yang tidak
jelas
2. Tanggungjawab pekerjaan yang tidak
didefinisikan dengan baik
3. Komunikasi yang terputus
4. Perencanaan yang buruk
5. Kepemimpinan yang terlalu otoriter atau
terlalu lemah
6. Kepemimpinan yang terlalu politis
20
D. Benturan sikap dan kepribadian
1. Praduga dan bias (sadar atau di bawah
ambang sadar)
2. Temperamen, kepribadian dan gaya yang
berbeda
a. Idealis v/s pragmatis
b. Impulsif v/s plegmatik
c. Sanguine v/s perfectionist
d. Teratur v/s tak teratur
21
Isu-isu yang terlibat dalam konflik
A. Isu substantif
B. Isu emosional
22
A. Isu substantif
1. Konflik atas tata nilai, kepercayaan dan
tradisi
Di dalam pelayanan rohani yang termasuk
dalam isu ini adalah:
a. Doktrin
b. Kekudusan
c. Penggunaan karunia Roh
d. Pola ibadah
e. Bentuk kepemimpinan jemaat
23
2. Konflik atas tujuan dan sasaran
3. Konflik atas program dan metode
Hal ini mencakup:
a. Strategi, metode
b. Pelaksana
c. Jadwal
d. Anggaran
24
4. Konflik atas fakta
5. Konflik atas kepemimpinan
25
B. Isu emosional
1. Kurangnya penerimaan dan penghargaan
2. Perlakuan yang tidak adil
26
Tipe-tipe konflik
A. Konflik intrapersonal
B. Konflik interpersonal
C. Konflik intragroup
D. Konflik intergroup
27
A. Konflik intrapersonal
Manifestasi dari konflik ini adalah:
1. Mempersalahkan diri sendiri
2. Mempersalahkan orang lain
3. Mempersalahkan Tuhan
28
Potensi di dalam konflik
A. Hasil positif dari konflik
1. Hal ini membuktikan adanya kehidupan
2. Hal ini dapat membaharui motivasi
3. Hal ini dapat meredakan rasa frustrasi
4. Hal ini dapat membawa pertumbuhan dan
pendewasaan pribadi
29
B. Bahaya dalam menghindari
konflik
1. Perubahan yang diperlukan tidak dikerjakan
2. Rasa tidak senang hati menumpuk
3. Terjadi pengalihan emosi
4. Rasa tidak puas dan gosip bertumbuh
30
C. Paradoks dalam konflik
1. Semakin orang akrab satu sama lain
semakin besar kemungkinan mereka
mengalami konflik
2. Kegagalan untuk secara jujur memahami
motivasi seseorang di dalam konflik akan
menimbulkan konflik yang lebih besar
3. Semakin banyak jumlah konflik yang sudah
diselesaikan, organisasi akan semakin stabil
31
Gaya Manajemen
Konflik
L O G O
Lima gaya dalam manajemen konflik
A. Menghindar
B. Mengakomodasi
C. Kompetisi
D. Bekerjasama
E. Kompromi
33
Gaya manejemen Konflik
G
o
a
l
Relationship
Tinggi
Rendah Tinggi
W
F
S
CM
CF
L O G O
Lima gaya dalam manajemen konflik
A. Menghindar ( W ) = WITHDRAWING =
TURTLE
B. Mengakomodasi ( S ) = SMOOTHING =
TEDDY BEAR
C. Kompetisi ( F ) FORCING = SHARK =
Pemaksaan
D. Bekerjasama ( CF ) CONFRONTING =
OWL = Kolaborasi
E. Kompromi ( CM ) COMPROMISING = FOX
35
A. Menghindar
1. Niatan: Tidak bersedia untuk terlibat di dalam
konflik, menghindar anggapan berpihak pada
salah satu pihak, ingin bersikap netral.
2. Tindakan: Tidak memaksa dan bersikap pasif
3. Hasil: Anda kalah , Saya kalah
36
4. Cocok untuk keadaan:
a. Masalah yang remeh dan tidak berdampak
kepada sasaran jangka panjang
b. Masalah yang sama sekali bukan
tanggungjawab Anda
c. Pihak yang terlibat sangat tidak dewasa
sehingga tidak memungkinkan manajemen
konflik yang efektif
d. Perbedaan yang tak mungkin dipertemukan
dan konfrontasi tidak akan menghasilkan
apapun juga
37
B. Mengakomodasi
1. Niatan: Mempertahankan, apapun biayanya,
relasi di dalam kelompok dan antar pihak yang
bersengketa.
2. Tindakan: Sang akomodator mencoba untuk
merangkul setiap orang yang terlibat di dalam
konflik.
3. Hasil: Anda menang, saya kalah
38
4. Cocok untuk keadaan:
a. Masalah yang remeh dan tidak berdampak
kepada sasaran jangka panjang
b. Seseorang tidak cukup yakin akan
pendapatnya dan menyadari bahwa ia
berada dalam posisi yang lemah
c. Relasi jangka panjang lebih penting dari
masalah konflik yang bersifat jangka pendek
d. Sementara mempertimbangkan beberapa
solusi yang baik
39
C. Kompetisi
1. Niatan: Menang
2. Tindakan: Memaksa baik secara halus
maupun kasar dan bila perlu menguasai
3. Hasil: Saya menang, Anda kalah
40
4. Cocok untuk keadaan:
a. Keputusan harus dibuat dan tindakan harus
cepat diambil
b. Keputusan yang tidak populer namun
diperlukan harus dibuat oleh pemimpin
c. Pemimpin percaya secara mutlak bahwa
keputusannya adalah yang terbaik dan
sangat penting bagi kelompok
41
D. Bekerjasama
1. Niatan: Mencapai solusi “win” untuk semua
pihak
2. Tindakan: Sang kolaborator akan
mengembangkan sikap saling menghargai,
komunikasi terbuka dan partisipasi penuh dari
semua pihak untuk mencapai solusi “win-win”
3. Hasil: Anda menang, saya menang
42
4. Cocok untuk keadaan:
Pada mayoritas konflik, khususnya yang
menyangkut sasaran dan relasi jangka panjang
43
E. Kompromi
1. Niatan: Memberi semua pihak sebagian
kemenangan dan sekaligus sebagian
kekalahan
2. Tindakan: Negosiasi, “Kami akan setuju untuk
X apabila Anda setuju untuk Y”.
3. Hasil: Kita semua menang sebagian dan kalah
sebagian
44
4. Cocok untuk keadaan:
a. Penyelesaian kerjasama tidak dapat tercapai
b. Pihak yang bersengketa sama-sama kuat
dan bersikeras kepada sasaran yang
berbeda
c. Sasaran dari setiap pihak absah serta
bernilai dan perbedaan tidak layak untuk
dipertengkarkan
d. Sengketa atas hal-hal yang dapat dibagi
maupun dipertukarkan
45
Prinsip-prinsip yang penting
A. Dua pertimbangan dasar
1. Pertimbangan relasi
2. Pertimbangan masalah dan sasaran
46
B. Gaya dapat berubah
Apabila orang ingin mengubah gaya
manajemen konfliknya, ia harus:
1. Mengubah sikap dalam cara memandang
konflik dan apa yang diharapkan tercapai
dalam proses manajemen konflik
2. Membuat komitmen untuk secara pribadi
berusaha mencapai hasil yang terbaik
dalam konflik
47
3. Memastikan bahwa tindakan dan
perilakunya menggambarkan perubahan
sikap dan komitmennya terhadap proses
manajemen konflik yang sehat
48
C. Setiap gaya mempunyai tempat sendiri
Oleh karena itu setiap orang perlu:
1. Belajar bersikap fleksibel dan memiliki
sasaran dalam pendekatan terhadap konflik
2. Belajar untuk menjadikan kerjasama
sebagai gaya yang paling diharapkan
49
Alkitab dan Konflik
50
Tipe konflik dalam Alkitab
A. Konflik intrapersonal
• Maz 32, Daud mengalami konflik dalam
dirinya sendiri karena dosanya
• Rom 7: 14-25, Paulus mengalami konflik
karena keberdosaan dalam dirinya
• Fil 1:22-23, Paulus mengalami konflik
karena dua pilihan antara tetap tinggal di
dunia atau pergi bersama dengan Kristus
51
B. Konflik interpersonal
• 1Sam 19, Saul mendengki Daud karena rasa
cemburu
• Amos 7:7-17, konflik antara Amos dengan
imam Amazia
• Yak 4:1-3, konflik karena keinginan dan
motivasi yang salah
52
C. Konflik intragroup
• Kej 37, konflik antara Yusuf dengan
saudara-saudaranya
• Kel 32, konflik antara Musa dengan umat
Israel karena lembu emas
• Kis 6:1-7, konflik di dalam jemaat Yerusalem
karena perhatian kepada janda-janda Yahudi
