SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Hubungan Diaper rash (Ruam Popok)
dan Alergi makanan

Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)
Dept of Pediatrics, Faculty of
Medicine, Airlangga
University, Surabaya
Pendahuluan
Semua bayi memakai popok. Tetapi tidak semua bayi
menderita diaper rash atau ruam popok. Beberapa ahli
berpendapat bayi atopi atau alergi akan cenderung
mengalami ruam popok. Beberapa ahli lain
berpendapat bahwa penyebab utama ruam popok
adalah kelembaban, bukan alergi makanan. Sementara
itu
fakta
menunjukkan
pada
pemeriksaan
laboratorium, pada ruam popok diketemukan
pertumbuhan jamur. Ruam popok akan menyerang
setengah dari semua bayi, persentase yang lebih rendah
dari bayi-bayi akan mengalami ruam popok yang
disebabkan oleh alergi makanan.
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

2
Enam persen anak-anak menderita alergi
makanan yang sebenarnya. Jadi ada poros
alergi, kelembaban dan pertumbuhan jamur
pada ruam popok. Ruam popok dapat
disebabkan oleh reaksi fisiologis lainnya yang
berhubungan dengan makanan, termasuk
intoleransi makanan.

Key words: gejala, allergi
makanan, asam, protein, penyebab lain
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

3
Gejala
Ruam popok ditandai dengan gejala berikut:
 Tanda-tanda kulit. Ruam popok ditandai oleh kulit
merah, sembab dan lembek yang tampak di
selakangan-bokong, paha dan alat kelamin.
 Seorang bayi dengan ruam popok sering rewel atau
menangis ketika area popok dicuci atau disentuh.
 Ruam popok bisa terjadi sebentar-sebentar, kapan
saja anak memakai popok, tapi mereka lebih sering
terjadi pada bayi selama 15 bulan pertama
mereka, khususnya antara usia 9 dan 12 bulan
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

4
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

5
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

6
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

7
Alergi Makanan
 Istilah alergi makanan digunakan untuk menggambarkan
reaksi fisik terhadap makanan oleh bayi, anak-anak dan
orang dewasa, penyebab
ruam popok, Alergi makanan
merupakan respon sistem kekebalan tubuh yang
menyimpang.
 Ketika tubuh merasakan makanan sebagai berbahaya,
bereaksi dengan melepaskan histamin. Histamin adalah
bahan kimia kuat yang mempengaruhi berbagai bagian
tubuh, termasuk saluran pencernaan dan sistem
kardiovaskular. Seseorang yang mengalami reaksi alergi
mungkin memiliki kombinasi dari sesak napas, batuk, pilek,
denyut jantung meningkat, diare dan iritasi kulit.
 Intoleransi Makanan
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

8
 Sementara berbeda dalam keparahan, baik alergi makanan dan
intoleransi makanan dapat menyebabkan ruam popok pada bayi.
Intoleransi makanan terutama melibatkan sistem pencernaan.
Ketika seseorang, termasuk bayi, tidak dapat benar mencerna
produk makanan itu dinamakan intoleransi.
 Intoleransi makanan yang sering terjadi pada bayi adalah
intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa dapat menyebabkan
gangguan lambung, kram perut, ketidak nyamanan dan ruam
popok.
 Sementara setengah dari semua bayi mengalami ruam popok di
beberapa saat dalam hidup mereka, mereka paling sering
menderita ruam popok antara usia delapan dan 12 bulan. Ini
adalah waktu ketika bayi mulai makan makanan yang lebih padat
dan belajar untuk makan sendiri. Sebagai makanan baru
diperkenalkan kepada bayi, alergi makanan dan intoleransi
makanan dapat membuat gejala dalam bentuk ruam popok.

Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

9
Inilah sebabnya mengapa penting untuk
memperkenalkan makanan baru hanya satu
macam makanan pada satu waktu, saat bayi mulai
makan makanan padat. Memperkenalkan terlalu
banyak makanan baru sekaligus akan membuat
sulit bagi orang tua untuk menemukan pelakunya
makanan yang menyebabkan Ruam Popok.
Alergi makanan akan menyebabkan apa yang
disebut " cincin alergi (allergic ring) " di sekitar
anus.
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

10
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

11
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

12
Dua kemungkinan penyebab ruam popok: makanan asam dan
makanan berprotein.
Makanan asam
 Hal ini dapat mencakup tomat atau produk berbasis tomat, seperti saus
spaghetti. Jeruk termasuk campuran buah apapun atau jus yang
mengandung jeruk, nanas atau grapefruits.
 Buah-buahan lainnya dengan kandungan asam tinggi termasuk varietas
apel asam, persik dan plum.
 Untuk bayi yang mendapatkan ruam popok dari buah-buahan tinggi asam,
mempertimbangkan memberi mereka makan buah-buahan yang memiliki
kandungan rendah asam: aprikot, blackberry, apel manis, buah persik
yang manis, raspberry atau plum manis.
 Ada juga makanan dengan kandungan asam tinggi yang dapat
menyebabkan ruam popok pada bayi. Ini bukan alergi makanan, tetapi
mereka bisa dianggap peka terhadap makanan itu jika menyebabkan ruam
popok. Pemanis buatan, roti, krim gandum, pasta, gula putih, roti gandum
dan yoghurt manis semuanya mengandung kadar tinggi asam.

Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

13
Makanan Protein
 Selain makanan asam, makanan berprotein bisa menyebabkan
ruam popok. Makanan berprotein adalah jenis terbesar dari
makanan yang menyebabkan alergi pada bayi dan orang
dewasa. Alergi makanan dan ruam popok yang dihasilkan dapat
disebabkan oleh protein susu, protein kedelai, telur, khususnya
kuning telur atau produk dengan whey (plasma susu) di
dalamnya. Whey adalah produk susu yang merupakan produk
umum dalam makanan olahan, bahkan makanan untuk bayi.
 Alergi makanan lainnya disebabkan oleh kacang dan gandum.
 Makanan lain yang dapat menyebabkan ruam popok pada bayi
bila dikonsumsi oleh ibu menyusui adalah bumbu. Cinnamon
adalah salah satu rempah-rempah, dapat menyebabakan ruam
popok. Kayu manis juga mungkin dalam makanan bayi, termasuk
biskuit atau sereal.
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

14
Setelah beberapa hari menghindari makanan yang
dicurigai, ruam seharusnya tidak memburuk atau
berlanjut. Penggunaan krim ruam popok topikal
akan membantu meringankan ketidaknyamanan
kulit bayi.
Selain alergi makanan atau intoleransi
makanan, jamur dapat mengkontaminasi ruam
popok adalah penyebab paling umum dari ruam
popok parah dan terus-menerus.

Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

15
Faktor Penyebab Ruam Popok yang lain
Ø
Kelembaban. Walaupun popok yang paling
menyerap kelembaban pada kulit anak, ketika basah
karena urin atau tinja anak bercampur dengan bakteri
dari bangkunya, urin rusak dan membentuk
amonia, yang bisa sangat iritasi keras. Itulah mengapa
anak-anak dengan sering kencing atau buang air besar
atau diare lebih rentan terhadap ruam popok.
Meskipun anak yang memakai popok terlalu lama lebih
mungkin untuk mengalami ruam popok, setiap anak
yang memiliki kulit sensitif bisa mendapatkan
ruam, bahkan jika orang tuanya rajin penukaran popok.
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

16
Ø Gesekan atau sensitifitas. Ruam popok anak
mungkin merupakan hasil dari popok menggosok
kulitnya, terutama jika dia sangat sensitif terhadap
bahan kimia seperti wewangian dalam popok sekali
pakai atau deterjen yang digunakan untuk mencuci
popok kain. Juga dapat bahwa lotion atau bedak
yang digunakan pada saat popok tidak
sesuaidengankulitanak.

Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

17
Ø
Makanan baru. pada anak-anak dapat
menyebabkan ruam popok ketika mereka mulai
makan makanan padat atau diperkenalkan kepada
makanan baru. Setiap makanan baru mengubah
komposisi
tinja.
Asam
dalam
makanan
tertentu, seperti stroberi dan jus buah, dapat sangat
menyusahkan bagi beberapa anak. Makanan baru
dapat meningkatkan frekuensi buang air besar anak.
Jika ibu menyusui, kulit anak bahkan bisa bereaksi
terhadap sesuatu yang ibu makan.

Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

18
Ø Infeksi. Daerah popok hangat dan lembab
sangat baik untuk pertumbuhan bakteri dan
jamur. Jadi mudah untuk infeksi bakteri atau
jamur untuk berkembang di sana dan
menyebabkan ruam, khususnya di celah-celah
dan lipatan kulit anak.

Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

19
Ø Antibiotik. Anak-anak yang minum antibiotik
(atau ibu yang menyusui minum antibiotik)
kadang-kadang mendapatkan infeksi jamur
karena obat ini mengurangi jumlah bakteri sehat
yang membantu menjaga perkembangan jamur
serta bakteri berbahaya. Antibiotik juga dapat
menyebabkan diare, yang dapat berkontribusi
untuk ruam popok.
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

20
Sebelum menemui dokter, ikuti tindakan pencegahan
dasar saat bayi sering mengalami ruam popok atau
terus menerus.
1. Mengganti popok sering. Semakin lama kulit bayi dalam
kontak dengan popok basah atau kotor, semakin besar
kemungkinan ruam popok.
2. Membeli popok ukuran yang tepat. Popok yang terlalu kecil
dapat menciptakan situasi di mana tidak ada ruang antara bayi
dan popok kotor.Karena bahkan orangtua yang paling rajin
mendeteksi popok kotor segera, penting untuk membeli popok
ukuran yang tepat untuk menjaga pantat bayi bebas dari
bergesekan dengan popok basah.
3. Keringkan pantat bayi secara menyeluruh, keringkan pantat
bayi bersih setelah mandi, sebelum memakai popok.
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

21
4. Gunakan sabun, lotion, deterjen dan pelembut kain
bebas parfum. Semua bahan kimia rumah tangga bisa
menjadi penyebab ruam popok, bukan alergi makanan.
5. Jangan menggosok daerah yang terkena. Tepuk
kering dan ekstra lembut.
6. Berikan bayi waktu bebas popok. Tempatkan bayi di
handuk setelah mandi, dan memungkinkan dia untuk
memiliki beberapa waktu pengeringan udara, bebas
dari popok atau kain yang menutupi nya atau bawah
nya.
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

22
Perawatan dan obat-obatan
Pengobatan terbaik untuk ruam popok adalah dengan
menjaga kulit bayi sebersih dan sekering mungkin. Jika ruam
popok bayi tetap selama perawatan di rumah, dokter mungkin
meresepkan:
• Krim hidrokortison ringan
• Krim antijamur, jika bayi mengalami infeksi jamur
• Antibiotik topikal atau oral, jika bayi mengalami infeksi
bakteri.
Gunakan krim atau salep dengan steroid hanya jika dokter
anak atau dokter kulit merekomendasikan, steroid kuat atau
sering digunakan dapat menyebabkan masalah efek samping
tambahan.
Ruam popok biasanya membutuhkan beberapa hari untuk
membaik dan ruam mungkin kembali berulang.
Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

23
Thank you

Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K)

24

More Related Content

What's hot

Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Sumayyah Nida Azizah
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
 
Surveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologiSurveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologi
raysa hasdi
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
tristyanto
 

What's hot (20)

Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Goiter
GoiterGoiter
Goiter
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
Sejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
Sejarah Dan Perkembangan EpidemiologiSejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
Sejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
 
