3. Multidisiplin
A. Definisi
- Merupakan kombinasi dari berbagai
disiplin ilmu dalam tugas, tidak harus
bekerja secara terintegrasi atau
terkoordinasi, dimana dalam
pemecahan suatu masalah
menggunakan berbagai sudut pandang
ilmu yang relevan.
- Penggabungan beberapa disiplin untuk
bersama-sama mengatasi masalah
tertentu. Prentice (1990)
4. b. Ciri
1. Setiap bagian ikut berperan cukup
besar, melakukan perencanaan
pengelolaan bersama
2. Setiap bagian beraktivitas berdasarkan
batasan ilmunya.
3. Konseptual & operasional : terpisah-pisah
4. Dalam pelayanan kesehatan, berbagai
bidang ilmu berupaya
mengintegrasikan pelayanan untuk
kepentingan pasien. Namun setiap
disiplin membatasi diri secara ‘tegas’
untuk tidak memasuki ranah ilmu lain
6. INTERDISIPLIN
A. Definisi
• Merupakan kombinasi dari berbagai disiplin
ilmu dalam tugas, namun dalam pemecahan
suatu masalah saling bekerjasama dengan
disiplin ilmu lain, saling berkaitan.
• Interaksi intensif antar satu atau lebih disiplin,
baik yang langsung berhubungan maupun yang
tidak, melalui program-program pengajaran dan
penelitian, dengan tujuan melakukan integrasi
konsep, metode, dan analisis. Prentice (1990)
7. B. Ciri:
1.Peran dan tanggung jawab tidak kaku, dapat
beralih sesuai dengan perkembangan.
2.Menyadari adanya tumpang tindih kompetensi dan
menerapkan dalam praktek sehari-hari.
3.Menemui dan mengenali keunikan peran berbagai
disiplin yang tidak bisa diabaikan dan merupakan
modal bersama
4.Ranah perluasan ilmu dan ketrampilan yang
dimiliki dan akan diterapkan merupakan yang paling
komprehensif, terdapat keinginan untuk memikul
beban berat bersama, hasrat untuk saling berbagi
pengalaman dan pengetahuan
5.Interdisplin dimulai dari disiplin, setelah itu
mengembangkan permasalahan seputar disiplin
tersebut. (Meeth, 1978)
9. TRANSDISIPLIN
A. Definisi
Merupakan perpaduan berbagai ilmu
yang digunakan untuk memecahkan
suatu masalah. Masalah tersebut,
dikomunikasikan antara beberapa pakar
dari berbagai disiplin ilmu dan mereka
saling membagi cara pandangnya
masing-masing untuk memecahkan
masalah tersebut. (Flinterman et al,
2001)
10. TRANSDISIPLIN
B. Ciri:
1.Memfokuskan pada permasalahan kompleks.
2.Melibatkan lebih dari dua disiplin (lintas disiplin)
dengan sudut pandang masing-masing.
3. Upaya bagaimana melakukan apa yang ingin kita
lakukan terhadap apa yang dapat kita lakukan
menggunakan berbagai disiplin ilmu yang ada.
4. Dalam studi transdisiplin, dimulai dari masalah
dan secara bersama-sama menggunakan
berbagai disiplin lain berupaya memecahkan
masalah tersebut. (Meeth, 1978)
11. Contoh Trandisiplin
FT: postural ?
Anak ber-kebutuhan
khusus
OT: sensorik? Psikolog:
Sosialnya?
TW:
komunikasi?
12.
13. KESIMPULAN
Setiap orang memiliki perannya masing-masing.
Kita harus mampu memposisikan
peran kita dengan benar. Dalam
pemecahan suatu masalah dibutuhkan
kerjasama dan kolaborasi berbagai pihak
sesuai dengan kompetensi dan perannya
masing-masing.
14. SUMBER
1. http://ajatcoolsudrajat.blogspot.com/2012/05/ pendekatan-multidisipliner-
dan.html
2. http://www.wikipedia.com/
3. Prentice, A.E (1990), “Introduction” dalam Information Science – The
Interdisciplinary Context, ed. J. M. Pemberton dan A.E. Prentice, New
York : Neal-Schuman Publishers tersedia online di
http://iperpin.wordpress.com/interdisiplin/ diunduh pada 2 september
2014 pukul 08:17
4. Chaeruman, Uwes. “Memahami Konsep Transdisiplinaritas Dan
Pendidikan Transdisiplin” Makalah sebagai tugas akhir individu Mata
Kuliah Filsafat Ilmu, S3 Teknologi Pendidikan, Program
5. Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, Desember 2010.
Dipublikasikan di http://teknologipendidikan.net