Helenis diabaikan
53
D. Konflik intergroup
• Neh 4, konflik antara Nehemia dan
pengikutnya dengan mreka yang menjadi
pengikut Sanbalat dan Tobia
• 1Kor 1:10-12, konflik antar kelompok dalam
jemaat Korintus
• Fil 3:2-9, konflik antara Paulus dan
pengikutnya dengan kaum Yudaiser
54
Perikop Alkitab tentang konflik
A. Kejadian 13:5-12, Abraham dan Lot
1. Konflik ini timbul karena perubahan
keadaan dan bertumbuhnya kebutuhan
yang baru
2. Konflik ini baru sampai kepada tahap
pertama yaitu pertengkaran di antara para
gembala
55
3. Abraham menggunakan pola akomodasi
dalam menangani konflik ini
4. Peranan budaya sangat besar dalam
penanganan konflik ini
56
B. Kisah Para Rasul 6:1-7, Gereja di
Yerusalem
1. Para rasul mulai menetapkan prioritas
dalam pelayanan mereka
2. Para rasul menetapkan petunjuk untuk
menyelesaikan masalah
3. Para anggota jemaat berpartisipasi dalam
penyelesaian masalah
57
4. Penyelesaian masalah dengan berorientasi
kepada tugas dan jemaat
5. Terdapat manfaat jangka pendek dan
panjang dari cara penyelesaian konflik yang
kreatif ini
58
C. Kisah Para Rasul 15:1-35, Konsili di
Yerusalem
1. Semua pihak dilibatkan dalam
menyelesaikan masalah
2. Setiap pihak yang bertentangan diberi
kesempatan untuk secara sepenuhnya
mengungkapkan argumentasi dan
keyakinan mereka
3. Nampak terdapat rasa saling percaya dan
penghargaan yang tinggi
59
4. Petrus sebagai pemimpin yang diterima
oleh semua pihak menjadi orang yang
pertama yang menyatakan pendapatnya
5. Yakobus sebagai moderator memberikan
kesimpulan
6. Penyelesaian konflik merupakan kombinasi
dari kerjasama dan kompromi
7. Hasil keputusan konsili dikomunikasikan
dengan cepat dan tepat ke semua pihak
60
D. Kis 15:36-41, Pertentangan antara
Paulus dengan Barnabas
1. Paulus dan Barnabas menunjukkan gaya
kompetisi dalam konflik ini
2. Di belakang layar, terdapat faktor budaya
dan perubahan dalam konflik ini
61
3. Kedua mereka sama-sama benar dan keliru
dalam pertentangan mereka
4. Walaupun konflik ini berakhir dengan
menyedihkan, namun hasil akhirnya
sungguh menggembirakan
62
E. Galatia 2:11-21, Pertentangan antara
Paulus dengan Petrus
1. Masalah dalam konflik ini sangat jelas dan
dampaknya sangat penting, sehingga gaya
yang diambil untuk menyelesaikan masalah
adalah kompetisi
2. Tidak semua konflik pada kategori seperti
konflik ini
63
3. Paulus sudah pada posisi dihormati oleh
para pemimpin jemaat yang lain
4. Paulus sudah mempersiapkan diri dengan
baik sehingga argumentasinya runtut dan
kuat
64
Kesimpulan
Konflik dapat ditimbulkan oleh:
• Perubahan keadaan yang memerlukan
keputusan yang baru
• Ketidakadilan dan favoritisme
• Perbedaan keyakinan tentang doktrin dan
tradisi
• Perbedaan pendapat tentang orang,
pelayanan ataupun sasaran
65
Akibat dari konflik yang dikelola secara positif:
• Keyakinan doktrinal yang semakin teguh
• Penegasan tata nilai dan prinsip-prinsip yang
penting
• Kesaksian yang kuat dari Gereja kepada
dunia
• Pengembangan kepemimpinan yang baru dan
kuat
• Arah yang lebih jelas bagi Gereja dan para
pemimpinnya
66
Pengembangan
ketrampilan dalam
Manejemen Konflik
67
Tahap-tahap dalam siklus konflik
A. Tahap pengembangan ketegangan
B. Tahap kebingungan peran
C. Tahap menghimpunkan ketidak-adilan
D. Tahap konfrontasi
E. Tahap penyesuaian
68
A. Tahap pengembangan ketegangan
1. Ciri-ciri:
a. Perasaan tegang berkembang
b. Orang tidak tahu dengan pasti apa yang
menjadi masalah dan merasa malu untuk
mengatakan sesuatu karena masalah yang
ada nampak terlalu remeh
c. Komunikasi di antara pihak yang bertikai
masih berlangsung
69
2. Peran manajer konflik:
a. Mempertemukan pihak yang bertikai untuk
mendiskusikan penyebab ketegangan dan
bagaimana konflik dapat diselesaikan
b. Membereskan kesalahpahaman dan
menegosiasikan kesepakatan
3. Syarat manajer konflik:
Ketrampilan komunikasi dasar
70
B. Tahap kebingungan peran
1. Ciri-ciri:
a. Pihak yang bertikai merasa bingung dengan
apa yang terjadi, mereka bertanya:
• “Siapa dan apa yang menyebabkan konflik ini?”
• “Apakah aku merupakan bagian dari masalah?”
• “Apakah yang Aku dan orang lain harus
lakukan untuk menyelesaikan konflik ini?”
• “Apa peran dan perilaku yang diharapkan dari
diriku dalam situasi konflik ini?”
71
b. Masalah yang ada terasa mengancam dan
pihak yang bertikai mencoba menghindari
konflik
c. Komunikasi di antara pihak yang bertikai
terputus
72
2. Peran manajer konflik:
Mempertemukan pihak yang bertikai untuk
mendefinisikan:
a. Isu-isu yang terkait
b. Perubahan atau tindakan yang telah
menimbulkan konflik
c. Keputusan atau negosiasi yang diperlukan
untuk menyelesaikan konflik
73
3. Syarat manajer konflik:
Kecakapan untuk menjelaskan peran dari
masing-masing pihak yang bertikai
74
C. Tahap menghimpunkan ketidak-adilan
1. Ciri-ciri:
a. Semua pihak merasa bahwa keadaan hanya
akan semakin memburuk
b. Masing-masing pihak mulai bersiap untuk
berperang
c. Mereka mengumpulkan mesiu yaitu semua
laporan buruk dan ketidak-adilan, baik di
masa lampau maupun saat ini, baik yang
bersifat nyata maupun khayalan
75
d. Mereka saling mengkritik dan menyebut
pihak yang lain sebagai:
• Keras kepala
• Tidak peka
• Tidak berpikiran sehat
• Tidak adil
• Tidak rohani dan duniawi
e. Mereka mencurahkan tenaga untuk saling
menyerang, bukan untuk menangani
masalah
76
2. Peran manajer konflik:
Mempertemukan pihak yang bertikai untuk:
a. Merasa sejajar satu sama lain sehingga
dapat mengemukakan pandangannya secara
bebas
b. Saling mengakui rasa ketidaksukaan,
kecurigaan dan kata-kata serta tindakan
kasar yang mereka lakukan pada pihak yang
lain
c. Saling meminta maaf
77
3. Syarat manajer konflik:
a. Kemampuan untuk bersikap tegas dengan
keyakinan diri dan keberanian
b. Otoritas rohani dan kedewasaan
78
D. Tahap konfrontasi
1. Ciri-ciri:
a. Masing-masing pihak saling membenarkan
posisi mereka dan menyalahkan pihak yang
lain
b. Mereka “bertempur” untuk menyalurkan
kemarahan, menghinaan dan argumentasi
yang panas
79
2. Peran manajer konflik:
Menolong pihak yang bertikai untuk:
a. Melihat bagaimana konflik telah bersifat
merusak
b. Melihat bagaimana penting untuk
menjernihkan dan membereskan perbedaan
di antara mereka
80
c. Menetapkan garis haluan dari komunikasi
dan perilaku di antara mereka
d. Menghindari tindakan-tindakan yang
bertujuan melukai dan mengarahkan
tindakan mereka kepada penyelesaian
konflik
81
3. Syarat manajer konflik:
a. Kemampuan untuk memonitor dan
mengatur ketegangan
b. Kemampuan untuk menjaga agar
konfrontasi tetap dalam batas yang bisa
diterima
82
E. Tahap penyesuaian
1. Ciri-ciri:
a. Masing-masing pihak merasa lelah dengan
pertikaian yang ada
b. Mereka mencari jalan untuk menyesuaikan
diri dan mengakhiri konflik