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri IminensPemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
166927247 anatomi-kepala-bayi
166927247 anatomi-kepala-bayi166927247 anatomi-kepala-bayi
166927247 anatomi-kepala-bayi
 
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
Amiodaron kelompok2 mfk 2013
Amiodaron kelompok2 mfk 2013Amiodaron kelompok2 mfk 2013
Amiodaron kelompok2 mfk 2013
 
Anatomi Sistem Saraf
Anatomi Sistem SarafAnatomi Sistem Saraf
Anatomi Sistem Saraf
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Jenis jenis panggul
Jenis   jenis panggulJenis   jenis panggul
Jenis jenis panggul
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Surveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologiSurveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologi
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 

Viewers also liked

4C Il Bottoni fa Scienza 2014
4C Il Bottoni fa Scienza 2014 4C Il Bottoni fa Scienza 2014
4C Il Bottoni fa Scienza 2014
bottoni1c
 
Genetics-2
Genetics-2Genetics-2
Genetics-2
Ash G
 
Voter Perceptions: Common Core State Standards and Assessments
Voter Perceptions:  Common Core State Standards and AssessmentsVoter Perceptions:  Common Core State Standards and Assessments
Voter Perceptions: Common Core State Standards and Assessments
Achieve, Inc.
 

Viewers also liked (8)

4C Il Bottoni fa Scienza 2014
4C Il Bottoni fa Scienza 2014 4C Il Bottoni fa Scienza 2014
4C Il Bottoni fa Scienza 2014
 
5 things to do when you lose your job
5 things to do when you lose your job5 things to do when you lose your job
5 things to do when you lose your job
 
Genetics-2
Genetics-2Genetics-2
Genetics-2
 
Parazitologie: febrele hemoragice
Parazitologie: febrele hemoragiceParazitologie: febrele hemoragice
Parazitologie: febrele hemoragice
 
Voter Perceptions: Common Core State Standards and Assessments
Voter Perceptions:  Common Core State Standards and AssessmentsVoter Perceptions:  Common Core State Standards and Assessments
Voter Perceptions: Common Core State Standards and Assessments
 
NSCS general body meeting 10-2
NSCS general body meeting 10-2NSCS general body meeting 10-2
NSCS general body meeting 10-2
 
Miniature circuit breakers (MCB)
Miniature circuit breakers (MCB)Miniature circuit breakers (MCB)
Miniature circuit breakers (MCB)
 
Computer ppp2
Computer ppp2Computer ppp2
Computer ppp2
 

Similar to Hubungan diaper rash dengan alergi makanan

CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
Tangan-tangan Putih
 
Ikm kia anak
Ikm kia anakIkm kia anak
Ikm kia anak
07051994
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susu
Boyolali
 
Bu sugini tugas 1
Bu sugini tugas 1Bu sugini tugas 1
Bu sugini tugas 1
normayusb
 

Similar to Hubungan diaper rash dengan alergi makanan (20)

diare 1.pdf
diare 1.pdfdiare 1.pdf
diare 1.pdf
 
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
 
cirit-birit dikalangan kanak-kanak
cirit-birit dikalangan kanak-kanakcirit-birit dikalangan kanak-kanak
cirit-birit dikalangan kanak-kanak
 
Ikm kia anak
Ikm kia anakIkm kia anak
Ikm kia anak
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susu
 
Bu sugini tugas 1
Bu sugini tugas 1Bu sugini tugas 1
Bu sugini tugas 1
 
Muntah Pada Bayi
Muntah Pada BayiMuntah Pada Bayi
Muntah Pada Bayi
 
STUNTING (papa).pptx
STUNTING (papa).pptxSTUNTING (papa).pptx
STUNTING (papa).pptx
 
Pelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakat
Pelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakatPelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakat
Pelayanan kontrasepsi dan kb di masyarakat
 