83
Penyelesaian konflik dapat berbentuk:
• Memutuskan hubungan
• Menguasai pihak yang lain
• Berusaha untuk kembali kepada keadaan
semula
• Menegosiasikan suatu kesepakatan dan
komitmen bersama
84
2. Peran manajer konflik:
Menolong pihak yang bertikai untuk:
a. Membuka pikiran kepada alternatif dan arah
yang baru
b. Berkonsentrasi kepada solusi bukannya
masalah
85
3. Syarat manajer konflik:
a. Pola pikir yang kreatif
b. Kemampuan untuk memperoleh partisipasi
dari semua pihak
86
Tahap yang terbaik untuk
menyelesaikan konflik
A. Tetapkan struktur dan mekanisme yang
kondusif untuk manajemen konflik tahap awal
1. Pertemuan staf dan anggota secara berkala
87
2. Diskusi kelompok kecil tentang masalah
yang timbul
3. Komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan
pada setiap tingkat dari organisasi
88
Hal ini mencakup:
a. Kesempatan bagi semua orang untuk
menunjukkan bidang di mana ketegangan
sedang bertumbuh
b. Kesempatan bagi semua orang untuk
menyatakan pandangan dan perasaannya
terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh
kelompok
89
c. Penjelasan secara berkala dari sasaran serta
rencana kelompok dan peran yang diharapkan
dari setiap anggota
d. Penyesuaian berkala dari peran dan
tanggungjawab setiap anggota kelompok
90
B. Mengantipasi datangnya konflik
1. Bersikap waspada terhadap kondisi yang
mengawali konflik:
a. Seseorang mengalami masalah atau
kehilangan serius di dalam kehidupan,
pelayanan dan relasi
b. Perubahan besar sedang terjadi
c. Masalah lama yang belum dibereskan
91
2. Amati tanda-tanda frustasi yang menandakan
bahwa suatu konflik sedang bersemi
a. Pertumbuhan keluhan dan kritik dari staf
b. Pertumbuhan oposisi terhadap
kepemimpinan
c. Protes terhadap keputusan, rencana atau
kebijakan organisasi
d. Ketidak-hadiran dalam pertemuan yang
merupakan tanggungjawabnya
e. Pembentukan kelompok oposisi
92
3. Jadwalkan waktu dengan pihak-pihak yang
terlibat untuk suatu “penjernihan suasana”
93
Strategi manajemen konflik yang efektif
A. Himpunkan informasi yang perlu tentang
konflik
B. Tetapkan suatu lingkungan yang positif untuk
manajemen konflik
C. Lanjutkan dengan proses kerjasama untuk
menyelesaikan masalah
94
A. Himpunkan informasi yang perlu tentang
konflik
1. Jenis informasi yang diperlukan
a. Asal muasal dari konflik
b. Substansi dari konflik
c. Emosi dari konflik
d. Tahapan dari konflik
e. Konteks dari konflik
95
2. Sumber informasi yang absah
a. Semua pihak yang terlibat dalam konflik
b. Pengamat dekat, khususnya yang tidak
berpihak dan bersikap obyektif
c. Anda sendiri sebagai mediator
96
3. Metode pengumpulan informasi
a. Diskusi tatap muka dengan semua pihak
yang terlibat secara bersama-sama,
khususnya bila komunikasi masih
berlangsung
b. Interview
c. Diskusi kelompok kecil
d. Kuesioner
97
4. Membagikan informasi
a. Laporan tertulis untuk masalah yang rumit
b. Lisan dengan menggunakan alat-alat bantu
untuk masalah yang sederhana
c. Tanggapan dari semua peserta sangat
diharapkan
98
d. Sasaran dari tahap ini adalah:
• Membuat semua pihak mengerti apa yang
sebenarnya sedang terjadi
• Memperoleh pemahaman bersama
tentang isu-isu dalam konflik
• Mendorong komitmen untuk melanjutkan
proses manajemen konflik
99
B. Tetapkan suatu lingkungan yang positif
untuk manajemen konflik
1. Pilih tempat dan waktu yang tepat untuk
bertemu
a. Tempat yang netral
b. Ruangan yang nyaman dan cukup luas
c. Peserta duduk setengah lingkaran dan
menghadap mediator
d. Tidak seorangpun yang duduk di posisi lebih
“tinggi”
100
e. Jangan bertemu saat semua orang sudah
lelah
f. Sediakan makanan kecil untuk mencairkan
suasana
101
2. Awali pertemuan dengan mempelajari firman
Tuhan dan berdoa
3. Tularkan semangat optimis dan penuh
harapan
4. Dorong perasaan saling menerima dan
menghargai
102
5. Menyetujui aturan dan norma yang harus
ditaati
a. Boleh untuk tidak setuju asal dilakukan
dengan menghormati
b. Setiap orang berhak untuk menyatakan
pendapatnya
c. Setiap kesempatan hanya satu orang yang
berbicara
103
d. Pernyataan harus bersifat spesifik dan
relevan dengan konflik
e. Dilarang untuk kehilangan pengendalian
diri, menghina, atau menyerang karakter
seseorang
f. Dilarang mengungkit kekeliruan di masa lalu
yang tidak berkaitan dengan konflik saat ini
104
6. Mengakhiri setiap pertemuan dengan
kesimpulan yang disepakati bersama oleh
semua pihak
105
C. Lanjutkan dengan proses kerjasama
untuk menyelesaikan masalah
1. Fokus kepada isu asal konflik
2. Beri kesempatan untuk menyatakan perasaan
a. Sesudah perasaan diungkapkan, perhatian
harus beralih kepada substansi konflik
b. Perasaan yang diungkapkan harus dijamin
kerahasiaannya
c. Perasaan diri sendiri, bukan orang lain
106
3. Identifikasi area kesepakatan dan ketidak-
sepakatan
a. Setiap pihak menjelaskan secara terbuka
area ketidak-sepakatan mereka
b. Upayakan kesepakatan atas sasaran jangka
pendek yang memungkinkan untuk
dikembangkan menjadi kesepakatan atas
sasaran jangka panjang
107
c. Untuk area dimana ketidak-sepakatan
sangat kuat, setiap pihak harus menyusun
sendiri keputusan dan solusi mereka yang
berbeda tersebut
108
4. Pertimbangkan alternatif yang mungkin ada
a. Fokus kepada kebutuhan bersama, bukan
kepada kemenangan dalam pertempuran
b. Temukan opsi untuk keuntungan bersama
c. Pastikan untuk menggunakan kriteria yang
obyektif
d. Pisahkan antara ide dengan keputusan
109
5. Pilih solusi yang terbaik
a. Memenuhi standar Alkitab
b. Penatalayanan yang baik
c. Potensi jangka panjang kepada kelompok
yang lebih besar
d. Resiko dan keuntungan yang terantisipasi
110
e. Preseden yang ada yang sesuai dengan
situasi saat ini
f. Sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan keputusan
g. Waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan keputusan
111
6. Memotivasi komitmen terhadap keputusan
yang tercapai
a. Buat kesepakatan secara tertulis
b. Tekankan komitmen kepada Tuhan dan
tugas
c. Bantu pihak yang “kalah” agar tidak
kehilangan muka
d. Rayakan keberhasilan menyelesaikan
masalah
112
7. Monitor dan evaluasi kemajuan
113
Kualitas dan peran dari mediator
A. Yakin akan kemampuan dirinya
B. Mampu menularkan rasa percaya diri
kepada orang lain
1. Memberdayakan setiap orang untuk
menggunakan kemampuan mereka sebaik
mungkin
114
2. Membangkitkan keyakinan dalam kelompok
akan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah
3. Menolong pihak yang bertikai menemukan
sasaran dan solusi bersama
4. Menolong kelompok untuk menemukan
strategi atau proses untuk mencapai
sasaran dan kesepakatan bersama
115
C. Fleksibel dan gigih
D. Tidak menjadikan substansi konflik
sebagai masalah pribadinya
E. Tidak berpihak
F. Mampu mengendalikan diri dan
menunjukkan ketenangan

More Related Content

What's hot

Fix laporan pekerti removed
Fix laporan pekerti removedFix laporan pekerti removed
Fix laporan pekerti removedulfi10
 
Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralismeasky M
 
7 habbits (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif)
7 habbits (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif)7 habbits (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif)
7 habbits (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif)Toyib Abdulloh
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahhermanwae
 
Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanHafiza .h
 
KOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI KELOMPOKKOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI KELOMPOKTika Nafisah
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Communication skill by: Yuda Mahendra Asmara
Communication skill   by: Yuda Mahendra AsmaraCommunication skill   by: Yuda Mahendra Asmara
Communication skill by: Yuda Mahendra AsmaraYuda Mahendra Asmara
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflikdmaiia
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Alvin Agustino Saputra
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theorymankoma2013
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektifIpit Zulfan
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusiaAhmad Kurnia
 
Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Dery Muhammad Yusuf
 
manajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasimanajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasiDestya Purnawita
 

What's hot (20)

Fix laporan pekerti removed
Fix laporan pekerti removedFix laporan pekerti removed
Fix laporan pekerti removed
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
proses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakatproses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakat
 
Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralisme
 
7 habbits (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif)
7 habbits (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif)7 habbits (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif)
7 habbits (7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif)
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
 
Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinan
 
KOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI KELOMPOKKOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI KELOMPOK
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Communication skill by: Yuda Mahendra Asmara
Communication skill   by: Yuda Mahendra AsmaraCommunication skill   by: Yuda Mahendra Asmara
Communication skill by: Yuda Mahendra Asmara
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 
kUMPULAN GAME INDOOR
kUMPULAN GAME INDOORkUMPULAN GAME INDOOR
kUMPULAN GAME INDOOR
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
 
Ppt negosiasi
Ppt negosiasiPpt negosiasi
Ppt negosiasi
 
Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)
 
Fonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkkFonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkk
 
manajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasimanajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasi
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan KonflikTeknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIKMANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
manajemen konflik
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Manajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasiManajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasi
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
9. manajemen konflik
9. manajemen konflik9. manajemen konflik
9. manajemen konflik
 
Keperawatan perioperatif (2)
Keperawatan perioperatif (2)Keperawatan perioperatif (2)
Keperawatan perioperatif (2)
 
Agama Sebagai Kebutuhan Manusia
Agama Sebagai Kebutuhan Manusia Agama Sebagai Kebutuhan Manusia
Agama Sebagai Kebutuhan Manusia
 
Manajemen keluarga sakinah, hamidah
Manajemen keluarga sakinah, hamidahManajemen keluarga sakinah, hamidah
Manajemen keluarga sakinah, hamidah
 
Hubungan Manusia dengan Agama
Hubungan Manusia dengan AgamaHubungan Manusia dengan Agama
Hubungan Manusia dengan Agama
 
Manajemen konflik rumah tangga
Manajemen konflik rumah tanggaManajemen konflik rumah tangga
Manajemen konflik rumah tangga
 
Pengaruh Konflik organisasi
Pengaruh Konflik organisasiPengaruh Konflik organisasi
Pengaruh Konflik organisasi
 
Konflik Antar Suku (Presentasi)
Konflik Antar Suku (Presentasi)Konflik Antar Suku (Presentasi)
Konflik Antar Suku (Presentasi)
 
manusia dan agama
manusia dan agamamanusia dan agama
manusia dan agama
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 

Similar to 6 manajemen konflik

Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Kanaidi ken
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalahSitti Hartinah
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiDiana Amelia Bagti
 
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"Kanaidi ken
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Hospitality Industry
 
Resolving Conflict Technique _ Materi Training "MANAJEMEN KONFLIK"
Resolving Conflict Technique _ Materi Training "MANAJEMEN KONFLIK"Resolving Conflict Technique _ Materi Training "MANAJEMEN KONFLIK"
Resolving Conflict Technique _ Materi Training "MANAJEMEN KONFLIK"Kanaidi ken
 
Kuliah 4
Kuliah   4Kuliah   4
Kuliah 4ssjsk
 
Manajemen Konflik Part 1
Manajemen Konflik Part 1Manajemen Konflik Part 1
Manajemen Konflik Part 1Maiza Fikri
 
Resolving Conflict Technique _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
Resolving Conflict Technique _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"Resolving Conflict Technique _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
Resolving Conflict Technique _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"Kanaidi ken
 
Manajemen-Konflik-1.ppt
Manajemen-Konflik-1.pptManajemen-Konflik-1.ppt
Manajemen-Konflik-1.pptSelviana21
 
Conflict Management Technique-TRAINING
Conflict Management Technique-TRAININGConflict Management Technique-TRAINING
Conflict Management Technique-TRAININGKanaidi ken
 
Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013
Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013
Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013Agung Pambudi
 
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaHubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaLailliyaNurjana
 

Similar to 6 manajemen konflik (20)

3.Manajemen Konflik.pptx
3.Manajemen Konflik.pptx3.Manajemen Konflik.pptx
3.Manajemen Konflik.pptx
 
konflik.pptx
konflik.pptxkonflik.pptx
konflik.pptx
 
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
 
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
Resolving Conflict Technique_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
 
Resolving Conflict Technique _ Materi Training "MANAJEMEN KONFLIK"
Resolving Conflict Technique _ Materi Training "MANAJEMEN KONFLIK"Resolving Conflict Technique _ Materi Training "MANAJEMEN KONFLIK"
Resolving Conflict Technique _ Materi Training "MANAJEMEN KONFLIK"
 
Kuliah 4
Kuliah   4Kuliah   4
Kuliah 4
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Resume Konflik
Resume KonflikResume Konflik
Resume Konflik
 
konflik.ppt
konflik.pptkonflik.ppt
konflik.ppt
 
Manajemen Konflik Part 1
Manajemen Konflik Part 1Manajemen Konflik Part 1
Manajemen Konflik Part 1
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Resolving Conflict Technique _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
Resolving Conflict Technique _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"Resolving Conflict Technique _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
Resolving Conflict Technique _Materi Training "LEADERSHIP & MANAGEMENT SKILL"
 
Manajemen-Konflik-1.ppt
Manajemen-Konflik-1.pptManajemen-Konflik-1.ppt
Manajemen-Konflik-1.ppt
 
Conflict Management Technique-TRAINING
Conflict Management Technique-TRAININGConflict Management Technique-TRAINING
Conflict Management Technique-TRAINING
 
Menejemen konflik
Menejemen konflikMenejemen konflik
Menejemen konflik
 
Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013
Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013
Mata pelajaran kwu_x_smt_genap_2013
 
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaHubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
 

More from audhie senas

Bilangan 16 _ Makar Di padang Gurun Paran
Bilangan 16 _ Makar Di padang Gurun Paran Bilangan 16 _ Makar Di padang Gurun Paran
Bilangan 16 _ Makar Di padang Gurun Paran audhie senas
 
Menata masa depan yang penuh dengan Harapan
Menata masa depan yang penuh dengan HarapanMenata masa depan yang penuh dengan Harapan
Menata masa depan yang penuh dengan Harapanaudhie senas
 
Akhir jaman - end of time
Akhir jaman - end of timeAkhir jaman - end of time
Akhir jaman - end of timeaudhie senas
 
Mendengar suaraNya - Suara Allah berbicara kepada Jemaat Tuhan
Mendengar suaraNya - Suara Allah berbicara kepada Jemaat TuhanMendengar suaraNya - Suara Allah berbicara kepada Jemaat Tuhan
Mendengar suaraNya - Suara Allah berbicara kepada Jemaat Tuhanaudhie senas
 
Belajar dari Pelajaran Sepak bola menurut pandangan Kristen atau alkitab
Belajar dari Pelajaran Sepak bola menurut pandangan Kristen atau alkitabBelajar dari Pelajaran Sepak bola menurut pandangan Kristen atau alkitab
Belajar dari Pelajaran Sepak bola menurut pandangan Kristen atau alkitabaudhie senas
 
Semangat kuat di dalam Tuhan
Semangat kuat di dalam TuhanSemangat kuat di dalam Tuhan
Semangat kuat di dalam Tuhanaudhie senas
 
Kau berharga (You are Special)
Kau berharga (You are Special) Kau berharga (You are Special)
Kau berharga (You are Special) audhie senas
 
Pria (The Real Man) Christian Bible
Pria (The Real Man) Christian Bible  Pria (The Real Man) Christian Bible
Pria (The Real Man) Christian Bible audhie senas
 
Kingdom Mentality In God
Kingdom Mentality In God Kingdom Mentality In God
Kingdom Mentality In God audhie senas
 
Samaritan (orang samaria yang baik) siapakah sesamamu manusia ?
Samaritan (orang samaria yang baik) siapakah sesamamu manusia ? Samaritan (orang samaria yang baik) siapakah sesamamu manusia ?
Samaritan (orang samaria yang baik) siapakah sesamamu manusia ? audhie senas
 
Di dalam Dia ada Jesus Saatnya
Di dalam Dia ada Jesus  Saatnya Di dalam Dia ada Jesus  Saatnya
Di dalam Dia ada Jesus Saatnya audhie senas
 
Cinta kasih Allah yang menggerakan manusia
Cinta kasih Allah yang menggerakan manusiaCinta kasih Allah yang menggerakan manusia
Cinta kasih Allah yang menggerakan manusiaaudhie senas
 
Gereja yang diberkati final dan utuh
Gereja yang diberkati final dan utuhGereja yang diberkati final dan utuh
Gereja yang diberkati final dan utuhaudhie senas
 
Kotbah rungkut 24 september 2 - Revolusi Industri dan iman kristen
Kotbah rungkut 24 september 2 - Revolusi Industri dan iman kristenKotbah rungkut 24 september 2 - Revolusi Industri dan iman kristen
Kotbah rungkut 24 september 2 - Revolusi Industri dan iman kristenaudhie senas
 