Asi Eksklusif
Asi EksklusifAsi Eksklusif
Asi Eksklusif
 
himbauan.docx
himbauan.docxhimbauan.docx
himbauan.docx
 
LABIOKISIS
LABIOKISISLABIOKISIS
LABIOKISIS
 
Konsep umum bbl, bayi dan balita
Konsep umum bbl, bayi dan balitaKonsep umum bbl, bayi dan balita
Konsep umum bbl, bayi dan balita
 
Makalah wiwin n kawan kawan
Makalah wiwin n kawan kawanMakalah wiwin n kawan kawan
Makalah wiwin n kawan kawan
 
Satuan acara pembelajaran diare
Satuan acara pembelajaran diareSatuan acara pembelajaran diare
Satuan acara pembelajaran diare
 
MATERI PENYULUHAN DIARE.pptx
MATERI PENYULUHAN DIARE.pptxMATERI PENYULUHAN DIARE.pptx
MATERI PENYULUHAN DIARE.pptx
 
Tugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu ritaTugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu rita
 
Tugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu ritaTugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu rita
 
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
 
oral trush.pptx
oral trush.pptxoral trush.pptx
oral trush.pptx
 

More from Ariyanto Harsono

Best practice of allergen immunotherapy
Best practice of allergen immunotherapyBest practice of allergen immunotherapy
Best practice of allergen immunotherapy
Ariyanto Harsono
 

More from Ariyanto Harsono (20)

Pediatric Sjogren syndrome
Pediatric Sjogren syndromePediatric Sjogren syndrome
Pediatric Sjogren syndrome
 
9 Obat untuk mengobati Asma Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma Alergi
 
Steven Johnson Syndrome-TEN
Steven Johnson Syndrome-TENSteven Johnson Syndrome-TEN
Steven Johnson Syndrome-TEN
 
Risiko pada bayi yang terlahir dari ibu asma
Risiko pada bayi yang terlahir dari ibu asmaRisiko pada bayi yang terlahir dari ibu asma
Risiko pada bayi yang terlahir dari ibu asma
 
Immunomodulation Induced by Echinacea
Immunomodulation Induced by Echinacea Immunomodulation Induced by Echinacea
Immunomodulation Induced by Echinacea
 
Vernal conjunctivitis
Vernal conjunctivitisVernal conjunctivitis
Vernal conjunctivitis
 
Rheumatic Fever
Rheumatic FeverRheumatic Fever
Rheumatic Fever
 
Juvenile idiopathic arthritis
Juvenile idiopathic arthritisJuvenile idiopathic arthritis
Juvenile idiopathic arthritis
 
Takayasu arteritis
Takayasu arteritisTakayasu arteritis
Takayasu arteritis
 
Ebola
EbolaEbola
Ebola
 
Sleroderma
SlerodermaSleroderma
Sleroderma
 
Best practice of allergen immunotherapy
Best practice of allergen immunotherapyBest practice of allergen immunotherapy
Best practice of allergen immunotherapy
 
Best practice of Allergen Immunotherapy
Best practice of Allergen ImmunotherapyBest practice of Allergen Immunotherapy
Best practice of Allergen Immunotherapy
 
Atopic dermatitis update
Atopic dermatitis  updateAtopic dermatitis  update
Atopic dermatitis update
 
Kuliah semester vii, imunodefisiensi
Kuliah semester vii, imunodefisiensiKuliah semester vii, imunodefisiensi
Kuliah semester vii, imunodefisiensi
 
Penanganan Dermatitis Atopik
Penanganan Dermatitis AtopikPenanganan Dermatitis Atopik
Penanganan Dermatitis Atopik
 
Health economics perspective in allergy prevention in children
Health economics perspective in allergy prevention in childrenHealth economics perspective in allergy prevention in children
Health economics perspective in allergy prevention in children
 
Formula hipo alergenik untuk pencegahan alergi
Formula hipo alergenik untuk pencegahan alergiFormula hipo alergenik untuk pencegahan alergi
Formula hipo alergenik untuk pencegahan alergi
 