Kotbah rungkut 24 september 2017 - Panggilan umat percaya orang kristen
Kotbah rungkut 24 september 2017 - Panggilan umat percaya orang kristenKotbah rungkut 24 september 2017 - Panggilan umat percaya orang kristen
Kotbah rungkut 24 september 2017 - Panggilan umat percaya orang kristenaudhie senas
 
sejarah maraton dan aplikasi bagi iman orang percaya
sejarah maraton dan aplikasi bagi iman orang percayasejarah maraton dan aplikasi bagi iman orang percaya
sejarah maraton dan aplikasi bagi iman orang percayaaudhie senas
 
Imamat Rajani Panggilan orang Kristen
Imamat Rajani Panggilan orang KristenImamat Rajani Panggilan orang Kristen
Imamat Rajani Panggilan orang Kristenaudhie senas
 
Gunung Tuhan adalah Alkitab.
Gunung Tuhan adalah Alkitab.  Gunung Tuhan adalah Alkitab.
Gunung Tuhan adalah Alkitab. audhie senas
 
Studi tentang Kornelius : Alkitab Kisah para rasul
Studi tentang Kornelius : Alkitab Kisah para rasulStudi tentang Kornelius : Alkitab Kisah para rasul
Studi tentang Kornelius : Alkitab Kisah para rasulaudhie senas
 

More from audhie senas (20)

Bilangan 16 _ Makar Di padang Gurun Paran
Bilangan 16 _ Makar Di padang Gurun Paran Bilangan 16 _ Makar Di padang Gurun Paran
Bilangan 16 _ Makar Di padang Gurun Paran
 
Menata masa depan yang penuh dengan Harapan
Menata masa depan yang penuh dengan HarapanMenata masa depan yang penuh dengan Harapan
Menata masa depan yang penuh dengan Harapan
 
Akhir jaman - end of time
Akhir jaman - end of timeAkhir jaman - end of time
Akhir jaman - end of time
 
Mendengar suaraNya - Suara Allah berbicara kepada Jemaat Tuhan
Mendengar suaraNya - Suara Allah berbicara kepada Jemaat TuhanMendengar suaraNya - Suara Allah berbicara kepada Jemaat Tuhan
Mendengar suaraNya - Suara Allah berbicara kepada Jemaat Tuhan
 
Belajar dari Pelajaran Sepak bola menurut pandangan Kristen atau alkitab
Belajar dari Pelajaran Sepak bola menurut pandangan Kristen atau alkitabBelajar dari Pelajaran Sepak bola menurut pandangan Kristen atau alkitab
Belajar dari Pelajaran Sepak bola menurut pandangan Kristen atau alkitab
 
Semangat kuat di dalam Tuhan
Semangat kuat di dalam TuhanSemangat kuat di dalam Tuhan
Semangat kuat di dalam Tuhan
 
Semangat, entheos
Semangat, entheosSemangat, entheos
Semangat, entheos
 
Kau berharga (You are Special)
Kau berharga (You are Special) Kau berharga (You are Special)
Kau berharga (You are Special)
 
Pria (The Real Man) Christian Bible
Pria (The Real Man) Christian Bible  Pria (The Real Man) Christian Bible
Pria (The Real Man) Christian Bible
 
Kingdom Mentality In God
Kingdom Mentality In God Kingdom Mentality In God
Kingdom Mentality In God
 
Samaritan (orang samaria yang baik) siapakah sesamamu manusia ?
Samaritan (orang samaria yang baik) siapakah sesamamu manusia ? Samaritan (orang samaria yang baik) siapakah sesamamu manusia ?
Samaritan (orang samaria yang baik) siapakah sesamamu manusia ?
 
Di dalam Dia ada Jesus Saatnya
Di dalam Dia ada Jesus  Saatnya Di dalam Dia ada Jesus  Saatnya
Di dalam Dia ada Jesus Saatnya
 
Cinta kasih Allah yang menggerakan manusia
Cinta kasih Allah yang menggerakan manusiaCinta kasih Allah yang menggerakan manusia
Cinta kasih Allah yang menggerakan manusia
 
Gereja yang diberkati final dan utuh
Gereja yang diberkati final dan utuhGereja yang diberkati final dan utuh
Gereja yang diberkati final dan utuh
 
Kotbah rungkut 24 september 2 - Revolusi Industri dan iman kristen
Kotbah rungkut 24 september 2 - Revolusi Industri dan iman kristenKotbah rungkut 24 september 2 - Revolusi Industri dan iman kristen
Kotbah rungkut 24 september 2 - Revolusi Industri dan iman kristen
 
Kotbah rungkut 24 september 2017 - Panggilan umat percaya orang kristen
Kotbah rungkut 24 september 2017 - Panggilan umat percaya orang kristenKotbah rungkut 24 september 2017 - Panggilan umat percaya orang kristen
Kotbah rungkut 24 september 2017 - Panggilan umat percaya orang kristen
 
sejarah maraton dan aplikasi bagi iman orang percaya
sejarah maraton dan aplikasi bagi iman orang percayasejarah maraton dan aplikasi bagi iman orang percaya
sejarah maraton dan aplikasi bagi iman orang percaya
 
Imamat Rajani Panggilan orang Kristen
Imamat Rajani Panggilan orang KristenImamat Rajani Panggilan orang Kristen
Imamat Rajani Panggilan orang Kristen
 
Gunung Tuhan adalah Alkitab.
Gunung Tuhan adalah Alkitab.  Gunung Tuhan adalah Alkitab.
Gunung Tuhan adalah Alkitab.
 
Studi tentang Kornelius : Alkitab Kisah para rasul
Studi tentang Kornelius : Alkitab Kisah para rasulStudi tentang Kornelius : Alkitab Kisah para rasul
Studi tentang Kornelius : Alkitab Kisah para rasul
 

6 manajemen konflik

  • 2. 2 Human Resources Management and Managing Conflict Program MA Leadership INTI
  • 4. 4 Konflik adalah terganggunya keseimbangan dari suatu lingkungan karena tindakan dari satu pihak mengancam tata nilai, tujuan atau perilaku dari pihak yang lain
  • 5. 5 Konflik yang dialami oleh umat Tuhan 1. Konflik diawali dari kejatuhan manusia ke dalam dosa dalam Kejadian 3 2. Tokoh-tokoh Alkitab mengalami konflik Contoh: Abraham, Musa, Daud, Petrus, Paulus, dan Barnabas 3. Yesus mengalami bahkan memulai konflik, Mat 8:26; 21:12-16; 23
  • 6. 6 4. Iblis berusaha untuk mengambil keuntungan atas orang percaya melalui konflik, 2Kor 2:10- 11 5. Kadang-kadang Allah menginjinkan konflik, 1Kor 11:8-19, Kis 6:1-7
  • 7. 7 Konflik tidak selalu berarti hal yang buruk 1. Di dalam hidup semua kita akan mengalami konflik 2. Konflik itu sendiri bukanlah dosa
  • 8. 8 Penyebab timbulnya konflik A. Ancaman atau pertengkaran atas teritori B. Harapan tak terpenuhi C. Kepemimpinan dan administrasi yang keliru D. Benturan sikap dan kepribadian
  • 9. 9 A. ANCAMAN ATAU PERTENGKARAN ATAS TERITORI 1. Bentuk dari teritori ini dapat berupa: a. Fisik b. Psikologis c. Rohani
  • 10. 10 Hal ini dapat berdampak kepada: 1. Hubungan pribadi 2. Kesejahteraan materi 3. Kedudukan 4. Tata nilai dan kepercayaan
  • 11. 11 2. Bentuk dari konflik teritori a. Dua pihak atau lebih ingin menempati “ruang” yang sama pada saat yang sama Dalam pelayanan kristiani, ruang tersebut antara lain dapat berbentuk: • Posisi kepemimpinan • Tempat ibadah • Fasilitas pelayanan
  • 12. 12 b. Dua pihak atau lebih mengusulkan sasaran atau solusi yang berbeda yang tidak dapat diterima atau dilaksanakan pada saat yang sama c. Salah satu pihak berusaha untuk memaksakan keputusan dan sasarannya di atas pihak yang lain yang memiliki pendapat dan sasaran yang berbeda.
  • 13. 13 3. Reaksi terhadap ancaman teritori a. Menarik diri “Saya akan membawa teritori saya pergi bersama saya” b. Menukar “Saya akan menukar sebagian dari teritori saya dengan hal yang lain” c. Membagi “Saya akan menyerahkan sebagian dari teritori saya demi melindungi bagian yang lain”
  • 14. 14 d. Mengambil “Saya akan mengambil teritori orang lain apapun caranya” e. Mendefinisikan ulang “Mari menarik garis batas teritori yang baru yang dapat diterima oleh semua pihak”
  • 15. 15 B. Harapan tak terpenuhi 1. Harapan yang tidak realistik atau sebelumnya tidak dijelaskan 2. Salah satu pihak tidak bertindak sesuai dengan harapan dari pihak yang lain a. Pernikahan Harapan yang berbeda tentang peran suami dan istri
  • 16. 16 b. Keluarga Anak-anak yang tidak memenuhi harapan orangtua c. Majikan – karyawan Apa yang diharapkan majikan untuk dikerjakan oleh karyawan bukan yang dipikirkan oleh sang karyawan bahwa itulah yang harus ia kerjakan
  • 17. 17 d. Gembala – majelis jemaat Gembala tidak menjalankan pelayanan seperti yang diharapkan oleh majelis jemaat
  • 18. 18 3. Orang dan lingkungan berubah Perubahan dapat menjadi lahan dari konflik sebab hal tersebut dapat membuat orang merasa bingung dan terganggu kenyamanannya yang pada gilirannya menimbulkan ketegangan. Ketegangan yang bertumbuh akan mengarah kepada konflik kecuali hal tersebut diselesaikan.
  • 19. 19 C. Kepemimpinan dan administrasi 1. Relasi dalam struktur organisasi yang tidak jelas 2. Tanggungjawab pekerjaan yang tidak didefinisikan dengan baik 3. Komunikasi yang terputus 4. Perencanaan yang buruk 5. Kepemimpinan yang terlalu otoriter atau terlalu lemah 6. Kepemimpinan yang terlalu politis
  • 20. 20 D. Benturan sikap dan kepribadian 1. Praduga dan bias (sadar atau di bawah ambang sadar) 2. Temperamen, kepribadian dan gaya yang berbeda a. Idealis v/s pragmatis b. Impulsif v/s plegmatik c. Sanguine v/s perfectionist d. Teratur v/s tak teratur
  • 21. 21 Isu-isu yang terlibat dalam konflik A. Isu substantif B. Isu emosional
  • 22. 22 A. Isu substantif 1. Konflik atas tata nilai, kepercayaan dan tradisi Di dalam pelayanan rohani yang termasuk dalam isu ini adalah: a. Doktrin b. Kekudusan c. Penggunaan karunia Roh d. Pola ibadah e. Bentuk kepemimpinan jemaat
  • 23. 23 2. Konflik atas tujuan dan sasaran 3. Konflik atas program dan metode Hal ini mencakup: a. Strategi, metode b. Pelaksana c. Jadwal d. Anggaran
  • 24. 24 4. Konflik atas fakta 5. Konflik atas kepemimpinan
  • 25. 25 B. Isu emosional 1. Kurangnya penerimaan dan penghargaan 2. Perlakuan yang tidak adil
  • 26. 26 Tipe-tipe konflik A. Konflik intrapersonal B. Konflik interpersonal C. Konflik intragroup D. Konflik intergroup
  • 27. 27 A. Konflik intrapersonal Manifestasi dari konflik ini adalah: 1. Mempersalahkan diri sendiri 2. Mempersalahkan orang lain 3. Mempersalahkan Tuhan
  • 28. 28 Potensi di dalam konflik A. Hasil positif dari konflik 1. Hal ini membuktikan adanya kehidupan 2. Hal ini dapat membaharui motivasi 3. Hal ini dapat meredakan rasa frustrasi 4. Hal ini dapat membawa pertumbuhan dan pendewasaan pribadi
  • 29. 29 B. Bahaya dalam menghindari konflik 1. Perubahan yang diperlukan tidak dikerjakan 2. Rasa tidak senang hati menumpuk 3. Terjadi pengalihan emosi 4. Rasa tidak puas dan gosip bertumbuh
  • 30. 30 C. Paradoks dalam konflik 1. Semakin orang akrab satu sama lain semakin besar kemungkinan mereka mengalami konflik 2. Kegagalan untuk secara jujur memahami motivasi seseorang di dalam konflik akan menimbulkan konflik yang lebih besar 3. Semakin banyak jumlah konflik yang sudah diselesaikan, organisasi akan semakin stabil
  • 32. L O G O Lima gaya dalam manajemen konflik A. Menghindar B. Mengakomodasi C. Kompetisi D. Bekerjasama E. Kompromi
  • 34. L O G O Lima gaya dalam manajemen konflik A. Menghindar ( W ) = WITHDRAWING = TURTLE B. Mengakomodasi ( S ) = SMOOTHING = TEDDY BEAR C. Kompetisi ( F ) FORCING = SHARK = Pemaksaan D. Bekerjasama ( CF ) CONFRONTING = OWL = Kolaborasi E. Kompromi ( CM ) COMPROMISING = FOX
  • 35. 35 A. Menghindar 1. Niatan: Tidak bersedia untuk terlibat di dalam konflik, menghindar anggapan berpihak pada salah satu pihak, ingin bersikap netral. 2. Tindakan: Tidak memaksa dan bersikap pasif 3. Hasil: Anda kalah , Saya kalah
  • 36. 36 4. Cocok untuk keadaan: a. Masalah yang remeh dan tidak berdampak kepada sasaran jangka panjang b. Masalah yang sama sekali bukan tanggungjawab Anda c. Pihak yang terlibat sangat tidak dewasa sehingga tidak memungkinkan manajemen konflik yang efektif d. Perbedaan yang tak mungkin dipertemukan dan konfrontasi tidak akan menghasilkan apapun juga
  • 37. 37 B. Mengakomodasi 1. Niatan: Mempertahankan, apapun biayanya, relasi di dalam kelompok dan antar pihak yang bersengketa. 2. Tindakan: Sang akomodator mencoba untuk merangkul setiap orang yang terlibat di dalam konflik. 3. Hasil: Anda menang, saya kalah
  • 38. 38 4. Cocok untuk keadaan: a. Masalah yang remeh dan tidak berdampak kepada sasaran jangka panjang b. Seseorang tidak cukup yakin akan pendapatnya dan menyadari bahwa ia berada dalam posisi yang lemah c. Relasi jangka panjang lebih penting dari masalah konflik yang bersifat jangka pendek d. Sementara mempertimbangkan beberapa solusi yang baik
  • 39. 39 C. Kompetisi 1. Niatan: Menang 2. Tindakan: Memaksa baik secara halus maupun kasar dan bila perlu menguasai 3. Hasil: Saya menang, Anda kalah
  • 40. 40 4. Cocok untuk keadaan: a. Keputusan harus dibuat dan tindakan harus cepat diambil b. Keputusan yang tidak populer namun diperlukan harus dibuat oleh pemimpin c. Pemimpin percaya secara mutlak bahwa keputusannya adalah yang terbaik dan sangat penting bagi kelompok
  • 41. 41 D. Bekerjasama 1. Niatan: Mencapai solusi “win” untuk semua pihak 2. Tindakan: Sang kolaborator akan mengembangkan sikap saling menghargai, komunikasi terbuka dan partisipasi penuh dari semua pihak untuk mencapai solusi “win-win” 3. Hasil: Anda menang, saya menang
  • 42. 42 4. Cocok untuk keadaan: Pada mayoritas konflik, khususnya yang menyangkut sasaran dan relasi jangka panjang