Sindroma pseudo asma
Sindroma pseudo asmaSindroma pseudo asma
Sindroma pseudo asma
 
Respons imun pada bayi dan anak terhadap virus
Respons imun pada bayi dan anak terhadap virusRespons imun pada bayi dan anak terhadap virus
Respons imun pada bayi dan anak terhadap virus
 

Recently uploaded

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

Hubungan diaper rash dengan alergi makanan

  • 1. Hubungan Diaper rash (Ruam Popok) dan Alergi makanan Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) Dept of Pediatrics, Faculty of Medicine, Airlangga University, Surabaya
  • 2. Pendahuluan Semua bayi memakai popok. Tetapi tidak semua bayi menderita diaper rash atau ruam popok. Beberapa ahli berpendapat bayi atopi atau alergi akan cenderung mengalami ruam popok. Beberapa ahli lain berpendapat bahwa penyebab utama ruam popok adalah kelembaban, bukan alergi makanan. Sementara itu fakta menunjukkan pada pemeriksaan laboratorium, pada ruam popok diketemukan pertumbuhan jamur. Ruam popok akan menyerang setengah dari semua bayi, persentase yang lebih rendah dari bayi-bayi akan mengalami ruam popok yang disebabkan oleh alergi makanan. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 2
  • 3. Enam persen anak-anak menderita alergi makanan yang sebenarnya. Jadi ada poros alergi, kelembaban dan pertumbuhan jamur pada ruam popok. Ruam popok dapat disebabkan oleh reaksi fisiologis lainnya yang berhubungan dengan makanan, termasuk intoleransi makanan. Key words: gejala, allergi makanan, asam, protein, penyebab lain Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 3
  • 4. Gejala Ruam popok ditandai dengan gejala berikut:  Tanda-tanda kulit. Ruam popok ditandai oleh kulit merah, sembab dan lembek yang tampak di selakangan-bokong, paha dan alat kelamin.  Seorang bayi dengan ruam popok sering rewel atau menangis ketika area popok dicuci atau disentuh.  Ruam popok bisa terjadi sebentar-sebentar, kapan saja anak memakai popok, tapi mereka lebih sering terjadi pada bayi selama 15 bulan pertama mereka, khususnya antara usia 9 dan 12 bulan Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 4
  • 5. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 5
  • 6. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 6
  • 7. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 7
  • 8. Alergi Makanan  Istilah alergi makanan digunakan untuk menggambarkan reaksi fisik terhadap makanan oleh bayi, anak-anak dan orang dewasa, penyebab ruam popok, Alergi makanan merupakan respon sistem kekebalan tubuh yang menyimpang.  Ketika tubuh merasakan makanan sebagai berbahaya, bereaksi dengan melepaskan histamin. Histamin adalah bahan kimia kuat yang mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk saluran pencernaan dan sistem kardiovaskular. Seseorang yang mengalami reaksi alergi mungkin memiliki kombinasi dari sesak napas, batuk, pilek, denyut jantung meningkat, diare dan iritasi kulit.  Intoleransi Makanan Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 8
  • 9.  Sementara berbeda dalam keparahan, baik alergi makanan dan intoleransi makanan dapat menyebabkan ruam popok pada bayi. Intoleransi makanan terutama melibatkan sistem pencernaan. Ketika seseorang, termasuk bayi, tidak dapat benar mencerna produk makanan itu dinamakan intoleransi.  Intoleransi makanan yang sering terjadi pada bayi adalah intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa dapat menyebabkan gangguan lambung, kram perut, ketidak nyamanan dan ruam popok.  Sementara setengah dari semua bayi mengalami ruam popok di beberapa saat dalam hidup mereka, mereka paling sering menderita ruam popok antara usia delapan dan 12 bulan. Ini adalah waktu ketika bayi mulai makan makanan yang lebih padat dan belajar untuk makan sendiri. Sebagai makanan baru diperkenalkan kepada bayi, alergi makanan dan intoleransi makanan dapat membuat gejala dalam bentuk ruam popok. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 9