  • 43. 43 E. Kompromi 1. Niatan: Memberi semua pihak sebagian kemenangan dan sekaligus sebagian kekalahan 2. Tindakan: Negosiasi, “Kami akan setuju untuk X apabila Anda setuju untuk Y”. 3. Hasil: Kita semua menang sebagian dan kalah sebagian
  • 44. 44 4. Cocok untuk keadaan: a. Penyelesaian kerjasama tidak dapat tercapai b. Pihak yang bersengketa sama-sama kuat dan bersikeras kepada sasaran yang berbeda c. Sasaran dari setiap pihak absah serta bernilai dan perbedaan tidak layak untuk dipertengkarkan d. Sengketa atas hal-hal yang dapat dibagi maupun dipertukarkan
  • 45. 45 Prinsip-prinsip yang penting A. Dua pertimbangan dasar 1. Pertimbangan relasi 2. Pertimbangan masalah dan sasaran
  • 46. 46 B. Gaya dapat berubah Apabila orang ingin mengubah gaya manajemen konfliknya, ia harus: 1. Mengubah sikap dalam cara memandang konflik dan apa yang diharapkan tercapai dalam proses manajemen konflik 2. Membuat komitmen untuk secara pribadi berusaha mencapai hasil yang terbaik dalam konflik
  • 47. 47 3. Memastikan bahwa tindakan dan perilakunya menggambarkan perubahan sikap dan komitmennya terhadap proses manajemen konflik yang sehat
  • 48. 48 C. Setiap gaya mempunyai tempat sendiri Oleh karena itu setiap orang perlu: 1. Belajar bersikap fleksibel dan memiliki sasaran dalam pendekatan terhadap konflik 2. Belajar untuk menjadikan kerjasama sebagai gaya yang paling diharapkan
  • 50. 50 Tipe konflik dalam Alkitab A. Konflik intrapersonal • Maz 32, Daud mengalami konflik dalam dirinya sendiri karena dosanya • Rom 7: 14-25, Paulus mengalami konflik karena keberdosaan dalam dirinya • Fil 1:22-23, Paulus mengalami konflik karena dua pilihan antara tetap tinggal di dunia atau pergi bersama dengan Kristus
  • 51. 51 B. Konflik interpersonal • 1Sam 19, Saul mendengki Daud karena rasa cemburu • Amos 7:7-17, konflik antara Amos dengan imam Amazia • Yak 4:1-3, konflik karena keinginan dan motivasi yang salah
  • 52. 52 C. Konflik intragroup • Kej 37, konflik antara Yusuf dengan saudara-saudaranya • Kel 32, konflik antara Musa dengan umat Israel karena lembu emas • Kis 6:1-7, konflik di dalam jemaat Yerusalem karena perhatian kepada janda-janda Yahudi Helenis diabaikan
  • 53. 53 D. Konflik intergroup • Neh 4, konflik antara Nehemia dan pengikutnya dengan mreka yang menjadi pengikut Sanbalat dan Tobia • 1Kor 1:10-12, konflik antar kelompok dalam jemaat Korintus • Fil 3:2-9, konflik antara Paulus dan pengikutnya dengan kaum Yudaiser
  • 54. 54 Perikop Alkitab tentang konflik A. Kejadian 13:5-12, Abraham dan Lot 1. Konflik ini timbul karena perubahan keadaan dan bertumbuhnya kebutuhan yang baru 2. Konflik ini baru sampai kepada tahap pertama yaitu pertengkaran di antara para gembala
  • 55. 55 3. Abraham menggunakan pola akomodasi dalam menangani konflik ini 4. Peranan budaya sangat besar dalam penanganan konflik ini
  • 56. 56 B. Kisah Para Rasul 6:1-7, Gereja di Yerusalem 1. Para rasul mulai menetapkan prioritas dalam pelayanan mereka 2. Para rasul menetapkan petunjuk untuk menyelesaikan masalah 3. Para anggota jemaat berpartisipasi dalam penyelesaian masalah
  • 57. 57 4. Penyelesaian masalah dengan berorientasi kepada tugas dan jemaat 5. Terdapat manfaat jangka pendek dan panjang dari cara penyelesaian konflik yang kreatif ini
  • 58. 58 C. Kisah Para Rasul 15:1-35, Konsili di Yerusalem 1. Semua pihak dilibatkan dalam menyelesaikan masalah 2. Setiap pihak yang bertentangan diberi kesempatan untuk secara sepenuhnya mengungkapkan argumentasi dan keyakinan mereka 3. Nampak terdapat rasa saling percaya dan penghargaan yang tinggi
  • 59. 59 4. Petrus sebagai pemimpin yang diterima oleh semua pihak menjadi orang yang pertama yang menyatakan pendapatnya 5. Yakobus sebagai moderator memberikan kesimpulan 6. Penyelesaian konflik merupakan kombinasi dari kerjasama dan kompromi 7. Hasil keputusan konsili dikomunikasikan dengan cepat dan tepat ke semua pihak
  • 60. 60 D. Kis 15:36-41, Pertentangan antara Paulus dengan Barnabas 1. Paulus dan Barnabas menunjukkan gaya kompetisi dalam konflik ini 2. Di belakang layar, terdapat faktor budaya dan perubahan dalam konflik ini
  • 61. 61 3. Kedua mereka sama-sama benar dan keliru dalam pertentangan mereka 4. Walaupun konflik ini berakhir dengan menyedihkan, namun hasil akhirnya sungguh menggembirakan
  • 62. 62 E. Galatia 2:11-21, Pertentangan antara Paulus dengan Petrus 1. Masalah dalam konflik ini sangat jelas dan dampaknya sangat penting, sehingga gaya yang diambil untuk menyelesaikan masalah adalah kompetisi 2. Tidak semua konflik pada kategori seperti konflik ini
  • 63. 63 3. Paulus sudah pada posisi dihormati oleh para pemimpin jemaat yang lain 4. Paulus sudah mempersiapkan diri dengan baik sehingga argumentasinya runtut dan kuat
  • 64. 64 Kesimpulan Konflik dapat ditimbulkan oleh: • Perubahan keadaan yang memerlukan keputusan yang baru • Ketidakadilan dan favoritisme • Perbedaan keyakinan tentang doktrin dan tradisi • Perbedaan pendapat tentang orang, pelayanan ataupun sasaran
  • 65. 65 Akibat dari konflik yang dikelola secara positif: • Keyakinan doktrinal yang semakin teguh • Penegasan tata nilai dan prinsip-prinsip yang penting • Kesaksian yang kuat dari Gereja kepada dunia • Pengembangan kepemimpinan yang baru dan kuat • Arah yang lebih jelas bagi Gereja dan para pemimpinnya
  • 67. 67 Tahap-tahap dalam siklus konflik A. Tahap pengembangan ketegangan B. Tahap kebingungan peran C. Tahap menghimpunkan ketidak-adilan D. Tahap konfrontasi E. Tahap penyesuaian
  • 68. 68 A. Tahap pengembangan ketegangan 1. Ciri-ciri: a. Perasaan tegang berkembang b. Orang tidak tahu dengan pasti apa yang menjadi masalah dan merasa malu untuk mengatakan sesuatu karena masalah yang ada nampak terlalu remeh c. Komunikasi di antara pihak yang bertikai masih berlangsung
  • 69. 69 2. Peran manajer konflik: a. Mempertemukan pihak yang bertikai untuk mendiskusikan penyebab ketegangan dan bagaimana konflik dapat diselesaikan b. Membereskan kesalahpahaman dan menegosiasikan kesepakatan 3. Syarat manajer konflik: Ketrampilan komunikasi dasar
  • 70. 70 B. Tahap kebingungan peran 1. Ciri-ciri: a. Pihak yang bertikai merasa bingung dengan apa yang terjadi, mereka bertanya: • “Siapa dan apa yang menyebabkan konflik ini?” • “Apakah aku merupakan bagian dari masalah?” • “Apakah yang Aku dan orang lain harus lakukan untuk menyelesaikan konflik ini?” • “Apa peran dan perilaku yang diharapkan dari diriku dalam situasi konflik ini?”
  • 71. 71 b. Masalah yang ada terasa mengancam dan pihak yang bertikai mencoba menghindari konflik c. Komunikasi di antara pihak yang bertikai terputus
  • 72. 72 2. Peran manajer konflik: Mempertemukan pihak yang bertikai untuk mendefinisikan: a. Isu-isu yang terkait b. Perubahan atau tindakan yang telah menimbulkan konflik c. Keputusan atau negosiasi yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik
  • 73. 73 3. Syarat manajer konflik: Kecakapan untuk menjelaskan peran dari masing-masing pihak yang bertikai
  • 74. 74 C. Tahap menghimpunkan ketidak-adilan 1. Ciri-ciri: a. Semua pihak merasa bahwa keadaan hanya akan semakin memburuk b. Masing-masing pihak mulai bersiap untuk berperang c. Mereka mengumpulkan mesiu yaitu semua laporan buruk dan ketidak-adilan, baik di masa lampau maupun saat ini, baik yang bersifat nyata maupun khayalan
  • 75. 75 d. Mereka saling mengkritik dan menyebut pihak yang lain sebagai: • Keras kepala • Tidak peka • Tidak berpikiran sehat • Tidak adil • Tidak rohani dan duniawi e. Mereka mencurahkan tenaga untuk saling menyerang, bukan untuk menangani masalah
  • 76. 76 2. Peran manajer konflik: Mempertemukan pihak yang bertikai untuk: a. Merasa sejajar satu sama lain sehingga dapat mengemukakan pandangannya secara bebas b. Saling mengakui rasa ketidaksukaan, kecurigaan dan kata-kata serta tindakan kasar yang mereka lakukan pada pihak yang lain c. Saling meminta maaf
  • 77. 77 3. Syarat manajer konflik: a. Kemampuan untuk bersikap tegas dengan keyakinan diri dan keberanian b. Otoritas rohani dan kedewasaan
  • 78. 78 D. Tahap konfrontasi 1. Ciri-ciri: a. Masing-masing pihak saling membenarkan posisi mereka dan menyalahkan pihak yang lain b. Mereka “bertempur” untuk menyalurkan kemarahan, menghinaan dan argumentasi yang panas
  • 79. 79 2. Peran manajer konflik: Menolong pihak yang bertikai untuk: a. Melihat bagaimana konflik telah bersifat merusak b. Melihat bagaimana penting untuk menjernihkan dan membereskan perbedaan di antara mereka
  • 80. 80 c. Menetapkan garis haluan dari komunikasi dan perilaku di antara mereka d. Menghindari tindakan-tindakan yang bertujuan melukai dan mengarahkan tindakan mereka kepada penyelesaian konflik
  • 81. 81 3. Syarat manajer konflik: a. Kemampuan untuk memonitor dan mengatur ketegangan b. Kemampuan untuk menjaga agar konfrontasi tetap dalam batas yang bisa diterima
  • 82. 82 E. Tahap penyesuaian 1. Ciri-ciri: a. Masing-masing pihak merasa lelah dengan pertikaian yang ada b. Mereka mencari jalan untuk menyesuaikan diri dan mengakhiri konflik
  • 83. 83 Penyelesaian konflik dapat berbentuk: • Memutuskan hubungan • Menguasai pihak yang lain • Berusaha untuk kembali kepada keadaan semula • Menegosiasikan suatu kesepakatan dan komitmen bersama
  • 84. 84 2. Peran manajer konflik: Menolong pihak yang bertikai untuk: a. Membuka pikiran kepada alternatif dan arah yang baru b. Berkonsentrasi kepada solusi bukannya masalah
  • 85. 85 3. Syarat manajer konflik: a. Pola pikir yang kreatif b. Kemampuan untuk memperoleh partisipasi dari semua pihak
  • 86. 86 Tahap yang terbaik untuk menyelesaikan konflik A. Tetapkan struktur dan mekanisme yang kondusif untuk manajemen konflik tahap awal 1. Pertemuan staf dan anggota secara berkala
  • 87. 87 2. Diskusi kelompok kecil tentang masalah yang timbul 3. Komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan pada setiap tingkat dari organisasi
  • 88. 88 Hal ini mencakup: a. Kesempatan bagi semua orang untuk menunjukkan bidang di mana ketegangan sedang bertumbuh b. Kesempatan bagi semua orang untuk menyatakan pandangan dan perasaannya terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh kelompok
  • 89. 89 c. Penjelasan secara berkala dari sasaran serta rencana kelompok dan peran yang diharapkan dari setiap anggota d. Penyesuaian berkala dari peran dan tanggungjawab setiap anggota kelompok
  • 90. 90 B. Mengantipasi datangnya konflik 1. Bersikap waspada terhadap kondisi yang mengawali konflik: a. Seseorang mengalami masalah atau kehilangan serius di dalam kehidupan, pelayanan dan relasi b. Perubahan besar sedang terjadi c. Masalah lama yang belum dibereskan
  • 91. 91 2. Amati tanda-tanda frustasi yang menandakan bahwa suatu konflik sedang bersemi a. Pertumbuhan keluhan dan kritik dari staf b. Pertumbuhan oposisi terhadap kepemimpinan c. Protes terhadap keputusan, rencana atau kebijakan organisasi d. Ketidak-hadiran dalam pertemuan yang merupakan tanggungjawabnya e. Pembentukan kelompok oposisi
  • 92. 92 3. Jadwalkan waktu dengan pihak-pihak yang terlibat untuk suatu “penjernihan suasana”
  • 93. 93 Strategi manajemen konflik yang efektif A. Himpunkan informasi yang perlu tentang konflik B. Tetapkan suatu lingkungan yang positif untuk manajemen konflik C. Lanjutkan dengan proses kerjasama untuk menyelesaikan masalah
  • 94. 94 A. Himpunkan informasi yang perlu tentang konflik 1. Jenis informasi yang diperlukan a. Asal muasal dari konflik b. Substansi dari konflik c. Emosi dari konflik d. Tahapan dari konflik e. Konteks dari konflik
  • 95. 95 2. Sumber informasi yang absah a. Semua pihak yang terlibat dalam konflik b. Pengamat dekat, khususnya yang tidak berpihak dan bersikap obyektif c. Anda sendiri sebagai mediator
  • 96. 96 3. Metode pengumpulan informasi a. Diskusi tatap muka dengan semua pihak yang terlibat secara bersama-sama, khususnya bila komunikasi masih berlangsung b. Interview c. Diskusi kelompok kecil d. Kuesioner
  • 97. 97 4. Membagikan informasi a. Laporan tertulis untuk masalah yang rumit b. Lisan dengan menggunakan alat-alat bantu untuk masalah yang sederhana c. Tanggapan dari semua peserta sangat diharapkan
  • 98. 98 d. Sasaran dari tahap ini adalah: • Membuat semua pihak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi • Memperoleh pemahaman bersama tentang isu-isu dalam konflik • Mendorong komitmen untuk melanjutkan proses manajemen konflik
  • 99. 99 B. Tetapkan suatu lingkungan yang positif untuk manajemen konflik 1. Pilih tempat dan waktu yang tepat untuk bertemu a. Tempat yang netral b. Ruangan yang nyaman dan cukup luas c. Peserta duduk setengah lingkaran dan menghadap mediator d. Tidak seorangpun yang duduk di posisi lebih “tinggi”
  • 100. 100 e. Jangan bertemu saat semua orang sudah lelah f. Sediakan makanan kecil untuk mencairkan suasana
  • 101. 101 2. Awali pertemuan dengan mempelajari firman Tuhan dan berdoa 3. Tularkan semangat optimis dan penuh harapan 4. Dorong perasaan saling menerima dan menghargai
  • 102. 102 5. Menyetujui aturan dan norma yang harus ditaati a. Boleh untuk tidak setuju asal dilakukan dengan menghormati b. Setiap orang berhak untuk menyatakan pendapatnya c. Setiap kesempatan hanya satu orang yang berbicara
  • 103. 103 d. Pernyataan harus bersifat spesifik dan relevan dengan konflik e. Dilarang untuk kehilangan pengendalian diri, menghina, atau menyerang karakter seseorang f. Dilarang mengungkit kekeliruan di masa lalu yang tidak berkaitan dengan konflik saat ini
  • 104. 104 6. Mengakhiri setiap pertemuan dengan kesimpulan yang disepakati bersama oleh semua pihak
  • 105. 105 C. Lanjutkan dengan proses kerjasama untuk menyelesaikan masalah 1. Fokus kepada isu asal konflik 2. Beri kesempatan untuk menyatakan perasaan a. Sesudah perasaan diungkapkan, perhatian harus beralih kepada substansi konflik b. Perasaan yang diungkapkan harus dijamin kerahasiaannya c. Perasaan diri sendiri, bukan orang lain
  • 106. 106 3. Identifikasi area kesepakatan dan ketidak- sepakatan a. Setiap pihak menjelaskan secara terbuka area ketidak-sepakatan mereka b. Upayakan kesepakatan atas sasaran jangka pendek yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi kesepakatan atas sasaran jangka panjang
  • 107. 107 c. Untuk area dimana ketidak-sepakatan sangat kuat, setiap pihak harus menyusun sendiri keputusan dan solusi mereka yang berbeda tersebut
  • 108. 108 4. Pertimbangkan alternatif yang mungkin ada a. Fokus kepada kebutuhan bersama, bukan kepada kemenangan dalam pertempuran b. Temukan opsi untuk keuntungan bersama c. Pastikan untuk menggunakan kriteria yang obyektif d. Pisahkan antara ide dengan keputusan
  • 109. 109 5. Pilih solusi yang terbaik a. Memenuhi standar Alkitab b. Penatalayanan yang baik c. Potensi jangka panjang kepada kelompok yang lebih besar d. Resiko dan keuntungan yang terantisipasi
  • 110. 110 e. Preseden yang ada yang sesuai dengan situasi saat ini f. Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan g. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan keputusan
  • 111. 111 6. Memotivasi komitmen terhadap keputusan yang tercapai a. Buat kesepakatan secara tertulis b. Tekankan komitmen kepada Tuhan dan tugas c. Bantu pihak yang “kalah” agar tidak kehilangan muka d. Rayakan keberhasilan menyelesaikan masalah
  • 112. 112 7. Monitor dan evaluasi kemajuan
  • 113. 113 Kualitas dan peran dari mediator A. Yakin akan kemampuan dirinya B. Mampu menularkan rasa percaya diri kepada orang lain 1. Memberdayakan setiap orang untuk menggunakan kemampuan mereka sebaik mungkin
  • 114. 114 2. Membangkitkan keyakinan dalam kelompok akan kemampuan untuk menyelesaikan masalah 3. Menolong pihak yang bertikai menemukan sasaran dan solusi bersama 4. Menolong kelompok untuk menemukan strategi atau proses untuk mencapai sasaran dan kesepakatan bersama
  • 115. 115 C. Fleksibel dan gigih D. Tidak menjadikan substansi konflik sebagai masalah pribadinya E. Tidak berpihak F. Mampu mengendalikan diri dan menunjukkan ketenangan