  • 10. Inilah sebabnya mengapa penting untuk memperkenalkan makanan baru hanya satu macam makanan pada satu waktu, saat bayi mulai makan makanan padat. Memperkenalkan terlalu banyak makanan baru sekaligus akan membuat sulit bagi orang tua untuk menemukan pelakunya makanan yang menyebabkan Ruam Popok. Alergi makanan akan menyebabkan apa yang disebut " cincin alergi (allergic ring) " di sekitar anus. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 10
  • 11. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 11
  • 12. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 12
  • 13. Dua kemungkinan penyebab ruam popok: makanan asam dan makanan berprotein. Makanan asam  Hal ini dapat mencakup tomat atau produk berbasis tomat, seperti saus spaghetti. Jeruk termasuk campuran buah apapun atau jus yang mengandung jeruk, nanas atau grapefruits.  Buah-buahan lainnya dengan kandungan asam tinggi termasuk varietas apel asam, persik dan plum.  Untuk bayi yang mendapatkan ruam popok dari buah-buahan tinggi asam, mempertimbangkan memberi mereka makan buah-buahan yang memiliki kandungan rendah asam: aprikot, blackberry, apel manis, buah persik yang manis, raspberry atau plum manis.  Ada juga makanan dengan kandungan asam tinggi yang dapat menyebabkan ruam popok pada bayi. Ini bukan alergi makanan, tetapi mereka bisa dianggap peka terhadap makanan itu jika menyebabkan ruam popok. Pemanis buatan, roti, krim gandum, pasta, gula putih, roti gandum dan yoghurt manis semuanya mengandung kadar tinggi asam. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 13
  • 14. Makanan Protein  Selain makanan asam, makanan berprotein bisa menyebabkan ruam popok. Makanan berprotein adalah jenis terbesar dari makanan yang menyebabkan alergi pada bayi dan orang dewasa. Alergi makanan dan ruam popok yang dihasilkan dapat disebabkan oleh protein susu, protein kedelai, telur, khususnya kuning telur atau produk dengan whey (plasma susu) di dalamnya. Whey adalah produk susu yang merupakan produk umum dalam makanan olahan, bahkan makanan untuk bayi.  Alergi makanan lainnya disebabkan oleh kacang dan gandum.  Makanan lain yang dapat menyebabkan ruam popok pada bayi bila dikonsumsi oleh ibu menyusui adalah bumbu. Cinnamon adalah salah satu rempah-rempah, dapat menyebabakan ruam popok. Kayu manis juga mungkin dalam makanan bayi, termasuk biskuit atau sereal. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 14
  • 15. Setelah beberapa hari menghindari makanan yang dicurigai, ruam seharusnya tidak memburuk atau berlanjut. Penggunaan krim ruam popok topikal akan membantu meringankan ketidaknyamanan kulit bayi. Selain alergi makanan atau intoleransi makanan, jamur dapat mengkontaminasi ruam popok adalah penyebab paling umum dari ruam popok parah dan terus-menerus. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 15
  • 16. Faktor Penyebab Ruam Popok yang lain Ø Kelembaban. Walaupun popok yang paling menyerap kelembaban pada kulit anak, ketika basah karena urin atau tinja anak bercampur dengan bakteri dari bangkunya, urin rusak dan membentuk amonia, yang bisa sangat iritasi keras. Itulah mengapa anak-anak dengan sering kencing atau buang air besar atau diare lebih rentan terhadap ruam popok. Meskipun anak yang memakai popok terlalu lama lebih mungkin untuk mengalami ruam popok, setiap anak yang memiliki kulit sensitif bisa mendapatkan ruam, bahkan jika orang tuanya rajin penukaran popok. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 16
  • 17. Ø Gesekan atau sensitifitas. Ruam popok anak mungkin merupakan hasil dari popok menggosok kulitnya, terutama jika dia sangat sensitif terhadap bahan kimia seperti wewangian dalam popok sekali pakai atau deterjen yang digunakan untuk mencuci popok kain. Juga dapat bahwa lotion atau bedak yang digunakan pada saat popok tidak sesuaidengankulitanak. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 17
  • 18. Ø Makanan baru. pada anak-anak dapat menyebabkan ruam popok ketika mereka mulai makan makanan padat atau diperkenalkan kepada makanan baru. Setiap makanan baru mengubah komposisi tinja. Asam dalam makanan tertentu, seperti stroberi dan jus buah, dapat sangat menyusahkan bagi beberapa anak. Makanan baru dapat meningkatkan frekuensi buang air besar anak. Jika ibu menyusui, kulit anak bahkan bisa bereaksi terhadap sesuatu yang ibu makan. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 18
  • 19. Ø Infeksi. Daerah popok hangat dan lembab sangat baik untuk pertumbuhan bakteri dan jamur. Jadi mudah untuk infeksi bakteri atau jamur untuk berkembang di sana dan menyebabkan ruam, khususnya di celah-celah dan lipatan kulit anak. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 19
  • 20. Ø Antibiotik. Anak-anak yang minum antibiotik (atau ibu yang menyusui minum antibiotik) kadang-kadang mendapatkan infeksi jamur karena obat ini mengurangi jumlah bakteri sehat yang membantu menjaga perkembangan jamur serta bakteri berbahaya. Antibiotik juga dapat menyebabkan diare, yang dapat berkontribusi untuk ruam popok. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 20
  • 21. Sebelum menemui dokter, ikuti tindakan pencegahan dasar saat bayi sering mengalami ruam popok atau terus menerus. 1. Mengganti popok sering. Semakin lama kulit bayi dalam kontak dengan popok basah atau kotor, semakin besar kemungkinan ruam popok. 2. Membeli popok ukuran yang tepat. Popok yang terlalu kecil dapat menciptakan situasi di mana tidak ada ruang antara bayi dan popok kotor.Karena bahkan orangtua yang paling rajin mendeteksi popok kotor segera, penting untuk membeli popok ukuran yang tepat untuk menjaga pantat bayi bebas dari bergesekan dengan popok basah. 3. Keringkan pantat bayi secara menyeluruh, keringkan pantat bayi bersih setelah mandi, sebelum memakai popok. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 21
  • 22. 4. Gunakan sabun, lotion, deterjen dan pelembut kain bebas parfum. Semua bahan kimia rumah tangga bisa menjadi penyebab ruam popok, bukan alergi makanan. 5. Jangan menggosok daerah yang terkena. Tepuk kering dan ekstra lembut. 6. Berikan bayi waktu bebas popok. Tempatkan bayi di handuk setelah mandi, dan memungkinkan dia untuk memiliki beberapa waktu pengeringan udara, bebas dari popok atau kain yang menutupi nya atau bawah nya. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 22
  • 23. Perawatan dan obat-obatan Pengobatan terbaik untuk ruam popok adalah dengan menjaga kulit bayi sebersih dan sekering mungkin. Jika ruam popok bayi tetap selama perawatan di rumah, dokter mungkin meresepkan: • Krim hidrokortison ringan • Krim antijamur, jika bayi mengalami infeksi jamur • Antibiotik topikal atau oral, jika bayi mengalami infeksi bakteri. Gunakan krim atau salep dengan steroid hanya jika dokter anak atau dokter kulit merekomendasikan, steroid kuat atau sering digunakan dapat menyebabkan masalah efek samping tambahan. Ruam popok biasanya membutuhkan beberapa hari untuk membaik dan ruam mungkin kembali berulang. Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 23
  • 24. Thank you Prof Ariyanto Harsono MD PhD SpA(K) 24